Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181398 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Putri Paramitha
"Tinggi badan merupakan salah satu indeks antropometri yang digunakan untuk menilai status gizi. Namun berbagai kondisi seperti kecacatan, kelainan tulang belakang, amputasi kaki, maupun disabilitas lainnya membuat pengukuran tinggi badan aktual tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, adanya metode alternatif yag dapat digunakan sebagai prediktor tinggi badan menjadi penting untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model prediksi tinggi badan pada kelompok usia dewasa muda berdasarkan korelasinya dengan tinggi lutut dan karakteristik individu yang diperkirakan berhubungan dengan tinggi badan, yaitu jenis kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, dan usia puber. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebanyak 75 laki-laki dan 75 perempuan yang merupakan mahasiswa FKM UI dengan kisaran usia 20 ? 40 tahun pada bulan April 2012.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi lutut memiliki korelasi yang sangat kuat terhadap tinggi badan pada usia dewasa dengan nilai r = 0,921. Demikian pula semua karakteristik individu yang diteliti memiliki hubungan yang signifikan dengan tinggi badan. Sedangkan model prediksinya adalah : Tinggi Badan (cm) = 57,824 + 2,132 (Tinggi Lutut (cm)) ? 3,965 (Jenis Kelamin), dengan koefisien 0 untuk laki-laki dan 1 untuk perempuan. Disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan dengan jumlah sampel yang lebih besar, cakupan usia yang lebih luas, dan dengan menyertakan variabel etnis agar persamaan yang dibuat menjadi lebih representatif lagi untuk digunakan di Indonesia.

Height is one of the most important anthropometric indexes to determine people?s nutritional status. But in some particular cases, e.g.: impairment, disabilities, spine curving, and amputated leg, the actual height measurement could be impossible to measure. These conditions encouraged the presence of researches aiming to find the alternative methods to predict actual height. The purpose of this study was to find a formula referred to the correlation of height with knee height, sex, birth weight, birth length, and pubertal age in adult population. The design study was cross sectional and total of 75 men and 75 women aged 20 ? 40 years were participated in this study that held on April 2012.
The result of this study shown a very strong correlation between height and knee height of adults (r = 0,921), and the other variables studied in this study also significantly correlated with height. Multiple regression analysis has done and it generated a formula to predict adults? height in this population: Height (cm) = 57,824 + 2,132 (Knee Height (cm)) ? 3,965 (Sex), with 0 as a cofficient for men and 1 is for women. Nevertheless, more further research with more specific variable, and even more participants with wider age range is still needed to complete the result of this study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Cipako Sinamo
"Skripsi ini membahas hubungan antara indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh (PLT), asupan zat gizi makro (kalori, karbohidrat, lemak dan protein), asupan zat gizi mikro (thiamin, riboflavin, piridoksin, vit.C dan Fe), dan aktivitas fisik dengan VO2max. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan pada 81 mahasiswa Reguler Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI angkatan 2010 dan 2011. VO2max diukur dengan menggunakan alat Fitmate Med Hasil uji korelasi menunjukkan hubungan negatif antara IMT (r= -0,231) dan persen lemak tubuh (r= -0,447) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Terdapat hubungan positif antara asupan Fe (r=0,231), dan aktivitas fisik (r=0,338) dengan VO2max pada responden keseluruhan. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar pada atlet dengan pengendalian yang lebih ketat terhadap faktor-faktor lain yang berpotensi menyebabkan bias dalam penelitian agar korelasi variabel indepenen dengan data VO2max dapat merepresentasikan kekuatan hubungan yang sebenarnya.

