Ditemukan 57481 dokumen yang sesuai dengan query
Martina Shalaty Putri
"Penelitian ini menganalisa kecenderungan isi pesan wirausaha pada social media Twitter, khususnya yang pada tagar (#)wiRABUsaha. Metode penelitian menggunakan analisis isi kuantitatif dengan fokus penelitian pada kecenderungan isi pesan, penyebaran pengguna, dan pemanfaatan jaringan social media pada wirausaha. Pesan yang dianalisis, merupakan pesan pada bulan Januari 2012. Dari hasil analisis data, diketahui bahwa isi pesan wirausaha cenderung menciptakan suatu karakter wirausaha yang berbeda, yaitu karakter ketuhanan. Dengan penyebaran pengguna yang sudah heterogen, namun karakter pengguna masih banyak sebagai penerus pesan, bukan pencipta pesan.
This study analyzes the tendency of the contents of entrepreneurship messages on social media Twitter, especially on hashtag (#) wiRABUsaha. The research method uses quantitative content analysis with research focusing on the tendency of the message content, user deployment, and utilization of social media networks on entrepreneurship. Messages that were analyzed, are messages in January 2012. From the analysis of the data, it is known that the content of the message entrepreneurial tend to create a different entrepreneurial character, the character of divinity. With the spread of users who are heterogeneous, the characters of users are still many as ?the share? to the message, not ?the creator? of the message."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30766
UI - Tesis Open Universitas Indonesia Library
Nadhira Shafa Fatiha
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan kolokasi kata asease dalam media sosial Twitter, atau yang sekarang disebut X. Penelitian ini menggunakan teori kolokasi oleh Benson, Benson, & Ilson (2010) untuk mengklasifikasi tipe kolokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua kategori kolokasi yang terdapat dalam kata asease berdasarkan data dari Twitter, yaitu kolokasi dengan kata, kolokasi dengan tanda nonverbal. Keduanya memiliki kecenderungan letak kolokat yang berada sebelum kata asease. Kolokasi kata yang ditemukan pada asease adalah tipe adverbia + adjektiva dan verba +adverbia. Kolokasi asease dengan tanda nonverbal yang ditemukan adalah kolokasi dengan kaomoji dan emoji. Tanda nonverbal yang berkolokasi dengan kata asease memiliki makna yang sesuai dengan kata asease itu sendiri, yaitu perasaan gelisah, terburu-buru, tidak nyaman, dan perjuangan. Selain itu, penggunaan tanda nonverbal yang berkolokasi dengan asease berfungsi sebagai penegasan terhadap situasi atau perasaan penutur.
This study aims to explain the collocation of the word asease on the social media Twitter, or now called as X. This study uses collocation theory by Benson, Benson, & Ilson (2010) to classify collocation types. The results show that there are two categories of collocation found in the word asease based on data from Twitter, those are collocation with words and collocation with nonverbal signs. Both have a tendency to be located before the word asease. The type of word collocations found in asease are adverb + adjective and verb +adverb. Collocations of asease with nonverbal signs found are collocations with kaomoji and emoji. The nonverbal signs that collocate with the word asease correspond to the meaning of the word asease itself, which are feelings of anxiety, hurry, discomfort, and struggle. In addition, the use of nonverbal signs that collocate with asease functions as an emphasis of the situation or feelings of the speaker."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Firmansyah
"Fenomena Politisi Selebriti pada negara berdemokrasi terbuka dengan sistem pemilihan langsung semakin berkembang dan menjadi perhatian bagi para peneliti ilmu sosial. Di Indonesia fenomena politisi selebriti telah berkembang sejak pemilihan umum tahun 2004 dimana tidak sedikit selebriti yang terjun ke dunia politik. Namun fenomena politisi selebriti ini semakin berkembang, yakni tidak lagi selebriti terjun ke dunia politik, namun politisi yang mencoba mengadopsi budaya populer selebriti untuk mendapatkan popularitas dan mendulang elektabilitas pada pemilihan umum. Strategi politisi selebriti pun digunakan beberapa politisi untuk melakukan komunikasi politik terutama di media sosial. Penelitian ini menunjukkan bagaimana pesan politisi selebriti yang dilakukan kepala daerah yakni walikota Bandung Ridwan Kamil yang memiliki popularitas di masyarakat cukup tinggi. Bukan hanya karena prestasinya tetapi juga karena sosoknya yang dikenal sangat aktif di media sosial.
