Ditemukan 179572 dokumen yang sesuai dengan query
Ismail
"
ABSTRAKSkripsi ini menjelaskan akulturasi atau rusifikasi pada Ded Moroz sebagai santa pemberi hadiah pada perayaan Natal dan Tahun Baru masyarakat Kristen Ortodoks di Rusia. Penelitian ini menggunakan teori akulturasi dan metode deskriptif. Dari hasil analisis diketahui bahwa akulturasi yang terdapat pada Ded Moroz menunjukkan perwujudan karakter bangsa Rusia sekaligus membedakannya dengan Santa Claus di Eropa Barat.
ABSTRACTThis thesis discusess the acculturation or russification of Ded Moroz as the bestower at Christmas and New Year of Christian Ortodox?s society in Russia. This research uses acculturation theory with descriptive method. The result of this research is that Ded Moroz shows the Russian nation?s identity yet distinguishing with the West bestower, Santa Claus."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42199
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Wendy Zelda Helling
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang hegemoni Amerika Serikat melalui olahraga cheerleading. Amerika Serikat merupakan negara pencetus olahraga trersebut dan olahraga ini sudah menyebarluas ke negara-negara lain termasuk Rusia. Cheerleading berkembang di Rusia pada masa federasi. Hal ini menunjukan keterbukaan Rusia terhadap budaya-budaya barat pada masa ini. Rusia mengembangkan olahraga cheerleading di negaranya dengan mencontoh apa yang dibuat oleh negara Amerika Serikat. Hegemoni termanifestasikan melalui olahraga ini dan amerikanisasi pun terjadi.
Abstractin Russia This paper discusses the hegemony of the United States through cheerleading. United States as a pioneer country in Cheerleading have already spreaded this. Sport to many other countries, including Rusia Cheerleading was born and developed in Russia during the federation era. It shows the openness of Russia towards western cultures during this period. Russia developed cheerleading by copying what is made by the United States. Therefore, hegemony is manifested through this sport and americanization shall be happened"
2010
S14875
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Yudhit Medea Cahyandari
"
ABSTRAKDi dunia, masyarakat memiliki tradisinya masing-masing. Tradisi yang dilakukan setiap tahun adalah Tahun Baru. Tahun Baru Lunar dirayakan pada hari pertama di bulan pertama kalender Lunar. Tahun Baru Lunar dirayakan di beberapa negara termasuk di Indonesia dan Korea. Setiap perayaan Tahun Baru di setiap negara pasti memiliki perbedaan maupun persamaan. Tujuan penelitian ini adalah ingin menjelaskan perayaan Tahun Baru Lunar di Indonesia dan di Korea. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan sumber data terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan. Pada perayaan Tahun Baru Lunar di Indonesia dan di Korea, kedua negara tersebut menggunakan acuan kalender yang sama, yaitu kalender Lunar, karena itu hari Tahun Baru Lunar jatuh pada hari yang sama di kedua negara dalam kalender Masehi. Tradisi yang dilakukan juga mempunyai kesamaan dengan gaya dan makna yang berbeda. Selain itu, tradisi perayaannya juga dilakukan secara berbeda di Indonesia dan di Korea.
