Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103908 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Lisna
"Penelitian ini membahas mengenai Pengorganisasian akreditasi JCI pengelolaan akreditasi JCI di RSUP Nasional Dr Cipto Magunkusumo Jakarta Tahun 2012. Pengorganiasaian akreditasi JCI berdasarkan pada standar pelaksanaan akreditasi JCI yaitu tahap Initial Assessment, Preparation, Tracer, Implementasi, Evaluasi, Milestone, Mock Survey, Survey akreditasi dan Keputusan akreditasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian akreditasi JCI di RSCM sudah berjalan cukup optimal. Walaupun dalam Penatalaksanaannya penyelenggara menghadapi banyak tantangan seperti kurangnya dukungan dari Depkes dalam hal pendanaan, besarnya kapasitas dan ruang lingkup rumah sakit, budaya organisasi yang belum sepenuhya berubah dan kurangnya dukungan dari SDM lain diluar kepanitiaan.

This study discuss the organization overview of JCI accreditation in Dr. Cipto Mangunkusumo hospital Jakarta 2012. This JCI accreditation organization based on the JCI standard of organizing which start with Initial assessment, Preparation process, Tracer Method, Implementation of the program, Evaluation, Mock survey and survey accreditation / full survey, the milestone, the decision of accreditation . This study uses qualitative research methods with in-depth interviews, observations, and review of the secondary data.
Research shows that the organization of JCI accreditation already been running optimally, even though in conducting the organization of JCI accreditation, the organizer faced many challenges. Some of these challenge being the obstacles for the success of this program. Research result seen from the result of in-depth interviews, all the tables which indicates factual data, and guidelines for review of secondary data.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Retna Komara
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis implementasi kebijakan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) pasca akreditasi JCI di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo Jakarta Tahun 2014. Fokus penelitian ini adalah implementasi kebijakan pengelolaan B3 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan stuktur birokrasi.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah berdasarkan data dari laporan ronde manajemen dimana banyak temuan-temuan pengelolaan B3 di lapangan pasca akreditasi JCI yang tidak sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan dalam kebijakan pengelolaan B3 dan juga dilihat dari data Unit K3RS dimana terjadi beberapa insiden yang dilaporkan terkait dengan pengelolaan B3 pasca akreditasi JCI.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi tak berstruktur dan telaah dokumen. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan pengelolaan B3 pasca akreditasi JCI di RSUPN dr.Cipto Mangunkusumo belum berjalan dengan baik. Pada faktor komunikasi: Transmisi yang kurang maksimal, ketidakjelasan kebijakan dimana secara isi yang belum lengkap dan penyampaiannya ke lapangan belum optimal serta pelaksanaan kebijakan yang belum konsisten. Selanjutnya, pada faktor sumber daya: SDM, fasilitas dan anggaran masih belum memadai.
Pada faktor disposisi implementor yang juga belum baik, para pelaksana kebijakan secara umum kurang cukup kuat memiliki komitmen untuk mendukung pelaksanaan kebijakan pengelolaan B3 ini. Terakhir faktor struktur birokrasi: Mekanisme pelaksanaan, koordinasi dan monitoring yang belum berjalan efektif.

This study was conducted to analyze the implementation of hazardous materials management's policy after JCI accreditation in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo 2014. Focus of this research is the implementation of hazardous materials management's policy and factors that influence it, namely communication, resources, disposition and structure bureaucracy.
Issues raised in this research report are based on data from the management rounds where many findings in the field of management of hazardous materials after JCI accreditation is not in accordance with the procedures set out in the hazardous materials management's policy is also seen from the data of K3RS unit where there is some incident were reported to be associated with the hazardous materials management's policy after JCI accreditation.
This research method is qualitative with data collection techniques using in-depth interviews, observation and unstructured document review. Selection of informants using purposive sampling technique. Analysis of the data in this study using content analysis.
The results showed that the implementation of hazardous materials management's policy after JCI accreditation in RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo not going well. In the communication factor: Transmission less than the maximum, where policy uncertainty is incomplete contents and its delivery to the field is not optimal and the implementation of policies that have not been consistent. Furthermore, the factor of resources: human resources, facilities and budgets are not sufficient.
