Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 222711 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eka Restiana Adiningsih
"Skripsi ini membahas gambaran hipertensi dan faktor risikonya pada guru-guru SMAN di KotaTangerang. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 119 orang. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu pada bulan Maret-April 2012. Analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan chi square dan uji t independen.
Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 29,4%. Hipertensi pada penelitian ini berhubungan dengan IMT, konsumsi natrium dan stress. Saran yang diberikan adalah dengan memberikan penyuluhan mengenai hipertensi dan pencegahannya dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengontrol berat badan dan asupan makan, berolahraga rutin, serta mengurangi stress.

The focus of this study is to discuss about hypertension and it's risk factors in high school teachers in Tangerang city. This is quantitative study with cross sectional design and 119 sample. Data collection was done in four weeks in March-April 2012. This study used univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using chi square and t test independent.
The result shows that the prevalence of hypertension is 29,4%. In this research, hypertension is correlated with BMI, sodium consumption, and stress. Advice given is to provide education about hypertension and its prevention by implementing a healthy lifestyle such as controling weight and food intake, exercising regularly, and reduce stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Olympia Primayawesti
"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Pengendalian terhadap hipertensi perlu dilakukan termasuk di wilayah Indonesia salah satunya dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain studi ekologi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari laporan Riskesdas dan Susenas 2018. Penelitian bertujuan untuk mengetahui korelasi antara status gizi (obesitas dan obesitas sentral) dan gaya hidup (aktivitas fisik, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, konsumsi makanan asin, konsumsi kalori, konsumsi protein, konsumsi protein hewani) terhadap kejadian hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan asin dengan hipertensi (p-value = 0,002; R = 0,512). Perlunya edukasi dan penggerakan program untuk membatasi konsumsi makanan mengandung garam berlebih pada masyarakat terutama di wilayah dengan konsumsi garam tinggi.

Hypertension is a non-communicable disease which is the main cause of premature death worldwide. Control of hypertension needs to be done including in Indonesia, one of which is by knowing the factors associated with hypertension. This research is a quantitative study using an ecological study design. The data used is secondary data derived from the 2018 Riskesdas and Susenas reports. The study aims to determine the correlation between nutritional status (obesity and central obesity) and lifestyle (physical activity, smoking habits, alcohol consumption, consumption of salty foods, calorie consumption, consumption of protein, consumption of animal protein) on the incidence of hypertension. The results showed a significant relationship between consumption of salty foods and hypertension (p-value = 0.002; R = 0.512). Education and mobilization of programs are needed to limit the consumption of foods that contain excess salt in the community, especially in areas with high salt consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasyafania Budi Putranti
"Dari seluruh kasus komplikasi selama kehamilan, hipertensi pada kehamilan memiliki jumlah kasus sebesar 5-10%. Hipertensi pada kehamilan adalah penyebab terbesar kasus kematian ibu di Jawa Tengah pada tahun 2019 dengan angka 29.6% dari total angka kematian ibu. Salah satu faktor risiko hipertensi pada kehamilan adalah berat badan berlebih dan obesitas. Kabupaten Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan angka obesitas tertinggi di Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti hubungan status gizi ibu yang dilihat dari indeks massa tubuh dengan hipertensi pada kehamilan di Kabupaten Brebes tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah sampel total 160 pasien, 80 pasien kasus dan 80 pasien kontrol. Data diambil dari rekam medis ibu hamil dan dianalisis menggunakan uji chi square dengan nilai kemaknaan p<0,05. Analisis hubungan antara status gizi berlebih dengan hipertensi pada kehamilan didapatkan hasil bermakna dengan nilai odds ratio: IMT <25 kg/m2 (OR 3,857; 95%CI 1,867-7,969), IMT 25,1-29,9 kg/m2 (OR 3,429; 95%CI 1,550-7,583), dan IMT >30 kg/m2 (OR 4,821; 95%CI 2,029-11,458). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi ibu dengan kejadian hipertensi pada kehamilan di Kabupaten Brebes.

