Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jum Natosba
"Berbagai dampak yang tidak menyenangkan terkait hubungan suami istri terjadi setelah terdiagnosa kanker serviks terutama permasalahan seksual. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang pemenuhan kebutuhan seksual pasangan dari pasien kanker servik stadium awal. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan FGD pada 13 partisipan di wilayah Bandung yang dibagi menjadi tiga kelompok. Hasil penelitian ditemukan tujuh tema yaitu (1) pola hubungan seksual (2) alasan tidak melakukan hubungan seksual (3) menahan hasrat seksual (4) koping untuk menahan hasrat seksual (5) komunikasi antara pasangan dan istri (6) harapan suami dalam mempertahankan keharmonisan rumah tangga dengan istri dan (7) tidak memperoleh informasi tentang seksualitas dari petugas kesehatan. Berdasarkan temuan hasil tema tersebut disarankan agar perawat maternitas dapat memberikan informasi tentang seksualitas.

There are some sexual problems related womens was diagnosed with cervical cancer and disrupt the husbands’ sexual need. This study aimed to obtain an overview of husbands’ sexual needs of early stage cervical cancer patients. This research used a qualitative desaign. Focus group discussions werw conducted to 13 participants. This study found seven themes namely (1) pattern of sexual relationship (2) reason for not having sexual intimate (3) hold sexual desire (4) coping to the hold sexual desire (5) communication between the spouses and their wife (6) husbands’ epectation in maintaining marital harmony (7) lack of information about sexuality from health workers. Base on these findings, it is suggested that maternity nurses can provide adequate information about sexuality to women with cervical cancer ang their husband’s.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T35503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutik Rahayu
"Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran secara mendalam tentang makna pengalaman suami dengan istri yang mengalami kanker serviks. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Pada penelitian ini ditemukan 9 tema yaitu : 1). Respon awal suami terhadap diagnosa kanker servik, 2). Pemahaman suami terhadap kanker serviks 3). Memberi dukungan kepada istri. 4). Memperoleh dukungan keluarga atau kerabat. 5). Bentuk penyesuaian suami terhadap istri dengan kanker serviks. 6). Pelajaran atau hikmah yang diperoleh setelah istri sakit. 7). Koping suami. 8). Harapan suami terhadap pengobatan istri. 9). Harapan suami terhadap pelayanan keperawatan. Peran perawat sangat dibutuhkan untuk dapat memberikan konseling pada pasangan.

Based on the study's purpose discriptive phenomenology was selected as appropriate design to discovery the essence of the experience. Results nine theme: 1). Experience during diagnosis period. 2). Husband's knowledge abaout cervical cancer. 3). Give social support for wive.4). Received social support from family and significant others. 5). Husband Adjustment with cervical cancer wive's. 6). Finding meaning in disease. 7). Husband cope. 8) Hoping wive-treatment. 9). Hoping with nursing care practice.Nurses roles needed for husbands and his partners to given counseling. And given about cervical cancer to increase husbands knowledged."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Ayu Treswari
"Sistem staging klinis kanker serviks tidak selalu akurat terutama dalam mengevaluasi invasi parametrium, dinding pelvis, metastasis kelenjar getah bening (KGB), serta estimasi ukuran tumor. Pencitraan seperti CT-scan bermanfaat dalam mengevaluasi hal-hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian perluasan tumor dan penyebaran limfatik dari kanker serviks stadium awal berdasarkan CT-scan dibandingkan temuan patologi anatomi (PA) post histerektomi. Dari penelitian ini didapatkan tidak adanya perbedaan bermakna antara temuan CT-scan dan temuan PA dalam menilai metastasis KGB regional, sehingga CT-scan bermanfaat dalam pemetaan KGB saat limfadenektomi. Stadium IB memiliki tingkat kesesuaian terbesar antara stadium CT-scan dengan stadium PA, sedangkan ketidaksesuaian terbesar pada stadium IIB.

