Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139833 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Danaswari Ayudyawardini
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan model budaya keselamatan pasien yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis. Penelitian ini adalah gabungan antara studi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam untuk mengetahui asumsi, nilai, dan keyakinan pegawai terhadap keselamatan pasien sebagai dasar pemetaan budaya keselamatan pasien pegawai, sementara kuantitatif dilakukan dengan kuesioner untuk mengetahui gambaran faktor individu dan faktor organisasi pegawai. Dari 118 responden yang diteliti didapatkan 55,9% responden memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, 52,5% responden memiliki motivasi baik, 57,6% responden memiliki tingkat kompetensi yang baik, 61% responden memiliki kewaspadaan situasi yang baik, 73,7% responden mengalami tingkat stress kerja yang rendah, 50,5% reponden menyatakan tingkat kelelahan yang dialami juga cukup baik. Untuk faktor organisasi diperoleh informasi 53,4% responden menyatakan kepemimpinan baik, 51,7%. Responden memandang kerja tim baik, 53,4% responden menyatakan kepemimpinan tim baik, dan 55,1% responden menyatakan pengambilan keputusuan sudah dilakukan dengan baik. Gambaran faktor lingkungan diperoleh melalui observasi dengan checklist. Semua informasi yang diperoleh akan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengembangan model budaya keselamatan pasien yanng baru. Hasil temuan faktor individu, faktor organisasi, dan faktor lingkungan cukup mendukung peneliti untuk mengembangkan budaya keselamatan pasien yang dapat menunjang terciptanya standar keselamatan pasien yang optimal. Usulan pengembangan budaya tersebut kemudian dipresentasikan di dalam diskusi kelompok terarah untuk mengetahui respon pegawai dan manejemen serta sasaran yang hendak ditekankan melalui budaya yang baru. Disepakati bahwa Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, dan Better Everyday menjadi elemen kunci budaya keselamatan pasien yang baru yang sesuai di RSIA Tumbuh Kembang.

The aim of this research is to develop a model of patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis. The study was a combination of qualitative and quantitative study. Qualitative research conducted with in-depth interviews to find out what assumptions, values, beliefs of patient safety that the employee have as a basis for mapping the current patient safety culture, while quantitative conducted with a questionnaire to know the description of individual factors and organizational factors. From 118 employee surveyed earned 55.9% of respondents have knowledge and good attitude, 52.5% of respondents have a good motivation, 57.6% of respondents have a good level of competence, 61% of respondents have a good awareness of the situation, 73.7% of respondents had low levels of job stress, 50.5 % respondents stating the level of fatigue is also quite good. Organizational factors obtained for 53.4% of respondents said the information good leadership, 51.7%. Respondents saw good teamwork, 53.4% of respondents said good team leadership, and 55.1% of respondents said taking decision have done well. Overview of environmental factors is obtained through the observation checklist. All information obtained will be used as a reference model of the development of new patient safety culture. The findings of the individual factors, organizational factors, and environmental factors sufficient to support researchers to develop a culture of patient safety that can support the creation of optimal patient safety standards. Proposed development of a culture is then presentate in focus groups to evaluate the employee and managment response and what kind of target are going to emphasized by the new culture. It was agreed that the Safety, Good Communication, Team Work, Home Sweet Hospital, and Better Everyday became a key element of the new patient safety culture that fits RSIA Tumbuh Kembang Cimanggis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30926
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sanny Tiurni Ari
"ABSTRAK
Rumah sakit sebagai organisasi kesehatan harus mengembangkan budaya
keselamatan pasien dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanannya untuk
mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan. Untuk mengetahui tingkat
budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam dilakukan
pengukuran dengan tool Manchester Patient Safety Framework ( MaPSaF) yang
dipublikasilkan oleh National Patient Safety Agency (NPSA). Penelitian ini
merupakan jenis studi observasional dengan menggunakan desain semikuantitatif.
Dari hasil penelitian diperoleh Dimensi Budaya Keselamatan Pasien di Rumah
Sakit St. Elisabeth Batam menurut tool MaPSaF berada pada tingkat antara
Birokratik dan Proaktif. Rumah sakit sudah memiliki sistem untuk keselamatan
pasien dengan memiliki kekuatan pada 5 dimensi yaitu komitmen, prioritas,
kesalahan sistem, evaluasi insiden serta pendidikan dan pelatihan. Sebaliknya
ditemukan kelemahan sistem pada beberapa dimensi yang menunjukkan bahwa
keselamatan pasien belum dilaksanakan secara komprehensif. Dengan adanya
kelemahan sistem budaya keselamatan di rumah sakit maka perlu dilakukan
pengembangan pada dimensi-dimensi yang menjadi tulang punggung keselamatan
pasien yaitu pada dimensi perekaman insiden, pembelajaran dan perubahan
perilaku, komunikasi, manajemen kepegawaian serta kerjasama tim keselamatan
pasien.

