Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Titiek Ambarsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pasien yang mengalami fraktur pada pengobatan alternatif. Responden penelitian 30 orang. Hasil peneelitian menunjukkan 70% responden berpresepsi positif terhadap pengobatan alternatif untuk menyembuhkan fraktur. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5455
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Kusumadi Retnaningtyas
"Klien fraktur yang terpasang alat Eksasi luar sangat mungkin mengalami gangguan citra tubuh, karena salah satu stressor yang menyebabkan gangguan citra tubuh adalah adanya perubahan bentuk fraktur tubuh yang diakibatkan oleh terpasangnya alat - ala! dalam tubuh klien. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan antara status citra tubuh dengan faktor - faktor resiko. Penelitian ini dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo dengan jenis penelitian studi deskriptif menggunakan desain Cross Sectional. Penelitian dilakukan terhadap 13 klien fraktur yang terpasang fiksasi luar yang sedang dirawat di rumah sakit. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data demografi, faktor - faktor dan status citra tubuh. Data dianalisa dengan distribusi frekuensi menggunakan sentral tendensi kemudian dilanjutkan dengan uji statistik non parametric fisher exact umuk menguji hubungan antara faktor resiko dengan status citra tubuh yang muncul. Dani penelitian diperoleh bahwa umur responden 69,2 % lebih dari 35 tahun, jenis kelamin 53,8 % adalah laki - laki, tingkat pendidikan 46,2 % Akademi / Perguruan Tinggi, alat Eksasi luar yang terpasang 77 % kurang dari satu bulan. Faktor yang paling dirasakan oleh responden adalah faktor tampilan anatomis dan status citra tubuh yang teljadi 84,6 % adalah positif. Dari penelitian juga diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor- faktor resiko yang diteliti dengan citra tubuh klien fraktur yang terpasang alat fiksasi luar. Dari hasil penelitian ini diharapkan pelayanan keperawatan tetap memperhatikan pengaruh faktor - faktor resiko terhadap citra tubuh klien fiaktur yang terpasang alat Eksasi Iuar, karena individu itu adalah unik"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5003
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ira Tanti
"ABSTRAK
Fractures of the neck of condyle usually are the result of a blow to the mandible. A lateral blow to the body of the mandible commonly cause a contralateral condylar fracture. There are many signs and symptoms of a condylar fracture, for example crepitation, deviation of the mandible to the side of injury, and spasm of the associate group of muscles. These will result in a functional disability, which is usually seen as a limited mandibular movement. This paper reported a patient with a fracture of the right condylar neck. Patient had been treated with closed reduction and immobilization for 2 months. After that, she felt that her bite was charged, she could not occlude her teeth well, and she had clicking sound in the right joint when she opened her mouth. Besides that, patient had difficulties to move the mandible to the left side, and she could not open her mouth widely. The patient was treated with a repositioning splint and she had to do some jaw exercises.
The purposes were to regain the position of condyle, to reduce the muscle spasm and finally got the normal jaw movement."
Journal of Dentistry Indonesia, 2006
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi klien fraktur yang mengalami nyeri pada teknik relaksasi napas dalam. Desain peneiitian yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Responden di ambil di RSUPN Cipto Mangunkusumo IRNA A lantai H1 kiri dan lantai IV kanan dengan kriteria klien fraktur yang pemah melakukan napas dalam. Instrumen pengumpulan data berupa kuisioner dengan 4 data tentang demografi dan 17 pertanyaan tentang persepsi. Hasil penelitian menunjukkan 75% klien persepsinya positif dan 25% yang lain persepsinya negatif terhadap napas dalam. Keberhasilan napas dalam yang dilakukan oleh klien salah satunya dipengaruhi oleh keterlibatan perawat dalam memberikan penjelasan tentang cara melakukan napas dalam dengan tepat. Kondisi dilapangan menunjukkan. 42% perawat memberikan penjelasan kepada klien sedangkan 58% lainnya tidak. Penelitian ini akhirnya menyimpulkan bahwa persepsi klien fraktur pada napas dalam cukup positif."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5067
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marina Magdalena
"Hingga saat ini SLE (Systemic Lupus Erythematosus) masih belum populer di telinga masyarakat luas walaupun beberapa media massa telah memuat artikel mengenai penyakit ini. Jumlah penyandang SLE memang masih terhitung kecil bila dibandingkan jumlah penderita penyakit lainnya. SLE sendiri adalah penyakit autoimmune yang kronis atau berkepanjangan yang berakibat pada timbulnya peradangan pada berbagai sistem organ dan/atau jaringan tubuh seperti kulit, persendian, ginjal, paru-paru, dan lain-lain. Autoimmune adalah gangguan pada mekanisme pertahanan tubuh di mana antibodi dihasilkan untuk menyerang jaringan tubuh sendiri (Concise Medical Dictionary 1990). Padahal antibodi diproduksi oleh sistem kekebalan kita untuk melindungi tubuh kita dari benda asing. Karena penyebab SLE belum diketahui secara pasti, hingga kini belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan SLE (Wilson, et al., 1991). Oleh sebab itu yang dapat dilakukan saat ini adalah mempertahankan mana remisi (masa di mana SLE tidak aktif) selama mungkin sehingga penyandang SLE dapat hidup dengan normal.
