Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 186407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widjanarko
"Fokus di dalam penelitian ini adalah Implementasi Kebijakan Sistern Pelatihan Kerja Nasional pada Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat Direktorat Jenderal Pernbinaan Pelatihan dan Produktivitas.. Penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan yang dikemukakan oleh Edward George III. dalam bukunya yang beljudul Implementing Public Policy. Menurut Edward George III suatu kebijakan dapat dinilai implement/asinya dengan mengacu pada empat variabel yang terkait satu sama lain. Keempat variabel tesebut adalah vaxiabel komunikasi (dengan indikator : penyaluran, kejelasan dan konsistensi), variabel sumber daya (sumber daya manusia, kewenangan, informasi dan sarana dan parasana), variabel sikap dan variabel struktur birokrasi (slandar operation prosedur dan iiagmentasi).
Populasi penelitian ini adalah ll Kepala Balai latihan Kexja Unit pelaksana Teknis Pusat.. Data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner dengan menggunakan skala Likert untuk dalam metodenya dan wawancara dengan informan yan mengetahui tcntang Sistem Pelatihan Kelja Nasional. Sedangkan data sckunder, berupa literatur, buku, artikel, perundang-undangan dan dokumen yang terkait dengan penclitian.
Berdasarkan pengolahan data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa impementasi kebijakan pembinaan Sistem Pelatihan Kexja Nasional (Sislatkernas) pada Balai Latihan Kelja Unit Pelaksana Teknis Pusat (BLK-UPTP) di lingkungan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas sudah beljalan dengan baik. Ini di dapat dengan melihat variabel komunikasi memperoleh skor relatif 77,I7%, variabel sumber daya mendapatkan skor relatif 72,87%, variabel sikap dengan skor relatif 74,55% dan variabcl struktur birokrasi dengan skor nelatif 73,94%. dapat dapat di golongkan baik. Rckapitulasi dari skor relatif variabel-variabel diatas menunjuklcan skor relatif 74,63% schingga berdasarkan acuan interpretasidengan skor tesebut dapat digolongkan baik.
Implementasi kebijakan pcmbinaan Sislatkemas pada BLK-UPTP dapat berjalan lebih baik lagi maka Ditjen Binalattas perlu mcngadakan pemetaan tentang kualifrkasi instruktur dan mengupayakan peningkatan kualifikasi inslruktur melalui diklat, sosialisasi, bimbingan tcknis, workshop serta uji kompetensi bagi instruktur dan penyediaan anggaran untuk menjadikan kcjuruan-kejuruan yang ada di BLK-UPTP dapat menjadi Tempat Uji Kompetensi.

The focus in this research is Policy’s Implementation of National Working Training System {Sislatkemas) in Vocational Training Centre on Centre Technical Implementer Unit of Directorate General of Development of Training and Productivity. This research uses Edward George ill policy implementation theory of his book "Implementing Public Policy". According to Edward George Ill, as policy can be assessed the its implementation with the connection of 4 variables. 4 variables are : communication variable (the indicator : distribution, clarity, and consistency), resources variable (human resources, authority, information, and facilities and infrastructure), attitude variable and birocracy structure variable (standard operation procedure and iragrnentation).
Population in this research is ll head of Vocational Training Centre on Centre Technical Implementer Unit. Primary data is likert questionnaire and interview to knowing of National Working Training System (Sislatkemas). As secondary data are literatures, books, articles, legislation, and the other documents which related with this research.
Based of research data processing, it can be concluded; the development policy .implementation of National Working Training System (Sislatkemas) at Vocational Training Centre on Centre Technical lmplernenter Unit of Directorate General of Development of Training and Productivity is mmiing well. It can be seen the communication variable has score 77,l7%, resources variable has score 72,87%, attitude variable has score 74,5S% and birocracy structure variable has score 73,94%. This score can be classified as good. Recapitulation of variable relative score shown relative score 74,63%. This score, based on reference interpretation can be classitied as good.
