Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fatma Sari
"Stres kehidupan merupakan peristiwa hidup yang pasti dialami individu terutama lansia dimana pada masa ini banyak terjadi transisi hidup. Stres kehidupan dapat berdampak negaif maupun positif. Dampak dari stres kehidupan tersebut bergantung dari mekanisme koping yang diadopsi oleh individu. Semakin adaptif koping yang diadopsi maka semakin positif pula dampak yang akan diterima individu dari stres kehidupan yang dialaminya. Mekanisme koping dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor predisposisi dengan mekanisme koping yang dimiliki lansia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan potong lintang (crosssectional). Sampel adalah 106 lansia yang dipilih dengan teknik purposive sampling.

Stressful life events is event that must be experienced by individual, especially the elderly that a lot of transition occur on this periode. Stressful life events can have negative or positive impact. The impact is depentds on the coping mechanism that adopted by individual. The more adaptive coping mechanisms adopted, the more positive the impact that individual will received. Coping mechanism is influenced by severals factors. The research objective was to discover the influence of predisposing factors and coping mechanism in elderly. The research design is descriptive correlative with method was cross sectional study. The sample is 106 respondents of elderly who was choosen according purposive sampling method.The result find that 69,6% respondends have adaptive coping mechanism. The result show significant relation between personality type, social support, social interactions, and coping mechanism. This study became evidence base in developing psychosocial well-being in elderly."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betariani Prawitasari Ediboedi
"Masa remaja awal (early adolescence) menandai permulaan masa remaja, mencakup berbagai transisi dari ketidak matangan atau immaturity menuju kematangan atau maturity (Amett & Taber, Graber & Brooks-Gunn, Hoffman dalam Steinberg, 2002). Usia ini dipandang saat yang tepat untuk memberikan intervensi atau pengarahan (Carnegie Council on Adolescent Development, Hamburg dalam Crockett & Crouter, 1995).
Prestasi menjadi pokok permasalahan di usia remaja awal (Steinberg, 2002). Namun transisi ke usia remaja membawa permasalahan. Ditemukan bahwa motivasi intrinsik untuk tugas-tugas akademik umumnya mengalami penurunan, demikian pula keseluruhan prestasi (urdan & Klein, 1998).
Ada perbedaan nyata antara remaja yang tidak dapat mempergunakan potensinya dengan remaja yang berprestasi tinggi. Hasil penelitian mengindikasi faktor yang sangat berperan di usia remaja dan berdampak positif pada kehidupan di usia dewasa (Clausen, Clausen &. Jones, dalam Shanahan, 2000; Clausen dalam Reynolds, Boyd, Burge, Harris, Robbins, 2004). Faktor tersebut adalah planful competence, yaitu kemampuan seseorang (remaja) untuk dapat memegang kendali atas perjalanan hidupnya, dengan memiliki tujuan yang berkaitan dengan pendidikan dan/atau bidang pekerjaan, serta melakukan langkah-langkah untuk mewujudkannya.
Penelitian ini ingin mendapatkan gambaran planful competence pada remaja awal berprestasi di sekolah yang diduga memiliki planful comperence, serta peranan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Wawancara digunakan sebagai alat memperoleh data, dilengkapi instrumen Rotter?s locus of control yang dianalisa secara kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan remaja yang memiliki planful competence dapat menjalani hidupnya secara lebih terarah karena memiliki tujuan dan minat yang lebih jelas. Mereka mempergunakan waktu lebih efisien dan efektif, untuk meiakukan usaha meningkatkan kemampuannya sejalan dengan arah minat dan cita-citanya. Karena umumnya remaja tersebut memiliki cita-cita yang berkaitan dengan bidang akademik, maka dengan sendirinya planfulness mereka mendukung usaha yang dilakukan di sekolah serta prestasi akademik yang dicapainya.
Peranan mikrosistem dan significant others sangat besar mendukung perkembangan planful competence. Orang tua dan guru dapat menjadi motivator sekaligus model untuk berprestasi dan bersikap planfull. Berbeda dengan peranan teman sebaya, yang justru menurunkan motivasi dan semangat berprestasi di sekolah.
Untuk penelitian mendatang perlu memperhatikan tipe sekolah dan jalinan rapport dengan subjek. Penelitian longitudinal bisa dilakukan. Penelitian dengan subjek orang-orang sukses juga dapat memberi masukan berharga mengenai keadaan nyata di Indonesia. Penelitian selanjutnya dapat menghubungkan planful competence dengan hal lain seperti strategi belajar, dan sebagainya.
Masukan untuk orang tua dan pendidik mengenai pentingnya menjadi model bagi remaja dan pentingnya mengembangkan sense of efficacy. Penting untuk memberi masukan mengenai berbagai bidang ilmu dan karir kepada remaja guna membentuk planfulness-nya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T17940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Yuga Utami
"Penelitian ini membahas tentang intervensi psikoedukasi kepada calon TKI (Tenaga Kerja Indonesia) penata laksana rumah tangga (PLRT) (selanjutnya disebut dengan calon TKI PLRT). Calon TKI PLRT yang baru pertama kali berangkat memiliki pengetahuan yang kurang memadai baik dari segi bahasa, budaya, situasi kerja termasuk stres yang terkait situasi dan kondisi calon TKI PLRT di negara tujuan, dampaknya serta cara mengatasi stres yang baik. Di sisi lain, penyiapan calon TKI PLRT dari sisi psikologis masih kurang memadai. Oleh karena itu penelitian ini mencoba memberikan intervensi psikoedukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman pada calon TKI PLRT mengenai karakteristik dan situasi kerja, stres dan teknik mengatasi stres yang baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil asesmen awal menunjukkan bahwa motivasi bekerja para calon TKI PLRT adalah faktor ekonomi, majikan menjadi sumber stres utama serta calon TKI PLRT tidak memiliki gambaran bekerja di luar negeri selain tentang perlakuan majikan terhadap mereka. Materi Psikoedukasi yang diberikan yaitu karakteristik pekerjaan PLRT, sumber stres terkait kondisi kerja, definisi, gejala, dampak stres serta coping terhadap stres. Setelah psikoedukasi, ada peningkatan pemahaman calon TKI PLRT mengenai materi karakteristik pekerjaan sebagai penata laksana rumah tangga dan teknik coping stres.