This thesis discusses the relationship between body mass index (BMI), body fat percent (BFP), the intake of macro nutrients (calories, carbohydrates, fats and proteins), the intake of micro nutrients (thiamin, riboflavin, pyridoxine, vit. C and Fe), and physical activity with VO2max. The study was a quantitative study with cross sectional design conducted in 81 undergraduate students of Public Health University of Indonesia majoring Nutrition in 2012. VO2max was measured by using Fitmate Med. The result of correlation test showed a negative relationship between BMI (r= -0,231) and percent body fat (r= -0,447) with VO2max in the overall respondents. Artifacts positive association between intake of Fe (r=0,231) and physical activity (r=0,338) with VO2max in the overall respondents. There were no significant relationship between other independent variables with VO2max. Further research is needed with larger samples in athletes with a more strict control of other factors that could potentially lead to bias in the study so that the data correlation with VO2max independen variables can represent the real strength of the relationship."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuwaratu Syafira
"Indeks Massa Tubuh IMT memiliki banyak manfaat, termasuk untuk memberikan gambaran obesitas suatu populasi maupun untuk merancang diet pasien di rumah sakit. Namun orang yang memiliki kesulitan menopang berat badannya atau tidak dapat berdiri tegak belum tentu dapat diukur IMT-nya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menciptakan metode alternatif menghitung IMT berdasarkan ukuran ekskremitas tubuh pada mahasiswa usia dewasa muda di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan total sampel 132 responden.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi yang sangat kuat antara rasio LiLA/ radic;Panjang Ulna dengan IMT r = 0,926 pada laki-laki dan r = 0,886 pada perempuan dan juga antara LiLA dengan IMT r = 0,913 pada laki-laki dan r = 0,877 pada perempuan . Model prediksi yang paling ideal digunakan adalah IMT laki-laki kg/m2 =1,109 LiLA cm ndash; 9,202 dan IMT perempuan kg/m2 = 0,236 0,825 LiLA cm dengan pertimbangan akurasi yang tinggi serta kemudahan pengaplikasian di lapangan.

Body Mass Index BMI serves various purposes, including to measure the prevalence of obesity in a population, and also in formulating a patient rsquo s diet at a hospital. However, the BMI of an individual with difficulties in carrying their own weight or standing up straight can not necessarily be measured. The aim of this study was to form a prediction model for the BMI of young adult students of Public Health Faculty of University of Indonesia. This study used a cross sectional design, with a total sample of 132 respondents.
Results of this study showed that there is a very strong correlation between MUAC radic Ulna Length and BMI r 0,926 for males and r 0,886 for females, and also between MUAC and BMI r 0,913 for males and r 0,877 for females. The prediction model considered most ideal to be used is Male BMI kg m2 1,109 MUAC cm ndash 9,202 and Female BMI kg m2 0,236 0,825 MUAC cm, based on the high accuracy levels and the convinience of application on the field.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kamaluddin
"Berat badan merupakan ukuran antropometri yang penting digunakan untuk beberapa prosedur medis dan gizi, tetapi dalam beberapa kondisi seperti remaja dengan disabilitas atau pasien tirah baring menyebabkan pengukuran berat badan yang akurat sulit untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan rumus yang sederhana dalam memprediksi berat badan pada remaja di Bogor. Pengukuran berat badan (BB), lingkar lengan atas (LiLA) dan tinggi lutut (TL) dilakukan pada 130 siswa di SMA Budi Mulia Kota Bogor (14-18 tahun) pada bulan April 2016. Analisis korelasi dilakukan antara prediktor dengan berat badan aktual, serta dilakukan analisis regresi linier ganda untuk mendapatkan hasil rumus prediksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi yang sangat kuat antara BB dengan LiLA (r = 0,881) serta terdapat korelasi sedang antara BB dengan TL (r = 0,506). Model prediksi yang didapatkan pada remaja laki-laki adalah: berat badan estimasi (kg) = (LiLA (cm) x 2,6) + (TL (cm) x 1,2) ? 70,1 dan pada remaja perempuan: berat badan estimasi (kg) = (LiLA (cm) x 2,6) + (TL (cm) x 1,2) ? 72 (R-square 0,906, p < 0,001). Rumus yang didapatkan dalam penelitian berhasil memprediksi berat badan remaja secara akurat dan rumus ini direkomendasikan untuk digunakan dalam mengestimasi berat badan remaja.