At the implementor disposition factors that also have not been good, the policy implementers generally have less commitment to perform strong enough to support the implementation of this hazardous materials management's policy. Last, bureaucratic structure factor: Mechanism implementation, monitoring and coordination made that have not been effective.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S57386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Dona Wijayanti
"Penelitian ini membahas tentang pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pegawai di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo, untuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi syarat dan juga dalam rangka memenuhi jumlah rencana kebutuhan tenaga kerja. Dalam proses mendapatkan calon pegawai yang baik tidaklah mudah, calon pegawai harus melewati proses seleksi yang diantaranya adalah : seleksi administrasi, tes tertulis, tes wawancara, tes psikologi dan juga tes kesehatan. Barulah setelah semua tahapan seleksi tersebut dilakukan maka akan didapatkan keputusan seleksi yang dibuat oleh tim rekrutmen dan seleksi pegawai. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder.
Penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan rekrutmen dan seleksi pegawai sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa pelaksanaannya yang belum optimal. Kendala seperti ruangan untuk rekrutmen dan seleksi pegawai, biaya dalam tes kesehatan, terdapat pelamar yang tiba-tiba mengundurkan diri. Dalam rangka memenuhi kebutuhan rencana tenaga kerja, Bagian Sumber Daya Manusia belum dapat memenuhi semua kebutuhan dikarenakan jumlah kebutuhan yang banyak. Akan tetapi sampai saat ini Bagian Sumber Daya Manusia masih secara bertahap melakukan rekrutmen dan seleksi pegawai.

This study discusses the implementation of the recruitment and selection of employees in a General Hospital National Center Dr.Cipto Mangunkusumo, to get the qualified candidates and the number of plans in order to meet workforce needs. In the process of getting good candidates is not easy, the prospective employees must go throught a selection process which are: selection test administration, written test, interview, psychological tests and medical tests. Only after all of the selection process is done it will get the selection decisions is made by a team of recruitment and selection of employees. This study used qualitative research methods with in-depth interviews, observations and review of secondary data.
Research shows that the implementation of the recruitment and selection of employees has been running pretty well, but there are still some implementation that has not been optimal. Constraints such as room for recruitment and selection of employees, the cost of medical tests, there are applicants who suddenly resigned. In order to meet the needs of the labour`s plan, the Human Resources Department can not meet all the requirements due to the amount of need that much. However, until now Human Resources Department is gradually employee recruitment and selection of employees."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primageny Fawdy
"Insentif merupakan balas jasa yang diberikan kepada karyawan dengan berbagai standar produktivitas dan profitabilitas perusahaan yang di berikan secara periodik. Insentif adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada pegawai yang berprestasi di atas standar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemberian insentif pegawai di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Tahun 2012. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana peneliti menggali informasi pada beberapa informan yang telah ditentukan.
Dari hasil penelitian diketahui pelaksanaan pemberian insentif di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo berdasarkan pada kompetensi dan kinerja, selain itu juga mempertimbangkan jabatan pegawai, resiko kerja pegawai serta nominal rumah sakit. Pemberian insentif juga meningkatkan produktivitas pegawai, karena semakin baik kinerja pegawai maka semakin besar pula nominal yang diterima. Namun peningkatan produktivitas tidaklah signifikan.

Incentives are reward given to employees with a variety of standar productivity and profitability of a company that is given periodically. Incentives is the company remuneration is given to employees who perform above standard.
The aims to study is ti reveal the incentives employees in the department of RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta 2012, the method used was qualitative research, where researchers gather information on some predetermined informants.
The survey result revealed the implementation on incentives in the RSUPN Dr. Cipto Mangunkusmo based on competency and performance, while also considering the position of employees, as well as the risk of employee par hospital. Providing incentives also increase employee productivity, because the better the performance of the employee, the greater thr nominal received. But the increase in productivity is not significant.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Sudaryoko
"ABSTRAK
Ketidak lengkapan data informasi bagi perencanaan di patologi klinik mengakibatkan pengadaan barang reagensia tidak pernah dapat dipenuhi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut patologi klinik mengadakan pinjaman barang reagensia pada setiap bulannya yang akan dibayarkan pada triwulan berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan barang reagensia di laboratorium patologi klinik serta mengetahui gambaran tentang perencanaan, sistem informasi yang dikehendaki bagi perencana, dan membuat suatu sistem informasi dalam perencanaan barang reagensia.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengarah sample diambil pinjaman dari kwartal II, karena pada kwartal ini jumlah pinjaman dan jenisnya sangat besar, yaitu jenis pinjaman 103 item penyebabnya dikarenakan faktor perencanaan tidak akurat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan barang reagensia di patologi klinik dilaksanakan oleh urusan perencanaan yang dalam struktur organisasinya di bawah koordinator administrasi dan keuangan patologi klinik. Perencanaan yang dibuat berdasarkan data pembelian triwulan lalu dan rencana permintaan triwulan sebelumnya ditambah 10% untuk cadangan.
