Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindyasari Adhikaputri
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi terdapat blue ocean strategy di dalamnya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan melakukan indepth interview kepada 10 responden yang merupakan jendral (agen) dari PT Maicih Inti Sinergi, dimana jendral tersebut berlokasi di Jakarta dan Bandung. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis hasil indepth interview, analisis data sekunder, survei pengalaman, serta studi kepustakaan. Hasil dari penelitian kualitatif ini menunjukkan bahwa terdapat blue ocean strategy dalam sistem pemasaran yang dilakukan oleh PT Maicih Inti Sinergi, serta terdapat pula dalam inovasi bauran pemasaran yang dilakukannya.

The purpose of this research is to analyze whether the marketing system undertaken by PT Maicih Inti Sinergi, whether there is blue ocean strategy in it. The approach in this study used a qualitative approach. The qualitative approach is done by doing indepth interview to 10 respondents who were the agents from PT Maicih Inti Sinergi, where the agents located in Jakarta and Bandung. This research uses the analysis results of indepth interviews, secondary data analysis, experience surveys, and also theory studies. The results of this research shows that there were blue ocean strategy in the marketing system conducted by PT Maicih Inti Sinergi, and there are in the innovation of the marketing mix."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rifki Hakim, Author
"Tahap membaiknya perekonomian Indonesia sehingga meningkatkan kesejahteraan dan penambahan pendapatan dan pola pembelanjaan masyarakat. Perubahan pola belanja dan konsumsi masyarakat ini sangat terasa bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan, khususnya kota-kota besar.
Pengalaman panjang mengelola bisnis transportasi memastikan Blue Bird untuk mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia agar tetap unggul. Dari kantor pusatnya di Jakarta, perusahaan telah berhasil mengendalikan konglomerat bisnis lainnya dengan tetap fokus mempertahankan pelayanan pelanggan.
Persaingan taksi di kota-kota besar khususnya Jakarta, sekarang ini begitu ketat, sehingga pelayanan lebih banyak yang disukai. Oleh karena itu, perlu adanya strategi yang jitu untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar tersebut. Blue Bird Group sangat memastikan keunggulan dalam strategi bisnis dan pemasaran dalam memenangkan persaingan dan mempertahankan pangsa pasar transportasi taksi di Indonesia.
Metodelogi penelitian dalam hal ini menggunakan analisis SWOT dan analisis bauran pemasaran. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara melakukan riset secara langsung di perusahaan yang terkait guna memperoleh data yang diperlukan, yaitu dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil penelitian adalah penambahan armada angkutan, meningkatkan cakupan pada lokasi baru terutama pada tingkat kotamadya, meningkatkan kualitas layanan dan tingkat keunggulan operasional, meningkatkan divisi limousin di beberapa kota dan meningkatkan prifitabilitas perusahaan. Keunggulan kompetitif pada PT Blue Bird adalah dalam tata kelola perusahaan, dalam pengelolaan lingkungan perusahaan, dalam pengelolaan faktor musiman, penerapan teknologi informasi, penerapan standar keselamatan dan manajemen.

The gradual improvement in Indonesia's economy resulting in increasing welfare and additional income and consumer spending patterns. Changes in spending patterns and consumer spending was particularly noticeable for those who live in urban areas, especially large cities. The long experience of managing a transport business to support the company's efforts to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has developed rapidly penetrated other business while maintaining customer service as a guide.
The long experience of managing a transportation business ensure Blue Bird to develop new technologies and managing human resources, in order to stay ahead. From its headquarters in Jakarta, the company has managed to conglomerate to other business while preserving customer service as a focus.
Competition taxis in big cities, especially Jakarta, was now so tight, so more service preferred. Hence the need for a good strategy to win the competition and maintain market share. Blue Bird Group most ensure excellence in business and marketing strategies to win the competition and maintain the market share taxi transportation in Indonesia.
The research methodology in this case using SWOT analysis and marketing mix analysis. Methods of data collection is done by conducting research directly related to the company in order to obtain the necessary data, which is by interview and observation.
