Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Rastafarian
"ABSTRACT
The article focuses on how to prevent and overcome resistance to change. Readiness to change is introduced as a concept to prevent resistance to change for occurring. Subsequently, this article provides an in depth discussion on how to reduce resistance to change cognitively. Finally, The article offers remedies to overcome resistance to change.

ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang bagaimana cara mencegah dan mengatasi resistensi pada pekerja dalam menangani perubahan di dalam perusahaan. Konsep keadaan siap dalam mengalami perubahan diperkenalkan untuk mengatasi resistensi pada pekerja dalam menangani perubahan. Berikutnya, artikel ini akan membahas secara detil, untuk mengurangi resistensi pada pekerja dalam menghadapi perubahan secara kognitif. Akhirnya, artikel ini menawarkan beberapa saran untuk mengatasi resistensi pada pekerja dalam menghadapi perubahan."
2017
S69060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suratini
"ABSTRAK
Salah satu perubahan yang akan dilakukan Kementerian Sosial pada tahun
2014 yaitu penerapan sistem penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil. Sistem
penilaian yang baru tersebut menggunakan penilaian Sasaran Kerja Pegawai.
Kegagalan untuk menilai kesiapan organisasi dan individu dapat mengakibatkan
manajer menghabiskan waktu dan energi untuk menghadapi resistensi. Oleh
karena itu diperlukan adanya kesiapan dari para pegawai sendiri. Kesiapan
individu untuk berubah menurut beberapa penelitian dipengaruhi oleh komitmen
organisasi para pegawainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
komitmen organisasi terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di
kantor pusat Kementerian Sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 257
orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil di kantor pusat Kementerian Sosial.
Instrumen pengukuran komitmen organisasi yang digunakan merupakan adaptasi
dari Meyer & Allen (1991), sedangkan untuk instrumen kesiapan individu untuk
berubah menggunakan pengukuran yang dikembangkan oleh Hanpachern (1997).
Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh
terhadap kesiapan individu untuk berubah pada pegawai di kantor pusat
Kementerian Sosial. Namun bila dilihat berdasarkan dimensi komitmen organisasi
menunjukkan bahwa dimensi komitmen afektif dan komitmen berkelanjutan
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah.

ABSTRACT
One of the changes that will be made by the Ministry of Social Affairs in 2014 is
the implementation of performance appraisal system of civil servants. The new
scoring system using Employee Job Objective assessment. Failure to assess the
readiness of organizations and individuals can lead managers to spend time and
energy to deal with resistance. Therefore we need the readiness of the employees
themselves. Individual readiness to change, according to some studies influenced
by employees' organizational commitment. This study was conducted to determine
the effect of organizational commitment on the readiness of individuals to change
the employee at the Ministry of Social Affairs headquarters. Respondents in this
study amounted to 257 people who are civil servants in the Ministry of Social
Affairs headquarters. Organizational commitment measurement instrument used
in this study is an adaptation of Meyer & Allen (1991). While individual readiness
to change instrument used is an adaptation of Readiness for Change (RFC) which
is developed by Hanpachern (1997). This research proves that organizational
commitment does not affect the individual's readiness for change in personnel at
the headquarters of the Ministry of Social. However, when viewed by the
dimensions of organizational commitment suggests that the affective commitment
and continuance commitment have a significant effect on an individual's readiness
to change."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Yayuk Sri Rahayu
Jakarta: UI-Press, 2015
658.406 AMY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Amelia Purwanti
"ABSTRAK
Komitmen organisasi adalah sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai kepada
organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan ketika anggota organisasi
mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, keberhasilan organisasi
serta kemajuan yang berkelanjutan (Luthans, 2007). Zhou (2006, dalam Irawanto,
2009) berpendapat bahwa ada beberapa karakteristik gaya kepemimpinan di Asia,
yaitu otoritarianisme, kebajikan, dan moralitas. Ketiga karakteristik tersebut
menjadi dimensi dari kepemimpinan paternalistik. Penelitian dilakukan kepada
264 responden di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar. Alat ukur yang digunakan
untuk kepemimpinan paternalistik adalah kuesioner pengembangan dari Cheng et
al. (2004) yang sudah disesuaikan oleh Irawanto (2011) untuk konteks di
Indonesia, dan untuk komitmen organisasi menggunakan kuesioner Allen &
Meyer (1997) yang telah dikembangkan oleh Jaros (2007). Dimensi
kepemimpinan paternalistik yang memiliki pengaruh terhadap komitmen
organisasi di KPP Jakarta Khusus dan WP Besar adalah kepemimpinan moral
yang mempengaruhi komitmen afektif dan kepemimpinan kebajikan yang
mempengaruhi komitmen normatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemimpin
yang memiliki gaya kepemimpinan kebajikan dapat meningkatkan perasaan
kewajiban untuk bertahan di organisasi. Kemudian, hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan moral yang
bersifat berani membela bawahan, kemurahan hati, tidak korupsi, bertanggung
jawab, adil, dan memimpin dengan contoh dapat meningkatkan perasaan memiliki
terhadap organisasi. Kantor Pusat DJP perlu meningkatkan efektifitas pelaksanaan
internalisasi nilai-nilai organisasi, terutama nilai integritas dan sinergi agar lebih
tercermin dalam gaya kepemimpinan moral serta menerapkan kegiatan mentoring
untuk AR dan fungsional yang dilakukan oleh Kepala Seksi dan Kepala Kantor
Pelayanan Pajak.