Demografi kota Bandung pun yang pada saat ini didominasi oleh kalangan muda menjadi medan yang tepat bagi politisi untuk menerapkan strategi politisi selebriti dalam komunikasi politiknya. Maka dalam penelitian ini akan menguji pesan dalam akun twiiter @ridwankamil yang merupakan akun miliki walikota Bandung tersebut yang juga dipergunakan sebagai saluran komunikasi politiknya untuk mendekatkan diri ke masyarakat. Penelitian ini tidak hanya mengidentifikasi pesan pada aku twitter tersebut tetapi juga menguji respon atau tanggapan pada setiap pesan yang telah teridentifikasi untuk melihat bagaimana respon masyarakat terhadap pesan-pesan yang teridentifikasi, baik pesan politik maupun pesan selebriti. Penelitian ini juga menggambarkan bagaimana fungsi dari akun @ridwankamil bagi followers yang merupakan warga Bandung.
The Phenomenon of Celebrity Politicians in open democratic countries with a direct election system is growing and becoming a concern for social science researchers. In Indonesia, the phenomenon of celebrity politicians has evolved since the 2004 election in which few celebrities plunged into politics. But the phenomenon of celebrity politicians is growing, that is no longer a celebrity become politicians, but politicians who try to adopt popular celebrity culture to gain popularity and electability for the elections. The strategy of celebrity politicians used by some politicians, especially in social media This study analyzed the messages on Mayor of Bandung Ridwan Kamil rsquo s twitter microblog during the period of January to June. The figure of Ridwan Kamil is known to be very active person in social media. Demographics of Bandung city which is currently dominated by young people to be the right field for politicians to apply the strategy of celebrity politicians in political communication . The findings in the study indicates a tendency that people on the internet responds more to celebrity messages than politician messages in social media. The most responses were identified as coming from celebrity tweets and the overall number of followers 39 responses was also more likely to be on celebrity messages.. This study identifies the messages and the responses on each message that has been identified to see how the public responses, both political messages and celebrity messages. This study also illustrates how the function of ridwankamil account for followers who are citizens of Bandung. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T49570
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ulan Karina
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena campur kode bahasa anak Jakarta Selatan dalam media sosial Twitter. Campur kode merupakan praktik komunikasi mengenai pembicara yang menggunakan dua atau lebih bahasa atau variasi bahasa dalam satu percakapan atau tulisan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan peran penggunaan campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa analisis teks. Data yang diambil adalah percakapan atau postingan yang mengandung campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan interpretatif untuk mengidentifikasi jenis campur kode, konteks penggunaannya, dan makna yang terkandung di dalamnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campur kode bahasa anak Jaksel di Twitter muncul dalam berbagai bentuk, seperti campur kode intralingual, interlingual, dan intersentential. Campur kode ini mencerminkan identitas sosial kelompok masyarakat Jakarta Selatan, mengekspresikan kreativitas bahasa, serta menyesuaikan diri dengan tren dan budaya populer. Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang dinamika bahasa dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi pengembangan penelitian lebih lanjut tentang campur kode dan penerapannya dalam konteks komunikasi digital.
