Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157227 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rona Cahyantari Merduaty
"Couvade Syndrome adalah beberapa gejala terkait kehamilan perempuan yang dirasakan oleh pria pasangannya, yang berdampak negatif bagi pria yang mengalaminya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kejadian Couvade Syndrome, meliputi prevalensi, karakteristik, gejala, dan durasinya. Disain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan sampel calon ayah di wilayah Depok sebesar 58 responden dengan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Mens Health During Partner’s Pregnancy Questionnaire sebagai alat pengukuran Couvade Syndrome.
Hasil penelitian menunjukkan 65,5% responden mengalami Couvade Syndrome dengan gejala utama kelelahan fisik, cemas, nyeri punggung, dan gangguan tidur. Tingginya angka kejadian Couvade Syndrome yang ditemukan membuktikan bahwa fenomena ini merupakan fenomena umum yang terjadi di masyarakat sehingga diperlukan asuhan keperawatan yang tepat untuk meminimalisasi dampak negatif yang dirasakan calon ayah.

Couvade Syndrome are symptoms related to women’s pregnancy which are experienced by her partner, who has negative impact for men who experience it. This study aims to determine the incidence of Couvade Syndrome, including prevalence, characteristics, symptoms, and duration. The design of the study is descriptive cross-sectional approach, using sample of expectant fathers in Depok area by 58 respondents with purposive sampling technique. The instrument used is the Mens' Health During Pregnancy Partner's Questionnaire as a measurement tool of Couvade Syndrome.
The results showed 65.5% of respondents experienced Couvade Syndrome with mayor symptoms are physical fatigue, anxiety, pain, and sleep disorders. The high incidence Couvade Syndrome in this study, proves that this phenomenon is a common phenomenon that occurs in the community so that proper nursing care is needed to minimize the perceived negative impact of the expectant father.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahda Salimah
"Pria yang istrinya sedang hamil, mengalami perubahan psikologi atau disebut juga adaptasi paternal. Salah satu perubahan psikologi yang terjadi yaitu couvade syndrome, yang mana suami dapat merasakan gejala yang dirasakan Istri pada masa kehamilan. Gejala couvade syndrome dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mempengaruhi dukungan suami pada masa kehamilan istri. Gejala couvade syndrome dapat dirasakan karena terdapat keterlibatan emosi atau empati suami dengan istri.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara empati suami di kehamilan istri dengan kejadian couvade syndrome di wilayah Depok. Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 107 responden menggunakan teknik consecutive sampling. Metode pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner.
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Dari persebaran variabel dependen dan independen dihasilkan kejadian couvade syndrome sebesar 40 dan level empati rerata sebesar 58,38 poin di wilayah Kecamatan Pancoran Mas, Depok.
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara empati suami dengan kejadian couvade syndrome pada kehamilan istri karena p sebesar 0,098 p value le; 0,05.
Peneliti merekomendasikan kepada tenaga kesehatan atau pelayanan kesehatan untuk membuat upaya atau progam akan kesadaran suami atau empati suami dengan kehamilan istrinya, serta membantu penanganan gejala couvade syndrome yang dirasakan suami selama kehamilan istri.