Policy implementation of National Working Training System (Sislatkemas) at Vocational Training Centre on Centre Technical lmplementer Unit can be running better, so Directorate General of Development of Training and Productivity needs to do a mapping about instructor qualilication and see about instructor qualification development through training, socialization, technical guidance, workshop, and competencies test to instructor and budgeting provision to make vocation on Vocational Training Centre on Centre Technical Implementer Unit can be the place of competency test.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T34240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairuka Dhewy l.D.l.
"Tesis ini membahas tentang pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang diterapkan di bnlai latihan kerja sebagai Unit PeJaksana Teknis Ditjen Binalattas Depnakcrtrans. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Analisis yang digunakan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh ZaisRobert S. (1976) tentang landasan dan Oliva, Robert F. (1992) tentang model pengembangan kurikulum. Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang pejabat struktural, masing-masing dua orang dari Dlrektorat Stankomproglat, BBPLKDN Bandung, BBPLKLN Bekasi dan BBLKI Serang. Pengumpulan data dilalrukan dengan wawancara mendalam dengan instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara. sedangkan analisis diJakukan dengan merujuk pada pendapat narasumber dan didukung dengan teoti yangterkait dengan pengembangan kurikulum. Hasil penceitian menyarankan perlunya dilakukan revisi terhadap SKKNl yang belum mengacu pada Pennenakertrans No. 21 tahun 2007; penyesuaian aturan penyusunan anggaran pelatihan; revisi terhadap pedoman format program pelatihan berbasis kompetensi; sosia1isasi, forum dlskusi dan keterlibatan aktif instruktur dan tim pengembangan kurikulum dalam melakukan pengembangan kurikulum bcrbasis kompetensi dan analisis kebutuhan pelatihan.

This thesis work through competency-based curriculum development that is applied at vocational training as Tecl-.nical Executor Unit of Directorate General of Training and Productivity Development Manpower and Transmigration Department. This is descriptive research with qualitative approach. Analysis which is used based on theories from Zais, RobertS. (1976) about foundation, and OliYa, Robert F. (1992) about cnrriculum development model. Number of Informants are 8 persons of structural official at Stankomproglate' directorate and vocational training. Collecting data is done by in depth interview with interview guide instrument, meanwhile analysis is carried out by refers on informant's opinion and backed up by related theory with curriculum development. The research result suggests that it is necessary to revise the SKKNI that hm,en't pointed on Permenakertrans No. 21 years 2007; collations ruling fitting training budget; revision to training program format guidance gets interest basis; socialization, discussion forum and instructor active involvement and curriculum development team in do competency-based curriculum development and training need analysis."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32417
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinda Tiara
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor berserta kendala-kendala yang dihadapi dalam
rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Teori yang digunakan adalah
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pelatihan, proses atau tahapan
pelatihan, kompetensi dan konsep ketenagakerjaan. Pendekatan penelitian ini
adalah post positivist dengan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan
wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan program pelatihan
pada BLK Kabupaten Bogor belum dilakukan secara optimal, terlihat dari tidak
semua komponen pelatihan yang bisa disesuai dengan Pedoman Pelatihan
Berbasis Kompetensi. Belum optimalnya pelaksanaan program pelatihan pada
BLK Kabupaten Bogor disebabkan oleh beberapa kendala diantaranya:
Kurangnya jumlah instuktur atau tenaga pelatih, Ketersediaan sarana dan fasilitas
pelatihan yang kurang memadai, Peserta pelatihan dari berbagai disiplin ilmu dan
Cakupan dari Kabupaten Bogor yang cukup luas.

ABSTRACT
This research aims to describe the implementation of a training program at the
Vocational Training Centre (BLK) in Kabupaten Bogor along with the constraints
faced in order to increase the labour competency. The theory used the Human
Resource Management (HRM), training, processes or phases of training,
competency and employment concept. The approach of this research is postpositivist.
