Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117029 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anisah
"Latar belakang: Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasiona1 "Veteran" Jakarta (FK UPNVJ) sejak tahun 2006 telah melakukan perubahan kurikulum dari kurikulum konvensional menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Perubahan tersebut membawa dampak pada perubahan lingkungan pembelajaran. Mengingat lingkungan pembelajaran merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, dan menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan mahasiswa, maka sudah waktunya bagi FK UPNVJ untuk melakukan penilaian terhadap lingkungan pembelajaran, dan salah satu cara penilaian adalah melalui persepsi mahasiswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat ada tidaknya perbedaan antara persepsi mahasiswa dari berbagai tingkat terhadap lingkungan pembelajaran dan untuk mengidentifikasi hubungan antara lingkungan pembelajaran dengan prestasi belajar mahasiswa yang diwakili dengan indeks prestasi semester.
Metode: Desain penelitian menggunakan cross sectional yang dilakukan di FK UPNVJ pada bulan Nopember 2010 dan melibatkan 299 responden mahasiswa tingkat 2,3 dan 4. Penelitian dilakukan dengan menggunakan quesioner DREEM (Dundee Ready Educational Environment Measure) untuk menilai persepsi mahasiswa terhadap lingkungan beJajar. Pengolahan data dengan menggunakan SPSS vcrsi 13.
Hasil: Analisis data menunjukkan nilai rata~rata skor Dreem seluruh responden adalah 128/200, yang berarti lebih banyak sisi positif. Terdapat perbadaan yang bermakna mengenai persepsi mahasiswa terbadap lingkungan pembelajaran dari mahasiswa yang berbeda tingkat. Terdapat hubungan bermakna antara persepsi mahasiswa tingkat 3 terhadap lingkungan pembelajaran dengan prestasi akademik mereka.
Kesimpulan: Mahasiswa menilai proses pembelajaran yang ada saat ini di FK UPNVJ sudah cukup baik. Menurut persepsi mahasiswa tingkat 3 lingkungan pembelajaran mempunyai pengaruh langsung terhadap prestasi akademik mahasiswa, namun menurut mahasiswa tingkat 2 dan 4 lingkungan tidak secara langsung mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

Background: Faculty of Medicine. University of National Development "Veteran" Jakarta (UPNVJ) has revised its curriculum from conventional to competency-based curriculum (CBC) since 2006. These changes had an impact on the learning environment. Given that learning environment is an important factor in student learning as well as a detemining factor for student success, then ifs time for FK UPNVJ to conduct an assessment of the learning environment, and one way to do that is through the perception of students.
The purpose of this study is to see whether perceptions of students on learning environment differs according to their level of training and to identify the relationship between learning environment and academic achievement of students which represented by their GPA.
Method: This study started on November 2010 using cross sectional design with 299 students involved as respondens. Research carried out by using questioner DREEM (Dundee Ready Educational Environment Measure) to assess students' perceptions of learning environment. Processing data using SPSS version 13.
Results: Data analysis shows that rating of all respondents Dreem score is 128/200, which means the learning environment in FK UPNVJ has more positive side, There are significant differences regarding students' perceptions of the learning environment according to their level of training. There is a significant relationship between students perceptions of learning environment with their academic achievement in 3rd grade students.
Conclusion: According to student perception the learning environment at Faculty of Medicine UPNVJ had more positif side. Learning environment has a direct impact on students academic achievement in the 3rd grade students but in the 2nd and 4th grade students, learning environment does not directly affect students academic achievement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T21163
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfitri Bustamam
"Latar belakang: Kurikulum bcrbasis kompctcnsi mulai diimplementasikan di Fakultas Kedokteran Universitas Pem bangunan Nasional “Veteran” Jakarta pada tahun akadcmik 2006/2007- Mengingat problem-based learning baru diimplcmcntasikan, pcrlu dilakukan evaluasi sebagai umpan batik bagi institusi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengevaluasi kinerja tutor dalam menstimulasi proses pembelajaran dalam diskusi kelompok, dan 2) mengevaluasi harapan mahasiswa terhadap kinerja tutor serta pengalaman belajar dan prcstasi akadcmik yang mcmpengaruhi harapan tersebut.
