Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Khiyarotun Nisa
"Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan obesitas sentral pada kader kesehatan di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Sawangan tahun 2013. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional menggunakan data primer terhadap 108 responden.
Hasil penelitian menunjukkan 58,3% responden mengalami obesitas sentral. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara IMT, riwayat keluarga, asupan energi, karbohidrat, protein, lemak, dan aktivitas fisik dengan obesitas sentral (lingkar pinggang). Analisis multivariat menunjukkkan aktivitas fisik ringan sebagai faktor dominan terhadap obesitas sentral. Peneliti menyarankan adanya pemantauan status gizi secara rutin, peningkatan aktivitas fisik, penurunan asupan makan berupa gorengan, pengaturan pola makan, dan pengurangan porsi makan.

The aimed of this study was to determine the dominant factors associated with central obesity on health cadres in Regional UPT Puskesmas Sawangan in 2013. This study is a descriptive cross-sectional study design using primary data on 108 respondents.
The results showed 58,3% of respondents had central obesity. Bivariate analysis showed association between BMI, family history, intake of energy, carbohydrate, protein, fat, and physical activity with central obesity (waist circumference). Multivariate analysis indicating light physical activity as a dominant factor for central obesity. Researchers suggest the routine monitoring of nutritional status, increased physical activity, decreased food intake in the form of fried foods, dietary adjustments, and reduced portions.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syukriah Usman
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor risiko (faktor genetik, kebiasaan sarapan, aktivitas fisik, asupan energi dan zat gizi, durasi waktu tidur, pendidikan, pengetahuan gizi, dan umur) kejadian obesitas pada kader kesehatan di Kelurahan Sawangan Baru dan Sawangan Lama Depok tahun 2013. Obesitas merupakan masalah yang mendominasi kelompok dewasa di Indonesia. Prevalensi obesitas pada kelompok dewasa Indonesia yaitu 11,7% dengan 7,8% untuk laki-laki dan 15,5% untuk perempuan. Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan disain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total populasi setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 108 orang. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada kader kesehatan sebanyak 32,4%. Kebiasaan sarapan pagi memiliki perbedaan proporsi obesitas setelah dikontrol variabel lainnya. Faktor genetik juga memiliki perbedaan proporsi obesitas setelah dikontrol variabel lainnya Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap obesitas ialah kebiasaan sarapan. Saran yang dapat diberikan yaitu kader kesehatan rutin melakukan penimbangan berat badan dan mengonsumsi makanan yang beragam, melakukan aktivitas fisik seperti olahraga secara rutin dan melakukan sarapan pagi setiap hari.

This research discussed the risk factors (genetic, breakfast habits, physical activity, energy and nutrient intake, sleep duration, education, nutrition knowledge, and age) the incidence of obesity on health cadres in Sawangan Baru and Sawangan Lama Villages Depok in 2013. Obesity is a problem that dominates the adult group in Indonesia. The prevalence of obesity in adult group was 11,7% with 7,8% for men and 15,5% for women (Riskesdas, 2010). The research used a desciptive study with cross-sectional research design. Sampling using total population after fulfilling the inclusion and exclusion criteria were 108 people. Data analysis includes univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression analysis.
The result showed that the prevalence of obesity on health cadres as much as 32,4%. Breakfast habits have different proportions of obesity after other variables are controlled. Genetics factors also have different proportions of obesity after other variables are controlled. Multivariate analysis showed that the variables that have the most dominant influence on obesity is breakfast habits. Advice can be given that health cadres routine weighing and eating a variety of foods, physical activity such as regular exercise and perform daily full breakfast.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Sutantri
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi pada suami usia subur di wilayah kerja UPT Puskesmas Cigombong Kabupaten Bogor tahun 2013. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional pada 410 responden dari 9 desa di Kecamatan Cigombong.
Hasil penelitian menunjukkan 82% responden tidak menggunakan kontrasepsi pria, Dari faktor predisposisi yang diteliti hanya faktor sikap dan persepsi yang memiliki hubungan bermakna dengan penggunaan kontrasepsi pria, sedangkan variabel lainnya tidak. Keseluruhan variable dari faktor enabling/pemungkin dan faktor reinforcing/penguat yang diteliti memiliki hubungan yang bermakna dengan penggunaan kontrasepsi pria.