Body weight is an important anthropometric measurement for many medical and nutritional procedures, but in some conditions like people with disability or bedridden patients, it is difficult to be weighed accurately. The aim of this study is to create a simple body weight predicting equations for Bogor adolescents. body weight (BW), mid-upper arm circumference (MUAC), and knee height (KH) measurements were taken from 130 SMA Budi Mulia students (14-18 years) on April 2016. A correlation analysis was performed between predictors and actual body weight, and a multiple linear regression was performed for analysis of the results. The result showed that there were a perfect correlation between BW and MUAC (r = 0,881), and a medium correlation between BW and KH (r = 0,506). The resulting equation for adolescent boys was: estimated weight (kg) = (MUAC (cm) x 2,6) + (KH (cm) x 1,2) ? 70,1 and for adolescent girls was: estimated weight (kg) = (MUAC (cm) x 2,6) + (KH (cm) x 1,2) ? 72 (R-square 0,906, p < 0,001). The developed equations predicted accurately Bogor adolescents? body weight and recommended to be used for estimating body weight in Bogor Adolescents."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Asmiliaty
"Penelitian ini meneliti korelasi panjang depa, jenis kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, dan usia puber dengan tinggi badan untuk mendapatkan model prediksi tinggi badan dan faktor-faktor apa saja yang terbukti dominan berpengaruh pada prediksi tinggi badan. Penelitian menggunakan disain cross sectional melibatkan 146 (laki-laki=71; perempuan=75) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia berusia 20-40 tahun yang didapat dengan cara stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran antropometri (tinggi badan dan panjang depa) dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tinggi badan pada laki-laki (167,9 cm) lebih tinggi dibandingkan perempuan (155,6 cm). Pada penelitian ini seluruh variabel yaitu panjang depa, jenis kelamin, berat badan lahir, panjang badan lahir, dan usia puber memiliki hubungan bermakna dengan tinggi badan.
Hasil analisis multiregresi menunjukkan variabel yang dominan adalah jenis kelamin dan panjang depa dengan persamaan model prediksi TB = 34,796 - (1,287 x Jenis Kelamin) + (0,774 x Panjang Depa). Dari hasil uji sensitifitas, spesifisitas dan penilaian reliabilitas model, prediksi tinggi badan menggunakan panjang depa yang didapatkan merupakan model yang visibel digunakan dalam mengenali status gizi dan reliabel (dapat dipercaya) digunakan pada kelompok usia 20-40 tahun. Namun demikian masih diperlukan penelitian lain untuk memvalidasi temuan ini terkait dengan variasi etnis.

The primary purpose of this study was to examine the correlation of arm span, sex, birth weight, birth length, and age at puberty with height to developed a height prediction model from the dominant variables. The method of this study is cross sectional design. The sample was 146 (male = 71; female = 75) students among 20-40 years old from Faculty of Public Health University of Indonesia and they obtained by stratified random sampling. The databases were collected by measuring height and arm span and questionnaire. The mean of height in male students was higher than female students (male = 167,9 cm; female = 155,6 cm). In this study, all independent variable, sex, birth weight, birth length, and age at puberty was significantly related to height.
Multiple regression analysis to predict height was this following model : Height 34,796 - (1,287 x Sex) + (0,774 x Arm Span). By sensitivity, spesitivity and reliability analisys of model, this model prediction of height from arm span was the visible model used to compute the nutritional status and reliable model used in adult 20-40 years old. However, another similar studies were still needed to validate this result related to ethnic variation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Subhania
"Tinggi badan merupakan salah satu pengukuran antropometri yang penting, salah satunya untuk mengetahui status gizi individu. Ketika pengukuran tinggi badan secara berdiri tidak dapat dilakukan seperti pada pasien di rumah sakit dan individu dengan kondisi tertentu disabilitas , maka dibutuhkan pengukuran antropometri pengganti agar hasil yang diperoleh akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model prediksi tinggi badan berdasarkan panjang ulna, panjang telapak kaki dan tinggi lutut pada kelompok usia dewasa muda. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indoesia berusia 21 ndash; 30 tahun, sebanyak 58 orang laki-laki dan 78 orang perempuan. Desain studi pada penelitian ini menggunakan desain cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara tinggi badan dengan panjang ulna kiri laki-laki r=0.853, perempuan r=0.76 , panjang ulna kanan laki-laki r=0.865, perempuan r=0.726 , panjang telapak kaki kiri laki-laki r=0.799, perempuan r=0.708 , panjang telapak kaki kanan laki-laki r=0.791, perempuan r=0.862 , tinggi lutut kiri laki-laki r=0.862, perempuan r=0.841 , tinggi lutut kanan laki-laki r=0.87, perempuan r=0.833 . Panjang ulna, panjang telapak kaki dan tinggi lutut merupakan prediktor tingi badan yang baik karena memiliki korelasi yang kuat pada laki-laki dan perempuan serta mudah dalam melakukan pengukuran.