The data collected technic are the literature study and in-depth
interviews. The result of this research is the implementation of a training program
at the Bogor Regency BLK has not yet optimal. It can be seen from all parts of
training that can be adapted to the Competency Based Training Guidelines. Not
yet optimal of implementation of training programs at the Bogor Regency BLK
caused by several problems including: Lack of the trainers, Availability of
facilities and training facilities are inadequate, The trainees from various
knowledges and Scope of the Bogor Regency is quite extensive."
2016
S64044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Fitriana
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat dampak dati masing-masing variabel Pelatihan, Motivasi dan Lingkungan Kelja terhadap variabei Produktivitas Pemeriksa Paten. Penelitian ini menggunakan pandekatan rancangan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik. Populasi dari obyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh Pemeriksa Paten di lingkungan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektuaL Penentuan sampel adalah dengan menggunakan seluruh papulasi. Hal ini didasari atas pertimbangan bahwa jumlah Pemeriksa Paten tidak terlalu besar (72 orang), sehingga melalui panelitian ini (panelitian papulasi) diharapkan generalisasi hasil penelitian memiliki tingkat signifikansi.

The purpose of this study was to determine whether there is the influence of each Training, Motivation and Work Environment as independent variable on patent examiner productivity as dependent varieabel. This research uses descriptive quantitative design approach by using statistical analysis. Population of the object to be examined in this study were all patent examiner in the Directorate General of Intellectual Property Rights. Determination of the sample is to use the entire population. This is based on the consideration that the number of patent examiner is not too big (72 people), so that through this study (study population) are expected to generalize the results of the study had significance. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2011
T32408
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rinny Syafriadi
"Dalam menghadapi era globalisasi pada tahun 2020 mendatang, perlu dipersiapkan tenaga kezja. yang profesional Yang mampu berkornpetisi dan mempunyai kompetensi tinggi. Peningkatan kualitas SDM dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan. Balai Latihan Kerja telah melaksanakan berbagai jenis program pelatihan dan keterampilan yang sesuai dengan misi Depnaker yakni : (i) mendorong perluasan Iapangan kerja dan penempatan tenaga kerja, (ii) meningkatkan keahlian dan keterampilan serta produktivitas tenaga kerja, (iii) meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan tenaga kerja Tetapi sampai sejauh ini terlihat bahwa manajemen pelatihan yang dikelola oleh BLK belum seperti yang diharapkan. Masih banyak lulusan BLK yang belum bekerja dan tidak dapat berusaha mandiri.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas manajemen pelatihan BLK dan mencari manajemen pelatihan yang sesuai dengan BLK sehingga diharapkan setiap lulusan (outcome) dari BLK bcnar-benar bermanfaat bagi dirinya sendizi, keluarga dan masyarakat.
Temuan dari penelitian adalah bahwa banyak kelemahan manajemen pelatihan BLK yang perlu di refonnasi baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan SDM dan pengendalian program maupun pengendalian keuangan. Proses perencanaan pelatihan yang mcmakan waktu terlalu lama, perencanaan program pelatihan sebaiknya benar-benar memperhatikan kebutuhan pasar (marketable). Dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan, bebcrapa peraturan yang mengakibatkan ifensiensi yang perlu diregulasi, Pengelolaan SDM mulai dari rekrutmen dan seleksi sebaiknya mengutamakan kriteria standar. Keberadaan dua instansi pengendali yang dalam menjalankan fungsinya terkesan tumpang tindih, sebaiknya mengadakan koordinasi yang lebih baik, karena temyata dalam pelaksanaannya dapat menimbulkan inefisiensi.
Balai Latihan Kelja perlu meningkatkan kerjasama dan menjadi mitra dari dunia industri dan dunia usaha. BLK diharapkan dapat menjadi scmacarn Production Traming Cenfre (PTC) yang menghasilkan jcnis-jenis produk ataupun jasa dan menjadikannya sebagai institusi pengembang program pelatihan yang potensial di daerahnya masing-masing.