The result of research is adding fleet, increasing coverage at the new location, especially at the level of municipalities, improve service quality and the level of operational excellence, increase limousine division in several cities and improving profitability company. PT Blue Bird competitive advantage was in corporate governance, natural environmental management company, in the management of seasonal factors, the application of information technology, the implementation of safety standards and management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Renjana
"Perubahan selera konsumen serta perubahan strategi keripik Maicih menjadi masalah utama yang menarik untuk diperbincangkan. Penurunan penjualan serta permintaan konsumen terhadap produk keripik Maicih menjadi indikasi adanya masalah yang terjadi pada PT Maicih Inti Sinergi.
Penelitian ini membahas mengenai analisis faktor-faktor pemasaran pada produk keripik Maicih di Wilayah Jabodetabek, yaitu faktor komunikasi, merek, produk, lingkungan konsumsi, kemasan, harga, dan interaksi dengan penjual.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor pemasaran pada produk keripik Maicih di Wilayah Jabodetabek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model analisis univariat. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 150 konsumen keripik Maicih di wilayah Jabodetabek dengan cara convenience sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor komunikasi yang paling dominan dalam perilaku pembelian konsumen terhadap produk keripik Maicih di wilayah Jabodetabek.

Changing consumer tastes and marketing strategy in Maicih Chips become a major issue that interested to be discussed. Decline in sales and consumer demand in Maicih chips could be an indication of a problem that occurs in PT Maicih Inti Synergy.
This study discusses about the analysis of the factors in the marketing variables of the Maicih in Jabodetabek region, they are communication, brand, product, consumption environment, packaging, pricing, and interaction with the seller.
The purpose of this study was to analyze factors in the marketing of Maicih in Jabodetabek region. This study uses a quantitative approach to the analysis of univariate models. Data obtained by distributing questionnaires to 150 customers in Jabodetabek area with convenience sampling as a data collection method.
The results showed that the most dominant factor is communication toward consumer buying behavior of Maicih chips in Jabodetabek area.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T43888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airlangga Hanif Sucahyo
"Isu mengenai flu burung (avian influenza) yang disebabkan oleh virus H5N1, yang telah mewabahi Indonesia sejak akhir tahun 2003 hingga saat ini, tidak pelak membuat pihak-pihak yang bergerak dalam usaha peternakan khususnya peternakan ayam terkena imbas langsung. Imbas tersebut seperti menurunnya omset secara drastis akibat penghentian ataupun pengurangan konsumsi ayam secara agregat oleh masyarakat.
KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), salah satu perusahaan ternak ayam tradisional di kawasan Depok, menerapkan blue ocean strategy (strategi samudra biru) guna menanggulangi dampak isu flu burung terhadap kondisi usaha peternakan ayam. Blue ocean strategy yang dilaksanakan oleh KBTM menitik-beratkan terhadap penghilangan nuansa persaingan antar sesama pengusaha ternak ayam, yaitu dengan adanya penyeragaman strategi misalkan dalam pemberlakuan harga yang seragam (dengan istilah "harga posko"), Saling melakukan "titip-jual" (dengan istilah DO, delivery order) antar pengusaha apabila ayam hasil ternak salah satu pengusaha mengalami kesulitan dalam penjualan di pasar.
Penyeragaman strategi bisnis yang diprakarsai oleh KBTM terhadap beberapa pengusaha ternak di daerah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan salah satu cara agar suatu perusahaan keluar dari apa yang dinamakan red ocean (samudera merah), Red ocean merupakan "kontra" istilah dari blue ocean, di mana usaha dalam suatu industri saling bersaing dan berebut pangsa pasar dengan berbagai strategi hingga tercipta "pertempuran berdarah" antar perusahaan.
Penelitian karya akhir di KBTM dilakukan dengan sistem kualitatif , berikut analisis data secara deskriptif dan konseptual. Adapun yang menjadi framework utama adalah konsep blue ocean strategy, hasil publikasi Prof. Kim dan Prof. Mauborgne. Konsep penunjang lainnya (yang mempunyai "semangat" blue ocean) turut disertakan dalam karya akhir ini, guna memperkaya analisis.
