Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 86301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aldi Rosi
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh suatu organisasi untuk meningkatkan kemampuan kompetitif dalam menghadapi hambatan dan tantangan dalam menjalankan tugas yang diembannya. Pengetahuan yang tersebar dan sulit untuk digunakan, merupakan kendala yang terdapat pada Direktorat ABC pada instansi XYZ. Dalam meraih percepatan, penberdayagunaan teknologi informasi dapat digunakan sebagai wadah terciptanya suatu manajemen pengetahuan yang efektif bagi Direktorat ABC dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Pengelolaan eksplisit dari pengetahuan dan proses yang terkait dengan pengetahuan tersebut, seperti penciptaan pengetahuan, penyimpanan pengetahuan, perpindahan pengetahuan, dan pengaplikasian pengetahuan dapat dilakukan melalui manajemen pengetahuan. Melalui manajemen pengetahuan, diharapkan Direktorat ABC dapat memenuhi kebutuhannya akan pembelajaran, meningkatkan efektivitas dari penggunaan pengetahuan, serta mengurangi kemungkinan hilangnya pengetahuan yang melekat pada individu-individu pegawai.
Knowledge management system (KMS) merupakan teknologi informasi yang dapat memungkinkan manajemen pengetahuan berjalan dengan efektif. KMS juga dapat membantu perkembangan organisasi menjadi sebuah organisasi pembelajaran dan merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi untuk menjadi sebuah organisasi pembelajaran. Perubahan-perubahan yang dapat terjadi di dalam dan di luar organisasi mengharuskan organisasi untuk terus menerus belajar dan beradaptasi, agar dapat mengikuti perubahan dan berada di depan perubahan tersebut agar dapat tetap mempertahankan eksistensinya dan tidak tertinggal dalam permasalahan terkait perubahan.
Penelitian ini menghasilkan prioritas pengembangan terhadap proses manajemen pengetahuan dan rancangan model knowledge management system Direktorat ABC. Rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi-fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, socialization for knowledge discovery, externalization, internalization, socialization for knowledge sharing, exchange, direction, dan routines.

Knowledge is crucial to an organization to enhance the competitive capabilities in the face of obstacles and challenges in carrying out the tasks. Scattered knowledge and difficult to use is a constraint contained in the Direktorat ABC on XYZ agency. To achieve acceleration, use of information technology can be used as a container creation of effective knowledge management for Direktorat ABC in implementing duties and functions.
Knowledge scattered and difficult to use is a constraint contained in the Direktorat ABC on XYZ agency.Management of explicit knowledge and the processes related to knowledge, such as the creation of knowledge, storage of knowledge, transfer of knowledge, and application of knowledge can be done through knowledge management. Through knowledge management, Direktorat ABC is expected to meet its needs for learning, enhance the effectiveness of the use of knowledge, as well as reduce the possibility of loss of knowledge that attached to individual employees.
Knowledge management system (KMS) is an information technology that allows management of knowledge runs effectively. KMS help the development of the organization into a learning organization and it is essential for an organization to become a learning organization. The changes that can occur inside and outside the organization requires the organization to continuously learn and adapt, in order to keep up with changes and ahead of these changes in order to maintain its existence and not fall behind in the change-related issues.
The results of this research are priority for the development of knowledge management and knowledge management system design model for the Direktorat ABC. The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support the knowledge management processes which are combination, socialization for knowledge discovery, externalization, internalization, socialization for knowledge sharing, exchange, direction, and routines.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Ardian Fatoni
"Manajemen pengetahuan kini menjadi hal yang penting bagi suatu perusahaan. Pemerataan pengetahuan di antara pegawai dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Pengelolaan pengetahuan yang terkelola dengan baik akan meningkatkan kompetensi pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Pengetahuan unik yang dimiliki pegawai yang telah pensiun ataupun yang telah keluar diharapkan dapat tersalurkan ke pegawai lainnya dan terdokumentasi dalan suatu sistem.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang sesuai untuk sebuah sistem manajemen pengetahuan. Penulis menggunakan metode Fernandez karena memberikan solusi dari kebutuhan, proses hingga fitur yang dibutuhkan. Penelitian dilakukan di bagian Divisi Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit, dimana lokasi bekerja pegawai terpisah dan tersebar di beberapa provinsi. Diharapkan pegawai dapat mendokumentasikan dan menyebarkan pengetahuan yang dimiliki melalui sistem manajemen pengetahuan. Sehingga semua pegawai bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk memberikan layanan dukungan yang lebih baik bagi perusahaan.