In the era of globalization in the upcoming year 2020, needs to be a professional workforce that is able to compete and have high competence. Improving the quality of human resources can he improved through training and skills development. Training Center has been conducting various types of training and skills in accordance with the mission Depnakcr namely: (i) encourage the expansion of employment and placement of workers, (ii) increase the expertise and skills and productivity of labor, (iii) improve the welfare and protection of work. But until this far seen that the management training, which is managed by BLK not as expected. Many of BLK graduates who have not been worked and can not work independently.
This study aims to find out the of BLK training management and inputs for the Directorate General of Training and Productivity (Ditien Binalattas) in order to create a policy to become a professional training institution by improving the quality and performance of instructors and training providers.
The findings of this study is that many management training BLK weaknesses that need to reform both in terms of planning, implementation, management and human resources management programs and financial control. The planning process of the training takes too long, planning training programs should really consider the needs of the market (marketable). In the implementation of training activities, some of the rules that lead to inefiiecieney that need to deregulate. Human resource management from recruitment and selection criteria should be had a standard. The existence of two agencies that control the function seemed to overlap, which should make coordination better, because in its implementation may cause inefficiency.
Central Training needs to enhance the collaboration and to become partners of the industry and the business world. BLK expected to serve as Production Training Center (PTC), which generate the kind of product or service and make it as an institution of the training program developer potential in their respective regions.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32345
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rendy Saptama
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Persepsi Atas Efektivitas Pelaksanaan Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (BBPLKLN) CEVEST Bekasi Tahun 2010. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, diketahui bahwa efektivitas dari program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) secara keseluruhan sudah efektif. Pelatihan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dari pelatihan yang ditetapkan dan memenuhi harapan perusahaan yang mengikuti program pelatihan ini.

This thesis aims to find out perception of implementation effectiveness of Competency Based Training held by Overseas Vocational Training Development Centre (BBPLKLN) CEVEST Bekasi in 2010. Researcher uses quantitative method with descriptive analysis. The results of data processing and analysis from this research, show that the Effectiveness Of Competency Based Training at Overseas Vocational Training Development Centre (BBPLKLN) CEVEST Bekasi in 2010 has been reached Effectively. The training has reached the goal of the training program and fulfill the expectation of company/organization that partcipated in this program."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manik, Risman Sutrisno
"Adanya isu kesenjangan pembangunan di segala bidang, menyebabkan penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh gambaran apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis produktivitas antar Kawasan Barat Indonesia dengan Kawasan Timur Indonesia, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis antara pulau, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta antar propinsi, apakah ada perbedaan persentase jumlah peserta bimbingan teknis produktivitas antar jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan usia.
Penelitian deskriptif dengan sumber data dokumentasi, interview, dan diskusi serta pengalaman penulis selama ini dan tabulasi silang sebagai alat analisis, maka pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat terjawab, yaitu terdapat perbedaan yang signifikan kesempatan bimbingan teknis produktivitas antara Kawasan Barat Indonesia sebesar 69,8%, sedangkan Kawasan Timur Indonesia hanya sebesar 26,8%, dan sisanya di peroleh Pusat sebesar 3,4%. Sedangkan berdasarkan pulau maka pulau Jawa & Bali sebesar 37% merupakan tertinggi, dan Sumatera sebesar 34%, Kalimantan 12%, Sulawesi 10%, dan Gabungan (Irian+Maluku+NTB+NTT) hanya 7%.
Penyebab perbedaan persentase kesempatan antar kawasan, antar pulau maupun antar propinsi adalah keterbatasan anggaran, dimana peserta dari Kawasan Timur Indonesia membutuhkan biaya transportasi yang lebih besar. Sehingga, untuk mencapai pemerataan kesempatan jumlah peserta perlu penambahan anggaran, atau pemusatan tempat pelaksanaan bimbingan teknis produktivitas menurut masing-masing kawasan. Misalnya, bimbingan teknis produktivitas untuk kawasan Timur Indonesia dilaksanakan di propinsi yang letaknya relatif dekat dengan propinsi lainnya.