Dalam perawatannya, penyandang SLE tidak hanya membutuhkan dukungan medis tetapi juga dukungan psikologis seperti dukungan sosial. Dukungan sosial adalah informasi yang diperoleh dari orang lain bahwa seseorang itu dicintai, diperhatikan, dipercayai, dan dihargai (Cobb, 1976, dalam Taylor, 1995). Ada beberapa bentuk dukungan sosial, yaitu appraisal support, tangible assistance, emotional support, dan informational support (dalam Taylor, 1995). Namun bagi mereka yang menderita suatu penyakit yang cukup serius, dukungan emosional dan informasional dirasakan lebih penting (Wortman & Dunkel-Schetter, 1987, dalam Sarafino, 1994). Itulah sebabnya dukungan sosial yang diteliti pada penelitian ini difokuskan pada kedua dukungan tersebut.
Pada penelitian ini ingin diperoleh gambaran mengenai dukungan sosial, emosional dan informasional, yang diterima penyandang SLE dmi lingkungan sosialnya, yaitu keluarga dan pasangan hidup, dokter, teman akrab, dan Iingkungan pergaulan. Yang dimaksud dengan lingakungan pergaulan di sini adalah lingkungan kerja, kuliah, sekolah, dan teman-teman lain selain teman akrab. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif; dengan menggunanakan teknik kuesioner dan wawancara. Subyek penelitian adalah penyandang SLE dalam usia subur dan pernah atau masih berkonsultasi dengan dokter. Penelitian kuantitatif dilakukan kepada 31 subyek sedangkan penelitian kualitatif dilakukan kepada lima subyek yang juga sudah mengisi kuesioner sebelumnya.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah bahwa sebagian besar subyek memiliki persepsi yang positif terhadap dukungan emosional dan informasional yang diterima dari keluarga dan pasangan hidup, dokter, dan teman akrab. Sedangkan subyek yang memiliki persepsi yang positif terhadap dukungan emosional dan informasional yang diterima dari lingkungan pergaulan lebih sedikit dari pada subyek yang memiliki persepsi positif terhadap dukungan yang diterima dari pihak-pihak lain.
Pada umumnya keluarga, pasangan hidup, dan teman akrab memberikan dukungan seperti mengerti, memberi semangat, membantu pengobatan, memberikan perhatian, memberikan kesempatan bagi subyek untuk menyampaikan keluhan dan masalahnya, juga memberikan informasi mengenai SLE dan saran-saran untuk subyek. Namun ada juga subyek yang disalahkan dan diangap aneh oleh keluarga, pasangan hidup, dan teman akrab.
Dokter memberikan dukungan dengan mengerti, memberi semangat, memberikan perhatian, memberikan kesempatan buat subyek untuk menyampaikan keluhan dan pertanyaan, menenangkan subyek, bersikap sabar, tidak bersikap kaku (misalnya bercanda), juga memberikan penjelasan mengenai SLE (dengan cara yang dapat dipahami), memberikan kesempatan untuk bertanya jawab, dan memberikan saran-saran. Subyek yang berkonsultasi dengan dokter seperti di atas memiliki persepsi yang positif terhadap dukungan yang diterima dari dokter. Sebaliknya subyek yang berkonsultasl dengan dokter yang bersikap terburu-buru, lebih banyak diam, bersikap kaku, tidak memberikan penjelasan, memiliki persepsi yang negatif.
Lingkungan pergaulan pun memberikan dukungan seperti mengerti, memberi semangat, membiarkan subyek bekerja seperti biasa, memberi perhatian, juga memberi informasi mengenai SLE dan saran-saran untuk subyek. Namun ada juga lingkungan pergaulan yang bersikap menyalahkan, menganggap subyek aneh, dan menanyai subyek terus menerus. Subyek dengan lingkungan pergaulan seperti ini memiliki persepsi yang negatif terhadap dukungan yang diterima dari lingkungan pergaulan.