Of all cases of complications during pregnancy, hypertension in pregnancy has a number of cases of 5-10%. Hypertension in pregnancy is the biggest cause of maternal deaths in Central Java in 2019 with a rate of 29.6% of the total maternal mortality rate. One of the risk factors for hypertension in pregnancy is overweight and obesity. Brebes Regency is one of the districts in Central Java with the highest obesity rate in Central Java. This study was conducted to examine the relationship between maternal nutritional status as seen from body mass index and hypertension in pregnancy in Brebes Regency in 2021. This study used a case-control design with a total sample of 160 patients, 80 case patients and 80 control patients. Data were taken from medical records of pregnant women and analyzed using the chi square test with a significance value of p<0.05. Analysis of the relationship between excess nutritional status and hypertension in pregnancy showed significant results with odds ratio values: BMI <25 kg/m2 (OR 3.857; 95% CI 1.867-7.969), BMI 25.1-29.9 kg/m2 (OR 3.429; 95% CI 1.550-7.583), and BMI > 30 kg/m2 (OR 4.821; 95% CI 2.029-11.458). It can be concluded that there is a relationship between the nutritional status and the incidence of hypertension in pregnancy in Brebes Regency."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dea Permata Sari Yahya
"Kebiasaan minum kopi dan kebiasaan merokok memiliki hubungan yang signifikan terhadap peningkatan tekanan darah. Pekerja yang merokok dan minum kopi lebih rentan terhadap hipertensi daripada pekerja yang tidak melakukannya. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi kejadian hipertensi di DKI Jakarta lebih dari rata-rata nasional yaitu sebesar > 8,4%. Pekerja kantoran adalah salah satu kelompok yang memiliki proporsi kejadian hipertensi tinggi dibandingkan dengan jenis pekerja lainnya. Tenaga kerja yang mengalami hipertensi akan mengalami penurunan produktivitas sehingga menimbulkan kecelakaan kerja. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi kopi, kebiasaan merokok, dan factor lainnya terhadap kejadian hipertensi. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 145 pekerja di Kementerian PUPR yang dipilih denan teknik accidental sampling, Data diperoleh pada bulan Mei 2024 melalui pengukuran antropometri, pengukuran tekanan darah, dan pengisian kuesioner. Sebesar 24,1% pekerja mengalami hipertensi. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan antara hipertensi dengan usia (p = 0,026; OR = 2,471; 95% CI 1,1-5,4) dan status gizi (p = 0,045; OR = 2,518; 95% CI 1,1-6,0). Pekerja yang berusia ≥ 40 tahun berisiko 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan pekerja yang berusia < 40 tahun dan pekerja yang memiliki status gizi lebih memiliki risiko 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan pekerja yang memiliki status gizi normal. Bagi pekerja diharapkan dapat melakukan konsultasi gizi dengan ahli gizi agar dapat mengetahui kebutuhan gizi dan pengaturan makan yang sesuai untuk mencegah atau menangani gizi lebih. Untuk pekerja yang berusia menjelang 40 tahun dapat melakukan kontrol rutin terkait tekanan darah serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti kadar gula darah dan berat badan.

