Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140919 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nensi Natalia
"ABSTRAK
Tesis ini membahas pengawasan dalam akuntabilitas pengelolaan keuangan negara yang bertujuan untuk meminimalisasi celah bagi para penyelenggara negara melakukan penyimpangan. Pengawasan dapat dilakukan melalui koordinasi antara Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Koordinasi antara kedua lembaga tersebut dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara jumlah pengaduan yang berasal dari masyarakat dengan informasi dari BPK dan sinergi antara Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dengan kasus penyidikan KPK terkait pengadaan barang dan jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah informasi terkait kasus yang memiliki indikasi korupsi lebih banyak berasal dari laporan pengaduan masyarakat dibandingkan informasi dari BPK dan telah terdapat sinergi antara LHP BPK dengan kasus penyidikan KPK. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan BPK dapat memberikan seluruh laporan hasil pemeriksaan setiap lembaga/kementerian negara dan pemerintah daerah yang mengindikasikan ketidakwajaran atas laporan keuangan, sehingga koordinasi antara BPK dan KPK lebih optimal dalam pengawasan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

ABSTRACT
This thesis explained about supervision in the accountability of state financial management that aims to minimize the opportunity of state official misconduct. The supervision can be conducted through coordination between Audit Commission (BPK in Indonesia) and Commission Eradication Corruption (KPK in Indonesia). Coordination between both of the institutions can be seen by comparison between amount of information from the community with information from BPK and the synergy between examination report from BPK with the KPK?s cases related to the procurement of goods and services. The research show that amount of information which indicated corruption related cases sourced more than information from the community compared with information from BPK and there have been synergies between examination report from BPK with the KPK?s cases. Based on the results of research, BPK is expected to provide all examination reports of each ministry or institution which have indication about misstatement on financial report, so coordination between BPK and KPK can be optimal in supervision of accountability state financial management."
2013
T34658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifaldi
" ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengadopsian eXtensible Business Reporting Language XBRL dengan performa perusahaan yang diukur melalui return on asset dan market to book ratio. Penelitian ini juga memisahkan struktur kepemilikan yaitu Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Non-BUMN dan melihat hubungan pengadopsian XBRL terhadap performa diantara 2 jenis perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan data observasi sejumlah 90 perusahaan di hipotesis pertama dan 22 perusahaan di hipotesis kedua. Seluruh sampel penelitian ini adalah data ditahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa XBRL meningkatkan performa perusahaan secara signifikan baik dengan proksi Return on Assets ROA maupun Market to Book ratio MTB . Penelitian ini juga memberikan bukti empiris bahwa performa perusahaan BUMN dan Non-BUMN yang memakai XBRL cenderung sama.
ABSTRACT The objective of this study is to examine the relationship between eXtensible Business Reporting Language XBRL adoption and firm rsquo s performance in Indonesia. The performance proxy are Return on Asset ROA and Market to Book ratio MTB . This study also examine the relationship between State Owned Enterprises SOE and Non SOE that use XBRL. This study uses 90 sample of indonesian listed firms that using and not using XBRL. While, in hypothesis 2, this study uses 22 firms consist of 11 SOE and 11 Non SOE. The empirical results show XBRL significantly increases firm rsquo s performance. But this study also find that performance of SOE and Non SOE aren rsquo t different."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadori Yunus
Yogyakarta: BPFE, 1992
657.046 HAD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Amaliyah
"Negara-negara emerging market diproyeksikan akan menjadi pemimpin dalam revolusi telekomunikasi dunia. Diperkirakan pads periode 2004-2009 delapan puluh persen pertambahan pelanggan baru pada jaringan bergerak akan berasal dari Afrika, Asia, dan Eropa Timur.
Indonesia adalah salah satu negara asia yang tergolong dalam emerging market. Di negara berpenduduk lebih dari dua ratus dua puluh juta penduduk ini pertumbuhan industri telekomunikasi jaringan bergerak maju dengan pesat. Perusahaan-perusahaan yang ada di dalam industri ini pun tumbuh dan berkembang. Tak terkecuali PT Excelcomindo Pratama Tbk. (Perseroan) yang merupakan perusahaan swasta pertama penyedia jasa layanan telekomunikasi seluler di Indonesia.
