Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91559 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Kamelia Setiarukmini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S9310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matondang, Rosnath
"Pada masa sekarang ini bidang pariwisata mendapat perhatian
khusus diseluruh dunia : Indonesia juga iku berpartisipasi
menggalakkan pariwisata dengan " Visit Indonesia Year 1991"'.
Semakin meningkanya usaha memajukan pariwisata, mengakibatkan
tuntutan masyarakat terhadap sarana dan fasilitas yang ada menjadi
tinggi. Tempat menginap atau hotel adalah salah satunya.
Persaingan yang semakin keras dalam dunia perhotelan
menyebabkan setiap hotel berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
dan produk wisata yang terbaik. Salah satu usaha yang dianggap
tbrut berperan dalam kemajuan dan kelarisan jasa dan produk
yang ditawarkan oleh hotel tersebut adalah bidang Hubungan
Hasyarakat. Meskipun bidang ini masih baru bagi masyarakat
Indonesia, namun tidak halnya di negara- negara maju. Hampir di setiap hotel bertaraf internasional, bidang Humas dapat kita
temui. Heskipun pada kenyataannya, belum ada pengertian yang sa~a
akan arti dan fungsinya, maka keberadaan Humas dan wewenangnya
menjadi berlainan.
Dalam penelitian in1. a kan disorot berbagai program
kerja Humas di Hote l Sari Pa Pacific, Jakarta dalam menunjang
fungsi perusahaan hotel. Secara khu sus di t injau dari hubungannya
dengan para pelanggan . Untuk itu diadakan suatu penelitian
dengan men ggunakan kuesioner .
Sampel sengaja (purposive sampt e) adalah s ampe l yang
digunakan d a1am penelitian i ni . Sebagai sampelnya a dalah mereka
yang p erna enggunakan jasa dan p rodu k Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta , berkebangsaan Ind ones · a, b e rkantor d i wilayah Jakarta
Pusat dan dikirim majalah pub li kasi ho te l ''Sari Smile'' .
Data 1ain diperoLeh dar i ke ustakaan dan wawancara . dengan
mereka yang jabatan dan pek&r jaannya di Hot e l Sari Pan Pacific.
Jakarta sedikit banyak berhubungan dengan bagian Humasnya yang
disebut Promotion and Publ i c Relations Depar tment.
Dari hasil penelitian di lapangan terhadap para pelanggan
diperoleh hasil bahwa Humas belum ditempatkan pada porsi yang
memadai, yakni sebagai Top Manajemen. Humas Hotel Sari Pan Pacific,
Jakarta hanya merupakan bag ian d·ar i Sales De par tmen t.
Hal ini dapat mempengaruhi program-program kerja yang dilaksanakan,
yang lebih ditujukan secara khusus bagi kepentingan Sales
Department, bukan manajemen keseluruhan Heskipun tidak menutupi adanya faktor penyebab lain, hasil
penelitiam ini diharapkan tetap memberikan gambaran dan . masukan
terhadap fungsi fungsi Humas perhotelan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henny Khaerunisa
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi yang makin pesat menyebabkan persaingan pasar menjadi tinggi. Untuk dapat memenangkan persaingan ini, UMKM harus memiliki motivasi yang kuat untuk maju, memahami pasarnya, menentukan strategi pasar yang tepat, memiliki orientasi yang kuat dalam mencapai hasil yang optimal dan fokus dalam berwirausaha karena akan banyak hambatan dan halangan yang akan dihadapi dalam menjalankan bisnis. Saat ini tantangan terbesar bagi UMKM adalah bagaimana meningkatkan kinerja penjualan dan mempromosikan produk-produk kepada konsumen supaya dikenal secara luas oleh masyarakat. Terjadi pergeseran dari promosi melalui media cetak dan elektronik berubah ke promosi melalui internet misalnya media sosial. Media sosial memberikan peluang bisnis bagi pelaku usaha UMKM dalam meningkatkan penjualan. Dengan media sosial tidak memerlukan biaya yang besar dalam melakukan promosi. Tujuan dari business coaching ini adalah untuk membantu UMKM AG Food dalam mengembangkan motivasi dan pola pikir berbisnis pemilik AG Food dalam menjalankan usahanya dan mengembangkan saluran promosi melalui media sosial yaitu Instagram dalam rangka meningkatkan penjualannya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi

ABSTRACT
The rapid development of information technology resulted to high market competition. In order to win this competition, MSMEs should have strong motivation to move forwards, understand their market, determine the right market strategy, have strong orientation in achieving optimal results and focus in entrepreneurship because there will be many obstacles that will be faced in running its business. Currently the biggest challenge for MSME is how to improve sales performance and promote products to their customers to be widely known by the public. There is a shift from promotion through print and electronic media to promotion through the internet such as social media. Social media provides business opportunities for MSMEs in increasing their sales. Using social media does not require a large cost in doing promotion. The purpose of this business coaching is to help MSME AG Food in developing motivation and mindset of business owner in running its business and develop promotion channel through social media Instagram in order to increase its sales. Data collection is done by interview, observation and documentation."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nies Andekayani Enaldy
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian
Pembawa mikroba patogen merupakan suatu keadaan yang sangat berpengaruh dan beresiko tinggi bagi seorang tenaga penjamah makanan / Food handler, dimana pada keadaan itu tenaga kerja tersebut berada dalam fungsi tubuh sehat tetapi mengandung bibit penyakit dan dapat menularkannya atau mengakibatkan orang lain sakit.