Knowledge management has becomes essential for a company. Equitable distribution of knowledge among employees can improve the competitive ability of the company. Well managed of knowledge management, will increase employee competence in doing their jobs. A unique knowledge possessed by employees who have retired or who have been resigned is expected to be transferred the knowledge to other employees and documented in a system.
This research aimed to design an appropriate model for a knowledge management system. In this research the researcher used the method of Fernandez because it provided solutions of need, process until features requirement. The study was conducted at the Division of Restructuring and Credit Resolution, in which employees work in separate location and spread in several provinces. Employees are expected to document and transfer knowledge through a knowledge management system. So, that all employees can utilize the knowledge to provide better support services for the company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ferdinan
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan Manajemen pengetahuan penting dilakukan dalam perusahaan untuk menjamin bahwa setiap pengetahuan yang melekat pada setiap pegawai dapat menjadi pengetahuan perusahaan juga PT BCI Asia merupakan sebuah perusahaan jasa media untuk proyek konstruksi Produk utama BCI Asia yang dijual kepada calon pelanggan adalah Project Leads Kompleksitas fitur produk Project Leads yang ditawarkan oleh BCI Asia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi setiap karyawan Tingkat kemampuan penguasaan karyawan terhadap produk yang baik tentunya akan mendukung tingkat penjualan Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan proses pengidentifikasian pengelolaan dan transfer pengetahuan berjalan efektif dan efisien Pada penelitian ini menghasilkan rancangan model KMS yang sesuai dengan kebutuhan PT BCI Asia Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan metodologi Tiwana Tiwana 1999 dan analisis faktor kontingensi Fernandez 2004 Hasil rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan di PT BCI Asia.

Knowledge is crucial to an organization Knowledge management is important to guarantee all individual knowledges become company knowlege PT BCI Asia is a media services company which specialized in construction projects The main product of BCI Asia is Project Leads Complexity in Project Leads rsquo s features offered by company brings a challenge to the staff The high degree knowledge of employee in a product will impact the degree of product rsquo s selling Knowledge Management System is a technology that enable process of identification manage and transfer of knowledge more effective and efficient The result of this research is a knowledge management system model for BCI Asia This research use Tiwana methodology Tiwana 1999 and contingency factor analysis Fernandez 2004 The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support knowledge management process in BCI Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fabi Himawan
"Sebagai perusahaan jasa pelayanan purna jual menjadi competitive advantage bagi Perusahaan XYZ yang bergerak sebagai penyedia layanan mesin ATM Divisi Servis memegang peranan utama dalam hal ini yaitu mendampingi bank sebagai klien dalam mengatasi masalah masalah pada mesin ATM Pembagian pengetahuan knowledge menjadi penting untuk dilakukan Namun demikian pembatasan terhadap hak akses pada sistem informasi pengetahuan perusahaan yang saat ini diatur oleh kantor global menyebabkan tidak seluruh karyawan dapat memanfaatkannya Hal ini menyebabkan banyak pengetahuan yang tidak terekam dan tingginya ketergantungan terhadap karyawan senior Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem lokal yang dapat mengelola dan mendokumentasikan pengetahuan pada divisi ini Penelitian ini dilakukan untuk merancang knowledge management system yang sesuai dengan kebutuhan Divisi Servis Pendekatan yang dilakukan menggunakan metodologi Fernandez 2010 dan ditambah satu proses dari Tiwana 2000 Pengumpulan data dilakukan melalui observasi wawancara mendalam in depth interview dan kuesioner Hasil dari penelitian ini adalah rancangan model knowledge management system dan prototipe nya.