Analisis fundamental dengan pendekatan top-down dilakukan untuk menentukan nilai wajar saham Perseroan. Diawali dengan analisis atas makro ekonomi, diteruskan dengan analisis industri telekomunikasi dan terahir analisis atas perusahaan. Analisis makro ekonomi dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi makro ekonomi Indonesia yang memengaruhi perusahaan. Analisis industri ditujukan untuk melihat kondisi industri telekomunikasi di Indonesia dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan. Analisis perusahaan dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan dan melakukan valuasi atas harga saham perusahaan.
Analisis industri dilakukan untuk melihat lebih jauh peta industri telekomunikasi di Indonesia. Dengan menggunakan kerangka five forces. ancaman-ancaman yang datang dari pembeli, suplier, pendatang baru, barang substitusi maupun dari intensitas persaingan antar perusahaan dalam industri dapat diidentifikasi. Analisis ini jugs mencakup analisis siklus industri, siklus bisnis, dan strategi yang diambil perusahaan dalam menciptakan keunggulan bersaing.
Dalam analisis perusahaan, kinerja keuangan dilakukan dengan mcnggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Pengukuran dengan menggunakan rasio keuangan ini ditujukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan, trend yang terjadi dan membantu untuk memprediksi kemungkinan kinerja keuangan di masa yang akan datang. Analisis rasio dilakukan selama periede 2001-2005 dengan menggunakan data laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan setiap tahun. Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja perusahaan selama 2001 sampai dengan 2005 mengalami fluktuasi.
Penentuan harga wajar saham dilakukan dengan menggunakan metode free cash flow to equity dengan two stage model. Alasan digunakannya metode ini adalah karena pertimbangan bahwa cash flow yang dimiliki perusahaan tidak seluruhnya dikembalikan kepada pemegang saham namun digunakan pula untuk investasi dalam bentuk capital expenditure yang berorientasi pada pertumbuhan perusahaan. Alasan lainnya adalah tidak adanya tekanan yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan hutang secara besar¬besaran. Hal ini karena salah satu strategi pengembangan usaha Perseroan adalah menggunakan infrastruktur yang dimiliki Telekom Malaysia selaku pemegang saham terbesar agar beianja modal perusahaan dapat ditekan. Pendekatan two stage model diambil karena diyakini bahwa Perseroan akan mengalami pertumbuhan yang tinggi pada lima tahun mendatang untuk kemudian turun dan mencapai kestabilan.
Berdasarkan asumsi-asumsi yang diambil dan penghitungan dengan menggunakan pendekatan di atas, hasil valuasi menunjukkan bahwa harga wajar saham Perseroan sebesar Rp 2,892.28 sedangkan harga penutupan pada 31 Desember 2005 menunjukkan angka Rp 2.275. Sehingga dapat dikatakan bahwa harga saham mengalami under valued.

Emerging market countries are projected to be leaders in world telecommunication revolution. It is estimated that, during period between 2004-2009, 80% of new customer of mobile network will come from Africa, Asia, and Eastern Europe.
Indonesia is one of Asian countries considered as emerging marker. In the country with a population of more than two hundreds and twenty million citizen, mobile network telecommunication service grows rapidly. Companies in this country also grow and develop. PT Excelcomindo Pratama Thk. (Copartner ship, the first private company providing cellular telecommunication service in Indonesia, is not an exception.
Fundamental analysis with top-down approach is conducted to determine feasible stock value of the company. It is started with an analysis of macro economy, followed by telecommunication industry analysis, and ended with an analysis of the company. Macro economic analysis is performed to identify Indonesia macro economy influencing the company. Industry analysis is aimed at viewing telecommunication industry condition in Indonesia and how it affects the company performance. Company analysis is done to identify the company's financial performance and to evaluate the company's stock price.
Industry analysis is done .o see further telecommunication industry map in Indonesia. Using five forces framework, threats coming from buyer, supplier, new corner, substitute and intensity of competition among companies in the industry, can be identified. This analysis also includes industry cycle, business cycle, and strategy taken by company in creating competitive advantage.
In company analyses, financial performance is measured by financial ratios. The financial ratios applied are activity ratio, liquidity ratio, solvability ratio and profitability ratio. Measurement using these financial ratios is intended to know companies financial strength and weakness, prevailing trend and to assists in predicting company's future financial performance. Ratio analysis is conducted during period between 2001 and 2005 by using financial report published annually by the company. Generally, it can he said that the company experience fluctuation of performance during period between 2001 and 2005.
