Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novy Husaeny
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah proses optimasi terhadap sejumlah penerbangan
dengan suatu periode waktu yang dilakukan secara berurutan (sequential) antar
satu penerbangan dengan penerbangan berikutnya sesuai dengan prinsip first come
first serves. Metode optimasi didasarkan pada prinsip pemilihan rute terpendek
antara titik awal dan akhir pergerakan pesawat di area taxiway, dengan
mempertimbangkan waktu tunggu yang mungkin dihasilkan akibat menghindari
terjadinya konflik dalam pergerakan di area taxiway. Rute terbaik dipilih
berdasarkan total waktu taxiing dan waktu tunggu yang paling minimum diantara
sekumpulan alternatif rute dengan waktu tunggu yang diakibatkan. Kumpulan rute
ditentukan berdasarkan prinsip shortest path dimana penerbangan setelahnya
akan menyesuaikan proses pergerakan terhadap penerbangan yang telah
dioptimasi sebelumnya. Optimasi dibatasi oleh jumlah waktu tunggu maksimal
dan batasan separasi minimum antar pesawat di area taxiway. Proses optimasi
pergerakan pesawat terbang pada area taxiway ditampilkan dalam bentuk
algoritma. Algoritma diujikan pada contoh kasus penerbangan di Bandar Udara
Ngurah Rai Bali. Hasil optimasi dari 10 (sepuluh) nomor penerbangan
menghasilkan nilai total pergerakan sejumlah 384 detik lebih baik daripada proses
pembebanan penerbangan berdasarkan adjustment dari pengontrol lalu lintas
udara (ATC) dengan menggunakan jadwal dan nomor penerbangan yang sama.
ABSTRACT
The purpose of this study is the optimization of the number of flights to a time
period that is done sequentially between one flight to the next flight in
accordance with the principle of first come
first serves. Optimization method based on the principle of choosing the shortest
route between the start and end of the movement of aircraft on
the taxiway area, taking into account the waiting time may result due to avoid any
conflict in the movement in the taxiways area. Best route selected based
on total time Taxiing and the minimum waiting time between a set of alternative
routes to the waiting time caused. Set of the shortest path is determined based
on the principle of cost thereafter which will adjust the movement of
the flight which was previously optimized. Optimization is limited by the amount
of the maximum waiting time and the minimum
limited separation between aircraft on
the taxiway area. Process optimization aircraft movements on taxiways area displa
yed in the form of algorithms. The algorithm was tested on a sample case
of flight at Bali's Ngurah Rai Airport. Optimization results of ten flight
number produces a total value of 384 movements a second better
than the imposition of cost based adjustment of ATC using the schedules and the
same
flight number."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Glorius Atma Tiopan
"This paper analyses challenges and opportunities EU faces through investing Airbus in developing countries, specifically through strategic alliance between Airbus and China. Why is China chosen as their destination to expand their businesses ? Is this a positive step towards a better mutual understanding ? How the external factors such as : IPR, sharing technologies, etc affect the two entities whether it's a positive or negative manner in terms of EU-China cooperation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T32392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reiner Agastya
"ABSTRAK
Area komersial telah semakin berkembang dan berkontribusi pada pendapatan perusahaan industri transportasi masal. Pengelola industri tersebut menyewakan kios kepada para pelaku bisnis di bandar udara dan stasiun yang kemudian akan memberikan pendapatan non-tarif (non-fare box revenue). Pendapatan dari area komersial ini akan segera diimplementasikan juga oleh PT MRT Jakarta pada stasiun – stasiun yang sedang dibangun. Di sisi lain kelancaran aliran penumpang dan kenyamanan penumpang di dalam area stasiun tetap menjadi prioritas utama PT MRT Jakarta. Keberadaan area komersial pada stasiun MRT Jakarta kemudian diperkirakan akan berdampak pada peningkatan kepadatan penumpang di sekitar area komersial, sehingga aliran penumpang mengalami perlambatan. Dampak tersebut akan menyebabkan turunnya kepuasan dan kenyamanan para penumpang. Perbaikan dan renovasi area komersial pada stasiun MRT (terutama stasiun bawah tanah) akan menelan biaya yang besar jika sampai terjadi masalah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan desain area komersial sebagai usaha mengurangi dampak negatif tersebut dengan pendekatan pemodelan berbasis agen. Hasil simulasi menunjukkan bahwa usaha pengurangan dampak negatif area komersial terhadap aliran penumpang yang diusulkan dapat mengurangi perlambatan pergerakan penumpang dan peningkatan kepadatan penumpang di sekitar area komersial.