Being a service company, after sales service is a competitive advantage for Company XYZ, as ATM machine service provider. In this case, Service Division holds the main role, i.e. handles the banks as their clients in dealing problems related to ATM machines. Distribution in knowledge is critical. Nonetheless, the limitation policy in the access right on the company knowledge information system, which is currently regulated by the global head office, have made not every staffs could benefit it. It leads to unrecorded knowledge and high dependency to the senior staffs. Therefore, there is a need to create a local system that could organize and document the knowledge in this devision.
This study was performed to design a knowledge management system that accommodates the Servise Division needs. The approach on this study uses methodology from Fernandez (2010) and one process from Tiwana (2000). Data collection used observation, in-depth interview, and questionnaire. Result of this study is a design of knowledge management system model and its prototype.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Wahyuni
"[ ABSTRAK
Anggota Koordinator wilayah Korwil Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri memiliki tugas dalam memberikan fasilitasi dan pendampingan teknis bagi Provinsi dan Kabupaten Kota selaku pelaksana pelayanan secara langsung kepada masyarakat dalam bidang administrasi kependudukan dan pencatatan sipil anggota Korwil harus memiliki pengetahuan yang sama dalam memberikan informasi pengetahuan maupun pendampingan teknis terhadap permasalahan yang ada ditingkat Kabupaten Kota Kurangnya pemerataan pengetahuan antar anggota Korwil memberikan dampak terhadap tingkat penyelesaian kasus didaerah Penelitian ini bertujuan untuk merancang knowledge management system yang dapat diterapkan bagi anggota Korwil Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Metodologi yang digunakan adalah analisis faktor kontingensi untuk menentukan proses knowledge management yang tepat Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses knowledge management yang dapat diterapkan adalah Socialization for Knowledge Sharing Exchange Direction Socialization for Knowledge Discovery dan Externalization Fitur yang dikembangkan adalah manajemen dokumen manajemen pengalaman pengetahuan pencarian dokumen artikel berita dokumentasi artikel forum diskusi chatting dan FAQ Frequently Asked Question

ABSTRACTDistrict coordinator member of Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs has a job in giving facilitation and assistance technical for province and regency city as implementer of servicing directly to society in demography administration sector and civil registration District coordinator member must have the same knowledge in giving information knowledge and technical of servicing to the problem of regency city The decreasing of knowledge level among district coordinator member give consequence to level of case finishing in territory The purpose of this research is for planning knowledge management system that can be used for district coordinator member Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs The method that is used contingency factor analysis for determining knowledge management process accurately The result of research indicates that knowledge management process that can be used is socialization for knowledge sharing exchange direction socialization for knowledge discovery and externalization The feature that be developed is management of document management of experience knowledge searching document article news article documentation discussion forum question answer FAQ and chatting ;District coordinator member of Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs has a job in giving facilitation and assistance technical for province and regency city as implementer of servicing directly to society in demography administration sector and civil registration District coordinator member must have the same knowledge in giving information knowledge and technical of servicing to the problem of regency city The decreasing of knowledge level among district coordinator member give consequence to level of case finishing in territory The purpose of this research is for planning knowledge management system that can be used for district coordinator member Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs The method that is used contingency factor analysis for determining knowledge management process accurately The result of research indicates that knowledge management process that can be used is socialization for knowledge sharing exchange direction socialization for knowledge discovery and externalization The feature that be developed is management of document management of experience knowledge searching document article news article documentation discussion forum question answer FAQ and chatting , District coordinator member of Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs has a job in giving facilitation and assistance technical for province and regency city as implementer of servicing directly to society in demography administration sector and civil registration District coordinator member must have the same knowledge in giving information knowledge and technical of servicing to the problem of regency city The decreasing of knowledge level among district coordinator member give consequence to level of case finishing in territory The purpose of this research is for planning knowledge management system that can be used for district coordinator member Directorate General of Population and Civil Registration of the Ministry of Home Affairs The method that is used contingency factor analysis for determining knowledge management process accurately The result of research indicates that knowledge management process that can be used is socialization for knowledge sharing exchange direction socialization for knowledge discovery and externalization The feature that be developed is management of document management of experience knowledge searching document article news article documentation discussion forum question answer FAQ and chatting ]"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Ari Puspita Sari
"Saat ini setiap organisasi mulai menyadari bahwa organisasi juga bergantung kepada pengetahuan. Jika pengelolaan pengetahuan tidak dilakukan dengan baik maka pengetahuan dapat hilang dan tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Dampak dari pengelolaan pengetahuan dapat dirasakan pada people, proses, produk dan performa organisasi (Fernandez, 2010). Pengelolaan pengetahuan dapat dilakukan dengan menerapkan Knowledge Management Solution. Penelitian ini bertujuan untuk membuat Knowledge Management Solution yang sesuai dengan industri plastik PT ABC yang mengalami masalah dengan pengelolaan pengetahuan dan juga prototipe Knowledge Management System. Penelitian ini akan menghasilkan proses-proses knowledge management apa saja yang dapat diterpakan pada PT ABC. Dari penelitian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tidak terkelolanya pengetahuan pada PT ABC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode identifikasi yang dirancang oleh Fernandez (2010) dan menggunakan metodologi throwaway prototyping sebagai metodologi untuk mengembangkan prototipe KMS.

Nowadays organization starts to realize that knowledge is an important asset for them. If knowledge isn't properly managed then knowledge may be lost or not use efficiently. The effect for not managing knowledge will impact to people, process, product or organization performance (Fernandez, 2010). Knowledge management can be implemented by creating a knowledge management solution. This research is focus on creating a knowledge management solutionthat can be used for plastic industry, PT ABC that has issue with knowledge management. To support the knowledge management solution, a prototype of knowledge management system is also implemented. Knowledge management process that needed by PT ABC will be identified in this research. This research is conducted by using the methodology of designing knowledge management solution from Fernandez and also prototyping methodology to design the knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herid Febriadi
"[ABSTRAK
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai (DIKC) merupakan unit TIK pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang berkewajiban memberikan dukungan pelayanan publik yang optimal. Untuk memenuhi hal tersebut, setiap pegawai DIKC harus mendukung penuh dengan memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki. Namun pengetahuan pegawai yang tidak merata serta pola mutasi yang diberlakukan di DIKC menyebabkan beberapa permasalahan yaitu kesenjangan kemampuan antara pegawai, hilangnya sumber daya TIK yang berpengalaman dan atau sebaliknya menghambat karir pegawai yang bersangkutan. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah solusi untuk menjaga kualitas pelayanan DIKC meskipun pegawai yang berkompeten dimutasi dan untuk menghindari ketergantungan DIKC kepada pegawai tertentu. Penelitian ini dirancang menggunakan metode fernandez untuk menilai faktor kontingensi organisasi, Organizational Culture Assesment Instrument (OCAI) untuk menilai budaya organisasi dan knowledge audit untuk mengidentifikasi pengetahuan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan model Knowledge Management System (KMS) yang optimal sehingga mendukung kegiatan knowledge management (KM) di DIKC. Hasil dari penelitian ini adalah prioritas proses KM yang akan diterapkan yaitu Combination, Internalization, Direction, Socialization for knowledge sharing, dan Exchange. Dari proses KM ini kemudian didapatkan fitur yang dikembangkan sebagai fitur KMS DIKC yaitu wiki, manajemen dokumen, forum diskusi, FAQ (Frequently Asked Question), dan e-learning.

