Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Eko Sunaryanto
"Untuk mengevaluasi terhadap penerapan clinical pathway bagi pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dilakukan penelitian menggunakan desain cross-sectional retrospektif dengan pengambilan sampel berdasarkan proporsi kejadian variabel yang diukur. Hasil yang diperoleh adalah indikator kejadian percobaan bunuh diri menurun dari 6% menjadi 2% (p= 0,097). Indikator kejadian pasien lari 6% vs 5% (p = 0,756). Kejadian pasien jatuh menurun dari 2% menjadi nol (p= 0,155). Indikator kejadian pasien yang difiksasi satu kali menurun dari 26% menjadi 12%, sedangkan pasien yang difiksasi lebih dari satu kali menurun dari 12% menjadi 10% (p = 0,028).
Indikator kejadian infeksi nosokomial akibat scabies terdapat peningkatan bermakna dari tidak ada kasus menjadi 19% (p = 0,001). Tidak ada kejadian infeksi nosokomial akibat luka fiksasi. Kejadian re-hospitalisasi sebanyak satu kali mengalami penurunan sesudah penerapan clinical pathway sebanyak 7% (26% menjadi 19%). Kejadian re-hospitalisasi lebih dari satu kali meningkat sebesar 42% (10% menjadi 52%). Interval re-hospitalisasi kurang dari satu bulan menurun dari 2% menjadi 1%. Rata-rata lama rawat menurun dari 80,8 menjadi 59,16 (p = 0,04). Sedangkan indikator kepuasan pelanggan terdapat kecenderungan terjadi peningkatan setelah penerapan clinical pathway, namun pada tahun 2011 terdapat tren yang menurun.
Saran: perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang adanya faktor-faktor selain clinical pathway, yang berpengaruh terhadap perubahan tingkat keselamatan pasien, re-hospitalisasi, efektivitas pelayanan, serta perlunya revisi formulir clinical pathway.

This study was conducted to evaluate the implementation of clinical pathway for patients with schizophrenia in the Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital. This research used cross-sectional design with retrospective sampling events based on the proportion of measured variables. We found that the incidence of suicide attempts decreased from 6% to 2% (p = 0.097). There was no different of run away event ( 6% vs 5%; p = 0.756). The incidence of patient fell decreased from 2% into zero (p = 0.155). The events of one-time fixation decreased from 26% to 12%, while patients who got more than once fixation declined from 12% to 10% (p = 0.028).
The incidence of nosocomial infection scabies increased to 19% (p = 0.001). There was no wound infections from fixation events. The incidence of re-hospitalization, one-time decreased after the implementation of clinical pathways as much as 7% (26% to 19%). But the incidence of rehospitalization for more than one time increased by 42% (10% to 52%). The average length of stay decreased from 80.8 to 59.16 (p = 0,04). In term of customer satisfaction, there was a tendency an increase after the implementation of clinical pathways, but in 2011 there was a downward trend.
The study suggest to asses factor beside clinical pathways that influence patient safety, rehospitalized, care of effectivenes and review the clinical pathway form.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Anggia Pramesti
"Skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa yang ditandai dengan gangguan dalam berpikir, persepsi, emosi, bahasa, dan perilaku. Skizofrenia ini dapat disertai dengan gejala psikotik berupa halusinasi. Halusinasi pendengaran menjadi halusinasi yang paling umum terjadi pada pasien dengan skizofrenia. Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management pada pasien dengan halusinasi pendengaran. Penerapan terapi hortikultura dengan pendekatan self-management ini memberikan dampak pada penurunan tanda dan gejala halusinasi pasien. Rekomendasi dari karya ilmiah ini adalah perawat perlu mengidentifikasi waktu yang dibutuhkan dalam terapi hortikultura dengan lama rawat pasien, sehingga intervensi yang diberikan dapat lebih efektif dalam menurunkan tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien.