Metode: Pcnelitian ini merupakan penelitian cross sectional mcnggunakan kucsioner yang mendeskripsikan karakteristik mahasiswa dan tutor sorta daftar tilik. Daftar tilik terdiri atas 24 butir yang dikelompokkan kc dalam empat dimensi, yaitu: mendorong claborasi, mcngarahkan proses pembelajaran, mendorong integrasi pengetahuan, serta intcraksi dan tanggung jawab individu. Mahasiswa diminta mengisi daftar tilik yang menggambarkan kinerja tutor yang mereka amati dan hurapkan. Pengisian daflar tilik dilakukan dua kali, setelah fase analisis kasus dan fase melaporkan hasil bolajar mandiri.
HasiI:. Sejumlah 163 mahasiswa dan I6 tutor berpanisipasi dalam penelitian. Terdapat ketidakscsuaian antara kiuerja tutor yang diamati dan yang diharapkan oleh mahasiswa (p < 0,050). Karakteristik mahasiswa (jenis kelamin, umur, pelatihan pcmbelajaran siswa aktif] dan pengalaman belajar siswa aktif di SMA) tidak berkorclasi dengan harapan mahasiswa terhadap kinerja tutor. Namun, prestasi akademik mahasiswa berdasarkan nilai .student oral case analysis (SOCA) mcnunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapat nilai 60-95 secara modcrat (77%) mempunyai harapan yang lebih baik terhadap kincrja tutor [risiko relatif = l,77; 95% interval kepercayaan = 0,82-3,78; p =0,l-43] dibandingkan dengan mahasiswa dengan nilai 45-59.
Kesimpulan: Ada ketidaksesuaian antara kincrja tutor yang diamati dan yang diharapkan oleh mahasiswa dalam memfasilitasi pembelajaran dalam diskusi kelompok.

Background: Competency-based curriculum has been implemented in Faculty of Medicine, University of UPN Veteran Jakarta since the academic year 2006-2007. Due to the first time implementation of problem-based leaming, it has to be evaluated as a feedback for the institution. The aims of this study arc: l) to evaluate the level of tutor performance in stimulating learning process in tutorial discussion, and 2) to evaluate student expectations on tutor performance and to identify student’s learning experience and academic achievement which have correlation with the expectation.
Methods: This is a cross-sectional study using a questionnaire describing student and tutor characteristics and checklist about tutor performance. The checklist has 24 items grouped in four dimensions, i.e. elaboration, directing the learning process, integration of knowledge, stimulating interaction and individual accountability. 'I`he students were asked to till out the checklist twice, after the initial case analysis phase and the reporting phase.
Results: A number of l63 students and 16 tutors participated. There are discrepancies between student expectation and the level of tutor performance (p < 0.050). Student‘s characteristic (gender, age, student-centered training, student- centered experienced in high school) were not correlated with the expectation. However, students with the result of student oral case analysis (SOCA) test 60-95 are moderately (77%) have good expectation on tutor performance [risk ratio = l.77; 95% confidence interval = 0.82-3.78; p = 0.l43] compare to students with SOCA 45-59.
Conclusion: There are some discrepancies between student expectation and the level of tutor performance in stimulating learning process in tutorial discussion.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T32043
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Setyarini
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan dalam melakukan pemenuhan
nutrisi. Penelitian ini melibatkan 96 mahasiswa reguler keperawatan angkatan
2010 dan 2011 UPN ?Veteran? Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan 59%
responden berada pada tingkat pengetahuan sedang dan lebih banyak responden
yang memiliki sikap positif daripada responden yang memiliki sikap negatif
dalam pemenuhan nutrisi. Hasil penelitian juga menunjukkan seluruh responden
telah mendapatkan informasi mengenai nutrisi. Peneliti merekomendasikan agar
peneliti lain dapat melakukan penelitian yang serupa dengan cakupan populasi
yang lebih luas sehingga lebih menggambarkan pengetahuan dan sikap mahasiswa
keperawatan dalam melakukan pemenuhan nutrisi.

