Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129435 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Putri Sionita Br
"Keperawatan merupakan disiplin iImu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpengaruh besar terhadap baik buruknya pelayanan di rurnah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatkan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Mitra Kemayoran masih belum sesuai dengan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rotasi perawat dengan motivasi kerja di Rumah Sakit Mitra Kemayoran dengan jumlah responden 49 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Fisher Exact diperoleh hasil p value 0,013 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi perawat tentang rotasi dengan motivasi kerja di Rumah Sakit Mitra Kemayoran."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5590
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Septiana
"Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpenganlh besar terhadap baik burukya pelayanan dirumah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Sentra Medika Depok masih belum sesuai dcngan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kelja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok dengan jumlah responden 67 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square diperoleh hasil p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi kerja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5659
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Andayani
"Rotasi merupakan kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan ke situasi tertentu dengan tujuan agar yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi rotasi deugan motivasi kerja. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan populasi adalah perawat pelaksana yang pernah mengikuti program rotasi di RSUD Cengkareng berjumlah 92 orang. Sampel yang diambil dari populasi berjumlah 65 orang. Analisis dilakukan dengan dua tahap; tahap pertama adalah analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi tentang karakteristik responden, persepsi rotasi, dan motivasi kerja sedangkan analisis bivariat dengan melihat hubungan antara persepsi rotasi dengan motivasi kerja dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian ini secara total menunjukkan ada hubungan antara persepsi rotasi dengan motivasi kerja dengan p-value 0,039. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan rotasi kerja di RSUD Cengkareng tetap dilaksanakan secara konsisten dan hendaknya pihak rumah sakit memberikan penghargaan yang sesuai, dukungan penuh terhadap diri perawat serta melakukan uji kompetensi agar dapat meningkatkan motivasi kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5843
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rotasi ruangan dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Tangerang.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi adalah perawat yang telah melakukan rotasi di Rumah Sakit Umum Tangerang. Sampel yang diambil sebanyak 86 responden dengan cara random sampling sederhana dari 20 ruangan rawat inap secara diundi. Analisis dilakukan bertahap: (1) Analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan (2) Analisis bivariat melihat hubunaan antara variabel dependen dengan independen dengan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik demografi dengan motivasi, koordinasi dengan motivasi, pengetahuan dengan motivasi hanya pengalaman dengan motivasi setelah rotasi mempunyai hubungan signifikan dengan nilai P value 0.002 lebih kecil dari α 0.05.
Sehubungan hal tersebut diharapkan pelaksanaan rotasi di Rumah Sakit Umum Tangerang secara konsisten dan terkoordinasi dengan baik dan member; kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan pendidikannya dan pelatihan sesuai kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan motivasi perawat yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan. Daftar pustaka : 20 (1992 — 2003)
Kata kunci: Karakteristik demografi : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, waktu rotasi terakhir, pelatihan. Rotasi: koordinasi, pengetahuan, pengalaman."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5406
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Wirawati
"Tingginya produktivitas kerja dapat dilihat dengan meningkatnya pula motivasi kerja perawat, dimana salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja perawat adalah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen seperti penerapan rotasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif. Sampel untuk penelitian ini diambil dengan teknik sampling berimbang (proporsional) dan convenience, dengan besar sampel 110 orang. Responden dalam penelitian ini mengisi kuesioner terkait rotasi kerja dan motivasi kerja. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan yang bermakna antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit (p value= 0,036; α= 0.05; OR= 2.435). Hasil tersebut mengharuskan manajemen keperawatan untuk mempelajari dan memahami bagaimana cara-cara melaksanakan rotasi kerja dengan baik dan benar sesuai dengan teori yang ada agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

High labor productivity can be indicated by the increase of the nurses’ work motivation, where one of the things that can affect the nurses’ work motivation is the policy made by the management such as the application of job rotation. This study aimed to examine the correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital. The study used descriptive correlative design. The sample of this study was 110 people who were chosen using balanced sampling technique (proportional) and convenience. Respondents in this study filled out the questionnaires related to the job rotation and the work motivation. The study found that there was a significant correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital (p value = 0.036; α = 0.05 level; OR = 2.435). This result required a nursing management to learn and understand how to implement a good and suitable job rotation in accordance with the existing theory in order to achieve the defined goals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rotasi merupakan kegiatan ketenaga kerjaan yang berhubungan dengan proses
pemindahan fungsi tanggung jawab, dan status ketenaga kerjaan ke situasi tetentu