The determination of feasible stock price is done using free cash flow to equity method with two stage model. The reason for using this method is due to a consideration that cash flow owned by the company is not entirely returned to stakeholder but it is used also for investment in the form of company growth oriented capital expenditure. The other reason is that there is no barrier for the company to do debt on a large scale. This is the case because one of the company's strategy is to use infrastructure of Telecom Malaysia as the biggest stakeholder, in order that the company capital expenditure can be minimized. Two stage model is used because it is assumed that the company will experience high growth in coming five years followed by a downward and ultimately reach stability.
Based on above mentioned assumptions and calculation / measurement, the result of valuation indicates that the feasible stock price is Rp 2.89228 while closing price by 31 December 2005 is Rp 2.275. Hence, it can be said that the stock price is under valued."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Transparency International Indonesia, 2002
657.42 LAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hamonangan, Fernando
" ABSTRAK
Penelitian ini berisi tentang analisis dampak penerapan IAS 41 terhadap laporan keuangan perusahaan agrikultur yang berguna untuk memberikan gambaran awal bagi perusahaan agrikultur di Indonesia untuk membuat analisis dalam rangka melakukan penerapan PSAK 69. Selain itu, penelitian ini membahas tentang kesiapan perusahaan agrikultur di Indonesia untuk menerapkan PSAK 69 yang akan berlaku efektif 1 Januari 2018. Hasil dalam penelitian ini adalah secara statistik tidak terdapat perbedaan rata-rata rasio keuangan antara sebelum penerapan IAS 41 dan sesudah penerapan IAS 41. Serta, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan agrikultur masih belum memiliki persiapan yang baik secara keseluruhan untuk menerapkan PSAK 69, karena perusahaan baru melakukan persiapan pada level manajemen atas.
ABSTRACT This research contains analysis of the impact of IAS 41 on agricultural company s financial statements that useful to provide a preliminary description for agricultural companies in Indonesia to make the analysis in order to implement the PSAK 69. In addition, this research discusses about the readiness of agricultural companies in Indonesia to implement PSAK 69 which will be effective on January 1, 2018. The result in this research is statistically there are no differences in the average financial ratios between prior the implementation of IAS 41 and after the implementation of IAS 41. Then, the results of this research indicate that agricultural companies still do not have a good preparation as a whole to apply PSAK 69, because the company just making preparations at the top management level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66181
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malysha Restuverdilla Putri
"Laporan magang ini berisi evaluasi atas proses rekonsiliasi data keuangan Perusahaan Konstruksi PT. ABC untuk menunjang keakuratan dan konsistensi data dalam rangka penyusunan laporan keuangan berdasarkan pada kegiatan magang yang dilakukan pada tahun 2021 dengan situasi kerja hybrid yang mengkombinasikan kerja dari kantor dengan kerja dari rumah. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kesesuaian antara praktik Rekonsiliasi Data Keuangan yang dilakukan PT. ABC dengan konsep, prinsip dan prosedur standar rekonsiliasi yang termanifestasi pada petunjuk teknis/SOP keuangan perusahaan dalam bentuk Kebijakan dan Prosedur Pelaporan Keuangan Internal beserta Instruksi Kerja terkait yang dikeluarkan oleh perusahaan. Laporan ini juga membahas secara singkat sejarah dan proses transformasi digital perusahaan sebagai konteks atas relevansi dan signifikansi pelaksanaan rekonsiliasi data keuangan secara manual menggunakan spreadsheet atau program pengolahan data Excel dalam kegiatan magang ini. Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan rekonsiliasi pada PT. ABC dalam hal pemeriksaan kebenaran nomor referensi, periode dan nominal praktik yang dilakukan perusahaan telah sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku. Akan tetapi dalam hal pelaksanaan rekonsiliasi secara berkala, hasil evaluasinya menunjukkan bahwa praktik yang ada belum dilakukan sesuai petunjuk teknis yang berlaku. Laporan ini juga mengutarakan hasil refleksi pikiran dan perasaan yang dapat penulis petik dari pengalaman magang dan proses penyusunan laporan magang ini.

