Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120994 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agastya Prithami Sukaton
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebahagiaan serta identiiikasi character strength dan virtue orang tua tunggal wanita. Pcnclitian ini menggunakan metodc kualilatif dengan melibatkan dua partisipan berusia 44 dan 55 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan administrasi inventori VIA-IS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan yang dirasakan oleh orang tua tunggal wanita cukup bervariasi dari segi sumber kebahagiaan dan emosi positif yang dirasakannya. Meskipun bervariasi, namun tampaknya kedua partisipan mampu merasakan emosi positif pada masa lalu, masa depan, dan masa kini. Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi kebahagiaan responden di masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah faktor lingkungan yaitu kasih sayang baik yang mereka terima maupun yang merelca rasakan. Selain itu, nampaknya faktor pencapaian dalam keberhasilan anak turut menyumbangkan kebahagiaan pada responden.
Berdasarkan hasil analisa kekuatan dan kebajikan, ditemukan kekuatan utama yang sama pada kedua responden yaitu spirituality dan gratitude. Meskipun kekuatan love tidak muncul sebagai kekuatan utama dalam inventori VIA-IS, namun berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa kekuatan love yang dimiliki kedua partisipan kcpada anak mereka juga membcrikan penguatan kepada partisipan dalam menjalani tuntutan dan tanggungjawab sebagai orang tua tunggal. kekuatan dan kebajikan yang dimiliki responden nampaknya muncul dari kcadaan sulit yang telah mereka alami dalam pengalaman hidupnya dan mereka menggunakan kekuatan dan kebajikan yang dimilikinya tersebut untuk menemukan kebahagiaannya, baik di masa Ialu, masa kini, dan masa depan.

The purpose of this study is to leam the happiness of single mother and to identify their character strength and virtue. Using the qualitative research, this study collects data through in-depth interviews, observation, and VIA IS administration of 2 participants aging between 44 and 55 years old.
The study results found that the happiness of the participants in the three categories classified by Seligman (2002) are variated. The study also found that the family environment factors are the main factors that effects the happiness felt by the participants in the past, present and future. Beside the environment factor, it is also found that their child successes are also having positive contribution to participant happiness.
Through the analysis the character strength and virtue of the participants, the study found varied results although there are dispositions. The character strength and virtues found in the participants mostly obtained through the rough times they went through in their lives. The study found that participants used their character strength and virtues to find happiness in their past, present and future.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34199
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Atika
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana ibu tunggal direpresentasikan dalam film Mother (2020). Penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall (1997) sebagai konsep dasar dan pendekatan analisis film melalui karakterisasi tokoh oleh Petrie dan Boggs (2008) serta mise-en-scène oleh Monaco (2000) dalam menganalisis data. Dari hasil analisis, ditemukan tokoh ibu tunggal yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo (istri yang baik dan ibu yang bijaksana). Ibu tunggal di dalam film ini tidak mengurus anaknya, bergantung finansial pada anaknya, menyuruh anaknya membunuh kakek dan neneknya, serta berpesta hingga pagi hari. Film Mother dapat dilihat sebagai penggambaran sikap yang tidak sesuai dengan norma ryousai kenbo. Film ini menunjukkan bahwa meskipun norma ryousai kenbo menjadi standar ibu ideal di Jepang, bukan berarti semua ibu hidup sesuai dengan norma tersebut. Dalam bentuknya yang paling ekstrim, film Mother menggambarkan bahwa ibu adalah manusia biasa yang dapat hidup tidak sesuai dengan norma ibu ideal yang berlaku dalam masyarakat
This study aims to see how single mothers are represented in the film Mother (2020). The author uses the representation theory of Stuart Hall (1997) as the basic concept and approach to film analysis through characterization of characters by Petrie and Boggs (2008) and mise-en-scène by Monaco (2000) in analyzing the data. From the results of the analysis, it was found that the single mother character was not in accordance with the norms of ryousai kenbo wich are good wife and wise mother. The single mother in this film does not take care of her child, relies financially on her child, orders her son to kill his grandparents, and party until the morning. The film Mother (2020) can be seen as a depiction of attitudes that do not conform to the norms of ryousai kenbo. The film shows that even though the norm of ryousai kenbo is the standard of ideal motherhood in Japan, it doesn't mean that all mothers live according VI to it. In its most extreme form, the film depicts that mothers are ordinary people who might live not according to the ideal mother norms that apply in society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ila Wati
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tinggal dengan ibu tunggal terhadap kecenderungan anak usia sekolah untuk bekerja dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk bekerja dibandingkan dengan anak yang tinggal dengan orang tua lengkap. Apabila pendapatan keluarga diinteraksikan dengan ibu tunggal, pendapatan keluarga kelompok tertinggi pada anak yang tinggal dengan ibu tunggal memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk bekerja dibandingkan dengan pendapatan keluarga kelompok terendah dan kelompok menengah. Hal tersebut terjadi karena ada hubungan yang kuat antara ibu yang bekerja dengan anak bekerja.

