Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64038 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutahayan, Avriline M.
"Kredibilitas dan reputasi Indonesia di mana pergaulan internasional memburuk akibat berbagai tragedi yang dideritanya. Tragedi-tragedi ini mencemarkan citra bangsa. Tujuan dari penelitian ini adalah umuk mempelajari strategi-strategi yang telah diterapkan oleh Indonesia dalam rangka membangun kembali identitas internasionalnya. Berbagai departemen dan badan-badan pemerintahan telah menciptakan dan menjalankan strategi-strategi secara independen dan tidak terpadu guna mencapai tujuan mereka masing-masing. Hasilnya tidaklah sebagaimana yang diharapkan. Agar diperoleh basil yang optimal, negara-negara perlu menerapkan prinsip-prinsip nation branding. Pengembangan teknik-teknik nation branding dan memperhatikan berbagai strategi komunikasi pemasaran dan corporate branding.

Indoncsia's credibility and reputation in the eyes of the intemational community have weakened due to the numerous tragedies it suffered. These tragedies are damaging to the country's image. The purpose of this study is to examine the strategies adopted by Indonesia to rebuild its intemational identity. Various government ministries and agencies have designed and implemented independent and non-integrated strategies to accomplish their respective objectives. Consequently, they did not yield the desired outcome. To achieve maximum results, countries need to apply the principles of nation branding. The development of nation branding techniques must incorporate various marketing cornmunications and corporate branding strategies."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33855
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Subroto
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan penilaian pembaca terhadap kredibilitas
berita yang sama yang diakses dari surat kabar, website, dan apps. Penelitian
dilakukan dengan metode eksperiman terhadap 37 partisipan eksperimen. Adapun dimensi yang diukur adalah completenss, relevance, well written, accuracy, imparsiality, trusworthiness, dan actuality. Penelitian ini menggunakan disain Randomized One-Way Anova. Berdasarkan hasil uji Fhitung > Ftabel (3,505 > 3,28) dan Sig (0,041) < 0,05 maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan penilaian pembaca terhadap Kredibilitas Berita dari Surat Kabar, Website dan Apps. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kendati beritanya sama namun penilaian pembaca yang mengakses berita dari jenis media berbeda adalah berbeda. Hasil penelitian menunjukkan surat kabar menempati penilaian tertinggi oleh pembaca terkait kredibilitas berita, diikuti oleh website, dan apps. Surat kabar menempati penilaian tertinggi untuk dimensi well writen, objectivity, trustworthiness, dan accuracy Pembaca website memberikan nilai tertinggi untuk dimensi relevance Sedangkan pembaca apps memberikan penilaian tertinggi untuk dimensi completenss, actuality dan imparsiality

ABSTRACT
The study evaluated readers' assessment on credibility of news on certain topics accessed from newspaper, website, and app. The study was conducted by taking experiment to 37 participants. The experiment measured a number of dimensions namely completeness, relevance, well written, accuracy, impartiality, trusworthiness, and actuality. This study used randomized design One-Way ANOVA. Based on the test results F count> F table (3.505> 3.28) and Sig (0.041) <0.05 then Ho was rejected, then it argued that readers had different perspectives when they valued the credibility of news articles on Newspaper, Website and App. The study then concluded that readers found different qualities on the way each media presenting its news. Newspaper had the highest rating for credibility while websites and apps were on the second and the third. The newspaper also had the highest rating in terms of well writen aspect, objectivity, trustworthiness, and accuracy. Readers who
accessed news from website valued the media by its relevance, while readers
thought app offered highest level on completeness, actuality, and impartiality"
2016
T45945
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kantiana Taslim
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penerapan prinsip-prinsip positive parenting program untuk menurunkan perilaku berbohong pada remaja dengan Parent-Child Relational Problems. Positive Parenting Program bertujuan untuk mencegah dan mengatasi masalah perilaku anak dengan cara meningkatkan komunikasi dan hubungan positif antara orangtua anak melalui penerapan praktek gaya pengasuhan positif. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan before-after study design dan metode single-subject design. Keberhasilan program pengasuhan positif dalam menurunkan perilaku berbohong terlihat dari perbandingan skor pre-test dan post-test. Perilaku berbohong diukur dengan Lying Towards Parents Scale dan Child Behavior Checklist khusus pada item lie/cheat. Perubahan gaya pengasuhan positif diukur dengan alat ukur Skala Gaya Pengasuhan dan Parents Sense of Competence Scale. Hasil penerapan program intervensi ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan skor pada perilaku berbohong remaja dan peningkatan skor pada gaya pengasuhan positif orangtua.