The purpose of this study was to determine the factors associated with male contraception at UPT Puskesmas Cigombong unit area Kabupaten Bogor in 2013. The study was conducted with a cross-sectional design of the 410 respondents from nine villages in Kecamatan Cigombong.
Results showed 82% of respondents do not use male contraception; In the predisposing factors, attitudes and perceptions that have significant association with the use of male contraception, while the other variable does not have a meaningful relationship. Overall variable in enabling factors and reinforcing factors has significant association with the use of male contraception.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Nurlatifah Effendie
"Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat yang dikelola, dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan peran kader di Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Kecamatan Mandalajati Kota Bandung Tahun 2015. Penelitian menggunakan pendekatan croos sectional. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuisioner pada 114 orang kader di Posyandu Mandiri yang dipilih dengan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan peran kader yang aktif di posyandu sebesar 45,6%. Pengetahuan merupakan faktor dominan berhubungan dengan peran kader, kader yang memiliki pengetahuan baik mempunyai peluang 27,2 kali untuk berperan aktif di posyandu dibanding kader yang pengetahuannya kurang baik setelah dikontrol oleh pendidikan, pelatihan, dukungan keluarga dan supervisi petugas kesehatan. Pengetahuan kader dapat ditingkatkan melalui kegiatan pelatihan dan pembinaan bagi kader secara rutin dan berkesinambungan.

Posyandu is one form of community based health efforts, which is managed, and organized from, by, for and with community. This study aims to determine the factors related to the role of cadres in Posyandu Mandiri UPT Puskesmas Sindangjaya Mandalajati District of Bandung Year 2015. The study use croos sectional study approach. Primary data were collected by interview using a questionnaire on 114 cadres selected by simple random sampling technique.
The results showed an active role in the posyandu cadres by 45,6%. Knowledge is a dominant factor related to the role of cadres, cadres who have a good knowledge 27.2 times has the opportunity to play an active role in Posyandu cadre knowledge than less well after controlled by education, training, family support and supervision of health workers. Knowledge cadres can be improved through training and coaching for regular and continuous cadre.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T44171
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayu Rahayu
"Hipertensi merupakan penyakit silent killer yang dapat menyerang siapa saja tanpa ada gejala dan tanda yang dirasakan sehingga mampu menyebabkan komplikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di UPT. Puskesmas Garuda Kota Bandung Tahun 2015. Sampel penelitian ini adalah penduduk usia > 18 tahun yang berkunjung.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan data primer dengan melakukan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan lingkar perut, jumlah sampel 164 responden, dengan uji statistik chi-square. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2015.
Berdasarkan hasil analisis, diperoleh hasil yang terdapat hubungan bermakna secara statistik yaitu umur (OR=2,013: 95%CI=1,072-3,780), Jenis Kelamin (OR=1,991: 95%CI=1,069- 3,708), Pekerjaan (OR=0,405: 95%CI= 0,215-0,764), Riwayat Keluarga (OR=2,028: 95%CI= 1,060-3,880), Obesitas (OR=1,926: 95%CI= 1,023-3,627), dan Stres (OR=0,501: 95%CI=0,269-0,935). Perlunya peningkatan hidup sehat sebagai pencegahan komplikasi ataupun pencegahan munculnya hipertensi di masyarakat.