ABSTRACT
Organizational commitment is an attitude that reflects employee’s loyalty towards
organization and is an ongoing process when members of the organization
express their interest towards organization, organizational success and
continuous organizational improvement (Luthans, 2007). Zhou (2006, in
Irawanto, 2009) argues that there are some characteristic of leadership style in
Asia, namely authoritarianism, benevolent, and morality. These three
characteristics form a dimension of paternalistic leadership. This research was
conducted to 264 respondents at KPP Jakarta Khusus and Large Tax Office. The
measurement used for paternalistic leadership is the questionnaire that has been
developed from Cheng et al. (2004) and has been adapted by Irawanto (2011) to
Indonesian’s context and organizational commitment used a questionnaire from
Allen & Meyer (1997) that has been developed by Jaros (2007). Paternalistic
leadership dimensions that have an influence on organizational commitment are
morality leadership that influences the affective commitment and benevolent
leadership that affects normative commitment. It shows that a leader who have the
benevolent leadership can increase feelings of obligation to stay in the
organization. Then, the results also show that a leader who have a moral
leadership style that is courageous, magnanimity, incorruption, responsible,
impartial, and lead by example can improve the feeling of belonging to the
organization. DJP needs to improve the effectiveness of internalization of
organizational values, especially the value of integrity and synergy to be more
reflected in moral leadership styles and apply the mentoring activities for AR and
functional conducted by Head of Unit and Head of the Tax Office."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abi Zulfahmi
"Change is unavoidable in organizations. Changes in public organizations occur to meet the internal and external demands, and to enable organizations to advance. There are several factors at individual and organizational level. These factors are affective commitment, self-efficacy, satisfaction with co-workers, satisfaction to immediate supervisor, opportunities to participate, opportunities for growth, and respect in the workplace that influence the employee’s perception about the level of success in implementing organization changes; provided they are mediated by management communication and appropriateness of the change goals. This research intends to analyze how the individual and organizational factors influence employees’ perception in the change process at Directorate General of Fiscal Balance (DJPK). Respondents of the research conducted are employees of DJPK whereby purposive sample was employed. The collected data is analyzed using Partial Least Square (PLS). This research shows that perception of success in making change effort may be influenced by opportunities for growth.

