Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189601 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anselma Wiwiek Widiarti
"Latar belakang dari penelitian ini adalah minimnya pengetahuan ibu tentang ASI Ekslusif dan minimnya dukungan RSB/Klinik bersalin untuk memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk merancang program intervensi yang diharapkan bahwa pengetahuan para ibu tentang pemberian ASI eksklusif meningkat, sehingga percaya diri ibu pun bertambah bahwa dirinya dapat mampu memberikan ASI eksklusif. Dengan perubahan ini maka akan ada lebih banyak ibu yang memberikan ASI eksklusif. Penyuluhan atau program intervensi ini disambut baik oleh banyak pihak seperti community organizer Mercy Corporation, para kader posyandu, para guru TK Swadaya, ibu aktivis dan peserta penyuluhan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catharina Indirastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan menyusui dari berbagai arah mulai dari individu itu sendiri, lingkungan terdekatnya, tenaga kesehatan maupun kebijakan-kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan proses menyusui. Keterbatasan sumber daya dan waktu membuat penyelesaian permasalah dari berbagai dimensi tidak dimungkinkan sehingga prioritas harus dilakukan agar tujuan yang ingin dicapai lebih realistis. Berdasarkan pengamatan pada pelaksanaan program intervensi dan reaksi para ibu dan calon ibu atas program yang dijalankan, maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan Health Belief model merupakan pendekatan yang sesuai untuk memperkenalkan konsep ASI Eksklusif untuk para ibu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lita Heni Kusumawardani
"Perilaku hidup bersih dan sehat PHBS sebaiknya mulai diterapkan sejak dini sebagai titik awal pembentukan perilaku sehat. Penerapan kolaborasi bermain sosiodrama Ko-Berdrama menjadi metode pendidikan kesehatan yang interaktif dan inovatif bagi anak usia sekolah. Penulisan bertujuan memberikan gambaran pelaksanaan Ko-Berdrama dalam pelayanan asuhan keperawatan komunitas integrasi model manajemen pelayanan keperawatan, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, dan Health Promotion Model HPM pada anak usia sekolah dengan masalah kurangnya PHBS. Metode praktik yang digunakan adalah studi kasus selama 8 bulan. Hasil praktik menunjukkan intervensi Ko-Berdrama mampu meningkatkan pengetahuan anak usia sekolah terkait PHBS dari 45,1 menjadi 61,4, sikap anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,6 menjadi 59,8, dan keterampilan anak usia sekolah terkait PHBS meningkat dari 42,9 menjadi 54,9. Pengetahuan kader kesehatan sekolah terkait program Usaha Kesehatan Sekolah UKS meningkat dari dari 49,2 menjadi 78,5. Sebanyak 80 dari 10 keluarga berada pada tingkat kemandirian IV setelah dilakukan intervensi pada keluarga. Intervensi Ko-Berdrama dapat menjadi peluang bagi perawat untuk mengembangkan upaya promotif dan preventif dalam peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.

Clean and healthy behavior PHBS should begin to be applied early on as the starting point for the formation of healthy behavior. The implementation of sociodramatic play collaboration Ko-Berdrama became an interactive and innovative health education method for school-aged children. The study aimed to provide an overview of the implementation of Ko-Berdrama in nursing care services community integration management nursing model, Whole School, Whole Community, Whole Child WSCC, Family Centered Nursing FCN, and Health Promotion Model HPM lack of clean and healthy behavior. The study method used case study during 8 months. The results showed that Ko-Berdrama intervention increased the knowledge of school-age children related to PHBS from 45.1 to 61.4, school-age-related attitudes of PHBS increased from 42.6 to 59.8, and school-age-related skills PHBS increased from 42.9 to 54.9. The knowledge of school health cadres related to the school health program increased from 49.2 to 78.5. As many as 80 of 10 families were at the level of IV independence after family intervention. Ko-Berdrama intervention could be applied for nurses to develop promotive and preventive efforts in the improving clean and healthy behavior in schools."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Sakreti Nawangsari
"Kesehatan ibu dan anak merupakan indikator kualitas kesehatan suatu bangsa yang ditunjukkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dalam lingkup pembangunan sosial, kesehatan merupakan salah satu bidang utama dalam pencapaian kesejahteraan sosial dan unsur penyokong bagi suatu bangsa dalam pembangunan manusia. Program buku KIA di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1993 adalah salah satu bagian dari rangkaian upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu pemasyarakatan buku KIA sebagai produk tangible dan intangible yang memuat perilaku kesehatan ibu dan anak menjadi penting adanya.
