Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96935 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tris Miriam Septina
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas program coaching effective communication untuk meningkatkan job satisfaction dan menurunkan intensi turnover pada engineer di PT. AI. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian action research dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 30 engineer di site Asam-asam dan Satui. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi alat ukur job satisfaction (Spector, 1997) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.938 dan alat ukur intensi turnover (Mobley, Horner, & Hollingsworth, 1978) dengan nilai koefisien alpha (α) sebesar 0.952. Peneliti menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut dan uji Wilcoxon Signed-Rank Test untuk melihat perbedaan signifikansi dari skor pre test dan post test materi intervensi yang diberikan.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara job satisfaction dengan intensi turnover dengan nilai korelasi sebesar -0,730 dan signifikansi 0,000 (p<0,01). Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatnya kepuasan kerja para engineer maka intensi turnover mereka akan semakin rendah. Selain itu juga terdapat perbedaan skor pre test dan post test materi intervensi yang signifikan (p=0.012<0.05) sebelum dan sesudah intervensi coaching effective communication. Hasil analisa tersebut menunjukkan bahwa coaching effective communication dapat meningkatkan pemahaman para engineer terhadap materi intervensi effective communication.

The study was conducted to see the effectiveness of coaching effective communication programs to enhance job satisfaction and reduce turnover intentions of engineer employee at PT. AI. This study used action research studies with 30 engineers on Asam-asam and Satui site as the participants. The research that was used job satisfaction survey (Spector, 1997) with coefficient alpha score (α) 0.938 and turnover intentions survey (Mobley, Horner, and Hollingsworth, 1978) with coefficient alpha score (α) 0.952. The Pearson correlation technique was used to determine the relationship between two variables and the Wilcoxon Signed-Rank Test was used to see the significance differences from pre and post test scores of the given intervention materials.
The results showed a significant and negative relationship between job satisfaction and turnover intentions with a correlation value of -0.730 and significance of 0.000 (p <0.01). It showed that with increasing job satisfaction so engineer?s intention turnover will be decrease. In addition, there were significant differences from pre and post test scores (p=0.012<0.05) of interventions material before and after the intervention of coaching effective communication. The analysis results showed that effective communication coaching can enhance the understanding of the engineer of the intervention effective communication materials.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31840
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Tiara Ardhanareswari
"Faktor atasan langsung merupakan salah satu penyebab terjadinya ketidakpuasan pada karyawan, dan ketidakpuasan dapat mengarah pada keluarnya karyawan dari perusahaan (Muchinsky, 1979). Sedangkan intensi turnover merupakan suatu alat prediksi paling tepat terhadap perilaku turnover (Griffeth et al., 2000 dalam Tsui & Hung, 2005). Individu yang menganggap kepemimpinan atasannya sesuai harapan lebih memiliki keterikatan serta lebih menghargai pekerjaannya dan oleh karena itu memiliki kecenderungan yang lebih kecil untuk meninggalkan organisasi (Hamstra et al., 2011). PT AI merupakan sebuah perusahaan tambang yang mengalami permasalahan yaitu meningkatnya persentase turnover dari tahun ke tahun, oleh karena itu peneliti ingin mencari tahu apakah terdapat hubungan permasalahan tersebut dengan kepemimpinan para atasan di PT AI.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) untuk mengukur persepsi bawahan akan atasannya dan Withdrawal Cognition Questionnaire untuk mengukur intensi turnover yang dimiliki para bawahan tersebut. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan negatif antara kepemimpinan transformasional dengan intensi. Setelah mendapatkan hasil tersebut, peneliti melakukan intervensi berupa pemberian konseling feedback pada atasan untuk meningkatkan kepemimpinan transformasional pada atasan.

