Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79061 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renaldo Trisatria Putra
"JPK merupakan suatu program yang diselenggarakan oleh badan penyelenggara asuransi sosial yaitu PT Jamsostek (Persero) dan diselenggarakan secara terstruktur dan komprehensif. Program JPK Jamsostek menggunakan prinsip managed care. Program ini harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, peserta program ini harus memahami dan mengikuti prosedur pelayanan kesehatan yang sudah ditetapkan oleh PT Jamsostek (Persero). Pada tahun 2012, PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Gambir membayarkan klaim perorangan rata-rata 75 klaim/bulan. Hal ini menandakan bahwa masih rendahnya pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Gambir Tahun 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross-sectional dan dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 97 responden di PT Matahari Department Store Tbk. Atrium Plaza dan Kopposindo Jakarta Pusat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, pengalaman menggunakan JPK, sosialisasi SDM perusahaan, dan sosialisasi JPK Jamsostek dengan pemahaman peserta JPK Jamsostek tentang prosedur pelayanan kesehatan PT Jamsostek (Persero).

JPK is a program organized by the social insurance administrators, PT Jamsostek (Persero) and organized in a structured and comprehensive. JPK Jamsostek using managed care principles. This program shall be implemented in accordance with the procedures of health care. Therefore, participants should understand and follow health care procedures that have been established by PT Jamsostek (Persero). In 2012, PT Jamsostek (Persero) Gambir Branch paying individual claims an average of 75 claims/month. This indicates that there is still lack of understanding of JPK Jamsostek participants about health care procedures of PT Jamsostek (Persero). This study aims is to determine the factors that influencing the JPK Jamsostek participant?s comprehension about health care procedure in PT Jamsostek (Persero) Gambir branch office in 2012.
This research is a quantitative study with cross-sectional design and carried out by filling out the questionnaires. Questionnaires were distributed to 97 respondents at PT Matahari Department Store Tbk. Atrium Plaza and Kopposindo Jakarta Pusat.
The results of this study indicate that a significant relationship between age, educational level, experience of using JPK, corporate HR socialization, and JPK Jamsostek socialization with the JPK Jamsostek participant?s comprehension about health care procedure in PT Jamsostek (Persero)."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Setiawan
"ABSTRAK
Tingginya jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia
tidak diikuti dengan tingginya angka pekerja yang dilindungi dalam program
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Jamsostek. Data menunjukkan bahwa
jumlah pekerja yang dilindungi dalam program JPK baru sebanyak 3.061.098
(Jamsostek, 2012) masih jauh bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
bekerja yaitu sekitar 109 juta orang (2,97%). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui berbagai faktor terkait dan dominan yang mempengaruhi seorang
manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan untuk mengikutsertakan
pekerjanya pada program Jaminan Pemeliharaan kesehatan (JPK) PT Jamsostek
(Persero) di Wilayah III Cirebon. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross
sectional dan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah seluruh seluruh
manajemen yang perusahaannya terdaftar sebagai peserta aktif dalam program
JPK. Dimana untuk satu perusahaan diwakili oleh satu orang manajemen
perusahaan yang telah ditunjuk sebagai responden dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis multivariat regresi logistik ganda metode stepwise
diperoleh informasi bahwa faktor keyakinan terhadap program JPK merupakan
faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan manajemen untuk
mengikutsertakan pekerja dalam program JPK (p-value= 0,026). Dalam hal ini,
responden (manajemen) yang memiliki keyakinan tinggi terhadap program JPK
memiliki kemungkinan untuk mengikutsertakan pekerja dalam program JPK 15
kali dibandingkan responden (manajemen) yang memiliki keyakinan rendah
terhadap program JPK. Olehkarenanya, Manajemen PT Jamsostek (Persero)
beserta jajarannya harus dapat terus meningkatkan kualitas dan kecepatan layanan
kepada peserta, dengan tujuan agar kepercayaan peserta terhadap penyelenggara
program Jamsostek dapat terus meningkat dan terjaga. Pengembangan/perluasan
manfaat program Jamsostek khususnya JPK juga diperlukan agar layanan program
JPK dapat lebih dirasakan manfaatnya oleh peserta.

