Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156930 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emilia Sekti Ariyanti
"Karyawan sebagai modal insani adalah faktor penting untuk mengejar sustainable competitiveness, yang pemanfaatannya sangat dipengaruhi keterikatan kerja karyawan. Penelitian bertujuan mengembangkan intervensi untuk meningkatkan keterikatan kerja karyawan di PT X. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, pengumpulan data melalui kuisioner. Kuisioner yang digunakan merupakan hasil adaptasi dari UWES, Perceived Organizational Support dan Organizational Commitment, dengan reliabilitas total 0.937 dan dalam rentang 0.633 hingga 0.891 per dimensi untuk N=46. Hasilnya, pengaruh signifikan berasal dari persepsi atas dukungan organisasi, terutama dukungan pimpinan. Rancangan intervensi ini merupakan implementasi kegiatan berbagi pengetahuan yang dimotori oleh manajer untuk memperbaiki persepsi atas dukungan supervisor agar keterikatan kerja karyawan dapat ditingkatkan.

Employee as human capital is important factor to ensure organization manage sustainable competitiveness. The extent to which organization able to gain advantage of human capital depends on the employees? work engagement. Only engaged workforce will provide necessary support for organization to deal with such a dynamic business world. This study aimed to develop intervention to increase employees? work engagement PT X. This is a quantitative research, using questionnaires adapted from UWES, Perceived Organizational Support and Organizational Commitment with total reliability 0.937 and ranged from 0.633 to 0.891 per dimension, with N= 46. Result of the study reveal that perceived organizational support, in specific supervisor support significantly affecting employees? work engagement. Based on this finding, it is recommended that implementation of knowledge sharing activities, run by managers would fit to increase perception of supervisor support as enabler to improve employees? work engagement."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
T30741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Henny Arida
"Berdasarkan data pengukuran kebugaran pegawai dengan metode Rockportdari program Kesehatan Olahraga Puskesmas Rawat Inap Permata Sukarame Tahun 2020, didapatkan hasil Vo2Max pegawai dengan 34% kategori cukup dan 66% kategori kurang dan tidak ditemukan hasil Vo2Max kategori baik. Kondisi jasmani yang bugar memberikan dampak positif pada tenaga kerja antara lain menciptakan produktivitas kerja yang optimal begitu juga dengan sebaliknya. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan penelitian kualitatif, desain studi fenomenologi. Hasil penelitian ini adalah adanya ditemukan motivasi intrinsik informan yang melakukan pengukuran kebugaran jasmani yaitu adanya ketertarikan pada kegiatan tersebut yang memberikan efek positif bagi kesehatan. Informan juga merasa mendapatkan penyegaran di luar dari rutinitas sehari-hari, serta perlunya kesadaran penulis tentang arti pentingnya kebugaran jasmani. Untuk motivasi ektrinsik pegawai yaitu: penghargaan, pengawasan, tanggung jawab, hubungan pribadi, kondisi kerja serta kebijakan dan administrasi tempat kerja. Kondisi tubuh tidak fit, cuaca, kekurangan waktu dan keluarga menjadi hambatan dalam pengukuran kebugaran jasmani. Dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal, diperlukan minat berupa hobi dan ketertarikan, tantangan serta tanggung jawab yang berupa kesadaran diri yang berasal dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan penghargaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. kondisi kerja serta kebijakan dan administrasi tempat kerja. Kondisi tubuh tidak fit, cuaca, kekurangan waktu dan keluarga menjadi hambatan dalam pengukuran kebugaran jasmani. Dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal, diperlukan minat berupa hobi dan ketertarikan, tantangan serta tanggung jawab yang berupa kesadaran diri yang berasal dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan penghargaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. kondisi kerja serta kebijakan dan administrasi tempat kerja. Kondisi tubuh tidak fit, cuaca, kekurangan waktu dan keluarga menjadi hambatan dalam pengukuran kebugaran jasmani. Dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal, diperlukan minat berupa hobi dan ketertarikan, tantangan serta tanggung jawab yang berupa kesadaran diri yang berasal dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan penghargaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. Dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal, diperlukan minat berupa hobi dan ketertarikan, tantangan serta tanggung jawab yang berupa kesadaran diri yang berasal dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan penghargaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. Dapat diartikan bahwa untuk mendapatkan hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal, diperlukan minat berupa hobi dan ketertarikan, tantangan serta tanggung jawab yang berupa kesadaran diri yang berasal dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan penghargaan, pengawasan, hubungan antar pribadi, kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani. kondisi tempat kerja serta kebijakan dan administrasi. Terdapat juga hambatan lingkungan sosial dan lingkungan fisik yang menghambat seseorang melakukan pengukuran kebugaran jasmani.

