Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170650 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shanti Rahayuningtyas
"Penelitian ini berfokus pada hubungan antara kepuasan komunikasi dan kepuasan kerja pada pegawai Antar generasi di Institusi Keuangan X. Selain itu, penelitian ini ingin membuktikan apakah kepuasan komunikasi merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja individu (Goris, 2007, Carriere dan Bourque, 2009). Penelitian ini menggunakan tipe penelitian aplikatif dan korelasional dengan jumlah responden sebanyak 777 pegawai. Alat ukur yang digunakan adalah adaptasi dari communication satisfaction survey (Downs dan Hazen, 1977) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.960 dan alat ukur kepuasan kerja (Roelen, dkk, 2008) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.901. Analisis data menggunakan statistika deskriptif, korelasi pearson product moment, regresi linear, t-test, dan anavar satu arah.
Dari analisis data, disimpulkan bahwa: 1) terdapat hubungan yang signifikan antara kepuasan komunikasi dengan kepuasan kerja pegawai Antar generasi Institusi Keuangan X; 2) secara umum responden penelitian memiliki kepuasan komunikasi yang sedang dan kepuasan kerja yang sedang pula; 3) dimensi kepuasan komunikasi yang memiliki nilai rata-rata paling rendah adalah dimensi personal feedback; 4) dimensi kepuasan komunikasi yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja adalah dimensi communication climate, organization integration, media quality, dan personal feedback; 5) intervensi dilakukan pada dimensi personal feedback yakni dengan memberikan pelatihan constructive feedback; 6) intervensi yang dilakukan dinyatakan cukup efektif dan aplikatif untuk diterapkan dalam organisasi.

This study focuses on the relationship between communication satisfaction and job satisfaction of intergenerational employee at Financial Institutions X. This study was held to approve that communication satisfaction give influence to job satisfaction (Goris, 2007, Carriere and Bourque, 2009). This study uses a type of applied research and correlation research with the number of respondents is 777 respondents. Measurement instruments used in this research are the adaptation of communication satisfaction survey (Downs and Hazen, 1977) with coefficient alpha (α) of 0.960 and job satisfaction questionnaire (Roelen, et al, 2008) with coefficient alpha (α) of 0.901. Descriptive statistics, Pearson product moment correlation formula , linear regression, t-test, and ANOVA will be used to analyze the infomation gathered.
From the data analysis, it was concluded that: 1) there is a significant relationship between communication satisfaction with employee job satisfaction across generations at Financial Institution X; 2) majority of respondents have a moderate level of communication satisfaction and job satisfaction; 3) personal feedback is the dimensions of communication satisfaction which has the lowest mean score, 4) communication satisfaction dimensions that give influence to job satisfaction are climate communication, organization integration, media quality, and personal feedback; 5) intervention held to improving the personal feedback dimension is with giving the constructive feedback training; 6) the intervention is acknowledged as quite effective and applicable for implementation in the organization."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T34915
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Yudhita Widyastuti
"Penelitian ini ingin melihat hubungan kepuasan kerja dan leader-member exchange (LMX) pada perawat di Rumah Sakit K. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 47 perawat. Kepuasan kerja diukur dengan menggunakan alat Job Satisfaction Survey (JSS) (Spector, 1997) dan LMX diukur dengan menggunakan alat Leader-Member Exchange Multidimensional (LMX-MDM) (Liden & Maslyn, 1998). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara kepuasan kerja dan LMX, namun ditemukan hubungan signifikan antara kepuasan kerja dan satu dimensi LMX yaitu professional respect (r = .35, LOS = .05). Sebanyak 53.2% dari sampel penelitian juga memiliki nilai professional respect yang tergolong di bawah rata-rata. Untuk itu, intervensi yang diusulkan adalah pelatihan mengenai coaching pada penanggung jawab shift dan kepala ruangan dengan harapan dapat meningkatkan professional respect, LMX, dan kepuasan kerja perawat. Hasil evaluasi intervensi menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan pada perawat.

The aim of study was finding relationship between job satisfaction and leader-member exchange (LMX) of nurses at K Hospital. This study used quantitative method which has 47 samples of nurse. Job satisfaction was measured by Job Satisfaction Survey (JSS) (Spector, 1997) and LMX was measured by Leader-Member Exchange Multidimensional (LMXMDM) (Liden & Maslyn, 1998). This study found there was no relationship between job satisfaction and LMX, but there was significant relationship between job satisfaction and one of LMX dimension, professional respect (r = .35, LOS = .05). The samples who had low professional respect (below the mean) was 53.2% of samples. To improve professional respect, LMX, and job satisfaction, researcher suggested to give coaching skill training to shift and room supervisors. The training evaluation showed increased knowledge significantly of nurses.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45779
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Irawan
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 54 orang karyawan Departemen 4W Klaim PT Asuransi Astra Buana dengan menggunakan metode Total Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi memiliki pengaruh yang kuat menuju sangat kuat terhadap kepuasan kerja karyawan pada Departemen 4W Klaim PT Asuransi Astra Buana.Saran dari peneliti untuk perusahaan yaitu agar perusahaan dapat meningkatkan beberapa hal untuk menciptakan kepuasan kerja pada karyawannya.