Penelitian tentang upaya penurunan prevalensi pembawa mikroba patogen pada tenaga kerja di bagian Food and beverage suatu hotel belum banyak dilakukan di luar negeri, terutama di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor - faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pembawa mikroba patogen tersebut pada pekerja di bagian F & B hotel X Jakarta. Prevalensi tersebut diketahui berdasarkan pemeriksaan usap dubur.
Disain penelitian adalah riset operasional terhadap 123 subyek penelitian. Pengumpulan data dasar dilakukan dengan menggunakan kuesioner / wawancara, pemeriksaan usap dubur pertama, pengambilan contoh makanan, contoh usap alat, contoh air bersih dan contoh air kolam renang. Intervensi yang dilakukan berupa penyuluhan, terapi antibiotika untuk 42 orang pekerja yang + (positif) mikroba pada pemeriksaan usap dubur pertama.
Evaluasi dengan melihat perubahan sikap dan perilaku pekerja serta penurunan prevalensi pembawa mikroba patogen pada pemeriksaan usap dubur kedua.
Hasil dan Kesimpulan
Dari 123 subyek penelitian pada pemeriksaan usap dubur pertama didapatkan 42 orang (34.14%) positif mengandung mikroba atau menjadi pembawa mikroba patogen. Setelah dilakukan intervensi dengan pemberian terapi antibiotika yang sesuai, didapatkan penurunan prevalensi pembawa mikroba patogen menjadi 23 orang (18,69%).
Faktor yang dapat menyebabkan seseorang tenaga kerja menjadi pembawa mikroba patogen adalah riwayat penyakit yang pernah diderita selama satu tahun terakhir sebelum pemeriksaan, sedangkan faktor lain tidak menunjukkan hubungan yang bermakna.
Dari pemeriksaan sampel lingkungan tidak menunjukkan adanya kontaminasi dengan mikroba patogen.

ABSTRACT
Operational Research Decreasing the Prevalence of Microbe Pathogen Carrier among Employees of Food and Beverage Department Hotel X, Jakarta 1997Scope and Methodology
Microbe pathogen carriers are potential hazards in food handlers, since they were functionally healthy, but sometime were reservoir agents for healthy people.
The design of study is an operational research with the objective to improve the health of workers in the sub department F & B in hotel X. The specific objectives of this study were to identify the prevalence of microbe carriers, to decrease the prevalence and to identify relationship between prevalence of several risk factors.
Until now there were no study reported had been carried out on this issue among employees of food and beverage department of hotels in Indonesia.
Results and Conclusions
Out of 123 subjects, 42 persons (34,14%) were tested positively in the first rectal swab examination as microbe pathogen carriers. Post intervention by giving appropriate antibiotic therapy, there was a decrease in the prevalence to 23 persons (18,69%).
The major factor that might significantly influenced the condition of microbe pathogen carriers was nourishment besides personal hygiene, sex, age, marital status, education, and working period.