Instalasi patologi klinik pada setiap bulannya melakukan permintaan langsung ke pihak ke-3 (luar) sebagai pinjaman yang akan dikembalikan pada rencana triwulan berikutnya.
Perencanaan dari patologi klinik haruslah dibuat berdasarkan data-data yang akurat seperti, data pemakaian, jumlah pasien, jumlah tindakan dan jumlah pemeriksaan pada pasien, jumlah tindakan dan jumlah persetujuan pada triwulan sebelumnya, dan jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan oleh pengelola anggaran. Informasi data ini didapat dari patologi sendiri dan dari instalasi farmasi sebagai perencana, sehingga rencana kebutuhan yang dibuat dani patologi klinik dapat disetujui.
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi sangat dibutuhkan oleh patologi klinik dalam membuat suatu perencanaan, karena dengan diperoleh informasi yang akurat maka dapat diambil suatu keputusan dengan cepat dan tepat untuk membuat suatu perencanaan.
Diperlukan adanya SOP (Standart Operating Procedure) yang jelas dalam perencanaan, agar alur informasi dapat berjalan secara terpadu, disamping itu perlu dibuat suatu sistem informasi yang terpadu antara pemakai dan perencana. Dengan menggunakan sistem komputerisasi.

ABSTRACT
Due to incomplete information file for fore-cast in the Clinical Pathology, the source supply for Reagensia can not be made, so to carry out this need Clinical Phatology has to berson for the Reagensia into they and will he paid by nextquarter.
This information is to affect the dance supply of Reagensia in the Clinical Phatology Laboratory and get the idea of the source supply, the information system that needed for the supply and to make out an information system in the source supply of Reagensia.
The source file is base on samples from quarter II, because in this quarter the dont of and the load was very big, that is evan of 103 item and the usult of it is the in accurate faktur.
From the cheched resultd we know that Reagensias ine-cast of supply in the Clinical Phatology was done by supply sources which organization structur is uder the administration and finance of Clinical Phatology.
Fore-cast that base on purchases of last quarter and demand quarter befor plus 10% form sources.
Clinical Phatology instalation make a mointhey direct demand to a third person as a load which will be paid by the next quarter.
Fore-cast (supply air) of Clinical Phatology must be base on accurate file like used file (spending file) what of patients, total of agreement and ains in quarter before, total amount of of fire-cast which was first agreed by the main incharge. File of this information is form Clinical Phatology and from medical instalation as a fore-cast, so that the needed fire-cast that was made by Clinical Phatology.
The conclusive is that the needed information is indeed need badly by clinical Phatology in preparing a fire-cast, because by gaining an accurate information, a quick and night decision can be made for preparing a fore-cast.