ABSTRACT
The high number of labor force and the number of people who work in Indonesia
is not followed by a high number of workers covered under the Health Insurance
program (JPK) of Social Security. Data shows that the number of workers
covered under the program JPK as much as 3.061.098 (Social Security, 2012) is
far when compared to the working population of about 109 million people
(2,97%). This study aims to determine the various factors that affect the relevant
and dominant a company management in decision making to include workers in
health insurance program (JPK) of Social Security PT (Persero) in Region III
Cirebon. The study was conducted with a cross-sectional design an quantitative
approaches. The study population was all over the entire management of the
company are listed as active particiants in the program JPK. Where one company
to be represented by one management company that has been designated as the
respondents in this study. Based on the results of multiple logistic regression
multivariate analysis stepwise methode was obtained that the confidence factor of
the JPK is the most dominant factor of influence on management decisions to
include workers in the JPK (p-value=0.026). In this case, the respondent
(management) that have a low confidence on JPK. Therefore, Management of
Social Security PT (Persero) and its staff should be able to continue to improve
the quality and speed of services to participants, including extending the benefits
of the Social Security program services, with the aim that the participants trust the
organizers of the Social Security program may continue to rise and awake.
Development/expansion of the Social Security program (JPK) specifically
benefits also needed for service JPK program can be felt by the participants."
Universitas Indonesia, 2013
T35922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pantja Lihestiningsih
"Jaminan pemeliharaan kesehatan ( JPK ) adalah salah satu program jaminan sosial tenaga kerja yang merupakan program kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga kerja sektor swasta, di mana diharapkan dengan adanya jaminan pemeliharaan kesehatan, tenaga kerja merasa aman dan terlindungi bila mereka maupun keluarganya sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan. Adanya jaminan diharapkan memotivasi pekerja untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerugian pengusaha akibat banyaknya waktu yang hilang karena sakit. Adanya jaminan pemeliharaan kesehatan juga telah terbukti menyebabkan pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan yang berlebihan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan demand terhadap pelayanan kesehatan dan masyarakat yang sudah mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan dan PT. Jamsostek. Selain faktor -faktor umum yang mempengaruhi demand terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan seperti umur, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, jarak, persepsi sakit dan over insurance juga terdapat faktor -faktor dari luar peserta yang diduga berhubungan seperti adanya informasi tentang prosedur pelayanan, jenis pelayanan dan jam buka pelayanan di PPK I serta informasi tentang hak dan kewajiban sebagai peserta JPK Jamsostek. Penelitian ini dilakukan dengan ranrangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif, sampel penelitian adalah 400 peserta JPK Jamsostek yang bekerja di kawasan industri Jababeka, Kabupaten Bekasi.
Hasil penelitian membuktikan , hanya informasi tentang jenis pelayanan dan informasi tentang hak peserta yang mempunyai hubungan yang bermakna dengan demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan rawat jalan di PPK I, sedangkan vanabel yang paling dominan mempengaruhi demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan kesehatan di PPK I adalah informasi tentang jenis pelayanan di PPK I. Penelitian ini hendaknya dilanjutkan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan responden selain peserta JPK Jamsostek juga. PPK I nya, sehingga didapatkan gambaran yang utuh mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan demand peserta JPK Jamsostek terhadap pelayanan kesehatan PPK I.

Insurance care of health is one of the social insurance program which is making a prosperity and safety program for employee who work in the some company. With this program, there is expected the worker feel prosperity and safety if they or family need some health services, besides can motivate an employee for developing their skill and productivity, and also the firm can decrease their economic loss because many of them spend their time because they are sick. However, the insurance care of health has proved cause over utilization for health services.
This research is aimed of finding and knowing demand of primary health services from society who has insurance of health for PT. Jamsostek., with a cross sectional study design using the quantitative approach. Sample of the research are 400 participant of JPK Jamsostek who are working at Jababeka Industrial Center, in Kabupaten Bekasi. The general factor that influence to demand primary health care are age, marital status, married status, education, distance , ill perception , and over insurance. But the other factor also influence the demand primary health care if they are participant of JPK Jamsostek such as the information of services procedure, the type of services, the time of opening the service in PPK I and the information of right and obligation as a participant of JPK Jamsostek.
The result show that the information of right and information the type services connecting with demand of participant JPK Jamsostek to primary health care in PPK I. Whereas, the dominant variable influence with demand of participant JPK Jamsostek to primary health care in PPK I is an information about type of services in PPK I. The writer hope this research will be continued with qualitative approach and respondents participant of JPK and also Provider (PPK) who give the services , so we can find out the frame of factor which is connected with demand of JPK Jamsostek participant to primary health services in PPK I."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3972
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finza Nurfrimadini
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program pelayanan rujuk balik pada peserta di PT Askes (Persero) Kantor Cabang Utama Jakarta Selatan tahun 2012 dengan menggunakan desain studi cross sectional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner via telepon. Tingkat partisipasi responden dalam penelitian ini sebesar 72,4%. Dukungan dokter dan dukungan keluarga mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan program pelayanan rujuk balik, masing-masing dengan besar p value 0,016 dan 0,011. Variabel karakteristik, jarak tempuh dan waktu tempuh ke PPK tingkat pertama serta dukungan PT Askes (Persero) dan dukungan teman tidak ditemukan hubungan yang signifikan dalam pemanfaatan program pelayanan rujuk balik.