ABSTRACT
The aim of this study was to know the knowledge and attitudes of nursing
students in . The study included 96 regular nursing students
in class of 2010 and 2011 UPN "Veteran" Jakarta. The results of this study
indicated that the level of 59% respondents? knowledge was moderate and more
respondents had positive attitude than respondents who had negative attitude in
nutrition compliance. The results also indicated that all respondents ever got
information about nutrition. Researcher recommended that other researchers did
the similar study with the wider population so that more described the knowledge
and attitudes of nursing students in nutrition compliance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43717
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulnelly
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap perpustakaan Fakultas Ekonomi dan untuk mengetahui informasi pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa serta hubungannya dengan prestasi akademik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan teknik korelasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang terlebih dahulu diujicobakan kepada 34 responden diluar sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa S-1 Manajemen. dan S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta dengan pengambilan sampel dilakukan secara proporsional bertingkat yang dipilih secara acak.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi mahasiswa terhadap koleksi perpustakaan dalam mendukung kegiatan belajar mahasiswa adalah cukup baik, kecuali persepsi mahasiswa terhadap keragaman, kemutakhiran dan jumlah buku teks; jumlah laporan penelitian; keragaman ensiklopedi; kesesuaian dan jumlah kamus adalah kurang baik. Persepsi mahasiswa terhadap kualitas layanan, waktu layanan dan kemudahan mendapatkan layanan perpustakaan adalah cukup baik, sedangkan persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teknologi informasi, kesesuaian layanan, kemudahan mengakses informasi dan kecepatan memperoleh informasi adalah kurang baik. Persepsi mahasiswa terhadap petugas dan fasilitas perpustakaan cukup baik kecuali sarana meja Baca adalah kurang baik.
Sebagian besar mahasiswa membutuhkan waktu maksimal 2 (dua) jam setiap kali berkunjung ke perpustakaan. Tujuan utama mengunjungi perpustakaan untuk meminjam bahan pustaka. Koleksi yang sering dimanfaatkan adalah buku teks dan skripsi. Mahasiswa memanfaatkan koleksi perpustakaan karena tugas - tugas kuliah dan sedang menyusun sknpsi.
Hubungan persepsi mahasiswa terhadap koleksi dengan pemanfaatan perpustakaan sebagai berikut : ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap kualitas koleksi majalah dengan lama kunjungan. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap keragaman, kesesuaian dan kegunaan koleksi laporan penelitian dengan lama kunjungan. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap kegunaan koleksi skripsi dengan lama kunjungan. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap kemutakhiran buku teks dengan peminjaman buku teks. Ada hubungan yang signifikan antara persepsi mahasiswa terhadap kegunaan koleksi majalah dengan peminjaman majalah.
Hubungan pemanfaatan perpustakaan dengan prestasi akademik yaitu : ada hubungan yang signifikan antara frekuensi kunjungan dan lama kunjungan dengan indek prestasi kumulatif mahasiswa.
Study on Correlation Between Perception to Library and Use of Library with Academics Achievement of Students Faculty of Economics University of Pembangunan Nasional Veteran JakartaThe research is purposed to know students perception to library of Faculty of Economic and to know information on students' use of the library and correlation of the both with academic achievement.
Type of the research is quantitative with a survey approach. Data analysis is conducted using a descriptive analysis method and correlation technique. Data is collected using a questionnaire tried out before to 30 out-of-sample respondents. Population of the research is students' of S-1 Management and S-1 Accounting, Faculty of Economics, University of Pembangunan Nasional Veteran Jakarta by taking a proportionally stratified random sampling.
Result of the research has shown that students' perception to library book collection in supporting students' activity of learning is good enough. Students' perception to variety, recency, and amount of textbooks, amount of research reports, variety of encyclopedias, and suitability and amount of dictionaries is not good enough. Students' perception to services quality, services timeliness and ease to get library services is good enough. Students' perception to use of information technology, service suitability, easy access to information and promptness to get information is not good enough Students' perception to library facilities and staff is good enough. However, their perception to the reading desk is not good enough.
Most students spend 2 hours maximally anytime they visit the library. Special target of visiting the library is to borrow bibliography. Book collection utilized frequently is textbooks and final work. Reason for students to use the library book collection is to perform lecture task and complete final work.
Correlation between students' perception to book collection with use of library are as follow. There is a significant correlation between students' perception to quality of magazine collection with period of visit. There is a significant correlation between students' perception to variety, suitability and usefulness of research report collection with period of visit. There is a significant correlation between students' perception to usefulness of final work collection with period of visit. There is a significant correlation between students' to recency of textbooks with textbook lending. There is a significant correlation between students' perception to usefulness of magazine collection with magazine lending.
