Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Helmina Kamalia N.
"Tesis ini membahas beban kerja dan kebutuhan tenaga verifikator klaim kontrak di Unit Penyelenggara Jamkesda Pemerintah Daerah DKI Jakarta Tahun 2012 dengan melakukan observasi dan data klaim rumah sakit tahun 2011. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan desain deskriptif dan cross sectional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Ilyas yaitu dengan pendekatan demand, dimana metode ini menghitung beban kerja yang harus dikerjakan atas dasar permintaan untuk menghasilkan unit produksi atau jasa per waktu yang dibutuhkan.
Hasil penelitian ini adalah beban kerja tenaga verifikator klaim adalah 132 jam/unit/hari, sedangkan kebutuhan tenaga sebanyak 23 orang/hari. Hasil penelitian menyarankan bahwa Unit Penyelenggara Jamkesda Propinsi DKI Jakarta perlu menambah tenaga verifikator klaim; meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam verifikasi klaim; menggunakan teknologi dan sistem informasi; dan menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) dalam proses verifikasi klaim.

The focus of this study is to analysis of workload and to count of contract staff needed claim verification on Health Insurance Administration Unit of The Government DKI Jakarta Province in 2012. The purpose of this study is to know how much the workload, staff needed, and the barrier factors of claim verification. Knowing this will help the administration unit to identify changes that should be made to improve the quality services. This research is qualitative and quantitative descriptive interpretive. The data were collected by means of deep interview and use claim data. The method used in this study using the Ilyas?s Method which is a demand approach, where the method is to calculate the workload to be done on the basis of a request for production or services produced per unit of time is needed.
The result of this study is the workload of verifier claim personnel is 132hours/unit/day, while the staff needed is 23person/day. The researcher suggests that The Health Insurance Administration Unit should add the verifier claim staff; improve the knowledge and the skill of verifier claim staff; use the technology and information system; and administer Standard Operational Procedure (SOP) in the process of verification of claims.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31115
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nindia Karina
"Skripsi ini membahas tentang gambaran beban kerja pegawai di instalasi Farmasi Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah Tahun 2012. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian deskriptif kualitatif yang pengolahan datanya menggunakan studi penelitian kuantitatif.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam dan observasi setiap kegiatan yang dilakukan pegawai dengan menggunakan teknik work sampling. Work sampling merupakan salah satu teknik pengukuran beban kerja personel pada suatu unit, bidang, atau jenis tenaga tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja pegawai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah belum tinggi karena persentase total waktu kegiatan produktif pegawai hanya 70,04% atau belum melebihi nilai standar optimum yang ada yaitu sebesar 80%.
Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada setiap pegawai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah agar meningkatkan penggunaan waktu kerja untuk kegiatan produktifnya sesuai dengan uraian tugas yang ada sebagai asisten apoterker.

This thesis discusses about the workload of employees in the Pharmacy Installation of Hasanah Graha Afiah Hospital on 2012. This research is a qualitative descriptive, which data processing using a quantitative research study.
The methods which used to collect data are in-depth interviews and observation of each activity that carried out by employees with using work sampling technique. Work sampling is one of the workload measurement techniques of personnel on a unit, sector, or certain types of labour.
The results show that the workload of employees in the Pharmacy Installation of Hasanah Graha Afiah Hospital has not been high, because the percentage of total productive activity time employees is 70,04% or not exceeding the optimum standard value that is 80%.
The advice which given to Pharmacy Installation of Hasanah Graha Afiah Hospital is increase productive activity as according to functional occupation of assistant pharmacist.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Ria
"Upaya mewujudkan ?mengutamakan mutu dalam pelayanan? sebagai motto RSIA Hermina Podomoro sangat dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas perawat sebagai pemberi pelayanan. Untuk menjawab keluhan perawat mengenai beban kerja yang tinggi, perlu dilakukan analisis kebutuhan tenaga perawat dengan metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) sehingga diketahui kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap bagian anak RSIA Hermina Podomoro menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi terhadap aktivitas perawat menurut metode work sampling pada 02-08 November 2011. Kemudian hasil observasi dianalisis dan dilakukan in-depth interview kepada beberapa informan.