Berdasarkan data pengukuran kebugaran pegawai dengan menggunakan metode rockport dari program Kesehatan Olahraga Puskesmas Rawat Inap Permata Sukarame Tahun 2020 diperoleh hasil Vo2Max pegawai dengan kategori cukup sebesar 34% dan kategori kurang sebesar 66% dan tidak ditemukan hasil Vo2Max yang baik kategori. Kondisi fisik yang fit memberikan dampak positif bagi tenaga kerja, antara lain menciptakan produktivitas kerja yang optimal dan sebaliknya. Penelitian ini dirancang dengan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat motivasi intrinsik informan untuk mengukur kebugaran jasmani yaitu minat terhadap aktivitas tersebut yang berdampak positif bagi kesehatan. Informan juga merasa mendapat penyegaran di luar rutinitas sehari-hari, serta perlunya kesadaran diri oleh karyawan tentang pentingnya kebugaran jasmani. Untuk motivasi ekstrinsik karyawan yaitu: penghargaan, pengawasan, tanggung jawab, hubungan pribadi, kondisi kerja dan kebijakan dan administrasi tempat kerja. Kondisi tubuh yang tidak fit, cuaca, kurangnya waktu dan keluarga menjadi kendala dalam mengukur kebugaran jasmani. Dapat disimpulkan bahwa untuk memperoleh hasil pengukuran kebugaran jasmani yang optimal diperlukan minat berupa hobi dan minat, tantangan dan tanggung jawab berupa kesadaran diri yang bersumber dari motivasi intrinsik. Untuk motivasi ekstrinsik, diperlukan rasa hormat, pengawasan, hubungan interpersonal, kondisi kerja dan kebijakan serta administrasi."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Widiyawati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai hubungan antara followership dan employee engagement pada Operator Produksi PT. X yang dinilai sebagai perusahaan yang berhasil dan tidak terpengaruh isu-isu negatif seputar perburuhan yang biasa terjadi di perusahaan manufaktur sejenis. Pengukuran followership menggunakan Kelley's followership Questionnaire (Kelley, 1992) dan pengukuran employee engagement dengan Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli, 2002). Partisipan adalah 403 orang operator produksi di PT. X diperoleh secara purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan positif dan signifikan antara followership dan employee engagement (r= 0.392; p= 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Artinya, semakin tinggi followership, maka semakin tinggi employee engagement. Dengan demikian, agar menjadi perusahaan manufaktur yang sukses maka salah satu yang harus ditingkatkan adalah employee engagement operator produksi sebagai followers. Selain itu, dimensi followership yang memiliki sumbangan paling besar, yaitu independent critical thinking. Berdasarkan hal tersebut, seorang operator produksi perlu ditingkatkan followership-nya terutama dimensi independent critical thinking sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi employee engagement.