Clinical staging system of cervical cancer not always accurate, especially in evaluating parametrial invasion, pelvic wall, lymph node metastasis, and the estimated size of the tumor. Imaging such as CT-scan is useful in evaluating such matters. This study aimed to see the compatibility between the tumor's expansion and the lymphatic spread of the early-stage cervical cancer, by using CT-scan compared to the histopathology results. The result showed that there was no significant difference between the CT-scan findings and the histopathology findings in assessing regional lymph nodes metastasis, so that CT-scan is useful in mapping the lymph nodes when lymphadenectomy. Stage IB has the greatest level of concordance between.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dikha Ayu Kurnia
"ABSTRAK
Undernutrisi dapat terjadi dikarenakan kombinasi hasil dari respon pasien terhadap penyakit kanker kolorektal yang terdiri dari fisiologis tubuh, patofisiologi, perilaku, dan perspektif pengalaman. Identifikasi adanya konflik dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi menjadi hal utama yang perlu diketahui untuk memahami pengalaman yang terjadi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi sehingga tidak terjadi penurunan berat badan yang semakin memburuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman pasien kanker kolorektal yang mengalami undernutrisi dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan jumlah partisipan sebanyak 7 orang pasien kanker kolorektal yang mengalami undernutrisi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan catatan lapangan. Metode content analysis Colaizzi digunakan untuk mengembangkan tema sehingga memperoleh 10 tema yaitu kanker sebagai ―sesuatu‖ yang menyebabkan penurunan berat badan, makanan kesukaan sebagai penyebab kanker, kecemasan akan adanya gangguan pencernaan, respon patologis terhadap makanan, penundaan pemenuhan rasa lapar, keinginan untuk bunuh diri di luar kondisi penyakitnya, upaya berobat baik medis dan non medis, koping positif untuk makan, dukungan keluarga untuk makan, dan pengharapan untuk kembali normal. Identifikasi adanya hambatan dan dukungan yang terjadi dalam diri pasien kanker kolorektal menjadi pendekatan bagi Perawat untuk memberikan edukasi dan advokasi dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.
ABSTRACT
Colorectal cancer patients frequently have experienced in severe weight loss associated with cancer that can cause undernutrition. Interrelated patients response on physiological, phatophysiological, behavioral, and patients perspective might contribute to the state of undernutrition. There are conflicts live in patients to fulfill their nutritional requirement. The purpose of this study was to explore the experience of colorectal cancer patients who were undernutrition in fulfilling their nutritional needs. This study applied a qualitative research phenomenology method and involved seven participants with colorectal cancer experienced undernutrition. Data were collected using an in-depth interview and field notes. A Colaizzi?s content analysis method was applied across data. Ten themes emerged from this study were: cancer as a "something" that cause weight loss, food preferences as a cause of cancer, anxiety about the indigestion, food pathological responses, delays fulfillment of hunger, desire to commit suicide outside the condition of the disease, treatment efforts both medical and non-medical, positive coping for a meal, family support, and their hope to have normal condition. Understanding the obstacles and supports live in colorectal cancer patients is necessary for nurses to provide education and advocacy in meeting their nutritional requirement."
2013
T36747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Endah Rakhmawati
"Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi yang bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman perempuan yang mengalami disfungsi seksual pasca melahirkan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 5 tema yang merupakan gambaran pengalaman perempuan yang mengalami disfungsi seksual pasca melahirkan, yaitu:1) perubahan pasca melahirkan penyebab disfungsi seksual 2) disfungsi seksual pasca melahirkan 3) akibat disfungsi seksual 4) upaya perempuan mengatasi disfungsi seksual 5) harapan perempuan yang mengalami disfungsi seksual. Hasil penelitian ini memberikan implikasi terhadap pelayanan keperawatan untuk memfasilitasi health promotion berkaitan dengan aspek seksualitas pada kelas prenatal dan postnatal dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar secara menyeluruh sehingga asuhan yang diberikan kepada klien mencakup seluruh aspek secara holistik.