The objective of this research is to analyze the effect of motivation toward employee job satisfaction. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 49 employee of 4W Claim Department PT Astra Buana Insurance, collected using total sampling. This research used questionnaire as research instrument and analyzed with linear regression. The result of this research indicates that motivation have a strong to very strong effect toward job satisfaction at 4W Claim Dept. PT Astra Buana Insurance. Researcher suggests that company should improve several things to increase job satisfaction of every employee.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Damarayu
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari motivasi ekstrinsik yang terdiri dari 5(lima) dimensi, yaitu remunerasi, kualitas kehidupan kerja, kerjasama tim, promosi dan supervisi terhadap kepuasan kerja pegawai serta pengaruh kepuasan kerja terhadap kepuasan hidup. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan dimensi waktu penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 170 responden yang merupakan pegawai negeri sipil dan calon pegawai negeri sipil yang bekerja di Mahkamah Agung RI. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh signifikan antara variabel motivasi ekstrinsik terhadap kepuasan kerja dan terdapat juga pengaruh signifikan antara kepuasan kerja dan kepuasan hidup para pegawai Lembaga Tinggi Negara XYZ.

This study have a purpose to see the effect from extrinsic motivation that consisting of 5 (five) dimension, such as remuneration, quality of work life, teamwork, promotion and supervision to employee job satisfaction and the effect of job satisfaction to life satisfaction. The method used in this study is quantitative with time dimension cross sectional.This study, did to 170 respondent who work as civil servant and candidates of civil servant in Mahkamah Agung of Indonesian Republic. The result of this study, there is a significant effect among extrinsic motivation and job satisfaction and there is a significant effect among job satisfaction to life satusfaction the employee of High State Institution XYZ.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Fransisco Angkawijaya
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived organizational support terhadap komitmen untuk berubah pada karyawan di departemen editorial PT X. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner komitmen untuk berubah dengan α = 0,848 dan kuesioner perceived organizational support dengan α = 0,929. Hasil uji regresi terhadap 48 responden menunjukkan komitmen untuk berubah dapat dijelaskan oleh 16,4% varians perceived organizational support (F(1, 46) = 9,020; p = 0,004; p < 0,05). Peneliti memberikan intervensi coaching kepada tujuh pasang atasan-bawahan.
Berdasarkan uji beda diketahui bahwa terdapat perbedaan mean yang signifikan antara skor perceived organizational support sebelum dan sesudah intervensi (t = -5,461; p = 0,002; p < 0,05). Selain itu, juga terdapat perbedaan mean yang signifikan antara skor komitmen untuk berubah sebelum dan sesudah intervensi (t = -3,959; p = 0,007; p < 0,05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa intervensi coaching yang diberikan efektif dalam meningkatkan perceived organizational support dan komitmen untuk berubah.

This research aimed to investigate the effect of perceived organizational support towards commitment to change on the editorial employees in PT X. This research used commitment to change scale with α = .848 and perceived organizational support scale with α = .929. The regression analysis on 48 respondents showed that commitment to change can be explained by perceived organizational support as much as 16.4% (F(1, 46) = 9.020; p = .004; p < .05). Researcher gave coaching intervention to seven-pair of leader-subordinate.
Results showed that there was a significant mean difference between perceived organizational support score before and after intervention was given (t = -5.461; p = .002; p < .05). Also there was a significant mean difference between commitment to change score before and after intervention was given (t = -3.959; p = .007; p < .05). Therefore, it?s concluded that coaching intervention was effective in increasing perceived organizational support and commitment to change.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seswa Elde Rahmahthia
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh knowledge sharing behavior terhadap perilaku inovatif di tempat kerja pada karyawan PT X dan Y, dimana belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh dari kedua variabel ini.
Knowledge sharing behavior diartikan sebagai derajat dimana individu benarbenar
membagi pengatahuan yang dimiliki, diciptakan, dan dibutuhkan kepada orang lain (Bock, 2002;2005). Perilaku inovatif sendiri didefinisikan sebagai
penemuan yang disengaja, promosi, dan realisasi atas ide baru dalam peran kerja, kerja kelompok, atau organisasi, yang berfungsi untuk menguntungkan performa kerja, kelompok, atau organisasi (Janssen, 2004). Pengukuran knowledge sharing behavior menggunakan knowledge sharing behavior scale yang dikembangkan oleh Chennamaneni (2006) yang berjumlah 17 item. Perilaku inovatif di tempat kerja diukur menggunakan innovative work behavior scale yang dikembangkan oleh Janssen (2001) yang berjumlah 9 item. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa knowledge sharing behavior berpengaruh secara siginifikan terhadap perilaku inovatif di tempat kerja (β = .691, t(214) = 13.986, p < .01). Knowledge
sharing behavior juga dapat secara signifikan menjelaskan proporsi varians skor perilaku inovatif di tempat kerja (R2 = .478, F = 195.605).