This research was conducted to find the relationship between followership and employee engagement of production operator PT. X which has considered as a success company and has not affected negative labor issues which commonly happened in similar manufacturing company. The followership was measured using an instrument named Kelley's followership Questionnaire (Kelley, 1992) and the employee engagement was measured using an instrument named Utrecht Work Engagement Scale (Schaufeli, 2002). The Participants of this research are 403 production operators in PT. X by using purposive sampling technique.
The main results of this research show that followership positively related significantly with employee engagement (r= 0.392; p= 0.000, significant at L.o.S 0.01). The implication of this study is the higher followership leads to the higher of employee engagement. Therefore, the results of this study suggest the company to become a success manufacturing company they should raise employee engagement of production operator as followers. In addition, the dimension of followership that has the greatest contribution is independent critical thinking. Based on this, the followership dimension of independent critical thinking of production operator needs to be improved as one of the factors that influence employee engagement.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47714
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmie Rasyidin
"ABSTRAK
Semua organisasi menginginkan keberhasilan dalam melakukan perubahan.
Faktor pendorong terjadinya perubahan bisa disebabkan oleh berbagai macam hal
baik internal maupun eksternal organisasi. Mengelola perubahan membutuhkan
kesiapan, komitmen, dan kepercayaan dari seluruh anggota organisasi, sehingga
untuk merumuskan perubahan yang berhasil faktor anggota organisasi wajib
dipertimbangkan, dengan mempertimbangkan peran employee engagement dalam
mengelola perubahan. Selain faktor employee engagement, budaya organisasi juga
mempunyai peran penting dalam keberhasilan pengelolaan perubahan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi dan employee
engagement terhadap kesiapan untuk berubah. Penelitian dilakukan pada Kantor
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Aceh dengan menggunakan
130 sampel untuk mengukur dan melihat pengaruh antar tiga variabel tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh budaya organisasi dan
employee engagementterhadap kesiapan untuk berubah. Dengan mengetahui
gambaran budaya organisasi, tingkat employee engagement, dan tingkat kesiapan
menghadapi perubahan para anggotanya, maka akan mempermudah pihak
manajemen dan pengambil keputusan dalam mengelola dan mengawal perubahan
tersebut dengan baik dan berhasil

ABSTRACT
Every organizations wish to manage change successfully. The main drivers of
change can be caused by forces of both internal and external factors. Managing
change requires readiness, commitment, and trust from the entire organization
members. Thus, in order to formulate a successful change, the factor of
organization members must be considered, as related to the roles of employee
engagement in the change management process. Besides the employee
engagement, organizational culture also plays an important role in the success of
managing change. This study aims at determining the effects of organizational
culture and employee engagement towards readiness for change. The study was
conducted at the vertical office of the Directorate General of Treasury Vertical
Aceh province by using 130 samples to measure the magnitude and influence
between these three variables. The results show that there is an influence between
organizational culture and employee engagement towards readiness for change.
By knowing the whole picture of the organizational culture, employee
engagement levels, and the level of readiness of its members, the change
management process can be carefully managed and controlled by the management
and decision-makers in order to have a successful changes and better results"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Reinata Shafira Daneswari
"Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, organisasi perlu memiliki kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan bertalenta dan memberikan dukungan untuk meningkatkan job performance. Job performance dapat ditingkatkan dengan adanya pengaruh dari organizational climate dan workplace happiness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari organizational climate terhadap job performance melalui workplace happiness sebagai variabel mediasi pada Karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada 177 responden yang merupakan karyawan tetap non manajerial yang sudah bekerja minimal 1 tahun di kantor pusat PT Bank Muamalat Indonesia Tbk dengan teknik penarikan sampel berupapurposive sampling. Analisis data dilakukan dengan analisis regresi, uji interaksi, dan uji sobel. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan adanya pengaruh dari organizational climate terhadap job performance melalui workplace happiness sebagai variabel mediasi. Penelitian ini membuktikan bahwa organizational climate mampu memberikan pengaruh positif kepada workplace happiness yang memicu peningkatan secara signifikan pada job performance.

