Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208368 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nicolas Indra Nurpatria
"Tesis ini membahas mengenai peran atribut individu yaitu self-efficacy dan daya inovasi dalam mendukung kesiapan penerapan KM di Ornop HA. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa staf tetap dan staf tidak tetap Ornop HA menunjukkan sikap yang rendah terhadap penerapan KM karena merasa bahwa KM belum menjadi hal yang penting, serta daya inovasi memberikan pengaruh lebih besar dibandingkan dengan self-efficacy dalam hal sikap terhadap kesiapan penerapan KM. Intervensi yang diusulkan dalam jangka pendek adalah pendayagunaan CoP (community of practice) dan keterlibatan di jejaring kerja ornop sementara untuk jangka panjang adalah peningkatan komitmen serta pembenahan pengelolaan sumber daya manusia.

This thesis discusses the role of individual attributes, namely self-efficacy and innovativeness, to support the Knowledge Management (KM) readiness in an NGO named HA. This research employs quantitative and qualitative methods. The results indicated that the permanent staffs and the associates of this NGO had low attitude towards the implementation of KM because KM had not been seen as importance factor in the development of organization. In addition, the innovativeness had greater influence on the attitudes towards the KM readiness that of the self-efficacy. Based on the research, it is proposed to have short term interventions namely the utilization of Community of Practice (CoP) and the involvement in NGO networks and the long term interventions are to enhance commitment and reorganization human resources."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31287
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nazlatan Ukhra Kasuba
"Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana peran mediasi efikasi diri guru PAUD pada kreativitas guru PAUD dan pengelolaan kelas guru PAUD di daerah 3T di Maluku Utara, yaitu Kepulauan Sula dan Pulau Taliabu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kombinasi jenis eksplanatori desain berurutan .Teknik sampling dalam penelitian kuantitatif menggunakan teknik multistage random sampling dengan pengumpulan data menggunakan self-inventory instrument yang disebar pada partisiapan penelitian sebanyak 147 guru PAUD. Hasil penelitian kuantitatif yang dianalisa dengan metode jalur mediasi PROCESS MACRO Hayes menggunakan SPSS menunjukan kreativitas guru memiliki hubungan positif dengan pengelolaan kelas guru dengan koefiesien korelasi langsung sebesar 0.362 dan P= 0.001 serta peran mediasi efikasi diri guru dalam kreativitas dan pengelolaan kelas bersifat positif dengan koefisien korelasi mediasi sebesar 0.123 dengan koefisien total sebesar 0.485 yang menyimpulkan efikasi diri secara teoretis positif berperan sebagai mediator. Selanjutnya, hasil wawancara dengan teknik purposive sampling dimana jumlah partisipan yaitu 10 guru PAUD, menunjukkan bahwa guru yang memiliki kreativitas yang tinggi diiringi dengan efikasi diri cenderung akan memiliki kemampuan mengelola kelas yang sangat baik. Dalam pandangan Islam, hubungan ketiga variabel ini diperkuat oleh nilai-nilai Islam seperti Taqarrub, Tawakkal, Ihsan dan menyertakan etika serta moral yang baik.

This research aims to explore the mediating role of self-efficacy in the relationship between creativity and classroom management among early childhood education (ECE) teachers in the 3T (underdeveloped, frontier, and outermost) regions of North Maluku, specifically in the Sula and Taliabu Island. The research method used is a combination of sequential explanatory design.The sampling technique in the quantitative research used multistage random sampling, with data collection using a self-inventory instrument distributed to 147 ECE teacher participants. The quantitative research results, analyzed using the PROCESS MACRO Hayes mediation method with SPSS, showed that teacher creativity has a positive relationship with classroom management, with a direct correlation coefficient of 0.362 and P=0.001. The mediating role of teacher self-efficacy in creativity and classroom management is positive, with a mediation correlation coefficient of 0.123 and a total coefficient of 0.485, indicating that self-efficacy theoretically positively acts as a mediator. Furthermore, the results of interviews using purposive sampling with 10 ECE teachers show that teachers with high creativity accompanied by self-efficacy tend to have excellent classroom management abilities. From the Islamic perspective, the relationship among these three variables is reinforced by Islamic values such as Taqarrub, Tawakkal , Ihsan, and incorporating good ethics and morals."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Salsabila Zahra
"Mahasiswa dapat mengalami stres ketika mengerjakan skripsi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres adalah keyakinan atau efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan tingkat stres mahasiswa skripsi di salah satu perguruan tinggi di Depok. Metode penelitian dilakukan dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling dengan jumlah sampel 146 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah General Self-efficacy (GSE) dan DASS 42. Analisis uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p = 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara efikasi diri dengan tingkat stres mahasiswa skripsi di salah satu perguruan tinggi di Depok. Semakin tinggi efikasi diri, maka semakin rendah tingkat stres, begitu pula sebaliknya. Mahasiswa skripsi diharapkan memiliki daftar tujuan yang diinginkan dan strategi koping yang baik, sehingga terus termotivasi untuk mencapai sesuatu dan dapat meminimalisir stres saat mengerjakan skripsi.

