Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 237166 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bembi Prima
"ABSTRAK
Penilaian atau kajian tentang manfaat bisnis investasi Sistem Informasi (SI) / Teknologi Informasi (TI) atau proyek SI/TI telah banyak dilakukan. Hasil dari kajian tersebut turut membantu mengubah pola pikir para pelaku industri tentang TI yang sebelumnya dianggap sebagai cost center. Penilaian atau identifikasi atas manfaat bisnis dari suatu proyek SI/TI tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode evaluasi manfaat investasi SI/TI seperti Information Economics. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Benny Ranti (Ranti, 2008), metode Information Economics memiliki beberapa titik kelemahan dan beberapa titik pengembangan yang dapat dilakukan. Benny Ranti menggunakan hal tersebut sebagai titik awal penelitiannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Benny Ranti adalah Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Tabel tersebut merupakan alat bantu dalam melakukan identifikasi manfaat bisnis SI/TI untuk kemudian dikuantifikasi nilai manfaat yang bersangkutan. Beragamnya penelitian yang menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik untuk melakukan kajian mengenai investasi SI/TI terhadap berbagai proyek SI/TI di berbagai industri mendorong penulis untuk melakukan penelitian atau kajian mengenai penerapan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik pada beberapa tipe industri dan proyek SI/TI di Indonesia. Penelitian ini memiliki sifat studi literatur terhadap beberapa penelitian tentang investasi SI/TI yang menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik pada sektor industri dan jenis proyek SI/TI yang berbeda. Penelitian yang menjadi sumber data kemudian diklasifikasi menurut tipe industri dan proyek SI/TI pada masing-masing penelitian tersebut. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dalam menganalisa penerapan manfaat bisnis SI/TI terhadap masing-masing industri dan proyek SI/TI. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sangat dipengaruhi oleh definisi, proses bisnis, dan jenis layanan industri serta manfaat, tujuan, dan fungsi dari proyek SI/TI.

ABSTRACT
There is already numerous study about Information System (IS)/Information Technology (IT) investment or IS/IT project business value. These studies’ result helps industry user’s mindset about IT that was previously regarded as cost center. Business value identification of IS/IT project can be done by using IS/IT investment evaluation method such as Information Economics. According to research conducted by Benny Ranti (Ranti, 2008), Information Economics method has a few weak points that can be develop further. Benny Ranti use those weakness as a starting point for his research. The result of research conducted by Benny Ranti is Generic IS/IT Business Value Table. The table is an invaluable tool in identifying IS/IT business values for then quantified. The diversity of research that utilizes Generic IS/IT Business Value Table in conducting study about IS/IT investment on various IS/IT projects in various industries encourages writer to conduct a study on the application of Generic IS/IT Business Value Table in several types of industries and IS/IT projects in Indonesia. This study is a literature research on a number of previous research about IS/IT investment that utilize Generic IS/IT Business Value Table on various industry and various IS/IT project. Data source for this research is then classified by industry type and IS/IT project type. This study uses comparative methods in analyzing IS/IT business values application on each industry and each IS/IT project. The results of this study concluded that Generic IS/IT Business Value Table utilization is heavily influenced by industry’s definition, business process, and type of service as well as by IS/IT project’s benefits, purpose, and function."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Satria Pandu Dewantara Putra
"Penerapan BCM (Business Continuity Management) sebagai salah satu kebijakan Bank Indonesia mengharuskan setiap bank setidaknya memiliki BCP (Business Continuity Plan), DRP (Disaster Recovery Plan) dan DRC (Disaster Recovery Center). Keberlangsungan BCM di perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit baik di sisi TI (Teknologi Informasi) maupun operasional BCM. Kesulitan pengukuran manfaat bisnis yang diperoleh atas investasi dalam menerapkan BCM merupakan salah satu permasalahan yang muncul.
