Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124683 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fithratul Miladiyenti
"Tesis ini menganalisis pemaknaan metafora pada pituah-pituah dalam prosesi Malam Bainai dalam adat perkawinan Minangkabau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Pemaknaan metafora dilakukan dengan menganalisis pemetaan bentuk konkret referen sekunder ke dalam konsep abstrak referen primer yang berfokus pada penelaahan aspek referensial dan relasi tanda yang terdapat di dalam metafora sebagai suatu tanda yang kompleks. Penelaahan aspek referensial dan relasi tanda dilakukan dengan menggunakan teori metafora semiotik Danesi-Perron serta menggunakan model trikotomi Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Minangkabau (interpretan). Nilai-nilai kearifan budaya tersebut direpresentasikan representamen-representamen yang ada melalui fungsi, karakteristik, ciri khas, sifat, struktur, manfaat, maksud serta kondisi unik yang dimiliki oleh representamen-representamen tersebut. Hasil penelitian juga mengungkap pola representasi metafora di dalam budaya Minangkabau.

This thesis analyzes the interpretation of metaphor in Pituah-pituah in Malam Bainai ritual in Minangkabau traditional wedding. This research is a qualitative research by means of semiotic analysis. The interpretation of metaphor is conducted by analyzing the vehicle-topic mapping focused on observing the relational and referential aspects of the sign in the metaphor as a complex sign. The observation of relational and referential aspects is conducted by using Danesi-Perron?s metaphor theory and Peirce?s trichotomy model. The results of this research show that the interpretation of metaphor is closely related to the vehicle (representamen)-topic (object) mapping deciphering cultural wisdom messages (interpretant). The representamens represent the values of cultural wisdom through their functions, characteristics, structures, benefits, intentions and unique conditions. The results of this research also reveal the representational pattern of metaphor in Minangkabau culture."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T33307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Azizah Widyaningsih
"Skripsi ini membahas mengenai peribahasa Korea yang menggunakan metafora nama binatang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara nama binatang sebagai metafora pada peribahasa Korea dengan makna utama peribahasa dan menunjukkan konotasi yang terkandung dalam peribahasa tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa peribahasa Korea yang menggunakan metafora nama binatang paling banyak berkonotasi negatif yang merupakan penggambaran dari sifat, karakter, tindakan dan perilaku buruk atau bodoh manusia, serta sebagai perumpamaan dari suatu kondisi buruk yang dialami oleh manusia.

This thesis is a study of Korean proverbs containing animal-based metaphors. The major objective of this research is to analyze the correlation between the name of animals as a metaphor in Korean proverbs and the main meaning of those proverbs, as well as show the containing connotation of the proverbs. The research method applied in this thesis is a qualitative method using a descriptive elaboration. Based on the analysis of data, it is found that most of Korean proverbs containing animal metaphors have negative connotations, describing and reflecting ill natured characteristics, thoughtless action or behaviors of human beings. Such metaphors also present an imagery of people who suffered from a bad condition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wiradharma
"Beberapa lirik lagu dangdut menggunakan metafora dalam mengungkapkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana metafora dalam lirik lagu dangdut mengungkapkan realitas sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Data lagu yang digunakan terdapat sepuluh lirik lagu dangdut pada tahun 2003?2015. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Makna Metafora (Knowles dan Moon, 2006) dan teori Metafora Konseptual (Lakoff dan Johnson, 1980) yang saling melengkapi. Kajian Semantik Kognitif (Evans dan Green, 2006) digunakan untuk mengungkapkan makna metafora dengan tidak memisahkan pengetahuan linguistis dan ensiklopedis.
Hasil penelitian ini mengungkapkan angka, kata dan frasa metaforis yang terjadi pengalihan konsep dari makna literal ke makna metaforis karena adanya persamaan konsep, proses, keadaan, sifat, bentuk, jumlah, rasa, karakter, fungsi dari sesuatu benda atau hal yang dialihkan. Realitas sosial yang diungkapkan dalam lirik lagu dangdut meliputi perilaku dan keadaan seseorang, ilustrasi pornografi, ungkapan terhadap perilaku positif dan negatif seseorang.
Klasifikasi metafora yang terdapat dalam lirik lagu dangdut, yaitu metafora ontologis dan struktural. Asal ranah sumber metafora berasal dari angka, barang, buah, hewan, indra, keadaan, makanan, tempat, tindakan, dan waktu. Relasi antara ranah sumber dengan ranah sasaran berupa perbandingan kata yang mempunyai kesamaan konsep sehingga terjadi perubahan makna dan pengalihan konsep. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat metafora kreatif sebagai ungkapan yang belum terdapat dalam kamus, seperti keong racun, buaya buntung, serta 69 yang secara metaforis mengandung makna pornografi.

