Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Semiarto Aji Purwanto
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal
"Tesis ini merupakan hasil penelitian mengenai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam mengelola Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Sabang. Penelitian ini penting mengingat masih belum tercapainya hasil yang memuaskan dari berbagai upaya terobosan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah guna menunjang kelancaran pengelolaan kawasan sabang. Padahal keberadaan sabang sebagai kota dengan status Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas dapat dijadikan sebagai sentral dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat.
Penelitian ini difokuskan di Kota Sabang sebagai kota yang ditetapkan menjadi Kawasan Sabang melalui Undang-undang Nomor 37 Tahun 2000 tentang Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan bebas Sabang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui proses studi kepustakaan, wawancara dan observasi ke lapangan. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik snowball. Dimana jumlah informan tidak ditentukan terlebih dahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya-upaya yang telah ditempuh oleh Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam pengelolaan Kawasan Sabang yaitu Pembentukan Badan Pengusahaan Kawasan Sabang, Pembangunan Sarana Fisik dan Penyelenggaraan Pameran Akbar Sabang Fear sebagai sarana promosi. Namun karena masih adanya beberapa kendala dalam pelaksanaan kegiatan telah menyebabkan hasil yang ingin dicapai belum begitu memuaskan.
Faktor-faktor pendukung bagi Pemerintah Daerah Kota Sabang dalam melaksanakan upaya pengelolaan kawasan sabang meliputi : Letak Kota Sabang yang sangat strategis dan Sejarah Pelabuhan Dan Perdagangan Bebas Sabang. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat kelancaran pengelolaan kawasan sabang yaitu kondisi keamanan yang tidak kondusif, terbatasnya komoditi lokal, minimnya tenaga kerja potensial dan keterbatasan dana.
Merujuk pada kondisi tersebut, dituntut keuletan dari Pemerintah Daerah Kota Sabang sebagai pengambil segala bentuk kebijakan didaerah untuk lebih meningkat peran dan kinerjanya dalam melahirkan berbagai langkah terobosan yang dapat menunjang kelancaran pengelolaan Kawasan Sabang sehingga keberadaannya dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1991
307.76 URB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Ketut Ramawisada
"Penyelenggaraan pembangunan, terutama di perkotaan, menghadapi situasi yang semakin kompleks di era desentralisasi ini, seperti: bertambahnya kemiskinan dan pengangguran, kurang terkendalinya perkembangan sektor informal, keterbatasan infrastruktur perkotaan, degradasi kondisi sosial dengan semakin mudahnya terjadinya konflik dan lain sebagainya.
Contoh kasus pada penelitian Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Pasar Pembangunan Kota Pangkalpinang Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang pertumbuhannya semakin menjamur, potensial berkembang menjadi konflik kepentingan antara pemerintah (sebagai pengambil kebijakan) dengan masyarakat PKL (sebagai pengguna).
Dari kajian analisis SWOT, AHP, dan Game Theory yang digunakan, didapatkan angka-angka yang menunjukkan pilihan-piihan tindakan. Pilihan tindakan Pemerintah adalah merelokasi PKL ke lokasi dengan prasarana / sarana yang memadai dengan tetap memperhitungkan kestrategisan lokasi (0.231), sedangkan pilihan tindakan masyarakat PKL adalah, bersedia pindah asalkan menempati lokasi strategis / ramai untuk memperoleh lingkungan kondusif bagi kemajuan usahanya (0.211). Hasil bersamanya merupakan strategi yang bersifat "win-win solution", memuaskan semua pihak dengan payoff akhir (0.231;0.211).
Fakta ini menunjukkan bahwa :
1. Tujuan hilangnya gap antara harapan dan fakta yang ada selama ini, dapat segera tercapai. Harapan, Pasar Pembangunan sebagai kawasan dagang yang nyaman akan terwujud, sedangkan fakta teridentifikasinya masalah-masalah kawasan yang ada selama ini akan berangsur hilang.