Coffee drinking habits and smoking habits have a significant relationship with increasing blood pressure. Workers who smoke and drink coffee are more susceptible to hypertension than workers who do not. Based on Riskesdas data in 2018, the prevalence of hypertension in DKI Jakarta is more than the national average, namely > 8.4%. Office workers are one group that has a high proportion of hypertension compared to other types of workers. Workers who experience hypertension will experience a decrease in productivity, causing work accidents. Therefore, this study aims to determine the relationship between coffee consumption, smoking habits, and other factors on the incidence of hypertension. This quantitative research used a cross-sectional design with a sample size of 145 workers at the Ministry of PUPR selected using accidental sampling technique. Data was obtained in May 2024 through anthropometric measurements, blood pressure measurements, and filling out questionnaires. 24.1% of workers experienced hypertension. The results of the analysis showed a relationship between hypertension and age (p = 0.026; OR = 2.471; 95% CI 1.1-5.4) and nutritional status (p = 0.045; OR = 2.518; 95% CI 1.1-6, 0). Workers aged ≥ 40 years have a risk 2.4 times higher than workers aged < 40 years and workers who have a higher nutritional status have a risk 2.5 times higher than workers who have a normal nutritional status. Workers are expected to be able to carry out nutritional consultations with nutritionists so they can find out nutritional needs and appropriate eating arrangements to prevent or treat overnutrition. Workers approaching 40 years of age can carry out routine control of blood pressure and the factors that influence it, such as blood sugar levels and body weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiretno Yulianti
"Hipenensi merupakan salah satu penyakit degcncratif yang banyak diderita oleh usia lanjut, merupakan penyakit yang melibatkan system sirkulasi darah dan merupakan masalah kesehatan masyarakat. Hipcrtensi meningkatkan risiko terjadinya infark myocard acute, penyakit jantung koroner, kerusakan parenkim ginjal, dan stroke (Newman,2002) sedangkan mcnurut Krummel (2000) mempakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner, stroke, dan kegagalan jantung kongestif. Semakin tinggi tekanan darah semakin tinggi pula risiko Penyakit jantung koroner. Prevalensi hipertensi senakin meningkat dengan bertambahnya usia (Scottish lntercollcgiate Guidelines Network, 2001). Dilaporkan bahwa lebih dari 50% usia lanjut menderita hipertensi. Kamso (2000) mendapatkan hipertensi di 6 kota Indonesia sebesar 52,5%, sedangkan di kota Bogor prevalensi hipertensi pada usia lanjut belum dikctahui tetapi kunjungan pasien usia lanjut kc puskcsmas dengan hipertensi dalam dua tahun terlihat peningkatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi hipertensi pada usia lanjut di Kota Bogor dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Sampcl pada penelitian ini betjumlah 104 orang usia lanjut (72 perempuan dan 32 laki~laki) berusia 60-86 tahun. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional dan acak sistematis di dua kecamatan, yaitu kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Bogor Utara. Penelitian ini dilakukan dengan melihat hubungan antara status gizi, umur, jenis kelamin, riwayat hipcrtensi dalam keiuarga, sosioekonomi (tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga, dan status perkawinan), dan gaya hidup ( olahraga, kebiasaan merokok, stres, dan konsmnsi lemak dan garam).
Penelitian mendapatkan hasil prevalensi hipertensi pada usia lanjut di kota Bogor sebesar 66,3%, lebih linggi dari hasil penelitian di Indonesia 52,5% (Kamso,2000) dan di kota Depok 57,4% (Sitorus, 2002), tetapi hampir sama dengan data di Amerika Serikat, yaitu sekitar 60-71% (NHANES III). Faktor - faktor yang berhubungan secara bermakna dengau hipertensi adalah jenis kelamin dengan nilaj p= 0,0l8; OR=l,040 (95%CI: 0,448-2,4l7), Status gizi dengan niiai p= 0,047; dan OR = 4,053 (95%Cl: 1,109-14,8l3), dan kcbiasaan olahraga dengan nilai p= 0,0l0 dan nilai 0R= 0,306 (95% CI: 0,131-0,715). Dari hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan hipertcnsi adalah jenis kelamin.
Hasil pcnelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pembinaan kesehatan usia lanjut melalui pembinaan secara terpadu di Posbindu dari segi kesehatan berupa upaya promotif, preventif, maupun kumtif dan rehabilitatif. Upaya pencegahan hipertensi yang dapat diusulkan adalah pelatihan senam dan olahraga khusus untuk usia lanjut, pola hidup sehat sejak sebelum memasuki usia lanjut, dan menjaga Indeks Massa Tubuh agar tidak lebih dari 25 kg/1112.

Hypertension, the one of degenerative disease in older people, is a disease that involve blood circulation system and one of health community problems. Hypertension can improve acute myocard infarction, coronary heart disease, renal parenchym damages; and stroke (Newman, 2002) and Krummel (2000) said that hypertension is a risk factor for coronary heart disease, stroke, and congestive heart failure. Increase of blood pressure may cause the increase the risk of coronary heart disease. Hypertension prevalence is as high as aging process (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2001). It had been reported that more than 50% older people have hypertension. In Bogor city the prevalence of hypertension in older people are unkown but hypertension patients at primary health care (Puskesmas) are increasing at the last two years.