This research was conducted to examine the application of positive parenting program principles to reduce lying behavior in adolescence with Parent Child Relational Problems. Positive Parenting Program is a program to prevent and solve children rsquo s behavior problem by increasing positive relationship and communication between parents and their children using positive parenting style. This research is an experimental research, conducted using before after study design and single subject design. The success outcome in the application of this program was seen from the comparison of pre test and post test scores. Lying behavior was measured with Lying Towards Parents Scale and Child Behavior Checklist, specifically in item lie cheat. The changes in positive parenting style are measured with Parenting Style Scale and Parents Sense of Competence Scale. The outcome of this intervention program shows that adolescence rsquo s lying score is decreasing and score of positive parenting style is increasing."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47317
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniya Khoerani Nadhilah
"Kebohongan prososial merupakan kebohongan yang berorientasi pada orang lain dengan maksud untuk menjaga hubungan dan bersikap sopan terhadap orang lain. Meskipun melanggar prinsip moral komunikasi untuk menyampaikan pesan dengan jujur, tetapi di sisi lain, kebohongan tersebut memiliki fungsi sosial untuk mempertahankan interaksi pada situasi sosial tertentu. Gaya pengasuhan orang tua memiliki kontribusi bagi perilaku kebohongan prososial anak. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan gaya pengasuhan otoritatif, otoriter, dan reasoning terhadap perilaku kebohongan prososial pada anak usia 7-10 tahun. Sejumlah 89 partisipan anak menyelesaikan pengukuran perilaku kebohongan prososial menggunakan Disappointing Gift Paradigm dan pengukuran gaya pengasuhan orang tua diukur dengan kuesioner PSDQ yang diberikan kepada orang tua. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif secara signifikan (rpb = -1.89, p=.038) antara gaya pengasuhan reasoning dengan perilaku kebohongan prososial anak pada usia 7-10 tahun. Sementara itu, hasil lainnya menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan pada gaya pengasuhan otoritatif (rpb = -.092, p=.196) dan otoriter (rpb = .042, p=.349). Penemuan dalam penelitian ini berkontribusi untuk memahami perilaku kebohongan prososial dan membangun kesadaran orang tua terhadap pentingnya menumbuhkan kepekaan sosial pada anak.

Prosocial lying are lies that are oriented towards others with the intention of building relationship and being polite towards others. Although it violates the moral principles of communication to convey the message honestly, on the other hand, such lies have a social function to maintain interaction in particular social situations. Parenting styles contributed to children's prosocial lying behavior. The purpose of this study is to investigate the relationship between authoritarian, authoritarian, and reasoning parenting styles and prosocial lying behavior in children aged 7 to 10. A total of 89 child participants completed measurements of prosocial lying behavior using the Disappointing Gift Paradigm and measurement of parenting styles using PSDQ questionnaires given to parents. The findings revealed a significantly negative relationship (rpb = -1.89, p=.038) between reasoning parenting styles and prosocial lying behavior in children aged 7 to 10 years. Meanwhile, other results showed the absence of a significant correlation with authoritative (rpb = -.092, p=.196) and authoritarian (rpb = .042, p=.349) parenting styles. The findings in this study contribute to understanding prosocial lying behavior and build parents’ awareness of the importance of growing social sensitivity in children."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dika Septina Anggraeni
"Penelitian ini membahas mengenai keberfungsian keluarga sebagai prediktor ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 424 orang berusia 18 hingga 21 tahun yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia. Adapun alat ukur yang digunakan yaitu, Self-Concealment Scale SCS untuk mengukur ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua dan Family Assessment Device FAD untuk mengukur keberfungsian keluarga yang dipersepsi oleh partisipan. Didapatkan hasil bahwa keberfungsian keluarga secara signifikan dapat memprediksi ketidakterbukaan remaja akhir pada orangtua R=,496.