2. Strategi kebijakan pemerintah ini, yang melihat keberadaan PKL sebagai suatu peluang bukan ancaman menggambarkan sikap pemerintah yang cukup strategik, karena dengan merelokasi tidak ada lagi konflik pemanfaatan ruang, yang secara bergulir pada gilirannya akan tercapai juga sasaran-sasaran lainnya, seperti : tumbuhnya kemampuan memberikan kontribusi bagi peningkatan PAD, memperkaya citra kawasan (baik sosial, ekonomi, pariwisata, maupun fisik kota), katup pengaman bagi kemiskinan dan pengangguran, menurun kan potensi konflik, dan dalam jangka panjang mampu meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan sesuai visi-misi pemerintah.
3. Bagi masyarakat PKL situasi ini memberikan semangat dan harapan lebih besar untuk maju, karena keberadaannya diberi ruang dan iklim yang kondusif. Diharapkan, dalam jangka panjang dapat berkembang menjadi usaha formil.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran, bahan kajian dan rekomendasi yang berdaya-guna dalam pengambilan kebijakan publik, baik oleh jajaran pimpinan Dept. Kimpraswil, maupun Pemda,khususnya Propinsi Kepulauan Bangka Belitung."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zukhrufi Lutfi
"Kegiatan merancang perkotaan kerap menyebutkan konsep-konsep pembagian (edge, gap, enclosure, division, segment) dan pengaturan ruang perkotaan secara fungsional. Hal tersebut dapat dikontekskan pada Kota Dumai yang hadir di antara pembagian zona-zona ruang industri pengolahan minyak bumi, yaitu sebagai ruang antara tempat berkerja dan tempat beristirahat (rumah) bagi pekerjanya. Kehadiran pita-pita jalan sebagai salah satu ruang publik terbagi menjadi 2 kepentingan yang memisahkan antara kehidupan keseharian dengan fungsi distribusi industri. Era postindustri yang berbasis bahan baku minyak bumi kemudian menghadirkan skenarioskenario perubahan pada ruang kotanya.
Dari fenomena di atas, pada tulisan ini ingin mencari translasi merancang perkotaan dengan menghadirkan konsep liminal. Merujuk pada karakteristiknya, liminal merupakan ruang/ waktu antara - 'ambang' dan juga sebagai sebuah aksi/tindakan transisi yang dilakukan secara 'sadar'. Liminal membagi dan kemudian mengikat kembali kondisi, kategori, individu, kelompok dalam satu komunitas sosial-berkota. Referensi-referensi terkait konteks ruang dan skenario keseharian Kota Dumai seperti aktor, interaksi, dan events yang dilakukan melalui metode reading dan extracting menjadi cara representasi perancangan ruang liminal sebagai ruang publik dan place making terhadap Kota Dumai.

Urban design activities often mention about the concept of division (such as edge, gap, enclosure, division, segment) and functional arrangement of urban space. It can be contextualized to Dumai City that exists between the division of petroleum proccessing industry zones, namely the space between working area and resting area (house) for the workers. And then, the presence of the road fabric as one of the public space on the city is divided into two interests - that separate the daily life of urban space and industrial distribution life. The perspective about the post- petroleum industrial era that based on unrenewable material (mine oil) brings couple alternative scenarios how the city face it and make the changes to urban space.
Based on that phenomena, this paper wants to find and propose the translation about urban design by presenting the concept of Liminal. Referring to its characteristics, liminal are a space/ time in between namely threshold. Liminal also a 'conscious' transition action, that dismantle (deconstruct) and then construct again the conditions, categories, individuals, groups within social community of urban space. References related to the context of space and Dumai`s everyday scenario such as humans, interactions, and events are conducted through reading and exctacting as design methods to represent liminal as the form of public space and the way of place making in Dumai City."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T49678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didin Wahidin
"Pembangunan perkotaan merupakan hak otonomi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, tetapi sampai saat ini masih banyak ditangani Pemerintah Pusat. Pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan dimaksudkan untuk mewujudkan otonomi tersebut yang menuntut terjadinya transformasi organisasi publik di tingkat pusat yang dapat menentukan keberhasilannya.