Men whose wive rsquo s are pregnant, undergo a psychological change or also called paternal adaptation. One of the psychological changes is couvade syndrome, in which the husband can feel the symptoms that also felt by the wife during pregnancy period. The symptoms of couvade syndrome can be resulted as the feeling of uncomfortable and affect husbands support towards the wife during pregnancy. Couvade syndromes symptoms can be felt since there is husbands emotional involvement or empathy with his wife.
The aims of this study is to identify the relation between husbands empathy during wife rsquo s pregnancy with study case of couvade syndrome in Depok City region. The design of the research is Cross Sectional with total of the sample is 107 respondents that collected by using consecutive sampling technique. The method of collecting data is by filling questionnaire.
The analysis that being used in this research is univariate and bivariate analysis. From the distribution of dependent and independent variables, the incidence of couvade syndrome was 40 and the mean empathy level was 58.38 points in Pancoran Mas sub district, Depok.
The results of statistical analysis showed that there was no relationship between husband empathy with the incidence of couvade syndrome in pregnancy wife because p by 0,098 p value le 0,05.
The researcher recommends that health experts or health care workers to make efforts or programs which can build the awareness or empathy of the husband with the pregnancy of his wife, and also help handling the symptoms that husband felt during the wifes pregnancy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Yulia Saputri
"Loneliness (kesepian) merupakan salah satu persepsi subjektif yang dialami seseorang akibat kurangnya kontak sosial dengan orang lain. Lansia merupakan salah satu kelompok usia yang berisiko tinggi mengalami loneliness (kesepian) akibat berbagai penurunan dan kehilangan yang dialami baik secara fisik, psikologis, dan lingkungan sosial.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran loneliness (kesepian) pada lansia di kelurahan Depok dengan sampel sebanyak 103 responden. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif yaitu teknik random sampling dengan cluster sampling. Instrumen penelitian menggunakan UCLA loneliness scale untuk mengetahui kejadian loneliness (kesepian) pada lansia.
Hasil analisis deskriptif menyatakan bahwa sebanyak 52% lansia di kelurahan Depok tidak mengalami loneliness (kesepian). Mempertahankan dan meningkatkan aktivitas rutin secara individu maupun kelompok di komunitas perlu diperhatikan oleh keluarga dan perawat komunitas untuk menghindari terjadinya loneliness (kesepian) pada lansia.

Loneliness is one of the subjective perception that being experienced by individual as result of the lack of social interaction with others. Elderly is groups of certain age who has certain quite high number at risk of loneliness. It happens due to degrading physical, psychological ability and social environment.
The purpose of study was to describe the loneliness among elderly in certain area of Depok, with 103 respondents sample. Descriptive method of random sampling with cluster was being chosen as design research methodology. And UCLA loneliness scale was being used as the research instrument.
The result of this research stated that 52% of elderly people in certain area of Depok did not experience loneliness. Maintaining and improving routine activities in both individual level and community can be one of suggestion and need to being considered by family and community nurse to avoid loneliness in the elderly groups.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S60028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Oktaviany
"Kecemasan Interaksi Sosial merupakan suatu kegelisahan yang timbul sebagai pertentangan dalam diri individu saat melakukan hubungan sosial antara dua individu atau lebih, yang dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan seseorang. Penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional) ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan interaksi sosial remaja tunarungu. Sampel sebesar 37 responden yang dipilih dengan teknik total sampling di dua SLB wilayah Depok. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebagian besar responden mengalami fobia sosial. Institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat lebih mengeksplor dan mengajarkan konsep serta teori keperawatan terkait masalah psikologis pada klien berkebutuhan khusus, khususnya pada remaja tunarungu.

Social Interaction Anxiety is an anxiety, worries, and fears that appears when performing or engaging in a social relationship between two individuals or more, which is influenced by age, gender and education level. This descriptive study with cross-sectional aims to reveal the level of anxiety in adolescents with hearing impairment of social interaction. The sample of 37 respondents were selected with a total sampling technique from two Extraordinary School in Depok. The study showed that most of the respondents have social phobia. Nursing education institutions are expected to explore more about nursing concepts and theories related to psychological problems in special needs clients. especially adolescents with hearing impairment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
S61477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Dibetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah diatas 200mg/dL merupakan keadaan klinis yang dapat terjadi akibat gangguan pada produksi dan pengguanaan insulin. Beberapa penelitian menunjukan bahwa angka kejadian diabetes melitus dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan seberapa besar risiko terjadinya kasus diabetes melitus berdasarkan faktor-fktor risiko yang terdapat pada masyarakat. Pengambilan sampel pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan teknik non-probability sampling, (consecutive sampling). Instrument yang digunakan adalah Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) untuk mengukur risiko diabetes dengan melakukan sedikit modifikasi sebagai penyesuaian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 33,3% responden memiiki risiko sangat rendah, 46,9% responden dengan risiko rendah, 9,4% risiko sedang dan 10,4% risiko tinggi.