Tesis tentang praktek pemasaran sosial buku Kesehatan Ibu dan Anak (KR) di RW 11 dan 14 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok ini merupakan deskripsi dan eksplanasi dari proses dan hasil penelitian yang dilakukan sejalan dengan distribusi buku KIA di Kota Depok yang diawali dengan diselenggarakannya Pelatihan Penggunaan Buku KIA pada bulan Januari 2004. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelanjutan program buku KIA pasca pelatihan tersebut. Menggunakan metode action research dan sejalan dengan tahap-tahap metode tersebut yakni pengamatan (look), berpikir (think), dan tindakan (action), permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana kelarjutan program buku KIA pasca pelatihan, (2) Berdasarkan basil pengamatan pada tahap itu, apakah upaya yang dilakukan untuk program buku KIA tersebut, dan (3) Bagaimana upaya tersebut jika diterapkan di lapangan.
Kerangka pemikiran yang digunakan dalam tesis ini adalah gabungan dart konsep-konsep pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan perubahan perilaku kesehatan, sebagai rujukan literatur yang akan digunakan untuk membandingkan dengan proses dan hasil penelitian di lapangan. Sebagai bagian dari upaya kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan perilaku sehat, pendidikan kesehatan dalam penelitian ini difokuskan pada upaya pemasaran sosial sebagai strategi untuk menyampaikan gagasan perilaku kesehatan ibu dan anak yang terkandung dalam buku KIA.
Dengan metode action research, dalam kurun waktu 8 minggu, penelitian terapan ini berhasil melakukan 2 siklus action research . Siklus pertama dengan tahapan yang lengkap yaitu tahap pengamatan, berpikir, dan bertindak, sedangkan siklus kedua hanya sampai tahap pengamatan. Melalui ketiga tahap look, think, action ini dicoba dipetakan, dirumuskan, dan dilakukan tindakan berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku yaitu faktor predisposisi (predisposing factor), faktor pendorong (reinforcing factor), dan faktor pendukung (enabling factor). Dari hasil pengamatan dan berpikir pada siklus pertama dihasilkan tiga tindakan yang meliputi (1) pendekatan individual berupa penyampaian informasi langsung kepada sasarani ibu hamil (dan pemilik balita), (2) pendekatan kelompok berupa pelatihan penggunaan buku KIA bagi kader, serta (3) penguatan jaringan yaitu pemasyarakatan buku KIA di kalangan aparat RT/RW dan membangun jaringan dalam organisasi lokal untuk pemasaran sosial buku KIA.
Dalam prosesnya di lapangan, penelitian ini dibiarkan mengikuti siklus penelitian terapan dan berjalan tanpa pedoman wawancara yang Baku. Namun dalam penulisannya, proses dan hasil penelitian terapan ini disajikan dalam dua kerangka besar, pertama dalam kerangka faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan berdasarkan perspektif informan/partisipan dan kedua dalam kerangka literatur rujukan yang dipakai yaitu mencakup pendidikan kesehatan, pemasaran sosial, dan perilaku kesehatan. Hasilnya akhir penelitian ini adalah berupa perubahan perilaku antara lain (1) Melalui pendekatan individual hasil yang dicapai adalah pengetahuan sasaran meningkat dan bayi mendapatkan buku KiA dari ibunya. (2) Melalui pelatihan kader hasil yang dicapai adalah pengetahuan, ketrampilan tenaga kesehatan, dan peran serta masyarakat meningkat. (3) Melalui upaya penguatan jaringan hasil yang dicapai adalah aparat RT dan RW mengetahui keberadaan buku KIA. Selain itu dan ketiga komponen evaluasi terhadap buku KIA diperoleh hasil bahwa cakupan (coverage) buku KIA di RW 11 dan 14 adalah memenuhi kebutuhan sasaran, sasaran selalu membawa buku KIA ke tempat pelayanan kesehatan (bringing rate), dan tenaga kesehatan selalu mengisi buku KIA (filling rate).