Schizophrenia is a mental disorder characterized by disturbances in thinking, perception, emotion, language, and behavior. Schizophrenia can be accompanied by psychotic symptoms in the form of hallucinations. Auditory hallucinations are the most common hallucinations in patients with schizophrenia. The purpose of this scientific work is to provide an overview of the application of horticultural therapy with a self-management approach in patients with auditory hallucinations. The application of horticultural therapy with a self-management approach has an impact on reducing the patient's hallucination signs and symptoms. The recommendation from this scientific work is that nurses need to identify the time needed in horticultural therapy with the length of the patient's stay so that the interventions provided can be more effective in reducing signs and symptoms of auditory hallucinations in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fadiyah
"Masalah keperawatan risiko perilaku kekerasan biasanya muncul karena agresivitas yang sering dikaitkan dengan penderita skizofrenia. Afek dan emosi pada pasien skizofrenia memengaruhi perilaku seperti gerakan tangan dan tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara yang dapat terlihat jelas ketika seseorang mengungkapkan dan mengalami perasaan serta emosi, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan deeskalasi dengan latihan expressive writing dalam menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan. Klien merupakan seorang wanita berusia 29 tahun dengan skizofrenia. Terapi yang diberikan adalah tindakan keperawatan generalis dan dengan menerapkan expressive writing sebagai bentuk deeskalasi. Expressive writing adalah bagian dari terapi ekspresif yang digunakan untuk membantu pemulihan dan meningkatkan kesehatan mental. Expressive writing didefinisikan sebagai kegiatan menulis yang menggambarkan pikiran dan perasaan yang jujur tentang pengalaman hidup dan dapat digunakan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan lembar evaluasi tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan yang dikembangkan oleh Departemen Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan expressive writing efektif menurunkan tanda dan gejala risiko perilaku kekerasan pada klien. Latihan expressive writing direkomendasikan untuk menjadi intervensi alternatif deeskalasi khususnya pada klien dengan risiko perilaku kekerasan.

The risk of violent behavior in nursing diagnosis is usually arise because of aggressiveness which is often associated with people with schizophrenia. Affects and emotions in schizophrenic patients affect behaviors such as hand and body movements, facial expressions, and tone of voice that can be seen clearly when a person expresses and experiences feelings and emotions. This study aims to analyze the effectiveness of applying de-escalation with expressive writing exercises in reducing signs and symptoms of risk of violent behavior. The client is a 29-year-old woman with schizophrenia. The therapy given is generalist nurse intevention and by applying expressive writing as a form of de-escalation. Expressive writing is part of expressive therapy that is used to help recovery and improve mental health. Expressive writing is defined as a writing activity that describes honest thoughts and feelings about life experiences and can be used as a medium to express hidden feelings. The evaluation was carried out using an evaluation sheet for signs and symptoms of risk of violent behavior developed by the Department of Psychiatric Nursing, Faculty of Nursing, University of Indonesia. The results of this study indicate that the application of expressive writing is effective in reducing the signs and symptoms in client with the risk of violent behavior. Expressive writing exercises are recommended to be an alternative de-escalation intervention, especially for clients with the risk of violent behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Junardi
"Gejala positif, negatif, dan disorganized adalah tiga kategori gejala skizofrenia (Shives, 2005). Salah satu gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial. Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan dan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain (Keliat, 2006). Isolasi sosial merupakan salah satu respon maladaptif dalam rentang respon neurobiologi selain delusi, halusinasi, gangguan emosi dan gangguan perilaku (Stuart & Laraia, 2005). Isolasi sosial berkontribusi terhadap perilaku bunuh diri dengan insiden 10-15% pada klien skizofrenia dan 15% pada klien depresi.
Tujuan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan penerapan terapi latihan keterampilan sosial dan psikoedukasi keluarga pada klien dan keluarga klien dengan isolasi sosial dengan pendekatan teori tres adaptasi Stuart di Rumah Sakit Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Jumlah klien yang dikelola sebanyak 46 orang dengan masalah keperawatan isolasi sosial dan 20 orang keluarga klien isolasi sosial.
Hasil yang diperoleh yaitu klien mampu berinteraksi dengan orang lain. Tugas utama perawat dalam teori Stuart ini adalah membantu klien agar dapat mengeksplorasi perasaan mereka untuk dapat menetapkan intervensi apa yang akan diberikan dengan peran perawat sebagai , narasumber, pendidik, pemimpin, wali, dan penasehat dalam memberikan layanan keperawatan.
Berdasarkan hasil di atas direkomendasikan bahwa terapi Latihan Keterampilan Sosial dan Psikoedukasi keluarga pada klien dan keluarga klien dengan isolasi sosial dapat dijadikan standar terapi spesialis keperawatan jiwa dan perlu disosialisasikan pada seluruh tatanan pelayanan kesehatan.