Berdasarkan tingkat pendidikan, persentase tertinggi adalah Sarjana (SI) sebesar 78%, kemudian SLTA sebesar 8%, dan Magister (S2) sebesar 7% adalah tertinggi ketiga. Hal ini karena pada umumnya instruktur produktivitas berpendidikan sarjana. Sedangkan peserta yang berpendidikan SLTA, pada umumnya berasal dari perusahaan dan Aparat Desa.
Peserta yang berpendidikan Magister yang secara akademis lebih potensial justru kecil adalah karena jumlah instruktur produktivitas yang berpendidikan Magister masih relatif sedikit. Itu sebabnya, program Magister bagi instruktur masih perlu dilanjutkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas para instruktur.
Berdasarkan Jenis kelamin terdapat perbedaan yang signifikan, yaitu pria lebih dominan sebesar 87% dan wanita 13%. Perbedaan ini disebabkan karena instruktur wanita cenderung enggan untuk mengikuti latihan dengan alasan keluarga, hamil, atau durasi bimbingan terlalu lama. Juga kerena jumlah instruktur wanita relatif masih Iebih sedikit dibandingkan instruktur pria.
Sedangkan berdasarkan usia, maka peserta kebanyakan berada pada kelompok usia 40-44 tahun sebesar 29% dan kelompok usia 33-39 tahun sebesar 23%, ini berarti instruktur produktivitas rata-rata potensial, energik, serta bermotivasi tinggi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya."
2001
T4407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasmiyati
"Tesis ini membahas Kebijakan pemberian subsidi program pelatihan tenaga kerja yang ada di lembaga pelatihan kerja swasta dalam upaya peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan memanfaatkan scluruh potensi dan sumber daya pelatihan pada lembaga pelatihan kerja swasta. l'emberian subsidi program yang berjalan saat ini belum efektif. untuk itu periu perbaikan agar pelatihan tenaga kerja bisa berjalan efekti[ Penelitian ini adalah penelitian kuatitalif dengan pendekatao deskriptif dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AiiP). Tujuan penelitian ini untuk mengctahui sasaran. kendala dan program prioritas agar pelatihan kcrja berjalan efektif. Dari hasil pengisian kuesioner yang diisi oleh 4 kelompok manajerial lalu diolah kedalam aplikasi exptert choice 2000 dengan hasH. untuk setiap kelompok respoden yang memiliki kepentingan yang berbeda tcrdapal hasil analisis yang berbeda tergantung kepentingannya, Untuk mengefektlfkan pelatihan tenaga kerja yang ada di lembaga pelatihan kerja swasta. maka sasaran yang paling prioritas adalah Minat dan bakat peserta pelatihan sebesar 34,3 persen. sescorang akan mengikuti pelatihan apabila pelatihan itu sesuai dengan kebutuhannya. dan akan membawa manfaat bagi kehidupannya, Kendal yang menjadi priodtas untuk diatasi dalam rangka mengefektifkan pelatihan kerja adaiah biaya pelatihan yang relatif mahal sebesar 31,7 persen, untuk rnenekan biaya pelatihan bisa diJakukan dengan mernperbaiki metodologi pelatihan dan kurikulum, Program yang menjadi prioritas adalah seleksi yang ketat dengan pcnelusuran minat peserta sebesar 37.4 perscn. seseonmg akan mengikuti pelatihan apabila pelatihan itu sesuai dengan karaktcr. jiwa. kesl.!nangan dan minatnya. dcngan dcmikian pcserta akan bersungguh sungguh dalam belajar. Hasil penelitian menyarankan kepada Dirjen Binalattas agar kebijakan pcmberian subsidi program pada LPKS efektif. perlu dilakukan; Peningkatkan sosialisasi program,, Melakukan Training Need Assesment (TNA) kedaerah untuk menyesuaikan antara jenis pelatihan yang di rencanakan dengan kebutuhan pelatihan yang sesuai dengan daerah pelaksana pelatihan. Monitoring perencanaan. dan penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan subsidi program.

