Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119021 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mazziyatul Fuadah
"Konsumsi rokok di kalangan mahasiswa Indonesia meningkat setiap tahunnya. Sebuah penelitian menunjukan frekuensi perokok pada mahasiswa meningkat cukup signifikan pada tahun 2009, yakni 24,5% mahasiswa dan 2,3% mahasiswi. Faktor- faktor yang mempengaruhi kondisi ini adalah orang tua, teman, kepribadian dan iklan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2009. Penelitian deskriptif ini yang menggunakan cluster sampling ini dilakukan pada 98 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 69,4% perokok mahasiswa berpengetahuan tinggi terhadap bahaya merokok. Faktor orang tua, teman sebaya, kepribadian, dan iklan memiliki peran yang besar dalam perilaku merokok mahasiswa dan berada sangat dekat dengan para mahasiswa. Maka, promosi kesehatan yang lebih intensif dan kreatif terkait perilaku merokok perlu dilakukan untuk kalangan mahasiswa.

The consumption of cigarette among university student is getting increase every year. A research showed that the frequency of smoker among university student was increasing quiet significant in 2009, 24,5% in male student and 2,3% in female student. The factors that influencing this condition are parent, friend, personality, and advertisement.
The purpose of this research was to describe the factors that influencing smoking behavior in male student of Technical Faculty of Jakarta State University class of 2009. This descriptive research conducted with a cluster sampling method of 98 respondents.
The result showed that 69,4% student have a good knowledge about the danger of smoking. Parent, friend, personality and advertisement factors take a big role in influencing smoking behavior among university student and that are so closed with university student. So, a creative and intensive health promotion related smoking behavior need to be hold for university student.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
S42787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Rishandayani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku gizi seimbang pada mahasiswa FIK UNJ. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada April - Mei 2016 kepada 146 mahasiswa FIK UNJ yang berusia 19-23 tahun. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19,9% mahasiswa berperilaku gizi seimbang yang baik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan gizi seimbang dengan perilaku gizi seimbang (pvalue=0,026).

This purpose of this study is to determine the factors related to the behavior of balanced nutrition in Faculty of Sport Science, State University of Jakarta students. This study used a cross-sectional design. Data were collected in April-May 2016 to 146 students aged 19-23 years. The instrument of this study is a questionnaire. The results showed that 19,9% of the students behaved well balanced nutrition. Statistical analysis showed that there was a significant relationship between knowledge about balanced nutrition with balanced nutrition behavior (p-value = 0.026).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64849
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Remi Chandra
"Obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak secara berlebihan pada tubuh. Salah satu area penumpukan lemak pada tubuh adalah abdomen, yang dapat diukur dengan lingkar pinggang. Konsumsi minuman tinggi kalori semakin meningkat, salah satunya adalah soft drink. Soft drink yang berbentuk cair dan memiliki kadar gula yang tinggi dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak bila dikonsumsi secara berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mencari hubungan konsumsi soft drink dengan ukuran lingkar pinggang. Penelitian ini dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui konsumsi soft drink dan data antoprometri mahasiswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei - Oktober 2015 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Depok. Konsumsi soft drink dinilai dengan melihat frekuensi dan jumlah konsumsi soft drink. Analisis data menggunakan program SPSS versi 20.0 for windows dengan uji Mann-Whitney. Dari pengambilan data, didapatkan 113 responden mahasiswa laki-laki FKUI angkatan 2012-2014.
Hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan konsumsi soft drink dengan lingkar pinggang pada mahasiswa laki-laki FKUI. Sebanyak 46% responden mengonsumsi soft drink sebanyak >1 liter/minggu. Konsumsi soft drink dapat menambah asupan kalori yang dapat mempengaruhi ukuran lingkar pinggang.