ABSTRACTIn the world, each society have its own tradition. Tradition which celebrated each year is New Year. According to its calendar, Lunar New Year is celebrated in the first day of the first month of Lunar Calendar. Lunar New Year is celebrated in some country included Indonesia and Korea. In each country has its similar and different things in celebrating New Year. The purpose of this study is to explain about the Lunar New Year in Indonesia and in Korea. Using qualitative descriptive method with a collection of data sources. The Lunar New Year in Indonesia and in Korea, use the same calendar reference, the Lunar calendar, therefore the Lunar New Year day falls on the same day in both countries in the Christian calendar. The traditions performed also have similarities but with different styles and meanings. In addition, the tradition is not all the same, there are traditions that are done differently in Indonesia and in Korea."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Jasmine Aisyahmaharani
"Tugas akhir ini merupakan penelitian mengenai makna simbol tahun baru yang terdapat pada film serial animasi Смешарики/Smeshariki (bola kecil lucu) edisi tahun baru. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini merujuk kepada penelitian makna simbol perayaan tahun baru di Rusia yang terdapat pada film serial animasi Смешарики/Smeshariki (bola kecil lucu) edisi tahun baru, karena di dalam film serial animasi Смешарики/Smeshariki (bola kecil lucu) edisi tahun baru terdapat unsur simbol-simbol yang dapat melambangkan tradisi atau kebiasaan-kebiasaan masyarakat Rusia dalam merayakan tahun baru. Simbol-simbol perayaan tahun baru yang terdapat di dalam film serial animasi Смешарики/Smeshariki (bola kecil lucu) edisi tahun baru memiliki tujuan edukasi secara tidak langsung, yaitu memberikan pengetahuan mengenai tradisi atau kebiasaan masyarakat Rusia dalam merayakan tahun baru di Rusia yang dapat dikatakan “unik” karena memiliki kebiasaan yang berbeda jika dibandingkan dengan tradisi perayaan tahun baru pada umumnya. melalui animasi anak. Dengan meneliti makna simbol perayaan tahun baru yang terdapat pada film serial animasi Смешарики/Smeshariki (bola kecil lucu) edisi tahun baru, diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih mudah diterima oleh masyarakat awam luar Rusia mengenai budaya perayaan tahun baru di Rusia.
This final project is a study on the meaning of the New Year's symbols found in the animated series Смешарики/Smeshariki (cute little balls) New Year's edition. This type of research is qualitative with a descriptive analysis method. This research refers to the study of the meaning of the symbols of New Year's celebration in Russia found in the animated series Смешарики/Smeshariki (cute little balls) New Year's edition, because in the animated series Смешарики/Smeshariki (cute little balls) New Year's edition there are elements of symbols that can represent the traditions or customs of Russian society in celebrating the New Year. The symbols of New Year's celebrations found in the animated series Смешарики/Smeshariki (cute little balls) New Year's edition have an indirect educational purpose, namely to provide knowledge about the traditions or customs of Russian society in celebrating the New Year in Russia which can be said to be "unique" because it has different customs when compared to the traditions of New Year's celebrations in general. through children's animation. By examining the meaning of the symbols of New Year's celebrations found in the animated series Смешарики/Smeshariki (cute little balls) New Year's edition, it is hoped that it can provide information that is more easily accepted by the general public outside Russia about the culture of New Year's celebrations in Russia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nancy Vania
"Perayaan Tahun Baru Imlek (春节 chūnjié) dan Cap Go Meh (元宵节 yuánxiāo jié) adalah perayaan tahunan kaum Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh terhambat karena pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 yang mengatur tentang kepercayaan dan adat istiadat Tiongkok. Artikel ini membahas berbagai faktor yang menyebabkan pemerintah Indonesia mengeluarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Artikel ini secara spesifik membahas mengenai perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh pada masa berlakunya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 berlandaskan hasil wawancara dengan dua orang narasumber yang mengalami dampak dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Hasil analisis menunjukkan pelaksanaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh mengalami perubahan karena adanya Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 serta undang-undang lain yang dikeluarkan dalam upaya asimilasi telah menyebabkan generasi muda kaum Tionghoa kurang mengenal budaya Tionghoa, terutama yang berkaitan dengan makna perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
Chinese New Year celebrations (春节 chūnjié) and Cap Go Meh (元宵节 yuánxiāo jié) , an annual Chinese celebrations around the world, including Indonesia. However, theimplementation of the Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh was hampered because the government issued the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 (Inpres 14/1967), which regulates Chinese religious beliefs and customs. This article discusses various factors that caused the Indonesian government to issue Presidential Instruction Number 14 of 1967. This article spesifically discusses the Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh during the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 period based on the results of interviews with two sources who experienced the impact of the enactment of Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967. The result of the analysis show that the implementation of the Lunar New Year and Cap Go Meh has changed due to the Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967. Presidential Instruction of the Republic of Indonesia Number 14 of 1967 and other laws issued in an assimilation effort have caused the younger generation of Indonesian Chinese to be less familiar with Chinese culture, especially related to the meaning of Chinese New Year celebrations and Cap Go Meh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zikra Fikriani Amalia
"Tahun Baru Cina Chūnjié merupakan perayaan tradisional yang terbesar bagi orang Cina. Perayaan ini bukan sekedar merayakan tahun baru seperti umumnya orang Indonesia ketika merayakan pergantian tahun baru, karena perayaan tahun baru Cina atau yang lebih dikenal oleh orang Indonesia dengan Imlek, memiliki makna tertentu bagi orang Cina. Namun, saat perayaan tahun baru, orang Cina percaya bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Hal inilah yang dianggap oleh orang Cina sebagai tabu. Jurnal ini akan membahas mengenai gambaran umum perayaan tahun baru Cina, hal-hal yang dianggap tabu dalam perayaan tahun baru Cina, serta makna yang terkandung dari hal-hal tabu pada perayaan tahun baru Cina.