Positive, negative and disorganized symptoms are three categories of Schizophrenia symptoms (Shieves, 2005). One of the negative symptoms of Schizophrenia is Social Isolation. Social Isolation is a condition where an individual is experiencing a decline in social interaction or even completely unable to interact with others (Keliat, 2006). Social isolation is one of the maladaptive response in the range of neurobiology response in addition to delusions, hallucinations, emotional disorders and behavioral disorders (Stuart & Laraia, 2005). Social isolation contributes to suicidal behavior with the incidence within 10-15% for schizophrenia clients and 15% for depressed clients.
The objective of this scientific work is to illustrate the application of Social Skills Training therapy on socially isolated clients by using the Approach of Adaptation Stress Theory Stuart at Marzoeki Mahdi Hospital Bogor. The numbers of clients were 46 individuals who were undergoing social isolation treatment.
The results obtained show that clients were able to interact with each other. The main task of a nurse in the application of Stuart Theory is to help the clients to explore their feelings in order to determine the types of interventions to be delivered, with the roles of the nurse as stranger, speaker, educator, leader, trustees and advisor in providing nursing care.
Based on the above results it is recommended that Social Skills Training therapy can be set as standard therapy of mental health care specialist and need to be socialize to the whole general health care units.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alifia Salsabhilla
"ABSTRAK
Harga diri rendah kronik merupakan perasaan tidak berharga dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pemberian asuhan keperawatan generalis dengan Penerapan expressive writing pada Tn. F (21 tahun) dengan harga diri rendah kronik dan diagnosa medis skizofrenia paranoid. Terapi generalis yang diberikan yaitu mengidentifikasi kemampuan, membantu memilih kemampuan yang bisa dilatih, melatih kemampuan, dan memasukkan latihan kemampuan ke dalam jadwal harian berikut dengan intervensi yang diberikan yaitu expressive writing. Penerapan expressive writing adalah latihan menulis kejadian traumatis yang pernah dialami dan merefleksikannya dengan kondisi di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Intervensi ini sudah beberapa kali diterapkan pada pasien dengan skizofrenia. Hasil dari karya ilmiah ini menunjukkan klien mengalami penurunan tanda dan gejala harga diri rendah setelah berhasil mencapai semua kriteria evaluasi pada expressive writing. Penerapan expressive writing dapat diadaptasi untuk pengembangan standar asuhan keperawatan jiwa khususnya pada pasien dengan harga diri rendah kronik dengan harapan dapat meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan pada klien.

ABSTRACT
Chronic low self-esteem is a feeling of worthlessness and low self-perception that is prolonged due to negative self-evaluation. This scientific writing aims to analyze the application of generalist nursing implementation with expressive writing therapy to Mr. F (21 years old) with chronic low self-esteem and medical diagnosis of paranoid schizophrenia. The generalist therapy given are identifying abilities, helping to choose abilities that can be trained, training abilities, and adding the ability training into the daily schedule following the therapy given which is expressive writing. Expressive writing therapy is the therapy of writing traumatic events that have been experienced and reflecting on conditions in the past, present, and future. This therapy has been applied several times in patients with schizophrenia. The results of this writing shows that client experienced a decrease in signs and symptoms of chronic low self-esteem after successfully achieving all the evaluation criteria on expressive writing. Expressive writing therapy can be adapted for the development of mental nursing care standards especially in patients with chronic low self-esteem in the hope of improving the quality of nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Olivia Yuriza
"Risiko perilaku kekerasan merupakan gejala positif dari gangguan skizoafektif yang timbul dari respon maladaptif. Perilaku kekerasan merupakan perilaku individu yang berupa tindakan mencederai diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk menganalisis tentang asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Tn. AD dengan gangguan skizoafektif. Implementasi pada klien dilakukan pada 15-22 April 2019. Implementasi keperawatan generalis yang dilakukan untuk mengontrol marah adalah secara fisik: relaksasi napas dalam, latihan pukul bantal; patuh minum obat, secara verbal asertif, dan secara spiritual. Implementasi tambahan yang dilakukan untuk alternatif pemecahan kasus adalah terapi musik. Implementasi ini menghasilkan penurunan tanda gejala dan mampu mengontol perilaku kekerasan. Rencana tindak lanjut yang dapat dimaksimalkan yaitu dengan cara melibatkan keluarga dalam perawatan klien sehari-hari di rumah.