A Clear Standard Operating Procedure is needed in preparing a fire-cash, to that the flow of information can be realised, beside an information system between the user and supplier needed to by made with computerize.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Azizah
"ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen dalam praktik keperawatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan pendokumentasaian
asuhan keperawatan di ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif sederhana yang melibatkan 35 perawat dan 11 dokumen keperawatan. Uji
statistik menunjukkan kelengkapan dokumentasi keperawatan 100% tidak lengkap.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan supervisi dari pimpinan ruangan guna
meningkatkan kualitas perawatan di PJT RSCM

ABSTRACT
Nursing documentation is an important component of nursing practice. The purpose of
this study is to identify nursing care documentation completeness in Integrated
Cardiovascular Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital, Jakarta?. This is a
quantitative study with simple descriptive design that recruited 35 nurses and 118
nursing documents. The result of study showed taht all of nursing document is not
completely documented (100%). The results suggest to supervise and study need to be
done by head nurse to review the quality of nursing care in Integrated Cardiovascular
Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Larasati
"ABSTRAK
Praktik Kerja Profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat Periode Bulan April ndash; Juni Tahun 2017Karina Larasati, Fauzan Arafat, Retnosari AndrajatiFakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, 16424, Indonesiakarinalrst.apoteker@gmail.comABSTRAKPraktik kerja profesi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dilaksanakan pada tanggal 3 April ndash; 5 Juni 2017. Tujuan pelaksanaan praktik kerja profesi ini adalah agar mahasiswa program studi Apoteker mampu memahami peran, tugas, dan tanggung jawab Apoteker di Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan dan etika pelayanan farmasi, diharapkan dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman mahasiswa untuk melakukan praktik kefarmasian di Rumah Sakit, serta dapat memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik kefarmasian. Dalam pelaksanaan praktik kerja profesi mahasiswa dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dan membantu memberikan ide untuk penyelesaian masalah praktik kefarmasian di Rumah Sakit.Kata kunci: praktik kerja profesi apoteker, Rumah Sakit, standar pelayanan kefarmasian

ABSTRACT
Apothecary Profession Internship Program at Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital on April ndash Juny 2017Karina Larasati, Fauzan Arafat, Retnosari AndrajatiFakultas Farmasi, Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Depok, 16424, IndonesiaABSTRACTApothecary Profession Internship Program in Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital was held on April 3rd to Juny 5th 2017. The aim of this internship program are to make Pharmacist student understand the role, duties and responsibilities of clinical Pharmacist at Hospital according to the provisions and ethics of pharmaceutical care, expected to improve student rsquo s insight, knowledge, skills and experience in conducting pharmaceutical practices in hospitals, and students can find out the real pharmaceutical practice problems. In the implementations of this internship program, students can improve their communication and collaboration skill with other healthcare provider and contribute ideas for solving pharmaceutical practice problems in the Hospital."
2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak diantara wanita Indonesia. Pada tahun 2013, belum diketahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker payudara. Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari pasien rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo khususnya dari poli bedah. Sampel terdiri dari 117 kasus kanker payudara dan 119 kontrol (pasien lain di poli bedah yang tidak menderita kanker payudara). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) dibandingkan ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali. Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak selama ≥6 tahun (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama <2 tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kanker payudara kepada masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia. In 2013,it remains unknown factors that cause breast cancer on patients of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this study is to determine what factors are associated with breast cancer. Study design was case-control. Data were collected using questionnaires from the unhospitalized patients RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo especially in Department of Surgery. Sample of 117 breast cancer cases and 119 control (other unhospitalized patients in Department of Surgery does not have breast cancer) were recruited. The results found increasing risk due to age of 35-44 (OR=3,370,95% CI=1,390-8,170), and age of 45-54 (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) compared to age of <35, age at menarche of <12 (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) compared to age at menarche of ≥12, family history of breast cancer(OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) and family history of breast cancer in first degree relatives (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) compared to them with no family history of breast cancer. Meanwhile the significant protective effect that protect breast cancer is breastfeeding for ≥6 years (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) compared to breastfeeding for <2 years.There is need to increase health promotion regarding the factors associated with breast cancer to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilda Afidah Bitari
"Latar Belakang : Kejadian kanker kolorektal dan hubungannya terhadap faktor sosiodemografi, hereditas dan gaya hidup mendorong banyak asumsi namun belum banyak penelitian yang sejenis dilakukan di Indonesia.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara faktor sosiodemografi, hereditas dan gaya hidup pada pasien kanker kolorektal di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo.
Desain studi : 40 kasus pasien kanker kolorektal dibandingkan dengan 40 kontrol pasien non kolorektal yang berobat rawat jalan pada periode November 2013-Juni 2014.
Hasil : Kanker kolorektal berhubungan dengan tingkat sosial ekonomi. Riwayat keluarga pada tingkat pertama juga berhubungan dengan kejadian kanker kolorektal. Ditemukan hubungan antara pola konsumsi daging merah dan makanan olahan serta konsumsi sayur dalam jumlah cukup dapat mengurangi risiko kanker kolorektal.
Kesimpulan : pola konsumsi daging merah dan makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Background : Associations between colon and rectal cancer and Sociodemographic, heredity and lifestyle factor have stimulated much debate and limited to find in Indonesia.
Objective: examined the association between sociodemographic, heredity, and lifestyle and colorectal cancer among patient in in doctor Cipto Mangunkusumo hospital.
Design : Data from 40 incident cases of colorectal cancer were compared with data from 40 hospital control around November 2013 until June 2014.