Permasalahan yang disorot pada penulisan karya akhir ini adalah apakah aplikasi blue ocean strategy yang dipublikasikan Prof Kim dan Prof. Mauborgne dapat memberikan pengaruh terhadap bidang usaha ternak ayam di KBTM.
Setelah melakukan penelitian dan penganalisisan, maka dapat diketahui bahwa:
1. KBTM terbukti mengaplikasikan konsep resmi blue ocean strategy, hasil publikasi Prof W. Chan Kim dan Prof Renee Mauborgne, sesuai dengan langkah-langkah sistematis, yang oleh Kim dan Mauborgne anjurkan dalam buku Blue Ocean Strategy.
2. Blue ocean strategy terbukti sebagai solusi strategi bisnis yang baik, khususnya dalam mengatasi dampak isu penyebaran flu burung, Solusi strategi bisnis yang balk ini tidak hanya untuk KBTM saja, melainkan para partner perusahaan ternak tradisional se-Jabodetabek, yang oleh KBTM diajak untuk melakukan penyeragaman strategi.
3. Kendala yang menghambat pengaplikasian blue ocean strategy dalam KBTM adalah mengenai status quo (resistant to change - sikap stakeholders yang tidak ingin melakukan perubahan). Kendala tersebut dapat diatasi, melalui langkah pendekatan persuasif oleh Direktur Utama KBTM terhadap stakeholders, agar menyetujui pengaplikasian blue ocean strategy.
Faktor kritis yang sangat mempengaruhi key success factor (KSF) dan sustainable competitive advantage (SCA) penerapan blue ocean strategy dalam KBTM, adalah menyangkut mental stakeholders untuk senantiasa bersedia menerima berbagai perubahan kearah yang lebih baik. Terkadang perubahan tersebut menuntut suatu keadaan awal, dimana stakeholders harus meninggalkan zona "kenyamanan" sementara, untuk kembali bekerja keras guna meraih zona "kenyamanan" tersebut.
Ada suatu insight (makna terdalam atau sesungguhnya) yang harus digali guna merubah mental stakeholders KBTM. Untuk menemukan insight ini, maka haruslah ada kedekatan emosional yang dibangun secara interpersonal, Setelah kedekatan emosional interpersonal ini berhasil dibangun, maka akan memudahkan sosialisasi blue ocean strategy dan dapat memudahkan melakukan ajakan untuk mengaplikasikannya, sebagai solusi dalam mengatasi kerugian akibat penyebaran isu flu burung dan juga sebagai solusi bisnis dalam jangka panjang dalam berbagai keadaan.
Penelitian karya akhir ini memiliki keterbatasan berupa data-data yang kurang lengkap, baik internal maupun eksternal yang dapat berbentuk laporan tertulis laporan keuangan perusahaan) ataupun hasil wawancara pihak stakeholders KBTM (misalkan wawancara untuk mengetahui sikapnya terhadap eksekusi strategi yang dijalani perusahaan). Mengingat bahwa KBTM memang bare dalam mengaplikasikan konsep blue ocean strategy (kurang dari satu tahun).
Disarankan lebih lanjut oleh penulis untuk melakukan penelitian blue ocean strategy dengan objek perusahaan yang bergerak di bidang perayaman ataupun bidang ternak lainnya (baik itu KBTM ataupun perusahaan lain) dalam kurun waktu lebih panjang, agar dapat menemukan suatu indikasi-indikasi baru yang dapat menyempumakan konsep bisnis blue ocean.

Bird flu issue (avian influenza) which caused with H5N1 virus, which has already become epidemic in Indonesia since latest 2003 until now, make animal husbandry entrepreneur especially chicken husbandry entrepreneur hit the direct negative effect. Declining turnover or descending chicken consumption in society aggregate, it is two negative effect because bird flu epidemic issue.
KBTM (Kelompok Bina usaha Tani Muslim), one of traditional chicken husbandry enterprise in Depok, apply blue ocean strategy for solving the bird flu negative effect toward chicken husbandry business condition. In applying blue ocean strategy, KBTM emphasize to eliminate the competition nuance inter the others chicken husbandry enterprise. Uniformity of price (the community called "harga posko" as a termination) and delivery order (DO) system inter husbandry if one of them get the sales problem in the market, as the ways of business strategy uniformity which has the blue ocean spirit.