dengan tujuan agar yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam
dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rotasi dengan motivasi. Desain
penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan populasi adalah perawat
yang telah mengalami rotasi di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sampel yang diambil
sebanyak 55 responden dengan cara random sampling sederhana. Analisis dilakukan
dengan dua tahap; tahap pertama adalah analisis univariat dengan menggunakan
distribusi frekuensi tentang karakteristik reponden dan variabel rotasi, sedangkan
tahap kedua adalah analisis bivariat dengan melihat hubungan antara rotasi dengan
mototasi kerja dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini secara total
menunjukkan hubungan yang bermakna antara motivasi dengan motivasi dengan p
value sebesar 0,045. penjabaran tiap variabel ada hubungan antara penghargaan,
tantangan, pengembangan dengan motivasi dengan p value masing masing 0,042,
0,038, dan 0,042. sedangkan variabel tanggung jawab tidak ada hubungan dengan
motivasi dengan P value Iebih dari 0,05. sehubungan dengan hal tersebut diharapkan
rotasi di RSPP tetap dilaksanakan secara konsisten clan hendaknya pihak rumah
sakit memberikan penghargaan yang sesuai, dukungan penuh terhadap
pengembangan diri perawat serta melakukan uji kopetensi agar dapat meningkatkan
motivasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5524
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Inayah
"Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan diupayakan melalui pemberdayaan tenaga keperawatan. Tenaga perawat pelaksana merupakan tenaga kerja yang berinteraksi 24 jam dengan klien. Dalam pelayanannya diperlukan manajemen waktu yang berasal dari motivasi kerja seorang perawat pelaksana tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat bertujuan untuk : 1) mendapatkan gambaran motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi, kebutuhan afiliasi dan manajemen waktu, 2) melihat hubungan antara motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, kebutuhan mempengaruhi dan kebutuhan afiliasi dengan manajemen waktu, dan 3) melihat hubungan yang paling signifikan antara aspek motivasi kerja dengan manajemen waktu yang dapat dikontrol oleh karakteristik perawat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan cara pengumpulan data cross sectional. Analisis univariat menggunakan uji deskriptif, bivariat dengan menggunakan chi square dan multivariat dengan menggunakan regresi logistik ganda. Tempat penelitian adalah instalasi rawat inap RSU PMI Bogor dengan jumlah sampel 138 perawat pelaksana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian perawat pelaksana mempunyai motivasi kerja : kebutuhan berprestasi yang tinggi (51,4%), kebutuhan mempengaruhi yang tinggi (69,6%) kebutuhan berafiliasi yang tinggi (67,4%). Kebutuhan berprestasi dan kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan berafiliasi tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan manajemen waktu. Kebutuhan mempengaruhi mempunyai hubungan paling dominan dengan manajemen waktu. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi mempunyai peluang 5,7 kali melakukan manajemen waktu yang lebih baik daripada yang kebutuhan mempengaruhi yang rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang 2,7 kali melakukan manajemen waktu yang baik daripada yang kebutuhan berprestasinya rendah. Perawat pelaksana dengan kebutuhan mempengaruhi yang tinggi dengan dikontrol kebutuhan berprestasi yang tinggi mempunyai peluang manajemen waktu yang baik sebesar 78%.
Berdasarkan basil penelitian ini maka bidang keperawatan disarankan untuk 1) segera melakukan program jenjang karir untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berprestasi, 2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui peningkatan pendidikan formal untuk meningkatkan motivasi kerja kebutuhan mempengaruhi, 3) mengoptimalkan acara kekeluargaan perawat untuk meningkatkan motivasi kerja : kebutuhan berafiliasi, dan 4) membuat pelatihan manajemen waktu secara terjadwal untuk meningkatkan manajemen waktu perawat dalam melaksanakan pelayanan dan dokumentasi asuhan keperawatan. Saran lain juga bagi peneliti lain dalam membuat penelitian hubungan motivasi kerja dengan manajemen waktu di rumah sakit lain secara kuasi eksperimen maupun eksperimen guna melihat kuat dan lemahnya hubungan yang terjadi antara variabel motivasi kerja dengan manajemen waktu perawat.

Improvement of nursing services quality strived to enableness of nurse sources or empowerment of nursing personnel. Nurse as a personnel where represent of service of treatment which have 24 hour interaction with client (patient). In its service delivery needed time management that corning form work motivation of a nurse. Therefore, this research was proposes in order to 1) obtain the description of work motivation aspect are need of achievement, need of power, need of affiliation with time management, 2) to see relationship of work motivation need of achievement, need of power, need of affiliation with time management and 3) to see who has most significant relationship between work motivation and time management was controlled with nurse characteristics. Instrument of this research was using questioners measurement by description correlation data based questioners cross sectional. Univariat analysis based on description analysis, Bivariat based chi squire and multivariat used double logistic regression. The research was taking place in hospitalized patient at PMI Hospital Bogor with 138 nurses as sample.
The result was indicated that most of nurse have work motivation about 51.4% need of high achievement, about 69.6% nurse have work motivation need of power and nurse who have work motivation need of affiliation about 67.4% . A. need of achievement and need of power have significant relationship as work motivation with time management, while need of affiliation doesn't have significant relationship with time management. A nurse who have motivation need of power ability had 5.6 better in time management than nurse who have less motivation need of power. Nurses who have work motivation need of achievement had 2.7 better time management than a nurse who has less motivation need of achievement. While a nurse who have motivation need of power and controlled by need of achievement in working had 78% better quality time management.