The risk of violent behavior is a positive symptom of a schizoaffective disorder which arising from maladaptive response. The violent behavior itself is an individual behavior in the form of an act of injuring oneself, others, and environment. The purpose of this case report is to analyze the nursing care toward the risk of violent behavior on Mr. AD who has schizoaffective disorder. The implementation to client is carried out on April 15-22, 2019. The implementation of generalist nursing which were done to control the anger is physically: deep breathing relaxation, hit-cushion training; obediently taking medication, verbally assertive, and spiritually. Additional implementation results on the lower of the sign of symptoms and is able to control the violent behavior. Further plan that can be maximized is involving the family to take care the client every day at home."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Amin
"Skizofrenia merupakan salah satu contoh gangguan jiwa berat dan merupakan bentuk psikosis fungsional paling berat dan menimbulkan disorganisasi personalitas terbesar yang tidak mempunyai kontak dengan realita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran daerah tempat tinggal terhadap kejadian penyakit skizofrenia pada penderita gangguan jiwa yang dirawat inap di RS.Dr.Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2007.
Hasil penelitian menemukan bahwa responden yang tinggal di perkotaan yang menderita penyakit skizofrenia sebanyak 155 orang (82.4%). Berdasarkan hasil analisis multivariat menunjukan bahwa penderita yang tinggal di perkotaan mempunyai resiko 3,22 kali untuk mengalami penyakit skizofrenia dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan, setelah dikontrol dengan tingkat pendidikan, yaitu dengan OR= 3,22 (CI; 1,99 - 5,46 ).

Schizophrenia is one of example of serious mental disorder and the most serious functional psychosis form and cause severest disorganization of personality which does not have any contact to reality.
This study aim to find out the role of residence area for schizophrenia disease to inpatient of mental disorder treated in Dr.Ernaldi Bahar Hospital South Sumatera Province year 2007.
Study result founds that respondent who live in the city area suffering schizophrenia as much as 155 people (82.4%). Based on multivariate analysis, it showed that sufferers who lived in city area have 3,22 times of risks to suffer schizophrenia disease compared with their counterparts in the village, after controlled by education level, with OR = 3,22 (CI; 1,99 - 5,46).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T28809
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Redy Fadillah
"ABSTRAK
Salah satu gejala positif skizofrenia diantaranya adalah halusinasi. Halusinasi ditandai dengan perubahan sensori dan persepsi meliputi penglihatan, pengecapan, perabaan, atau penghiduan. Halusinasi muncul akibat perubahan dalam orientasi realitas yang dialami penderita gangguan jiwa yang mengakibatkan penderita gagal dalam melakukan pemenuhan kehidupan sehari- hari. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis pemberian asuhan keperawatan dengan intervensi kegiatan membaca Al Quran kepada Tn. R usia 30 tahun dengan halusinasi pendengaran. Asuhan keperawatan Tn. R diberikan selama sepuluh hari meliputi intervensi keperawatan generalis dengan penambahan kegiatan harian membaca Al Quran. Implementasi diberikan berfokus pada usaha mengontrol halusinasi dengan cara mengidentifikasi halusinasi, menghardik halusinasi, bercakap-cakap serta kegiatan harian berupa membaca Al Quran. Intervensi keperawatan yang diberikan memberikan hasil yang baik kepada klien di tandai dengan adanya penurunan frekuensi halusinasi pendengaran selama kegiatan membaca Al Quran. Penurunan frekuensi halusinasi diukur dengan menggunakan instrumen evaluasi tanda dan gejala. Terjadi penurunan nilai tanda dan gejala yang signifikan pada Tn. R dari 29 poin menjadi 13 poin. Pemberian distraksi dengan membaca Al Quran sangat direkomendasikan kepada pasien halusinasi pendengaran yang telah memenuhi kriteria tertentu, dianaranya seorang muslim dan tidak dalam kondisi gelisah.