Supervisor is a factor that can influence employee?s dissatisfaction, and employee dissatisfaction can lead to employee turnover (Muchinsky, 1979). While Intentions is a strong predictor of turnover (Griffeth et al., 2000 dalam Tsui & Hung, 2005). Individuals who percieved a fit between their hopes and their supervisors' leadership styles tend to have a higher commitment to their job and a better appreciation of their job, thus have a lower turnover intention (Hamstra et al., 2011). PT AI is a coal mining company who is facing turnover problem, the percentage of turnover is increasing year by year. Thus, this paper research intend to discover whether there is a relation between leadership and turnover intentions among employees.
This research use the Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ) to measure leadership and Withdrawal Cognition Questionnaire to measure turnover intentions. The results shows that there is negative relation between transformational leadership and turnover. After getting the result, an intervention on leadership is conducted to inchease the transformational characteristic on leaders.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30657
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yusna Ayu Widiya
"Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menurunkan Intensi Turnover pada karyawan PT AI. Berdasarkan penggalian data awal melalui wawancara dengan salah seorang staf HRD, diketahui bahwa tingkat turnover perusahaan tahun 2012 meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya, ditambah lagi ada beberapa karyawan yang sudah mengajukan surat pengunduran diri. Salah satu penyebab tingginya intensi turnover adalah rendahnya perceived organizational support yang dimiliki oleh karyawan. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kedua hal tersebut, peneliti mengukur korelasi antara perceived organizational support dengan intensi turnover karyawan.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara perceived organizational support dengan intensi turnover karyawan sebesar -0,782. Bentuk intervensi yang diajukan oleh peneliti untuk meningkatkan perceived organizational support dan menurunkan intensi turnover adalah pelatihan coaching pada supervisor. Ketrampilam coaching yang diperoleh diharapkan dapat diterapkan pada bawahan, sehingga para karyawan dapat menyampaikan keluhan atau hambatan yang terkait dengan pekerjaan mereka pada supervisor. Dengan diadakannya coaching, diharapkan perceived organizational support karyawan akan meningkat dan intensi turnover karyawan akan menurun.

The purpose of this research is to reduce turnover intention on employee in PT AI. Based on exploring the initial data by intervieweing one of employee in HR departement, researcher found out that the level of turnover in PT AI increase significantly in the last two year. Based on the literature study, one of the causes of turnover is perceived organizational support. To know whether there is a correlation between perceived organizational support and turnover intention, the researcher measures the correlation between perceived organizational support and turnover intention.
The results show that there are significant relationship between perceived organizational support and turnover intention. The coefficient of correlation is -0.782 with the score of signification is 0,000 (p<0,01). To increase perceived organizational support on employee, researches suggest an intervention. Researche gives a training to supervisor about how to do coaching. After the training, all supervisor have to do coaching to their subordinate. With doing coaching, employee can talk to their supervisor about obstacle in work and their complaint to organization, employee can also talk about their career development with their supervisor so they can feel more satisfied with their job and organization. With this intervention, perceived organizational support of employee can increase and turnover intention can reduced.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T31419
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ines Titi Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention. Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada 32 Junior Engineer dengan menggunakan Job Satisfaction Survey (JSS), Organizational Commitment Instrument, dan Turnover Intention Questionnaire menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention (r squared = 0,651**, p<0,01). Peneliti merancang intervensi untuk meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi pada aspek komunikasi, karakteristik pekerjaan dan komponen afektif yang memberikan sumbangan terbesar dengan tujuan untuk menurunkan turnover intention. Ketiga aspek tersebut dipersepsikan rendah karena adanya hambatan komunikasi dengan atasan. Oleh karena itu, intervensi komunikasi efektif diberikan kepada Senior Engineer untuk meningkatkan persepsi komunikasi, karakteristik pekerjaan dan komponen afektif Junior Engineer yang diharapkan akan meningkatkan perilaku kepuasan kerja dan komitmen organisasi sehingga menurunkan turnover intention Junior Engineer. Hasil uji signifikansi perbedaan pre-test dan post-test menunjukkan intervensi signifikan meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen organisasi dan menurunkan turnover intention (t = 4,493*, p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa penting untuk melakukan pelatihan komunikasi efektif pada Senior Engineer agar turnover intention Junior Engineer menurun.