Saran untuk penelitian lanjutan adalah agar dapat diteliti hubungan antara persepsi penyandang SLE terhadap dukungan yang diterima dengan kondisi penyandang SLE, penelitian dilakukan dengan jumlah subyek yang lebih besar, menghindari pertanyaan yang mengarahkan subyek. Saran Iain adalah perlunya diberikan penjelasan mengenai penyakit kepada lingkungan sosial pasien, dan perlunya pemahaman bagi para dokter mengenai pendekatan psikologis dalam proses penyembuhan selain pendekatan media."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
S2963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lilik Winarti
"Dinas Pertamanan Propinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan tugas pokoknya didanai dari Anggaran Belanja Pembangunan Daerah, yang tertuang dalam proses perencanaan dan penyusunan anggaran Dinas Pertamanan dan dikoordinasikan oleh Subbagian Keuangan. Proses penyusunan tersebut dimulai dengan kegiatan perencanaan dengan mengacu pada Propeda dan Renstrada kemudian diterjemahkan dalam rencana operasional tahunan berupa penyusunan proposal / usulan kegiatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan penyusunan anggaran Dinas Pertamanan diteliti melalui pendekatan analisis deskriptif, menggunakan model koesioner terhadap 62 responden, di mana penentuan sampel dengan cara purposive sampling. Data yang terkumpul diolah dengan SPSS, deskripsi karakteristik individual dari responden dikelompokkan dalam golongan kepangkatan, tingkat pendidikan, usia dan masa kerja. Deskripsi statistik variabel penelitian meliputi variabel bebas kelengkapan data dan informasi, kualitas sumberdaya manusia, kebijakan rencana yang menyeluruh, mekanisme perencanaan dan penyusunan anggaran serta variabel terikat kegiatan penyusunan anggaran.
Hasil analisis regresi linier untuk variabel kelengkapan data dan informasi secara parsial mempunyai korelasi dan pengaruh terhadap variabel terikatnya dengan nilai koefisien korelasi r = 0,342 dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,117. Dalam evaluasi koefisien regresi menunjukkan nilai signifikansi t = 0,007, artinya variabel bebas mempunyai hubungan yang signifikan dengan kegiatan penyusunan anggaran (H1 diterima). Variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial mempunyai korelasi dan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan nilai koefisien korelasi r = 0,614 dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,198.
Evaluasi koefisien regresi menunjukkan nilai siginifikansi t = 0,000 , artinya variabel bebas ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel terikatnya (H1 diterima).
Variabel kebijakan rencana yang menyeluruh secara parsial mempunyai korelasi dan pengaruh terhadap variabel terikat dengan nilai koefisien korelasi r = 0,357 dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,128. Dalam evaluasi koefisien regresi menunjukkan nilai signifikansi t = 0,004 , artinya variabel bebas ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan kegiatan penyusunan anggaran (H1 diterima).
Variabel mekanisme perencanaan dan penyusunan anggaran secara parsial mempunyai korelasi dan pengaruh terhadap variabel terikat dengan nilai koefisien korelasi r = 0,257 dan nilai koefisien determinasi R2 = 0,066. Dalam evaluasi koefisien regresi menunjukkan nilai siginifikansi t = 0,044, artinya variabel bebas ini mempunyai hubungan yang signifikan dengan kegiatan penyusunan anggaran (H1 diterima).
Faktor - faktor yang mempengaruhi kegiatan penyusunan anggaran Dinas Pertamanan telah diketahui, sehingga dapat direkomendasikan agar (1) kelengkapan data dan informasi perlu selalu dimutakhirkan dan dibuat sistem informasi terpadu di Dinas Pertamanan, (2) kualitas sumber daya manusia perlu harus ditingkatkan, (3) kebijakan rencana yang menyeluruh di Dinas Pertamanan perlu diformalkan melalui keputusan Kepala Dinas dan (4) perlu disusun dan dibakukan mekanisme perencanaan dan penyusunan anggaran di Dinas Pertamanan sebagai buku panduan yang baku."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beby Sintia Dewi Banteng
"Fenomena yang berkembang di masyarakat Provinsi Gorontalo sekarang ini, menjadi alasan untuk meneliti tentang apa sebenarnya persepsi masyarakat terhadap program unggulan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Gorontalo. Fenomena tersebut adalah adanya anggapan masyarakat terhadap belum maksimalnya program unggulan Provinsi Gorontalo menaikkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, serta pada tingkat pelayanan. Fenomena lainnya secara positif memandang pembangunan Provinsi Gorontalo lewat Program Unggulan membawa dampak baik dan peningkatan kesejahteraan serta pelayanan.
Karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat apa persepsi masyarakat terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo yang terdiri dari program peningkatan sumber daya manusia (SDM), agropolitan dan etalase perikanan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif. Dengan pengumpulan data lewat cara : kuisioner pada masyarakat dan wawancara berpedoman atau focus discusion kepada Pemerintah Daerah, DPRD dan LSM.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata tidak terdapat perbedaan persepsi dan pengetahuan terhadap program unggulan Provinsi Gorontalo pada masyarakat perkotaan dan perdesaan. Secara umum persepsi masyarakat terhadap program unggulan ini sangat bagus, karena 107 responden dari 201 responden atau 53,2% menyatakan dengan adanya program unggulan ini etos kerja masyarakat Provinsi Gorontalo meningkat dan 53 responden atau 26,4 % menyatakan etos kerja masyarakat jadi lebih baik. Namun di sisi lain pemahaman masyarakat terhadap konsep program unggulan masih sangat dangkal.