This study aims to explain the phenomenon of language code mixing of South Jakarta children in social media Twitter. Code mixing is a communication practice regarding speakers who use two or more languages or language variations in one conversation or writing. The purpose of this study was to find out the form and role of the use of language code mixing by South Jakarta children on Twitter. The research method used is a qualitative method using data collection techniques in the form of text analysis. The data taken is conversations or posts that contain mixed language codes for South Jakarta children on Twitter. The data is then analyzed descriptively and interpretively to identify the type of code mixing, the context in which it is used, and the meaning contained therein. The results of the study show that code mixing of South Jakarta children on Twitter appears in various forms, such as intralingual, interlingual, and intentional code mixing. This code mixing reflects the social identity of South Jakarta community groups, expresses language creativity, and adapts to trends and popular culture. This research provides a deeper understanding of language dynamics in an increasingly digitally connected society. The results of this research can be the basis for the development of further research on code mixing and its application in the context of digital communication."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Gaits Mahasin Iz Suhaida
"Penelitian ini memaparkan permasalahan mengenai ejaan yang digunakan oleh warganet di media sosial Twitter. Berdasarkan pernyataan tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi penggunaan ejaan dalam unggahan media sosial Twitter yang digunakan oleh warganet. Penelitian ini menggunakan teori ejaan yang dikemukakan oleh Hasan Alwi (2002) sebagai acuan. Penelitian ini juga menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan Jilid V sebagai pembanding Penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks, kata, dan kalimat pada 30 unggahan akun Twitter @tanyakanrl tanggal 28 Mei 2023 dari pukul 19.20 WIB hingga 21.15 WIB. Teknik membaca dan mencatat digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan adanya perbedaan penggunaan ejaan dan tanda baca oleh warganet dalam media sosial Twitter dengan Ejaan Yang Disempurnakan Jilid V. Berdasarkan 30 data dalam penelitian, ditemukan 25 unggahan memuat ejaan penggunaan huruf, 23 unggahan memuat ejaan penulisan kata, dan 30 unggahan memuat pemakaian tanda baca.
This study describes problems regarding the spelling used by netizens on social media Twitter. Based on this statement, this research was carried out with the aim of identifying the use of spelling in Twitter social media uploads used by netizens. This study uses spelling theory proposed by Hasan Alwi (2002) as a reference. This study also uses Enhanced Spelling Volume V as a comparison. This research is a qualitative type research with descriptive research method. The data used in this study are in the form of text, words, and sentences in 30 uploads to the Twitter account @tanyakanrl on 28 May 2023 from 19.20 WIB to 21.15 WIB. Reading and note-taking techniques are used as data collection techniques. Based on this research, it was found that there were differences in the use of spelling and punctuation by netizens on social media Twitter with Ejaan Yang Disempurnakan Volume V. Based on the 30 data in the study, it was found that 25 uploads contained the spelling of the use of letters, 23 uploaded contained the spelling of word writing, and 30 uploaded contained use of punctuation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Andes Masyri Hidayat
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemakaian media sosial Twitter dalam kehidupan masyarakat. Pemakaian twitter dengan akses yang tidak terbatas membuat aliran komunikasi semakin mudah.Peningkatan penggunaan Twitter semakin mempermudah individu untuk mengekspresikan diri. Twitter juga dapat turut mendorong tumbuhnya gerakan sosial politik. Salah satu gerakan sosial yang tumbuh melalui media sosial twitter adalah Gerakan Sosial #saveKPK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi media sosial dalam mendukung suatu gerakan sosial dan menganalisa suatu topik di dalam twitter dalam membangkitkan gerakan sosial di dunia nyata. Terdapat beberapa teori yang mendukung penelitian ini yaitu, media baru, media massa di Internet, computer mediated communication (CMC), masyarakat jaringan, Word of Mouth, sosiologi, dan civil society.
Proses komunikasi di dalam media sosial Twitter ini meneguhkan asumsi dari sebuah konsep teori Word of Mouth (WOM), bagaimana media sosial Twitter ini berperan menyebarkan informasi secara cepat dan berdampak secara luas. Secara informal muncul para pemilik akun yang berperan sebagai pemimpin opini. Para pemimpin opini ini mempunyai dua peranan utama, yaitu menggerakkan proses penguatan pemikiran melalui pesan-pesan berbentuk fakta dan opini, serta memobilisasi para pengikut opini melalui pesan-pesan berbentuk pengumuman dan ajakan untuk turut berperan aktif dalam aksi di dunia nyata. Dengan adanya para pemimpin opini yang menjalankan peran-peran tersebut, individu-individu yang terlibat dalam gerakan sosial #saveKPK di dunia maya dapat dimobilisasi untuk turut berperan aktif dalam aksi gerakan sosial #saveKPK di dunia nyata, yaitu melalui kegiatan yang disebut "Semut Rangrang".