This study uses qualitative methods of phenomenology which aims to explore female experience related sexual dysfunction after childbirth. Based on the results of five studies found a theme that is the description the experience of women who experience sexual dysfunction after childbirth, namely: 1) changes in postnatal period causes by sexual dysfunction 2) post partum sexual dysfunction 3) effect of sexual dysfunction 4) efforts to over come female sexual dysfunction 5) expectations of female who experience sexual dysfunction. The results of study provide implications for nursing services to facilitate sexual aspect health promotion in prenatal class and postnatal class to the fulfillment of basic needs thoroughly in order to provide a holistic patient care."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Kristiani
"Kanker payudara termasuk penyakit kronis yang sangat kompleks dan lebih dari 80% kasus didiagnosis telah berada pada stadium lanjut di Indonesia. Sehingga kebutuhan akan perawatan paliatif sangat penting diberikan pada pasien kanker payudara sejak awal diagnosis. Proses pengobatan yang panjang membuat kebutuhan yang berbeda tiap perjalanan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif terkait berbagai kebutuhan yang belum terpenuhi dan kaitannya dengan teori keperawatan Peaceful end of life (Peol). Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Wawancara dilakukan pada 14 pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif. Hasil penelitian didapatkan enam tema utama terkait kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang paling dominan yaitu kebutuhan dalam menggapai ‘New normal’ untuk kembali beraktivitas dengan semangat dan penuh harapan. Perawat diharapkan memiliki waktu yang lebih banyak dengan pasien untuk mendiskusikan makna perawatan paliatif bersama keluarga sehingga dapat saling mrndukung dalam memenuhi kebutuhsn pmenjalani perawatan paliatif. Teori Peol belum sepenuhnya dapat diterapkan pada penelitian ini karena pasien kanker payudara belum siap untuk membicarakan tentang kematian

Breast cancer is a very complex chronic disease and more than 80% of diagnosed cases have been diagnosed at an advanced stage in Indonesia. Therefore, the need for palliative care is very important for breast cancer patients from the beginning of diagnosis. The long treatment process makes different needs for each disease journey. This study aims to explore the experience of breast cancer patients undergoing palliative care related to various unmet needs and their relationship with the Peaceful end of life (Peol) nursing theory. Qualitative research method with a descriptive phenomenological approach. Interviews were conducted on 14 breast cancer patients undergoing palliative care. The results of the study obtained six main themes related to unmet needs. The most dominant need is the need to achieve the 'New Normal' to return to activities with enthusiasm and hope. Nurses are expected to have more time with patients to discuss the meaning of palliative care with their families so that they can support each other in meeting the needs of palliative care. Peol's theory has not yet been fully applicable to this study because breast cancer patients are not yet ready to talk about death."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Nyoman Ardi Supartha
"Setiap individu tidak terkecuali ODHA memiliki kebutuhan dasar yang salah satunya adalah kebutuhan fisiologis seksual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengalaman ODHA dalam pemenuhan kebutuhan seksual dan respon pasangan mereka terhadap pemenuhan kebutuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi deskriptif dengan wawancara mendalam terhadap empat belas orang yang terdiagnosa HIV/AIDS di Yayasan Spirit Paramacitta, Denpasar. Melalui analisis tematik dengan prosedur Colaizzi ditemukan lima tema yang menggambarkan pengalaman seksual ODHA. Tema-tema tersebut yaitu lain 1 Pemenuhan kebutuhan seksual ODHA, 2 Peran pasangan dalam kehidupan ODHA, 3 Berbagai rangsangan yang dipersepsikan dapat meningkatkan keinginan seksual, 4 Faktor-faktor yang dipersepsikan dapat menurunkan kemampuan dan kualitas seksual, 5 Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas seksual. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi perawat untuk menyusun program penyuluhan terkait hubungan seksual dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kepuasan seksual pada ODHA. Selanjutnya direkomendasikan bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum mata ajar keperawatan medikal bedah terkait konseling hubungan seksual pada ODHA.

