Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61181 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lingga Bona Diputra
"Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta maka Pemprov DKI Jakarta telah membuat transportasi masal berbasis bus atau busway. Untuk mengelola Transjakarta maka pemerintah membentuk Unit Pengelola (UP) Transjakarta. Pengenaan tariff per penumpang yang seharusnya Rp 5.531 disubsidi Pemerintah menjadi Rp.3.500. Sumber pendapatan Transjakarta berasal dari penjualan tiket dan subsidi Pemerintah dan hasil dari pendapatan tersebut digunakan untuk menutupi pengeluaran Transjakarta. Pengeluaran terbesar Transjakarta sebesar 76,27% diperuntukkan untuk membayar Operator bis. Layanan Operator Bis berpengaruh besar terhadap pelayanan Transjakarta karena sebagian beasr layanan busway adalah layanan yang berada di dalam bis.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi dan opini para stakeholders atas pemberian subsidi dalam pelayanan Transjakarta. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara mendalam, dan analisis data kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa manfaat pemberian subsidi dalam pelayanan Tranjakarta belum maksimal, hal ini dikarenakan hingga saat ini Transjakarta belum mempunyai Standar Pelayanan Minimum (SPM), sehingga penilaian kualitas pelayanan yang diberikan belum diketahui. Subsidi yang diberikan belum dapat membantu dalam peningkatan kualitas pelayanan.

To solve the Jakarta's congestion, the Government of Jakarta has already developed new mass rapid based on bus or called busway. The Government set uo an Unit Pengelola (UP) Transjakarta to manage Transjakarta busway. Price fixing per pessenger for busway it must Rp 5.531 but the Government provides subsidy so the fare now is Rp 3.500. The revenue of Transjakarta are sales Transjakarta ticket and Government's subsidies. It covering the cost of Transjakarta to 76,27% to pay services from Bus Operator. The services of Bus Operator is the main factor of Transjakarta services.
This reasearch describes the stakeholders opinion and perception of subsidy allocating on Transjakarta Services. Research approach using qualitative approach with depth interview and data analysis metodhs.
The result of this research is allocating subsidy for Transjakarta services has not optimal. Until now Transjakarta has not Services Minimum Standart, there is no based for evaluating of Transjakarta services. Subsidies have not to helping in improving the quality of services."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ayu Kasim
"Skripsi ini membahas pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survey dan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Dalam analisis skripsi ini menggunakan analisis statistika deskriptif. Penelitian Pelayanan Atas Penanganan Keluhan Transjakarta Busway diukur menggunakan sembilan dimensi yaitu accessibility, responsiveness, charges, fairness and objectivity, effectiveness, accountability, resources, independences, dan remedies. Hasil penelitian menunjukkan pelayanan atas penanganan keluhan Transjakarta Busway masih belum baik dari semua dimensi. Dalam penelitian ini juga diberikan saran untuk Transjakarta dalam hal penanganan keluhannya dengan penataan kembali manajemennya.

This thesis discusses the grievance services TransJakarta Busway. This study use descriptive research with quantitative approach through surveys and in-depth interviews and document review. This paper analysis using descriptive statistical analyze. Complaint Handling Services Research on TransJakarta Busway is measured using nine dimensions. The dimensions are accessibility, responsiveness, charges, objectivity and fairness, effectiveness, accountability, resources, independences, and Remedies. The results showed the grievance services TransJakarta Busway is still not better than all dimensions. In this study also provided suggestions for TransJakarta in handling complaints with management realignment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marwah Adinda
"TransJakarta sebagai transportasi publik memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan terkait aksesibilitas pada transportasi publik bagi disabilitas yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Namun, masih ditemukan ketidaksesuaian pemberian pelayanan yang aksesibel bagi penyandang disabilitas di TransJakarta. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan dengan menggunakan teori implementasi kebijakan publik oleh Merilee S. Grindle (1980). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post-positivist,teknik pengumpulan data melalui data primer yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder berupa studi literatur. Hasil analisis menggambarkan bahwa dalam pelaksanaan kebijakan penyediaan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas masih ditemukan sejumlah faktor penghambat. Melalui 21 Indikator masih terdapat 9 indikator yang menjadi penghambat, yaitu kurangnya pelibatan dan komunikasi dengan penyandang disabilitas sehingga terdapat fasilitas yang tidak sesuai, petugas frontlineryang belum memahami pelayanan disabilitas, pelaksana masih belum sepenuhnya tanggap akan masukan stakeholder, instruksi penyediaan fasilitas dalam konten kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah masih kurang mendetail, kurangnya sosialisasi dan edukasi terkait fasilitas bagi disabilitas sehingga adanya ketidakpahaman target group serta kurangnya awarenessmasyarakat umum, dan adanya sistem prasarana yang sudah terbentuk belasan tahun sehingga perbaikan fasilitas dilakukan bertahap dan memakan waktu cukup lama.

