Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134206 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki Dwi Asmaranti
"ABSTRAK
Perawat berkewajiban untuk melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan,
namun pengetahuan perawat terkait dokumentasi keperawatan dinilai masih
kurang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi
deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan perawat terkait pendokumentasian keperawatan di
RSUP Persahabatan. Sampel penelitian adalah sebagian perawat yang bertugas di
ruang rawat inap RSUP Persahabatan sebanyak 106 orang. Hasil penelitian
menunjukkan tingkat pengetahuan perawat terkait pendokumentasian keperawatan
mencapai 64,4% (kategori cukup baik). Terdapat hubungan antara pendidikan
dengan pengetahuan perawat terkait pendokumentasian keperawatan (p=0,006),
usia dengan pengetahuan perawat terkait pendokumentasian keperawatan
(p=0,001), masa kerja dengan pengetahuan pengetahuan perawat terkait
pendokumentasian keperawatan (p=0,002), serta pelatihan dengan pengetahuan
perawat terkait pendokumentasian keperawatan (p=0,005). Hasil penelitian
menyarankan peningkatan pengetahuan dalam pendokumentasian keperawatan
melalui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, yaitu peningkatan
pendidikan perawat ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengupayakan
pemberian pelatihan pendokumentasian keperawatan secara berkala.

ABSTRACT
Nurses are obliged to do documentation of nursing care, but the nurse's
knowledge related to nursing documentation is still considered lacking. This study
uses quantitative methods to the design of descriptive correlative study which
aimed to identify factors that influence nurse's knowledge related to nursing
documentation in Persahabatan Hospital. The samples were partially nurse who
works in the inpatient room at Persahabatan Hospital as many as 106 people. The
result has shown that the level of nurse's knowledge in nursing documentation has
reached 64.4% (good enough category). There was a correlation between
education to nurse's knowledge of nursing documentation (p=0.006), age with
nurse's knowledge of nursing documentation (p=0.001), time of work with nurse's
knowledge of nursing documentation (p=0.002), and the training with nurse's
knowladge of nursing documentation (p=0.005). The result has suggested to
improve the knowledge of nurses in nursing documentation through the factors
that influence knowledge, such as increasing nurse education to higher levels of
education and providing periodic training of nursing documentation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43773
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Nuryani
"Dokumentasi merupakan catatan yang tercetak, tertulis dan legal yang berisi asuhan keperawatan kepada pasien, dokumentasi yang lengkap dan akurat dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Kenyataan di lapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap yang dimiliki perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat dengan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap Mawar, Melati dan Jantung di Rumah Sakit H. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi, dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan tehnik simple random sampling dengan jumlah 87 responden. Hasil uji analisis mengatakan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan (p=0,044) sedangkan sikap perawat tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=1,0) hal ini menunjukkan semakin tinggi pengetahuan dan sikap seorang perawat maka semakin meningkat juga kinerjanya dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

Documentation is printed records, and legal writing contains nursing care to patients, complete and accurate documentation can improve the quality of hospital services. Reality on the ground often do not correspond to what is expected, it can be influenced by the knowledge and the attitudes of nurses. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of nurses with complete documentation of nursing care in inpatient wards Rose, Jasmine and Heart Hospital H. This study used a descriptive correlation design, the crosssectional approach and using simple random sampling technique with a number of 87 respondents. Analysis of test results say there is a significant relationship between knowledge of nurses with documentation of nursing care (p = 0.044) whereas there were no nurses attitudes significant correlation (p = 1.0) this shows the higher knowledge and attitude of the nurse also increasing performance the documentation of nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S54304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucitra Melani