This research conducted to examine family functioning as the predictor of self concealment among late adolescents to their parents. There were 424 participants from around Indonesia aged 18 to 21 for this study. The data were collected using Self Concealment Scale SCS to measure late adolescents self concealment and Family Assessment Device FAD to measure family functioning through participant's point of view. Result for this study indicated that significantly family functioning can be a predictor of late adolescents self concealment to their parents R .496, p"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iusvaldio Ramadhan
"Era post-truth ditandai dengan matinya kebenaran objektif. Kebenaran yang diutamakan adalah yang sesuai dengan pandangan politik kelompok yang bersifat absolut. Terkait dengan kritik sastra, karya sastra yang mengangkat isu subjektivitas dan kebenaran dalam politik, contohnya novel The Nix karya Nathan Hill, relevan untuk dikaji. Tesis ini meneliti bagaimana The Nix melalui berbagai strategi naratifnya menyuarakan narasi subjektif serta menjadi teks yang secara kritis bereaksi terhadap era post-truth dengan konteks politik yang mempolarisasi dan dogmatis. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dan pembacaan dekat untuk menelaah unsur-unsur yang ada di dalam teks. Analisis kemudian diperdalam dengan naratologi Genette, konsep subjektivitas, dan aspek metafiksional. Temuan menunjukkan adanya pengutamaan narasi subjektif melalui kisah yang personal dibandingkan kisah yang politis. Narasi politik kelompok dalam teks digambarkan sebagai sumber distorsi dan mereduksi subjektivitas tokoh, merendahkan kompleksitas demi ide semu tentang kebenaran. Teks menyuarakan narasi subjektif tokoh dengan menyelami berbagai sudut pandang melalui perjalanan tokoh utama dan pengungkapan kisah personal yang didistorsi oleh kesalahpahaman dan narasi politik. Pengungkapan yang dilakukan tokoh utama melalui aspek metafiksional dalam proses mengarang fiksi menunjukkan kesadaran bahwa narasinya bersifat subjektif dan sudut pandangnya terbatas, namun berupaya untuk memahami subjektivitas tokoh lainnya: suatu hal yang kontras dari kecenderungan dinamika politik pada era post-truth yang memecah belah.

The post-truth era is marked by the demise of objective truths. Individuals and groups often prefer truths that suit their political views which are characteristically absolute. In relation to literary criticism, it is relevant to study literary works that raise the issues of subjectivity and truth in politics, like Nathan Hill’s novel The Nix. This thesis examines how The Nix voices subjective narratives and critically reacts to the post-truth era where political narratives are polarizing and dogmatic. The study attempts to elaborate narrative elements in the text by using qualitative method and close reading. It incorporates Genette’s narratology and metafiction to further analyze the narrative elements. The findings show that the text prioritizes subjective narratives in personal stories in comparison to the political. Group political narratives are depicted as distorting and reductive to characters’ subjectivity, demeaning nuance in the name of truth. The text voices subjective narratives by exploring multiple point of views through the main character’s journey in revealing personal stories often distorted by misunderstandings and judgmental political narratives. The disclosure of personal stories by the main character through metafictional aspect in his fiction writing process shows that his narrative is subjective and his point of view is limited, but simultaneously attempts to attain understanding in other characters’ subjectivity through nuance: a contrast to the divisive political dynamics with post-truth inclination."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rahma Haninda
"ABSTRAK
Kredibilitas aplikasi mobile menjadi semakin penting seiring dengan banyaknya proses komunikasi, layanan, perdagangan, dan kepentingan personal dilakukan secara online. Akses yang luas dan banyaknya sumber yang memastikan ketersediaan informasi secara luas juga membuat penilaian kredibilitas menjadi sangat kompleks. Ketika pengguna tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk menilai informasi yang diberikan mereka dapat bergantung pada bintang / rating sebagai isyarat. Pengguna juga mungkin cenderung lebih suka menilai aplikasi berdasarkan ulasan daripada langsung mengevaluasi kualitasnya. Menggunakan LINE Webtoon sebagai objek penelitian, aplikasi mobile ini menawarkan lebih dari 200 judul komik online yang diterbitkan gratis setiap harinya. LINE Webtoon telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna, memiliki lencana bintang 4.5 dan direview oleh 931.354 pengguna di Google Play Store. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengguna tahu apa yang mereka ketahui dengan memeriksa peran penilaian kredibilitas dalam perilaku informasi online pengguna. Penelitian ini menganalisis penilaian kredibilitas pengguna pada aplikasi seluler berdasarkan teori Prominence Interpretation Theory PIT oleh B.J. Fogg dan Information Foraging Theory oleh Pirolli and Card. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran berurutan, metode kuantitatif berdasarkan eksperimen kuasi yang diikuti dengan metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Hasilnya menunjukkan bahwa bintang star/rating menjadi variabel independen bagi variabel kualitas informasi, sedangkan variabel interpretasi menjadi perantara terhadap korelasi antara bintang dengan kualitas informasi. Penilaian kredibilitas tetap memiliki peran namun tidak terlalu banyak porsinya untuk membangun perilaku informasi online pada pengguna aplikasi LINE Webtoon.