Correlation between use of library with cumulative achievement index is as follow: There is a significant correlation between period of visit and frequency of visit with cumulative achievement index of the students.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11817
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Firdaus
"Pada umumnya sampai saat ini orang berpendapat bahwa siswa yang memiliki tingkat intelegensi tinggi biasanya akan memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula, karena intelegensi merupakan bekal utama yang akan memudahkan dalam proses belajar yang akhimya akan menghasilkan prestasi belajar yang maksimal. Walaupun demikian dalam kenyataan sering ditemukan siswa yang prestasi belajarnya tidak sesuai dengan tingkat intelegensinya. Ada siswa yang memiliki kemampuan intelegensi relatif tinggi tetapi relatif rendah prestasi belajamya, balikan ada siswa yang walaupun intelegensinya relatif rendah dapat meraih prestasi belajar yang relatif tinggi. Prestasi belajar hanya dapat dilihat dari indikator prestasi akademik pada bidang studi sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya umumnya hanya dikaitkan dengan Intelligence Quotient (IQ). IQ dipandang oleh banyak praktisi pendidikan sebagai faktor utama penentu keberhasilan proses belajar. Daniel Goleman penulis buku Emotional Intelligence (El) menjelaskan bahwa manusia mempunyai dua jenis intelegensi, yaitu intelegensi rasional (IQ) dan intelegensi emosional (El). Dua intelegensi itu sangat berperan besar dalam kehidupan termasuk dalam keberhasilan belajar. El diperlukan untuk mengatasi tantangan dan hambatan yang muncul baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa yang dapat secara langsung mempengaruhi kesejahteraan psikologis siswa. Dalam proses belajar siswa ke 2 jenis intelegensi ini sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi EI. Siswa tidak akan dapat belajar dengan baik tanpa antisipasi penghayatan emosional akan mata pelajaran yang disajikan di sekolah. Selama ini dalam pengukuran IQ kemampuan emosi tidak diperhitungkan dan ini tampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan yang ada lebih menitikberatkan pada upaya mencerdaskan rasional anak dibanding merangsang kemampuan emosi. Dengan kata lain sistem pendidikan yang kurang merangsang kemampuan emosi mengakibatkan siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran atau untuk memiliki pikiran yang jernih. Obyek penelitian kali ini adalah siswa sebuah SMU di Jakarta Timur yaitu SMU 14. Sampel yang diambil sebesar 223 siswa atau 30% dari 741 siswa yang tersebar dari kelas 1 hingga kelas 3 yang umumnya berusia sekitar 15 hingga 18 tahun. Teknik sampling yang dipakai adalah stratified random sampling. Responden terdiri dari 106 siswa dan 117 siswi. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar dengan nilai korelasi pearson sebesar 0,693 dan koefisien determinasi 0,48 atau 48%. Pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa semakin baik kecerdasan emosional maka semakin baik pula prestasi belajarnya. Sebaliknya semakin lemah kecerdasan emosional maka semakin menurun pula prestasi belajarnya. Koefisien determinasi sebesar 48% menunjukkan adanya pengaruh faktor-faktor lain atau variabel variabel lain selain kecerdasan emosional sebesar 52%.