Obesity is condition of excessive fat accumulation in the body. One area of fat accumulation in the body is the abdomen, which can be measured by waist circumference. The consumption of high-calorie drinks is increasing, one of which is soft drinks. Soft drinks have liquid form and high sugar levels that can increase the risk of fat accumulation when consumed in excess.
This study aims to find association of soft drinks consumption with waist circumference. This study used cross-sectional design to find association of soft drink with waist circumference. Data were collected using questionnaires to determine soft drinks consumption and anthropometric measurement on male students. This study was conducted in May-October 2015 in Faculty of Medicine, University of Indonesia, Depok. Soft drinks consumption were assessed by information about frequency and amount of soft drink consumption. Data were analyze using SPSS version 20.0 for windows by using Mann-Whitney test. This study obtained 113 male students of Faculty of Medicine class of 2012-2014.
Results of the data analysis found association of soft drinks consumption with waist circumferences in male students. About 46% respondents consumed soft drinks >1 liters/ week. Consumption of soft drinks can increase calories intake that can affect waist circumference.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S641378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Anggun Dimar Setio
"Penelitian ini meneliti peran teman sebaya, orang tua, saudara, asertivitas, selfesteem, pengetahuan, pengalaman mencoba rokok, dan keterpaparan iklan sebagai prediktor niat merokok pada mahasiswa UI. Pemodelan persamaan struktural digunakan untuk menilai uji kecocokan dari model yang mengusulkan sikap positif terhadap rokok sebagai mediator hubungan antara pengaruh sosial, asertivitas, dan self-esteem dengan niat merokok. Model struktural yang diajukan dalam penelitian ini terbukti cocok untuk menjelaskan perilaku merokok mahasiswa UI berdasarkan rumpun keilmuan dan jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asertivitas dan pengetahuan mengenai dampak kesehatan rokok menjadi faktor protektif dalam pembentukan perilaku merokok. Sementara itu teman dekat yang merokok dan perilaku mencoba rokok merupakan faktor risiko seseorang dalam perilaku merokok. Model ini juga memperlihatkan bahwa sikap positif seseorang terhadap rokok mempengaruhi niat nya untuk merokok dan niat tersebut memiliki hubungan yang sangat kuat dengan perilaku merokok.
This study examined the role of peers, parents, siblings, assertiveness, self-esteem, knowledge, prior trial smoking behavior, and exposure to tobacco advertising as a predictor of smoking intentions in UI students. Structural equation modeling was used to assess the fit of a model that proposes a positive attitude toward smoking as a mediator of the association between independent variables and the smoking intentions. The proposed model provided a good fit for student smoking behavior model based on clump of science and sex. The results indicate that assertiveness and knowledge regarding the health effects of smoking are protective factors in student smoking behavior; whereas, peers and prior trial behavior are the risk factors of smoking behavior. Our results indicate the positive attitude towards smoking as a mediator of person?s smoking intention and the intention to smoke has a strong relationship with smoking behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34886
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Hasyim Tadjoedin
"Latar Belakang: Merokok adalah masalah kesehatan yang persisten di Indonesia. Penelitian mengenai dampak merokok terhadap kadar FeNO pada mahasiswa sudah dilakukan sebelumnya, namun tidak pernah dilakukan di Indonesia. Jumlah perokok dan perokok remaja di Indonesia sangat ekstensif, sehingga pengetahuan mengenai akibat merokok pada subjek ini sangat dibutuhkan, salah satunya adalah mengenai kadar FeNO pada mahasiswa yang merokok di Indonesia. Selain itu, dibutuhkan juga penelitian mengenai alasan merokok , karena alasan merokok berhubungan dengan metode pemberhentian merokok yang lebih efektif. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kadar nitrit oksida yang dihembuskan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan merokok pada mahasiswa di Depok. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang pada 124 subjek yang dilakukan wawancara dan dengan 30 subjek di antaranya dipilih untuk tes kadar FeNO. Hasil: Dari hasil penelitian yang dilakukan, korelasi kebiasaan merokok dengan kadar FeNO sebesar -,12 dan dengan kemaknaan statistika sebesar ,524. Sementara itu, alasan paling umum dari merokok yang ditemukan adalah penghilang stress dan untuk menimbulkan kesenangan. Kesimpulan: Tidak ditemukan korelasi antara kebiasaan merokok dengan FeNO. Penghilang stress dan kesenangan pada merokok tmenjadi faktor yang paling memengaruhi kebiasaan merokok pada subjek.

Background: Smoking is a nationwide, persistent, health problem in Indonesia. Researches about the impact of smoking to the FeNO rate of college students have been conducted, but not one of them have been done in Indonesia. The amount of smokers and teenage smokers in Indonesia are extensive, thus created this need of understanding of the implications of smoking, which one of them is to understand the FeNO level on college smokers. This also created the need for the understanding of reasons of smoking, as the understanding of reasons of smoking correlates to a more effective smoking cessation attempt. Objective: The study aimed to determine the relationship between smoking habit and exhaled nitric oxide level and to understand more about the reasons for smoking in college students in Depok. Methods: The study is conducted by using both analytical and descriptive cross-sectional study. We interviewed 124 subjects, which on 30 of them are chosen for the FeNO level test. Result: Based on the conducted studies, the correlation coefficient between smoking habit and FeNo level are,-12 with data significance of ,524. The most prominent reason for smoking is to relieve stress and to incite pleasure of smoking. Conclussion: There is no correlation found between smoking habit and exhaled nitric oxide among subjects. Stress relieving and pleasure from smoking are factors that have the most influence in the smoking habit of subjects. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Ramawan Adipura
"Ecological citizenship, sebagai konseptualisasi dari pemahaman hak dan tanggung jawab terhadap lingkungan, diasumsikan memlilki pengaruh terhadap perilaku lingkungan. Kajian ini melihat pendidikan lingkungan formal sebagai faktor pembeda dalam melihat hubungan antara ecological citizenship dan perilaku lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei sampel. Pemilihan responden dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 98 orang dari populasi mahasiswa Program Sarjana Reguler FISIP UI angkatan 2009, kemudian membagi rata menjadi dua kategori, yaitu yang telah mengikuti mata kuliah lingkungan dan tidak mengikuti mata kuliah lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dengan asumsi awal penelitian yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara ecological citizenship dan perilaku lingkungan. Pendidikan lingkungan formal terbukti tidak menjadi pembeda pada penelitian ini.