Perubahan merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari oleh setiap organisasi, termasuk organisasi publik. Organisasi publik memerlukan proses perubahan dalam rangka memenuhituntutan internal maupun eksternal agar tetap dapat berkontribusi pada kemajuannegara. Terdapat faktor-faktor individual dan organisasional seperti keyakinan diri, komitmenafektif, kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap atasanlangsung, kesempatan untuk berpartisipasi, kesempatan untuk mengembangkan diri, dan rasa hormat di lingkungan kerja yang berpengaruh terhadap persepsi keberhasilan usaha perubahan dari pegawai dengan dimediasi oleh komunikasi manajemen dan kelayakan usaha perubahan. Penelitian bertujuan untuk meninjau faktor-faktor tersebut pada proses perubahan di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK). Sampel penelitian merupakan pegawai dari DJPK. Data penelitian diolah dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan untuk mengembangkan diri berpengaruh terhadap persepsi keberhasilan usaha perubahan saat dimediasi oleh kelayakan usaha perubahan.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60397
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kortmann, Sebastian
"[Sustainable competitive advantage is dependent on a firm’s ability to simultaneously balance different activities in a trade-off situation. This capability is referred to as organizational ambidexterity and may comprise various paradoxical activities, such as exploration and exploitation. To enhance the current understanding of organizational ambidexterity and how it can be realized, Sebastian Kortmann provides at least three important contributions. Apart from the development of a theoretical framework for ambidexterity, the study uncovers which structural mechanisms support ambidextrous behavior and the extent to which these relationships are dependent on firm type., Sustainable competitive advantage is dependent on a firm’s ability to simultaneously balance different activities in a trade-off situation. This capability is referred to as organizational ambidexterity and may comprise various paradoxical activities, such as exploration and exploitation. To enhance the current understanding of organizational ambidexterity and how it can be realized, Sebastian Kortmann provides at least three important contributions. Apart from the development of a theoretical framework for ambidexterity, the study uncovers which structural mechanisms support ambidextrous behavior and the extent to which these relationships are dependent on firm type.]"
Wiesbaden: [Gabler Verlag, Gabler Verlag], 2012
e20397546
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Peter
New York: Doubleday, 1991
658.401 2 SCH a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tovani Wahyu Handayani
"Awalnya Departemen Perindustrian dan Perdagangan membawahi Kantor Departemen (Kandep) Perindustrian dan Perdagangan Tangerang namun akibat Konsekuensi logis dri Undang-Undang no.22 tahun 1999 yang meliputi penyerahan fungsi dan wewenang pemerintahan pusat ke daerah maka Kantor Departemen (Kandep) diubah menjadi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Tangerang sebagai Perangkat Daerah. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang No 16 tahun 2004 dan Keputusan Bupati 38 tahun 2004 dilakukan perutnahan struktural pada Dinas di Kabupaten Tangerang yaitu penggabungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan Dinas Koperasi dan Dinas Pariwisata (Perindagkoppar) Oleh karena itu penelitian ini dilakukan di Dinas Perindagkoppar Kabupaten Tangerang dan Unit Perangkat Daerah yang diteliti adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang terdiri dari bidang Industri, Perdagangan dan Informasi.
Masalah pokok serta Iingkup analisis yang akan diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan variabel-variabel dalam pengelolaan perubahan (manajemen perubahan) terhadap suatu Kebijakan untuk mencapai efektivitas Good Government yang dilihat dari nilai-nilai Good Governance yaitu akuntabilitas, partisipasi dan transparansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dari variabel-variabel manajemen perubanan. Landasan teoritik penelitian adalah teori-teori manajemen perubahan dan Good Governance, khususnya teori Stephen P. Robbins, Wibowo, Dwidijowidjoto, Max H.Pohan dan Loina Lalolo Krina, P.
Untuk menoapai tujuan penetitian digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif deduktif. Pengumpulan data dilakukan dengan kombinasi penyebaran kuesioner, wawancara dan pengarnatan. Sebanyak 43 responden dipilih sebagai sample dalam penelitian ini dengan sampling jenuh dan purposive sampling.
Penilaian kasar Faktor Penentu Perubahan = 73,88%, Strategi Intervensi Perubahan = 72,85%, Pelaksanaan Perubahan = 75.04% Efektivitas Good Government = 73,44%. Secara umum dapat disimpulkan ; secara keseluruhan pelaksanaan variabel-variabel manajemen perubahan masuk kriteria baik artinya indikator-indikator dalam pernyataan sudah dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam menuju pencapaian efektivitas Good Government yang dilihat dari nilai-nilai Good Governance yaitu akuntabilitas, transparansi dan partisipasi.
Saran bagi Pimpinan dan seluruh pegawai Dinas Perindag yaitu perlu meningkatkan memperhatikan dan memperbaiki pelaksanaan variabel - variabel yang yang dapat menghambat pencapaian sistem manajemen bottom-up dan efektivilas Good Government. Jika Pimpinan dan seluruh pegawai Dinas Perindag dapat mengelola dan mengimplementasikan variabel-variabel sesuai dengan tujuan Dinas dan peraturan yang ditetapkan maka diyakini pencapaian efektivitas Good Government akan Iebih balk. Untuk melakukan transformasi rnanaieman dari sentralistik ke olonomi di Dinas Perindag, disarankan memperluas atau menyempurnakan faktor-faktor yang menentukan perubahan, memilih strategi, proses dan taktik yang tepat unluk mewujudkannya, dan melaksanakannya seluruh hasil dan kegialan Dinas kepada masyarakat secara tanggung-gugat (accountable), transparan (terbuka) dan partisipatif (keikutsertaan).