The purpose of this research was to discover the influence of knowledge sharing behavior on innovative behavior at workplace in company X and Y’s employees,
where there is no previous research studied the effect of this two variables yet.
Knowledge sharing behavior defined as the degree to which people actually shares knowledge they have acquired or created (Bock, 2002;2005). Innovative behavior itself defined as intentional creation, introduction, and application of new ideas within a work role, group, or organization, in order to benefit role performance, the group, or the organization (Janssen, 2004). Measurement of knowledge sharing behavior used knowledge sharing behavior scale enhanced by Chennamaneni (2006) that have 17 items. Innovative behavior at workplace was measured by innovative work behavior scale developed by Janssen (2001) which have 9 items. The main result showed that knowledge sharing behavior is significantly predicted innovative behavior at workplace (β = .691, t(214) =
13.986, p < .01). Knowledge sharing behavior also explained a significant proportion of variance in innovative behavior at workplace scores (R2 = .478, F = 195.605).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47036
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sesty Liandry
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai iklim psikologis di lembaga ?X? yang merupakan lembaga milik negara non kementerian di Indonesia. Dengan mengetahui iklim psikologis lembaga ?X? dapat diberikan saran intervensi yang sesuai guna memperbaiki iklim psikologis untuk meningkatkan kesiapan berubah anggota organisasi. Kesiapan berubah ini terkait dengan kesiapan anggota organisasi dalam menjalankan program reformasi birokrasi. Hasil menunjukkan bahwa iklim psikologis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan berubah dan dimensi iklim psikologis yang rendah secara signifikan sehingga perlu diintervensi adalah dimensi kebermaknaan. Strategi intervensi yang sesuai untuk dimensi kebermaknaan adalah intervensi terhadap pengelolaan sumberdaya manusia, seperti sosialisasi, penetapan target, penilaian kinerja dan sistem penghargaan.

ABSTRACT
This research is about the psychological climate at non-department state owned "X" institution in Indonesia. By knowing the psychological climate at "X" institution, a suitable intervention to improve psychological climate to increase organization members' readiness for change can be suggested. Readiness for change is associated with readiness member of organization in executing beaureaucracy reformation program. The result of the research shows that psychological climate has significant influence to readiness for change and the lowest dimension that will need to be intervened is meaningfulness. Intervention strategy which is deemed most appropriate for meaningfulness is intervention to human resources management, such as socialization, goal setting, performance management, and recognition system."
2012
T30678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Nurul Jadida
"Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh peningkatan kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH. Berdasarkan data awal berupa Interview, FGD dan kuesioner diagnosa organisasi (ODQ), menunjukkan bahwa perilaku kewarganegaraan organisasi di PT LH masih perlu ditingkatkan. Kualitas hubungan antara atasan dan bawahan diduga berpengaruh terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Hal ini dibuktikan dengan mengukur pengaruh kualitas hubungan atasan - bawahan terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Kualitas hubungan atasanbawahan diukur dengan menggunakan kuesioner LMX-MDM dari Liden & Maslyn (1998) yang telah diadaptasi oleh Radikun (2010). Kuesioner kualitas hubungan atasan-bawahan ini terdiri dari 11 item (α=0,877). Sementara kuesioner perilaku kewarganegaraan organisasi menggunakan kuesioner dari Organ (1988) yang terdiri dari 18 item (α = 0,812). Hasil perhitungan uji regresi pada 40 responden memperoleh hasil R2 =0,117 (p<0,05) yang berarti kualitas hubungan atasan-bawahan mempengaruhi perilaku kewarganegaraan organisasi sebesar 11,7%. Dari keempat dimensi kualitas hubungan atasan-bawahan, dimensi kontribusi yang memiliki sumbangan paling besar terhadap perilaku kewarganegaraan organisasi. Berdasarkan hasil tersebut, maka dilakukan intervensi untuk meningkatkan kualitas hubungan ataan-bawahan, khususnya dimensi kontribusi yang diharapkan dapat meningkatkan perilaku kewarganegaraan organisasi. Intervensi yang dilakukan berupa pelatihan effective coaching kepada para manajer di PT LH.