Hypertension is a silent killer disease that can affect anyone, without any signs and symptoms of perceived so as to damage the body and cause complications. The purpose of this study was to determine the description of and factors associated with hypertension in UPT. Puskesmas Garuda Bandung year 2015.
This study used a cross-sectional design of the primary data by interviews, measurements of blood pressure, and abdominal circumference, sample of 164 respondents, with chi-square test. The sample was population aged > 18 years who visit.
Based on the analysis, the result that there is a statistically significant relationships were age (OR = 2.013 95% CI = 1.072 to 3.780), sex (OR = 1.991 95% CI = 1.069 -3.708), Employment (OR = 0.405 95% CI = .215 to .764), family history (OR = 2.028 95% CI = 1.060 to 3.880), obesity (OR = 1.926 95% CI = 1.023 to 3.627), and stress (OR = 0.501 95% CI = 0.269 to 0.935). Need to increase healthy life as prevention of complications or the prevention of the emergence of hypertension in the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafyarie Harnan
"Jumlah kasus Campak di Indonesia tahun 2011 berjumlah 21.893 kasus dari 237.556.363 jumlah penduduk (IR=9,22 per 100.00 penduduk). Sedangkan jumlah kasus Campak di Provinsi Jawa Barat tahun 2011 sebanyak 4.276 kasus dari 43.021.826 jumlah penduduk (IR= 9,94 per 100.000 penduduk). Menurut Riskesdas 2010 Cakupan Imunisasi Campak di Jawa Barat berjumlah 72,8 persen dan Cakupan Nasional Campak berjumlah 74,4 persen. Artinya Cakupan Imunisasi Campak di Indonesia belum mencapai target.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan status Imunisasi Campak pada balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Bakti Jaya Kota Depok Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan pada Desember 2012 sampai Januari 2013 dan desain penelitian yang digunakan cross sectional, dengan populasi adalah ibu-ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun di kelurahan Bakti Jaya tahun 2013.
Hasil dianalisis baik secara univariat dan bivariat dengan program EpiInfo. Hasil penelitian menunjukkan proporsi imunisasi Campak pada balita usia 1-5 tahun di kelurahan Bakti Jaya tahun 2013 sebesar 76,7 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh adalah umur ibu dan tingkat pendidikan ibu. Diperlukan upaya dan peran serta keaktifan berbagai pihak serta kesadaran masyarakat tentang pentingnya Imunisasi Campak.

The number of cases of measles in Indonesia in 2011 amounted 21.893 cases amounted to 237.556.363 of the total population ( IR = 9.22 per 100.00 inhabitants ). While the number of cases of measles in the province of West Java in 2011 as many as 4,276 cases of 43,021,826 total population ( IR = 9.94 per 100,000 population ). According Riskesdas 2010 Measles Immunization Coverage in West Java amounted to 72.8 percent and National Coverage Measles totaled 74.4 percent. This means Measles Immunization Coverage in Indonesia has not reached the target.
The purpose of this study is to describe and factors associated with measles immunization status in children aged 1-5 years in the working area of the Puskesmas Bakti Jaya in 2013. Study was conducted in Desember 2012 until January 2013 and the design of the study used a crosssectional, the population is mothers who have children aged 1-5 years in the village Bakti Jaya in 2013.
Results were analyzed both univariate and bivariate EpiInfo program. The results showed the proportion of measles vaccination in infants aged 1-5 years in the village Bakti Jaya in 2013 amounted to 76.7 %. Based on the results of this research is that the variables that influence the mother's age and education level of the mother. Required effort and the participation of various parties liveliness and importance of public awareness of Measles.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina
"Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Depok, Bayi Berat Lahir Rendah merupakan penyebab angka kematian bayi tertinggi. Angka BBLR terbanyak terjadi pada wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Cipayung dandari tahun 2010-2012 angka BBLR mengalami kenaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah bayi berumur 0-11 bulan dengan jumlah 100 sampel yang diambil secara quota sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan diperoleh nilai p-value 0,010, status gizi diperoleh nilai p-value 0,015, hipertensi diperoleh nilai p-value 0,044, penyakit infeksi diperoleh nilai p-value 0,015 dan perokok diperoleh nilai p-value 0,007 dengan kejadian BBLR. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, bahwa status kesehatan ibu mempunyai peran yang besar terhadap kejadian bayi berat lahir rendah.