As a conceptualization of rights and responsibilites comprehension toward environment, ecological citizenship is assumed that affects environmental behavior. This study observes the formal environmental education as a factor that differentiate the relation between ecological citizenship and environmental behavior. The research method being used is quantitative approach with sample survey technic. Respondents is drawn by taking 98 samples of FISIP UI batch 2009 undergraduate students, then splitted to two categories, the ones who have got environmental course and the ones who have not got. The result shows that the difference from early assumption which is not found any relation between ecological citizenship and environmental behavior. Formal environmental education as a variabel control is proven not a differential factor at this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Susdia Lestari
"Influenza merupakan salah satu virus pandemik yang menjadi masalah global dan harus dikendalikan. Pengendalian penularan virus influenza bergantung pada perilaku kepatuhan terhadap standar tindakan pencegahan dan pemeliharaan kebersihan pernapasan. Mahasiswa memiliki risiko tinggi terhadap penularan influenza dari individu ke individu lainnya sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan influenza pada mahasiswa. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode total sampling sebanyak 156 responden. Berdasarkan data penelitian didapatkan bahwa perilaku mahasiswa dalam pencegahan penularan influenza yaitu 50,6 baik dan sisanya 49,4 kurang baik.
Hasil identifikasi perilaku didapatkan bahwa seluruh mahasiswa menutup mulut ketika batuk atau bersin dengan menggunakan lengan 64,1 dan menggunakan tisu 35,9. Mahasiswa yang melakukan imunisasi vaksin influenza yaitu 12,8, mahasiswa yang menggunakan masker dengan tepat yaitu 57,7. Perilaku tepat hand hygiene pada mahasiswa saat influenza yaitu 86,5. Peneliti merekomendasikan promosi kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran mahasiswa dalam pengendalian infeksi virus influenza sehingga dapat menurunkan angka kesakitan.

Influenza was one of the pandemic virus which had become a global threat had to be controlled. Control over the transmission of the virus depended on compliance with standards of precautions and maintenance of respiratory hygiene. Students had a high risk of transmission of influenza from individuals to other individuals so that this study aims to determined the prevention behavior of influenza transmission. This research was cross sectional descriptive study used total sampling method with the number of respondents 156. Based on research data, student behavior in prevention of influenza transmission was 50,6 good and 49,4 was not.
All students covered their mouths when coughing or sneezing by used arms as much as 64.1 and 35.9 used tissues. Those who immunized influenza vaccine were 12.8. The correct student behavior in using the mask was 57.7. Hand hygiene behavior of students when suffering from influenza was 86.5 good. Researchers recommend that health promotion to be done to raise the awareness of students in the control of influenza virus infection so that it can reduce morbidity rate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthmainnah
"ABSTRAK
Konsumi minuman berkarbonasi di dunia tahun 2007 menunjukkan angka 552 miliar liter atau 82.5 liter per orang. Remaja di Indonesia mengonsumsi minuman berkarbonasi rata-rata 2 botol/kaleng seminggu. Tingginya perilaku remaja mengonsumsi minuman berkarbonasi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional, mengambil sejumlah 96 orang mahasiswa menjadi responden.
Tujuan penelitian ini adalah teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi minuman ringan berkarbonasi pada mahasiswa Administrasi Bisnis PNJ 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 46.9% responden mengonsumsi minuman ringan berkarbonasi tingkat tinggi. Pengetahuan gizi, preferensi, teman sebaya, keluarga memiliki peran dalam konsumsi minuman ringan berkarbonasi pada mahasiswa.