Based on this research nurse board as an element of hospital are recommended 1) to make multilevel career program in order to increase nurse motivation : need of achievement, 2) to increase formal education nurse as motivation : need of power, 3) to have family gathering nurse board to bring inspire new spirit motivation : need affiliation and also recommended 4) to have management trainee schedule regularly for time management in service delivery of nursing and documentation nurse care. A following up research is advised other hospital to use quassi experiment method or experiment to see strength and weakness of relationship occurring between work motivation variable and time management.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18665
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Kustiko
"Komunikasi terapeutik adalah cara yang dipergunakan oleh perawat dalam menyampaikan pesan dan dapat menyelesaikan masalah kesehatan individu (klien). Komunikasi terapeutik memiliki tahapan atau fase terdiri dri fase orientasi, fase kerja, dan fase terminasi. Pada waktu melakukan komunikasi terapeutik perawat perlu memiliki motivasi. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu perilaku. Penelitian ini bertujuan melihat gambaran motivasi perawat dalam melakukan komunikasi terapeutik di RS Mitra Keluarga Kemayoran Jakarta.
Penelitian menggunakan desain deskripsi sederhana., dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan dilakukan analisa univariat dengan sample 50 responden perawat yang bekerja di ruang rawat inap. Distibusi hasil penelitian yang mempengaruhi tingkat motivasi pada perawat responden antara lain yaitu latar belakang pendidikan terbanyak adalah D3 Keperawatan sebanyak 43 orang (96%), selebihnya masing - masing sebanyak 1 orang dengan pendidikan SPK dan S1 Keperawatan (2%).
Hasil tingkat motivasi perawat yang memiliki nilai kuesioner > 67,5 sebanyak 49 orang ( 250% responden ). Hasil analisa penerapan fase - fase komunikasi terapeutik diperoleh hasil penerapan fase orientasi dan fase kerja masing - masing sebesar 98%, dan penerapan fase terminasi sebesar 92%.
Sehingga dapat disimpulkan perawat RS Mitra Keluarga Kemayoran memiliki tingkat motivasi yang tinggai dalam melakukan komunikasi terapeutik. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan rekomendasi salah satunya ke RS Mitra Keluarga Kemayoran untuk memberikan reward / penghargaan kepada perawat sehingga perawat dapat mempertahankan kualitas pelaksanaan komunikasi terapeutik.

Therapeutic communication is a method used by nurse to send a massage and to solve individuals or patients problems in health care. Therapeutic communication consists of three phases, phase of orientation, working phase and termination phase. In using therapeutic communication a nurse must have motivation. Motivation describe is a drive to do something that comes from in and out side their self to achive a matter. This research aimed to see the description of motivation of therapeutic communication that has been done by nurses at Mitra Keluarga Kemayoran Hospital Jakarta.
The research design used a simple description design with univariat analysis, consisted of 50 nursing respondents which all had duty at ward. The result of research that the mayority education of respondent were From nursing academic ( 96%), and others education came fiom SPK and Sl Nursing Program.
The result of motivation was that more than 50% nurse had a high grade of motivation. The analysis shared that of each phase of therapeutics communication is more than 98% nurse done orientation and working phase, 92% nurses had a termination phase.
At least it can be concluded that nurses at Mitra Keluarga Kemayoran Hospital Jakarta had a high motivation in implementing terapheutic commnunication toward client. This research have to been recommendation to Management Mitra Keluarga Kemayoran, should be give reward for nurses while they have implementing therapeutic connnunication.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5721
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jathu Dwi Wahyuni
Depok: Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Perawat merupakan tenaga terbesar di rumah sakit yang memberikan pelayanan
keperawatan selama 24 jam kepada pasien dan keluarga. Kepuasan kerja perawat dapat
mempengaruhi pelayanan keperawatan yang diberikan. Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian kepuasan kerja perawat di RS. Mitra Keluarga Kelapa Gading,
untuk mengetahui gambaran kepuasan kenja perawat dan karakteristik perawat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana dengan alat ukur kuesioner.
Porter (1961) menyatakan bahwa kepuasan seseorang terhadap pekeljaanya tergantung
dari perbedaan atau ketidaksesuaian antar apa yang diinginkan dengan apa yang
diperoleh. Penelitian ini mendapatl-can kepuasan kerja perawat dimana lebih dari separuh
perawat merasa puas yaitu sebesar 72,2 %. Perawat yang tidak puas sebesar 27,8 %.
Ketidakpuasan terjadi karena sistim penghargaan dan peningkatan jenjang karir yang
belum memenuhi harapan perawat. Oleh sebab itu rumah sakit hendaknya menentukan
sistim dan rnekanisme yang tepat dan konsisten pada semua perawat, sehingga kepuasan
kerja perawat dapat dicapai."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5499
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>