The purpose of this study is to examine factors associated with the utilization of specialist referral to primary health care program to the participants of PT Askes (Persero) Main Branch Office, South Jakarta, 2012 by using cross sectional method. Data was collected by phone interview supported by structured questionnaire. The participants rate of respondents is 72,4%. Physician and family support has significant relationship with the utilization of specialist referral to primary health care program, each with p value 0,016 and 0,011. Characteristics, distance and time to the primary health care, and support of PT Askes (Persero) and peer variables have no significant relationship in the utilization of specialist referral to primary health care program."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Ekaria Hara
"Skripsi ini membahas tentang gambaran rujukan JPK Jamsostek di Puskesmas selaku PPK-1 PT.Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Cilandak tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan metode wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan rujukan di PKM sudah berjalan dengan cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang mesti diperhatikan, antara lain perlunya meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan di PKM dengan mengadakan pertemuan secara rutin serta mengadakan penyuluhan kepada pasien mengenai penyakit yang serinjg dirujuk dan prosedur rujukan.
This study aims to overview the referral JPK Jamsostek in primary care, of PT.Jamsostek (Persero) in Cilandak at 2011. This study isa descriptive qualitative in dept-interview, observation dan document review methode. The result show that overall implementation of the referral in PKM has been good, but there are several things that must be considered, among other, improve knowledge of medical worker in the PKM with regular meeting and conducting to patient about most disease and referral procedure."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratu Yayu Luthfah Sofwat
"ABSTRAK
Biaya pelayanan kesehatan cenderung meningkat, baik bersumber Pemerintah
maupun masyarakat. Namun peningkatan tersebut belum tentu meningkatkan mutu
pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu maka kenaikan biaya ini perlu
dikendalikan.
Hal ini juga terjadi pada RS Y yang menjadi salah satu Provider JPK
Jamsostek. Dalam mengajukan klaim opcrasi peserta JPK Jamsostek sexing terjadi
perbedaan klasifikasi tindakan opcrasi yang mengakibatkan tingginya klaim yang
diajukan oleh RS Y kepada IPK Jamsostek. Dengau adanya perbedaan klasitikasi
tersebut, rnaka klaim dari RS Y itu dikembalikan ke RS Y dan dfbayar sesuai
dengan klasiiikasi n1enurutJPK Jamsostek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan klasiiikasi iindakan
operasi peserta JPK Jamsostek di RS Y. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian
analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data klaim RS Y mmtuk pasien peserta
JPK Jamsostck yang mengalami tindakan operasi,dan data primer bempa rekam
medis pasien peserta JPK Jamsostek yang mengalami tindal-can operasi di RS Y pada
tahun 2006.
Jumlah sampel adalah 263 pasien mencakup pasien poli bedah umum, bedah
mata, bedah orthopcdi, obsgyn dan bedah samfi
Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji statistik kai kuadrat (chi
square) didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang siguiiikan antara klasifikasi
menurut peneliti, klasifikasi menurut RS Y dan klasifikasi menumt JPK Jamsostck.
Dari basil penelitian juga terlihat bahwa poli yang memiliki ?ri'cl
sering mengalami perbedaan klasiiikasi tindakan operasi adalah poli obsgyn, dan poli
bedah umum adalah poli yang memiliki frekuensi tersering kedua yang mengalami
perbedaan ldasifikasi tindakan opcrasi.
Berdasarkan peneijti disarankan agar dalam mengklasiEkasikau tindakan
operasi agar melibadcan manajemen, komitc medik, dokter operator dan bendahara