TransJakarta as public transportation has the obligation to implement policies related to accessibility in public transportation for persons with disabilities established by the Central Government and the Provincial Government, however, problems are still found in providing accessible services for persons with disabilities. Therefore, this study aims to describe the factors that influence policy implementation by using the implementation of public policy implementation theory by Merilee S. Grindle (1980). The method used in this research is post-positivist, data collection techniques through primary data conducted by in-depth interviews and secondary data in the form of literature studies. The results of the analysis illustrate that in the implementation of the policy of providing accessibility for persons with disabilities, a number of inhibiting factors are still found. Through 21 Indicators there are still 9 indicators that become obstacles, namely the lack of involvement and communication with people with disabilities so that there are inadequate facilities, lack of frontliner’s understanding of disability service, implementers are still not fully responsive to stakeholder input, the instructions for providing facilities in the policy are still not detailed, lack of socialization and education related to facilities for disabilities so that there is a lack of understanding of the target group and a lack of awareness of the general public, and the existence of an infrastructure system that has been established for a dozen years so the improvement of facilities is carried out in stages and takes quite a long time."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani Purwaningrum
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gloriastuti Sumanto Sampetoding
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang implementasi standar pelayanan keselamatan Transjakarta di DKI Jakarta. Aspek keselamatan merupakan salah satu aspek dari Standar Pelayanan Minimal yang harus diterapkan oleh PT Transportasi Jakarta. Aspek keselamatan harus dipenuhi agar terhindar dari risiko kecelakaan yang disebabkan oleh faktor manusia, sarana dan prasarana. Jumlah kecelakaan Transjakarta pada tahun 2016 yang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis implementasi standar pelayanan keselamatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi standar pelayanan keselamatan Transjakarta di DKI Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara kepada informan terkait. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi standar pelayanan keselamatan Transjakarta belum sepenuhnya memenuhi standar pelayanan keselamatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Faktor yang paling mempengaruhi implementasi standar pelayanan keselamatan berdasarkan The 7S McKinsey Framework adalah gaya manajemen style dan keterampilan skill.

ABSTRACT
This thesis discusses the implementation of Transjakarta safety service standard in DKI Jakarta. Safety aspect is one aspect of Minimum Service Standard that must be applied by PT Transportasi Jakarta. Safety aspects must be met in order to avoid the risk of accidents caused by human factors, facilities and infrastructure. The number of Transjakarta accidents in 2016 which increased from the previous year caused by internal and external factors. The purpose of this research is to analyze the implementation of safety service standard and factors influencing the implementation of Transjakarta safety service standard in DKI Jakarta. The method used in this research is to conduct interviews to the relevant informants. This research uses post positivist approach with qualitative data analysis technique. The results of this study indicate that the implementation of the Transjakarta safety service standards has not fully met the safety service standards set by the government. The factors that most influence the implementation of safety service standards based on The 7S McKinsey Framework is the style of management and skill."
2017
S68543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frida S. A. S. Iswari
"ABSTRACT
Layanan transportasi publik merupakan salah satu hak yang harus diterima oleh seluruh masyarakat. Dalam memenuhi hak masyarakat, khususnya masyarakat DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyediakan layanan Bus Rapid Transit BRT yang dikenal dengan Transjakarta. Harus diingat bahwa layanan ini diakses oleh berbagai pelanggan, salah satunya ialah pelanggan penyandang disabilitas. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui kepuasan dan harapan pelanggan penyandang disabilitas fisik atas layanan Transjakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan positivist melalui survei yang dilakukan kepada 60 responden. Penarikan sampel menggunakan quota sampling. Data juga diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara mendalam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori yang dikemukakan oleh Gao, Yu dan Wuling 2016 untuk mengukur kepuasan pelanggan atas layanan transportasi publik yang terdiri dari delapan dimensi. Kedelapan dimensi tersebut, yakni fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, serta comfortability. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelanggan penyandang disabilitas merasa puas dengan layanan Transjakarta. Walaupun begitu, terdapat beberapa indikator penilaian yang masih dinilai tidak memuaskan oleh reponden. Maka dari itu, Transjakarta masih perlu meningkatkan pelayanan agar indikator-indikator tersebut dapat memuaskan pelanggan penyandang disabilitas.