Hasil penelitian membuktikan beban kerja perawat yang tinggi (90% dari total aktivitas perawat) dengan 32% diantaranya merupakan kegiatan administrasi. Rasio WISN 0.86 menunjukkan jumlah perawat saat ini lebih kecil dari pada yang dibutuhkan untuk mengatasi beban kerja yang ada, sehingga masih kekurangan dua tenaga perawat.Diharapkan pihak manajer mengaktifkan tenaga administrasi dan meningkatkan sistem informasi sehingga perawat lebih fokus untuk melakukan asuhan keperawatan langsung, menambah 2-4 perawat serta pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan demi meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

Effort to implement "the majoring quality in service" is the motto of RSIA Hermina Podomoro influenced by amount and quality of nurse as caregiver. To answer the concern of high work load, it is needed to analyse the requirement of nurse energy based on the Workload Indicator Staffing Needs (WISN) in order to know the real work load. This research was held in children ward of RSIA Hermina Podomoro through the observation of nurse activity at November 02 to November 08 2011. This research used the quantitative and qualitative approach. The observation used the form of work sampling and then held in-depth interview to some informan.
The result of the research proved the high nursing load work (90% of all nursing activities) with 32% of its administration activities. The ratio of WISN is 0,86. it means that the real amount of nurse is smaller than the nurse needed to overcome the real activities according to work load, so that to overcome the existing work load still need two nurses more. It is expected that the manager activate the work system of the administration personnel, and improve the information system so the nurses can be more concentrate to do the direct treatment. The manager should add two nurses staff, and inprove nursing documentation training for the service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T28662
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Wicaksono Abdurrosid
"Perubahan sistem perpajakan dari sistem official assessment ke sistem self assessment memunculkan kelemahan-kelemahan, salah satunya adalah menghendaki adanya pengawasan yang cukup dari administrasi perpajakan. Pemeriksaan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Perpajakan adalah salah satu cara untuk melakukan pengawasan. Jumlah tenaga pemeriksa (auditor) yang terbatas dan jumlah wajib pajak yang meningkat (auditee) akan mempengaruhi beban kerja pemeriksa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja fungsional pemeriksa pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) PMA Satu, Dua dan Empat meliputi persepsi fungsional pemeriksa pajak terhadap beban kerjanya, jumlah Surat Perintah Pemeriksaan (SPP) rata-rata yang dapat diselesaikan dan jumlah kebutuhan fungsional pemeriksa pajak menurut standar waktu bekerja. Beban kerja merupakan jumlah kemampuan mental dalam memproses atau sumber daya lainnya dan jumlah yang diperlukan untuk suatu penugasan dalam waktu tertentu. Pengertian beban kerja ini mengandung dua dimensi yaitu kuantitatif dan kualitatif. Dimensi kuantitatif merupakan jumlah pekerjaan dibanding sumber daya yang mengerjakan dalam waktu tertentu. Dimensi kualitatif adalah bagaimana respon pekerja terhadap pekerjaannya, apakah pekerjaan menjadi membebaninya atau terlalu ringan baginya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Guna memudahkan dalam mengidentifikasi persepsi fungsional pemeriksa pajak terhadap beban kerjanya digunakan pengolahan data dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan analisis beban kerja (workload analysis). Hasil analisis menunjukkan bahwa volume pekerjaan saat ini tidak sebanding dengan jumlah pemeriksa, sehingga tekanan terhadap pemeriksa tinggi. Jumlah SPP rata-rata yang dapat diselesaikan melebihi standar waktu kerja, dan mendesaknya penambahan fungsional pemeriksa pajak di tiga KPP ini. Tetapi, mayoritas responden menurut job characteristic model mempersepsikan kebijakan administrasi perpajakan saat ini masih memberikan motivasi yang kuat untuk bekerja. Motivasi bekerja lebih kepada tanggungjawab untuk menyelesaikan pekerjaan karena jatuh tempo yang berakibat sanksi. Saran penelitian ini adalah diperlukan kebijakan administrasi perpajakan untuk menambah jumlah fungsional pemeriksa pajak dengan mempertimbangkan analisis beban kerja menurut standar waktu kerja Departemen Keuangan RI, volume serta kompleksitas Wajib Pajak yang diperiksa, spesialisasi pemeriksa, serta signifkansi penerimaan negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T25822