ABSTRACT
Commercial area has been increasingly developing and contributing to the company's earnings of mass transportation industry. The industrial business renting stalls to businessman at airports and stations which will then give the non - fare box revenue. Revenue from the commercial area will soon be implemented also by PT MRT Jakarta at the stations being built. On the other hand the smooth flow of passengers and passenger comfort in the station area remains a top priority of PT MRT Jakarta. The existence of a commercial area on the MRT station then expected to result in increased passenger densities around commercial areas , thus slowing the flow of passengers. The impact will cause a decrease in the satisfaction and comfort of the passengers. Repair and renovation of commercial area on the MRT (subway stations especially) would cost big if the problem occurs. Therefore , this study propose the design of a commercial area as efforts to reduce the negative impact of the agent -based modeling approach. The simulation results indicate that efforts to reduce the negative impact of the commercial area of the passenger flow is proposed to reduce the deceleration movement of passengers and an increase in the density of passengers around the commercial area."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Ezni Balqiah
"PT. Pelita Air Service (PAS) yang berdiri pada tahun 1970, awalnya bergerak pada industri penerbangan carter yang melayani PERTAMINA, pada tahun 1991 mulai mengarah profit oriented dengan menjadi perusahaan angkutan udara borongan (air charter). Pada awal tahun 2000, perusahaan ini mulai melakukan proses perijinan untuk bergerak di penerbangan berjadwal. Sejak 25 Agustus 2000, PAS menawarkan rute penerbangan Jakarta-Yogya-Jakarta dengan menghadirkan konsep nuansa Yogya untuk membungkus program pemasaran dan pelayanan. Penerbangan Jakarta-Yogya dinamakan Malioboro Weekend Flight, yang diyakini manajemen PAS sebagai diferensiasi layanan dengan memberikan sentuhan keunikan yang dapat mengetuk pasar.
Apa yang dilakukan PAS ini merupakan penerapan dan Pemasaran Eskperensial (Experiential Marketing), yaitu dengan memberikan pengalaman (experience) kepada penumpang sebagai upaya untuk menarik penumpang menggunakan jasa PAS untuk jalur penerbangan Jakarta-Yogya bahkan memotivasi penumpang untuk melakukan penggunaan ulang (repeat buying). Akan tetapi dengan durasi penerbangan yang hanya 40 menit pada jalur Jakarta-Yogya dan keterbatasan armada pesawat yang dimiliki untuk melayani Elite penerbangan berjadwal ini, membuat PAS kesulitan untuk menghadirkan nuansa Yogya melalui suasana ruangan (spatial environment), yaitu dekorasi di dalam pesawat yang bernuansa Yogya dengan menghadirkan gambar keraton serta musik campursari di dalam pesawat. Mulai bulan Februari 2001, PAS menghentikan iklan Malioboro Weekend Flight, karena konsep ini dirasakan sudah tidak dapat didukung lagi oleh aspek teknis pelaksanaannya dilapangan. Untuk selanjutnya PAS tetap menawarkan petualangan udara (air venture) dengan lebih menekankan kepada pelayanan yang diberikan awak kabin kepada penumpang selama penerbangan berlangsung. Selain itu untuk memberi sensasi kejutan dan lebih memotivasi penumpang melakukan penggunaan ulang, PAS melakukan undian bagi penumpang Jakarta - Yogya atau sebaliknya yang disebut dengan Unique Game Venture, yaitu undian dengan hadiah potongan harga bahkan tiket gratis untuk penerbangan selanjutnya dengan PAS pada penerbangan selanjutnya.
Permasalahan yang diuji dalam penelitian ini adalah mengukur afeksi penumpang yang ditimbulkan oleh konsep petualangan di udara (air venture) yang tawarkan PAS pada penumpang jalur Jakarta-Yogya-Jakarta pada saat mempergunakan jasa (in flight) dan bagaimana pengaruh afeksi tersebut terhadap kepuasan yang dirasakan penumpang, penggunaan ulang, serta perilaku keluhan. Secara lebih terperinci tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengungkapkan afeksi yang yang muncul pada saat mempergunakan jasa penerbangan Jakarta-Yogya.
2. Mengungkapkan kepuasan pada saat mempergunakan jasa penerbangan Jakarta-Yogya.
3. Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap penggunaan ulang dan perilaku keluhan.