Several dangdut song's lyric use metaphor in revealing the social reality in the society. This research's objective is to discover how metaphor in dangdut song's lyric reveal the social reality. The research's method used is qualitative. The data used are lyrics taken from 10 dangdut song during 2003?2015. The theory used in this research is the analysis of metaphor meaning (Knowles and Moon, 2006) and conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson, 1980) which complement each other. The study of cognitive semantics (Evans and Green, 2006) is used to reveal the meaning of metaphor without separating from linguistics and encyclopedic knowledge.
The result of the research shows metaphoric number, word, and phrase which undergoes the process of changing from literal to metaphoric meaning because there is a similarity in concept, process, situation, feature, shape, numbers, sense, character, or function of something altered. The social reality revealed in dangdut song's lyric consist of someone's behavior and condition, pornography illustration, and expression on someone's positive and negative behavior.
The metaphor in dangdut song's lyrics can be classified into ontological and structural metaphor. The source of metaphor can be from numbers, goods, fruit, animal, sense, condition, food, place, action, and time. The relation between the source and the target of metaphor is in the form of comparison of words which has the similar concepts which enables meaning and concept changing. The finding of this research shows that there are several creative metaphor which can not be found in the dictionary such as "keong racun", "buaya buntung", and "69" which metaphorically contain pornography meaning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
T45684
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiesel, Elie
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003
843 WIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Esthi Pamungkas
"Skripsi ini membahas tanda-tanda yang terdapat dalam drama "Malam Jahanam" karya Motinggo Boesje. Tanda tersebut dianalisis dengan pendekatan semiotik Charles Sanders Peirce yang berkaitan dengan ikon, indeks, dan simbol. Penelitian kualitatif yang menggunakan metode deskriptif analitis ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan makna serta fungsi tanda yang terdapat dalam "Malam Jahanam". Melalui analisis tersebut diketahui bahwa ikon dan simbol cenderung membentuk penokohan, sedangkan indeks cenderung membentuk pengaluran, khususnya pengaluran foreshadowing.

This thesis discusses signs contained in "Malam Jahanam", a drama written by Motinggo Boesje. Those signs are analyzed using the semiotic’s approach of Charles Sanders Peirce which is related with icon, index, and symbol. This qualitative research that uses descriptive analytic method aims to describe and explain the meaning and function of signs contained in "Malam Jahanam". Through this analysis, it has been acknowledge that icons and symbols tend to form characterization, while index tends to form plot, especially foreshadowing plot."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurwani
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017
324.3 NUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Itra Safitri
"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis makna metaforis pepatah-petitih tentang konsep demokrasi dan menemukan nilai-nilai demokrasi dalam budaya Minangkabau pada konteks kekinian. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengombinasikan metode kualitatif dan kuantitatif, yang disebut metode campuran. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori metafora konseptual Lakoff dan Johnson. Analisis juga dilakukan dengan menyurvei data untuk melihat penerapan nilai-nilai demokrasi dalam masyarakat Minangkabau.
Hasil analisis makna menunjukkan bahwa ranah-ranah sumber dari pepatahpetitih bersifat konkret dan kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau, yakni berkaitan dengan keadaan alam, benda-benda sekitar manusia, dan aktivitas fisik manusia. Selain itu, hasil analisis makna juga menunjukkan bahwa pepatah-petitih mengandung butir-butir kearifan tentang nilai-nilai demokrasi dalam budaya Minangkabau. Melalui teknik survei didapatkan bahwa penerapan nilai-nilai demokrasi dalam budaya Minangkabau saat ini mengalami sedikit pergeseran dari yang diwariskan leluhur.

The purpose of this research is to analyze the metaphorical meaning of proverbs of democracy and to find the concepts of democracy in Minangkabau culture in the current time. This research is a research that combines qualitative and quantitative methods, called mixed method. The theory used to analyze the data is conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson. The analysis is also conducted with survey data to see the application of democracy values in Minangkabau society.
The meaning analysis shows that the source domains of proverbs are concrete and often encountered in daily life of Minangkabau society. The source domains are related to natural circumstances, objects around human, and human physical activity. Besides that, the meaning analysis also shows that the proverbs contain details about wisdom of democracy values in Minangkabau culture. By using survey technique, we find that the application of democracy values in Minangkabau culture at this time getting into slightly shift from an inherited ancestor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28674
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Anabel
"Tesis ini membahas mitos-mitos tentang kecantikan yang beredar di masyarakat kita. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis linguistik dan semiotik. Penelitian terhadap mitos dilakukan dengan mengamati konotasi yang dibangun oleh pengiklan melalui rekayasa tanda-tanda verbal dan ikonis pada lima iklan media cetak produk perawatan kulit wajah wanita. Kelima iklan yang dijadikan korpus penelitian ini adalah iklan pelembap Ultima II Essentials, pelangsing wajah Clarins Shaping Facial Lift, pencerah kulit wajah SK-II Facial Treatment Essence, antipenuaan Clinique Repairware Laser Focus, dan pemulus kulit wajah Sampar Poreless Magic Peel. Dari hasil wawancara dengan pengiklan dan dari hasil diskusi kelompok terfokus dengan kelompok sasaran, diketahui adanya perbedaan dan persamaan konotasi di antara kedua belah pihak. Hasil penelitian menunjukkan mitos-mitos tentang kecantikan yang beredar di masyarakat kita.