Students can experience stress when working on a thesis. One of the factors that can affect stress is belief or self-efficacy. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and stress levels of thesis students in a university in Depok. The research method was carried out with a cross sectional design. The sampling technique used stratified random sampling with a sample of 146 students. The instruments used were General Self-efficacy (GSE) and DASS 42. Statistical test analysis using chi-square test. The results showed that the value of p = 0,000 <0,05, which means that there is a relationship between self-efficacy and stress levels of thesis students in a university in Depok. The higher the self-efficacy, the lower the stress level, and vice versa. Thesis students are expected to have a list of desired goals and good coping strategies, so that they are continuously motivated to achieve something and can minimize stress when working on a thesis."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syan Sarmila
"Salah satu perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 yaitu adanya perubahan metode pembelajaran jarak jauh yang disertai dengan adaptasi masa transisi dari SMA ke universitas dan masa lockdown yang berkepanjangan. Hal ini dapat membuat mahasiswa baru mengalami berbagai tingkat stres, sehingga membutuhkan proses adaptasi dengan menanamkan nilai keyakinan (self-efficacy) terhadap kemampuan dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self-efficacy dengan tingkat stres pada mahasiswa baru Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan cross sectional dengan teknik total sampling pada 111 mahasiswa S1 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Reguler 2021. Instrumen yang digunakan yaitu General Self-Efficacy Scale (GSES) dan Perceived Stress Scale (PSS-10). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa baru memiliki tingkat stres sedang (77,5%) dan self-efficacy yang cenderung tinggi dengan proporsi (77,9%) skor total maksimum instrumen GSES. Analisis uji statistik menggunakan kruskal wallis dan korelasi spearman dengan hasil yang menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan bermakna dengan kekuatan cukup (r = -0,376) dan (p value = 0,001). Hal ini menunjukkan semakin tinggi self-efficacy maka semakin rendah tingkat stres yang dirasakan. Oleh karena itu, dibutuhkan self-efficacy yang tinggi melalui mekanisme koping untuk menurunkan tingkat stres yang dirasakan oleh mahasiswa baru.