"ABSTRAK
Nama : Sucitra MelaniProgram Studi : Ilmu Kesehatan MasyarakatPeminatan Mutu Layanan KesehatanJudul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan PenulisanResume Medis Pasien JKN di RSUP Persahabatan tahun 2017Pembimbing : Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIHKelancaran dalam pengajuan dan pembayaran klaim pasien JKN dari dan kerumah sakit sebagai provider pelayanan kesehatan untuk peserta BPJS Kesehatanmerupakan bagian penting dalam pelaksanaan Program JKN. RSUP Persahabatansebagai salah satu provider dalam pelayanan untuk pasien JKN memiliki angkakunjungan pasien JKN sebesar 95 sehingga sumber pendapatan terbesar didapatkandari pembayaran klaim pasien JKN. Sampai bulan Agustus 2017, masih terdapat lebihdari 50 Milyar rupiah klaim pasien JKN yang belum dibayar oleh BPJS Kesehatankarena sebagian besar harus dikembalikan ke Rumah Sakit untuk konfirmasikelengkapan resume medis yang ditulis DPJP. Kelengkapan penulisan resume medis,salah satu tugas pokok DPJP dalam pelayanan kesehatan, sangat mempengaruhikelancaran pembayaran klaim pasien JKN sehingga tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan penulisan resumemedis pasien JKN di RSUP Persahabatan.Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan pengambilan data secaracrossectional. Dilakukan pengisian kuisioner oleh 50 orang DPJP yang dipilih secaraacak untuk menjadi sampel penelitian dan dilakukan observasi terhadap kelengkapan250 buah resume medis bulan layanan Oktober yang telah ditulis oleh DPJP yangmenjadi sampel penelitian.Hasil penelitian ini didapatkan 24 DPJP telah menulis resume dengan lengkap.DPJP yang bekerja di RSUP Persahabatan 70 diantaranya berstatus sebagai PNSdengan 92 memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun dengan 86 diantaranya telahmemiliki pengetahuan yang baik mengenai resume medis dan 88 memiliki sikap yangbaik mengenai resume medis. Namun hanya 42 DPJP yang memiliki persepsi yangbaik mengenai format resume medis yang dipakai saat ini dan hanya 50 yangmemiliki persepsi baik mengenai kebijakan Rumah Sakit tentang resume medis. Dalampenelitian ini tidak ditemukan hubungan antara semua variabel bebas dan variabelterikat. Manajemen rumah sakit disarankan untuk rutin melakukan sosialisasi kepadaDPJP mengenai tugas pokok dan fungsinya secara etiko-medikolegal, aturan JKN dantata cara pengisian rekam medis, melakukan revisi format resume medis manualmenjadi e-resume medis, membuat kesepakatan bersama antara Rumah Sakit dan BPJSmengenai standar kelengkapan resume medis yang dibutuhkan dalam klaim sertamelakukan review dalam sistem penilaian kinerja pegawai remunerasi .Kata Kunci : Klaim JKN; Resume Medis; Sikap DPJP, Kebijakan Rumah Sakit

ABSTRACT
Name Sucitra MelaniStudy Program Public Health ScienceSpecialization Healthcare QualityTitle Factors that Influence Writing Completeness of MedicalResume of JKN Patients in RSUP Persahabatan Year 2017Advisor Dr. Dian Ayubi, SKM, MQIHContinuity of Nasional Health Care Program NHC claims and payment is animportant part in the implementation of the NHC Program. Persahabatan Hospital as aproviders in service for NHC has visit number around 95 , therefore the biggestsource of income come from the NHC claim payment. Until August 2017, there are stillmore than 50 billion rupiah of unpaid NHC claims by BPJS Kesehatan because claimneeds to be returned to the hospital to confirm the completeness of the medical resumewritten by the doctors. Complete writing of medical resume as one of main duty doctorsin health service has a significant affect in continuity of NHC claim payment, thereforethe purpose of this research is to know the factors that influence writing completenessof medical resume of NHC patient in Persahabatan Hospital.This research is an observational study, with cross sectional data takingmethode. Questionnaires were conducted by 50 doctors randomly selected as thesample of this study and observed the completeness of 250 October medical resumeswhich had been written by doctors which became the research sample.The results of this study are 24 of doctors has write a complete resume. 70 of doctors in Persahabatan Hospital work as a civil servant with 92 doctors havework more than 5 years in the hospital. 