This research is about psycho-education intervention to Indonesian immigrant worker candidate as domestic worker (hereinafter called as Indonesian domestic worker candidate). Indonesian domestic worker candidate who will work abroad for the first time, do not have enough knowledge include language, culture, work situation and also stress related to situation and condition in destination country, stress effect and a good way to cope with stress. In the other hand, there are inadequate psychological preparations for Indonesian domestic worker candidate. Because of that, this research try to give psycho-education intervention which aimed to give awareness and understanding about characteristics and work situation, stress and coping stress to Indonesian domestic worker candidate.
This study is used qualitative approach. The need assessment's results show that working motivation of Indonesian domestic worker candidate is economic motive, employee as stressor and they don't have other description about working abroad beside employee's behaviors to them. The psycho-education contents are work characteristics as domestic workers, stressor related to work, definition, symptom, effect and coping stress. After psycho-education, there are increasing understandings on Indonesian domestic worker candidate related to content job characteristic as domestic worker and coping stress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38618
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastasia
"Stres sudah menjadi masalah kesehatan secara global karena dampaknya terhadap kesehatan. Penelitian tentang stres yang dialami pengasuh di panti jompo di Indonesia belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran stres pengasuh di beberapa panti jompo di Provinsi DKI Jakarta berdasarkan karakteristik pengasuh, status psikologis pengasuh, karakteristik lansia dan panti jompo serta faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (cross sectional) dari bulan Desember 2012 - Januari 2013. Penelitian menggunakan total sampling berjumlah 57 orang.
Penelitian menunjukkan prevalensi stres sebesar 77,2%. Kebanyakan pengasuh berumur ≥ 34 tahun (50,9%), berjenis kelamin laki-laki (59,6%), tinggal di wilayah Jakarta (68,4%), menempati rumah sendiri (36,8%), tamat SMA (64,9%), sudah menikah (75,4%), memiliki anak ≥ 2 (54,4%), berpendapatan tinggi (50,9%) dan berpengeluaran tinggi (50,9%), melakukan strategi koping adaptive (94,7%) dan merasa puas (78,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1%, yang mengasuh selama ≥ 4 jam per hari sebanyak 52,6%. Kebanyakan pengasuh tidak memiliki jadwal kerja malam yang rutin (68,4%) dan tidak pernah mengikuti pelatihan khusus mengasuh lansia (50,9%). Pengasuh yang mengasuh ≥ 20 lansia secara langsung ada 56,1% dan rata-rata jumlah lansia demensia yang diasuh adalah 11 lansia, lansia demensia yang paling banyak diasuh adalah lansia demensia berumur > 70 tahun dan berjenis kelamin perempuan. Sementara faktor yang berhubungan dengan stres pada pengasuh adalah kepuasan bekerja (nilai p = 0,05).
Kesimpulannya, stres pengasuh di panti jompo cukup tinggi dan berhubungan dengan kepuasan bekerja.

