Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65442 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pujiasrini Eliza Puteri
"Fokus dari tulisan ini adalah membahas komponen-komponen pembentuk tata ruang chashitsu bergaya sōan berdasarkan konsep wabi-sabi. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menunjukan chashitsu bergaya sōan merefleksikan nilai estetika wabi dan sabi. Wabi dan sabi merepresentasikan pandangan tradisional Jepang akan keindahan yang fokus pada penerimaan atas ketidaksempurnaan. Wabi merepresentasikan keindahan dalam kemelaratan, kesedihan, kemiskinan, kekecewaan, ketidak sempurnaan, kesederhanaan, dan apresiasi dari proses penuaan. Sedangkan sabi merepresentasikan keindahan dalam seauatu yang pudar, dingin, sepi, terlantar, dan berkarat. Sōan chashitsu adalah ruang minum teh yang dibangun terpisah dari rumah utama. Karena sōan chashitsu mengandung nilai estetika wabi dan sabi, walau hanya berupa bangunan yang kecil, namun mengandung keindahan yang luar biasa.

The focus of this study is in researching the layout components of sōan chashitsu based on the concept of wabi-sabi. The aims of this paper is to show that sōan chasitsu truly reflects the aesthetic of wabi and sabi. Wabi and sabi represents a view of Japanese aesthetic centered on the acceptance of imperfection. Wabi represents beauty through poverty, imperfection, asperity, simplicity, austerity, modesty, and appreciation of natural aging process. Whereas sabi represents beauty through the dull, cold, withered, and rust. Sōan chashitsu is a tea house which built separate from the main house. Because it contains the Japanese aesthetic of beauty of wabi and sabi, even though sōan chashitsu is a tiny building, it contains tremendous amount of beauty."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42332
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Fitria Azhar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimanakah nilai-nilai estetika yang terdapat dalam Taman Jepang, khususnya dalam Taman Karesansui.Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif analitis, yaitu melalui studi kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisa.Sedangkan teori yang digunakan dalam bab analisis adalah teori Estetika wabi dan sabi, dan teori Estetika Zen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam taman karesansui terkandung nilai-nilai estetika wabi dan sabi, serta nilai-nilai estetika Zen yang sama-sama ditunjukkan melalui ciri-ciri seperti sederhana, alami, asimetris, tenang, memiliki makna yang dalam, dan mencerminkan adanya esensi waktu.

The Study_s objective is to analyze the aesthetic values found in the art of Japanese Garden, especially in karesansui garden. This study used analytical descriptive method based on literature approach to collect, describe, and analyze data relevant to the objective. Theories used for this analysis are aesthetic theory of wabi and sabi in addition to the Zen aesthetic theory. Conclusion of the analysis shows that in karesansui garden, contains wabi and sabi aesthetic values also the aesthetic values of Zen which both represent the beauty of simplicity, naturalness, asymmetry, tranquility, deep reserve, and the essence of time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Sigma Exacta
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimanakah nilai-nilai estetika yang terdapat dalam kue khas Jepang, wagashi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif analitis, yaitu melalui studi kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang relevan terhadap obyek penelitian dan kemudian dianalisis. Teori yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah teori estetika Wabi dan teori estetika Zen Buddhisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam wagashi terkandung nilai-nilai estetika wabi dan nilai-nilai estetika Zen yang ditunjukan melalui ciri-ciri seperti alami, sederhana, asimetris, tenang dan makna yang mendalam.

The study's objective is to analize the aesthetic values on found in the art of Japanese confectionery, wagashi. This study used analytical descriptive method based on literature approach to collect, describe and analyze data relevant to the object. Theories used for this analysis are aesthetic theory of wabi and Zen aesthetic theory. Conclusion of the analysis shows that in wagashi, contains wabi and Zen values which both represent the beauty of simplicity, naturalness, asymmetry, tranquility and deep reserve."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sasmika Dewi
"Penelitian ini berfokus pada motivasi pekerja dalam mengikuti konsep shushinkoyo yang diterapkan di perusahaan Jepang di Indonesia. Konsep shushinkoyo (kerja seumur hidup) merupakan salah satu dan tiga pilar yang menopang pertumbuhan perekonomian Jepang yang sempat terpuruk pasca Perang Dunia II disamping nenko joretsu (pengupahan berdasarkan senioritas) dan serikat pekerja perusahaan kemunculan konsep shushinkoyo dipicu oleh kestabilan ekonomi yang dimiliki oleh Jepang pada masa bubble economy, yang membuat para pa mereka.
Metode yang digunakan dalam penelirian ini adalah metode analisa berdasarkan kuisioner yang disebarkan pada tiga perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
Hasil analisa kuisioner yang telah diolah sedemikian rupa menyimpulkan bahwa loyalitas menjadi motivasi sebagian besar pekerja di perusahaan Jepang di Indonesia dalam mengikuti konsep shushinkoyo disamping rasa tanggung jawab terhadap parusahaan dan jenjang karir
The study focused on the motivation of employees on following the concept of shushinkoyo whlch applied in Japanese companies in Indonesia. The concept of shushinkoyo (lifetime employment) is one of the three pillars supporting the growth of the Japanese economy since the post-World War II in addition to nenkojoretsu (wages based on seniority) and company unions. Shushinkoyo triggered by the emergence of the concept of economic stability which is owned by the Japanese during 1he bubble economy, which makes employees feel secure and comtbrta.ble with their work and life.
The method used in this study is an analysis method based on a questionnaire which was dlstribnted into three Japanese companies in Indonesia.
The results of the analysis concluded that, I believed, loyalty become their main reason to following the concept of shushinia)yt:J apart from a sense of responsibility towards the company and career.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ratnaningsih
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shabirah Rahmah
"ABSTRAK
Orang Jepang dikenal sebagai bangsa yang menghargai dan mencintai alam. Salah satu bentuk penghargaan orang Jepang terhadap alam adalah dengan adanya tradisi dan kebiasaan yang berkaitan dengan alam, salah satunya ialah kebiasaan menikmati mekarnya bunga sakura atau yang dikenal dengan hanami yang dilakukan setiap musim semi. Dalam kebiasaan ini bunga sakura dijadikan sebagai objek karena memiliki arti yang khusus bagi orang Jepang yang didukung dengan adanya sakura zensen atau ramalan mengenai mekarnya sakura di seluruh negeri. Oleh karena itu, tugas akhir ini membahas mengenai kebiasaan hanami yang merupakan wujud dari naturalisme Jepang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan tinjauan pustaka dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini digunakan teori naturalisme oleh Nakamura Hajime untuk dapat menganalisis sumber-sumber yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang Jepang sangat memperhatikan secara detil segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, salah satunya adalah dengan adanya sakura zensen yang secara tidak langsung sebagai daya tarik bagi masyarakat untuk melakukan hanami.