In a competitive business environment, organizations need to have the ability to attract and retain talented employees and provide support to improve job performance. Job performance can be improved by the influence of organizational climate and workplace happiness. The aim of this research is to analyze the influence of organizational climate on job performance through workplace happiness as a mediating variable for employees of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Using a quantitative approach, this research distributed questionnaires to 177 respondents who had been employed in PT Bank Muamalat Indonesia Tbk as permanent non managerial employees for a minimum of one year at the head office of PT Bank Muamalat Indonesia Tbk using a purposive sampling technique. Data analysis was carried out using regression analysis, interaction tests, and sobel tests. The research results obtained show that there is an influence of organizational climate on job performance through workplace happiness as a mediating variable. This research proves that organizational climate is able to have a positive influence on workplace happiness which triggers a significant increase in job performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nazif Azhari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi iklim kerja organisasi, sistem karier dan employee engagement pada pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Selain itu, penelitian ini juga mencoba menganalisis pengaruh variabel iklim kerja organisasi dan sistem karier masing-masing terhadap dimensi employee engagement menurut Schaufeli and Bakker (2003), yaitu vigor, dedication dan absorption. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berdasarkan metode area / cluster sampling kepada pegawai pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, kemudian diolah dan dianalisa menggunakan bantuan program SPSS versi 18.0 dengan memakai metode descriptive statistics dan regresi linear untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Hasil penelitian ini mampu memberikan gambaran tentang kondisi iklim kerja organisasi, sistem karier dan employee engagement pada pelaksana Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ternyata iklim kerja organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dua dimensi employee engagement, yaitu vigor dan dedication, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap absorption. Sedangkan sistem karier hanya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap satu dimensi employee engagement, yaitu vigor dan tidak berpengaruh terhadap dimensi dedication dan absorption.

This study aims to determine the conditions of organizational work climate, career systems and employee engagement in practice for the staff of the Regional Office of Directorate General of Treasury. In addition, this study also attemp to analyze the influence of organizational work climate and career system to the dimensions of employee engagement by Schaufeli and Bakker (2003), namely vigor, dedication and absorption. Data was collected by distributing questionnaires based on the method area / cluster sampling to employees / staff at the Regional Office of Directorate General of Treasury, then processed and analyzed by using SPSS program (version 18.0) using descriptive statistics and linear regression formula to address existing problems.
The results of this study could provide a picture of the conditions of organizational work climate, career systems and employee engagement in practice for the staff of the Regional Office of Directorate General of Treasury. In addition, the results of this study also reveal that the organizational work climate has a significant effect on the two dimensions of employee engagement, the vigor and dedication, but no significant effect on the absorption. While the career system only has a significant effect on vigor and no significant effect on dedication and absorption.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tetriana Widya Nur Indah
"Dukungan organisasi merupakan salah satu konsep organisasional yang paling penting dalam menjaga karyawan dalam organisasi. Penelitian ini memfokuskan kepada antesedan dari Persepsi Dukungan Keorganisasian POS yang ada di PT. PGN Persero Tbk. Penelitian ini menggunakan dua-tahap desain metode penelitian campuran berurutan terdiri dari metode kuantitatif yang dilanjutkan dengan metode kualitatif. Model penelitian dikembangkan berdasarkan tinjauan literatur, penyebaran kuesioner, dan studi lapangan kualitatif. Survei dilakukan pada 190 karyawan.POS memiliki tiga dimensi utama yakni dukungan atasan, keadilan dan kondisi kerja. Ketiga dimensi ini diujikan kepada responden dan diklarifikasikan kepada informan untuk mengetahui gambaran dimensi POS di PT. PGN. Secara keseluruhan, ketiga dimensi ini telah berjalan dengan baik, namun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki. Saran yang diberikan adalah transformasi menyeluruh yang menitikberatkan pada kebutuhan sosioemosional karyawan.