ln first time the Industrial and Trade Department directing Tangerang Department Office (Kandep) of Industrial and Trade Department, but effect of the logical consequence of Regulation Code no. 22 year 1999 which cover of transferring Central Governance authority and function to Region authority and function, thus Kandep turned into Tangerang Industrial and Trade Agency (Disperindag) as Region institution. ln accordance with Tangerang Region regulation No 16 of year 2004 and Region Regulation no 38 of year 2004 had made the organisation structural change in Agency at Sub-provi`nce Tangerang by merger between two region agencies; Industrial and Trade Agency (Disperindag) with Cooperation and Tourism Agency and finally become Perindagkoppar. Therefore, this research was conducted in Perindagkoppar Tangerang and focus units were Disperindag that consist of Industrial, commerce and information division.
Main problem and analysis scope that covered in this research is how was the implementation of change management variables in manage of the change of an policy in order to reach the effectiveness of Good Government which refer to values of Good Governance that is accountabilities, transparency and participation. The aim of this research is to know the implementation of change management variables. ln order to achieve the aim of this research, a research basis theory were used such are Stephen P.Robbins, Wibowo, Dwidjowidjoto, Max H.Pohan and of Loina Lalolo Krina P.
In order to achieve the aim of this research a qualitative approach was used with descriptive deductive method. Data were collected with combination among questionnaire, interview and sun/ey. Based on the collected data, forty-three (43) responders were selected as samples for this research with saturated and purposive sampling.
Based on questionnaire, Score of the implementation change management variables are ; the Determinant Change is 73.88%, the Change intervene Strategy is 72.85%, the Change implementation is 75.04%, and the Good Government Effectiveness is 73.44%. In general concluded that the implementation of change management variables are meet the good criteria, meaning is the indicators in questionnaire had implemented in accordance with changes that happened into effectiveness attainment of Good Government that refer to Good Governance values; accountability, participation and transparency.
Suggestion to Head and all Disperindag employees, it is importance to enhance, obsenre and improve the implementation of variables that obstruct-able in successful attainment of bottom-up management system and Good Government effectiveness. If they can manage and implement the variables in accordance with agency purpose and specified regulation, thus believed by achieving of Good Government effectiveness will be more goodness. To conduct management transformation from centralistic to be autonomy in Disperindag, suggested to extend or completion of factors that change determine, choosing a strategy, process and tactic for realizing, and implement of all result and activities to the society by accountable, transparent and is participative.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrima Dola
"

Penelitian ini bertujuan untuk merancang perbaikan proses pengolahan data menjadi reporting insight data yang akan digunakan perusahaan untuk melakukan monitoring terhadap risiko dan kondisi terkini perusahaan dengan menggunakan pendekatan Business Process Reengineering (BPR) untuk mempercepat waktu pengolahan data dan mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga karyawan terkait dapat lebih fokus pada aktivitas yang bernilai tambah. Tujuan penelitian ini sejalan dengan salah satu tujuan perusahaan untuk mencapai operational excellence, dimana perusahaan menjalankan operasional dengan efisien dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan 3 usulan skenario perbaikan proses. Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa skenario 3 merupakan skenario yang mungkin diaplikasikan pada perusahaan karena menghasilkan efektifitas waktu yang paling tinggi yang didapat dengan kombinasi implementasi dashboard berbasis cloud dengan Ms. Power BI dengan memanfaatkan fitur on-premises data gateway dan proses yang berjalan secara otomatis dengan memanfaatkan implementasi RPA.


This research aims to design improvements to the data processing process into reporting insight data that will be used by companies to monitor the risks and current conditions of the company by using a Business Process Reengineering (BPR) approach to speed up data processing time and reduce non-value added activities, so that employees related activities can focus more on value-added activities. The aim of this research is in line with one of the company's goals to achieve operational excellence, where the company carries out operations efficiently and effectively. Based on the results of this research, 3 proposed process improvement scenarios were obtained. From the research results, it was found that scenario 3 is a scenario that may be applied to companies because it produces the highest time effectiveness obtained by combining the implementation of a cloud-based dashboard with Ms. Power BI utilizes on-premises data gateway features and processes that run automatically by utilizing RPA implementation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>