ABSTRACT
A good public transit service is one of the rights that citizens must get. In order to fulfill the citizens right, especially DKI Jakarta citizens, DKI Jakarta Province Government provides Bus Rapid Transit service that is known as Transjakarta. What should be put in mind is that this service is accessed by every customer, including people with disability. This research is conducted in order to know customers with disability satisfaction and hope related to Tranjakarta service. This research is conducted using positivist approach through survey by using questionnaire that were spread to 60 respondents. Quota sampling was used as the method of sample withdrawal. Data are also gotten from literatures study and in depth interview. A theory presented by Gao, Yu and Wuling 2016 was used to measure customer satisfaction on public transit service. There are eight dimensions that were measured, namely fare, wait and travel time, cleanliness, customer service, accessibility, safety, crowdedness, serta comfortability. The result shows that customers with disability are satisfied with Transjakarta service. Nevertheless, there are some crucial indicators that were said to be unsatisfying. Therefore, PT Transportasi Jakarta still has to improve its service in order to make those indicators satisfy the customers with disability."
2017
S67540
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Donny Mason
"Skripsi ini membahas tentang peran komunitas Suara Transjakarta dalam melakukan evaluasi Transjakarta Busway. Penelitian kualitatif dengan tipe deskripstif ini bertujuan untuk menjabarkan peran apa saja yang bisa diberikan oleh masyarakat melalui kekuatan-kekuatan kelompok terhadap program yang dilaksanakan Pemerintah, khususnya transportasi umum Transjakarta Busway. Peran serta masyarakat inilah yang dimanfaatkan komunitas Suara Transjakarta yang juga hadir sebagai stakeholder dari Transjakarta Busway sebagai pengguna. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Unit Pengelola Transjakarta Busway telah melibatkan masyakat dalam pelaksanaan program, yang mengarah pada tata kelola pemerintahan Governance. Komunitas Suara Transjakarta mampu menjalankan peran sebagai mitra kerja, kontrol, media sosialisasi ataupun sebagai inovator solusi masalah.

This undergraduate thesis examines the role of Komunitas Suara Transjakarta in the process of evaluation toward Transjakarta Busway. The research established based on qualitative approach, with a descriptive research, where the researcher tries to examine each roles of societies, in this case is a community, toward the implementation of Government?s programmed, especially in the transportation sector. The result of this research reveals that The DKI?s Department of Transportation by the Managing Unit Transjakarta Busway joint program with community, to reach a goal as a good governance. Transjakarta community have a capacity as partner, control, socialization media or innovator to give a problem solving to the Transjakarta Busway."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adnan Kusuma Putra
"ABSTRAK
PT Transjakrta bersama dengan pihak operator Swasta mulai bersinergi untuk menambah angkutan pengumpan city feeder di wilayah jangkauan di sekitar Jakarta. Salah satunya adalah Layanan City Feeder Lebak Bulus ndash; Senen koridor 6H Transjakarta. Hasil evaluasi dari layanan ini menunjukan bahwa jumlah armada bus yang disediakan tidak mampu memenuhi demand penumpang yang ada. Hal ini ditunjukan dari besarnya nilai faktor muat bus yang memerlihatkan jumah demand penumpang yang tinggi, namun waktu tunggu penumpang lebih besar dari waktu kedatangan bus Waktu antara . Jumlah armada yang ada saat ini juga tidak mampu mencapai standar karena berdasarkan waktu tempuhnya, armada bus yang dibutuhkan adalah 35 unit sedangkan dalam prakteknya hanya mengoperasikan 26 unit kendaraan. Diperlukan perencanaan ulang dengan mempertimbangkan penambahan unit bus agar Pelaksanaan Layanan Bus Feeder Transjakarta Lebak Bulus ndash; Senen sesuai dengan kebutuhan penumpang dan Standar Pelayanan Minimal Transjakarta.