Stress has become a global health problem because of its impact on health. Research on the stress experienced by caregivers in nursing homes has not been done. The purpose of this research is to describe stress of caregivers in nursing homes in Province of DKI Jakarta based on the characteristics of caregiver, psychological status of caregiver, characteristics of the elderly and nursing home and factors related to stress of caregiver. The research design used was cross sectional from December 2012 - January 2013. Research using total sampling amounted to 57 people.
Research shows the prevalence of stress amounted to 77,2%. Most caregiver ≥ 34 years (50.9%), male (59.6%), living in Jakarta (68,4%), living in their own home (23%), finished high school (64,9%), married (75.4%), having child ≥ 2 (54.4%), high-income and high expenses (50.9%), do adaptive coping strategy (94,7%) and feel satisfied (78,9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1%, caring ≥ 4 hours per day was 52.6%. Most caregiver also does not have regular night work schedule (68,4%) and never follow a special training in caring for the elderly (50.9%). Caregiver who directly caring ≥ 20 elderly was 56.1% and the average number of elderly dementia that is taken care of is 11 elderly, elderly dementia who the most widely taken care of are elderly dementia with age > 70 years and women are the most. While factors related to stress of caregivers is the satisfaction of working (p = 0.05).
In conclusion, the stress of caregivers in nursing homes is quite high and is associated with the satisfaction of working.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestika Dyah Waraningrum
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Indonesia (UI). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian korelasional, yang dilakukan kepada 391 mahasiswa tahun pertama program sarjana di UI. Tingkat alienasi diukur menggunakan Jessor and Jessor Social Alienation Scale, sementara tingkat distres psikologis diukur menggunakan SRQ-20.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara alienasi dan distres psikologis pada mahasiswa baru di UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, signifikan pada LoS = 0.01). Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin seseorang merasa teralienasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat distres psikologis yang dimiliki.

This study aimed to investigate the relationship between alienation and psychological distress among the first-year students of Universitas Indonesia (UI). This correlational study was conducted using a quantitative method. The participants of this study were 391 first-year bachelor students of UI. The alienation was measured using Jessor and Jessor Social Alienation Scale, while psychological distress was measured using SRQ-20.
The result of this study showed that there was a significant and positive correlation between alienation and psychological distress among the first-year students of UI (r(391) = 0.438, p = 0.000, significant at LoS = 0.01). The result means that the higher alienation among the first-year students, the higher psychological distress among them.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Muhammad Ramadhan
"ABSTRAK
Fokus dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan BTN Bogor dengan menganalisa beberapa variabel seperti, interpersonal conflict, organizational politics, dan juga melihat potensi felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja. Penelitian ini menggunakan deskriptif analisis kuantitatif. Hasil menunjukan bahwa interpersonal conflict memiliki pengaruh yang signifikan terhadap felt stress dan kinera. Namun, tidak ada bukti yang mendukung bahwa organizational politics memiliki pengaruh yang signifikan pada kinerja dan felt stress sebagai mediator antara stressors dan kinerja.

ABSTRACT
The focus of this study is to examine the factors that influence job performance of BTN Bogor employees by analyzing several variables namely, interpersonal conflict, organizational politics, and also the potential mediating role of felt stress between stressors and j ob performance. This study is using quantitative descriptive analysis. The results showed that interpersonal conflict has significant influence on felt stress and job performance. However, there was no evidence supporting that organizational politics has significant influence on job performance, and felt stress as the mediator of stressors and job performance.
"
2016
S65291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evlyn Agustina
"Tuntutan kerja yang tinggi dapat menjadi faktor resiko stres kerja bagi perawat yang bekerja di ruang IGD. Mekanisme koping yang adaptif sangat penting bagi perawat dalam menghadapi masalah kerja yang terjadi. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres kerja dan mekanisme koping perawat IGD RS Husada. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu sebanyak 23 responden. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan analisis univariat.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 14 orang (60.9%) perawat di IGD mengalami tingkat stres kerja sedang dan perawat yang memiliki mekanisme koping adaptif berjumlah 14 orang (60,9%). Penelian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi perawat, sehingga perawat IGD memiliki mekanisme koping yang adaptif dalam menghadapi stres kerja di IGD.