Salah satu tahapan BCM adalah Risk Asessment dan Business Impact Analysis yang menitikberatkan pada identifikasi kemungkinan risiko yang muncul pada aset atau proses bisnis di perusahaan dan dampaknya kepada perusahaan. Tabel manfaat bisnis SI/TI generik digunakan untuk melengkapi proses pada tahapan ini dengan menambahkan aspek potensi manfaat yang timbul dari mitigasi terhadap aset atau proses yang berisiko. System Dynamics digunakan untuk melihat keterkaitan sebab akibat antar manfaat yang diidentifikasi. Keterkaitan ini digunakan sebagai dasar penentuan kelompok manfaat untuk memudahkan proses kuantifikasi.
Penelitian ini membuat model kuantifikasi manfaat investasi SI/TI dari BCM di PT. Bank XYZ dengan menggunakan data dari proses bisnis sistem pembayaran atau kiriman uang antar bank yang dilakukan dengan menggunakan Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN). Total kuantifikasi manfaat yang didapatkan untuk proses bisnis sistem pembayaran RTGS dan SKN adalah Rp1.338.503.180.448,19,-. Untuk mendapatkan total manfaat dari investasi SI/TI implementasi BCM, proses identifikasi dan kuantifikasi dengan menggunakan model ini harus dilakukan pada semua aset atau proses bisnis yang dikelola dalam implementasi BCM di perusahaan. Hasil kuantifikasi potensi manfaat bisnis dari rencana mitigasi risiko terhadap aset atau proses bisnis pada tahap Business Impact Analysis digunakan sebagai acuan untuk menentukan risiko dari aset atau proses bisnis mana yang diprioritaskan untuk dikelola."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Samuel
"Dalam penelitian-penelitian yang mengambil topik mengenai kajian investasi teknologi informasi, menampilkan manfaat-manfaat yang bisa didapatkan oleh organisasi dari investasi teknologi informasi. Dari manfaat-manfaat tersebut ada risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat teknologi informasi yang diharapkan, maka dari itu perlu adanya kajian mengenai risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi teknologi informasi. Karya-karya akhir mengenai kajian manfaat investasi teknologi informasi, memberikan penjelasan mengenai perubahan-perubahan proses bisnis yang terjadi akibat adanya investasi teknologi informasi. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya risiko dari sisi internal dan eksternal organisasi dan dapat ditinjau dari aspek manusia, proses, dan teknologi, yang bisa mempengaruhi jalannya proses bisnis organisasi.
Dalam melakukan kajian risiko dalam investasi teknologi informasi, maka diperlukan metode-metode yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat dalam investasi teknologi informasi yang bersifat generik untuk semua sektor industri. Kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management dipakai untuk memberikan hubungan yang antara tujuan organisasi, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, kemudian risiko-risiko yang bisa terjadi dari penerapan strategi tersebut, dan indikator-indikator yang mempengaruhi terjadinya risiko-risiko yang dihadapi organisasi. Karya-karya akhir dengan tema kajian investasi teknologi informasi digunakan untuk memberikan gambaran proses-proses bisnis yang berubah, akibat adanya penerapan teknologi informasi dan memberikan keberagaman sektor industri yang dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu, biaya tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan.

Research that takes topic of information technology investment studies, showing the benefits that can be obtained by the organization of information technology investment. From these benefits there are risks that could affect the achievement of the expected benefits of information technology. Therefore, it is necessary to study about risks that may affect the achievement of the benefits of information technology investments. Final projects about study of the benefits of information technology investments, provide a description of the business process changes that occurred as a result of of information technology investments. It can be lead to the risk from internal and external sides of organizations and can be viewed from the aspects of human, processes, and technology, that could affect the course of the organization's business processes.
In assessing the risk in information technology investments, it would required methods to support this research. This research using Generic Table IS/IT Business Value as the primary basis to determine the benefits of information technology investments, and generic for various industrial sectors. Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management Framework is used to provide a connection between the organization's objectives, strategies to achieve those goals, then the risks that could occur from the implementation of these strategies, and indicators that influence the occurrence of risks facing the organization. Final projects with theme of information technology investment study are used to give an overview of business processes that changed, due information technology implementation and provide a diversity of industry sectors examined in this study.