Afeksi yang diukur adalah arousal, afeksi positif, dan afeksi negatif yang diukur dengan menggunakan 13 indikator (variabel teramati), kepuasan diukur dengan menggunakan 3 indikator, penggunaan ulang diukur dengan 2 indikator, dan perilaku keluhan diukur dengan 2 indikator. Selain afeksi, Oliver (1994) menyatakan bahwa kinerja, kualitas, dan diskonfirmasi juga mempengaruhi kepuasan. Maka demikian perlu dilakukan pengukuran terhadap kinerja, kualitas, dan diskonfirmasi. Kinerja diukur dengan 8 variabel teramati, kualitas diukur dengan 3 indikator, dan diskonfirmasi diukur dengan 3 indikator. Terdapat 34 indikator variabel dalam penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada respoenden, yaitu penumpang pesawat Pelita rute Jakarta-Yogya-Jakarta.
Pengolahan data dilakukan dengan metoda SEM mengingat Structural Equation Modeling (SEM) menguji suatu rangkaian hubungan saling ketergantungan secara bersamaan (seketika). lni sangat bermanfaat bila satu variabel terikat akan menjadi variabel bebas pada hubungan saling ketergantungan berikutnya. Suatu set hubungan ini, setiap variabel bebas dan terikat, merupakan dasar Structural Equation Modeling.
Hasil pengolahan data memperlihatkan terdapatnya hubungan yang signifikan sebagai berikut :
1. Afeksi negatif dengan arousal dan kinerja
2. Afeksi positif dengan arousal dan kinerj a
3. Kualitas dengan kinerja
4. Kepuasan dengan afeksi negatif, kualitas, dan diskonfirmasi
5. Penggunaan ulang dengan kepuasan
6. Perilaku keluhan dengan kepuasan
Hasil pengolahan juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan yaitu :
1. Kepuasan dengan afeksi positif dan kinerja
2. Perilaku keluhan dengan afeksi negatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian dari model Oliver (1994) dan apa yang disampaikan Day (1984) tidak terbukti. Oliver (1994) menyatakan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari afeksi positif, afeksi negatif, kualitas, kinerja, dan diskonfirmasi, sedangkan Day (1984) menjelaskan bahwa sumber utama perilaku keluhan sebenarnya bukan pada ketidakpuasan tetapi kepada emosi negatif yang rnuncul sebagai akibat ketidaksesuaian dengan hasil yang diperoleh dari mengkonsurnsi produk / jasa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Emilia Bunga Pertiwi Margaret
"Dalam melakukan kegiatan usaha di suatu pasar, setiap pelaku usaha dengan tegas tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan praktik monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat. Salah satu dari bentuk kegiatan tersebut adalah perjanjian kartel. Meskipun perjanjian kartel telah dilarang secara eksplisit melalui peraturan perundang-undangan, banyak pelaku usaha yang mencari celah untuk melakukan perjanjian kartel dengan harapan mereka dapat memperoleh keuntungan di atas batas yang wajar. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menelaah faktor-faktor apa saja yang mendorong para pelaku usaha untuk terlibat dalam suatu perjanjian kartel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif dengan meneliti data sekunder yang membahas mengenai praktik persaingan tidak sehat berupa perjanjian kartel yang dilakukan oleh perusahaan maskapai penerbangan baik di Indonesia dan di Uni Eropa. Perjanjian kartel ini marak dilakukan tidak hanya di Indonesia, melainkan juga di Uni Eropa. Salah satu kasus kartel dalam industri penerbangan di Indonesia adalah dugaan kartel tiket pesawat tercantum dalam Putusan KPPU No. 15/KPPU-I/2019 dan di Uni Eropa terdapat kasus kartel kargo pesawat yang tercantum dalam Putusan Komisi Eropa.
When it comes to carrying out business activities in a certain market, every business actor is explicitly prohibited from carrying out activities that may lead to monopolistic practices and/or unfair business competition. One of these forms of activity is a cartel agreement. Even though cartel agreements have been explicitly prohibited through laws and regulations, many business actors are looking for leeway to enter into cartel agreements in the hope that they can gain profits above reasonable limits. Therefore, this research was conducted with the aim of examining the factors that encourage business actors to be involved in a cartel agreement. The method used in this study is a normative-juridical research method through examining secondary data that discusses unfair competition practices, particularly, in the form of cartel agreements entered into by airline companies both in Indonesia and in the European Union. This cartel agreement is widely implemented not only in Indonesia, but also in the European Union. One of the cartel cases in the aviation industry in Indonesia is the alleged cartel cartel listed in KPPU Decision No.15/KPPU-I/2019 and in the European Union there is an airplane cartel cartel case listed in the European Commission Decision Case At.39258.Cartel agreements are widely implemented not only in Indonesia, but also in the European Union. One of aviation cartel cases in Indonesia is the alleged airplane ticket cartel case based on KPPU Decision No. 15/KPPU-I/2019 and in the European Union, there is an aircraft cargo cartel case based on the European Commission Decision Case At.39258."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dimaz Satrio Wibowo
"Pemberlakuan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) menjadi Rp 40.000 di Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar, Bali terhitung sejak tahun 2010 berbanding terbalik dengan kualitas pelayanan (service quality) penumpang yang ada di bandara tersebut. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh pihak INACA dan ACI dimana pada periode tahun 2008-2012 indeks CSI (Customer Satisfaction Index) mengalami penurunan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab penurunan kualitas pelayanan penumpang penerbangan domestik di bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali ditinjau dari kenaikan tarif PJP2U. Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif yang menggambarkan penyebab penurunan kualitas pelayanan penumpang penerbangan domestik. Adapun metode pengumpulan yang digunakan adalah metode kualitatif. Dengan metode ini peneliti menganalisis data primer dan sekunder dengan cara wawancara mendalam kepada para narasumber.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penurunan kualitas pelayanan penumpang disebabkan daya tampung yang sudah melebihi kapasitas serta proses pemberangkatan penumpang dalam bentuk pelayanan, fasilitas dan kekurangan petugas.