Diabetes mellitus is characterized by high blood sugar levels above 200mg/dl is a clinical situation that may occur due to interference with production and insulin pengguanaan. Several studies have shown that the incidence of diabetes mellitus from is continously increased. This study aims to describe how great the risk of diabetes mellitus cases based risk factors contained in the community. Sampling on this quantitative descriptive study using cross-sectional design and non-probability sampling, (Consecutive sampling). Instrument used is the Finnish Diabetes Risk Score (FINDRISC) ​​to measure the risk of diabetes by making a few modifications to the adjustment. These results indicate that 33.3% of respondents coined the very low risk, 46.9% of respondents with low risk, moderate risk of 9.4% and 10.4% of high risk."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fina Devy Aryanti
"Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang dikarakteristikkan dengan keterlambatan perkembangan yang dapat mempengaruhi kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemandirian dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari pada anak dengan sindrom Down usia sekolah dan remaja dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif non-eksperimen. Responden penelitian berjumlah 43 orang tua/ pengasuh anak dengan sindrom Down di Kota Depok.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas anak berada dalam kategori mandiri sebagian: 31 anak (72,1%); selebihnya mandiri total: 7 anak (16,3%) dan ketergantungan total: 5 anak (11,6%). Untuk itu, diperlukan pendidikan kesehatan dan dukungan emosional bagi keluarga, untuk mencapai kemandirian yang optimal pada anak dengan sindrom Down.

Down syndrome is a genetic disorder which characterized by lack of developmental that may affect the child's independence. This study aims to determine the level of independence of child with Down syndrome in school age and adolescents. This study used descriptive quantitative non-experimental approach with 43 parents or caregivers of child with Down syndrome in Depok.
The result showed that the majority of respondents belongs to modified independence: 31 children (72,1%), while respondents who belongs to total independence: 7 children (16,3%) and total dependence: 5 children (16,3%). For the reason, health education and emotional support for families is needed to achieve optimum independence in children with Down syndrome.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Reza Setyawati
"Remaja mengalami penurunan kualitas dan kuantitas tidur. Masalah penurunan kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh pengetahuan sleep hygiene. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan sleep hygiene pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan sampel mahasiswa usia remaja yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian mengidentifikasi 52,5% responden memiliki pengetahuan sleep hygiene yang kurang dan 47,5% responden memiliki pengetahuan sleep hygiene yang baik. Institusi pendidikan perlu mengevaluasi metode pembelajaran mata kuliah tidur dan istirahat sehingga pengetahuan mahasiswa terkait sleep hygiene meningkat.

Adolescents experience a decline in the quality and quantity of sleep. Decreased quality of sleep problems can be affected by sleep hygiene knowledge. The study aims to describe the sleep hygiene knowledge in students. Research design using a descriptive with cross-sectional approach and the sample was students were selected by purposive sampling technique. The results of the study identified 52.5% of respondents had less sleep hygiene knowledge and 47.5% of the respondents had good sleep hygiene knowledge. Educational institutions need to evaluate teaching methods in sleep and rest course so students? knowledge about sleep hygiene can be improved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55906
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helena Winata
"Jatuh merupakan hal yang sering terjadi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga tentang kejadian jatuh pada lansia di RW 05 Kelurahan Cisalak. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan keluarga memiliki pengetahuan yang dapat dikategorikan baik (51,9%), sebagian besar keluarga memiliki sikap baik (73,6%) serta tidak terdapat perbedaan antara perilaku baik dan kurang (50%) tentang kejadian jatuh pada lansia.
Peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi keluarga dan pemberi layanan kesehatan dalam mempromosikan pentingnya pencegahan jatuh dalam rangka mengurangi kejadian jatuh pada lansia.