ABSTRACT
PT Transjakrta together with the private operators have synergized to add the city feeder 39 s unit bus in the Jakarta area. The Transjakarta Lebak Bulus Senen corridor 6H is one of them. The evaluation result of this service shows that the amount of the operated buses was not able to fulfill the demand of existing passengers. This was indicated by the percentage of bus load factor which was showing high demand of the passengers, but the waiting time of passengers are bigger than bus arrival Headway . The number of existing armadas is also not able to carry on the standard. Refering to the travel time, the required bus fleet must be 35 units but it was only operating 26 units of vehicles. There needed re planning by considering the addition of unit bus so that the Implementation of Lebak Bulus Senen Bus Feeder Service can be in accordance with the demand of passengers and Minimum Service Standards Transjakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67573
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Rohmatul Zulfa
"Transjakarta Busway merupakan organisasi yang bergerak di bidang Transportasi yang dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat sebagai konsekuensi logis dari penjabaran visi, misi, serta tujuan perusahaan agar mampu menghadapi persaingan di masa yang akan datang. Untuk menghadapi persaingan tersebut maka diperlukan kemampuan evaluasi kinerja atas implementasi strategi yang telah dijabarkan dalam program kerja untuk mengetahui sejauh mana strategi mampu menjawab perubahan lingkungan serta mengetahui keberhasilan kinerja.
Melihat fenomena di atas maka perlu digunakan suatu model pengukuran kinerja yang mampu mengakomodasi kebutuhan untuk memandang dan menilai Transjakarta Busway secara komprehensif, yaitu dengan menggunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategik yang menjabarkan visi, misi, tujuan, dan strategi ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja untuk 4 perspektif yang saling mendukung, yaitu perspektif pelanggan, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

As an organization that focused in transportation sector, the Transjakarta Busway has claimed by peoples to improve their service aspect as the logical consequences of companies vision, mission, and target formulation in order to face the tight competition in the future. To get that point, they must have a performance evaluation ability that give an information about the performance of strategy that have already prepared to face the changing in environment and to know the company performance result.
According of that, its need the performance measurement tool that able to accomodating requirement of company comprehensive vision ability then. One of method which can realize this requirement is Balanced Scorecard. Balanced Scorecard is strategic management system that formulate the companies vision, mission, target, and strategy into operasional target and performance measuring rod. This Balanced Scorecard contains four perspective that are costumers perspective, financial perspective, internal business process perspective, and also learn and growth perspective."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Setiawati
"Skripsi ini membahas mengenai Evaluasi Program Transjakarta Dalam Upaya Perbaikan Transportasi Publik di Jakarta. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui dari segi efektivitas transjakarta selaku salah satu program transportasi makro dari pemerintah DKI Jakarta untuk menggantikan alat transportasi umum. Mendeskripsikan bagaimana transjakarta dikatakan efektif atau tidak efektif dalam menggantikan alat transportasi umum, dikaitkan dengan visi misi dan tujuan yang ingin dicapai apa sudah terpenuhi serta mencari opini publik untuk menilai efektivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menyarankan agar pemerintah DKI Jakarta memenuhi 3 hal untuk mengefektifkan transjakarta yaitu dengan sterilisasi lajur, penambahan armada bus transjakarta dan penambahan SPBBG.

This research discusses Evaluation of Transjakarta Program In An Effort To Improve Public Transportation In Jakarta. The purpose of this research is to determine the effectiveness in terms of Transjakarta transportation program as one of the macro from the Jakarta administration to replace public transport. The research is to describe how effective or not effective of this mode of transport in replacing the previous public transport, associated with the vision, mission and objectives are met as well as finding what public opinion to assess its effectiveness. This study uses qualitative methods. The results suggest that the Government of Jakarta to fullfill the 3 things that is a sterilization streamline Transjakarta lanes, the addition of Transjakarta bus fleet and the addition of SPBBG."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>