ABSTRACT
The credibility of mobile applications apps has become increasingly important because communication processes, services, commerce, and personal data are all online. Wide scale access and the multiplicity of sources that ensure widespread information availability also make assessing credibility extremely complex. When users do not have sufficient knowledge to judge the given information they may rely on the star rating as a cue. They also may prefer to rate the app based on the review rather than directly evaluate its quality. Using LINE Webtoon as the research rsquo s object, this mobile app offers over 200 online comics updated daily for free. LINE Webtoon has been downloaded by more than 10 million users, get 4.5 stars for rating, and has been reviewed by 931,354 users in the Google Play Store. This research aims to understand how users know what they know by examining the role of credibility assessment in users rsquo online information behavior. This research analyzes the user rsquo s credibility assessment of mobile apps based on Fogg rsquo s prominence interpretation theory PIT and users rsquo information behavior based on Pirolli and Card rsquo s information foraging theory. This research using a sequential mixed methods approach, quantitative based on quasi experiment following by qualitative in depth interview. The results show that star rating being the independent variable for information quality, meanwhile interpretation being the moderating variable for the quality information. The credibility assessment still has a role but not too much for online information behavior construct in LINE Webtoon app user context."
2018
T50216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Zamira
"Penelitian ini mengangkat isu pelibatan influencer Instagram dalam membuat konten promosi produk oleh pelaku bisnis. Kredibilitas influencer yang menjadi promotor produk diduga menjadi prediktor munculnya intensi membeli konsumen yang melihat iklan tersebut. Variabel lain yaitu rasa percaya konsumen terhadap influencer dihipotesiskan sebagai variabel moderator berdasarkan teori Ohanian (1991) yang menyatakan pentingnya sejauh mana influencer dapat dipercaya sebagai komponen kredibilitas sumber. Penelitian ini melibatkan 311 partisipan yang mengisi kuesioner alat ukur intensi membeli (Sia et al, 2009), kredibilitas influencer (Ohanian, 1991), dan rasa percaya konsumen terhadap influencer (Warner-Soderholm et al., 2018 dan Hajli, 2014). Hasilnya, tidak terdapat efek moderasi dari variabel rasa percaya konsumen terhadap influencer Instagram. Terdapat hubungan korelasional antara variabel kredibilitas influencer, intensi membeli, dan rasa percaya konsumen terhadap influencer. Penelitian ini memberikan temuan baru mengenai perilaku konsumen Indonesia dalam menyikapi konten-konten promosi influencer Instagram.