Business strategy uniformity, which pioneered by KBTM toward with some husbandry partners in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) as one of the ways in order to divergence from red ocean. Red ocean is contrary termination of Blue Ocean, when the industry players compete head-to-head.
This final work research in KBTM did with qualitative system, with descriptive and conceptual analysis. The primary framework is blue ocean strategy concept, which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne. The others secondary concept (which contains blue ocean strategy spirit) is used to enrich analysis.
To identify the problem, writer stresses one big question: is blue ocean strategy which published by Prof. Kim and Prof. Mauborgne could give the impact for chicken husbandry enterprise in KBTM.
After did the research and analyzing, then can knew that:
1. KBTM use the licensed blue ocean strategy concept systematically.
2. Blue ocean strategy proven as an excellent business solution, especially for reducing the negative effect of bird flu issue. This strategy is also good for KBTM partner (the other chicken husbandry enterprise).
3. The primary problem in executing blue ocean strategy is stakeholder status quo (resistant to change) attitude. This problem has already solved by persuasive approach, which KBTM CEO applied toward stakeholder, in order for agreeing blue ocean strategy application.
Critical factor which leverage key success factor (KSF) and sustainable competitive advantage (SCA) blue ocean strategy application in KBTM, is about stakeholder attitude to be ready accept the good changing. It sue stakeholder to leave the comfort zone temporary, for work hard to get it again.
There is insight to find for changing the KBTM stakeholders attitude. To find the insight, emotional nearness should build in interpersonal. Interpersonal emotional nearness made blue ocean strategy socialization and application easier. As solution for reduce bird flu issue negative effect, nor as long term business solution in every condition.
This final research had limitation that is insufficient internal or external data (e.g.: financial statement and interview report with KBTM stakeholders to get the information about their attitude toward corporate strategy), because the novelty application of blue ocean strategy in KBTM (less than one year). The advance suggestion for blue ocean strategy research in chicken husbandry enterprise or any animal husbandry enterprise (in KBTM or in"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Caesar Yurinov
"Terdapat masalah mengenai kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT TSB. Pengunaan Accurate yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja Sistem Informasi Akuntansi ternyata masih jauh dari hasil yang diinginkan. Kemungkinan penyebab dari hal ini adalah adanya beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP), sebuah metode penentuan keputusan dengan mengkuantifikasikan nilai-nilai kualitatif dari tujuh faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi yaitu: kapabilitas personal, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi, pendidikan dan pelatihan, komite pengendalian sistem informasi dan lokasi departemen sistem informasi. Ketujuh faktor tersebut dievaluasi berdasarkan tiga aspek yaitu: kepuasan pengguna, penggunaan sistem dan kualitas layanan sistem.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan referensi kepada perusahaan terhadap faktor yang paling mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi agar lebih diperhatikan dan ditingkatkan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor yang menduduki tiga peringkat teratas adalah: kapabilitas personal, pendidikan dan pelatihan, dan dukungan manajemen puncak. Maka perlunya sebuah pengendalian internal menyeluruh berupa kebijakan dan prosedur yang mengatur adanya validasi, pemisahan fungsi dan wewenang agar laporan keuangan tetap terjamin kebenarannya.

There was a problem regarding the performance of Accounting Information Systems at PT TSB. Use of Accurate is expected to improve the performance of Accounting Information Systems is still far from the desired result. Possible causes of this is the existence of several factors that affect the performance of Accounting Information Systems.
This study uses the Analytic Hierarchy Process (AHP), a method of determining the decision to quantify the qualitative values of the seven factors that affect the performance of accounting information systems, namely: personal capabilities, organizational size, top management support, the formalization of information systems development, education and training , committees controlling the information systems and location of information systems departement. The seven factors are evaluated based on three aspects: user satisfaction, system usage and quality of service system.