Every single person including people living with HIV AIDS PLWHA has basic needs that one of them is sexual physiological needs. The purpose of this study is to explore PLWHA rsquo s experience in fulfilling their sexual needs and partner rsquo s respond toward this fulfillment. The method of this study is qualitative descriptive phenomenology, which colleting data through depth interviews from fourteen PLWHA in Paramacitta Spirit Foundation, Denpasar. Through thematic analysis procedures, we found five themes that describe sexual experiences of PLWHA. These themes namely 1 Sexual fulfillment of PLWHA, 2 Partner rsquo s role in PLWHA rsquo s life, 3 Various stimuli that are perceived can increase sexual desire, 4 Factors that are perceived can decrease ability and sexual satisfaction, 5 Efforts that are perceived can improve ability and sexual satisfaction. As a conclusion, nurses have to prepare programs regarding sexual education and intervention to improve the ability and sexual satisfaction of people living with HIV. Further recommendation for educational need is to develop a curriculum for teaching medical surgical nursing related sexual needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T47525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Indra T
"ABSTRAK
Nama : Ken Indra TProgram Studi : : Pendidikan Dokter Spesialis Obstetri dan GinekologiJudul : Prevalensi Occult metastasis pada omentum Pasien Kanker Ovarium Epitelial Stadium Awal Yang Menjalani Surgical staging di RSCM Tahun 2009 ndash; 2015TUJUAN: Mengetahui besarnya prevalensi occult metastasis kanker ovarium epitelial stadium klinis dini pada omentum yang dilakukan pembedahan di RSCM periode Januari 2009 ndash; Desember 2015.LATAR BELAKANG: Secara anatomis, omentum adalah lokasi utama penyebaran dari kanker ovarium epithelial. Hal ini ditunjukkan dari berbagai penelitian yang menyebutkan bahwa terdapat prevalensi metastasis yang tinggi ke omentum. Hal ini menyebabkan FIGO membuat rekomendasi untuk melakukan pembedahan sitoreduksi dan surgical staging yang teliti dan hati-hati pada kasus-kasus dengan kecurigaan kanker ovarium. Penelitian mengenai omentektomi dalam pembedahan kanker ovarium epithelial masih belum ada di Indonesia sehingga kami melakukan penelitian inilDESAIN DAN METODE: Penelitian ini menggunakan desain potong silang dengan mengambil rekam medis pasien kanker ovarium yang dilakukan pembedahan di RSCM pada bulan Januari 2009 ndash; Desember 2015.HASIL: Pada sebanyak 1 subjek dari 51 subjek penelitian 2 ditemukan occult metastasis pada omentum. Prevalensi metastasis pada kanker ovarium epithelial stadium dini pada tahun 2009 ndash; 2015 adalah sebesar 33,3 17 dari 51 subjek , dimana keterlibatan omentum ditemukan pada 2 subjek 1 dari 51 .KESIMPULAN: Prevalensi occult metastasis kanker ovarium epithelial stadium klinis dini yang dilakukan pembedahan di RSCM tahun 2009 ndash; 2015 adalah sebesar 2 1 dari 51 subjek Kata Kunci: Metastasis, Omentum, Karsinoma Ovarium, Epitelial, Prevalensi

ABSTRACT
Name Ken IndraStudy Program Obstetrics and GynecologyTitle Prevalence of occult omental metastases of early stage epithelial ovarian cancer patients whom had surgical staging in RSCM from 2009 ndash 2015. AIM To know the prevalence of occult metastases of epithelial ovarian cancer clinically early stage in RSCM.BACKGROUND Topographically, omentum is the main spread location of epithelial ovarian cancer. This is shown by various study showing that there is high incidences of metastases of ovarian cancer to the omentum. This made FIGO to produce a guideline to remove omentum in surgical staging of ovarian cancer. Omentectomy study in epithelial ovarian cancer surgery has not been performed in Indonesia, thus we made this study.DESIGN AND METHODOLOGY Cross sectional study. We collect data retrospectively from medical records of cases of epithelial ovarian cancer who were operated in RSCM from January 2009 ndash December 2015.RESULTS 1 out of 51 subjects 2 was found to have occult metastases in the omentum. The prevalence of metastases of epithelial ovarian cancer clinically early stage from 2009 ndash 2015 is 33.3 17 out of 51 subjects whereas the involvement of omentum was found in 2 1 out of 51 subjects .CONCLUSION The prevalence of occult omental metastases of ephitelial ovarian cancer clinically early stage in RSCM from 2009 ndash 2015 is 2 1 out of 51 subjects .Keywords Metastases, Omentum, Ovarian Cancer, Prevalence."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58840
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rainey Ahmad Fajri Putranta