Fenomena yang diteliti adalah proses transformasi organisasi publik di tingkat pusat dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan dengan fokus utama pada temuan faktor-faktor yang mempengaruhi proses transformasi organisasi tersebut. Tinjauan teoritis diarahkan pada keterkaitan antara proses transformasi organisasi publik (dilihat dari dimensi organisasi yang mencakup: kepemimpinan, struktur, proses, dan sumber daya manusia, serta sistem terpengaruhnya (influence systems)) dengan pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan (dilihat dari tiga kriteria yaitu: demokratisasi, efisiensi, dan efektivitas). Dari ke dua hat tersebut dapat diketahui besarnya tingkat pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan dan ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi proses transformasi organisasi.
Hasil kajian institusional menunjukkan adanya 58 unit kerja pada institusi inti sebagai populasi studi (obyek penelitian) yang berkaitan dengan pembangunan perkotaan. Dan jumlah tersebut ditentukan sebanyak 34 responden (angket dan wawancara) yang dianggap dapat mewakili langsung institusi inti dimaksud. Lamanya pelaksanaan wawancara dan penyebaran angket termasuk kompilasi angket adalah empat belas minggu. Penulisan laporan dilaksanakan selama dua belas minggu, sehingga waktu keseluruhan yang dipergunakan selama dua puluh enam minggu (enam setengah bulan.
Hasil kajian terhadap peraturan perundang-undangan menunjukkan bahwa desentralisasi telah dicanangkan sejak pemerintahan Hindia Belanda dan hampir seluruh peraturan perundang-undangan berikutnya yang dihasilkan Pemerintah Republik Indonesia menekankan perlunya otonomi daerah dan desentralisasi pada Daerah Tingkat II (Kabupaten/Kota). Dari tinjauan empiris mengenai transformasi organisasi publik di tingkat pusat ternyata menunjukkan belum sejalan dengan tuntutan kebutuhan desentralisasi pembangunan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses transformasi organisasi publik dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan adalah: (1) power-demokratisasi-kepemimpinan: (2) image-efisiensi-kepemimpinan; (3) image-efektivitas-kepemimpinan; (4) form-demokratisasi-struktur; (5) form-efisiensi-sfruktur; (6) relationship-efektivitas-struktur; (7) planning-demokratisasi-proses; (8) planning-efisiensi-proses; (9) control-efektivitas-proses; (10) skills-demokratisasi-SDM; (11) skills-etisiensi-SDM; (12) skills-efekfivifas-SDM.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut dapat diturunkan nilai-nilai atau prinsip-prinsip sebagai dasar atau acuan bagi upaya transformasi organisasi publik dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan perkotaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T9869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Myra Sukmawati
"ABSTRAK
Jakarta sebagai ibukota negara dan pusat perekonomian terbesar di Indonesia memiliki pengaruh yang telah melebihi wilayah administrasinya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan tingginya laju konversi lahan dari non urban menjadi urban pada kawasan sekitarnya fenomena urban sprawl . Penelitian terakhir menunjukkan bahwa pengaruh Jakarta telah sampai di Kabupaten Karawang dan Purwakarta. Konversi lahan yang tinggi dikhawatirkan akan semakin mengganggu kondisi ekologis kawasan yang sudah terindikasi rusak dengan meningkatnya frekuensi banjir dan longsor di kawasan Jakarta dan sekitarnya. Terancamnya lumbung padi nasional di Kabupaten Karawang dan Purwakarta juga merupakan masalah penting yang harus segera diatasi. Penelitian ini mencoba mengkaitkan timbal balik lahan dengan urban sprawl. Kontribusi penelitian adalah penelitian ini telah mengikutsertakan Karawang dan Purwakarta sebagai observasi penelitian serta telah memasukkan pengaruh spatial dependence kawasan yang merupakan hal yang umum pada studi-studi terkait lahan. Penelitian ini juga menggunakan data panel sehingga diharapkan dapat menghasilkan estimasi yang lebih baik dalam bentuk spatial panel econometrics.