Dengan kurun waktu penelitian selama 8 minggu, pemasaran sosial pada penelitian terapan ini memiliki kemampuan garap pada ranah kognisi dan afeksi, yaitu pengetahuan dan sikap. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa pemasaran sosial merupakan prkatek yang memiliki kompleksitas yang tinggi karena produk pemasaran sosial dalam hal ini perilaku kesehatan ibu dan anak yang terkandung dalam buku KIA cenderung lebih kompleks, berhadapan dengan permintaan lebih bervariasi dan kelompok target lebih menantang untuk dicapai, keterlibatan konsumen lebih intensif, serta kompetisi yang tidak kentara dan bervariasi. Dalam penelitian ini kompleksitas ini ditemukan sejalan dengan pengamatan akan faktor-faktor predisposisi, pendorong, dan pendukung yang kemudian diajukan acuan dalam merumuskan dan menentukan tindakan. Oleh karena itu maka tindakan (act) yang dilakukan pada penelitian terapan ini merupakan hasil prioritas dengan memperhitungkan kemampuan/sumber daya yang ada. Beberapa tindakan disarankan guna menghasilkan tindakan yang diharapkan mampu memecahkan faktor dan penyebab masalah yang muncul tersebut yaitu difokuskan pada tindakan peningkatan pengetahuan sasaran akan kesehatan ibu dan anak melalui penyuluhan di posyandu, peningkatan peran tenaga kesehatan (kader, bidan, dan dokter) dalam melakukan pendidikan kesehatan ibu dan anak kepada sasaran, serta upaya revitalisasi posyandu dan penguatan jaringan organisasi lokal tingkat RW guna mendukung upaya pemasyarakatan buku KIA.
187 halaman, 20 gambar, 29 tabel, 12 lampiran, 44 kepustakaan (16 buku, 11 jumal dan artikel, 2 tesis, 15 laporan, tahun 1971 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13910
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Zuhrotun Nisa
"Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor lingkungan biologis, keluarga, dan PHBS sebagai faktor yang berhubungan dengan balita gizi kurang. Desain penelitian cross sectional, dilaksanakan pada Maret-Mei 2013. Responden adalah ibu balita. Jumlah sampel 91 balita usia 12-59 bulan. Variabel yang berhubungan signifikan dengan gizi kurang adalah asupan energi (p value 0,024 dan OR 4,792), ASI eksklusif (p value 0,039 dan OR 3,45), rutinitas menimbang di Posyandu (p value 0,016 dan OR 3,5), rutinitas cuci tangan dengan sabun (p value 0,012 dan OR 3,6) dan penggunaan jamban sehat (p value 0,04 dan OR 2,867). Rutinitas menimbang di Posyandu merupakan faktor dominan kejadian gizi kurang pada balita.

The purpose of this study was to determine correlation of biological environment, family, and clean and healthy lifestyle factor on underweight of children under five. The cross sectional study design was conducted during March-Mei 2013. The respondent were mothers of children. Total sampel were 91 children age 12-59 months. Variables that significantly correlated with underweight were energy intake (p value 0,024 and OR 4,792), exclusive breastfeeding (p value 0,039 and OR 3,45), routinity of weighing in Posyandu (p value 0,016 and OR 3,5), routinity of washing hands with soap (p value 0,012 and OR 3,6) and using healthy latrine (p value 0,04 and OR 2,867). Routinity of weighing in Posyandu was the dominant factor of underweight of children under five."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gurning, E. Marlinawati
"Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan telah terbukti memiliki banyak manfaat dan terbukti 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam enam bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Namun Angka Cakupan ASI Eksklusif di Indonesia hanya 52%, masih jauh dari target yaitu 80%. Gambaran deskriptif ASI eksklusif dari bulan pertama sampai ke enam mengalami penurunan besar akibat insiden pemberian makanan tambahan selain ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran durasi ASI eksklusif, pengaruh konseling kehamilan dan IMD terhadap periode insiden pemberian makanan tambahan pada bayi. Analisis data sekunder dari survei demografi kesehatan indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel sebanyak 2.094 responden yang memenuhi syarat inklusi (wanita usia subur 15-49 tahun memiliki anak terakhir yang berumur < 6 bulan sampai survei. Analisis dengan survival yang menjadi waktu sebagai variabel penting. Hasil: Responden yang tidak melaksanakan IMD berpeluang lebih cepat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi 1,2 dibandingkan responden yang melaksanakan IMD; berpeluang lambat memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi. Hasil analisis responden yang melakukan konseling bepeluang sama dengan responden yang tidak melakukan konseling dalam memberikan makanan tambahan selain ASI kepada bayi.  Inisiasi menyusui dini berpengaruh terhadap peride insiden pemberian makanan tambahan selain ASI, namun tidak ada pengaruh pada responden yang menerima konseling.