ABSTRACT
Health services? cost tends to increase, not only in the government but also the
community. But these cost?s increased are not always increase the qualities that are
given. For that reason, these increased has to be under controlled.
This is also happened to Y hospital which is one of the provider of JPK
JAMSOSTBK. Continuing on members? operation claims of JPK JAMSOSTEK,
there are often differences of classification operation acts that cause high claim
submitted by Y hospital to JPK JAMSOSTEK With these differences of
classification, claims that are submitted will be retumed to the provider and paid as
the classification of IPK JAMSOSTEK.
The objective of this research is to sec the differences of classification
operation acts of the members of IPK JAMSOSTEK This research is an analytical
research with cross sectional design. The data used for this research are secondary
data which is claim data ofthe patients in Y hospital which is the members of JPK
JAMSOSTEK that has undergone the surgery, and primary data which is medical
records of the patients which is the members of JPK JAMSOSTEK that has
undergone the surgery in Y hospital on 2006.
Total samples for this research is 263 patients including patients of general
surgery, eye surgery, orthopedic surgery, obstetric and gynecologic, and neural
surgery.
From the result of the statistic test that is done by using chi square statistic
test, found that there is significant differences between classification operation acts
according to researcher, classification operation acts according to Y hospital, and
classification operation acts according to JPK JAMSOSTEK.
Based on this research, it is suggested that on classifying the operation acts,
managements, medical committee, operator doctors, and treasurer of Y hospital
should be involved. Besides that, filling up medical resume that is done by operator
doctors should be done more accurately.

"
2007
T34525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amilia Wulandhani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan dokter, ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, pemahaman dokter sebagai gatekeeper, pemahaman dokter tentang kapitasi, dan diagnosis medis terhadap kasus rujukan peserta Askes Sosial di Puskesmas Sumbersari Bantul tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan obat dan fasilitas kesehatan, rendahnya pemahaman dokter mengenai gatekeeper dan kapitasi, serta banyaknya pasien penyakit kronis menyebabkan kasus rujukan tinggi. Diperlukan ketegasan dokter untuk mengurangi kasus rujukan yang bukan berdasarkan indikasi medis serta koordinasi antara PT Askes, Dinas Kesehatan, dan puskesmas untuk menyediakan obat dan fasilitas kesehatan yang dibutuhkan di puskesmas.

This study aims to describe the physician availability, drugs availability, health facilities, physician understanding as a gatekeeper, physician understanding of capitation, and medical diagnosis in referral case from primary health care of Askes Sosial participants at Puskesmas Sumbersari Bantul in 2012. This study uses descriptive qualitative research design. The result indicates that the limited drugs and health facilities, physician lack of understanding about gatekeeper and capitation, and number of patients with chronic disease, causing high referral cases. The researcher suggests improving the physician decision to reduce referral case that is not based on medical indication and also improving the coordination between PT Askes, Dinas Kesehatan, and primary health care to provide the demand of drugs and health facilities in primary health care."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Widuri
"Dalam era desentralisasi diharapkan puskesmas mampu meningkatkan ketanggapan pelayanan kesehatan. Survei pada awal tahun 2009, menunjukkan bahwa kepuasan pasien pelayanan kesehatan di Puskesmas Gambir masih rendah, meskipun sudah menerapkan ISO 9001 : 2000. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketanggapan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Gambir.
Metode penelitiaan yang digunakan adalah kuantitaf dengan pendekatan cross sectional. Sampelnya 324 pasien rawat jalan yang memenuhi kriteria inklusi. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ketanggapan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Gambir masih rendah dan faktor yang berhubungan adalah usia dan pendidikan.