In general, to this day, people are of the opinion that students who have a high level of intelligence will usually obtain high learning achievements, because intelligence is the main provision that will facilitate the learning process which will ultimately result in maximum learning achievements. However, in reality it is often found that students whose learning achievements do not match their level of intelligence. There are students who have relatively high intelligence abilities but relatively low learning achievements. Conversely, there are students who, even though their intelligence is relatively low, can achieve relatively high learning achievements. Learning achievement can only be seen from indicators of academic achievement in the field of study, while the factors that influence it are generally only associated with Intelligence Quotient (IQ). IQ is seen by many educational practitioners as the main factor determining the success of the learning process. Daniel Goleman, author of the book Emotional Intelligence (El), explains that humans have two types of intelligence, namely rational intelligence (IQ) and emotional intelligence (El). These two intelligences play a big role in life, including success in learning. El is needed to overcome challenges and obstacles that arise both from within the student and from outside the student which can directly affect the student's psychological well-being. In the student learning process these two types of intelligence are very necessary. IQ cannot function properly without the participation of EI. Students will not be able to learn well without anticipating emotional appreciation of the subjects presented at school. So far, when measuring IQ, emotional abilities are not taken into account and this can be seen in the education system in Indonesia. The existing education system focuses more on efforts to educate children's rational abilities rather than stimulating emotional abilities. In other words, an education system that does not stimulate emotional abilities results in students who cannot muster a certain amount of control over their emotional lives, experiencing inner battles that rob them of their ability to concentrate on lessons or to have a clear mind. The objects of this research were students from a high school in East Jakarta, namely SMU 14. The sample taken was 223 students or 30% of 741 students spread from class 1 to class 3, generally aged around 15 to 18 years. The sampling technique used was stratified random sampling. Respondents consisted of 106 students and 117 female students. The results obtained from this research are that there is a positive and significant relationship between emotional intelligence and learning achievement with a Pearson correlation value of 0.693 and a coefficient of determination of 0.48 or 48%. This positive influence shows that the better the emotional intelligence, the better the learning achievement. On the other hand, the weaker the emotional intelligence, the lower the learning achievement will be. The coefficient of determination of 48% indicates the influence of other factors or variables other than emotional intelligence of 52%."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S-pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Lestari
"Konsekuensi dan penerapan strategi SPICES di FK Unissula sejak 2005 adalah seluruh kegiatan pembelajaran harus dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa yang ditandai dengan adanya kegiatan belajar mandiri. Karena pembelajaran berpusat pada siswa tersebut merupakan budaya baru bagi mahasiswa, maka perlu dieksplorasi berbagai faktor yang dapat mempengaruhi perilaku mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-fuktor prediksi perilaku pembelajaran berpusat pada siswa 205 mahasiswa angkatan 2005 dan 2006 menjadi subjek dalam penelitian ini. Keseluruhan data digali dengan menggunakan kuesioner. Risiko relatif (RR) dihitung untuk mengetahui risiko faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pernbe1ajaran berpusat pada siswa, dengan menggunakan regresi cox dengan time konstan, dengan menggunakan software STATA 9.
Hasil penelitian menunjukkan 123 (60%) mahasiswa memiliki perilaku pembelajaran yang tergolong dalam kategori pembelajaran berpusat pada siswa. Kesiapan belajar mandiri (RR sesuaiatFI,76, IK1,39-2,22), persepsi positif terhadap pembelajaran berpusat pada siswa (RR suaian I,Sl, dan asa1 daerah (RR suaian = 5,96, IK = 1,75-2,22) merupakan faktor prediksi dominan terbadap perilaku pembelajaran berpusat pada siswa. Pengelahuan mengenai pembelajaran berpusat pada siswa serta pengnasaan teknologi informasi, usia, gender, dan tahun akademik bukan merupakan fuktor prediksi dominan perilaku pembelajaran berpusat pada siswa.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulksn bahwa untuk meningkatkan perilaku pembelajaran student centered, faktor kesiapan beajar mandiri dan persepsi positif siswa terhadap pembelajaran berpusat pada siswa perlu ditingkatkan. Perlu diberikan bimbingan dan perhatian lebih kepada siswa berasal dari luar Jawa agar siap dan mampu melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa.

Sultan Agung Islamic medical school has to implement student centered learning strategy for all of its learning activities as its consequences of applying SPICES. Since the student centered learning is a new culture for most of the students study exploring factors which might influence the student centered behavior should be conducted. This study is aimed at investigating predicted factors of student centered behavior.
205 students from 2005 and 2006 academic year stood as the subjects of this study. Questionaires were used to collect data. Relative risks (RR) were calculated to identify the risk factors related to student centered behavior using Cox regression analysis with constant time.