One of the changes that occurred due to the COVID-19 pandemic was the change in distance learning methods accompanied by the adaptation of the transition period from high school to university and a prolonged lockdown period. This can make new college students experience various levels of stress, therefore requiring an adaptation process by instilling the value of confidence (self-efficacy) in the ability to overcome the problems they are facing. This study aims to determine the relationship between self-efficacy and stress levels in new college students of the Faculty of Nursing, University of Indonesia during the COVID-19 pandemic. This research was conducted using a cross sectional approach with a total sampling technique of 111 regular students 2021 of the Faculty of Nursing, University of Indonesia. The instruments used are the General Self-Efficacy Scale (GSES) and the Perceived Stress Scale (PSS-10). The results showed that most of the new college students had moderate stress levels (77.5%) and self-efficacy tended to be high with the maximum proportion (77.9%) of the total score of the GSES instrument. Statistical test analysis using Kruskal Wallis and Spearman Correlation showed that there was a significant relationship with moderate strength (r = -0,376) and (p value = 0.001). This shows that the higher the self-efficacy, then the lower the perceived stress level felt by new college students. Therefore, increasing self-efficacy through coping mechanisms need to be done as a way to decrease level of stress among the new college students. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hertuida Clara
"Blood glucose controlling and preventing complications of Diabetes Mellitus can only be achieved through every day implementation of self-management behaviors that include meals (diet) planning, physical exercise, (medication) therapy, blood glucose monitoring, and foot care. In reality, self-management behaviors are ot done routinely every day. One factor that can be a predictor is self-efficacy. The purpose of this research is to identify the relationship between self-efficacy and self-management behaviors of people with type 2 Diabetes Mellitus.
Method: A cross-sectional research design was used in this study, and 112 persons with type 2 Diabetes Mellitus were recruited. The questionaire used in this study is The Diabetes Management Self Efficacy Scale (DMSES), Summary Diabetes Self Care Activity (SDSCA), and Diabetes Knowledge (DKN) Scale.
Result: The results show the significant relationship between self-efficacy and self-management behaviors (p value < 0.001). People with type 2 Diabetes Mellitus with high self-efficacy can increase their self-management behavior.
Conclusion: Therefore, nurses need to improve self-efficacy of people with type 2 Diabetes Mellitus by providing education about the management of Diabetes Mellitus, as well as supporting and motivating them."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T41885
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Febrie Sani
"Perilaku berbagi pengetahuan merupakan salah satu perilaku yang perlu ditampilkan oleh karyawan dimanapun tanpa memandang organisasi maupun profesi. Hal ini dikarenakan perilaku berbagi pengetahuan memiliki pengaruh positif terhadap penerima informasi maupun pemberi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran efikasi diri sebagai mediator, dan kepercayaan pada tim sebagai moderator pada hubungan tidak langsung kepemimpinan yang memberdayakan dan berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Penelitian dilakukan menggunakan survei daring dengan teknik convenience sampling (N = 154). Hasil penelitian menunjukkan efikasi diri memediasi hubungan antara kepemimpinan yang memberdayakan dan perilaku berbagi pengetahuan. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan pada tim tidak memoderasi hubungan antara efikasi diri dan berbagi pengetahuan secara signifikan. Dengan demikian, kepercayaan pada tim juga tidak signifikan memoderasi interaksi kepercayaan pada tim terhadap perilaku berbagi pengetahuan melalui efikasi diri. Implikasi dari penelitian ini adalah penggunaan teori personal mastery dalam menjelaskan peran efikasi diri sebagai mediator. Secara praktis, penelitian ini memberikan saran bagi organisasi untuk meningkatkan kapasitas manajer agar dapat menampilkan gaya kepemimpinan yang memberdayakan.

Knowledge sharing is a behavior that employees must demonstrate regardless of the organization or profession. Because knowledge sharing positively influences the recipient and the giver of information. This study examines the role of self-efficacy as a mediator and team trust as a moderator in the indirect relationship of leadership that empowers and shares knowledge through self-efficacy. The study was conducted using an online survey using a convenience sampling technique (N = 154). The results show that self-efficacy mediates the relationship between empowering leadership and knowledge-sharing behavior. Research shows that team trust does not significantly moderate the relationship between self-efficacy and knowledge sharing. Thus, team trust also does not significantly moderate the interaction of team trust on knowledge sharing via self-efficacy. The implication of this research is the use of personal mastery theory in explaining the role of self-efficacy as a mediator. Practically, this research offers recommendations for organizations to improve managers' ability to demonstrate an empowering leadership style."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tio Avi Laksono
"Dalam menjalankan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat , perilaku berbagi pengetahuan knowledge sharing yang meliputi perilaku mengumpulkan pengetahuan collecting dan perilaku menyebarkan pengetahuan donating merupakan kegiatan yang akan selalu dijalankan dosen. Pada banyak studi, perilaku berbagi pengetahuan terjadi karena adanya faktor individu dan faktor organisasi. Kebanyakan penelitian mengenai perilaku berbagi pengetahuan dan faktor yang memengaruhinya dilakukan pada organisasi bisnis. Masih sedikit penelitian mengenai hal tersebut pada institusi pendidikan tinggi.
Studi ini bertujuan menganalisis faktor individu yaitu efikasi diri dan perilaku kewargaorganisasian serta faktor organisasi yaitu pemanfaatan komunikasi virtual dalam perguruan tinggi sebagai anteseden perilaku berbagi pengetahuan pada dosen. Partisipan penelitian ini adalah 289 dosen dari beberapa perguruan tinggi dari beberapa kota di Indonesia.
Hasil analisis meggunakan teknik analisis regresi dengan model 5 dari Hayes menemukan bahwa efikasi diri berdampak positif terhadap perilaku berbagi pengetahuan, namun perilaku kewargaorganisasian ditemukan tidak menjadi mediator antara efikasi diri dan perilaku berbagi pengetahuan. Adapun penggunaan komunikasi virtual ditemukan memperlemah hubungan efikasi diri dan perilaku berbagi pengetahuan pada dosen perguruan tinggi.