Passenger Service Charge become Rp 40.000 at Ngurah Rai Denpasar Airport from 2010 is inversely proportional to the service quality at the airport. This is show from a survey by INACA and ACI which is at the period 2008-2012 CSI index has decreased.
This study aims to analyze the cause of the decline in service quality domestic flight passengers at Ngurah Rai Airport in Denpasar, Bali in terms of the rate increase PJP2U. This is a descriptive qualitative study that describes the cause of the decline in domestic airline passenger service quality. Collection methods used by the researchers is the qualitative method. With this method the researchers analyzed the primary and secondary data by in-depth interviews to the interviewees.
Results of this study explain that the decline in the quality of passenger service at this time due to the capacity already exceeds capacity and passenger departure process in the form of services, facilities and less of officers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Syahrul
"Salah satu produk utama yang dihasilkan suatu oleh perusahaan penerbangan adalah pesawat terbang dengan kondisi laik terbang, bersih, nyaman, dan tepat waktu. Pada Garuda Indonesia produk utama tersebut dihasilkan oleh GMF (Garuda Maintenance Facility) dengan dibantu divisi lainnya yang ada didalam jajaran Garuda Indonesia.
Era perekonomian dunia yang semakin global dan kompleks telah menciptakan lingkungan bisnis penerbangan menjadi semakin turbulens. Untuk mengadaptasi dan mengantisipasi lingkungan bisnis tersebut, beberapa perusahaan penerbangan internasional menerapkan strategi-strategi yang dianggap sesuai, baik dengan melakukan aliansi maupun penggabungan usaha antar sesama perusahaan penerbangan. Lingkungan bisnis penerbangan internasional yang semakin turbulens menyebabkan tingkat persaingan antar perusahaan penerbangan semakin tajam. Sehingga salah satu faktor utama yang menentukan keberhasilan perusahaan penerbangan dalam persaingan tersebut adalah mutu produk yang dihasilkan. Mutu produk yang dapat bersaing harus direncanakan dan dikendalikan sejak awal proses produksi hingga proses pemanfaatan produk, yaitu dimulai dari tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengendalian produksi serta tahap kegiatan pemanfaatan produk. Dengan demikian dalam era globalisasi ini, kegiatan pengendalian mutu semakin berperan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan.
Untuk mendukung perusahaan dalam menghadapi persaingan tersebut maka perlu diterapkan sistim manajemen pengendalian mutu terpadu. Dimana sistim manajemen tersebut mengikutsertakan seluruh karyawan di perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan melalui pemutaran sikius Plan-Do-Check-Action serta penerapan metoda statistik dalam kegiatan pengendalian mutu produk yang dihasilkan. Penerapan sistim manajemen tersebut dimulai dari kegiatan pengelolaan kebijakan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan (policy management) pada tingkat manajerial puncak, dan kegiatan pengelolaan rencana-rencana kegiatan jangka panjang dan jangka pendek (activity management) pada tingkat manajerial menengah, serta kegiatan pengelolaan gugus kendali mutu (quality control circle) pada tingkat manajerial lini.
Untuk rnenerapkan sistim manajemen PMT tersebut di GMF dengan baik maka penulis mengusulkan untuk menggunakan hasil perancangan sistim tersebut berupa: kerangka sistim pengendalian manajemen, diagram aliran kertas kerja, sistim pelaporan bertingkat, dan kertas-kertas kerja serta struktur organisasi PMT yang sesuai dengan budaya kerja Garuda Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didiet Rusdiono
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>