Chinese New Year Chūnjié is the biggest traditional celebration for the Chinese. This celebration is not just celebrating the new year like most Indonesian people do, because the Chinese New Year celebration, or better known by the Indonesian people with Imlek, has a particular meaning for the Chinese. However, during the celebration of the new year, Chinese people believe that there are some things that should not be done. This is regarded by the Chinese as a taboo. This journal will discuss the general overview of Chinese New Year celebrations, the things that are considered taboo in the Chinese New Year celebrations, as well as the meaning contained on taboos in Chinese New Year celebrations. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Fayola Jacintha Howidjaja
"Perayaan Imlek dan Cap Go Meh telah mengalami transformasi signifikan seiring dengan dampak pandemi COVID-19. Sebelumnya perayaan ini selalu dikenal dengan kemeriahan dan keramaian, namun karena adanya pandemi COVID-19, adaptasi diperlukan dalam banyak aspek, baik substansial maupun dekoratif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak pandemi COVID-19 terhadap perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka dan wawancara mendalam, yang melibatkan seorang pelestari budaya di Klenteng Boen Tek Bio. Hasil analisis menunjukkan perubahan signifikan baik dalam pelaksanaan maupun persepsi terhadap perayaan tersebut. Transformasi ini tidak hanya mempertahankan esensi perayaan, tetapi juga memperkaya maknanya dengan inovasi dan ketahanan dalam menghadapi tantangan global.
The Chinese New Year (Imlek) and Cap Go Meh celebrations have undergone significant transformation due to the impact of the COVID-19 pandemic. Previously known for their festivity and crowded gatherings, these celebrations required adaptations in many aspects, both substantial and decorative, due to the pandemic. This study aims to explore the impact of the COVID-19 pandemic on the Imlek and Cap Go Meh celebrations in Jakarta. The research employs a qualitative method with literature review and in-depth interview techniques, involving a cultural preservationist at the Boen Tek Bio Temple. The analysis results indicate significant changes both in the implementation and perception of these celebrations. This transformation not only maintains the essence of the celebrations but also enriches their meaning with innovation and resilience in facing global challenges."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Indera
"Penelitian menggunakan desain sequential explanatory melalui analisis kuantitatif menggunakan kuesioner Survei Farmasi dalam Budaya Keselamatan Pasien dari AHRQ dilanjutkan focus group discussion untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam membangun budaya keselamatan pasien di Instalasi Farmasi RS Santa Elisabeth Batam Kota.
Analisis budaya keselamatan pasien menghasilkan 4 dimensi kategori budaya sedang yang memerlukan perbaikan keselamatan pasien serta 7 dimensi kategori budaya baik yang menjadi kekuatan dalam keselamatan pasien. Pengorganisasian ketenagaan, beban kerja dan pola kerja; konseling pasien; keterbukaan komunikasi; dan respons terhadap kesalahan menjadi kelemahan budaya keselamatan pasien yang menjadi prioritas perbaikan. Tingkat pelaporan kejadian masih rendah dan harus mendapat perbaikan.
This research uses sequential explanatory design started from quantitative analysis using questionnaire The Pharmacy Survey on Patient Safety Culture (PSOPSC) from AHRQ followed by focus group discussion to formulate strategy to build patient safety culture.Analysis of patient safety culture resulted in 4 dimensions of moderate cultural categories that require improvement and 7 dimensions of good cultural categories that be strength of the patient safety culture. Staffing, Work Pressure and Pace; Patient counseling; Communication openness; and Response to Mistakes is weakness of the patient safety culture that become priority improvement. Level of incident reporting is still low and need improvement."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2019
823 CHR p
Koleksi Publik Universitas Indonesia Library
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014
823 CHR h
Buku Teks Universitas Indonesia Library