In order to implement ldquo The Higher Education Tridharma rdquo vow education and teaching, research and publication, and community service , knowledge sharing that involves collecting and donating knowledge is an activity that will always be run by lecturers in Indonesian. In many studies, knowledge sharing occurs because of individual factors and organizational factors. Most study about knowledge sharing and their antecedents typically done in business or bureaucracy institutions. There is fewer study on the higher education institution.
This article analyzes the individual factors self efficacy and OCB and the organizational factor virtual communication as antecedents of knowledge sharing on lecturers. The participants were 289 lectures from several higher education institution from several cities in Indonesia.
The results multiple regression from model five of process analysis by Hayes showed that self efficacy affects on knowledge sharing behavior. Furthermore, the relationship between self efficacy and knowledge sharing don rsquo t mediated by OCB. Virtual Communication weaken the relationship between self efficacy and knowledge sharing behavior in the lecture.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Wati
"

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh work family conflict (WFC) dan family work conflict (FWC) terhadap turnover intention dengan job stress bertindak sebagai variabel mediasi dan self-efficacy bertindak sebagai variabel moderasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Structural Equational Model (SEM) dan perangkat lunak lisrel 8.8 untuk pengolahan data. Metode pengambilan sample yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan menggunakan sampel sebanyak 176 responden di rumah sakit wilayah Nusa Tenggara Barat. Data dikumpulkan menggunakan survei melalui kuesioner yang dibagikan secara online dan offline.  Hasil penelitian menunjukan bahwa WFC dan FWC memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap job stress. Job stress memediasi secara parsial hubungan antara WFC dan turnover intention, sementara job stress memediasi secara penuh hubungan antara FWC dan turnover intention. Ditemukan juga bahwa self-efficacy sebagai variabel moderasi meningkatkan efek positif WFC dan FWC terhadap job stress. Hasil penelitian tersebut mengimplikasikan bahwa penting bagi rumah sakit untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan efektif, memberikan batasan tanggung jawab dan peran, melihat kembali apa yang menjadi kesepakatan awal antara pihak rumah sakit dan perawat, serta memberikan afeksi dan motivasi agar perawat tidak mengalami stres berlebih sehingga tidak memiliki niat untuk meninggalkan pekerjaanya


The purpose of this study was to determine the effect of work-family conflict (WFC) and family-work conflict (FWC) on turnover intention, in which job stress acted as a mediating variable and self-efficacy as a moderating variable. The study employed a quantitative research using surveys to 176 nurses from hospitals in West Nusa Tenggara. Data was collected by questionnaire which had been shared online and offline afterwards, data is analyzed using Lisrel 88 software and Structural Equation Modeling (SEM). The result showed that WFC and FWC had significant effects on job stress. Job stress partially mediated the relationship between WFC and turnover intention, while job stress fully mediated the relationship between FWC and turnover intention. It was found that self-efficacy acted as a moderating variable increasing the effects of WFC and FWC on job stress. The results of this study imply that hospitals need to create a supportive and effective work environment, set limits on responsibilities and roles, review preliminary agreements between the hospital and nurses, and provide affection and motivation to reduce excess stress on nurses, hence nurses do not have the intention to leave job.