86 of doctors have good knowledge aboutmedical resume and 88 have good attitude about medical resume. Yet only 42 ofdoctors has a good perception of the current medical resume format and only 50 havea good perception of hospital policy regarding medical resumes. In this research, thereis no relationship between all independent variables and dependent variable. Hospitalmanagement is advised to routinely disseminate to doctors on their main duty andfunction on an ethico medicolegal basis, disseminate to doctors regarding NHC andhow to fill medical records, revise manual medical resume format to e medical resumeand conduct review in employee performance appraisal system.Key Words Doctor attitude, Hospital regulation, NHC filling,Medical Resume"
2017
T49387
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mailani Wulandari
"ABSTRAK
Luka tekan masih menjadi masalah utama bagi pelayanan kesehatan khususnya keperawatan. Pengawasan yang ketat diperlukan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas perawatan. Penelitian ini membahas hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat terhadap praktik pencegahan luka tekan di ruang rawat inap di RS Persahabatan Jakarta tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel sebanyak 107 perawat dan menggunakan kuesioner PUKT Pieper rsquo;s Pressure Ulcer Knowledge Test dan kepatuhan yang dimodifikasi. Hasil analisis Chi Square didapatkan bahwa dari 63,6 68 perawat yang memiliki pengetahuan baik/tinggi terdapat 55,9 38 perawat yang patuh terhadap praktek pencegahan luka tekan, namun tidak ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan praktik pencegahan luka tekan p value = 0,442; OR = 1,478; 95 CI 0,670 ndash; 3,259 . Perawat di RS Persahabatan Jakarta disarankan terus meningkatkan pengetahuannya agar tercipta kepatuhan yang tinggi dalam pelaksanaan praktik pencegahan luka tekan dan diperlukan adanya perawat yang bertanggung jawab secara khusus terhadap pasien yang memiliki risiko luka tekan. Hal ini diharapkan dapat menurunkan angka kejadian luka tekan di layanan kesehatan.

ABSTRACT
Pressure ulcer remains a major problem for health services, especially in nursing care. Strict observation is required to prevent a low quality of nursing care. This study aimed to identify relationship between level of knowledge and nurse compliance with prevention of pressure ulcer in inpatient ward at Persahabatan Hospital in 2017. The study design was analytic with cross sectional approach. 107 nurses were selected by purposive sampling method and it used PUKT Pieper rsquo s Ulcer Knowledge Test and compliance questionnaire as instrument. Chi square analysis result indicated nearly half 63,6 68 of the nurses had good knowledge and 55,9 38 of them had good compliance on prevention of pressure ulcer, but there was not found significant correlation between level of knowledge with nurse compliance in prevention of pressure ulcer p value 0,442 OR 1,478 95 CI 0,670 ndash 3,259 . The study suggested all nurses of Persahabatan Hospital to improve their knowledge in order to improve compliance in prevention of pressure ulcer and the ward at Persahabatan Hospital must to been have the nurses who was specifically responsible for patients who have the risk of pressure ulcer injuries. It was expected that the incidence of pressure ulcer can be decreased in health service."
2017
S68987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Katarina Damayanti
"Latar Belakang: Target angka keberhasilan pengobatan TB MDR/TB RR 2015 adalah ≥ 75 %. Angka keberhasilan pengobatan menurut WHO tahun 2013 adalah 52%. Kesenjangan antara target dan pencapaian masih sangat besar.
Metode: Penelitian cross sectional/potong lintang berdasarkan data rekam medis pasien TB MDR yang sudah ada hasil pengobatan sejak Januari 2013 sampai dengan Desember 2016. Hasil: Dari 409 pasien TB MDR di RSUP Persahabatan keberhasilan pengobatan 61,4% dengan hasil akhir pengobatan sembuh 243 subjek (59,4%), pengobatan lengkap 8 subjek (2%), meninggal 44 subjek (10,8%), loss to follow up 106 subjek (25,9%) dan gagal 8 subjek (2%). Pada penelitian ini 243 subjek (59,4%) laki-laki dengan rerata umur 38,79 ± 11,887 tahun, mayoritas gizi kurang dan terdapat pengobatan TB sebelumnya, resistensi terbanyak RHES dan efek samping terbanyak efek samping sedang (kelompok 2). Faktor umur, riwayat penggunaan alkohol dan komorbid DM mempunyai hubungan bermakna terhadap hasil akhir pengobatan (p<0,05). Riwayat penggunaan alkohol merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap hasil akhir pengobatan.