Exclusive breastfeeding for 6 months has proven to have many benefits and has been proven 14 times more likely to survive in the first six months of life than non-breastfed children. But the Exclusive ASI Coverage Rate in Indonesia is only 52%, still far from the target of 80%. The description of exclusive breastfeeding from the first to the sixth month experienced a large decrease due to the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk. The study aimed to determine the description of the duration of exclusive breastfeeding, the influence of pregnancy counseling and IMD on the incidence period of supplementary feeding to infants. Analysis of secondary data from the Indonesian health demographic survey (up to 2017.) A sample of 2,094 respondents who met the inclusion requirements. Analysis with survival made time as an important variable. Respondents who did not carry out IMD had a chance to give additional food more quickly than breast milk to 1.2 infants compared to respondents who implemented IMD have a chance to give babies extra food other than breast milk. The results of the analysis of respondents who did opportunity counseling were the same as respondents who did not do counseling in providing additional food other than breast milk to infants. Early breastfeeding initiation influences the incidence of supplementary feeding in addition to breast milk, but there was no effect on respondents who received counseling."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53925
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Resti Agustina
"Walaupun manfaat pemberian ASI eksklusif sangat banyak terutama untuk ibu dan bayinya, prevalensi pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih jauh dibawah target Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (80%). Permasalahan yang kerap di alami oleh wanita primipara adalah kegagalan proses let down yang menyebabkan tidak keluarnya ASI. Inisisasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu cara untuk merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang memproduksi ASI. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan desain penelitian crossectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan pada wanita primipara di Indonesia. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 604 responden dengan kriteria inklusi adalah ibu primipara yang memiliki bayi berusia 6 sampai 12 bulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Ibu yang melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) memiliki peluang 21,868 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan dibandingkan dengan ibu yang tidak melakukan inisiasi menyusu dini setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan ibu, kuintil kekayaan, dan berat badan lahir (95% CI: 8,956 sampai dengan 53,394). Sementara itu, ibu yang tidak bekerja memiliki peluang 1,717 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif 6 bulan dibandingkan dengan ibu yang bekerja setelah dikontrol oleh variabel inisiasi menyusu dini (IMD), kuintil kekayaan, dan berat badan lahir bayi (95% CI: 0,986 sampai dengan 3,026). Pada variabel kuintil kekayaan semakin kaya cenderung memiliki peluang yang semakin kecil untuk melakukan pemberian ASI eksklusif dan pada variabel berat badan lahir (BBL) bayi bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki peluang yang lebih banyak untuk memberikan ASI eksklusif. Oleh karena itu, disarankan intervensi pemberian ASI eksklusif 6 bulan melalui inisiasi menyusu dini (IMD) pada wanita primipara oleh tenaga kesehatan perlu dilakukan di fasilitas kesehatan.

Although benefit exclusive breastfeeding is so many especially for mother and his child, prevalence of exclusive breasfeeding in Indonesia is still far from target of Ministry Health of Republic Indonesia (80%). The problem in women population of primiparas is failed let down process that is less of breastfeeding production. Breast carwl is stimulate excretion oksitosin hormone. This study is a secondary data from data Indonesia Demographic Health Survey 2012 with crosssectional study design. The study was conducted to determine the relationship of breast crawl and exclusive breastfeeding sixth month in women population of primiparas in Indonesia. The number of sample was obtain 604 with inclusion criteria which is mother of primiparas who have infant ages among 6 to 12 month.