ABSTRACT
Directorate of Information for Customs and Excise (DIKC) is an ICT unit at the Directorate General of Customs and Excise which is responsible to provide optimal support for public services. To fulfill that, every employee of DIKC must support it by utilizing their knoweledge. However, the knowledge disparity among employees and the transfer patterns that are imposed in DIKC cause some problems, i.e. capability gap among employees, deficit of experienced ICT personnel or even impediment of employees? career. So we need a solution to maintain DIKC service quality although competent employees are transferred and to avoid dependence on certain employees in DIKC. The study was designed using Fernandez?s method to assess organizational contingency factors, organizational culture assessment instrument (OCAI) to assess the organizational culture and knowledge audit to identify organizational knowledge. This study aims at producing a model design of optimal Knowledge Management System (KMS) so as to support knowledge management (KM) activities in DIKC. The result of this research is a KM process priority to be applied, i.e. Combination, Internalization, Direction, Socialization for knowledge sharing, and Exchange. From this KM process, features are obtained to be developed as the KMS DIKC features, specifically wiki, document management, discussion forums, FAQ (Frequently Asked Questions), and e-learning., Directorate of Information for Customs and Excise (DIKC) is an ICT unit at the Directorate General of Customs and Excise which is responsible to provide optimal support for public services. To fulfill that, every employee of DIKC must support it by utilizing their knoweledge. However, the knowledge disparity among employees and the transfer patterns that are imposed in DIKC cause some problems, i.e. capability gap among employees, deficit of experienced ICT personnel or even impediment of employees’ career. So we need a solution to maintain DIKC service quality although competent employees are transferred and to avoid dependence on certain employees in DIKC. The study was designed using Fernandez’s method to assess organizational contingency factors, organizational culture assessment instrument (OCAI) to assess the organizational culture and knowledge audit to identify organizational knowledge. This study aims at producing a model design of optimal Knowledge Management System (KMS) so as to support knowledge management (KM) activities in DIKC. The result of this research is a KM process priority to be applied, i.e. Combination, Internalization, Direction, Socialization for knowledge sharing, and Exchange. From this KM process, features are obtained to be developed as the KMS DIKC features, specifically wiki, document management, discussion forums, FAQ (Frequently Asked Questions), and e-learning.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nor Prayoga
"Pihak Manajemen PNJ sedang berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil penelitian. Sebagai bentuk target pencapaian hasil penelitian maka setiap tahun ditargetkan ada dua buah penelitian yang masuk kedalam jurnal internasional atau menghasilkan sebuah paten. Dari hasil analisa yang dilakukan dengan mengunakan fish bone analysis, didapatkan bahwa salah satu penyebab masih rendahnya kualitas dan kuantitas hasil penelitian adalah karena kurangnya pengelolaan pengetahuan antar peneliti. Pengetahuan yang ada tidak dikelola dan dibagikan kepada dosen lain, sehingga hanya mengumpul pada beberapa orang dosen senior.
Analisa terhadap pengetahuan yang dimiliki oleh dosen tersebut dilakukan dengan dua buah metode yaitu soft system methodology (SSM) dan Ecology of Knowledge Management. SSM digunakan untuk mengetahui bagaimana relasi antar peneliti dimana keluaran dari SSM ini akan menghasilkan sebuah konseptual sistem aktivitas manusia pada bidang penelitian. Sementara Ecology of Knowledge Management digunakan untuk memetakan aset yang berupa dokumen, informasi, dan pengetahuan yang saat ini dimiliki.
Penulisan karya akhir ini menghasilkan sebuah fitur bagi pengembangan KMS antara lain yaitu survey elektronik, perpustakaan online, wiki, manajemen dokumen, forum diskusi dan chatting. Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa prototipe KMS untuk bidang penelitian.