The results indicate that 123 (60%) subjects perform student centered behavior. Tbe students' self directed learning readiness score (RR ajusted (RRa)=L76, CI L39-2.22), Cl L26- dominant factors which influence the student centered behavior. Variables of students' knowledge about student centered learning, IT skill, gender, age and students' year entry do not seem to affect the student centered behavior. In order to improve the performance of student centered behavior, self directed learning readiness and student positive perception toward student centered learning should be taken into consideration. Students from out of Java should be given major attention and guidance to go through student centered learning atmosphere.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T31979
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brahmanditha Ardian Mahatma
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kecerdasan emosi dan self-efficacy dengan prestasi akademik. Kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi dan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain (Goleman, 1999). Self-efficacy merupakan keyakinan yang dimiliki seseorang mengenai kemampuannya untuk mengatur dan melaksanakan tindakan dalam mencapai suatu tujuan tertentu (Bandura, 1997). Menurut KBBI, prestasi akademik adalah hasil pencapaian seseorang yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar di sekolah atau perguruan tinggi yang biasanya ditunjukan dengan nilai angka atau simbol. Kecerdasan emosi diukur menggunakan Emotional Intelligence Inventory (EII) dan self-efficacy diukur menggunakan College Academic Self-Efficacy Scale (CASES). Penelitian ini dilakukan pada 178 mahasiswa Universitas Indonesia angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015. Data penelitian diolah menggunakan teknik statistik Pearson Correlation & Multiple Correlation.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dan prestasi akademik, self-efficacy dengan prestasi akademik, maupun kecerdasan emosi dan self-efficacy secara bersama-sama mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi akademik. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada seluruh sivitas akademik terutama psikologi pendidikan, untuk mempertimbangkan aspek kecerdasan emosi dan self-efficacy demi pencapaian prestasi akademik mahasiswa yang lebih baik.

This study aimed to examine the relationship between emotional intelligence and self-efficacy with academic achievement. Emotional intelligence is the ability to recognize our own feelings and the feelings of others, motivating and managing emotions well in ourselves and in relationships with others (Goleman, 1999). Self-efficacy is the belief that one has the ability to organize and carry out actions in achieving a particular goal (Bandura, 1997). According KBBI, academic achievement is the achievement of an individual derived from teaching and learning activities in schools or colleges that usually indicated by the value of numbers or symbols. Emotional intelligence was measured using the Emotional Intelligence Inventory (EII) and self-efficacy was measured using the College Academic Self-Efficacy Scale (CASES). This study was conducted on 178 students of the University of Indonesia class of 2012, 2013, 2014, and 2015. Data were analyzed using statistical techniques Pearson Correlation and Multiple Correlation.
The results showed that there is a positive and significant relationship between emotional intelligence and academic achievement, self-efficacy with academic achievement, as well as emotional intelligence and self-efficacy together have a positive and significant relationship with achievement. The results of this study can be input to all academic faculty primarily educational psychology, to consider aspects of emotional intelligence and self-efficacy for the sake of academic achievement of students better.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63256
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tompodung, Linda Maya
"ABSTRAK
Latar Belakang: Persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran terbukti dapat memengaruhi prestasi, kepuasan dan kesuksesan mahasiswa. Mahasiswa yang berpendapat bahwa lingkungan pembelajaran memberikan dukungan akan belajar lebih keras dan memberikan prestasi lebih baik. Di Indonesia prestasi belajar lulusan dokter diukur secara nasional dengan menggunakan UKMPPD.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungannya dengan kelulusan dalam UKMPPD.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Data diperoleh dari 105 peserta UKMPPD. Persepsi lingkungan pembelajaran diukur menggunakan kuesioner DREEM dan menghubungkannya dengan kelulusan dalam UKMPPD. Data berdistribusi tidak normal sehingga digunakan analisis Mann-Whitney. Analisis multivariat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kelulusan UKMPPD.Hasil: Penelitian ini menunjukkan sembilan puluh persen mahasiswa FK UNSRAT mempunyai persepsi lsquo;positif rsquo; terhadap lingkungan pembelajaran. Total skor median DREEM persepsi mahasiswa kurang berprestasi lebih baik dibandingkan mahasiswa berprestasi. Hasil analisis multivariat tidak menemukan hubungan lingkungan pembelajaran dan kelulusan UKMPPD, namun kelulusan UKMPPD berhubungan dengan dengan status ujian peserta.