 

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Jauhar
"Tuberkulosis TB paru masih menjadi masalah kesehatan global dan nasional meskipun obat anti TB dan vaksin BCG telah diberikan. WHO menetapkan TB paru sebagai kedaruratan global bagi kemanusiaan. Angka morbiditas dan mortalitas meningkat setiap tahunnya karena faktor sosial, ekonomi, lingkungan, nutrisi, dan penyakit lain. Dampaknya antara lain kehilangan waktu kerja, stigma negatif, perubahan fisik dan emosional yang tidak hanya dirasakan oleh klien namun juga keluarga dan masyarakat. Hal tersebut akan mempengaruhi efikasi diri dalam berperilaku sehat dan status kesehatan fisik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri dan status kesehatan fisik pada klien TB paru. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen jenis pretest and posttest with control group. Jumlah masing-masing responden 30 klien pada kelompok intervensi dan kontrol diseleksi dengan purposive sampling. Instrumen yang digunakan Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients dan Functional Assessment of Chronic Illness Therapy-Tuberculosis FACIT-TB. Intervensi ini diberikan sebanyak 4 sesi dalam 2 minggu selama 60-90 menit.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh bimbingan manajemen diri terhadap efikasi diri p=0,002 namun tidak berpengaruh terhadap status kesehatan fisik p=0,341.
Penelitian ini merekomendasikan pemberian intervensi keperawatan dalam bentuk bimbingan manajemen diri pada klien TB paru rawat jalan terutama pada tahap awal pengobatan 1-2 bulan terintegrasi dengan program DOTS di fasilitas layanan kesehatan.

Pulmonary tuberculosis TB is still become a global and national health problem even though anti TB drugs and BCG vaccine have been given. WHO establishes pulmonary TB as a global emergency for humanity. Morbidity and mortality rates are increasing every year due to social factor, economic, environmental, nutritional and other diseases. The effects include loss of work time, negative stigma, physical and emotional changes not only perceived by the client but also the family and society. It will affect self efficacy and physical health status.
This study aims to determine the influence of self management counseling on self efficacy and physical health status in pulmonary TB clients. The research design uses quasi experimental pretest and posttest with control group types. The number of each respondent 30 clients in the intervention and control group was selected by purposive sampling. Instruments used Self Efficacy Questionnaire Health Seeking Behavior Treatment Adherence among Tuberculosis Patients and Functional Assessment of Chronic Illness Therapy Tuberculosis FACIT TB. This intervention is given 4 sessions in 2 weeks for 60 90 minutes.
The results showed that there was influence of self management counseling to improve self efficacy p 0,002 and but can rsquo t improve physical health status p 0,341.
This study recommends the provision of nursing interventions in the form of self management counseling on pulmonary TB clients especially in the early stages of treatment 1 2 months integrating with DOTS program in health care services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T49776
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Insani Rahmi Putri
"Hipertensi menjadi faktor risiko utama untuk penyakit serius seperti kardiovaskular, ginjal, dan stroke. Salah satu upaya untuk mengontrol kejadian hipertensi dengan melakukan manajemen diri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan efikasi diri dengan manajemen diri pada klien hipertensi di RT 001/RW 030 Perumahan Alamanda Regency, Bekasi. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan 56 sampel yang diambil menggunakan total sampling. Uji chi square menunjukkan hasil bahwa efikasi diri memiliki hubungan bermakna dengan manajemen diri p=0,040; OR=4,375; 95 CI=0,99-19,26.
Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa klien dengan efikasi diri yang tinggi memiliki 4,3 kali kesempatan dalam melakukan manajemen diri yang baik dibandingkan dengan klien yang memiliki efikasi diri rendah. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperhatikan karakteristik demografi dalam membantu meningkatkan efikasi diri agar manajemen diri menjadi lebih baik.

Hypertension is a major risk factor for serious cardiovascular events, kidney disease, and stroke. Self management is the method to control hypertension prevalences. This analytic cross sectional study aimed to explore relationship between self efficacy with self management among hypertensive client at RT 001 RW 030 Perumahan Alamanda Regency, Bekasi. Fifty six samples was chosen by total sampling method.
Analytic test using chi square showed that self efficacy hasrelationship with self management p 0,040. Further analysis showed that client with high self efficacy has 4,3 times doing better self management than client with low self efficacy OR 4,375. The concern about demographic characteristic is necessary to help promoting self efficacy of hypertensive client to achieve adequate self management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67251
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>