State Jakarta polytechnic is attempting to improve the result of research both in quality and quality. As a target achievement, two researchs are targeted to published in international journals or produce a patent annually. From The fishbone anlysis outcome one of the reasons why research is poor in quality and quantity is because the lack of knowledge management among researchers. Existing knowledge is not managed properly and distributed to other, thus it is only cumulate in few senior researchers. Therefore, it is necessary to provide knowledge analysis for research activity so that it is capable to capture knowledge which are owned by researchers and could be utilized by other researchers.
Analysis of researchers knowledge is conducted by two methods which are Soft System Methodology (SSM) and Ecology of Knowledge Management. SSM is used to find out how the relations among researchers, where the SSM output will produce a conceptual human activity system in research. While Ecology of Knowledge Management is used to map an aset in the form of document, information and existing knowledge.
This final assignment generate a feature for KMS development such as electronic survey, online library, wiki, document management, discussion forum and chatting. A KMS prototype is the final result of this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endah Dewi Astuti
"Direktorat Sistem Informasi Statistik Direktorat SIS merupakan unit kerja yang melayani bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi TIK di Badan Pusat Statistik. Laporan kinerja Deputi Metodologi dan Informasi Statistik tahun 2015 menyebutkan bahwa permasalahan yang terdapat di Direktorat SIS adalah tingkat pengetahuan sumber daya manusia SDM TIK masih terbatas dan tidak merata. Padahal salah satu misi BPS adalah membangun insan statistik yang profesional, berintegritas, dan amanah untuk kemajuan perstatistikan. Profesional berarti insan statistik harus memiliki kapasitas dan kapabilitas yang diperlukan untuk menghasilkan data statistik yang berkualitas.
Saat ini pengetahuan di BPS masih melekat pada individu belum melekat pada unit kerja yang memerlukan pengetahuan tersebut. Jika terjadi perpindahan pegawai yang mempunyai pengetahuan tertentu di Direktorat SIS, bisa berdampak pada kinerja layanan TIK di BPS. Agar kinerja layanan TIK tidak bergantung pada individu tertentu, maka penting untuk Direktorat SIS mengimplementasikan manajemen pengetahuan dengan merancang sistem manajemen pengetahuan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan sistem manajemen pengetahuan di Direktorat SIS. Sistem manajemen pengetahuan ini dirancang menggunakan Soft System Methodology yang digabungkan dengan pemetaan pengetahuan dan proses manajemen pengetahuan Becerra-Fernandez. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI digunakan untuk mengetahui budaya organisasi di Direktorat SIS. Penelitian ini menghasilkan sembilan aktivitas pada pembuatan model konseptual dan tujuh fitur sistem manajemen pengetahuan.

Directorate Statistical Information System SIS is a business unit that serves the line of Information, Communication, and Technology ICT in the Statistics Indonesia. The 2015 39 s performance report of the Deputy of Statistical Information and Methodology has stated that the problem contained in the SIS 39 s Directorate was limitation and uneven of the level of knowledge of ICT 39 s human resources. Whereas, one of the Statistics Indonesia 39 s mission is building the human being a professional, integrity, and mandate for statistical improvement. Professional mean that statistical human must have the capacity and capability required to produce quality statistics.
Currently, knowledge in Statistics Indonesia is still attached in individual and not attached to the business units that require such knowledge. In case of personnel transfer who has specific knowledge in the SIS 39 s Directorate, could have an impact on the performance of ICT services in Statistics Indonesia. In order that ICT services 39 s performance is not dependent on particular individuals, it is important for the SIS 39 s Directorate to implement knowledge management with designing knowledge management system.
This study aimed to design knowledge management system in the SIS 39 s Directorate. Knowledge management system was designed using Soft Systems Methodology combined with knowledge mapping and Becerra Fernandez 39 s knowledge management processes. Organizational Culture Assessment Instrument OCAI was used to determine the organizational culture at the SIS 39 s Directorate. This study resulted in nine activities in the construction of the conceptual model and the seven features of knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>