Result : Colorectal cancer associated with social economy status, heredity in first degree, consumption of red meat and processed foods whereas a high intake of vegetable was directly associated with a decreased risk of colorectal cancer.
Conclusions: The results suggest that red meat and processed foods strongly correlated with colorectal cancer.
"
Depok: [Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2014
S57434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Yama Irawan
"Latar belakang: Menurunkan angka kematian ibu menjadi prioritas program kesehatan global, dan merupakan salah satu target dalam United Nation Millennium Development Goals (MDGs), yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga 75% pada tahun 2015. Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2012 adalah 359/100.000 kelahiran hidup, dan merupakan salah satu negara dengan angka tertinggi di Asia Tenggara dengan Jakarta memiliki jumlah kematian ibu sebanyak 97 jiwa.
Tujuan : Mengidentifikasi karakteristik kematian ibu di RSCM, meliputi karakteristik sosio-demografi, riwayat obstetri dan medis, serta kondisi klinis pasien saat tiba di rumah sakit.
Metode : Penelitian ini merupakan survey untuk mengetahui data deskriptif kematian maternal menggunakan rekam medis selama rentang waktu penelitian. Dilakukan telaah rekam medis 51 kasus kematian ibu yang terjadi selama 2 tahun dari Januari 2013 hingga Desember 2014 di bagian Obstetri dan Ginekologi, RSCM.
Hasil: Dari 51 kasus kematian maternal, diketahui kelompok usia yang dominan adalah 25-34 tahun (58,8%) dengan mayoritas berpendidikan setingkat SMA (70,6%). Tiga puluh dua (62,8%) subjek dengan paritas lebih dari 2 dan tidak ada subjek yang menggunakan metode kontrasepsi IUD atau implan. Sembilan puluh dua persen subjek melakukan ANC, dengan sebagian besar ≥ 4 kali (33 subjek, 64,7%) dan umumnya dilakukan di bidan (41 subjek, 80,4%). Preeklampsia berat merupakan kelainan dalam kehamilan yang paling banyak dijumpai (26 subjek, 65%). Empat puluh tujuh subjek (92,2%) merupakan pasien rujukan, dengan 10 subjek mengalami eklampsia (19,6%) dan 12 subjek dengan perdarahan (23,5%). Preeklampsia adalah penyebab kematian utama.
Kesimpulan: Karakteristik dominan pada kematian maternal di RSCM adalah Ibu dengan preeklampsia, kelompok umur 25-34 tahun, pendidikan setaraf SMA, ANC di bidan, dan jumlah ANC lebih dari 4 kali.

Background: Reducing maternal mortality is a priority in global health programs, and is one of the targets in the United Nations Millennium Development Goals (MDGs), which is to reduce maternal mortality by 75% by 2015. The maternal mortality rate in Indonesia in 2012 was 359 / 100,000 live births , and is one of the countries with the highest rates in Southeast Asia with 97 maternal death in Jakarta as its capital city.
Objective: Identify characteristics of maternal mortality in tertiary hospitals in Jakarta, including socio-demographic characteristics, previous medical and obstetric history, and patient?s clinical condition on arival to the hospital.
Method: This was a survey to identify descriptive data of maternal mortality using medical records during study period. Manual review of 51 medical records was conducted for 2 years from January 2013 to December 2014 in Department of Obstetric & Gynecology, Cipto Mangunkusumo Hospital.
Results: From 51 maternal mortality, 58,8% was 25-34 years old, with most of them had education at a level of senior high school (70,6%). Thirty two subjects (62,8%) with parity more than 2, there was no history of using IUD or implant as contraception methods. Ninety two percents subjects had antenatal care visits, and mostly ≥ 4 times (33 subjects, 64,7%) and visit midwives (41 subjects, 80,4%). Severe preeclamsia was the dominant comorbid during pregnancy (26 subjects, 65%). Forty seven subjects (92,2%) are referral patients, ten subjects (19,6%) had eclampsia and 12 subjects (23,5%) had hemorrhage. Most of death occured as a result of severe preeclampsia (26 subjects, 50,98%).
Conclusion: Maternal mortality characteristics were identified. Severe preeclamsia was the dominant comorbid during pregnancy, with 25-34 years old group, high school education background, had at least 4 times antenatal care and visit midwife for antenatal care.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>