This research focused on the issue of the growing numbers of Instagram influencers creating product promotional content by business owners. Influencer’s credibility is hypothesized as a predictor in purchase intention of the consumers who are exposed to the advertisement. Consumer’s trust in influencers is also hypothesized as a moderator due to Ohanian’s (1991) source credibility theory that included trustworthiness as a component in building source credibility. The study recruited 311 participants who filled in an online questionnaire on purchase intention (Sia et al, 2009), influencer’s credibility (Ohanian, 1991), and consumer’s trust in influencers (Warner-Soderholm et al., 2018 and Hajli, 2014). The result shows that there was no moderation effect on consumer’s trust in Instagram influencers to between the variable of influencer credibility and purchase intention. Correlational relationship were found between influencer credibility, purchase intention, and consumer’s trust in influencer. This research obtained new findings on Indonesian consumer behaviour towards Instagram influencer’s promotional content in Instagram."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeofanty Aisha
"Lanskap media sosial yang terus berkembang secara signifikan memengaruhi reputasi individu, berfungsi sebagai platform penting untuk membangun citra dan reputasi. Sebagai tanggapan, personal branding muncul sebagai upaya yang disengaja untuk menumbuhkan reputasi positif. Individu, termasuk selebriti Indonesia seperti Raffi Ahmad, memanfaatkan platform ini secara strategis. Melalui penggunaan media sosial yang konsisten, Raffi Ahmad dengan cermat mengembangkan personal branding sekaligus membentuk reputasinya. Penelitian ini mengkaji strategi personal branding yang dilakukan Raffi Ahmad untuk mengelola reputasinya di media sosial, khususnya di Instagram dan YouTube. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode tinjauan pustaka dan analisis konten, analisis ini mengungkap konsistensi Raffi Ahmad terhadap delapan prinsip personal branding yang dikemukakan Peter Montoya. Selain itu, Raffi menerapkan strategi manajemen reputasi yang menjadi landasan penerapan prinsip personal branding. Analisis ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan personal branding dan reputasi yang baik di media sosial, serta menunjukkan bagaimana upaya tersebut dapat membuka peluang unik bagi individu, seperti yang dicontohkan oleh pengalaman Raffi Ahmad

The evolving landscape of social media significantly influences individuals' reputations, serving as a pivotal platform for image and reputation construction. In response, personal branding emerges as a deliberate endeavor to cultivate a positive reputation. Individuals, including Indonesian celebrities like Raffi Ahmad, leverage these platforms strategically. Through consistent use of social media, Raffi Ahmad meticulously developed his personal brand, concurrently shaping his reputation. This study scrutinizes the personal branding strategies employed by Raffi Ahmad to manage his reputation on social media, particularly on Instagram and YouTube. Employing a qualitative approach with literature review and content analysis methods, the analysis reveals Raffi Ahmad's adherence to the eight principles of personal branding proposed by Peter Montoya. Additionally, Raffi employs reputation management strategies, serving as a foundation for implementing personal branding principles. This analysis underscores the significance of adeptly managing personal branding and reputation on social media, showcasing how such efforts can unlock unique opportunities for individuals, exemplified by Raffi Ahmad's experiences.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cathlin Rosemarie Wahjoedi
"Makalah ini membahas tentang peran media dan influencer relations dalam
pembentukan citra dan reputasi perusahaan. Kasus yang diambil adalah kampanye BTS
Meal yang dilakukan oleh McDonalds, yang memicu kontroversi karena memicu
kerumunan dan tidak menaati protokol COVID-19. Kejadian ini memicu peliputan
negatif dari berbagai media tradisional dan modern mengenai penutupan gerai oleh
aparat dan tidak adanya tindakan konkrit yang diambil oleh McDonalds. Dalam hal ini
terlihat bahwa bahwa humas McDonalds tidak mengaplikasikan konsep media relations
maupun influencer relations, sebab tidak terlihat upaya humas dalam menjalankan
perannya sebagai lubricant, serta membangun hubungan yang empatik dengan
masyarakat. Hal ini berdampak negatif terhadap reliabilitas dan kredibilitas perusahaan,
yang merupakan bagian dari konstruk reputasi.

This paper discusses about the impact of media and influence relations on the
construction of corporate image and reputation. The study focuses on the BTS Meal
campaign initiated by McDonalds, which triggers a controversy due to its negligence
to health protocols for COVID-19 prevention. This event was covered negatively by
both the traditional and modern media on the closure of some McDonalds branch all
over Indonesia and on how the company does not take concrete action. Through this
event it can be seen that McDonalds did not utilize the concept of media relations and
influencer relations, as the public relations department did not show an attempt in
fulfilling their role as lubricant or forging a genuine relationship with the public. This
in turn impacts negatively to the reliability, credibility, and trustworthiness of the
company, which is part of the reputation construct.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>