The objective of this study are to know the hypertension prevalence in older people at Bogor city and factors involved. The samples are 104 older people (72 female and 32 male) aged 60-86 years. Samples was taken with proportional and sistemically random methods at two subdistricts, Kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Bogor Utara. This study was to see the factors that are involved to hypertension such as nutritional status (BMI), age, sex. genetic, socioeconomic status( education. occupational status, income, and marriage ), and lifestyle ( exercise, smoking habit, stress, fat, and salt consumption).
This study concluded that the hypertension prevalence in older people at Bogor city is 66.3o/o, higher than Kamso (2000), which is only 52,5% and Sitorus (2002) at Depok which is only 57.4%. But it simllar with the re;'Uit of NHANES III in US about 60 71% which depend on race. Factors that significanly involved with hypertension are sex with p value = 0.018; OR=I,040 (95%CI: 0,448-2,417), BMI with p value= 0.047 and OR = 4,053 {95%CI: 1,109-14,813), and exercise with p value = 0.010 and OR=0,306 (95% Cl: 0,131-0,715). The multivariate foWld that the dominant factor is sex.
We hope that the result of this study analysis can be used for increase the health of elderly with coordinating the activities at Posyandu by Puskesmas in promotive, preventive. curative and rehabilitative programme. The best effort to reduce the rate of hypertension and get optimal results on older people is to provide them with a special exercise that are led by an in-structure, healthy life style, and BMI, don't be more than 25 kglm'.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32079
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisnajaya
"Hipertensi adalah salah satu penyakit sistem kardiovaskuler dengan prevalensi tertinggi di masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai gangguan organ vital tubuh dengan akiba.t kelemahan fungsi organ cacat maupun kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia. pola kerja. merokok. asupan garam. olahraga teratur dan status gizi terhadap kejadian hipertensi pada pekerja area produksi perusaha.an migas X Kalimantan Timur tahun 2008. Peneiitian ini tergolong penelitian observasional dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Populasi penelitian ada!ah pekerja diarea produksi lapangan produksi S perusahaan migas X Kalimantan Timur tahun 2008. Sampe1 penelitia.n adalah seluruh pekerja di area produksi Japangan produksi S yang menderita hipertensi mempunyai hubungan bermakna dengan hipertensi (p value = 0,005, OR "" 3,00095% CI: 1,385 6,499), {p value = 0,043, OR = 2,286 95% CI: 1,092-4,783), merokok tidak menunjukkan hubungan bennakna dengan terjadinya hipertensi (p value= 0 550, CI: 0,627 - 3.0J3), konsumsi garam mempunyai hubungan bermakna dengan hipertensi (p value = 0,045, OR = 2,486 95% CI: 1,096-5,641 ), olahraga teratur mempunyai hubungan bennakna (p value = 0,033, OR = 2,833 95% CI: 1,165-6,892) dan status gizi mempunyai hubungan bermakna dengan biperteosi (p value = 0,028, OR= 2,429 95% CI:1,163-5,071) Oari seluruh faktor risiko tersebut yang paling dominan adalah olahraga teratur. Program surveilans dan promosi kesehatan pekerja perlu diiakukan untuk mengetahui dan mencegah faktor-faktor hipertensi. {ainnya.