ABSTRACT
Jakarta as the nation rsquo s capital and the largest economic centre in Indonesia has impact that beyond its administrative boundary. High rates of land conversions from non urban area to urban area are urban sprawl phenomena caused by Jakarta rsquo s influence. The latest research has shown that this influence has reach Karawang and Purwakarta rsquo s Regency. These conditions will worsen the ecological conditions of Jakarta and its surroundings and also threathen the national paddy production center in Karawang and Purwakarta.The purpose of this research is to explore the effect of land net return on urban sprawl. The contribution of this research are as follows 1 including Karawang and Purwakarta as research observations 2 exploring spatial dependence and 3 using panel data to produce a better estimation result."
2015
T49328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Aftaf Muhajir
"ABSTRAK
Depok merupakan kota penyangga yang memiliki kebutuhan yang tidak sedikit.
Berkembangnya kebutuhan penduduk di Kota Depok mendorong terjadinya perubahan fungsi
bangunan. Perubahan fungsi bangunan terjadi secara bertahap sesuai dengan perkembangan
kebutuhan masyarakat dan tidak terjadi secara merata di seluruh wilayah kota. Jalan
Margonda Raya yang strategis dan memiliki aksesibilitas yang tinggi merupakan jalan yang
memiliki potensi berubah fungsi bangunannya. Tujuan penelitian yang dilakukan dengan
pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengetahui pola spasial perubahan fungsi bangunan
yang terjadi di Jalan Margonda Raya sejak tahun 1994 hingga 2011. Dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif melalui pendekatan studi kasus dan analisis spasial diharapkan
dapat mendeskripsikan pola spasial perubahan fungsi yang terjadi. Hasil analisis tersebut
selanjutnya dituangkan dalam bentuk peta yang menggambarkan pola spasial perubahan
fungsi tersebut. Secara spasial perubahan fungsi bangunan menunjukkan bahwa semakin
dekat ke Perguruan Tinggi yang merupakan pusat kegiatan utama berdampak pada semakin
tingginya dinamika perubahan fungsi bangunan. Frekuensi perubahan yang tinggi terdapat di
segmen utara yang dekat dengan perguruan tinggi. Tahap perubahan fungsi yang terjadi
terbagi menjadi tiga tahapan periode yaitu penetrasi pada periode 1994-1999, invasi pada
periode 1999-2003 dan dominasi pada tahun 2003-2011.

ABSTRACT
Depok City function as buffer zone of Jakarta has many needs. To fulfill this needs, dwellers
in Depok endorse building function to be transform. Building transformation occured
gradually, phase by phase in line with the peoples needs. Transformation happened unevenly
within the city. Jalan Margonda Raya that lies in the middle of the city is a strategic road and
has high accessibility. This road is a potential area as building transformation location. The
goal of this research is to understand the spatial pattern of building function transformation
that take place since 1994 to 2011. By using descriptive analysis through case study approach
and spatial analysis is expected to be described the spatial pattern of building transformation.
Spatially show that Universities as main activities center is a factor that gave big impact to
building function transformation. Building that lies close to Universities has better chance to
transform than one that are farther. The high frequency of the changes occured in northern
segment that closer to Universities. The closest the building lies, the dynamism of
transformation is greater. The building function transformation that occur divided into three
stages: penetration in the period 1994 to 1999, invasion in the period of 1999 to 2003, and the
domination in the period of 2003 to 2011.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1906
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Zaranadia
"ABSTRAK
Studi ini mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh modal manusia terhadap
pertumbuhan tenaga kerja di kota dan kabupaten di sembilan area metropolitan di
Indonesia, dalam tiga periode waktu, yakni 2000 ke 2005, 2000 ke 2010, dan 2000
ke 2014. Menggunakan pendekatan OLS cross-section, ditemukan bahwa
peningkatan 1 poin persen stok modal manusia (proporsi lulusan D-I, D-II, D-III,
S1, dan di atasnya pada tahun 2000), meningkatkan pertumbuhan tenaga kerja
sebesar 1.68%, 2.12%, dan 2.35% pada tahun 2005, 2010, dan 2014,
mengindikasikan bahwa efek dari modal manusia meningkat dalam jangka waktu
yang panjang. Stok modal manusia pada tingkat metropolitan juga terbukti secara
positif dan signifikan mempengaruhi pertumbuhan tenaga kerja pada dua dari tiga
periode observasi dalam suatu kota. Faktor lain, seperti presentase PDRB di sektor
industri, terbukti mempengaruhi pertumbuhan tenaga kerja pada semua periode
observasi, sedangkan faktor lain seperti faktor daerah dan jumlah tenaga kerja pada
tahun awal ditemukan secara signifikan berhubungan dengan pertumbuhan tenaga
kerja pada jangka waktu yang pendek.