Result showed there is a relationship of breast crawl and exclusive breastfeeding sixth month in women population of primiparas who have infant ages among 6 to 12 month. Mother of primiparas who are breast crawl can increase 21,868 times higher for exclusive breastfeeding sixth month compared with mother of primiparas who aren’t breast crawl after maternal employment, wealth quintile, and birth weight infant variable controlled. Mother of primiparas who work can increase 1,717 times higher for exclusive breastfeeding sixth month compared with mother of primiparas who does not work after breast crawl, wealth quintile, and birth weight infant variable controlled. Wealth quintile variable richer sloping to more be given exclusive breastfeeding sixth month and birth weight infant variable, an infant with low weight have more many changes to be given exclusive breastfeeding sixth month. Therefore, it’s suggestion to intervention exclusive breastfeeding sixth month through breast crawl in women population of primiparas from health labour in health facility.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55990
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Rizki Palupi
"Bayi yang diberi kesempatan untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini IMD dengan menyusu pada 1 jam pertama setelah kelahiran dan dilakukan kontak kulit ibu dengan bayi selama minimal 1 jam dapat menekan angka kematian bayi. Sedangkan, peran dan komitmen dari instansi kesehatan dan pemberi pelayanan sangat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan IMD. Untuk tercapainya hal tersebut perlu dilakukannya inovasi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media Komunikasi, Informasi Edukasi KIE dalam pelaksanaan IMD oleh bidan di Puskesmas Jakarta Timur Tahun 2018. Jenis penelitian quasy eksperimen dengan jumlah sampel 42 bidan yang terbagi menjadi 21 bidan kelompok intervensi dan 21 bidan kelompok kontrol. Peneliti membuat suatu media KIE berupa poster dan booklet mengenai alur tahapan pelaksanaan IMD dalam asuhan bayi baru lahir yang menarik, mudah diingat dan sebelumnya belum pernah ada, kemudian media tersebut diberikan pada kelompok intervensi. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Mei 2018. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji-t independen. Hasil penelitian didapatkan bahwa, pada analisis univariat jumlah nilai rata-rata skor pelaksanaan IMD pada kelompok intervensi lebih tinggi sebesar 97.41 dibandingkan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 78.28. Sedangkan hasil analisis bivariat dengan uji-t independen didapatkan nilai p = 0.001 yang artinya nilai p < 0.05 dan secara statistik terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor pelaksanaan IMD antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.Nilai skor pelaksanaan IMD oleh bidan pada kelompok intervensi yang mendapatkan KIE dengan media poster dan booklet lebih tinggi secara bermakna dibandingkan bidan pada kelompok kontrol. Sehingga terdapat pengaruh media KIE terhadap pelaksanaan IMD.