Kesimpulan: Keberhasilan pengobatan TB MDR di RSUP Persahabatan adalah sebesar 61,4% dan faktor yang berhubungan bermakna adalah umur, riwayat penggunaan alkohol dan terdapatnya komorbid DM.

Background: The target of treatment success rate of MDR TB/RR TB in 2015 is ≥ 75 %. The success rate in WHO 2013 is 52%. The gap between target and achievement is still very large.
Method: A cross sectional design based on medical record data of MDR TB patients who have been treatment outcomes from January 2013 to December 2016.
Result: Of a total 409 MDR TB patients at Persahabatan Hospital succes rate of treatment is 61,4% with the final outcome consist of cured 243 subjects (59,4%), complete treatment 8 subjects (2%), death 44 subjects (10,8%), loss to follow up 106 subjects (25,9%) dan failed 8 subjects (2%). Patients in this study were male 243 subjects (59,4%) with mean age of subjects 38,79 ± 11,887 years old, majority is malnutrition and had previous TB treatment, the most resistance is RHES and the most side effects is moderate. The age, alcohol user and comorbid DM were found to have significant relationship to treatment outcomes (p<0,05). The alcohol user is the most influential factor to the treatment outcomes.
Conclusion: The success rate of treatment outcome of MDR TB in Persahabatan hospital is 61,4% and associated factors is the age, alcohol user dan comorbid DM. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vinka Desria
"Ditemukan hubungan antara gangguan menstruasi dengan kerja gilir pada beberapa penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi di antara perawat.Dengan metode kros-seksional, data dikumpulkan dari 214 perawat dengan kerja gilir, dengan usia maksimal 35 tahun, diilihat gangguan menstruasi perawat di RSUP Persahabatan dan hubungannya dengan faktor pekerjaan dalam kerja gilir. Melalui analisis univariat didapatkan 66.4% perawat dengan kerja gilir mengalami gangguan menstruasi. Dari beberapa faktor baik individu maupun pekerjaan, pada analisis multivariat ditunjukkan tiga faktor yang memiliki hubungan signifikan yang dominan terhadap gangguan menstruasi, antara lain tingkat stress kerja dengan stressor pengembangan karir yang dapat meningkatkan risiko gangguan menstruasi sampai 2 kali lipat (CI 95% 1.127-3.685), sedangkan lama menjalani kerja gilir lebih dari 5 tahun sebagai faktor yang menurunkan risiko gangguan menstruasi sebesar 47% (CI 95% 0.294-0.964). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara faktor pekerjaan dalam kerja gilir dengan gangguan menstruasi.

There are association between mentrual disorder and shift work in several study previously. This study aimed to evaluate the association between works factor in shift work and menstrual disorder among nurses.Cross-sectional methods was conducted and data collected from 214 nurses with shift work and maximum age at35 years. Number of menstrual disorder among Persahabatan Teaching General Hospital nurses’s and its association with works factors in shift work. There were 66.4% nurses with shift work had menstrual disorder(s). From many factors both individual and work factors, in multivariate model shown two factors that has a robust significant association with menstrual disorder, i.e works stres level with career development stressor that could double the risk of menstrual disorder (CI 95% ). However working in shift work for more than 5 years was factor that could lower the risk of mentrual disorder by 47% (CI 95% 0.294 - 0.964). It concluded that there are association between work factor in shift work with menstrual disorder.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Safitri
"RSIJ Pondok Kopi menerapkan dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik dengan persepsi perawat tentang keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer di rumah sakit Pondok Kopi. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan metode total sampling. Sampel terdiri dari 79 perawat di ruang rawat inap. Hasil menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pelatihan tidak memiliki hubungan dengan persepsi terhadap keefektivan, namun terdapat hubungan yang bermakna antara masa kerja dan persepsi perawat terhadap keefektivan pendokumentasian keperawatan berbasis komputer.