This thesis discuss about the training subsidy program policy on employee training program in private employee training organization to increase the quality and the productivity of employee, by using all potential and training resources in private employee training organization, Today's training subsidy program was obtainable un-effectively. This research was a Qualitative Research with a Descriptive Approach by using Analytical Hierarchy Process (AHP) method, The research purpose is to acknowledge the target, constrain, and priority on the program to make the employee training program working effectively, From the questioner input by 4 (four) different managerial group then processed by using Expert Choice 2000 (an application) with a result, for each managerial group of respondent which has a different requirements, different result of analysis depend on the requirements. To make en effectively employee training program in private employee training organization, then the mainly priority on target is to reach 34,3% of interest and talent of participant, participant has to tag along with the training if the training are suitable to their requirements and will bring advantage to his life. The mainly priority on constrains have to solve in a means to increase effectiveness of employee training program is highly cost of training program around 31,7%, to decrease the cost of training program can be done by fixing training methodology and syllabus, The main training program is tight selection with the interest exposure on participant suitable to character, essence favorable, and interest then the participant will intensively tag along with the training. The research result advising to General Director of Guidance, Training, and Productivities (DitJen Binalattas) to give an effective training subsidy program policy to Private Employee Training Organization (LPKS), by doing a socialization of the program. In doing a Training Need Assessment (TNA) to local area have to sustainable to the planning of kind of training with the training necessity sustainable to area of training realization."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T21057
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Wulandari S.
"Pembangunan suatu bangsa seperti Indonesia memerlukan aset pokok yang terpenting, yaitu sumber daya manusia. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan pengembangan sumber daya manusia yang dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Sebagaimana organisasi lain yang bersifat dinamis, BPPT menyelenggarakan program diklat bagi para pegawainya supaya selalu dapat mengikuti dinamika kemajuan teknologi yang perkembangannya berjalan dengan cepat, salah satu program pendidikan dan pelatihan itu adalah Diklatpim Tingkat IV yang berkaitan dengan pembentukan sosok awal pegawai negeri sipil dengan tingkat jabatan struktural eselon IV.
Untuk mengetahui apakah program diklat tersebut sudah sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaannya adalah dengan melakukan evaluasi pasca diklat, dimana pada instansi BPPT diselenggarakan oleh unit kerja Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan. Evaluasi merupakan bagian dari kegiatan pengendalian mutu, karena pengendalian mutu pada dasarnya merupakan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil yang telah dicapai dan hasil tersebut dapat diketahui melalui evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi Diklatpim Tingkat IV tahun 2011 pada Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan BPPT. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada tujuan desktiptif, dimana pada penelitian ini dilakukan dengan teknik kuesioner. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pejabat eselon IV di lingkungan BPPT yang mengikuti Diklatpim Tingkat IV pada tahun 2011, yaitu berjumlah 30 orang dan atasan langsung dari masing-masing peserta diklat. Hasil yang diperoleh dari evaluasi Diklatpim Tingkat IV tahun 2011 pada Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan BPPT sudah berjalan dengan baik, namun masih terdapat kendalakendala yang dihadapi.

Development of a nation like Indonesia needs that were important underlying asset, namely human resources. To obtain quality human resource, human resource development needed to be done through education and training. As with any other organization that is dynamic, BPPT education programs and training for its employees to always be able to follow the dynamics of technological progress whose development goes quickly, one of the education and training programs that are educational and leadership training level IV relating to the formation of the initial figure of an employee civil servants with the rank of an echelon IV tural structures.
To determine whether education and training programs it is in conformity with the planning and implementation is to conduct an evaluation of education and training post in which the agency was organized by work units BPPT Development Center, Education and Training. E valuation is part of quality control activities, because quality control is basically an attempt to improve and enhance the achievements and results can be discovered through the evaluation.