ABSTRACT
Hospital as a healthcare organization must develop a culture of patient
safety in an effort to improve the quality of service in order to prevent the
occurrence of adverse event. Measurement tool to determine the level of patient
safety culture in Santa Elisabeth Batam Hospital is the Manchester Patient
Safety Framework ( MaPSaF) which is published by the National Patient safety
Agency (NPSA).This research is an observational study using a design
semiquantitatively. The result showed Dimensional Patient Safety Culture in St.
Elisabeth Batam Hospital according to MaPSaF tool is at level between
Bureaucratic and Proactive. Hospital already has a system for patient safety by
having strenght on the dimension of commitment to continuos improvement,
priority given to patient safety, system errors and individual responsibility as
well as staf education and training of personal about patient safety. Instead
discovered weakness in the system on several dimensions indicate that patient
safety has not been comprehensively implemented. With the weakness of the
system of safety culture in hospital it is necessary to develop the dimensions of the
backbone, namely the dimension of recording incidents and best practice,
learning and effecting change, communication about safety issues, personnel
management and safety issues as well as teamwork patient safety."
2013
T40847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Faridah
"Latar Belakang:Mortalitas dan morbiditas pasien di rumah sakit masih tinggi akibat kurangnya keselamatan pasien. Strategi terpenting untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah denganmembangun budaya keselamatan pasien. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh model budaya positif keselamatan pasien “IDA” terhadap pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit. Metode.Design adalahaction riset yang terdiri dari: Tahap pertama adalah identifikasi masalah, tahap kedua adalah pengembangan model, tahap ketiga evaluasi efektivitas model. Data dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif. Kualitatif dengan FGD dan wawancara pada 26 pimpinan dihasilkan empat tema. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan instrumen safety attitude questionnaire, quality and safety self efficacy scale, hospital survey on patient safety culture, safety motivation questionnaire scale, safety consciousness scale, dan kuesioner pelaksanaan keselamatan pasien. Tahap dua pengembangan model hasil dari elaborasi tiga teori dan penerapannya dilaksanakan pada 192 orang perawat pelaksana dan 18 orang kepala ruangan di tiga rumah sakit yang telah terakrediatsi paripurna. Tahap tiga diukur efektivitas model pada pelaksanaan keselamatan pasien pada 192 responden kelompok intervensi dan 191 responden kelompok kontrol, sampel diambil dengan cluster random sampling. Hasil Penelitian: Model budaya positif keselamatan pasien “IDA” berpengaruh terhadap dimensi individu: pengetahuan perawat, sikap, motivasi, kesadaran, safety self efficacydan pelaksanaan keselamatan pasien (p<0,05) dan terhadap dimensi individu kepala ruangan: pengetahuan dan sikap kepala ruangan (p<0,05). Pengaruh positif juga terhadap dimensi organisasi dan dimensi lingkungan. Sebagai dampaknya maka terdapat perbedaan secara bermakna pada sasaran keselamatan pasien sebelum dan setelah dilakukan intervensi model “IDA”. Model “IDA” juga diukur efektivitasnya terhadap kelompok kontrol dan semua variabel berbeda bermakna (p<0,05). Kesimpulan dan Saran: model “IDA” berpengaruh terhadap perilaku keselamatan pasien dan capaian sasaran keselamatan pasien oleh perawat. Model “IDA”perlu diterapkan dirumah sakit agar keselamatan pasien tercapai.