This study is aimed to determine the effect of job satisfaction and organizational commitment on turnover intention. Based on multiple regression test of the 32 Junior Engineer using Job Satisfaction Survey (JSS), Organizational Commitment Instrument, dan Turnover Intention Questionnaire showed a significant effect of job satisfaction and organizational commitment on turnover intention (r squared = 0.651 **, p <0.01). The researchers design interventions to increase job satisfaction and organizational commitment on aspects of communication, job characteristics and affective components that contributed most to the objective to reducing turnover intention. These three aspect are low perceived due to the barriers of communication with superiors. Therefore, effective communication training interventions given to the Senior Engineer to improve the perception of communication, job characteristics and affective components on Junior Engineer that is expected to improve the job satisfaction and organizational commitment then reduce their turnover intention. The result of the significance test on the difference between pre-test and post-test show that the given intervention can improve the dimension of job satisfaction, organizational commitment and reducing turnover intention (t = 4.493 *, p <0,05). This result implies that it is important to conduct effective communication training for Senior Engineer in order to reduce Junior Engineer turnover intention."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa Sandrianti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kondisi iklim organisasi pada salah satu divisi PT X yang memiliki tingkat turnover paling tinggi, untuk menentukan intervensi apa yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan intensi turnover. Penelitian menggunakan kuesioner Patterson dkk (2005) yang mengevaluasi 8 dimensi persepsi karyawan atas lingkungan pekerjaan mereka, serta kuesioner untuk mengukur intensi turnover, yang diadaptasi dari Mobley (1987).
Hasilnya adalah terdapat hubungan negatif antara iklim organisasi dengan intensi turnover, dengan nilai korelasi R -0,508. Selain itu ditemukan bahwa dimensi umpan balik kinerja pada iklim organisasi adalah faktor yang paling besar berkontribusi pada intensi turnover sehingga peneliti mengusulkan rancangan program coaching untuk meningkatkan proses umpan balik kinerja yang diharapkan dapat menurunkan intensi turnover pada di PT X tersebut.

This research was conducted to measure the organizational climate conditions in one of the divisions of PT X which has the highest turnover rate, in order to determine what intervention can be done to help lower turnover intention. The study used a questionnaire Patterson et al (2005) which evaluated the 8 dimensions of employees? perception on their work environment, as well as a questionnaire to measure the turnover intention, which was adapted from Mobley (1987).
The result is that there is a negative relationship between organizational climate with turnover intention, with R value is -0,508. In addition it was found that the performance feedback is one of the dimensions of organizational climate with high factor contributing to turnover intention. As such the researcher proposed coaching program as intervension design to improve performance feedback in aim to reduce turnover intention at PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T45165
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sibarani, Ester S.F.
"Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi turnover karyawan SDP, sehingga peneliti meninjau intensi sebagai prediktor turnover. Untuk mengkaji intensi turnover karyawan SDP, peneliti menguji kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel bebas penelitian. Selain intensi turnover, peneliti juga mengkaji respon karyawan terkait ketidakpuasan kerja yaitu keluar (exit), menyuarakan (voice), loyalitas (loyalti) dan mengabaikan (neglect). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, analisis regresi untuk melihat pengaruh sembilan faset kepuasan kerja Spector komitmen organisasi (komitmen afektif, kontinuans dan normatif) terhadap intensi karyawan untuk meninggalkan perusahaan.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi mempengaruhi intensi karyawan untuk meninggalkan perusahaan. Secara lebih lanjut, komitmen afektif dan kontinuans secara signifikan mempengaruhi intensi karyawan SDP untuk meninggalkan perusahaan. Terkait dengan kepuasan kerja, karakteristik pekerjaan memiliki dampak yang signifikan terhadap intensi karyawan SDP untuk meninggalkan PT X. Dengan temuan tersebut, peneliti mengembangkan program intervensi pendampingan karyawan yang berbasis hubungan, relasi dan komunikasi untuk meningkatkan komitment afektif.