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Electric power plant system design in oil palm factory should consider the contunuity and quality of power supply, reliability of all equipments and its safety and economical value of the system..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Gradinal Aditya Widjojo
"Infeksi nosokomial atau Hospital Acquired Pneumonia (HAP) merupakan tantangan signifikan dalam pelayanan kesehatan, yang berdampak besar pada morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan. Kualitas udara dalam ruangan, terutama di fasilitas kesehatan, berperan penting dalam pencegahan HAP. Sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) adalah komponen utama yang berfungsi mengendalikan kualitas udara untuk meminimalkan risiko penyebaran mikroorganisme patogen. Penelitian ini menganalisis cooling load di puskesmas Jakarta Timur menggunakan perangkat lunak Energy Plus dengan tiga skenario: kondisi aktual, standar Greenship, dan standar ASHRAE 241 dan 170. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sejauh mana desain sistem pendingin dapat memenuhi kebutuhan kualitas udara dalam ruangan serta mencegah risiko HAP. Standar Greenship difokuskan pada efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan, sedangkan standar ASHRAE memberikan panduan spesifik untuk ventilasi dan desain sistem HVAC di fasilitas kesehatan. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi praktis untuk desain sistem pendingin yang optimal dalam meningkatkan kualitas udara dan mencegah risiko HAP. Selain itu, penelitian ini berpotensi menjadi referensi penting bagi pengembangan kebijakan nasional terkait desain sistem pendingin di fasilitas kesehatan di Indonesia, khususnya puskesmas.

Nosocomial infection or Hospital Acquired Pneumonia (HAP) is a significant challenge in health services, which has a major impact on morbidity, mortality, and treatment costs. Indoor air quality, especially in healthcare facilities, plays an important role in HAP prevention. Heating, ventilation, and air conditioning (HVAC) systems are the main components that function to control air quality to minimize the risk of spreading pathogenic microorganisms. This study analyzed the cooling load in the East Jakarta health center using Energy Plus software with three scenarios: actual conditions, Greenship standards, and ASHRAE 241 and 170 standards. The purpose of this study is to evaluate the extent to which the design of the cooling system can meet the needs of indoor air quality and prevent the risk of HAP. The Greenship standard is focused on energy efficiency and environmental sustainability, while the ASHRAE standard provides specific guidance for ventilation and HVAC system design in healthcare facilities. The results of this study are expected to provide practical recommendations for optimal cooling system design in improving air quality and preventing HAP risks. In addition, this research has the potential to be an important reference for the development of national policies related to the design of cooling systems in health facilities in Indonesia, especially health centers. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldebaran Fernanda Octavian
"Konservasi energi pada sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) menjadi perhatian utama dalam desain gedung perkantoran, terutama di iklim tropis. Penelitian ini berfokus pada simulasi beban pendinginan (cooling load) aktual, distribusi beban pendinginan, dan perbandingan performa tiga sistem HVAC: Variable Refrigerant Flow (VRF), Variable Air Volume (VAV), dan Fan Coil Unit (FCU). Perbandingan performa fluida pendingin R290 dengan fluida pendingin R22 dan R134a juga dilakukan pada studi ini. Simulasi dilakukan menggunakan perangkat lunak EnergyPlus, dengan gedung yang dibagi menjadi dua zona termal per lantai: zona timur dan barat. Pembagian ini bertujuan mengamati fluktuasi beban pendinginan akibat pergerakan paparan radiasi matahari dari timur ke barat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa zona timur menyumbang sekitar ±70% dari total beban pendinginan pada rentang waktu pukul 05:00–11:00, sedangkan zona barat menyumbang ±60% pada rentang waktu pukul 14:00–18:00. Dari segi performa, sistem VRF direkomendasikan sebagai solusi optimal, dengan konsumsi energi listrik maksimum terendah sebesar 147,63 kW dibandingkan sistem VAV (170,2 kW) dan FCU (193,67 kW). Fluida pendingin R290 memiliki COP 30.74% lebih tinggi dibandingkan R134a dan 22.92% lebih tinggi dibandingkan R22. Sifat R290 (Propane) yang mudah terbakar mengakibatkan sistem VRF tidak dapat digunakan dengan R290, melainkan menggunakan VAV. Studi ini memberikan panduan praktis bagi pengelola gedung dalam merancang sistem HVAC yang hemat energi dan berkelanjutan untuk gedung perkantoran di iklim tropis.