Background: The mortality and morbidity of patients in the hospital are still high due to the lack of patient safety. The most important strategy for improving patient safety is to build a culture of patient safety. The purpose of this study was to measure the effect of a positive culture model of patient safety "IDA" on the implementation of patient safety in hospitals. Method.Design is an action research consisting of: The first stage is problem identification, the second stage is the development of the model, the third stage is the evaluation of the effectiveness of the model. Data were collected quantitatively and qualitatively. Qualitative with FGD and interviews with 26 leaders resulted in four themes. Quantitative research using the instrument safety attitude questionnaire, quality and safety self-efficacy scale, hospital survey on patient safety culture, safety motivation questionnaire scale, safety consciousness scale, and patient safety implementation questionnaire. The second stage of the development of the model results from the elaboration of three theories and its application was carried out on 192 implementing nurses and 18 heads of rooms in three hospitals who had been fully accredited. Stage three measured the effectiveness of the model in the implementation of patient safety in 192 respondents in the intervention group and 191 respondents in the control group, the sample was taken by cluster random sampling. Results: The positive culture model of patient safety "IDA" affects the individual dimensions: knowledge of nurses, attitudes, motivation, awareness, safety self efficacy and implementation of patient safety (p <0.05) and on the individual dimensions of the head of the room: knowledge and attitude of the head. room (p <0.05). The positive influence is also on the organizational and environmental dimensions. As a result, there are significant differences in patient safety goals before and after the "IDA" model intervention. The effectiveness of the "IDA" model was also measured against the control group and all variables were significantly different (p <0.05). Conclusions and suggestions: the "IDA" model affects the implementation and achievement of patient safety goals. The "IDA" model needs to be applied in hospitals so that patient safety is achieved."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avicena Muhammad Iqbal
"Keselamatan pasien merupakan salah satu faktor penting di dalam pelaksanaan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk melihat kesiapan penerapan keselamatan pasien di RSIA Assalam. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Metode survey dilakukan secara total sampling terhadap 59 pegawai, dan wawancara mendalam terhadap 5 informan. Hasil survey menunjukkan RSIA Assalam membudaya sedang dalam keselamatan pasien.
Dari hasil analisis menunjukkan belum siapnya RSIA Assalam dalam menerapkan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan penyusunan standar prosedur operasional tentang keselamatan pasien, meningkatkan jumlah pelaporan kejadian dan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh pegawai tentang keselamatan pasien.

Patient safety is one of the important factors in the implementation of the hospital. The purpose of this study to look at the implementation of patient safety preparedness in Assalam RSIA. The research was conducted using quantitative research and qualitative research. Methods of sampling survey conducted to 59 employees total, and depth interviews with 5 informants. The survey shows RSIA Assalam being entrenched in patient safety.
From the analysis of the readiness of the application of patient safety culture in hospitals shows RSIA Assalam unprepared to implement patient safety culture. Study recommends the creation of standard operating procedures on patient safety, increase the number of reporting events and providing education and training to all employees about patient safety.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bangun, Ruth Cesilia
"Penelitian ini adalah penelitian operasional riset dengan pendekatan masalah melalui analisis deskriftif mengenai Renizana Pengembangan Unit Tumbuh Kembang Anak di Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Sembada Medan 2010. Hasil penelitian menunjukkan posisi rencana ini adalah grow and build. Akan tetapi faktor internal rumah sakit masih dalam posisi yang lemah. Strategi terpilih yang dihasilkan dari Consensus Decision Making Group (CDMG) berdasarkan analisis IE Matriks dan SWOT Matriks rencana pengembangan ini menunjukkan langkah~langkah penguatan terhadap faktor internal dan integrasi terhadap faktor eksternal. Pentingnya komitmen yang kuat dari seluruh "top management" Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Sembada untuk mengimplementasikan rencana pengembangan ini. Penetapan terapi dan tarif layanan merupakan dasar dari rencana pengembangan ini. Perlu dilakukan langkah-langkah dalam menghadapi citra rumah sakit yang telah terbentuk di masyarakat.

This research is an operational research with descriptive analysis approach, it's about Development Planning Chi1d?s Growth and Development Unit at Sembada Mental and Drugs Abuse Hospital, Medan in 2010. The result of this research showed the position of this plan is in grow and build. However hospital internal factor is in weak position. The chosen strategies through Consensus Decision Making Group (CDMG) based on IE matrix and SWOT matrix analysis of this development planning, shows steps for strengthen intemal and integration for external that are market development and product development. To implement this development planning, strong commitment is essential fiom all top management of Sembada Mental and Drugs Abuse Hospital. Arrangement for therapy and tariffs service are fundamental of this development planning. In order to anticipate the hospital image that already grown in the society few steps have to be conduct."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33385