The aim of this study is to see the impact of living with single mother on the likelihood of school-age children to work using IFLS (Indonesia Family Life Survey) 2014 data. The result of logistic regression show that children who living with single mother more likely to work than those living with complete parents. While family income as family resource is the mediating role of single mother, children in higher income bracket are more likely to work than those in lower and middle income bracket. Since there is a strong relation between both mothers and children who work.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Latifa Rika Wardani
"Fenomena perceraian di Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2023 dengan mencapai 463.654 kasus. Keluarga dengan orang tua tunggal memiliki permasalahan tidak terpenuhinya berbagai fungsi keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemenuhan fungsi keluarga pada keluarga dengan orang tua tunggal di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan teknik purposive sampling dengan 108 orang tua tunggal di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan uji univariat. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa orang tua tunggal di Kota Depok sebagian besar adalah kelompok usia dewasa muda atau 20 sampai 40 tahun, berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan menengah (SMA), bekerja sebagai wiraswasta, pendapatan kurang dari UMR, telah menjadi orang tua tunggal selama 3 sampai 5 tahun, dan status perceraian cerai hidup. Secara umum, sebagian besar orang tua tunggal di Kota Depok terpenuhi fungsi keluarganya. Fungsi keluarga terpenuhi pada sebagian fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, dan fungsi perawatan kesehatan. Sedangkan fungsi afektif, sebagian fungsi sosialisasi, dan fungsi ekonomi masih belum terpenuhi. Rekomendasi peneliti adalah bagi keluarga orang tua tunggal yang fungsi keluarganya terpenuhi, disarankan untuk terus mempertahankan fungsi keluarga yang baik. Sementara itu, bagi keluarga yang fungsi keluarganya belum terpenuhi, penting untuk memanfaatkan jaringan sosial dan pelayanan pendukung, seperti konseling keluarga atau pelatihan keterampilan, untuk meningkatkan kapasitas dalam memenuhi fungsi keluarga. Bagi perawat dapat pemberian konseling keluarga untuk mencegah terjadinya permasalahan keluarga termasuk peningkatan kasus perceraian.