ABSTRACT
Background Students rsquo experience about their learning environment in medical education has been shown to be related to their achievements, satisfaction and success. Students who consider the learning environment supportive will learn harder and perform better. In Indonesia, the performance of newly graduated physicians is measured nationally using Indonesia Medical Licensing Exam IMLE . Objective The aim of this research is to describe students rsquo perception about their learning environment and its relationship with pass rate in IMLE.Methods We measured the perception on the learning environment of 105 students of Sam Ratulangi University UNSRAT Faculty of Medicine who were about to undertake IMLE in February 2017 using DREEM questionnaire and calculated the relationship with IMLE pass rate. Data analyzed was conducted using Mann Whitney test. Multivariate analysis was used to identify the factors affecting pass rate at IMLE.Results We found that 90 percent of the students have positive perception regarding learning environment in UNSRAT. The overall median DREEM score of the academic under achievers 136.00 was higher compared to the academic achievers 126.00 . However, multivariate analysis found no significant association between learning environment and the IMLE pass rate. Instead, IMLE pass rate is associated with the participant rsquo s exam status."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayunda Sekar Setti
"Survei PISA, TIMMS dan PIRLS menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia di bidang sains, matematika, dan membaca masih tergolong rendah. Padahal alokasi APBN terus meningkat setiap tahunnya di sektor pendidikan. Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa self-efficacy, kecerdasan emosional, dan intervensi gaya belajar di sekolah menjadi faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik siswa. Dalam rangka mengembangkan studi-studi sebelumnya, peneliti menggunakan faktor lain untuk menjelaskan prestasi siswa yaitu self-regulated learning dan pengasuhan otoritatif orang tua. Pada penelitian ini, prestasi siswa tidak hanya dilihat dari bidang akademik saja, tetapi juga prestasi di bidang non-akademik. Penelitian ini menggunakan survei yang disebar kepada 285 siswa yang bersekolah di SMA Negeri 97 Jakarta. Sampel tersebut dipilih dengan teknik multistage stratified random sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa memiliki tingkat prestasi, tingkat self-regulated learning, dan tingkat pengasuhan otoritatif yang cenderung sedang. Self-regulated learning dan pengasuhan otoritatif orang tua juga terbukti memiliki korelasi positif dengan prestasi siswa. Begitu pula dengan dimensi-dimensi pembentuk self-regulated learning dan pengasuhan otoritatif orang tua yang terbukti memiliki korelasi positif dengan prestasi siswa. Namun, tidak ditemukan korelasi antara dimensi penerimaan-keterlibatan orang tua dengan prestasi siswa pada konteks ini. Lebih lanjut, hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis kelamin memengaruhi hubungan antara tingkat self-regulated learning dan tingkat pengasuhan otoritatif orang tua dengan tingkat prestasi siswa dalam model elaborasi spesifikasi.

The PISA, TIMMS, and PIRLS surveys show that the achievements of Indonesian students in science, mathematics, and reading are still low. Even though the state budget allocation continues to increase every year in the education sector. Several studies previously found that self-efficacy, emotional intelligence and learning style interventions at school as a factor that contribute to student academic achievement. To enrich previous studies, the researcher used another factors to explain student achievement, that is self-regulated learning and authoritative parenting. In this research, student achievement is not only seen from academic field, but also achievements in non-academic fields. This study was conducted using a survey to 285 students from SMA Negeri 97 Jakarta. The sample was selected by multistage stratified random sampling. The results show that students have a level of achievement, level of self-regulated learning, and level of authoritative parenting which tends to be moderate. Self-regulated learning and authoritative parenting, that is shown to have a positive correlation with student achievement. However, no correlation was found between the dimensions of acceptance-involvement parental with student achievement in this context. Furthermore, the results of this study indicate that sex influence the relationship between the level of self-regulated learning and the level of authoritative parenting with the level of student achievement in the elaboration models of specification patterns."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This study was aimed at explaining the correlation of aspiration, perception, locus of control, learning environments, instruction and learning activity with the students's learning achievement and find the most effective set of variable to explain the students learning achievement. The subjects of this study were 178 students of the faculty of Mathematics and Natural Sciences, Padang State University. The data were collected through questionnaire and analyzed by the regression technique. The results indicated that there is relationship between locus of control, aspiration, perception, learning environmental condition, instruction and learning activity with the students learning achievement and the most effective set of variable to explain the student learning achievement are learning activity, instruction, perception and aspiration."
2006
370 JPUNP 29:1 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>