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soetjiningsih
Jakarta: Elsevier, 1998
612.65 SOE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Eka Amanda Handika Putri
"Penelitian ini membahas budaya keselamatan pasien di RS Grha Permata Ibu tahun 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan pasien di RS Grha Permata Ibu, dengan menggunakan kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture 2.0 dari AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 97 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RS Grha Permata Ibu memiliki budaya keselamatan pasien yang baik. Terdapat 3 dimensi budaya keselamatan dengan kategori baik (dimensi komunikasi tentang kesalahan, dimensi kerja sama tim, dan dimensi serah terima dan pertukaran informasi). Sedangkan dimensi budaya keselamatan dengan kategori sedang terdapat 7 dimensi (dimensi dukungan manajemen rumah sakit untuk keselamatan pasien, dimensi respon kesalahan, dimensi supervisor, manajer atau pemimpin klinis yang mendukung keselamatan pasien, dimensi pelaporan insiden keselamatan pasien, dimensi kepegawaian dan kecepatan kerja, dimensi keterbukaan komunikasi, dan dimensi pembelajaran organisasi dan perbaikan berkelanjutan). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi supervisor, manajer atau pemimpin klinis yang mendukung keselamatan pasien dengan asal unit pegawai. Saran perbaikan yang diperlukan yaitu penggunaan barcode yang berisikan google form pengisian pelaporan IKP, resosialisasi, monitoring, dan evaluasi budaya keselamatan pasien

This study discusses the patient safety culture at Grha Permata Ibu Hospital in 2022. The purpose of this study was to describe the patient safety culture at Grha Permata Ibu Hospital, using the Hospital Survey on Patient Safety Culture 2.0 questionnaire from AHRQ (Agency for Healthcare Research and Quality). This study used a quantitative research method with a cross-sectional approach with a total sample of 97 respondents. The results of the study show that Grha Permata Ibu Hospital has a good patient safety culture. There are 3 dimensions of safety culture with good categories (the dimension of communication about errors, the dimension of teamwork, and the dimension of hands-off and information exchange). While the dimensions of safety culture in the moderate category there are 7 dimensions (the dimension of hospital management support for patient safety, the dimension of response to error, the dimension of supervisors, managers or clinical leaders support for patient safety, the dimension of reporting patient safety events, the dimension of staffing and work pace, the dimension of communication openness, and the dimension of organizational learning and continuous improvement). The results also show a significant relationship between the dimension supervisors, managers, or clinical leaders support for patient safety and the origin of the employee unit. Suggestions for improvement needed are the use of a barcode that contains a google form for filling out IKP reporting, re-socialization, monitoring, and evaluating patient safety culture."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Dwi Anggraini
"Keselamatan adalah isu fundamental bagi rumah sakit, dimana keselamatan pasien merupakan prioritas utama karena berkaitan dengan kualitas dan nama baik rumah sakit. Pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor individu, faktor psikologis dan faktor organisasi. Pada tahun 2021, RSIA Bina Medika telah melakukan pengukuran budaya keselamatan pasien dimana diketahui bahwa budaya keselamatan pasien di RSIA Bina Medika masih tergolong rendah. Selain itu, pada tahun 2021 tercatat telah terjadi 37 insiden keselamatan pasien di RSIA Bina Medika, dimana tercatat telah terjadi 1 kejadian sentinel. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penerapan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika pada tingkat individu dengan melakukan tela’ah dokumen Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE). Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui gambaran sikap petugas terhadap keselamatan pasien dan hubungannya, serta gambaran pengetahuan petugas terhadap keselamatan pasien dan hubungannya. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk menemukan strategi yang tepat yang harus dilakukan manajemen rumah sakit dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika. Penelitian ini adalah penelitian mix method dengan pendekatan cross-sectional, dimana dilakukan survei kuesioner terkait sikap (dengan SAQ-INA) dan pengetahuan, serta wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan tela’ah dokumen terkait termasuk OPPE bagian Keperawatan tahun 2021. Dari hasil penelitian diketahui bahwa 54% petugas menerapkan keselamatan pasien dengan baik. Lalu, diketahui bahwa 56% petugas bersikap negatif terhadap keselamatan pasien dan 78% petugas berpengetahuan baik. Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap petugas dengan keselamatan pasien, begitu pula pengetahuan (p =1 dan p=0,08). Dari wawancara mendalam diketahui terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika. Dari FGD didapatkan berbagai strategi peningkatan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika yang akan diterapkan kedepannya. Dari keseluruhan penelitian ini diketahui bahwa penerapan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika masih belum baik karena terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika. Mayoritas petugas sudah berpengetahuan baik, namun masih banyak petugas yang bersikap negatif terhadap keselamatan pasien. Selain sikap dan pengetahuan, diketahui banyak faktor lainnya yang juga turut berkontribusi dalam pelaksanaan keselamatan pasien di RSIA Bina Medika.