Based on data obtained from Depok City Health Department, Low Birth Weight Babies the highest cause of infant mortality. LBW rate occurred in the working area of the health center and the district 2010-2012 Cipayung LBW rate increased. This study aims to determine the factors associated with the incidence of low birth weight babies. In this study using cross-sectional design. The population in this study were infants aged 0-11 months with a numberof 100 samples were taken by quota sampling.
The results showed a significant relationship between education obtained p-value 0,010, nutritional status obtained p-value 0,015, hypertension obtained p-value 0,044, infectious diseases obtained p-value 0,015 and smokers obtained p-value of 0,007 with incidence of LBW. Based on the conclusions reached, that maternal health has a major role on the incidence of low birth weight babies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Rosmanindar
"Stunting atau tubuh yang pendek berdasarkan tinggi badan menurut umur pada anak, merupakan efek kumulatif asupan zat gizi tidak memadai atau hasil infeksi kronis yang berkontribusi terhadap terjadinya kurang gizi dalam waktu lama dan tidak mendapatkan penanganan baik. Adanya hubungan antara pertumbuhan tinggi badan yang lambat pada awal masa kehidupan dengan rendahnya kualitas SDM di kemudian hari. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan terjadinya stunting pada anak 7-36 bulan di wilayah Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2013. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan sampel 163 orang. Data diperoleh dari data sekunder dan primer melalui kuesioner hasil wawancara dan pengukuran langsung.
Hasil penelitian menunjukkan 26,4% batita stunting pada anak 7-36 bulan di wilayah Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2013. Terdapat hubungan antara asupan (energi, protein, vitamin A, Fe), riwayat ASI eksklusif, MP-ASI, penyakit infeksi, umur dan berat lahir dengan terjadinya stunting. Analisis regresi logistik ganda menunjukkan asupan protein sebagai faktor dominan berhubungan dengan terjadinya stunting (OR=7,68) setelah dikontrol umur anak dan riwayat penyakit infeksi. Pencegahan stunting pada batita dengan meningkatkan mutu MP-ASI melalui praktek makan bersama batita dengan pengolahan beragam makanan lokal sumber protein melalui pendampingan petugas gizi dan kader kesehatan secara berkesinambungan.

Stunting or short body height based on the child's age, is the cumulative effect of inadequate nutrient intake or chronic infection results which contribute to malnutrition in a long time and did not get good treatment. The existence of a relationship between height growth is slow at the beginning of life to the low quality of human resources in the future. This research aims to determine the dominant factors associated with the occurrence of stunting in children 7-36 months at Pancoran Mas Primary Health Center Depok in 2013. Studies using cross-sectional design with a sample of 163 people. Data obtained from secondary and primary data through interviews and questionnaires direct measurement.
The results showed 26.4% of toddlers stunting in children 7-36 months at Pancoran Mas Primary Health Center Depok in 2013. There is a relationship between the intake (energy, protein, vitamin A, Fe), history of breastfeeding, complementary feeding, infectious diseases, age and birth weight with the occurrence of stunting. Multiple logistic regression analysis showed protein intake as a dominant factor associated with the occurrence of stunting (OR = 7.68) after controlling the child's age and history of infectious diseases. Prevention of stunting in toddlers, improving the quality of complementary feeding practices through eating with toddlers that a variety of local food processing protein nutrition workers through mentoring and health volunteers on an ongoing basis.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amelia
"Obesitas sentral merupakan masalah pandemik yang terjadi di berbagai negara dan faktor risiko dari berbagai penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor dominan obesitas sentral pada pegawai negeri sipil Organisasi Perangkat Daerah di gedung Dibaleka II kota Depok. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel sebanyak 117 responden dan dilakukan pada bulan April-Mei 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran lingkar pinggang, pengisian kuesioner mandiri, dan 2x24 hours food recall. Prevalensi obesitas sentral sebesar 53%.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara kebiasaan mengemil dan durasi tidur dengan kejadian obesitas sentral dan kebiasaan mengemil merupakan faktor dominan obesitas sentral. Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pegawai mengurangi kebiasaan mengemil gorengan serta tidur malam dengan durasi yang cukup.