The study was based on the phenomenon of the use of social media Twitter in the public life. The use of internet with no limit for its access has made communication flow easier and more freely-open knowledge and information. The rise in use of Twitter has made personal expression of opinion by individuals easier. Twitter has also induced the rise of various socio-political movements. One of these social movements using Twitter was #saveKPK movement. The objective of the study was to investigate the functions of social media in supporting a social movement and to analyse a topic in Twitter which enhance the rise of social movement in the actual world. There were a number of theories supporting the study such as new media, mass media in the internet, computer mediated communication (CMC), network society, Word of Mouth, sociology, civil socitety, and social movement. Communication process in the media has verified the assumption taken from the word mouth theory demonstrating the role of Twitter in fast dissemination of information with widespread impact. Although formally the social movement through Twitter has no leader, informally a few accounts rose as the opinion leaders. These opinion leaders had two main functions: to induce the process of strengthening the ideas by providing messages in the forms of facts and opinions, as well as to mobilize the opinion followers by providing messages in the forms announcements and invitations to participate in the actual actions in the real life. The presence of these opinion leaders with such functions, have enabled individuals involved in the social movement #saveKPK in the cyber world to be mobilised to participate actively in the real world actions, such as through "Semut Rangrang" activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Mourene Iga Farriny
"Skripsi ini membahas mengenai sufiks -teki sebagai hedge (pagar) dalam cuitan (tweet) yang diposting dalam situs jejaring sosial Twitter pada bulan Oktober 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memerikan sufiks -teki sebagai hedge (pagar). Dengan memerikan sufiks -teki sebagai hedge (pagar), dapat diketahui penggunaan dan fungsi sufiks -teki sebagai hedge (pagar). Selain itu, dapat diketahui sikap pencuit yang menggunakan sufiks -teki dalam cuitannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan 21 data yang dianalisis, penggunaan sufiks -teki sebagai hedge (pagar) dapat dikelompokkan berdasarkan posisi, yaitu penggunaan sufiks -teki pada pronomina persona pertama, sufiks -teki pada kuotasi, dan sufiks -teki (na) pada modifikator nomina. Sufiks -teki berfungsi untuk menghaluskan ujaran. Hal ini dipicu oleh sikap pencuit yang berupaya untuk menghindari konflik dengan pembaca cuitan.
The focus of this study is the use of the suffix -teki as a hedge found on tweets posted on October 2016 on the social media site Twitter. The purpose of this research is to describe the suffix -teki as hedge. By describing the suffix -teki as hedge, the use of suffix -teki as hedge and its functions will be discovered. Moreover, the tweeter (the person who tweeted) attitude toward their tweets will be found out. Based on the 21 tweets analyzed, the suffix -teki used as hedges can be divided into three groups based on its position in the sentence, which are the use of the suffix -teki after first person pronouns, suffix -teki after quotation, and suffix -teki (na) after noun modifier. The use of the suffix -teki as a hedge implies that the tweeter (the person who tweeted) weakens the assertion of the speech. The use of the suffix -teki as a hedge is motivated by the attitude of tweeter who attempted to avoid conflicts with the readers."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65987
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Richards, Michael
New York: Lexington, 2014
381.142 RIC s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Qisma Fata Saadah
"Pesatnya pergerakan teknologi membuat banyak orang menggunakan media sosial. Media sosial telah menjadi alat komunikasi yang berharga bagi setiap pengguna di platform tersebut untuk bertukar informasi atau membuat percakapan antar pengguna. Twitter, salah satu platform online yang populer, telah menjadi alat yang digunakan jurnalis dan organisasi berita untuk bertukar berita. Contohnya adalah Fabrizio Romano, jurnalis olahraga yang menggunakan Twitter sebagai media utamanya untuk berbagi dan memberikan informasi mengenai berita seputar sepakbola. “Honeycomb of social media”, sebuah konsep yang terdiri atas stujuh elemen utama yaitu identitas, percakapan, berbagi, kehadiran, reputasi, relasi, dan grup dapat diobservasi pada akun Twitter Fabrizio Romano. Penelitian ini mengumpulkan data berupa sejumlah tweet di Twitter Fabrizio Romano dan tangkap layar profil Instagram juga podcast Fabrizio Romano. Penelitian ini menganalisis bagaimana pemanfaatan Twitter membantu Fabrizio untuk menyediakan berita dan bertukar informasi seputar sepak bola kepada para penggemar sepak bola di Twitter. Dari analisis tersebut, penelitian menemukan bahwa sebagai jurnalis, Fabrizio Romano telah menerapkan praktik konsep "honeycomb of social media," teori komunikasi massa, dan teori ekologi media, yang menunjukan praktik nyata jurnalis menggunakan media sosial sebagai forum komunikasi.