This study aims to analyze the evaluation of education and leadership training level IV In 2011 at the Center for Development, Education and Training of BPPT. This type of research uses a quantitative approach based on objective descriptive where the research was conducted by questionnaire technique. The population in this study were all within the echelon IV BPPT who take part in education and leadership training Level IV in 2011, which amounted to 30 people and the direct supervisor of each participant. The results obtained from the evaluation of education and leadership training level IV in 2011 at the Center for Development, Education and Training of BPPT has been running well, but there are still faced obstacles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Irawan Kesuma
"ABSTRAK
Kejadian kriminalitas di perumahan Citra Indah Jonggol terus terjadi
Banyaknya kasus pencurian yang terjadi sudah sangat meresahkan warga
perumahan Citra Indah Hal tersebut menmibulkan ketidakpuasan warga terhadap
pelayanan sekunti perumahan Citra Indah Fasihtas sekunti perumahan belum
mampu mananggulangi hal tersebut Hal mi terkait dengan kinerja petugas
sekuriti yang belum efektif Faktor faktor yang mempengaruhi kmerja petugas
sekuriti diantaranya pelatihan dan motivasi Bertolak dan itu peneliti melakukan
penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh pelatthan motivasi terhadap
kinerja petugas sekuriti dan hubungannya dengan kepuasan warga Citra Indah.
Penelitian diiakukan di perumahan Citra Indah Kecamatan Jonggol
Kabupaten Bogor Pendekatan penehtian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif dengan metode desknptif analitis Sampel penelitian terdin dan
petugas sekunti dan warga perumahan Citra Indah Sampel petugas sekuriti
diambil dengan rumus atau tabel Issac dan Michael dengan taraf kesalahan 5%
didapat jumlah responden 72 orang Sedangkan sampel dan warga perumahan
Citra Indah diambil dengan tekrnk simply random sampling dengan jumlth
responden sesuai kebutuhan analisis sebanyak 72 orang Alat analisis yang
digunakan yaitu korelasi dan regresi dengan menggunakana SPSS.
Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa terdapat pengaruh masmg
masmg vanabel atara lam pelatthan terhadap kinerja petugas sekunti dan
motivasi terhadap kinerja petugas sekuriti Kemudian secara bersama-sama
variabel pelatihan dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja petugas sekuriti
Selanjutnya hasil analisis tahap II menuujukkan bahwa terdapat hubungan antara
kinerja petugas sekunti dengan kepuasan warga perumahan Citra Indah Jonggol.

ABSTRACT
Crime in Perumahan Citra Indah Jonggol still happens all the time The
increasing number of theft is causing restlessness to the housing residents and it brings
dissatisfaction upon the services of security in Perumahan Citra Indah The security
facilities can not afford the overcoming of such problems related to ineffectiveness of
security s performance Factors that affects the performance of security person are vary
such as training and motivation In respect thereof research on The Impact of Training
Motivation to The Performance of Security Person and Its Correlation to the
Satisfaction of Perumahan Citra Indah Jonggol Housing Residents is done
Research takes place in Perumahan Citra Indah Kecamatan Jonggol Kabupaten
Bogor This research uses quantitative approach with analytical descriptive method
Research samples consist of security person and the housing residents itself Samples of
security officers are taken by formula or table Issac and Michael with an error level of
5% on 72 respondenf s Meanwhile samples of perumahan Citra Indah housing
residents are taken by simply random sampling with the numbers of respondents of 72
based on purposes Analysis tools uses in this research are correlation and regression in
SPSs
Result of Research in first term shows that there are effect of each variable
namely training to security person's performance and motivation to security person's
performance Together these variables affect security's performance Result of Second
term shows correlation on the performance of security person with the satisfaction of
housing residents of Perumahan Citra Indah Jonggol
"
2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>