Abstract
Consumption carbonated beverage in the world 2007 was 552 billion liters or 82.5 liters per person. Indonesian adolescent consumed beverage of carbonated was about 2 bottles/canes per week. The high consumption of carbonated beverage in adolescent was caused by internal and external factors. This study was a quantitative study with cross sectional design, used 96 students as respondents.
The aim of the study was to identify factors influenced consumption carbonated beverage in student of Administration Business Polytechnic of District Jakarta 2009. The result showed that 46.9 respondent who often consume carbonated beverage in large amount. Nutrition knowledge, preference, friend and family had a strong relation with student?s carbonated beverage consumption.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43167
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Aristi
"Perokok harus berhenti merokok agar dapat terhindar dari dampak negatif rokok. Berhenti merokok adalah suatu proses yang telah dilakukan beberapa kali sebelum akhirnya perokok tersebut berhasil. Penelitian kualitatif dengan desain Rapid Assesment Procedures ini bertujuan untuk memperoleh informasi mendalam tentang upaya berhenti merokok pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014. Informan terdiri dari mahasiswa yang sudah pernah berupaya berhenti merokok serta informan kunci yaitu ahli berhenti merokok dan psikolog. Hasil penelitian menunjukkan upaya berhenti merokok mahasiswa diawali dengan beragam motivasi, dilanjutkan dengan berbagai macam proses, yang paling sering adalah mengurangi jumlah rokok yang dikonsumsi dan mengganti kebiasaan merokok dengan hal lain (minum jus, permen, camilan). Hal-hal yang berperan dalam upaya berhenti merokok mahasiswa dalam penelitian ini adalah persepsi terhadap bahaya akibat merokok, informasi bahaya rokok dan peringatan bahaya rokok pada kemasan rokok tapi tidak terlalu besar, dukungan orang-orang terdekat dan niat. Diperlukan kebijakan dan program yang bisa membantu mahasiswa perokok untuk berhenti merokok.

Smokers should quit smoking in order to avoid the negative effects of smoking. Quitting smoking is a process that has been done several times before finally smoker is successful. Qualitative research with Rapid Assessment Procedures design aims to obtain in-depth information about quitting smoking in students UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2014. Informants consisted of students who had never attempted to quit smoking as well as key informants namely smoking cessation experts and psychologists. The results showed smoking cessation student begins with diverse motivations, followed by various processes, which most often is to reduce the number of cigarettes consumed and replace smoking with other things (drinking juice, candy, snack). The things that play a role in smoking cessation efforts of students in this research is the perception of the dangers of smoking, the dangers of smoking information and warning of the dangers of smoking on cigarette packaging but not too large, the support of those closest and intentions. Necessary policies and programs that can help the student smokers to quit smoking."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T43083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Martin Hotlas
"ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari gejala semakin meningkatnya jumlah perokok di kalangan remaja menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Perilaku merokok merupakan perilaku berisiko yang dapat memicu munculnya perilaku berisiko lain yang lebih berbahaya (Lestary & Sugiharti, 2011). Baumeister & Bushman (2011) melihat bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi pengendalian diri ialah religiusitas. Penelitian ini ingin melihat hubungan antara pengendalian diri terhadap perilaku merokok dengan religiusitas pada remaja laki-laki yang beragama Kristen. Penelitian ini berbentuk korelasi dan tergolong penelitian kuantitatif. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada 30 orang partisipan remaja laki-laki yang tergabung dalam komunitas remaja di HKBP Ressort Pasar Minggu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan di antara variabel pengendalian diri dan religiusitas dengan nilai r = .481 dan pada l.o.s .01 (p = .007), yang berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Diskusi dalam penelitian ini membahas mengenai alasan pengendalian diri berhubungan secara signifikan dengan religiusitas. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah partisipan dan menyusun penelitian yang berbentuk perbandingan skor pengendalian diri antara remaja yang tergabung dalam komunitas religius dengan remaja yang tergabung dalam komunitas lainnya.

ABSTRACT
The increasing number of smokers among teenagers become the problems in this study. Smoking behavior is risky behavior that could trigger another more dangerous risky behaviors (Lestary & Sugiharti, 2011). The emergence of risky behavior can be prevented by increasing self-control (Gerrard et al., 2008). Baumeister & Bushman (2011) saw that one of the factors that affect self-control is religiosity. This study wanted to see the correlation between self-control for smoking behavior and religiosity in Christian male adolescents. This study is correlational and quantitative method. Data obtained through questionnaires that circulated directly to 30 participants who are members of Christian youth community in HKBP Ressort Pasar Minggu. The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between the variables, self-control and religiosity, with r = .481 and l.o.s .01 (p = .007), which means that Ha was accepted and Ho was rejected. The discussions of this study are about the explanations of self-control significantly correlated with religiosity. Future studies are recommended to increase the number of participants and develop comparison research about self-control and religiosity between adolescents who are members of religious community and adolescents who are members of nonreligious commu"
2016
S63361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>