High work demands in Emergency Department may be the risk factor that increasing job stress for the nurses. The adaptive coping mechanism is an important thing to hold for nurses to face their problems at work. This descriptive research is made for identifiying the stage of job stress and coping mechanism in Husada Hospital Emergency Department nurses. The respondents of its research contains of 23 respondents in total population. The methode of analysis which applied in this research is univariat analysis.
As the result, there are 14 nurses (60,9%) have a middle stage of job stress and 14 nurses have an adaptive coping mechanism. Hopefully, this research might be the reference for nurses, so they may have an adaptive coping mechanism that usefull for dealing with their job stress in Emergency Department.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ansharni Fernanda
"Telah cukup banyak penelitian yang membuktikan bahwa kedekatan dengan alam berperan terhadap kebahagiaan. Namun, temuan mengenai hubungan antara kedekatan alam dan stres masih relatif sedikit. Temuan lain juga menunjukkan bahwa orang-orang yang merawat tanaman dan binatang memiliki kedekatan dengan alam yang tinggi. Berangkat dari fenomena di masa pandemi Covid-19 ini, karena makin banyak orang yang memiliki hobi merawat tanaman dan binatang, maka ada dua pertanyaan penelitian yang ingin dijawab: 1. Apakah kedekatan alam berperan negatif dalam penurunan stres; 2. Apakah kegiatan hobi merawat tanaman dan binatang ini berperan sebagai moderator pada hubungan variabel kedekatan dengan alam dan stres? Data didapatkan dari 310 responden laki-laki maupun perempuan, dengan rentang usia 18 dan 60 tahun. Alat ukur yang digunakan adalah PSS (Perceived Stres Scale) dan NRS (Nature Relatedness Scale). Kuesioner disebarkan secara daring. Hasil penelitian menunjukan bahwa kedekatan dengan alam memang berperan memprediksi stres secara negatif, dan hanya hobi merawat tanaman yang berperan terhadap penurunan stres pada responden. Temuan ini menunjukkan pentingnya kedekatan dengan alam dan merawat tanaman, untuk penurunan stres, khususnya di masa pandemi covid-19 ini. Selain itu, temuan ini juga penting sebagai masukan tentang kebijakan berbasis lingkungan.

Over the years, research has proven a relation between Nature Relatedness and Happiness. However, research has little to none proven relation between Nature Relatedness and Happiness. Other research showed that people caring for animals and plants exhibit a high level of Nature Relatedness. Departing from the phenomenon of increasing interest in caring for animals and plants during the COVID-19 pandemic, this research aims to answer two scientific questions: (1) does Nature Relatedness affect stress reduction negatively?; (2) Does caring for animals and plants activities play a role of moderator between Nature Relatedness and Stress? This research will use Perceived Stress Scale (PSS) and Nature Relatedness Scale (NRS) to test the hypothesis. Research participants for this study are adults between the ages of 18 and 60 (N=310; 90 Male, 220 female). Results show that Nature Relatedness does indeed play a role in predicting Stress negatively; and just the activities of caring for plants take on a role in predicting Stress Reduction. These findings indicate numerous benefits for mental health that are given by Nature Relatedness and caring for animals and plants, particularly in Stress Reduction during this COVID-19 pandemic. Furthermore, these findings also promote mental health through the means of planting and the importance of environmental policy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titik Suerni
"Survei tentang stres perawat menunjukkan hasil bahwa mayoritas perawat ICU pernah mengalami stres. Perawat yang bertugas di ICU dituntut harus mampu berpikir dan bertindak cepat dalam situasi stres tinggi. Secara keseluruhan, perawat ICU mengalami berbagai hambatan kinerja dalam pekerjaan mereka setiap hari karena dampak stres.
Tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stres perawat ICU di RSU di Jawa Tengah. Desain penelitian Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada 76 responden secara total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin, beban kerja, tuntutan kerja, dukungan sosial dengan tingkat stres perawat (p-value<α 0,05). Rekomendasi hasil penelitian adalah perlunya evaluasi penyebab stres perawat secara periodik, pelatihan teknik manajemen stres dan pelatihan ICU.

Survey about the stress of nurses showed the majority ICU nurses experienced stress. Nurses working in the ICU is required to be able to think and act quickly and criticaly in high stress situations. Overall, ICU nurses experience a variety of difficulties in the performance of their jobs every day because of the effects of stress.
The purpose of the study was to determine the factors assosiated with stress levels in the public hospital ICU nurses in Central Java. The quantitative research method with cross sectional approach was used. The research was conducted to 76 respondents.
The results showed that there was a relationship between the factors of sex, workload, work demands, social support with stress level nurses (p-value < α 0,05). This research recomended that there was a need for psychological evaluation and regular nursing technical skills training and stress management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31305
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 1989
616.001 9 STR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>