Central obesity is a pandemic problem in many countries and a risk factor for degenerative diseases. This study aimed to find the dominant factor of central obesity among civil servants at regional organizations in Dibaleka II building Depok City. This study used cross-sectional method involving 117 respondents and was held in April-May 2015. Data were collected with measuring waist circumference, self-administered questionnaire, and 2x24-hours food recall. The prevalence of central obesity was fifty three percent.
The result of analyses showed that there?s a significant relationship between snacking habit and sleep duration with central obesity and snacking habit is the dominant factor of central obesity. The results suggests that civil servants reduce consumption of fried foods as snacks and get the adequate amount of sleep at night.
"
Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Safitri
"Penduduk dunia akan mencapai 7,2 miliar jiwa tahun 2013. Penduduk di Indonesia tahun 2012 mencapai 244,2 juta jiwa. Secara nasional pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang 79,87% dan pengguna metode jangka panjang 20,13%. Di UPT Puskesmas Serpong 1 pengguna metode kontrasepsi jangka panjang menurun dari 13,7% menjadi 10,8% sedangkan pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang meningkat dari 86,3% tahun 2011 menjadi 89,2% tahun 2012.
Tujuan penelitian ini diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang pada akseptor keluarga berencana.
Desain penelitian menggunakan kasus kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan systematic sampling. Besar sampel dalam penelitian ini 212 responden. 106 untuk populasi kasus yaitu pengguna metode kontrasepsi jangka panjang dan 106 untuk kontrol yaitu pengguna non metode kontrasepsi jangka panjang. Uji statistik menggunakan uji kai kuadrat.
Hasil penelitian yang secara signifikan mempengaruhi penggunaan metode kontasepsi jangka panjang adalah umur (OR sebesar 2,0), jumlah anak yang dimiliki (OR sebesar 2,9), persepsi tentang jumalah anak ideal (OR sebesar 0,5), sikap terhadap MKJP (OR sebesar 2,9), komunikasi suami-istri tantang MKJP (OR sebesar 5,2), jarak ke pusat pelayanan yang menyediakan MKJP (OR sebesar 4,1), dan paparan terhadap media massa yang berisi MKJP (OR sebesar 4,6).

The population of the world would reach 7.2 billions in 2013. Population in Indonesia in 2012 was 244.2 millions. Nationally the users of non-methodical contraceptions for long period was 79.89% and the users of methodical contraceptions for short period was 20.13%. The users of methodical contraceptions for long period in UPT serpong local clinic 1 decreased from 13,76% to 10.8% whereas the users of non-methodical contraceptions for long period increased from 86.3% in year to 89.2%.
The purpose of this research is to acknowledge the factors which affected the use of the methodical contraceptions for long period on acceptors of birth control. Design of this research used controlled case.
The technique of sample withdrawal used systematic sampling. The number of sample in this research was 212 respondents. There was 106 respondents for population case who were the users of non-methodical contraceptions for long period. Statistics test used chi square.
The results of research that signicantly affected the users of methodical contraceptions for long period were age (OR = 2.0), amount of children owned (OR = 2.9), perception of having ideal number of kids (OR = 0,5), behaviour towards MKJP (OR=2,9), communication in married couple about MKJP (OR=5.2), distance to service centre that provide MKJP (OR=4,1) and exposure to public media involving MKJP (OR = 4.6).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>