Falls are common among elderly. The aim of this study was to explore family's knowledge, attitude, and behavior about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak. This study used a descriptive method for its design.
The result showed that the knowledge of the families were classified as good (51,9%), most of families had good attitudes (73,6%), and the behavior of the families did not have any difference between good and less (50%) about falls incident among elderly at RW 05 Kelurahan Cisalak.
Researcher suggest that this research could be used to encourage family and other health care provider to promote the importance of having falls prevention in order to reduce falls incident rate in elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Mega Farida
"Prevalensi kejadian stunting pada anak balita masih memerlukan perhatian serius. Kejadian stunting dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya peran anggota keluarga dalam pengasuhan termasuk ayah dan praktik pemberian makan. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan peran ayah dan praktik pemberian makan dengan kejadian stunting pada balita di Kota Depok. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik non- probability sampling dengan metode purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada 111 responden di 3 Puskesmas dengan tingkat stunting tertinggi di Kota Depok. Hasil penelitian yang di analisis dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara peran ayah dengan kejadian stunting (p value = 0,683 ; α=0,05). Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji independent t-test menunjukkan ada hubungan signifikan anatara praktik pemberian makan dengan kejadian stunting (p value = 0,004; α = 0,05). Program kerja yang telah dilaksanakan seperti “Alarm Stunting” kurang melibatkan ayah dalam proses pelaksanaannya, sehingga hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran bagi perawat dan tenaga kesehatan di puskesmas untuk melaksanakan program pencegahan stunting dengan melibatkan peran keluarga seperti ayah dalam pemenuhan gizi balita.

The prevalence of stunting in children under five still requires serious attention. The incidence of stunting is influenced by various factors, one of which is the role of family members in parenting, including fathers, and feeding practices. The aim of the research was to determine the relationship between father's role and feeding practices and incidents stunting in toddlers in Depok City. This research design uses a descriptive correlation design with a correlation approach cross sectional. Research samples were taken using techniques non-probability sampling with method purposive sampling. This research was conducted on 111 respondents at 3 health centers at various levels stunting highest in Depok City. The research results were analyzed using tests chi square showed that there was no significant relationship between the father's role and the incidence of stunting (p value = 0.683 ; α=0.05). The research results were analyzed using tests independent t-test shows that there is a significant relationship between feeding practices and the incidence of stunting (p value = 0.004; α = 0.05). Work programs that have been implemented such as "Alarm Stunting" there is less involvement of fathers in the implementation process, so it is hoped that the results of this research can be a suggestion for nurses and health workers at community health centers to implement prevention programs stunting by involving the role of families such as fathers in fulfilling toddler nutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hayati
"Depresi merupakan salah satu masalah psikososial yang sering di temui pada lansia. Namun, depresi bukan hal normal yang terjadi pada lansia. salah satu penyebab depresi pada lansia adalah pensiun. Pensiun menyebabkan penurunan pendapatan, perubahan peran serta berkurangnya waktu produktif lansia yang berdampak pada kondisi psikologis lansia.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran depresi pada lansia setelah memasuki masa pensiun. Penelitian dilakukan dengan purposive sampling menggunakan metode cross sectional dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) 30 pertanyaan.
Hasil penelitian terhadap 96 lansia pensiun di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok diperoleh 74% responden mengalami depresi sedang, dan 16,7% responden mengalami depresi berat. Tingginya kejadian depresi pada lansia dikomunitas terutama pada lansan pensiun maka perlu dilakukan peningkatan pelayanan keperawatan psikososial terhadap lansia dikomunitas sehingga kejadian depresi dapat menurun.

Depression is one of the psychosocial issues which often found in older adults. However, depression is not normal happened. One of the causes to depression is retirement. It causes a decrease in income, change in role as well as reduction in productivity of older adults that will have an impact on their psychological condition.
The aim of this research is to describes the depression in older adults during retirement. The research was conducted on purposive sampling using cross sectional method by interviewing the participants with Geriatric Depression Scale (GDS) 30-item questionnaire.
The results show that, of the total 96 retired older adults in Cimanggis, Depok, 74% experienced mild depression and 16.7% experienced severe depression. A high depression in older adults in communities, particularly those who retired, thus need to enhance the service of psychosocial nursing so that the depression level will be lower.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>