Height is one of the important anthropometry measurements to determine nutritional status. When the measurement of height is difficult to conduct especially on patient in hospital or individual with disabilites, an alternative measurement is needed to define an accurate height. The purpose of this study was to develop a prediction model of height based on ulna length, foot length and knee height for young adults. A cross sectional design study was used in this study. Participants were 58 men and 78 women aged 21 30 years who were currently studying at Faculty of Public Health Universitas Indonesia.
Strong correlations were found between height and left ulna length men r 0.853, women r 0.76, height and right ulna length men r 0.865, women r 0.726, height and left foot lenght men r 0.799, women r 0.708, height and right foot length men r 0.791, women r 0.862, height and left knee height men r 0.862, women r 0.841 , height and right knee height men r 0.87, women r 0.833 . Ulna length, foot length and knee height are good predictors of height because they have strong correlations either for men or women and also they can be measured easily.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutajulu, Herlin Mey Sartika
"Skripsi ini membahas gambaran asupan makanan (asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak) dan faktor-faktor lain (karakteristik individu, kebiasaan sarapan pagi, faktor genetik, aktivitas fisik, dan durasi waktu tidur) dengan obesitas pada pegawai Unit Pelayanan Gizi PKSC Jakarta Tahun 2012.
Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan disain penelitian potong lintang. Pengambilan sampel menggunakan total populasi, dengan sampel penelitian sebanyak 57 orang. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan 2 jenis uji statistik yaitu Uji Korelasi dan Uji Beda Dua Mean (Uji T).
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata PLT pegawai adalah 31,92% ± SD 14,60%. Hasil analisis bivariat menunjukkan karakteristik individu (jenis kelamin dan umur), asupan energi, asupan karbohidrat, dan frekuensi kebiasaan sarapan pagi memiliki hubungan signifikan dengan obesitas, sedangkan asupan protein, asupan lemak, faktor genetik, aktivitas fisik dan durasi waktu tidur tidak memiliki hubungan signifikan dengan obesitas.
Saran yang dapat diberikan adalah pegawai harus memperhatikan asupan makanan, melakukan aktivitas fisik berupa olahraga, menerapkan pedoman umum gizi seimbang, serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Di samping itu, PKSC juga memberikan penyuluhan dan konsultasi tentang gizi dan kesehatan bagi pegawai bersama ahli gizi.

This thesis talks about description food intake (energy intake, carbohydrate, protein, and fat) and other factors (characteristics of respondents, breakfast frequency, genetic factor, physical activity and sleep duration) with obesity of nutritional care employees at St. Carolus Jakarta Health Care in 2012.
The study used descriptive study with cross sectional design. Sampling was conducted using total population, with sample study as many as 57 respondents. Data analysis included univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis performed with two types of statistical tests, Correlation Analysis and Independent Samples T-Test.
The study result showed that mean of body fat percentage of employees is 31,92% ± SD 14,60%. Results of bivariate analysis showed characteristics of respondents (gender and age), energy intake, carbohydrate intake and breakfast frequency have a significant relation with obesity, whereas protein intake, fat intake, genetic factor, physical activity and sleep duration does not have a significant relation with obesity.
I suggest that employees start to concern with they food intake, applying general guidelines for balanced nutrition, do physical activity of sports, and do periodic medical examination. Beside that, St. Carolus Jakarta Health Care can provide counseling and consultation about nutrition and health for employees with nutritionist.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Markus Nugraha
"Saat ini anak yang pintar merupakan harapan semua orang tua. Semua hal dilakukan demi meningkatnya kepintaran sang anak. Hal ini mendasari banyak penelitian dilakukan terkait faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari tahu apakah terdapat hubungan antara status gizi dengan status kognitif anak. Penelitian ini memiliki desain analisis data sekunder dengan menggunakan metode cross-sectional. Jumlah sampel penelitian yang berhasil dijaring adalah sebanyak 167 anak usia lima sampai tujuh tahun yang berasal dari Posyandu Kelurahan Kampung Melayu. Data yang diambil merupakan status gizi dengan indeks BB/U dan TB/U serta data status kognitif yang terdiri dari Verbal, Performance, dan Full Scale IQ melalui Wechsler Intelligence Scale.
Metode analisis menggunakan uji hipotesis Chi-square, dengan uji alternatif Fisher. Dari 167 subyek, 10,8% termasuk dalam kategori severely underweightunderweight untuk BB/U dan 16,2% termasuk dalam kategori stunted untuk BB/U. Dari 167 subyek, 45,5% termasuk dalam kategori High IQ untuk Verbal IQ, 44,3% termasuk dalam kategori High IQ untuk Performance IQ dan 44,9% termasuk dalam kategori High IQ untuk Full Scale IQ. Didapatkan hubungan bermakna antara indeks antropometri tinggi badan sesuai usia dengan Full Scale IQ anak (p=0,03).