This internship report consists of evaluation appertaining to financial data reconciliation process of PT. ABC to provide accuracy and consistency in its financial accounts for the purpose of preparing reliable financial statements. The internship was conducted in 2021 in a hybrid working condition that combines working from office with working from home. Evaluations are performed by comparing the reconciliation practice that is conducted by PT. ABC with compliance to the generally accepted applicable concept, principle, and procedures of reconciliation that are manifested in the standard operating procedures issued by the company. This report also provides brief description of the history and progress of the company’s digital transformation process to bring context to the relevance and significance of the account reconciliation practice of the company that is done manually with Excel spreadsheet. Evaluation results signify that reconciliation practice in terms of examining data correctness and congruence is in compliance to the applicable standard operating procedures issued by the company. While reconciliation practice in terms of periodic implementation is yet to fit the applicable standard. This report also presents the author’s self-reflections upon the process of conducting and reporting this internship experience."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Massani
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap opini Badan Pemeriksa Keuangan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah LKPD . Faktor- faktor tersebut terdiri dari keterlambatan belanja barang/jasa, keterlambatan belanja modal, persentase tindak lanjut rekomendasi BPK, kualitas sumber daya manusia dan penerapan sistem e-procurement. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan sampel pemerintah daerah di Indonesia tahun 2011-2013 yang terdiri dari 399 kabupaten dan 92 kota. Metode penelitian yang dipakai adalah ordered logit. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa keterlambatan belanja barang/jasa dan keterlambatan belanja modal memiliki pengaruh negatif terhadap kemungkinan tingginya tingkat opini BPK atas LKPD. Sementara persentase tindak lanjut rekomendasi BPK, kualitas sumber daya manusia dan penerapan sistem e-procuremet mempunyai pengaruh positif terhadap kemungkinan tingginya tingkat opini BPK atas LKPD.

ABSTRACT
This study analyses the determinants of BPK rsquo s opinion to local government financial statements LKPD . These determinants consist of delays in goods and services spending, delays in capital spending, the percentage of follow up on BPK rsquo s recommendations, the quality of human resources and the implementation of e procurement system. Data used is secondary from 491 Indonesian local governments consists of 399 districts and 92 cities for the period of 2011 2013. The research method used is ordered logit models. The results revealed that delays in goods and services spending also delays in capital spending had a negative effect on the possibility of high level of BPK rsquo s opinion to LKPD. In addition the percentage of follow up on BPK rsquo s recommendation, the quality of human resources and the implementation of e procurement system positively influence the possibility of high level of BPK rsquo s opinion to LKPD."
2016
T47508
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hindle, Tim, contributor
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1994
658.15 HIN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Dewisinta Anggraeni
"PSAK 108 adalah penyataan standar akuntansi keuangan yang ditujukan untuk entitas asuransi syariah. PSAK ini mengharuskan dilakukan pemisahan pecatatan kontribusi peserta menjadi dana tabarru dan dana pengelola. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian apakah ada perbedaan yang berarti antara return investasi portofolio yang belum dipisahkan dengan return portofolio yang sudah dipisah menjadi portofolio investasi dana tabarru dan portofolio investasi dana pengelola Serta apakah ada perbedaan yang berarti antara return investasi portofolio dana tabarru dan portofolio dana pengelola.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi portofolio investasi dan return yang optimal sebelum dipisahkan dan setelah dipisahkan. Data yang digunakan adalah data imbal hasil dari masing-masing instrumen yang digunakan dari tahun 2007 sampai dengan bulan Mei 2009. Uji hipotesis dengan metode statistik uji t berpasangan (Paired Sample t Test) dengan uji dua hipotesis dua sisi (two tailed test).
Hasil dari hipotesis ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang berarti antara retum portofolio investasi yang belum dipisahkan dengan retum portofolio investasi yang sudah dipisahkan dengan hasil akhir lebih baik dipisahkan dengan strategi optimalisasi return. Sedangkan retum investasi portofolio dana tabarru dan dana pengelola tidak terdapat perbedaan yang berarti.

PSAK 108 is the statement of financial accounting standards which is aimed for shariah insurance entities. PSAK 108 requires separation of records of participants? contribution into tabarru fund and management fund. The research examines whether there is a significant difference between the return of portfolio investment in which the fund is not separated and the return of portfolio investment in which the portfolio is separated into tabarru fund and management fund.
The objective of the research is to find out the composition of investment portfolio and the optimal retur before and after separation. The data used is the data on yields of each of the instruments used from 2007 to May 2009. The hypothesis is tested using paired sample t test statistical method and two tailed test.
From the result, it is found that there is a significant difference between the return of portfolio investment prior which is not separated and the return of portfolio investment after separation in that the separation coupled with retur optimization strategy yields a better result. Meanwhile, between the retur of tabarru fund investment portfolio and that of the management fund, there is no significant difference.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T29423
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>