Energy conservation in HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) systems is a major concern in office building design, especially in tropical climates. This study focuses on simulating the actual cooling load, cooling load distribution, and performance comparison of three HVAC systems: Variable Refrigerant Flow (VRF), Variable Air Volume (VAV), and Fan Coil Unit (FCU). A comparison of the refrigerant performance between R290, R22, and R134a is also conducted in this study. Simulations are carried out using EnergyPlus software, with the building divided into two thermal zones per floor: the east zone and the west zone. This division aims to observe the fluctuations in cooling load due to the movement of solar radiation exposure from east to west. The simulation results show that the east zone contributes approximately ±70% of the total cooling load during the time period from 05:00–11:00, while the west zone contributes ±60% during the period from 14:00–18:00. In terms of performance, the VRF system is recommended as the optimal solution, with the lowest maximum electricity consumption of 147.63 kW compared to the VAV system (170.2 kW) and the FCU system (193.67 kW). The R290 refrigerant has a COP that is 30.74% higher than R134a and 22.92% higher than R22. The flammability of R290 (propane) means that the VRF system cannot be used with R290; instead, it must use the VAV system. This study provides practical guidance for building managers in designing energy-efficient and sustainable HVAC systems for office buildings in tropical climates. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nono Suryono
"ABSTRAK
Dalam penyusunan tugas akhir ini langkah-langkah sistematis yang dilakukan adalah menentukan teori-teori perhitungan yang berhubungan dengan sistem pendinginan dan membatasi teori perhitungan tersebut sesuai dengan obyek yang akan dijadikan perhitungan. Selanjutnya adalah mencari data-data teknis bangunan sesuai dengan obyek yang akan dilakukan perhitungan seperti gambar bangunan, gambar orientasi bangunan terhadap arah mata angin dan data teknis dari material bangunan Serta data peralatan listrik. Setelah rnendapatkan data-data tersebut selanjutnya adalah menentukan tabel-tabel perhitungan dari buku-buku pustaka maupun data-data dari buku manual, hand book, dan tambahan data dari Badan Metereologi dan Geofisika yang dibutuhkan dalam proses perhitungan beban penanganan seperti contohnya tabel untuk harga konduktifitas material bangunau, harga faktor-faktor beban pendinginan, harga beberapa perbedaan temperature beban pendinginan (CLTD), harga temperature rata-rata tahunan dan harga untuk sifat-sifat termodinamika udara.
Setelah semua data-data terkumpul selanjutnya adalah melakukan proses perhitungan dengan mengacu pada teori-teori dari pustaka dan catatan-catatan serta informasi yang didapat selama penulis mengikuti perkuliahan. Proses perhitlmgan dan analisa beban pendinginan dilakukan secara sistematis dengan memisahkan harga beban kalor laten dan kalor sensibelnya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah beban pendinginan yang dihasilkan oleh kalor laten dan kalor sensibelnya. Setelah hasil perhitungan didapat selanjutnya adalah melakukan suatu analisa ataupun pembahasan dengan maksud untuk mengetahui dan meninjau langkah-langkah dalam proses perhitungan tersebut.
Hasil dari perhitungan akhir selanjutnya dibuatkan suatu kesimpulan. Dalam kesimpulan tersebut akan dijelaskan harga beban pendinginan total yang dibutuhkan dari dari suatu obyek didalam bangunan. Sehingga akhirnya dengan mengamati proses perhitungan dan analisa pembahasanya dalam penulisan tugas akhir ini diharapkan dapat mambantu dalam perhitungan beban pendinginan untuk obyek-obyek sejenis dari suatu bangunan.

"
2000
S37655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prapti Setyaningsih
"[ABSTRAK
Penelitian dengan judul Fire Load kamar asrama Y di Jakarta merupakan penelitian
deskriptif komparatif. Penelitian ini menggambarkan nilai fire load yang berasal dari
bahan perlengkapan di dalam ruangan (kamar) baik yang bersifat fixed seperti kusen dan
pintu maupun yang bersifat movable seperti kursi, tempat tidur dan lainnya. Perlengkapan
kamar kemudian dikategorikan menurut tipe pertumbuhan api, yaitu ultrafast, fast,
medium dan slow. Waktu perkiraan evakuasi dihitung dengan menggunakan model
matematis sederhana berdasarkan gambaran komponen sarana evakuasi gedung.