This study aims to investigate the effect of improving leader member exchange to organizational citizenship behavior in PT. LH. Based on initial data from Interview, focus group discussions, and organizational Diagnosis Questionnaire (ODQ), the researcher found that organizational citizenship behavior in PT.LH still need improvement. Low quality of the leader member exchange are assumed to affect organizational citizenship behavior. This is evidenced by measuring the effect of leader member exchange to organizational citizenship behavior. Leader-Member Exchange was measured using LMX-MDM from Liden & Maslyn (1998) which has been adapted by Radikun (2010). LMX-MDM is consists of 11 items (α = 0.877). While organizational citizenship behavior measured by using a questionnaire from Organ (1988) which consists of 18 items (α = 0.812). The results of calculations using simple regression from 40 respondents showed R2 = 0.117 (p <0.05), which means the quality of LMX affects organizational citizenship behavior at 11.7%. Among four dimensions of LMX, contribution has the most influence and significant impact on organizational citizenship behavior. Based on these result, the intervention in this study was designed to increase leader member exchange, particularly contribution dimension in other to increase the organizational citizenship behavior of employees. Researcher then implemented effective coaching training towards manager in PT LH.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T36022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dania Asri Dewi
"Penelitian ini membahas mengenai hubungan antara keadilan organisasi dengan kepuasan kerja pada perawat di RS ?K?. Sebanyak 47 perawat terlibat sebagi sampel dalam peneltian ini yang terdiri dari staf, supervisor, dan manajer. Pengukuran kepuasan kerja dilakukan menggunakan kuesioner Job Satisfaction Survey milik Spector (1997). Sedangkan untuk keadilan organisasi, kuesioner yang digunakan adalah hasil adaptasi dari kuesioner Colquitt (2001).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara keadilan organisasi secara umum dengan kepuasan kerja. Namun, 2 dari 4 dimensi milik keadilan organisasi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja. kedua dimensi tersebut adalah keadilan interpersonal (r = 0,385) dan keadilan informasional (r = 0,310). Pelatihan mengenai komunikasi dalam coaching terhadap perawat level manajerial diberikan sebagai intervensi untuk meningkatkan keadilan interpersonal, informasional, dan kepuasan kerja pada perawat di RS "K".

This thesis discussed about the relationship between Organizational Justice and Job Satisfaction of nurses in ?K? hospital. Forty-seven nurses were involved as samples in this research, including staffs, supervisors and managers. Job satisfaction as dependent variable was measured by the Spector's Job Satisfaction Survey (1997). As independent variable, Oranizational Justice was measured by Colquitt?s Measure of Organizational Justice (2001).
The result shows that there is no significant correlation between organizational justice in general and job satisfaction. But, two out of four dimensions if organizational justice showed significant relationship with job satisfaction. The dimensions are interpersonal justice (r = 0,385) and informational justice (r = 0,310). Training about effective communication in coaching was given to managerial level nurses as an intervention for improving interpersonal, informational, and job satisfaction among nurses in "K" Hospital.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T46238
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khaidir Arifin
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara kepercayaan terhadap organisasi dan perilaku kerja inovatif pada konteks industri kreatif di Indonesia. Dengan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia, industri kreatif perlu untuk dikembangkan. Salah satu hal yang sangat penting bagi industri kreatif adalah inovasi yang dilakukan oleh karyawannya. Sampel pada penelitian ini adalah karyawan PT. X yang merupakan salah satu perusahaan yang termasuk ke dalam sub-sektor industri kreatif di Indonesia. Terdapat 395 responden dalam penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan alat ukur Innovative Work Behavior Scale dari Janssen (2000) dan Organizational Trust Inventory dari Cummings dan Bromiley (1995b). Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Pearson Product Moment, Independent Sample T-Test, dan One Way Anova.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepercayaan terhadap organisasi danperilaku kerja inovatif pada PT. X (r = .060). Namun, pada penelitian ini ditemukan perbedaan mean yang signifikan antara faktor-faktor demografis dari perilaku kerja inovatif yakni jenis kelamin, tingkat pendidikan, level jabatan, dan departemen.

This study was conducted to examine the relationship between organizational trust and innovative work behavior in the context of creative industry.With a considerable contribution to the Indonesian economy, creative industries need to be developed. One thing that is very important for the creative industry are innovations made by employees. Samples in this study are employees of PT. X which is one of the companies that belong to the sub-sectors of the creative industries in Indonesia. There were 395 respondents in this study.
This research is a quantitative research that using measuring devices Innovative Work Behavior Scale from Janssen (2000) and Organizational Trust Inventory from Cummings and Bromiley (1995b). The analysis technique used in this study is the Pearson Product Moment, Independent Sample T-Test, and One Way Anova.
Results from this study indicate that there is no significant relationship between organizational trust and innovative behavior at work in PT. X (r = .060). However, this study found significant differences in the mean between demographic factors of the innovative work behavior that is gender, education level, job level and department.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>