Hypertension is one of the cardiovascular system illnesses with the highest prevalence in the community and can cause serious disturbance of the vital body organ with resulting from the weakness of the organ function,. the defect and the death. This research aimed at knowing the association of the age, the pattern of work, smoking, salt consumption, doing regular sport and the status of the nutrient towards the hypertension incident in the workers of the production area of oil and gas company X in East Kalimantan year 2008, This research is classified as an observational research with the plan of control case research. The research population is the workers in the production area nutrient status. The dependent variable is hypertension. The data is processed quantitatively and is analysed with the computer help. The results of this research into 120 (60 cases and 60 controls) workers in production area of the production field :"S" in oil and gas company "X" shows that age has significant relations with hyper tension (p value = 0,005, OR - 3,000 95% CI: 1,385-6,499), the pattern of work has significant relations with hypertension (p value = 0,043, OR = 2,286 95% CI: 1,092-4,783)smoking has not significant relations with hypertension (p value0,550, OR= 1,375 95% Cl: 0,627-3,013), salt consumption has significant relations with hypertension (p value = 0,045, OR = 2,486 95% CI: 1,096-5,641), doing regular sport has significant relations with hypertension (p value= 0,033, OR= 2,833 95% CI: 1,165-6,892) and the nutrient status has significant relations with hypertension (p value = 0 028.OR = 2,429 95% CI:1,163·5)07l). From all those risk. factors, the most dominant is doing regular sport. Surveillance and health promotion program should be done to detection and prevention about other hypertension risk factors."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21039
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alyani Yasmin
"Pola makan merupakan salah satu modifikasi gaya hidup bagi pasien hipertensi. Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama pada lansia. Pola makan yang disarankan ialah pola makan Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) yang berfokus pada pembatasan konsumsi garam, lemak dan memperbanyak konsumsi kalium. Pola makan ini memiliki kaitan dengan status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi natrium, kalium dan lemak dengan status gizi lansia hipertensi berdasarkan The Mini Nutritional Assessment (MNA). Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Sampel sebanyak 107 lansia hipertensi di Pancoran Mas.
Hasil penelitian menemukan bahwa lansia hipertensi tergolong lansia muda, perempuan, tidak lulus SMA, tidak merokok, memiliki riwayat keluarga hipertensi, IMT >25 (gizi lebih), sering mengonsumsi natrium, kalium, lemak dan status gizi normal berdasarkan MNA. Ditemukan adanya hubungan antara konsumsi lemak (p=0,031, OR=0,387) dengan status gizi lansia hipertensi. Tidak ditemukan hubungan antara konsumsi natrium (p=0,172) dan kalium (p=0,68) dengan status gizi lansia hipertensi. Perawat perlu melakukan edukasi untuk memilih jenis lemak yang dikonsumsi lansia, serta menganjurkan untuk pembatasan konsumsi lemak harian pada lansia hipertensi. Meskipun tidak berhubungan dengan status gizi, pembatasan pada konsumsi natrium serta meningkatkan konsumsi kalium pada lansia berperan dalam menstabilkan tekanan darah.

Dietary Pattern is one of lifestyle modification for hypertensive patients. Hypertension is known as the  primary health problem of older adults. Dietary Approach to Stop Hypertension (DASH) diet is recommended to reduce blood pressure. This diet is focusing on reducing natrium and fat consumption, meanwhile it needs higher pottasium consumption. Research found that maintaining DASH diet can influence nutritional status measured by Body Mass Index (BMI). The aim of this study to determine the correlation between natrium, pottasium, and fat consumption with nutritional status of older adults based on The Mini Nutritional Assessment. This study apply cross-sectional method design. Sample is currently reach about 107 hypertensive older adults patients in Pancoran Mas.
Result shows that most of respondents are young elderly, women, lower education, having hypertensive family history, not a smoker, BMI >25, consuming more natrium, pottasium and fat, and having normal nutritional status measured by MNA. Fat consumption is associated with nutritional status of hypertensive older adults (p=0,031, OR=0,387). There is no significant correlation between natrium (p=0,172) and pottasium (p=0,68)  consumption with nutritional status of hypertensive older adults. Nurse should educate hypertensive older adults to manage type of fat consumed and advising to reduce fat in daily consumption. Reducing sodium consumption and increasing pottasium consumption is recommended for them to maintain blood pressure, although it is not correlated with their nutritional status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lianny Alda Suhendra
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan pengendalian tekanan darah pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemirimuka. Pengendalian tekanan darah dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Terdapat terapi farmakologis dan non farmakologis berupa edukasi faktor risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usia merupakan faktor yang mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Pengetahuan gizi dan faktor lainnya yang tidak diteliti tidak mempengaruhi pengendalian tekanan darah. Variabel usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan keadian tekanan darah tidak terkendali. Usia mempengaruhi hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian hipertensi tidak terkendali setelah dikontrol kebiasaan merokok, keadaan stress, dan jenis kelamin pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka pada tahun 2023.