This study was aim to explain the effect job satisfaction and organizational commitment to employee turnover intention. Based on previous research, intention is found the best predictor to explain about turnover. Beside the turnover intention, this study also examined the responds of employee to job dissatisfaction. This Study was using regression analysis to find the effect of job satisfaction and organizational commitment. The data was collected by questionnaires, the tools were JSS by Spector, Commitment Organizational Questionnaire, Turnover Intention Questionnaire and EVLN Questionnaire.
The result found that job satisfaction and organizational commitment has effect on employee intention to turnover. Furthermore, affective and continuance commitment have significant effect to employee intention. Based on that finding, for reducing the turnover in PT X, researcher developed an intervention which called as Employee Supporting Support that based on relationship and communication to increase the affective commitment.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhayati Fajar M. Nofitri
"Fokus dari penelitian ini adalah melihat hubungan antara perceived organizational support POS dan turnover intention TI, serta menentukan intervensi yang tepat sebagai upaya untuk menurunkan TI melalui peningkatan POS. Hasil diagnosis awal mengindikasikan adanya TI yang mungkin disebabkan oleh permasalahan pada persepsi dukungan organisasi pada karyawan di PT X. TI diukur menggunakan alat ukur adaptasi dari Lindblom dkk 2015 dan POS diukur menggunakan alat ukur adaptasi dari Neves dan Eisenberger 2014 . Hasil perhitungan terhadap 164 responden menemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara POS dan TI r = -0.52, p.

The focus of this research was to determine the relationship between POS and TI, and to decide appropriate intervention to decrease TI by enhancing POS. Early diagnostic indicated an existence of TI that might be caused by a problem in employee's POS at PT X. TI was measured using an adaptation of Lindblom et al 2015 and POS was measured using an adaptation of Neves and Eisenberger 2014 . The measurement of 164 respondents resulted in a significant negative relationship between POS and TI r 0.52, p."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T47897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vadia Rahma Fitriani
"Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan penyebab utama masalah meningkatnya voluntary turnoverpada Talent Engineerdi PT. XXX dan merancang sebuah program intervensi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif dan kualitatif. Tipe penelitian kuantitatif digunakan untuk pengukuran penyebab utama. Tipe penelitian kualitatif melalui metode wawancara dan analisis data sekunder digunakan untuk mengenali masalah dan mencari faktor-faktor penyebab mengapa masalah tersebut terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan penyebab utama meningkatnya voluntary turnover intentionpada Talent Engineerdi PT. XXX. Berdasarkan kajian terhadap hasil pengukuran menggunakan alat ukur Withdrawal Cognition, Work Design Questionnaire, dan Leadership Behaviour Analysis, hasilnya menunjukkan bahwa penilaian Engineermengenai gaya kepemimpinan atasannya tidak sesuai dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh atasannya tersebut, baik untuk directive behaviour maupun supportive behaviour. Oleh karena itu, intervensi yang diberikan fokus untuk meningkatkan kompetensi para Engineering Managersebagai mentormelalui pelatihan agar dapat menurunkan voluntary turnover intentionpada Talent Engineerdi PT. XXX.