The purpose of this study is to provide a reference to the company on the factors that most affect the performance of accounting information systems in order to be considered and improved. The results of this study found that the factors that occupy the top three are: personal capabilities, education and training, and support of top management. Hence the need for a thorough internal control in the form of policies and procedures that govern the existence of validation, the separation of functions and powers in order to secure financial statements remain true.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kristian Darmasaputra
"Rumah sakit perlu menetapkan strategi pengembangan berdasarkan situasi pasar untuk: meningkatkan mutu pelayanannya. RS Mediros yang mengunggulkan unit Jayanan Penyakit Dalam Ginjal Hipertensi (PDGH) harus menjaga dan meningkatkan kualitas jasa pelayanan agar tetap bertahan dan berkembang di tengah perkembangan layanan kesehatan yang pesat. Untuk mempertahankan pangsa pasar RS Mediros harus menycdiakan layanan tingkat tinggi atau menjadi rumah sakit pertama yang mengeluarkan inovasi barn. Oleh karena itu, diperlukan berbagai strategi yang mengacu pada keinginim dan nilai-nilai yang dianggap penting oieh· konsumen untuk meningkatkan jumlah kunjungan unit layanan PDGH sehingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Unit layanan PDGH RS Mediros harus memiliki inovasi-inovasi yang mampu memberikan peJayanan secara optimal kepada pasien serta mempunyai clri khas yang membedakan dengan unit pelayanan yang sama di rumah sakit lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi samudra biru pada unit layanan unggulan PDGH di RS Mediros dengan mengetahui faktor-faktor yang dinilai utama/penting oleh konsumen, serta mengetahui posisi eksternal dan internal eksisting unit layanan unggulan PDGH RS Mediros dan posisi rumah sakit pesaing tahun hingga akhirnya didapatkan pemetaan posisi unit layanan unggulan PDGH terhadap strategi samudra biru. Penelitian ini adalah penelitian operasional yang dilakukan dengan menggunakan analisis data kuantitatif yang diperoleh dari data dokumentasi berupa informasi sebagai data sekunder serta analisis data kualitatif dari hasil wawancara terstroktur sehagai data primer yang berasal dari inforrnan dan responden. Faktor-faktor yang dinilai penting oleh pasien pada unit Jayanan PDGH RS Mediros ada!all tarif perawatan, kualitaslkemarnpuan SDM dan jumlah staf medis, kualitas dan kelengkapan pelayanan, kualitas fasililas fisik dan penunjang, serta kelengkapan fasilitas dan peralatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi samudera biru adalah relevan dan dapat diterapkan sebagai sttategi pemasaran unit layanan PDGH RS Mediros, yang mana RS Mediros perlu meningkatkan kondisi fasiHtas fisik dan penunjang meningkatkan kelengkapan fasilitas fisik dan penunjang, meningkatkan kenyamanan ruangan, meningk:atkan kapasitas ruangan, meningkatkan jumlah alat dan layanan reuse, menyesuaikan tarif unit layanan, meningkatkan pelayanan homecare, melakukan modifikasi mesin hemodialisis bagi pasien anak-anak, mengadakan seminar penyuluhan dan kesehatan PDGH, mengadakan perkumpulan untuk memotivasi penderita gagal glnjal, mengadakan program pemotongan harga untuk medical check-up bagi pelanggan, mengadak:an kunjungan kepada pasien saat hemodialisis oleh ketua tim PDGH.
Diharapkan pihak manajerial RS Mediros dapat menerapkan stra.tegi samudera biru dalam bidang pernasarannya sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan serta melakukan pengawasan rutin untuk mempertahankan kinerja pelayanan pada unit Iayanan PDGH. Selain itu juga perlu dilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam dan spesifik mengenai strategi pemasaran pada unit layanan lain yang ada di RS Mediros maupun rumah sakit lain dengan menggunakan strategi samudra biru.

Hospital needs to create a development strategy based on market situation to improve service quality. Mediros Hospital, which accomplished in kidney hypertension internal disease service unit, must maintain and improve the service quality to survive and to grow in the middle rapid health service development.To sustain the market Mediros Hospital must provide a high 1cve1 of service or even be the first hospital that creates new innovation. Thereforeit is needed many strategy that give important value for the customer. Mediros Hospital should have some unique innovations that make difference with other hospital.