This study focuses on the relationship between nutritional knowledge and other factors and blood pressure control in hypertensive patients in the working area of the Kemirimuka Community Health Center. This study focuses on blood pressure control is carried out to prevent complications. There are pharmacological and non-pharmacological therapies in the form of risk factor education. The results of this study show that age is a factor that influences blood pressure control. Nutritional knowledge and other factors not studied did not influence blood pressure control. The age variable influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled blood pressure. Age influences the relationship between nutritional knowledge and the incidence of uncontrolled hypertension after controlled by smoking habits, stress conditions, and gender in hypertensive patients in the Kemiri Muka Community Health Center working area in 2023."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lanny Yusnita
"Prevalensi status gizi kurus dan gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia berdasarkan Indeks Masa Tubuh menurut umur adalah 11,1 dan 10,8 . Sedangkan prevalensi anemia pada perempuan usia 15 tahun sebesar 22,7 Riskesdas, 2013 . Hasil screening kesehatan pada pelajar puteri di SMP 9 Kota Cimahi oleh Dinas Kesehatan Kota Cimahi Jawa Barat pada bulan Februari 2017 diketahui 68 pelajar puteri anemia. Hasil Survei Diet Total tahun 2014, rata-rata kecukupan energi dan protein pada kelompok umur 13-18 tahun di Jawa Barat masih < 100 AKG yaitu hanya sebesar 74,1 da 83,5 AKG. Sedangkan aktivitas fisik, 26,1 melakukan kurang melakukan aktivitas. Status gizi kurus dan gemuk, anemia serta kebiasaan melakukan aktivitas fisik pada remaja masih menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan makan dan aktivitas fisik dengan status gizi dan anemia pada pelajar puteri di SMP 9 Kota Cimahi tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 219 pelajar puteri kelas 7. Hasil penelitian ini adalah asupan energi dan protein yang rendah dan sangat aktif melakukan aktivitas fisik menyebabkan terjadinya anemia. P=0,047 CI: 0,995-1,571.

The prevalence of the underweight and overweight among adolescent girls 13 15 years old is 11,1 dan 10,8 Basic Health Research, 2013 . . The health screening test that conducted by DHO Cimahi in February 2017 shown that the prevalent of anemia among adolescent girls at grade 7 in SMP 9 Cimahi City was 68 . Survey of Total Dietary which conducted in 2014, reported intake of energy and protein among adolescent girls 13 18 years old in West Jawa relatively less than the recommended dietary intake energy only reached 74,1 RDA and protein reached 83,5 RDA . Furthermore, the habitual of physical activity among adolescent was 26,1 less active. Nutritional status both underweight and overweight as well as anemia and less to do the physical activity are identified as health problem that need attention. The objective of this study is to determine the association between dietary intake and physical activity with the nutritional status and anemia among adolescent girls grade 7 in SM 9 Cimahi City in 2017. Design of the study is cross sectional with total sample 219 adolescents girls at grade 7 in SMP 9 Cimahi City. Result of the study are the energy and protein intake less than the RDA meanwhile the respondent is very active in do the physical activity and this is a risk for respondent to became anemia. A adolescent with less intake of protein and very active in did excersice will pontentially 1,250 higher to become anemia P 0,047 CI 0,995 1,571.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Ridwan
"Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang terjadi di perkotaan pada lansia sebagai populasi yang rentan (vulnerable) karena salah satu faktor risiko yaitu pola diet. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menggambarkan hasil asuhan keperawatan pada lansia hipertensi dengan intervensi keperawatan pengaturan menu diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension). Metode penelitian yang digunakan adalah praktik lapangan. Hasil yang didapatkan adalah terjadi penurunan tekanan darah selama proses intervensi dilakukan. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan diet DASH sebagai salah satu cara untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pada lansia.

Hypertension is one of the health problems that occur in the elderly as a vulnerable population at urban areas because of dietary patterns as risk factor. The purpose of this study is to describe the nursing care outcomes in older adult with hypertension using nursing intervention settings of DASH diet (Dietary Approaches to Stop Hypertension). The method used was practice field. The results obtained were a decreased in blood pressure during the intervention process. This study reccomended DASH diet as a way to control and lower blood pressure in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>