The phenomenon of divorce in Indonesia has increased in 2023, reaching 463,654 cases. Single-parent families have the problem of not fulfilling various family functions. The purpose of this study was to determine the description of the fulfillment of family functions in single-parent families in Depok City. This study used a cross-sectional research design with a purposive sampling technique with 108 single parents in Depok City. This study used a univariate test. The results of the research analysis show that single parents in Depok City are mostly in the young adult age group or 20 to 40 years old, female, secondary education level (SMA), working as self-employed, income less than the minimum wage, have been single parents for 3 to 5 years, and divorce status divorced alive. In general, most single parents in Depok City can fulfill their family functions. Family functions are partially fulfilled in the socialization function, reproduction function, and health care function. While affective functions, some socialization functions, and economic functions are still not fulfilled. The researcher's recommendation is for single-parent families whose family functions are fulfilled, it is advisable to continue to maintain good family functions. Meanwhile, for families whose family functions have not been fulfilled, it is important to utilize social networks and support services, such as family counseling or skills training, to increase the capacity to fulfill family functions. Nurses can provide family counseling to prevent family problems including an increase in divorce cases"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Tamamiyah Mahendraswari
"Di zaman yang semakin modern, angka pernikahan kian menurun dan angka perceraian meningkat. Hal ini kemudian menciptakan lebih banyak struktur keluarga alternatif di mana banyak anak yang dibesarkan oleh salah satu orang tuanya saja. Penelitian ini hendak mencari tahu apakah terdapat hubungan antara perceraian dan struktur keluarga dengan mobilitas ekonomi antargenerasi di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesian Family Life Survey (IFLS) dan metode Unconditional Quantile Regression (UQR). Temuan yang didapatkan adalah variabel perceraian dan variabel interaksi antara perceraian dan pengeluaran orang tua tidak signifikan memengaruhi mobilitas antargenerasi anak. Hanya saja, ditemukan bahwa anak dari ayah tunggal dan ibu tunggal dari kelompok pengeluaran terbawah mengalami mobilitas antargenerasi yang rendah dibandingkan dengan anak dari keluarga utuh, yang menunjukkan masih adanya ketimpangan antara kelompok anak orang tua tunggal dan dua orang tua, terutama pada kelompok pengeluaran terendah. Sementara itu, anak dari orang tua tunggal di kelompok pengeluaran lainnya tidak mengalami mobilitas antargenerasi yang signifikan.

In modern times, the number of marriages is decreasing while the number of divorces is increasing. This then creates more alternative family structures where many children are raised by only one parent. This research wants to find out whether there is a relationship between divorce and family structure with intergenerational economic mobility in Indonesia, using data from the Indonesian Family Life Survey (IFLS) and the Unconditional Quantile Regression (UQR) method. The study finds that the divorce status variable and the interaction variable between divorce and parental expenditure do not significantly affect intergenerational mobility of children. However, it was found that children of single fathers and single mothers from the lowest expenditure groups experience lower intergenerational mobility compared to children from intact families, indicating that there is still inequality between groups of single-parent and two-parent children, especially in the lowest expenditure group. Meanwhile, children of single parents in other expenditure distribution groups do not experience significant intergenerational mobility."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Girsang, Erna Sari Ulina
"Salah satu alternatif mengatasi persoalan dispersi mata uang adalah dengan membentuk mata uang tunggal, tetapi harus memenuhi berbagai persyaratan agar manfaat yang diperoleh lebih besar dari kerugian. Salah satu teori yang mendasari pembentukan mata uang bersama adalah Teory Optimum Currency Area (OCA), di mana nilai tukar negara-negara dalam OCA harus bergerak ke arah derajat yang sama (co-movement). Nilai tukar nominal akan mengambil alih peran variabel riil dalam melakukan penyesuaian terhadap goncangan. Co-movement nilai tukar harus dipengaruhi oleh indikator makro, yaitu inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, dan jumlah uang beredar.
Arah permodelan dan teknik estimasi yang digunakan harus ditujukan untuk mendeteksi terpenuhinya ketiga karakteristik di atas, sehingga digunakan vector error correction model (VECM). Hasilnya, diketahui co-movement jangka panjang hanya diperoleh dari pergerakan ringgit Malaysia dan dolar Singapura. Namun, tidak semua indikator makro menjadi faktor penjelas dari pegerakan nilai tukar itu. Dengan demikian, secara keseluruhan tidak ditemukan indikasi pementukan mata uang tunggal dari pergerakan nilai tukar dan indikator makro ekonomi ASEAN5.

One alternative to overcome the dispersion problem is the currency by establishing a single currency, but must meet various requirements for benefits greater than the losses. One theory that underlies the formation of a common currency is the Theory of Optimum Currency Area (OCA), in which the exchange rate of countries in the OCA should be moving toward the same degree (comovement). Nominal exchange rate would takeover the role of real variables in making adjustments to the shocks. Co-movement rate should be influenced by economic indicators, namely inflation, interest rates, gross domestic product, and the money supply.