This research resulted the risk indicators that could affect the risk of the
achievement of benefits in Generic Table IS/IT Business Value, including, additional costs, the balance on the balance sheet mismatch, no internet connection, customer complaints, and network downtime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Widyanto Mukti
"Lingkungan bisnis sedang mengalami perubahan yang cukup signifikan Saat ini perusahaan dituntut untuk lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya baik secara internal area sekitarnya hingga dunia Oleh karena itu salah satu cara agar perusahaan dapat lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya adalah dengan pemanfaatan TI Adapun tujuan dari pemanfaatan TI di dalam perusahaan antara lain untuk mempermudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan begitu pun halnya dengan pemrosesan dan pengolahan data data yang berjalan di perusahaan tersebut sehingga diharapkan dengan pemanfaatan TI ini akan tercapai efisiensi yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan pelayanan perusahaan terhadap pelanggan dan mitra kerjanya Namun pemanfaatan TI pun membutuhkan investasi yang besar selain tantangan lain seperti penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi pemanfaatan TI serta paradigma TI hanya sebagai cost centre Oleh karena itu sebelum melakukan investasi TI ada baiknya perusahaan untuk melakukan kajian analisis mengenai investasi TI yang akan dilaksanakan beserta identifikasi risiko yang mungkin akan menghambat investasi tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat bisnis yang akan diperoleh oleh PT XYZ dari rencana investasi pengembangan Oracle Finance serta melakukan identifikasi risiko yang mungkin menghambat terlaksananya investasi tersebut Hasil penelitian adalah teridentifikasinya 2 manfaat bisnis dengan nilai total manfaat sebesar Rp 3 633 202 500 dan 6 KRI yang berpotensi menghambat rencana investasi Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam pelaksanaan rencana investasi serta memperkaya penelitian tentang manfaat bisnis dari investasi TI.

The business environment is undergoing significant changes Currently company nowadays requires to be more flexible in adapting to the business environment internally to its surroundings and to the global world Therefore one way that companies can be more flexible in adapting to the business environment is the use of IT The purpose of using IT in the company among others is to facilitate the access to the information needed by the company as was the case with the data processing runs in the company will achieve efficiency by using IT which in times will improve productivity and company services to its partners and clients However the use of IT often requires large investment in addition to other challenges such as the alignment of business strategy with IT strategy and paradigm with IT merely as cost centre Therefore before making IT investments a company should develop a study regarding the analysis of IT investment plans to be carried out along with the risk identification that might hamper the investment This study aims to identify the business benefits that can be gained by PT XYZ from its investment plan on upgrading the Oracle Finance as well to identify the risk that may impede the implementation of the investment plan Results of the study shows two main business benefits that can be gain by PT XYZ with a total value of benefits Rp 3 633 202 500 and 6 Key Risk Indicators that potentially hamper the investment plan Hopefully this research can provide inputs for the company in the implemetation of the investment plan and enrich research on the business benefits of IT investment
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Almeida, Kirty
"Six Sigma pertama kali diperkenalkan oleh Motorola di akhir tahun 80-an. Six Sigma adalah suatu strategi peningkatan kualitas yang berbeda dengan program peningkatan kualitas lain, karena Six Sigma memiliki metode DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control), Six Sigma selalu fokus pada pelanggan dan proses, serta yang lebih penting lagi Six Sigma mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pada penelitian ini, Six Sigma diterapkan pada salah satu produk yang dihasilkan oleh PT X, yaitu tangki frame forklift AXPn yang akan diekspor ke Jepang. Produk ini merupakan produk yang memiliki tingkat keluhan dan claim tertinggi diantara seluruh produk OEM yang dihasilkan. Tujuan diterapkannya Six Sigma adalah untuk mengurangi jumlah cacat (defect) appearance yang terdapat pada produk, sehingga kualitas produk tersebut dapat meningkat. Pengolahan data kuantitatif dan kualitatif dilakukan dengan menggunakan tools Six Sigma yang terorganisir secara sistematis, sesuai dengan tujuan masing-masing tahap DMAIC, diantaranya yaitu Project Charter, perhitungan sigma, dan Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). Untuk mengetahui performa produk saat ini, maka perhitungan nilai sigma dilakukan pada proses internal yang meliputi proses cutting, bending dan welding. Nilai metrik yang diperoleh untuk proses cutting = 2,00s, Yield = 21,4%, bending = 1,65s, Yield = 10,9%, welding = 1,71s, Yield = 12,4%. Nilai sigma dan yield yang dihasilkan sangat rendah, yang menandakan bahwa tingkat cacat atau variasi yang terjadi pada produk cukup tinggi. Pada kondisi saat ini, biaya yang harus dikeluarkan akibat kualitas appearance yang rendah yaitu mencapai JPY 108.376 atau sekitar Rp 8.670.080,00 ( 1 JPY = Rp 80,00).