RSIJ Pondok Kopi have applied computer-based nursing documentation. The aim of research determine relationship between the characteristics and nurse?s perception about effectiveness of computer-based nursing documentation at Pondok Kopi Islamic Hospital. This research used cross sectional design with total sampling method. The samples consisted of 79 nurses in care unit. The result of research showed that age, gender, level of education, and training were not significantly associated with nurses perception of the effectiveness, but there was significant relationship between years of work dan perceptions of the effectiveness of computer-based nursing documentation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amril
"Perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak diamati secara langsung, oleh pihak luar. Asuhan keperawatan adalah proses atau rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang diberikan secara Iangsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan, bersifat humanistik pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Asuhan keperawatan dilaksanakan berdasarkan proses perawatan, dengan tahapan yang terdiri atas pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan tindakan keperawatan, evaluasi dan pendokumenfasian keperawatan. Perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan bila tidak dilaksanakan sesuai standar prosedur akan menimbulkan keluhan bagi pasien, yang berakibat tidak puasnya klien yang dilayani.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku perawat dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah semua perawat pelaksana yang bertugas di instalasi rawat inap yaitu ruangan kebidanan, bedah, IKA, penyakit dalam, Neurologi, paviliun Gandofnah, pavilitm Nan Tongga RSUD Pariaman. Sampel penelitian, semua populasi dijadikan sampel (total sampling) yang berjumlah 70 orang responden. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, dan checklist. Pengolahan data dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat dengan bantuan komputer.
Hasil penelitian ditemukan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan yang baik sebesar 62,9%. Hasil analisis bivariat, yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan adalah pengetahuan, beban kerja, SOP keperawatan. Hasil analisis multivariate regresi logistik, variabel pengetahuan merupakan variabel yang secara statistik paling sigifikan berhubungan dengan perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman tahun 2004, dengan Odds Ratio 4,96 (95% CI: 1,55-15,86), artinya perawat yang pengetahuannya baik mempunyai peluang untuk berperilaku baik dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan kepemwatan sebesar 4,96 kali dibanding perawat yang mempunyai pengetahuan kurang setelah dikontrol variabel beban kerja.
Unluk merubah perilaku perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan di instalasi rawat inap RSUD Pariaman ke arah yang Iebih baik sesuai standar, disarankan agar pihak rnanajemen rumah sakit melakukan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan tenaga keperawatan dari SPK, PPB ke jenjang yang lebih tinggi minimal D Ill Keperawatan, dan melaksanakun pelatihan on the job training, maupun pelatihan formal di bidang pelayanan keperawatan yang dihaksanakan oleh institusi terkait, dan disediakan dana untuk pendidjkan dan pelatihan tersebut. Agar beban kerja tenaga keperawatan dibuatkan standar operasional prosedurnya (SOP), diatur sedemikian rupa sehingga semua perawat mendapatkan pembagian tugas yang merata dan seimbang, peraturan tentang standar operasional prosedur keperawatan dilakukan kaji ulang untuk perbaikan dan revisi sesuai kondisi rumah sakit.
Agar perawat meningkatkan perilakunya dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian keperawatan, penegakkan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan terutama evaluasi keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan, supaya pelanggan merasa lebih puas dan nyaman setelah mendapat pelayanan keperawatan di rumah sakit umum daerah Pariaman."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Septiyanti
"Data mengenai luluh paru LP sangat terbatas mencakup karakteristik demografi, status hipertensi pulmoner HP , fungsi paru, kapasitas latihan, akivitas fisis dan kejadian rawat inap berulang. Penelitian ini memiliki desain potong lintang dengan 54 subjek. Echokardiografi dilakukan untuk menyingkirkan terdapatnya kelainan jantung dan menentukan status HP. Subjek kemudian akan menjalani serangkaian prosedur antara lain wawancara, pemeriksaan fisis, uji jalan 6 menit 6MWT , uji fungsi paru dan pemeriksaan darah. Hipertensi pulmoner ditemukan pada 63 subjek dengan mPAP 29,13 13,07 sedangkan 55,9 diantaranya mengalami PH yang berat. Rawat inap berulang terjadi pada 44,4 , sesak napas mMRC >1 , aktivitas fisis, rawat inap berulang, luas lesi, CRP dan tekanan oksigen arteri memiliki hubungan bermakna terhadap status HP. Kadar CRP dan 6MWT merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kejadian rawat inap berulang pada LP-HP yang dianalisis dengan analisis multivariat. Echokardiografi sebaiknya dilakukan pada pasien LP. Pasien LP-HP mengalami sesak yang lebih berat, rawat inap berulang, lesi yang lebih luas, kadar CRP lebih tinggi, aktivitas fisis, uji fungsi paru, PaO2 dan indeks massa tubuh yang lebih rendah. Hasil spirometri dan kadar CRPmerupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian rawat inap berulang pada pasien LP-HP melalui analisis multivariat.