In decentralization era primary health care should improve the responsiveness of health services. Survey in initial 2009 shows that the satisfied of patient to health services at Gambir primary health care still at low level, eventhough it had applied ISO 9001-2000. So that need to be surveyed to identify the factors that?s related to the responsiveness of ambulatory health service at Gambir primary health care.
This Survey applied quantitative's method with cross sectional theory. Using sample of 324 patients of Gambir health center that had passed the inclution criteria. The devive of data collect is quisioner. From the result of this survey, it's resulted that the responsiveness of ambulatory health services at Gambir primary health care is still at low level and the causes of it are the age and education factors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T31099
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Jodjana
"Salah satu kelornpok yang rentan terhadap masalah kesehatan adalah tenaga kerja. Biaya kesehatan pegawai/tenaga kerja untuk pelayanan kesehatan sebesar 19,94% pada tahun 2001 dan 18,72% pada tahun 2002. Komponen obat dalam pelayanan kesehatan mencapai sekitar 35% dari total biaya pelayanan kesehatan. Dari hasil survei pendahuluan yang dilakukan di PT. Jamsostek Karawang diketahui hingga saat ini masih ada beberapa dokter yang tidak menuliskan resep sesuai dengan standar JPK Jamsostek dalam mengohati pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti beban biaya yang ditanggung peserta JPK Jamsostek di RSUD Karawang akibat jenis peresepan obat rawat jalan yang non standar. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei untuk mengetahui total biaya yang timbul akibat jenis peresepan obat non standar pada peserta JPK Jamsostek di RSUD Karawang. Data yang digunakan adalah data yang berasal dari resep obat yang ditagihkan apotek kepada PT. Jamsostek cabang Karawang pada bulan Januari sampai dengan Febuari tahun 2007. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 412 lembar resep dengan jumlah items obat sebanyak 1360. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata beban biaya yang ditanggwag pasien adalah sebesar Rp 25.886,425%) dengan rentang Rp 360,- sampai dengan Rp 337.560,- sedangkan rata-rata yang ditanggung Jamsostek adalah sebesar Rp 76.194,475%) dengan kisaran Rp 500,- sampai dengan Rp 816.030,-.
Rata-rata beban biaya yang ditanggung JPK Jamsostek clan peserta di bagian poliklinik paru paling besar dibandingkan dengan poliklinik yang lain. Prosentase peresepan obat generik berlogo pada. JPK Jamsostek lebih kecil dibandingkan dengan penulisan obat bermerek dari total resep obat yang ada. Masih ada poliklinik yang peresepan obatnya polifarmasi untuk itu perlu dibuat pedoman pengobatan yang rasional di rumah sakit agar tidak terjadi polifannasi.
Selain Ikatan Kerja Sama juga dibutuhkan komitmen dan sanksi yang kuat antara badan penyelenggara clan provider. Masih dibutuhkan penelitian farmakoekonorai lebih lanjut mengenai beban biaya yang ditanggung balk badan penyelenggara JPK Jamsostek maupun peserta path provider yang lain.

One of the groups which were sensitive to health problem is worker. Health expenses of workers for health services equal to 19,94 % in the year 2001 and 18,72 % in the year 2002. Drugs component in health services around 35% from total cost service of health. From pre survey which done in PT. Jamsostek Karawang known until now there are some doctors which do not write down recipe as according to standard of JPK Jamsostek in curing patient.
The objective of this research to account the burden of cost beneficiaries Jr% Jamsostek in RSUD Karawang as a consequence of type Prescription of drug which non standard. Type of this research is survey to know arising out total cost effect of type prescription of drug non standard at beneficiaries of JPK Jamsostek in RSUD Karawang. Data was used from drug recipes beneficiaries PT. Jarnsostek branch Karawang in January Until Febuari year 2007.
From the result known that the average of burden cost beneficiaries is Rp 25.886,- (25%) with coverage between Rp 360,- to Rp 337.560 and the average of burden cost of Jamsostek is Rp 76.194,475%) with coverage between Rp 500,- to Rp 816.030,-
Percentage prescription of generic drugs in JPK Jamsostek still small compared to with writing of drug have brand from totalizing existing drug recipe. Polyclinic has prescription that indicated of polyphannacy. Existence of guidance of rational medication in hospital in order not to happened polypharmacy. It was required strong sanction and commitment between insurer and provider. Still required another pharmacoeconomy research regarding good accounted on charges of JPK Jarnsostek and beneficiaries for other provider to equip result of this research.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviatri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan calon peserta JKN mandiri tentang sistem pendaftaran peserta di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Depok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, paparan media massa dan pengalaman mengikuti asuransi komersial calon peserta JKN mandiri
serta hubungannya dengan tingkat pengetahuan calon peserta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu sebesar 54,2%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pendidikan, pendapatan keluarga, dan paparan media massa dan pengalaman ikut askeskom dengan
tingkat pengetahuan

ABSTRACT
The focus of this study is the factors associated with knowledge level of prospective participants JKN independent about the participant registration system in Depok Branch Office of BPJS Kesehatan. The purpose of this study is to describe the age, sex, education, occupation, income, exposure to mass media, experience following commercial insurance conducted prospective participants JKN independent by and determine its relationship with the knowledge level. This is a quantitative research with cross-sectional study design. The result showed that 54,2% of respondents have less knowledge level. There were significant differences between education, income, experience following commercial insurance, exposure to mass media with the knowledge level."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>