The direction of modeling and estimation techniques used should be directed to detect the fulfillment of the three characteristics above, so the used vector error correction model (VECM). The result, known to long-term co-movement is only obtained from the movement of Malaysian ringgit and Singapore dollar. However, not all macro indicators of movement explanatory factors of exchange value. Thus, overall indication to create not find a single currency exchange rate fluctuations and macroeconomic indicator ASEAN5.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28307
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wieka Dyah Partasari
"Penelitian ini meneliti ayah sebagai orang tua tunggal dengan menfokuskan pada gambaran pengalaman kehilangan serta tahap-tahap yang dialami oleh ayah sebagai orang tua tunggal, masalah-masalah yang dialami dalam peran ayah sebagai orang tua tunggal, serta bagaimana proses perubahan peran dari ayah dalam keluarga lengkap menjadi ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian ini dilakukan karena perubahan peran seorang pria menjadi ayah yang lebih terlibat dalam pengasuhan anak bukanlah proses yang mudah dan menjadi lebih sukar dijalani jika seorang ayah juga berperan sebagai orang tua tunggal.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data teknik wawancara mendalam (depth interview) karena dianggap paling sesuai untuk menjelaskan fenomena yang ingin diteliti, yang merupakan fenomena unik dengan perkiraan jumlah kasus yang ditemui di lapangan sangat terbatas. Subjek utama dipilih secara purposive dengan karakteristik pria sebagai orang tua tunggal karena kematian pasangannya, sudah berperan sebagai orang tua tunggal selama sedikitnya 1 tahun, memiliki anak berusia di bawah 18 tahun, memiliki pekerjaan, dan pendidikan minimal SMTA. Selain 4 orang subjek utama, wawancara mendalam juga dilakukan terhadap 4 orang subjek pendukung untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai fenomena ini.
Dari hasil penelitian dapat ditemukan faktor-faktor yang berpengaruh dalam mengatasi kehilangan dan dukacita, masalah-masalah utama yang dihadapi, serta faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan perubahan peran seorang ayah dari suatu keluarga yang lengkap menjadi seorang ayah sebagai orang tua tunggal. Penelitian juga menemukan hal-hal yang khas budaya Indonesia yang tidak ditemukan dalam penelitian di negara-negara Barat. Karena itu, perlu penelitian lanjutan di Indonesia tentang ayah sebagai orang tua tunggal akibat perceraian dan tentang dampak pengasuhan pada anak-anak yang dibesarkan oleh ayah sebagai orang tua tunggal.
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh profesi kesehatan mental dalam membantu ayah sebagai orang tua tunggal dengan meningkatkan self-efficacy belief yang mereka miliki, serta membantu para ayah sebagai orang tua tunggal agar memiliki kemampuan untuk mengasuh anak-anaknya dengan baik dengan cara mencari sumber-sumber dukungan sosial yang dapat membantunya dalam menjalani kehidupan sebagai orang tua tunggal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silaban, Perawaty R.
"Remaja adalah masa transisi dari anak menuju dewasa. Pada masa ini, remaja akan mengalami banyak perubahan dalam tumbuh kembang. Tidak semua perubahan yang teqiadi dapat dihadapi remaja, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya. Remaja memerlukan orang tua untuk mendampingi dan membantu mereka mencapai tumbuh kernbang yang optimal, begitu juga remaja yang mempunyai orang tua tunggal.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang remaja dengan orang tua tunggal.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif seclerhana dengan metode statistik tendensi sentral. Sampel yang digunakan adalah remaja dengan orang tua tunggal dengan batasan usia 11-20 tahun di Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner dengan 27 pertanyaan.