Dengan analisa Six Sigma, diketahui adanya dua kemungkinan penyebab utama terjadinya cacat, pertama karena kondisi raw material yang sejak awal sudah tidak baik (faktor eksternal), kedua karena proses yang dilalui untuk memproduksi produk tersebut (faktor internal). Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan pengujian raw material oleh pihak ketiga dengan menggunakan mesin/alat yang lebih komprehensif dan juga perlu melakukan perbaikan pada proses internal yang ada, diantaranya memperbaiki alat lifting magnet, memodifikasi dies, dan juga memperbaiki sistem clamping pada jig mesin las.

Six sigma was first introduced by Motorola in the late 80's. Six Sigma differs significantly from other existing quality improvement programs as it has the Define-Measure-Analyse-Improve-Control (DMAIC) methodology, it is constantly focused on two essential factors-customer and process, and the most important that it can be raise profits for the company.
In this research, Six Sigma was applied to Frame Forklift AXPn tank, one of PT X's OEM products exported to Japan, owing mainly to the fact that this particular product held the highest number of complaints and claims compared to the other products. The implementation of Six Sigma was aimed at reducing the number of appearance defects of the product so as to enhance its quality. Both quantitative and qualitative data were processed by means of qualify improvement tools systematically organized according to the goals to be achieved in each step of DMAIC methodology that, among others, included Project Charter, Sigma value calculation, and Failure Modes and Effect Analysis (FMEA). The product's Sigma value calculation was carried out for internal processes comprising culling. bending and welding Metric values acquired for cu1ting process= 2δ with yield of 21, 4%; bending process =1,65 δ with yield of 10,95; welding= 1,7 δ with yield of 12,4%. The relatively low metric values gave lucid indications that the product's deject rate and variations were high. On the as-is basis , the amount of money wasted attributable to low product appearance quality reached approximately JPY 108,376 or equal to IDR 8.670.080,00 (JPY1 = IDR 80,00).
Using Six Sigma analysis, there were two things identified as major possible causes inducing the unexpected defects. The first one was the poor condition of raw material (external factor) while the other one is the erroe taking place during the manufacturing process (internal factor). Additionally, defect perception (i.e. the way one decides whether a product contains a defect), both on quality and quantity, between customers and PT X were not well aigned. Therefore, a raw material comprehensive testing conducted by an independent third party using more reliable testing instruments and improvement efforts on magnet lifting equipments frequently used in manufacturing process, dies modification, could make a good solution to handle that defect problem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S50095
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heagney, Joseph
"With sales of more than 160,000 copies, Fundamentals of Project Management has helped generations of project managers navigate the ins and outs of every aspect of this complex discipline. Using a simple step-by-step approach, the book is the perfect introduction to project management tools, techniques, and concepts. Readers will learn how to: develop a mission statement, vision, goals, and objectives; plan the project; create the work breakdown structure; produce a workable schedule; understand earned value analysis; manage a project team; and control and evaluate progress at every stage. Fully updated based on the latest version of the Project Management Body of Knowledge (PMBOK[registered]), the fourth edition contains new information and expanded coverage on the project risk plan; the change control process; the concept of the project manager as leader; and more. This up-to-the-minute guide is filled with tips and techniques for planning and executing projects on time, on budget, and with maximum efficiency."