The purpose of this study is to determine the cause of Talent Engineer?s voluntary turnover problem at PT. XXX and design an intervention program to overcome it. This study used quantitative and qualitative research type. Quantitative research type were used to measure major cause. Qualitative research type were used to determine the problem and the factor that cause the problem. The results show that leadership is the cause of voluntary turnover problem. Based on measurement with Withdrawal Cognition, Work Design Questionnaire, dan Leadership Behaviour Analysis tools, the results show that Engineer judgement about leadership style did not match with their superordinate?s leadership style for directive and supportive behaviour. Therefore, the intervention is focused on improving Engineering Manager competency as a mentor through training in order to reduce Talent Engineer?s voluntary turnover problem at PT. XXX.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T41610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bimandri Yosafat
"PT P, merupakan perusahaan startup dalam bidang teknologi. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengalami permasalahan yaitu tinggi nya persentase turnover setiap bulannya, terutama di divisi Teknologi dan Customer Service. Secara umum, Turnover pada karyawan dapat disebabkan oleh faktor individual dan faktor di luar karyawan. Salah satu faktor di luar karyawan yang mempengaruhi turnover adalah Kepemimpinan Hamstra et al., 2011 . Berdasarkan survei Organizational Blockage Inventory dan structured interview terhadap karyawan PT P, peneliti mengidentifikasi adanya kaitan antara gaya kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover karyawan di divisi Teknologi dan Customer Service di PT P. Kepemimpinan supervisor diukur dengan menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire MLQ dan Turnover Intention Scale digunakan untuk mengukur intensi turnover para karyawan pada divisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover bawahan yang artinya semakin supervisor menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin rendah, dan semakin supervisor tidak menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian merancang program intervensi berupa pelatihan kepemimpinan transformasional pada supervisor di divisi Teknologi dan Customer Service, dengan tujuan memperbaiki gaya kepemimpinan mereka yang kelak berdampak menurunkan intensi turnover karyawan di divisi tersebut.

PT P is a startup technology company. Currently, the company has a high rate of turnover every month, especially in Technology and Customer Service division. In general, turnover can be caused by individual factor and external factor. One of the external factor is leadership Hamstra et al., 2011 . Based on Organizational Blockage Inventory survey and structured interview to PT P employees, researcher identified a correlation between transformational leadership style on supervisor with turnover intention employee in Technology and Customer Service division. Supervisor rsquo s transformational leadership style is measured by Multifactor Leadership Questionnaire MLQ , and staff rsquo s turnover intention is measured by Turnover Intention Scale.
The result of this study indicated a significant negative correlation between supervisor rsquo s transformational leadership style and staff rsquo s turnover intention, which means if the supervisor do not apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be increased, and if the supervisor apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be decreased. Based on this result, researcher create a transformational leadership training intervention program for supervisor to fix their leadership style in order to reduce staff rsquo s turnover intention in Technology and Customer Service division.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodianah
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas pemberian program effective coaching pada atasan untuk meningkatkan perceived organizational support dan komitmen organisasi karyawan SBU H PT. X. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian action research dengan jumlah partisipan penelitian sebanyak 12 orang karyawan SBU H PT.X. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survey of Perceived Oganizational Support yang dikembangkan oleh Eisenberger (1986) yang berjumlah 36 item dan alat ukur Komitmen Organisasi yang dikembangkan oleh Meyer dan Allen (1997) yang berjumlah 36 item.
Peneliti menggunakan teknik korelasi Spearman Rho untuk mengetahui hubungan antara perceived organizational support dan komitmen organisasi dan uji Wilcoxon Signed-Rank Test untuk melihat peningkatan skor kedua variabel tersebut setelah pemberian intervensi berupa program effective coaching.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara POS dan Komitmen Organisasi, dengan koefisien korelasi sebesar 0.880 dan signifikansi 0.000 (p<0.001). Selain itu juga terdapat peningkatan skor perceived organizational support setelah pemberian intervensi akan tetapi tidak terdapat peningkatan skor komitmen organisasi setelah pemberian intervensi.

This research was conducted to examine the effectiveness of Effective Coaching Program for Supervisor to enhance employee?s perceived organizational support and organizational commitment at SBU H PT. X. This research used action research studies with 12 participants who works in SBU H PT. X. Tools used in this research were Survey of Perceived Organizational Support by Eisenberger (1986) with 36 items, and Organizational Commitment Questionnaire that developed from Allen & Meyer (1997) with 36 items.
The Researcher using the Spearman Rho correlation technique to determine the relationship between perceived organizational support and organizational commitment and the Wilcoxon Signed-Rank Test to see an increase in score of the two variables after the intervention of effective coaching program.
The results showed a significant relationship between POS and Organizational Commitment by all participants in this study with coefficient correlation of 0.880 and significance 0.000 (p <0.001). In addition, there is also an increase in perceived organizational support scores after the intervention but there is no increase in organizational commitment scores after the intervention.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30507
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>