Hasil penelitian menunjukkan dari 30 responden terdapat 63,33 % berjenis kelamin perempuan dan 36,67 % adalah laki- laki dengan persentasi tertinggi (50 %) berada dalam rentang usia 15-17 tahun. Setelah di uji dengan menggunakan tendensi sentral didapatkan 93,33 % remaja mempunyai tumbuh kembang yang optimal. Faktor yang paling dominan mempengaruhi tumbuh kembang remaja dengan orang tua tunggal adalah perkembangan biologis (faktor internal) dan teman-teman sebaya (faktor eksternal)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4978
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Zakiah I
"ABSTRAK
Berdasarkan data hasil survei penduduk Indonesia tahun 2000 oleh Badan Pusat Statistik Indonesia diperoleh data bahwa laki-laki yang menjadi duda karena kematian istri berjumlah 1.490.738 orang sedangkan perempuan yang menjadi janda karena kematian suami berjumlah 6.661.874 orang. Hal ini jelas terlihat bahwa jumlah janda atau orang tua tunggal wanita lebih banyak dibandingkan duda atau orang tua tunggal laki-laki yang disebabkan karena kematian pasangannya. Oleh karena itu, subyek pada penelitian ini dikhususkan pada orang tua tunggal wanita. Adapun tugas yang paling berat sebagai orang tua tunggal adalah pengasuhan anak baik itu orang tua tunggal pria ataupun wanita. Pengasuhan anak secara tidak langsung merupakan suatu usaha mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan masa mendatang. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita dalam menghadapi segala permasalahannya termasuk proses pengasuhan anak ingin dilihat pada penelitian ini. Usaha-usaha orang tua tunggal wanita ini dilakukan untuk mencapai tujuan pada perannya. Orang tua tunggal wanita mengarahkan komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku dalam mencapai tujuan hidupnya yang dikenal dengan self-management. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 4 subyek. Penelitian ini diperoleh gambaran self-management dari keempat subyek. Gambaran self-management disusun dari proses interaksi komponen afeksi, kognisi, dan tingkah laku. Dari ketiga komponen ini, komponen afeksi merupakan pemicu terbesar dalam proses interaksi. Dengan kata lain, komponen afeksi mengambil alih kendali komponen kognisi dan tingkah laku pada proses interaksi. Proses interaksi ini dilakukan keempat subyek untuk mencapai tujuan sebagai orang tua tunggal wanita yang baik. Seperti halnya proses interaksi yang dilakukan oleh keempat subyek yaitu pengendalian terhadap perasaan tidak terbebani sebagai perannya menjadi orang tua tunggal. Mereka berpikir dengan keyakinan bahwa mereka bisa melaksanakan perannya itu. Pada akhirnya mereka membuktikan dengan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua tunggal dengan baik dan keberhasilan dalam pengasuhan anak."
2007
S3524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nicky Stephani
"Penelitian ini membahas tentang penggambaran orang tua tunggal dalam program televisi, khususnya dalam program talkshow. Talkshow Sudut Pandang dipilih karena acara tersebut memberikan perhatian dan membahas permasalahan orang tua tunggal di Indonesia dari segi yang konstruktif. Penelitian kualitatif dengan paradigma kritis konstruksionisme ini membahas representasi orang tua tunggal dalam program televisi dengan menggunakan teknik analisis framing setting dan kategorisasi fakta Murray Edelman.Penelitian ini menghasilkan pola representasi orang tua tunggal di televisi, dimana sosok duda mati dari kalangan orang biasa digambarkan secara lebih positif dibandingkan dengan sosok janda cerai dari kalangan artis. Berdasarkan perspektif feminisme sosialis, pola representasi tersebut tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ideologi dominan yang ada dalam media Indonesia, yaitu patriarki dan kapitalisme. Pada akhirnya, representasi orang tua tunggal dalam program yang positif sekalipun hanya menjadi reproduksi isu yang dikonstruksi berdasarkan kepentingan ideologi dominan semata.

This research examines representation of single parents in television program, especially talkshow. Talkshow Sudut Pandang is chosen because of its concern and discussion of Indonesian single parents issue from positive perspective. This qualitative research using critical constructionism paradigm discussed single parents representation in television through Edelman`s framing setting and facts categorization analysis.This research describes the pattern of single parents representation in television which died single father from common people is represented more positive than divorced single mother from celebrity realm. Through socialist feminism, those patterns could not be separated from dominant ideologies in Indonesian media, which are patriarchy and capitalism. At the end, representation of single parents in positive program just becomes media reproduction which is constructed by dominant ideologies interest."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>