New York: [American Management Association;, ], 2012
e20436923
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Russell, Lou
"A crash course for effectively planning and managing timely, organised projects. This title is an essential resource for anyone, in any function, of any business."
Alexandria, Virginia: American Society for Training & Development, 2007
e20441335
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Hariadi Sentosa
"Menjadi perusahaan kelas dunia di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri yang terintegrasi serta investasi yang kompetitif merupakan visi PT. Rekayasa Industri (Rekind) dengan cara memenuhi kebutuhan pelanggan dari seluruh dunia. Salah satu kebutuhan pelanggan adalah Rekind harus mampu memanfaatkan Sistem Informasi (SI) untuk mendukung proses bisnisnya, sehingga Rekind membutuhkan IT Masterplan. IT Masterplan sudah ada tetapi sudah usang, sehingga perlu dibuat baru yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan saat ini. Dibutuhkan metodologi yang lengkap, yang dapat menjawab kebutuhan rekind. Be Vissta Planning merupakan metodologi yang menggabungkan beberapa metodologi, dengan tidak mengurangi kelebihan dan urutan logisnya, dengan penambahan modul untuk menggali manfaat bisnis SI dalam menentukan prioritisasi serta rencana implementasi. Tetapi sebelumnya perlu dilakukan penyempurnaan metodologi dengan beberapa perbaikan pada sub-fase kegiatan, yaitu merevisi Information Economics (IE) dalam mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, lalu memvalidasi hubungan sebab-akibatnya dengan system dynamics(SD), setelah itu menguji metodologi dengan pembuatan renstra SI Rekind. Penelitian ini menghasilkan 2 metode pendekatan untuk mengukur nilai manfaat bisnis untuk setiap proyek SI.

Being a world-class company in the field of integrated industrial design and engineering and competitive investment is PT. Rekayasa Industri (Rekind)’s vision by meeting the needs of clients from all over the world. One of the client requirements is to be able to utilize Information Systems (IS) to support business processes, thus requiring IT Masterplan. IT Masterplan already exists but it’s outdated, so it needs to be made in accordance with the new company's business needs today. It takes a complete methodology, which can address the Rekind’s needs. Be Vissta Planning is an ISSP Methodology that combines some of the methodology by not reducing advantages and logical sequence with the addition of modules to explore the business value of IS in determining the prioritization and implementation plan. But before that, it is necessary to improve the methodology with some improvement in the sub-phase activities that is improving Information Economics (IE) framework with Generic IS/IT Business Value in determining the IS business values, then validated with the System Dynamics (SD), after that testing the improved methodology with making IS Strategic Planning in Rekind. This research produce 2 methods in quantifiying business value of each IS Project."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhman Nur
"Perdagangan saham secara elektronik telah difasilitasi Bursa Efek Indonesia (BEI) (dahulu Bursa Efek Jakarta) sejak tahun 1995 yang ditandai dengan implementasi Jakarta Automated Trading System (JATS). BEI telah memiliki Disaster Recovery Plan (DRP) dengan menyediakan JATS di Disaster Recovery Center (DRC). Kebutuhan atas ketersediaan teknologi informasi yang tinggi menjadi dasar bagi BEI untuk melakukan investasi multiple active trading center JATS. Penelitian ini melakukan evaluasi investasi multiple active trading center JATS di BEI.
Analisis dilakukan dengan menggunakan tabel generik manfaat bisnis SI/TI. Manfaat yang diidentifikasi akan dipetakan hubungannya menggunakan metode system dynamics yang kemudian dilakukan kuantifikasi untuk dihitung menggunakan metode Economic Value Added. Manfaat yang didapatkan dari investasi ini adalah 2 kategori dan 2 sub kategori dari tabel generik manfaat bisnis SI/TI yaitu penghematan biaya perjalanan dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Nilai EVA yang positif dapat diartikan investasi ini memberikan keuntungan terhadap BEI dan layak untuk dilakukan.