The rapid movement of technology allures many people to use social media. Social media has become an indispensable tool for every user in the platform to exchange information or create conversations between users. Twitter, one of the popular online platforms that is now arising, has become a tool that journalists and news organizations use to disseminate news. An example is Fabrizio Romano, sports journalist who use Twitter as his main medium to share and provide news as well as information regarding football. The honeycomb of social media, a concept which consists of seven main elements that are identity, conversations, sharing, presence, reputation, relationships, and groups can be observed in Fabrizio Romano’s Twitter account. This study uses a number of selected tweets from Fabrizio Romano's Twitter account, screenshots of Instagram profile and podcast of Fabrizio Romano as data. This research analyzes how the utilization of Twitter helps Fabrizio provide and exchange news and information relating football to the football fans in Twitter. From the analysis, the research found that as a journalist, Fabrizio Romano has applied practices of the "honeycomb of social media" theory, as well as mass communication theory and media ecology theory, which makes the practice of being a journalist using social media as a communication forum visible in real terms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Christanto Paulus Rumapea
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kontroversi penundaan pemilu 2024 dan tagar Jokowi 3 Periode di media sosial Twitter yang menyita perhatian publik Indonesia pada tahun 2022 dan awal tahun 2023. Kontroversi ini menjadi bentuk propaganda yang dilakukan pihak tertentu dengan tujuan tersembunyi. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, peneliti menggunakan data dari sejumlah literatur dan dokumen terkait, serta wawancara terhadap sejumlah narasumber sebagai dasar dilakukan analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan, propaganda penundaan pemilu 2024 dan Jokowi 3 Periode mengancam dan berisiko terhadap berkembangnya berita bohong/menyesatkan (hoax), pesan provokatif dan ujaran kebencian. Walaupun polarisasi belum terindikasi terjadi, namun propaganda ini tetap berpotensi menimbulkan polarisasi masyarakat di masa yang akan datang. Di samping itu, kontroversi ini juga mengancam kepercayaan masyarakat terhadap kualitas demokrasi Indonesia dan terganggunya stabilitas politik setahun menjelang pemilu 2024. Adapun teknik propaganda yang dijalankan mencakup tujuh teknik yaitu Name Calling, Glittering Generality, Transfer, Testimony, Plain Folks, Card Stacking dan Band Wagon. Sementara itu, dalam konteks strategi upaya pencegahan, pengawasan dan penindakan kontroversi ini berupa strategi pengelolaan informasi dan strategi kolaborasi pengawasan dengan meningkatkan kerjasama pertukaran data dalam konsep fusion center. Pihak terkait juga perlu melakukan pemetaan pada ancaman dan pihak yang berpotensi memiliki kaitan dengan penanganan suatu isu.
This research is motivated by the controversy over the postponement of the 2024 election and the hashtag Jokowi 3 Periods on social media Twitter which has captured the attention of the Indonesian public in 2022 and early 2023. This controversy has become a form of propaganda carried out by certain parties with hidden goals. Using a qualitative approach and case study method, the researcher uses data from a number of related literature and documents, as well as interviews with a number of informants as a basis for analysis. The results of this study show that propaganda for the postponement of the 2024 and Jokowi 3 Period elections threatens and risks the development of fake/misleading news (hoaxes), provocative messages and hate speech. Even though polarization has not yet been indicated to occur, this propaganda still has the potential to cause polarization in society in the future. Besides that, this controversy also threatens public trust in the quality of Indonesian democracy and disrupts political and governmental stability a year before the 2024 election. The propaganda techniques that are implemented include seven techniques namely Name Calling, Glittering Generality, Transfer, Testimony, Plain Folks, Card Stacking and Band Wagons. Meanwhile, in the context of the strategy for preventing, monitoring and taking action this controversy is in the form of an information management strategy and a collaborative monitoring strategy by increasing collaborative data exchange in the fusion center concept. Related parties also need to map threats and parties that have the potential to be related to the handling of an issue. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library