Organizational support is one of the most important organizational concept that keep employees in the organization. This study focused on antesedan of Perceived Organizational Support POS in the PT. PGN Persero Tbk. This study uses a two stage sequential mixed method research design consisted of a quantitative method followed by qualitative methods. The research model was developed based on literature review, questionnaires, and qualitative fieldwork. The survey was conducted on 190 employees.POS has three main dimensions namely supervisor support, justice and job conditions. The third dimension is tested to the respondent and clarified to the informant to describe the dimensions of POS in PT. PGN. Overall, these three dimensions has been running well, but there are still shortcomings that must be rectified. Advice given is the comprehensive transformation which focuses on socio emotional needs of employees."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T46928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tracy, Brian
New York: Amacom, 2011
658.3 TRA f (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alda Fitri Aulia Sari
"Selama masa pandemi terdapat banyak perubahan dalam bekerja. Situasi ini juga ternyata berdampak pada work engagement karyawan secara global. Terdapat fenomena terkait work engagement di Indonesia dimana tingkat work engagement berhasil mencapai titik tertingginya pada tahun 2020 namun kemudian mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Work engagement sendiri berdasarkan model JD-R (Job Demands-Resources) dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu personal resources dan job resources. Dalam penelitian ini akan dianalisa apakah work engagement dapat dipengaruhi oleh psychological capital, perceived organizational support dan job satisfaction. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2022 dengan objek karyawan startup yang kerap kali mengalami permasalahan terkait topik. Jumlah startup di Indonesia adalah ke-5 terbanyak di dunia dan berkontribusi cukup besar bagi perekonomian melalui PDB. Penelitian kuantitatif ini bertujuan mengetahui apakah work engagement karyawan startup di Indonesia dapat dipengaruhi secara positif oleh psychological capital, perceived organizational support, dan job satisfaction. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengolah data hasil survei menggunakan teknik SEM melalui aplikasi Lisrel 8.5. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa psychological capital mampu berpengaruh positif secara langsung maupun dengan mediasi parsial oleh job satisfaction. Perceived organizational support juga diketahui mampu berpengaruh positif melalui mediasi penuh oleh job satisfaction. Selain itu, job satisfaction sendiri mampu berpengaruh positif terhadap work engagement.

During the pandemic there were many changes at work. This situation also has an impact on employee work engagement globally. There is a phenomenon related to work engagement in Indonesia where the level of work engagement managed to reach its highest point in 2020 but then decreased the following year. Work engagement itself based on the JD-R (Job Demands-Resources) model is influenced by 2 factors, namely personal resources and job resources. In this study will be analyzed whether work engagement can be influenced by psychological capital, perceived organizational support, and job satisfaction. This research was conducted in 2022 with the object of startup employees who often experience problems related to the topic. The number of startups in Indonesia is the 5th largest in the world and contributes quite a lot to the economy through GDP. This quantitative study aims to determine whether the work engagement of startup employees in Indonesia can be positively influenced by psychological capital, perceived organizational support, and job satisfaction. Hypothesis testing is done by processing survey data using SEM techniques through the Lisrel 8.5 application. The results of this study indicate that psychological capital can have a positive effect directly or partially mediated by job satisfaction. Perceived organizational support is found to have positive effect through full mediation by job satisfaction. Job satisfaction itself can directly have positive effect on work engagement."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rubiyanto Pratomo Aji
"Tesis ini membahas tentang pengaruh implementasi praktik pengelolaan sumber daya manusia dengan employee engagement sebagai mediator terhadap kinerja Auditor Ahli dan faktor signifikan yang mempengaruhinya. Penelitian dalam tesis ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan 143 data responden penelitian.
Hasil penelitian menemukan bahwa implementasi praktik sumber daya manusia akan mempengaruhi kinerja pegawai secara tidak langsung melalui employee engagement. Oleh karena itu, praktik pengelolaan sumber daya manusia yang tepat diperlukan untuk mendorong employee engagement sehingga pegawai dapat berkinerja secara lebih optimal.

This thesis discusses the influence of the implementation of human resource management practices with employee engagement as a mediator on the performance of expert auditors and significant factors that influence it. The research in this thesis include quantitative descriptive research using the data 143 respondent.
The study found that the implementation of human resource practices will affect the performance of employees indirectly through employee engagement. Therefore, human resource management practices required proper to encourage employee engagement so that employees can perform optimally.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>