"Pendahuluan: Kanker serviks stadium IVB terdiri dari 2% kasus kanker serviks diseluruh dunia. Berdasarkan panduan yang ada, tatalaksana kanker serviks IVB bersifat paliatif. Radioterapi lokoregional dosis lengkap menjadi salah satu modalitas yang mungkin berperan dalam tatalaksana kanker serviks IVB. Sintasan keseluruhan kanker serviks IVB adalah 18% dalam 5 tahun. Sintasan keseluruhan dipengaruhi berbagai faktor prognostik. Studi ini menilai peran radioterapi lokoregional dosis lengkap pada kasus kanker serviks IVB dilihat dari sintasan keseluruhan dibandingkan dengan terapi lain sesuai pedoman, serta faktor prognostik untuk sintasan keseluruhan dari kanker serviks IVB. Metode: Studi ini menggunakan desain kohort retrospektif pada pasien kanker serviks IVB di Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) pada tahun 2017 hingga yang menyelesaikan terapi pada April 2022. Analisis data menggunakan SPSS versi 27 dan Microsoft Excel. Faktor prognostik dinilai dengan uji multivariat cox-regression, sedangkan peran radioterapi lokoregional dosis lengkap dinilai dengan uji log-rank dan grafik Kaplan-meier. Dilakukan analisis subgrup pada pasien yang dilakukan radioterapi lokoregional untuk menilai peran brakiterapi dan kemoterapi konkuren. Studi ini sudah memperoleh persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan RSCM. Hasil: Terdapat 23 pasien pada lengan radioterapi dosis lengkap dan 52 pasien yang diberikan terapi lain. Radioterapi lokoregional dosis lengkap meningkatkan median sintasan keseluruhan hingga 15 bulan (22 vs 7 bulan, p=0.001), begitu juga dengan kemoterapi dosis penuh yaitu 14 bulan (22 vs 8 bulan, p=0.033). Brakiterapi dapat meningkatkan sintasan keseluruhan hingga 15 bulan (p=0.004). Radioterapi dosis lengkap (HR=0.24, p<0.001, 95%CI 0.11-0.55), kemoterapi dosis penuh (HR=0.13, p<0.050, 95%CI 0.02-1.00), dan hemoglobin <11g/dL (HR=2.44, p=0.022, 95%CI 1.14-5.21) merupakan faktor prognostik terhadap sintasan keseluruhan pada pasien kanker serviks IVB. Kesimpulan: Studi ini merupakan studi pertama di Indonesia yang membahas keluaran radioterapi lokoregional dosis lengkap pada sintasan keseluruhan pasien kanker serviks IVB. Radioterapi lokoregional dosis lengkap dengan brakiterapi (dilanjutkan dengan kemoterapi dosis penuh) dapat meningkatkan sintasan keseluruhan dan dapat menjadi salah.

Introduction: Stage IVB (metastatic) cervical cancer comprises 2% of cervical cancer cases worldwide. Based on existing guidelines, the principal intent for stage IVB cervical cancer is palliative therapy. Complete dose locoregional radiotherapy is one of the modalities that may play a role in metastatic cervical cancer management. The 5-year overall survival of stage IVB cervical cancer is 18%. Various prognostic factors influenced overall survival. This study assessed the role of complete-dose locoregional radiotherapy in cases of metastatic cervical cancer in terms of overall survival compared to other therapies according to guidelines, as well as prognostic factors for overall survival of IVB cervical cancer. Methods: This study used a retrospective cohort design in IVB cervical cancer patients at the Instalasi Pelayanan Terpadu Onkologi Radiasi (IPTOR) RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) in 2017 until completing therapy in April 2022. Data analysis was conducted using SPSS version 27 and Microsoft Excel. Cox-regression multivariate analysis is used to assess prognostic factors. The log-rank test and Kaplan-meier chart defined the role of complete-dose locoregional radiotherapy on overall survival. Subgroup analysis was performed on patients undergoing locoregional radiotherapy to assess the role of brachytherapy and concurrent chemotherapy. This study has received approval from the RSCM Health Research Ethics Commission. Results: 23 patients in the complete-dose radiotherapy arm & 52 others got other therapies. Complete-dose locoregional radiotherapy increased overall survival to 15 months (22 vs 7 months, p=0.001), as did full-dose chemotherapy, by 14 months (22 vs 8 months, p=0.033). Brachytherapy increased overall survival by up to 15 months (p=0.004). Complete-dose radiotherapy (HR=0.24, p<0.001, 95%CI 0.11-0.55), full-dose chemotherapy (HR=0.134, p<0.050, 95%CI 0.018-1.000), and hemoglobin <11g/dL (HR=2.44), p=0.022, 95%CI 1.14-5.21) are prognostic factors for overall survival in cervical cancer patients with IVB. Conclusion: This is the first study in Indonesia to discuss the outcome of complete-dose locoregional radiotherapy on the overall survival of IVB cervical cancer patients. Complete-dose locoregional radiotherapy with brachytherapy can improve overall survival. This therapy (followed by full-dose chemotherapy) can be considered as a new option for therapeutic modality for metastatic cervical cancer mangement."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Megatia
"Latar belakang: Kanker payudara merupakan kanker terbanyak dengan insiden 40,3 per 100.000 perempuan dan angka mortalitas sebesar 16,6 per 100.000 perempuan di Indonesia. Pada stadium awal I-II, penentuan terapi operatif mastektomi seringkali membutuhkan pemeriksaan potong beku intraoperatif untuk menilai keganasan, namun sering tidak tersedia di banyak rumah sakit. Tripel diagnostik pemeriksaan fisik, ultrasonografi dan fine needle aspiration biopsy merupakan metode diagnostik preoperatif yang juga dinilai akurat dan mudah dilakukan. Studi ini menilai kesesuaian tripel diagnostik dengan histopatologis khususnya pada benjolan yang curiga ganas di RSCM dan RSUPP selama Februari 2016-Agustus 2017.