Dari hasil penelitian terhadap 13 kamar asrama di asrama Y diketahui rata-rata nilai Fire
Load adalah 356.0 MJ/m2. Hasil tersebut melebihi survey yang dilakukan oleh puslitkim
PU pada tahun 1997. Menurut tipe pertumbuhan apinya 66.6 % perlengkapan asrama
memiliki sifat pertumbuhan api medium, 26.9 % perlengkapan memiliki pertumbuhan api
sifat fast namun 6.5% perlengkapan asrama memiliki sifat pertumbuhan api ultra fast
(waktu tumbuh 75 detik). Hasil perhitungan waktu evakuasi tanpa hambatan adalah 15
menit 48 detik pada siang hari dan 13 menit 31 detik pada malam hari

ABSTRACT
The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a
descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from
room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load(
chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast,
medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method
based on evacuation means.
From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is
higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 %
equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5%
have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in
afternoon dan 13 minute 31 second at night.;The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a
descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from
room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load(
chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast,
medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method
based on evacuation means.
From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is
higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 %
equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5%
have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in
afternoon dan 13 minute 31 second at night.;The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a
descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from
room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load(
chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast,
medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method
based on evacuation means.
From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is
higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 %
equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5%
have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in
afternoon dan 13 minute 31 second at night., The fire load room estimations value of Y dormitory in Jakarta and fire evacuation is a
descriptive and comparative research. This research calculated fire load derived from
room facilities material either fixed fire load (siils, door etc) and movable Fire Load(
chair, bed, etc). The material then categorized based on fire growth type,e g ultrafast, fast,
medium and slow. The evacuation time has calculated using simple mathematics method
based on evacuation means.
From 13 room in Y boardinghouse, the mean of fire load is 356.0 MJ/m2. This result is
higher than fire load that calculated by PU in 1997. Refer to fire growth type, 66.6 %
equipment have medium fire growth, 26.9 % equipment have fast fire growth and 6.5%
have ultra fast fire growth (fire growth 75 s). Evacuation time is 15 minute 48 second in
afternoon dan 13 minute 31 second at night.]"
2015
T42952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Hidayatullah
"Fungsiutama dari pengkondlsian udara adalah untuk menjaga kondlsi ruangan agar tetap nyaman bagi manusia. Untuk menjalaokan fungsi tersebut maka peralatan harus dipasang untuK menjaga kondisi ruangan. Kapasnas peralatan ditentukan oleh kebutuhan beban puncak aktual. Sebelum beban pendinginan dihttung dilakukan terlebih dahulu dllakukan survel secara menyeluruh untuk menjamin keakuratan perhitungan dari komponen-komponen beban.
Dalam sutvel gedung membutuhkan gambar mekanlkal, arsitek untuk mengetahui kondisi fisik bangunan, material bangunan, ukuran fisik bangunan, material bangunan, ceiling space, kondisi seke!111ngnya dan lain-lain. Karenanya koordinasi antara perencana mekanikal merupakan suatu keharusan. Perhitungan beban pendinginan menggunakan form yang didesain secara sistematis untuk mengidentifikasi tipe beban yang terjadi. Tipe beban terrliri dari beban dari luar dan dalam, keduanya bisa beroentuk sensible dan latent. Beban e1
Total beban pendinginan yang merupakan akumulasi panas internal dan eksternal ditambah factor keasaman adalah grand total heat (GTH).

Primary function of air cnditioning is to maintain condrtions of room to human comfort. To perform thfs function, equipment must be installed to maintain conditions of room. The equipment capacfty is determined by actual peak load requirement. Before the load can be estimated it is imperative that a comprehensive survey be made to assure accurete evaluation of the load components. Building survey mus1 be do to get accuracy of load components.
In building survey we need mechanicaland architectural drawing to determine physical conditions of building like orientation of building, oeiling space, sorrounding conditions, therefore coordination beetwen mechanical, architect and eiecttical
engineer is a must.
Cooling load calculation use fonn which designed systematically to identify type of load. Type of load consists of external and internal load, both can be sensible and or latent heat External load for examples solar radiation, temperature difference beetwen unconditioned and condiTioned room, internal heat consists of heat from human, lights, equipment etc. Heat transfer according to formula a u X A X t\T can be calculated base on data from drawing. Total cooling load that accumulative of intemal and external heat plus safety factor is named Grand Total Heat (GTH). After cooling load calculation, we calculate"
2000
S37212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>