Safety is a fundamental issue for hospitals, where patient safety is a top priority because it relates to hospital’s quality and reputation. The implementation of patient safety in hospitals is influenced by various factors, such as individual factor, psychological factor and organizational factor. In 2021, RSIA Bina Medika had measured patient safety culture where the result showed that patient safety culture at RSIA Bina Medika was still relatively low. In addition, in 2021 there was 37 patient safety incidents at RSIA Bina Medika, where 1 sentinel incident had been recorded. Therefore, this research was conducted to find out the description of the implementation of patient safety at RSIA Bina Medika at individual level by conducting a review of the Ongoing Professional Practice Evaluation (OPPE) document. This study was also conducted to describe staff’s attitude towards patient safety and its relationship, as well as an overview of the staff's knowledge of patient safety and its relationship. In addition, this research was conducted to find the right strategy that hospital management must implement in order to improve patient safety at RSIA Bina Medika. This research was a mixed method research with a cross-sectional approach, in which a questionnaire survey was carried out regarding attitudes (with SAQINA) and knowledge, as well as in-depth interviews, Focus Group Discussion (FGD) and a review of related documents including the 2021 OPPE of Nursing section. The research results showed that 54% of staff implement patient safety well. Then, it was known that 56% of staff had a negative attitude towards patient safety and 78% of staff had good knowledge. There was no significant relationship between staff’s attitudes and patient safety, as well as knowledge (p = 1 and p = 0.08). From in-depth interviews it was known that there were several obstacles in implementing patient safety at RSIA Bina Medika. From the FGD, various strategies were obtained to improve patient safety at RSIA Bina Medika which will be implemented in the future. From all of this research it was known that the implementation of patient safety at RSIA Bina Medika was still not good because there were several obstacles in implementing patient safety at RSIA Bina Medika. The majority of staffs had good knowledge, but there were still many staffs who had negative attitude towards patient safety. Apart from attitude and knowledge, it was known that there were many other factors that also contribute to the implementation of patient safety at RSIA Bina Medika"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius H. Pudjiadi
"Penelitian ini mencakup tumbuh kembang anak yang bekerja di
sektor industri kecil memperlihatkan bahwa anak-anak ini mengalami
hambatan dalam perkembangan mentalnya. Namun demikian pengaruh
lingkungan pada tumbuh kembang anak yang bekerja di sektor informal
belum diketahui. Gangguan tumbuh kembang pada anak yang bekerja
dapat diakibatkan oleh lingkup biopsikososial tempat mereka bekerja
maupun tempat mereka berasal. Secara tidak langsung kedua lingkungan
ini dapat saling mempengaruhi, misalnya dengan adanya penghasilan
atau hilangnya kesempatan belajar anak. Tujuan penelitian adalah menilai
tumbuh kembang dan beberapa faktor yang dapat berdampak negatif bagi
tumbuh kembang anak yang bekerja di sektor informal, khususnya penjaja
koran, kiranya pengetahuan akan tumbuh kembang ini dapat menjadi bahan
asupan bagi penelitian lebih lanjut serta pertimbangan kebijaksanaan
bagi hari depan mereka."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armansyah Jaya Putra ZA
"Dalam implementasi masih ditemukan Kejadian-Kejadian Keselamatan Pasien, yaitu KTD, KTC, KPC dan KNC. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2012, serta untuk mengetahui tindakan apakah yang harus dilakukan untuk menurunkan Angka Kejadian Keselamatan Pasien, untuk mengetahui perawat yang sudah mengikuti pelatihan Patient Safety serta Gambaran Pemahaman Karyawan Tentang Dimensi Pelatihan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Haji Jakarta. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Analisis Data Univariat dan Bivariat. Variabel yang diduga berhubungan dengan kejadian keselamatan pasien adalah jenis kelamin, umur dan pendidikan. Perekrutan tenaga baru untuk ruang perawatan harus segera diberikan pelatihan Patient Safety, masih banyak perawat yang belum mengikut pelatihan Patient Safety dan masih terdapat tenaga di ruang perawatan yang belum paham terhadap materi pelatihan Patient Safety dan tidak melaporkan terhadap Kejadian Keselamatan Pasien.

In the implementation of the Patient Safety Program in Hospital Haji Jakarta still found incidents Patient Safety, namely KTD, KTC, KPC and KNC. The research was conducted to determine factors associated with the incidence of Patient Safety in the Jakarta Hajj Hospital in 2012, and to know what action should be taken to lower the incidence rate for Patient Safety, to know nurses who have training Understanding Patient Safety, and Employee Preview About Dimension Training Patient Safety in Jakarta Hajj Hospital. The research was conducted using qualitative and quantitative research design using cross sectional. Univariat and Bivariate Data Analysis. Variables that were related to patient safety incident is the sex, age and education. Recruitment of new personnel to inpatient unit should be given training Patient Safety, there are still many who have not followed the training nurses Patient Safety and there are personnel inpatient unit who do not understand the training material and Patient Safety Patient Safety to report the incident."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>