The objective of this researeh is to analyze the blue ocean strategy in Kidney Hypertension Internal Disease (KHID) in Mediros Hospital by identifying some factors with important value for customers, by identifying externa and internal existing condition in KHID Mediros Hospital and other hospitals, until getting the map of KHID through blue ocean strategy. This research is an operationalresearch, which be acquired with quantitative analysis and qualitative analysis. Data are obtained from primary and secondary through documentation, informant and respondent. Factors that have important value for costomers in KHID are tariff, quality/ability of human resource and number of medical staff, quality and completeness of services, quality of physical and supporting facilities, and completeness of facilities and tools.
The result of this research shows that blue ocean strategy is relevant and can be implemented in marketing strategy, Mediros Hospital needs improve its physical and supporting facilities, its room quality and capacity; increasing the number of tools, equipments, and reuse service; adjusting its service fees; increasing the homecareservice; modifying the hemodialysis machine for children; creating counseling seminar in KHID issues, creating motivating group fur kidney failure patients, giving discount fees in medical check-up for ongoing patients and visiting hemodialysis patient.
Hopefully Mediros Hospital manager can implement blue ocean strategy in marketing so that the hospital can improve customer satisfaction and having routine control to improve the service in KHID unit. It also needs to have more specific researches related to blue ocean strategy in other unit ofMediros Hospital or other hospitals."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T11535
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Asima Oktavia
"Pertumbuhan pertelevisian Indonesia telah membentuk suatu persaingan pasar penyiaran televisi yang bersaing dari waktu ke waktu. Televisi sebagai media yang menghubungkan keinginan penonton dengan kebutuhan pengiklan menjalankan fungsi sebagai instansi sosial yang menyalurkan informasi dan hiburan dan instansi ekonomi atau pelaku industri yang mencari keuntungan. Penelitian ini mengevaluasi penerapan strategi blue ocean yang digunakan stasiun televisi dalam sebuah program baru untuk merespon pasar terkait dengan market structure, market conduct dan performance.
Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dari studi data, wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini ditemukan pemetaan struktur pasar industri penyiaran televisi yang berbentuk oligopoli dan adanya keterkaitan antara strategi blue ocean yang diterapkan oleh objek penelitian dengan market structure, market conduct dan performance.
Peneliti menyarankan agar pelaku industri televisi melakukan four action framework untuk meningkatkan kekhasan program yang menjadi komoditas televisi guna memperkuat daya tarik program bagi audience yaitu penonton pada umumnya dan pengiklan pada khususnya. Peneliti juga menyarankan penelitian lanjutan mengenai pola persaingan antar pemain dalam pasar pertelevisian Indonesia.

Television growth in Indonesia has set up a television broadcasting market competition to compete from time to time. Television as a medium that connects the viewer desires to the needs of advertisers as a function of social institutions that deliver information and entertainment and economic institutions or for-profit industry. This study evaluates the application of blue ocean strategy is to use television in a new program to respond to the market related to market structure, market conduct and performance.
The method used is a qualitative descriptive approach. Data obtained from the study data, interviews and observation. In the present study found mapping the structure of the television broadcasting industry market in the form of oligopolistic and there is a correlation between blue ocean strategy applied by the object of research by market structure, market conduct and performance.
Researchers suggested that the television industry to four action framework to enhance the uniqueness of the commodity programs to strengthen the appeal of television programs for the audience in general audience and advertisers in particular. Researchers also suggest further research on patterns of competition between players in the television market of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T30795
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, W. Chan
Boston: Harvard Business School Press , 2005
658.802 KIM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kim, W. Chan
"Summary:
In a book that challenges everything you thought you knew about the requirements for strategic success, Kim and Mauborgne argue that cutthroat competition results in nothing but a bloody red ocean of rivals fighting over a shrinking profit pool. Based on a study of 150 strategic moves spanning more than a hundred years and 30 industries, the authors argue that lasting success comes not from battling competitors, but from creating "blue oceans"--Untapped new market spaces ripe for growth. Such strategic moves--which the authors call "value innovation"--create powerful leaps in value that often render rivals obsolete for more than a decade. Blue Ocean Strategy presents a systematic approach to making the competition irrelevant.--From publisher description"
Jakarta: Mizan Publika, 2015
658.802 KIM b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>