This thesis discusses beauty myths that circulate in our society. This research is a qualitative research by means of linguistic and semiotic analyses. This research about myths is conducted by observing connotations built by the advertisers through verbal and iconic signs in five printed advertisements of facial skin care products for women. The five advertisements are Ultima II Essentials moisturizer, Clarins Shaping Facial Lift facial slimming product, SK-II Facial Treatment Essence skin lightening product, Clinique Repairware Laser Focus for anti aging, and Sampar Poreless Magic Peel for flawless skin. From interviews with the advertisers and the results of a focus group discussion with the prospects, it is known that there are differences and similarities in how both parties connote the signs. The results of this research show beauty myths that circulate in our society."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athiah Dwidanti Amida
"Skripsi ini menganalisis neurosis yang dialami oleh tokoh utama Anna Andriovna dalam novel Время Ночь/Vremja Noč'/Waktu Malam. Penulis menganalisis dengan menggunakan pendekatan intrinsik, yaitu tokoh dan latar sosial. Sedangkan untuk pendekatan ekstrinsik dengan menggunakan teori neurosis Karen Horney.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa Anna Andriovna merupakan seorang neurotik. Penyebab neurosis tidak hanya berasal dari dalam dirinya sendiri tetapi juga berasal dari lingkungan sosialnya terutama tekanan keluarganya. Untuk mendapatkan keamanan dan penentraman hati, Anna Andriovna menggunakan mekanisme pertahanan dari neurotic trends yang paling mendominasi pada dirinya, yaitu moving toward people (compliant).

This thesis analysis neurosis experienced by the main character Anna Andriovna in the novel Время Ночь / Vremja Noc '/Night Time. Writer analysis by intrinsic approach, namely character and social background. Whereas for the extrinsic approach author uses the theory of neurosis Karen Horney. As for the extrinsic approach using the theory of neurosis Karen Horney.
The purpose of this thesis is to explain and prove that Anna Andriovna is a neurotic. Cause of neurosis is not only from within herself but also from her social environment mainly pressure from her family. To get the feeling of secure and reassurance defense, Anna Andriovna uses mechanism from neurotic trends most dominant in herself, that is moving toward people (compliant).
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Aprilia Maharani
"Penelitian ini membahas metafora dalam artikel pada surat kabar. Data yang digunakan adalah 13 artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 dalam ajang Piala Thomas. Periode tersebut dipilih karena pada saat itu, Indonesia memenangkan Piala Thomas selama 5 tahun berturut-turut sehingga pembahasan mengenai Piala Thomas semakin banyak diberitakan. Pembahasan difokuskan pada jenis-jenis metafora dalam artikel menurut pendapat Lakoff dan Johnson. Selain itu, aspek semantis dalam hal ranah makna metafora bulutangkis juga dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas ditemukan 82 metafora yang akan dikelompokkan dalam metafora struktural, metafora orientasional, metafora ontologis personifikasi, dan metafora ontologis kontainer. Dari seluruh data tersebut, metafora yang paling banyak ditemukan adalah metafora jenis struktural berbentuk kata. Dalam aspek semantis, ditemukan 6 makna ranah metafora, yaitu 1 ranah makna proses pertandingan, 2 ranah makna hasil pertandingan yang terbagi menjadi dua makna: makna menang dan makna kalah, 3 ranah makna peristiwa, 4 ranah makna tokoh, 5 ranah makna harapan, dan 6 ranah makna spasial. Berdasarkan keenam ranah makna tersebut, ranah makna proses pertandingan paling banyak ditemukan. Seluruh metafora yang terdapat dalam artikel bulutangkis pada harian Kompas periode 1994-2002 tidak menunjukkan ciri khas metafora olahraga bulutangkis.

This essay discusses the metaphor in an article of a newspaper. There are 13 badminton articles from harian Kompas period 1994-2002 in Thomas Cup events. The period was chosen because at that time, Indonesia won the Thomas Cup events for 5 years in a row, so that the news about Thomas Cup got more recognition on the news. The discussion focused on the types of metaphors in the article with the opinion of Lakoff and Johsnon. Besides, the semantics aspect in the realm of metaphorical meaning is also discussed. The results showed that in the article badminton on harian Kompas found 82 metaphors to be grouped into structural metaphors, orientational metaphors, ontological metaphors of personification, and ontological metaphors of containers. From the data, the most common metaphor is a structural type in the form of the words. In the semantic aspect, there are six realm of meaning of metaphors 1 realm meaning of process of the game, 2 realm meaning of the results game win and defeat, 3 realm meaning of the event, 4 realm meaning of character, 5 realm meaning of hope, and 6 realm meaning of spatial. Based on the meaning of the sixth realms, the process of the game realm is most prevalent. All of metaphors from harian Kompas period 1994-2002 is not shows the characteristic of badminton sport."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>