Metode: Subjek dengan benjolan payudara curiga ganas pada stadium awal yang memenuhi kriteria inklusi di RSCM dan RSUPP dilakukan tripel diagnostik preoperatif, kemudian dilakukan pemeriksaan potong beku intraoperatif dan histopatologi pasca operasi. Menggunakan desain studi diagnostik statistik, dilakukan analisis kesesuaian tripel diagnostik maupun potong beku dibandingkan dengan histopatologi yaitu sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif NPP, nilai prediksi negatif NPN dan akurasi.
Hasil Didapatkan 33 subjek kanker payudara stadium awal prevalensi 4,3 dengan rerata umur 49,6 tahun dengan kelompok umur terbanyak di atas 40 tahun 78,8. Sekitar 63,6 subjek memiliki ukuran tumor 2-5 cm dan jenis histopatologi terbanyak berupa karsinoma invasif 84,8. Dibandingkan hasil histopatologi: a Potong beku memiliki sensitivitas 96,8, spesifisitas 100, NPP 100, NPN 66,7, dan akurasi 97,0 ; dan b Tripel diagnostik mempunyai sensitivitas 77,4, spesifisitas 100, nilai prediksi positif tinggi 100, nilai prediksi negatif 22,2 dan akurasi 78,8 p = 0,016.
Kesimpulan: Tripel diagnostik merupakan metode diagnostik yang cukup akurat pada kanker payudara stadium awal sehingga dapat digunakan sebagai metode diagnostik alternatif di fasilitas pelayanan tipe C dan D di Indonesia di saat potong beku tidak tersedia.

Background: Breast cancer is the most common cancer with incidence rate 40.3 per 100.000 women and mortality rate 16.6 per 100.000 women in Indonesia. In early stage, decision for operative therapy mastectomy requires intraoperative frozen section to assess its malignancy, which is often unavailable in many hospitals. Triple diagnostic physical examination, breast ultrasonography and fine needle aspiration biopsy is an accurate and easily performed preoperative diagnostic method. This study assesses the suitability of triple diagnostic with histopathology results in suspicious malignant breast lumps at Ciptomangunkusumo and Persahabatan hospital during February 2016 August 2017.
Method: Subjects with supicious malignant breast lump that met the inclusion criteria underwent preoperative triple diagnostic, intraoperative frozen section and postoperative histopathology examination. With statistic diagnostic study design, the suitability of triple diagnostic and frozen section were assesed in comparation to histologic examination sensitivity, specificity, positive predictive value PPV, negative predictive value NPV and accuracy.
Result: 33 subjects with early stage breast cancer were obtained prevalence 4.3 with average mean of age of 49.6 years, were above 40 years 78.8. Around 63.6 had tumor size between 2 5 cm, and most histopathologic types were those with invasive carcinoma 84.8. When compared to histopathologic result a Frozen section has 96.8 sensitivity, 100 specificity, 100 PPV, 66.7 NPV and 97.0 accuracy and b Triple diagnostic has 77.4 sensitivity, 100 specificity, high PPV 100, 22.2 NPV and 78.8 accuracy. p 0.016.
Conclusion: Triple diagnostic is a relatively accurate diagnostic method in early stage breast cancer, hence, can be used as an alternative diagnostic method at type C and D heatlhcare facilities in Indonesia whenever frozen section is unavailable.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>