ABSTRACT
This study identifies the effect of human capital towards employment growth in
cities and regencies in nine Indonesian metropolitan areas. The scope of study
covers three time periods, namely 2000 to 2005, 2000 to 2010, and 2000 to 2014.
Using a cross-section OLS approach, it was revealed that the effect of human capital
concentration, measured by percentage of college graduates in 2000 (D-I, D-II, DIII,
S1, and upwards), increases employment growth by 1.68%, 2.12%, and 2.35%
by 2005, 2010, and 2014 respectively, indicating that the effect of human capital
amplifies over time. The effect of human capital in cities and regencies within the
same metropolitan area is also found to positively and significantly affects owncity
employment growth in two of the three observed periods, indicating that the
effect of human capital is not localized at a city or regency level. Other factors, such
as the share of industrial sector GRDP is also found to affect employment growth
in all observed periods, while other explanatory variables such as region and initial
level of employment are found to affect employment growth in short-term
observations."
2016
S65409
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivina Tria Qanitah
"Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor merupakan salah satu kecamatan yang dilintasi oleh proyek pembangunan jalan Tol Cimanggis-Cibitung. Adanya pembangunan jalan tol tersebut diasumsikan memiliki dampak terhadap perkembangan urban sprawl yang dilihat dari perubahan penutup lahan permukiman tidak terencana dan membuat terjadinya alih fungsi lahan. Agar terkendali, prediksi urban sprawl perlu dilakukan melalui prediksi perkembangan permukiman yang disesuaikan dengan rencana pada RTRW. Penelitian ini menggunakan citra Maxar dan Airbus yang diperoleh dari Google Earth untuk membuat klasifikasi penutup lahan dengan metode Support Vector Machines (SVM) supervised classification. Prediksi penutup lahan hingga tahun 2037 dilakukan berbasis Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) pada perangkat IDRISI Selva 17 yang didasari oleh faktor penentu. Hasil menunjukkan bahwa wilayah sekitar lokasi jalan tol, mengalami perubahan penutup lahan dari permukiman, lahan terbuka, dan vegetasi pertanian menjadi vegetasi non pertanian. Penutup lahan permukiman meningkat perkembangannya secara signifikan ke bagian selatan dan timur Kecamatan Cileungsi mengikuti jaringan jalan, termasuk dengan permukiman yang tidak terencana pada RTRW, yang menandakan proses urban sprawl terjadi secara perembetan memanjang atau ribbon development.

Cileungsi District, Bogor Regency is one of the districts crossed by the Cimanggis-Cibitung toll road construction project. The construction of the toll road indicates that it has had an impact on the development of urban sprawl as seen from unplanned organizational land cover changes and resulting land conversion. In order to be under control, predictions of urban sprawl need to be done through predictions of organizational development that are adjusted to plans in the RTRW. This research uses Maxar and Airbus images obtained from Google Earth to create land cover classifications using the Support Vector Machines (SVM) supervised classification method. Land cover predictions until 2037 are carried out based on Cellular Automata Markov Chain (CA-MC) on the IDRISI Selva 17 device which is based on determining factors. The results show that the area around the toll road location experienced changes in land cover from organization, open land, and agricultural vegetation to non-agricultural vegetation. Organizational land cover increases its development significantly to the southern and eastern parts of Cileungsi District following the road network, including unplanned organization in the RTRW, which indicates that the urban sprawl process occurs in a ribbon development."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>