Jika program ini akan terus dilakukan, maka sosialisasi program harus lebih mendalam pada tingkat konsep dan pencapaian ukuran/standar keberhasilan dan target program jangka pendek, menengah dan jangka panjang perlu disesuaikan antara masyarakat dan pemerintah, agar bisa mengakomodir kepentingan semua pihak, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo.
Daftar Pustaka : 35 (1978-2003)

There were growing perception in some part of Gorontalo communities that current leading programs of Gorontalo government did not live up to its expectation. The communities perceived that the prosperity and income of the people of Gorontalo were still in the lower side. In contrast, some other communities thought that these programs gave benefit and increase the service and wealthy.
The aim of this study is to clear up that conflicting perception on those leading programs, which were developing human resource, agropolitan and fishery.
The study used qualitative and quantitative methods. Data collected using questioner to the communities, government officials, staffs of non-government organization and the local legislative representatives.
The study found that in our samples, there was no different perception and understanding to the Government program between urban and rural communities. Most of the people perceived that the program was in excellent shape. Half of them stated that the program could increase the mood of the people. One fourth of them said that community spirit became better. However, while the people understood on the program as the Gorontalo brand, the substances underlying the concept were not understood.
The study recommends that to sustain the program, socialization of concept must be carried out. People should understand the concepts. Standard achievement should be clearly spelled for the short term, the middle term and the long-term period.
Bibliography: 35 (1978-2003)
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rikha Arifah
"Adanya fenomena yang berkembang pada masyarakat Indonesia seperti tren pelajar dan mahasiswa melakukan seks diluar nikah dan anggapan bahwa tidak perlu menikah hanya untuk mendapat legalitas untuk melakukan hubungan seks seolah-olah menjadi pemicu maraknya pernikahan dini di masyarakat Indonesia. Tetapi tidak semua orang melakukan pemikahan dini sebagai solusi terhadap kehamilan diluar nikah. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi mahasiswa Universitas Indonesia terhadap prilaku menikah dini. Desain peneIitian ini adalah deskriptif sederhana.
Sampel yang diambil adalah mahasiswa reguler 2006 Fakultas Hukum Universitas Indonesia dengan menggunakan metode simple random sampling. Ala! yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner. Data dianalisa menggunakan metode deskriptif univariat yaitu menggunakan rumus mean, median, modus dan persentase. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa mahasiswa yang memiliki persepsi positif terhadap perilaku menikah dini sebanyak 52% sedangkan mahasiswa yang memiliki perspsi negatif sebanyak 48%. Perbedaan persepsi ini disebabkan persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman, harapan, cara berpikir, minat, kebutuhan, nilai dan keyakinan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5271
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zamhur Agus SAS
"ABSTRAK
Penelitian ini ingin melihat relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia, ditinjau dari Lulusan dan Pengguna Lulusan. Di samping itu, dalam penelitian ini juga ingin diketahui : ( 1 ) Perbedaan persepsi antara Lulusan dan Pengguna lulusan mengenai relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia. ( 2 ) Hubungan antara kepuasan kerja Lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum (3) Hubungan antara kuantitas pengalaman kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum.
Penelitian ini dilaksanakan di Propinsi Jawa Barat, di Perusahaan yang telah mengirimkan karyawannya pada Pelatihan Kader Produktivitas, pengumpulan data dilakukan selama tiga bulan (Maret 1998 sampai dengan Mei 1998 ). Metode penelitian yang digunakan adalah survai dengan besar sampel untuk Lulusan 108 orang dan Pengguna Lulusan 55 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner, baik untuk lulusan maupun pengguna lulusan. Jumlah butir instrumen untuk lulusan 28 butir tentang materi kurikulum, 12 butir tentang kepuasan kerja dan 2 butir untuk kuantitas pengalaman kerja. Untuk pengguna lulusan, jumlah butir instrumen hanya menyangkut materi kurikulum. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis Deskriptif, Anova satu jalan, dan Regresi sederhana pada taraf signifkansi 0.05.
Hasil penelitian sebagai berikut : Pertama, menurut persepsi Lulusan dan Pengguna Lulusan kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas tidak terdapat perbedaan persepsi terhadap Tugas Penyelia. Kedua, terdapat hubungan positif antara kepuasan kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas terhadap Tugas Penyelia. Ketiga, tidak terdapat hubungan antara kuantitas pengalaman kerja lulusan dengan persepsinya mengenai relevansi kurikulum.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan dan peningkatan kurikulum Pelatihan Kader Produktivitas di Indonesia."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>