These days, smart kid is the hope of all parents. All things done for the sake of increasing the child's intelligence. Therefore there?s a lot of research on the underlying factors that affect the intelligence of children. This study aimed to find out whether there is relationship between the nutritional status of children with cognitive status. This study using a secondary data and cross-sectional methods. Total sample is 167 children aged five to seven years from Posyandu Kampung Melayu. Data are on the form of index W/A and H/A and also cognitive status data consisting of Verbal, Performance, and Full Scale IQ from Wechsler Intelligence Scale method.
The analytical method using Chi-square test of the hypiothesis, with the Fisher as alternative test. Of 167 study subjects, 10,8% eith category Severe Underweight ? Underweight of W/A index and 16,2% in the category of Stunted of H/A index. Of 167 study subjects, 45,5% are in category High IQ for Verbal IQ, 44,3% are in category High IQ for Performance IQ, and 44,9% are in category High IQ for Full Scale IQ. Trough Chi-Square test there is a significant correlation between the H/A index with Full Scale IQ (p = 0,03).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuhaji, Ema Florenta
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor psikososial dengan status gizi lebih pada remaja. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Depok pada April hingga Mei 2012. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 254 orang responden, yaitu siswa SMAN 2 Depok. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh responden serta pengukuran antropometri berat dan tinggi badan menggunakan timbangan digital SECA dan microtoise. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis, baik univariat maupun bivariat. Untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan dependen dilakukan analisis data menggunakan uji chi-square.
Penelitian ini menunjukkan gambaran status gizi siswa SMAN 2 Depok, yaitu 25,6% siswa memiliki status gizi lebih (overweight dan obesitas). Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pada siswa SMAN 2 Depok. Namun, tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara preferensi makanan, makna makanan, citra tubuh, dan efikasi diri dengan status gizi lebih pada siswa SMAN 2 Depok.

This study aims to determine the relationship between psychosocial factors and overnutrition in adolescents. This study was organized in SMAN 2 Depok on April until Mei 2012. This study used quantitative method with cross-sectional design. The sample in this study were 254 respondents who are students of SMAN 2 Depok. Data obtained by filling out the questionnaire by respondent and anthropometric measurements of weight and height using SECA digital scales and microtoise. Those data was analyzed, both univariate and bivariate. Chi-square test was conducted to see the relationship between the independent variables with the dependent.
This study shows picture of the nutritional status of students of SMAN 2 Depok which 25,6% of students having overnutrition (both overweight and obesity). The results of this study shows a significant relationship between knowledge of nutrition with overnutrition of students of SMAN 2 Depok. And there was no significant relationship between food preferences, meanings of food, body image, and self-efficacy with overnutrition of students of SMAN 2 Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Sartika
"The workshop workloads tend to has great value. From the results of a survey before, some worker in workshop has less value for the ratio between energy intake and energy expenditure. The purpose of this study was to analyze nutrition at work of employee crew plant and crew MM. The research was conducted at PT Arutmin Indonesia Batulicin Mine, was carried out for a month, which took place on 7 May to 7 June 2012. The design is a cross-sectional study. Approach to research done by qualitative and quantitative methods. The Samples for a quantitative approach are 77 respondents, and for a qualitative approach are 12 respondents. The results of this study is the intake of workers tend to less than AKG?s standard. The food policy at the company has been running well, but there are some things that need to be entrusted as the associated findings of this study as the proportion of food that has not been set, hygiene problems, and the worker think characteristics of the food is poor.

Beban kerja workshop kecenderungan memiliki nilai yang besar. Dari hasil survey awalan yang dilakukan, rata-rata pekerja workshop memiliki nilai kurang untuk perbandingan antara energi Asupan dan energi yang dikeluarkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gizi kerja karyawan crew plant dan crew mm. Penelitian dilakukan di PT Arutmin Indonesia Tambang Batulicin selama satu bulan pada tanggal 7 Mei - 7 Juni 2012. Desain penelitian merupakan cross-sectional dengan pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuntitatif. Jumlah sampel pendekatan kuantitatif sebanyak 77 responden, dan pendekatan kualitatif sebanyak 12 responden. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah kecenderungan Asupan pekerja lebih kecil dibanding dengan standar dalam AKG. Pelaksanaan kebijakan terhadap makanan pada perusahaan sudah berjalan baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait temuan yag didapatkan dari penelitian ini seperti proporsi makanan yang belum diatur, masalah kebersihan, dan karakteristik makanan yang menurut pekerja kurang."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>