Infants given the opportunity to early initiation of breastfeeding by suckling in the first hour after birth and making skin contact with a baby for at least 1 hour can reduce infant mortality. Meanwhile, the role and commitment of health agencies and providers of services is needed to support the implementation of early initiation of breastfeeding. To achieve this it is necessary to do innovations that can increase knowledge and skills of midwives.This study aims to determine the influence of the use of communication, information, education media in the implementation of early initiation of breastfeeding by midwife in community health centers East Jakarta 2018. Type of quasy experimental research with a sample of 42 midwives divided into 21 midwives of the intervention group and 21 midwives of the control group. The researcher made a communication, information, education media in the form of posters and booklets about the flow of IMD implementation stage in newborn care that is interesting, easy to remember and never before, then the media is given to the intervention group. The study was conducted from April to May 2018. Collected data were analyzed univariat and bivariate using independent t test.The results showed that, in univariate analysis, the mean value of early initiation of breastfeeding implementation score in intervention group was higher by 97.41 than the mean score in the control group was 78.28. While the results of bivariate analysis with independent t test obtained p value 0.001 which means the value of p."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Maria Angelika
"Pemberian ASI eksklusif memberikan banyak manfaat bagi ibu dan anaknya. Pentingnya pemberian ASI eksklusif juga telah diperhatikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah membuat suatu peraturan yang mengatur tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir. Meskipun persentase nasional dan persentase di Jakarta tentang ASI eksklusif dapat dibilang tinggi, akan tetapi persentase itu masih belum mencapai 100%, terlepas dari semua upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Inisiasi menyusui dini dianggap menjadi salah satu faktor menuju keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara inisiasi menyusui dini dan menyusui eksklusif di salah satu rumah sakit di Jakarta Pusat Ini adalah studi cross sectional yang menggunakan data primer di sebuah rumah sakit di Jakarta Pusat. Para ibu diwawancarai oleh penulis yang pertanyaannya terdiri dari pertanyaan karakteristik demografis dan pertanyaan mengenai informasi detail mengenai menyusui inisiasi dini dan status menyusui mereka saat ini. Kami menggunakan subjek yang melahirkan di rumah sakit MH Thamrin antara Maret 2018 hingga Desember 2018 dan mengadakan wawancara pada bulan April 2019 hingga Juni 2019.Tidak ada perbedaan statistik yang signifikan antara inisiasi menyusui dini dalam pemberian ASI eksklusif ketika dipulangkan (p = 0,301) dan setelah 2 bulan (0.251). Data yang diperoleh dari penelitian ini menggunakan 90 sampel yang tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pemberian ASI eksklusif pada mereka yang melakukan pemberian ASI dini.

Exclusive breastfeeding is very beneficial for both mother and their offspring’s. The importance of exclusive breastfeeding has been noticed by the government, hence it is included in government’s policy. Although the national percentage and Jakarta’s percentage on exclusive breastfeeding are considered high, it still had not reach 100% despite all the effort that was made by the government. Early initiation breastfeeding is said to be one of the factor towards the success of exclusive breastfeeding. This study aims to find the relationship between early initiation breastfeeding and exclusive breastfeeding in one of the hospitals in Central Jakarta. This is a cross sectional study that used a primary data in a hospital in Central Jakarta. Mothers were questioned by the author which comprise of demographic characteristics questions and questions regarding detail information of early initiation breastfeeding and their current status on breastfeeding. We used subject who gave birth in MH Thamrin hospital between March 2018- December 2018 and held the interview in between April 2019 to June 2019. There was no significant statistical difference between early breastfeeding initiation and exclusive breastfeeding when discharged (p=0.301) and after 2 months (p=0.251). The data obtained from this study using 90 samples in which it did not show statistically significant increase of exclusive breastfeeding administration in those who performed early breastfeeding administration. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Fikawati
"Target cakupan ASI eksklusif oleh Depkes RI sebesar 80% masih sulit dilaksanakan. Berbagai studi menunjukkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih sangat rendah. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan ASI eksklusif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali berba-gai faktor predisposisi, pemungkin, dan pendorong yang berhubungan dengan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Disain studi adalah studi kualitatif dengan 14 informan yaitu ibu bayi yang berusia >6-24 bulan yang dibagi berdasarkan keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusifnya. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dilakukan triangulasi sumber data mencakup bidan puskesmas dan suami serta triangulasi analisis oleh pakar. Pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman ibu adalah faktor predisposisi yang berpengaruh positif terhadap keberhasilan ASI eksklusif, sedangkan IMD adalah faktor pemungkin yang kuat terhadap keberhasilan ASI eksklusif. Dari segi faktor pendorong, dukungan tenaga kesehatan penolong persalinan paling nyata pengaruhnya dalam keberhasilan pelaksanaan ASI eksklusif. Di sisi lain, iklan susu formula di media massa ternyata mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif terutama pada ibu yang berpendidikan rendah. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pelaksanaan ASI eksklusif khususnya pada saat antenatal care dan bukannya setelah persalinan. Perlu ditegakkan aturan ketat ik-lan susu formula baik di media massa maupun kampanye terselubung melalui tenaga kesehatan penolong persalinan."
Depok: Fakultas Ilmu kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
613 KESMAS 4:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>