Samples were takes also for environmental factors, such as tableware swabs, food samples, water samples, pool water samples showed no contamination with microbe pathogen.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Rudi Indra Kurnia
"Tesis ini membahas usulan perancangan Strategy Map dengan pendekatan Balanced Scorecard pada Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. Strategy Map membantu dalam perumusan strategi dan pelaksanaan strategi serta memberikan gambaran dan keterkaitan yang jelas antara sasaran-sasaran strategis dan pengukuran dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pada tingkat korporasi yang ditetapkan oleh kantor pusat PPHG tidak sesuai dengan kondisi Hotel Sari Pan Pacific Jakarta yang sudah berusia 37 tahun dan belum pernah mengalami renovasi total sehingga perlu dirumuskan strategi yang sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki oleh hotel Sari Pan Pacific Jakarta, serta merancangkan strategy map yang tepat dengan pendekatan balanced scorecard sebagai alat implementasi strategi dan pengukuran kinerja pada Sari Pan Pacific Jakarta

This thesis discusses the design proposal of the Strategy Map with Balanced Scorecard approach at Hotel Sari Pan Pacific Jakarta. Strategy Map assists in the strategy formulation and implementation as well as provides an overview and a clear linkage between strategic objectives and measurement in the four perspectives of the Balanced Scorecard. The results of this study shows that the corporate level strategy set by the head office of PPHG is not suit with the current conditions of Sari Pan Pacific Jakarta who are aged 37 years and have never experienced a total renovation, so it is necessary to formulate a strategy that suits with the strengths, weaknesses, opportunities, and threats owned by hotel Sari Pan Pacific Jakarta, as well as designing an appropriate strategy map with balanced scorecard approach as a tool of strategy implementation and performance measurement at the Sari Pan Pacific Jakarta."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Apriline Indrawati
"Terdapat kenaikan jumlah formulir pendaftaran yang belum terselesaikan untuk mendapatkan Nomor Persetujuan Pendaftaran Makanan dan Minuman Departemen Kesehatan sebesar 6,4% pada tahun 1997, 12,76% tahun 1998 dan 17,40% pada tahun 1999.
Penelitian ini dilakukan secara Cross sectional bermaksud menghasilkan optimalisasi waktu pelayanan dalam proses pemberian Nomor Persetujuan Pendaftaran Makanan dan Minuman Departemen Kesehatan, dan mengusulkan desain pelayanan sehingga diharapkan waktu pelayanan lebih singkat.
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan terhadap jumlah waktu dalam hal yang dibutuhkan dalam penyelesaian setiap tahapan dalam proses pelayanan pada Sub Direktorat Evaluasi dan Registrasi Makanan dan Minuman Direktorat Pengawasan Makanan dan Minuman Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.
Dari hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendapatkan Nomor Persetujuan Departemen Kesehatan pada produk dalam negeri adalah waktu normal yaitu tanpa melalui proses tambahan data 50 hari, waktu melalui proses tambahan data tanpa surat adalah 56 hari dan waktu melalui proses tambahan data dengan surat adalah 101 hari. Sedangkan untuk produk luar negeri diperlukan waktu normal yaitu tanpa melalui proses tambahan data 55 hari, waktu melalui proses tambahan data tanpa surat 57 hari dan waktu melalui proses tambahan data dengan surat adalah 128 hari.
Faktor yang menyebabkan waktu menunggu Iebih lama dari yang ditetapkan adalah kurang optimalnya penilaian berkas formulir pendaftaran oleh Tim Penilai, kurangnya jumlah tenaga yang mampu menilai pada masing-masing seksi dan kurangnya sosialisasi Peraturan Pemerintah kepada perusahaan.
Desain pelayanan yang diusulkan adalah memaksimalkan pelayanan III yaitu Tim penilai harus yang sudah terlatih dalam menilai dan waktu rapat penilaian diperpanjang yaitu dua kali dalam seminggu sehingga berkas formulir yang dirapatkan selesai dinilai pada hari yang sama. Alternatif lain adalah menggabungkan pelayanan III, IV dan V didalam rapat penilaian sehingga pelayanan V dapat langsung memutuskan hasil rapat penilaian.
Daftar pustaka : 11 buah (1978-1996)

Optimizing of Time for Issuing Approval Number of Food and Beverage Registration at Department of Health in The Year of 2000.Department of Health experienced an increasing number of incomplete registration forms since 1997 which was 6.4 %, 1998 with 12.7 % and 17.40 % in 1999.
This cross sectional research aims to optimize service times to issue approval number of food and beverage in Department of Health and proposes service design in order to shorten the service time.
Data collection had been provided using observation of the days needed to finalize every service process in each stage at Sub Directorate of Evaluation and Registration of Food and Beverages, Directorate of Food Control, Directorate General of Food and Drug Control.
Research indicates that average times needed to obtain approval number for local as well as imported product were normal times. The normal times for local products included 50 days for non-additional process of data, 56 days for additional data without letter and 101 days for additional data with letter. Meanwhile, normal times for imported product were divided into 55 days for non-additional process of data, 57 days for additional data without letter, and 128 days for additional data with letter.
Some factors leading to these longer times for waiting included less optimal of teams effort to evaluate registration form, lack of expert to examine the form, and less effort to socialize government policies to companies.
This study recommends a design to maximize services in stage III. In this stage, evaluator team should be skillful and meeting times should be extended into two times a week so that the team will able to finalize the form at the same time. Another alternative may be combining services in stage III, IV and V in evaluation meeting so that service V may be able to immediately conclude the meeting result.
References : 1l items ( 1978-1996 )"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T 3211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endah A. Akmal
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Avita Sarie
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>