We investigated and provided datas about demographyc and clinical characteristics. We also found out the influencing factors of re hospitalization in destroyed lung with pulmonary hypertension patients. This is a cross sectional study involving 54 DL subjects. Echocardiography was performed to rule out cardiac abnormality and to establish their PH status. Subjects performed several procedures such as interview, physical examination, 6 minutes walking test 6MWT , lung function test, and blood tests to obtain all the neede data. Pulmonary hypertension was found in 63 of subjects with mPAP was 29,13 13,07 while 55,9 of DL PH subjects had severe PH. Re hospitalization occured in 44,44 subjects. We analyzed using chi square for categorical data and student t test and found a significant association of PH status in DL subjects with breathlessness by mMRC scale 1, physical activity, re hospitalization, body mass index, FVC, FEV1, FEV1 FVC, spirometry result, extend of lesion, CRP and arterial oxygen pressure. Level of CRP, VEP1 dan 6MWT had the strongest association for DL having PH and rehospitalization by multivariate analysis. Echocardiography should be performed among DL patients. Patients DL who got PH have more breathlessness, re hospitalization and extend of lesion, higher CRP level, lower physical activity, worse lung function test, lower PaO2 and lower BMI. Spirometri result, and CRP level had the strongest association for DL having PH and rehospitalization by multivariate analysis."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T57629
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Alfiana Fauziah
"Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia baik dalam hal prevalensinya maupun masalah-masalah lainnya yang ditimbulkannya. Upaya dalam penanggulangan penyakit tuberkulosis masih terus dilakukan. Namun dalam perjalanannya banyak hambatan dalam upaya tersebut, salah satunya adalah adanya fenomena tuberkulosis multidrug resistant (TB-MDR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB-MDR. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus-kontrol dengan populasinya pasien TB di RSUP Persahabatan tahun 2013.
Penelitian ini menghasilkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB-MDR di RSUP Persahabatan adalah umur (OR 1,7; 95%CI 0,7-4,1), konsumsi alkohol (OR 1,5; 95%CI 0,5-4,5), riwayat kontak TB (OR 2,1; 95%CI 0,8-5,2), kepatuhan minum obat (OR 10,8; 95%CI 4,4-26,8), status gizi (OR 3,3; 95%CI 1,4-7,8) dan diabetes mellitus (OR 2,1; 0,7-5,8). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa untuk mendukung pelaksanaan program DOTS, penderita TB harus terus dimonitoring dan dikontrol selama pengobatannya terutama dalam hal kepatuhan dalam minum obat.

Tuberculosis remains a major problem of public health in Indonesia, both in terms of prevalence and other problems it causes. An attempt of the tuberculosis prevention is still underway. But along the way there are a lot of obstacles in it, one of which is a phenomenon of multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). This study intended to find the factors that affecting the MDR-TB. The design study is a case-controland the population is patients with TB at RSUP Persahabatan in 2013.
This study found that affected is the factors in MDR-TB at RSUP Persahabatan are the age (OR 1.7; 95%CI 0.7-4.1), alcohol consumption (OR 1.5; 95%CI 0.5-4.5), history of TB contact (OR 2.1; 95%CI 0.8-5.2), medication compliance (OR 10.8; 95%CI 4.4-26.8), nutritional status (OR 3.3; 95%CI 1.4-7.8) and diabetes mellitus (OR 2.1; 95%CI 0.7-5.8). The study showed that to support the implementation of DOTS program, TB patients should be closely monitored and controlled during treatment, especially in terms of medication compliance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>