ABSTRACT
Japanese people are known as their respects and loves towards nature. One form of Japanese peoples appreciation for nature is the existence of tradition and custom related to nature, one of which is the custom of enjoying the blooming of cherry blossoms or known as hanami, which is done every spring. In this custom, cherry blossoms is used as an objects because they have special meanings for Japanese people who are supported by the presence of sakura zensen or known as predictions about the blooming of cherry blossoms throughout the country. Therefore, this paper discusses the hanami custom which is a form of Japanese naturalism. This paper uses descriptive analytical methods with literature reviews from various sources. In this paper Nakamura Hajimes naturalism theory was used to analyze the sources used. The results of the study showed that Japanese people were very concerned about everything related to nature, one of which was the presence of sakura zensen which indirectly served as an attraction for the people to do hanami."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ryan Saputra
"[Skripsi menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh organisasi nirlaba asal Jepang, e-Education di Waikabubak, Sumba Barat. Analisis terhadap kegiatan terfokus pada perubahan tingkat kesukaan peserta didik terhadap Jepang setelah menjalani rangkaian agenda e-Education. Teori yang digunakan adalah teori kekuasaan oleh Michel Foucault, untuk mengukur ada tidaknya perubahan, peneliti menggunakan Japanese Fondness Point (JFP) Index oleh Noboru Toyoshima. Hasil penelitian manunjukkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh e-Education meningkatkan kesukaan peserta didik terhadap Jepang meskipun hanya 1 poin karena ternyata peserta didik sudah menyukai Jepang sebelumnya. Mereka memiliki pandangan yang baik tentang Jepang saat sebelum adanya kegiatan dari e-Education.

, This thesis analyzes the activity of Japanese Non Profit Organization, e-Education
at Waikabubak, West Sumba. The Analysis is focus on the shift of Students’
fondness level towards Japanese after experiencing e-Education Activity. The
shift of fondness level could be known by using Japanese Fondness Point Index
by Noboru Toyoshima. The datas, then, are analyzed by using theory of power
relation by Michel Foucault. The result shows that e-Education activity in Waikabubak make the student have the shift of fondness level by 1 point. It is
caused by the fondness point was previously big enough. they had good image about Japan and Japanese before they experiencing e-Education Activity.]
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gemala Firyanka
"Ude Kurabe merupakan karya Nagai Kafu yang berlatarkan kehidupan geisha di Jepang. Karya ini ditunjukkan dengan maksud untuk menunjukkan kepada pembaca di seluruh dunia mengenai sisi kehidupan sosok seniwati terkenal yang berasal dari Jepang, yaitu geisha. Tidak hanya menunjukkan latar kehidupan geisha¸ novel ini juga memaparkan konsep kecantikan dari geisha. Dalam karya ini, akan menjelaskan konsep kecantikan geisha dalam novel Ude Kurabe karya Nagai Kafu.

Ude Kurabe is a novel written by Nagai Kafu set in geisha's life in Japan. This novel is published in purpose to explain to readers around the world the life aspect of Japanese famous artist named geisha. This novel explains not only the background life of geisha, but also describes the concept of beauty of geisha. This thesis will explain the concept of beauty of geisha in Nagai Kafu?s Ude Kurabe.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Erra Rismorlita
"Usia Rata-rata Pertama Menikah wanita Jepang termasuk urutan tertinggi kedua didunia. Fenomena ini dimulai pada pertengahan tahun 1970-an seiring dengan pertumbuhan ekonomi Jepang yang maju pesat, sehingga membuka peluang bagi wanita untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, serta meniti karir dibidang-bidang pekerjaan profesional. Kepuasan hidup yang diraih melalui kemandirian secara ekonomi dan spiritual ini mengubah pandangan mereka terhadap perkawinan. Menikah menjadi suatu pilihan individu, dan mereka babas untuk menentukan dan memilih kapan, dimana dan dengan siapa mereka akan menikah.
Penelitian ini mengkaji dan menganalisis terjadinya fenomena penundaan usia kawin pada wanita Jepang tahun 1970-2000. Adapun pembahasannya meliputi latar belakang, faktorfaktor penyebab, dampak , serta upaya-upaya yang dilakukan pemerintah."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T12062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Charles E. Tutle Co.Inc, 1959,
R 495.6 Gui
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>