ABSTRACT
One of the positive symptoms of schizophrenia includes hallucinations. Hallucinations are characterized by sensory and perceptual changes including vision, taste, touch, or seduction. Hallucinations arise due to changes in the reality orientation experienced by people with mental disorders that result in patients failing to fulfill their daily lives. This scientific work aims to analyze the provision of nursing care with the intervention activities with recitation of the quran to Mr. R is 30 years old with auditory hallucinations. Nursing care Mr. R is given for ten days including generalist nursing intervention with the addition of daily activities with recitation of the quran. The implementation is given to focus on efforts to control hallucinations by identifying hallucinations, hallucinatory scolding, conversations and daily activities with recitation of the quran. Nursing interventions given good results to the client are marked by a decrease in the frequency of auditory hallucinations during the recitation of the quran. Decreased frequency of hallucinations was measured using instruments for evaluating signs and symptoms. There was a significant decrease in the value of signs and symptoms in Mr. R from 29 points to 13 points. Giving distraction with recitation of the quran is recommended for auditory hallucinatory patients who have met certain criteria, in which they are Muslim and are not in a state of agitated."
2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Shinta Devi
"The health system in Indonesia has undergone major changes with the enactment of National Health Insurance program. Medical resume have an important role in health insurance claims, so delayed and incomplete medical resume completion will disrupt the process of insurance claims. This study aimed to determine effects of perceived ease of use, perceived usefulness, and attitude on doctor?s acceptance in completing medical resume at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital based on Technology Acceptance Model (TAM). TAM was used as a model in this study because medical resume is one form of information technologies that is still manual. Data collection for this study was conducted in March 2016 by using questionnaires given to 32 doctors at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital. The five-level Likert scale was used to measure each of the variables. The data were analyzed using Partial Least Square. The result showed that in general, physician acceptance at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital againts medical resume charging is in the high category and has perceived usefulness and attitude in both categories, while perceived ease of use is in the medium category.

Sistem kesehatan di Indonesia mengalami perubahan besar dengan diberlakukannya program Asuransi Kesehatan Nasional. Resume medis memiliki peran penting dalam klaim asuransi kesehatan, sehingga resume medis yang terlambat dan tidak lengkap akan mengganggu proses klaim asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, persepsi manfaat, dan sikap pada penerimaan dokter dalam menyelesaikan resume medis di Dr Radjiman Wedyodiningrat Psychiatric Hospital Lawang berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM). TAM digunakan sebagai model dalam penelitian ini karena resume medis merupakan salah satu bentuk teknologi informasi yang masih dilakukan secara manual. Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2016 dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 32 dokter di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Skala Likert lima tingkat digunakan untuk mengukur setiap item variabel. Data dianalisis dengan menggunakan Partial Least Square. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum, acceptance dokter di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang terhadap pengisian resume medis masuk dalam kategori ringgi dan memiliki perceived usefulness and attitude yang dalam kategori baik, sedangkan perceived ease of use dalam kategori sedang."
Brawijaya University, Faculty of Medicine, Postgraduate Program in Hospital Management, 2017
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fabrila Hasti Endah Ramadani
"ABSTRAK
Perilaku mencederai diri merupakan salah satu gejala yang dapat mengancam keselamatan klien Skizofrenia. Perilaku tersebut dapat terjadi karena kurangnya insight klien terhadap penyakit Skizofrenia. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa dalam menurunkan perilaku mencederai diri dan meningkatkan insight pasien Skizofrenia. Intervensi keperawatan yang dilakukan diantaranya melatih membuat daftar aspek positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan, mendiskusikan harapan dan masa depan serta cara mencapainya, dan melatih kegiatan untuk mencapai masa depan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan perilaku mencederai diri dari skor 13 menjadi 5, serta peningkatan insight dari skor refleksi diri 13 dan kepastian diri 7 menjadi skor refleksi diri 16 dan skor kepastian diri 5. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan standar asuhan keperawatan secara daring pada klien dengan perilaku mencederai diri dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa kepada klien.

ABSTRACT
Self-harm is one of the symptoms that can threaten the safety of clients with Schizophrenia. Such behavior can occur due to a lack of client insight into Schizophrenia. The research aims to analyze the effectiveness of the implementation of mental nursing care standards in reducing self-injuring behavior and increasing insight in patients with Schizophrenia. Nursing interventions include training to make a list of positive aspects of yourself, family and the environment, discussing hopes and the future and how to achieve them, and training activities to achieve the future. The results showed that the client experienced a decrease in self-injury behavior from a score of 13 to 5, as well as an increase in insight from a self-reflection score of 13 and self-certainty 7 to a self-reflection score of 16 and a self-certainty score of 5. This research is expected to be the basis for applying nursing care standards as a standard online to clients with self-injury behavior in order to improve the quality of mental nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>