Indonesia Stock Exchange (IDX)(previously Jakarta Stock Exchange) has facilitated electronic stock trading since 1995 that began with the implementation of the Jakarta Automated Trading System (JATS). IDX already have Disaster Recovery Plan (DRP) and realized with providing Disaster Recovery Center (DRC). The need for high availability of information technology is the basis for the IDX to invest multiple active trading center JATS. This research evaluated the investment of multiple active trading center JATS in IDX.
Analyses were performed using generic table of IS/IT business value. The identified benefits will be mapped using system dynamics method. Subsequently quantified to be calculated using Economic Value Added (EVA). The benefits obtained from these investments are 2 categories with 2 sub categories of the generic table of IS/IT business value is reduced traveling costs and increased customer trust. EVA positif values can be interpreted this investment provides benefits to IDX and feasible.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Agusli
"Strategi harga jual bagi setiap perusahaan merupakan komponen penting dalam proses mendapatkan keuntungan yang maksimal termasuk di dalamnya pada harga jual jasa profesional SI/TI. Di zaman customer-centric saat ini perlu adanya pendekatan baru dalam merancang strategi harga jual yaitu outside-in yang berdasarkan kepada berapa nilai jasa yang mendekati perspektif manfaat yang akan diterima pelanggan serta keselarasan nilai tersebut dengan keinginan pelanggan untuk membayarnya. Dalam keterkaitan dengan harga jual, customer-based value didefinisikan sebagai harga maksimal yang ingin dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan layanan jasa yang diinginkan. Dengan mengetahui besarnya WTP (Willingness To Pay) yang diharapkan konsumen, maka potensi manfaat dapat dibangun melalui kemampuan perusahaan untuk memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, walaupun transaksi jual beli belum terjadi dan manfaat nyata produk dan jasa belum dapat dirasakan secara langsung.
Proses perancangan strategi harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value menggunakan teori WTP (Willingness To Pay) untuk mengetahui keinginan konsumen dalam membeli sebagai value yang mereka harapkan, tabel manfaat bisnis SI/TI generik untuk mengidentifikasi manfaat layanan jasa, dan teori price-led costing untuk mengetahui target biaya dan membandingkannya dengan estimasi biaya sesungguhnya.
Dalam penelitian berhasil diidentifikasi 12 (dua belas) manfaat jasa sebagai produk ekonomi yang memiliki daya jual yang tinggi menggunakan tabel manfaat bisnis SI/TI generik yang diperoleh dari pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP konsumen. Manfaat jasa ini dijadikan sebagai daftar manfaat secara umum (default value) yang akan diterima oleh konsumen karena membeli layanan jasa profesional SI/TI dari perusahaan walaupun belum diketahui secara rinci jenis layanannya. Proses perancangan harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value akan dirangkum ke dalam flow chart yang menunjukkan 8 (delapan) langkah yang memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikannya secara nyata.

Pricing Strategy is an important element for company in the process of getting the maximum profit, price includes IS/IT professional service. In current customer-centric era, a new approach is needed in pricing strategy design, which is outside-in, refers to how close perceive of value that the customer will receive and how conformity of the value to the customer’s willingness to pay. Related with pricing, customer-based value is defined as the maximum price paid by customers who want to get the desired services. By knowing the amount of customer willingness to pay, then the sense of the benefits can be built through the company's ability to provide the pricing in accordance with the wishes of consumers, although the transaction has not yet occurred and the real benefits of products and services can not be perceived directly.
The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value is using WTP (Willingness To Pay) theory to determine the costomer's desire to buy as their expected value, table’s generic IS/IT business value to identify the benefits of services, and price-led costing theory for knowing the target cost and comparing with estimated actual cost.
In this study, successfully identified 12 (twelve) economic benefits of professional services that has a high selling power from the mapping WTP’s factors to the table’s generic IS/IT business value. This value of professional services will be served as a default value which will be recieved by costumer for buying IS/IT professional services from the company although not known in detail of the service. The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value will be summarized into a flow chart that shows the eight (8) steps that facilitate the company in implementing practically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>