Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84780 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S7607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sams, Gideon
Yogyakarta: Immortal Publishing, 2019
813 SAM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Walter
"Usia sekolah dasar disebut masa intelektual atau masa keserasian sekolah dalam mencapai perkembangan industri. Tahapan perkembangan industri panting sepanjang rentang perkembangan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap perkembangan industri. Desain penelitian "Quasi experimental pre-post test with control graup". Sampel berjumlah 76, 38 orang kelompok intervensi, 38 orang kelompok control anak usia 6-9 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan kognitif, psikornotor dan perkembangan industri meningkat secara bermakna setelah diberikan terapi kelompok terapeutik (p-v < 0.05), kelompok yang tidak diberikan terapi kelompok terapeutik tidak meningkat secara bermakna, (p-value > 0.05). Penelitian direkomendasikan dilakukan pada anak usia sekolah untuk meningkatkan perkembangan industrinya.

Primary school age is called period of intellect or period of school conformity in achieving formation of industry. The stage of industry formation is crucial on the span of development. The aim of the research is to understand the effects of therapeutic group therapy in the formation of industry of school age children. Researchs design is "Quasi-experimental pre-post test with control group". The number of samples are 76 persons, 38 persons are in the intervention group, 38 persons are in the control group consisting of school children at the age between 6-9 years.
The results of the research showed cognitive, psychomotor abilities and developmebt of industry improved significantly after being given therapeutic group therapy (p-valuev <0.05), those who were not given therapeutic group therapy did not improve signiticantly, (p-value 0.05). This research is recommended to be conducted on school age children to improve the development of their industries."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T33229
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ummy Sari Dewi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S7518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Darmawan
"Punk adalah gerakan sosial budaya, yang diekspresikan melalui media musik. Nya Penampilan di Inggris dan Amerika Serikat ditandai oleh kehadiran band-band seperti Sex Pistols, The Clash, dan The Ramones pada 1970-an. Penampilan Punk di Jakarta ditandai dengan keberadaan band Vacant dan The Stupid di Jakarta akhir 1980-an. Musik punk di Jakarta terus berkembang karena mereka menjadikan musik sebagai media untuk mengkritik pemerintah. Ada satu band punk di Jakarta yang di awalnya
kelahiran dengan personil yang sama sering menggunakan nama Anti ABRI (AA) dan Anti Militer (SAYA). Pada tahun 2001 mereka mengubah nama band menjadi Marjinal. Dalam penelitian ini menggunakan metode Sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi menggunakan ilmu sosiologi pendukung dari Piotr Sztompka tentang sosiokultural gerakan dan Ilmu Hermeneutik dari Gadamer untuk menganalisis lagu dari Marjinal. Marjinal dengan Komunitas Taring Babi memiliki tiga karakteristik yang diidentifikasi sebagai punk, yaitu dari gaya berpakaian, musik, dan kegiatan kelompok. Dampak yang lebih luas dari Marjinals terlihat pada tahun 2008 dengan munculnya Komunitas Peccary di Kalibata, Jakarta Selatan dan dalam perkembangan selanjutnya mereka membentuk band punk bernama Crewsakan
di 2009.

Punk is a socio-cultural movement, which is expressed through music media. His performances in the United Kingdom and the United States were marked by the presence of bands such as Sex Pistols, The Clash, and The Ramones in the 1970s. Punk performances in Jakarta are marked by attracting the band Vacant and The Stupid in Jakarta the late 1980s. Punk music in Jakarta continues to grow because they make music as a medium to criticize the government. There was one punk band in Jakarta at the beginning births with the same member often use the names Anti ABRI (AA) and Anti Military (ME). In 2001 they changed the bands name to Marginal. In this research, the History method which consists of heuristic, criticism, interpretation, and historiography stages uses supporting sociology from Piotr Sztompka about the sociocultural movement and Hermeneutic Science from Gadamer to analyze songs from Marginal. Marginal with the Pig Taring Community has three characteristics that are preferred as punk, namely from the style of thinking, music, and group activities. The wider impact of the Marjinals was seen in 2008 with the change in the Peccary Community in Kalibata, South Jakarta and in subsequent developments they formed a punk band called Crewsakan in 2009"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Paul Ricky
"Pelayanan stimulasi perkembangan anak di Kelurahan Campaka belum tersedia. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik dan token economy terhadap pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah (inisiatif). Desain penelitian adalah Quasi-experimental pre-test-post-test with non equivalent control group. Responden pada penelitian ini adalah 50 pasang anak usia prasekolah didampingi ibu yang diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Sebanyak 24 pasang anak dan ibu mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy sedangkan 26 pasang anak dan ibu tidak mendapat terapi kelompok terapeutik dan token economy. Analisa yang digunakan adalah uji independent t-test dan paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan secara bermakna pencapaian aspek perkembangan dan perkembangan inisiatif pada kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy (p-value < 0.05). Peningkatan ini lebih tinggi secara bermakna dari kelompok yang tidak mendapatkan terapi kelompok terapeutik dan token economy. Peningkatan aspek perkembangan anak mempunyai hubungan sedang yang bermakna kepada pencapaian perkembangan inisiatif anak usia prasekolah. Terapi kelompok terapeutik dan token economy dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk meningkatkan pencapaian aspek perkembangan dan tugas perkembangan anak usia prasekolah.

Child stimulation development services in Campaka District was not available yet. The aims of this research is to know the effect of therapeutic group therapy and token economy to developmental aspects and developmental task of preschoolers: initiative. This research uses quasi-experimental with control group. Respondents in this study were 50 pairs of mother and school-age children which is taken using consecutive sampling technique. There were 24 pairs who received therapeutic group therapy and token economy and 26 pairs who did not receive therapy. Independent t-test and paired t-test were used for analysis. The result showed developmental aspects and developmental of initiative in preschoolerswas significantly higher in the group receiving therapeutic group therapy and token economy than the group who did not receive therapy(p-value < 0.05). Developmental aspects has a significant relationship to development of initiative in preschoolers. Therapeutic group therapy and token economy can be one therapeutic option to improve develompental aspects and developmental task of preschoolers."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, C. Andrey I.
"Tdk bisa di copy"
2007
T 19224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S6995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derika Marsela Sumeili
"Penelitian ini membahas mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat bagi anak punk melalui program pengenalan “Peta Jalan Pulang” yang dilakukan oleh komunitas Tasawuf Undergorund di wilayah sekitar Jakarta dan Tangerang dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Urgensi dilakukannya penelitian ini adalah terungkapnya tahapan pemberdayaan yang dilakukan oleh LSM atau NGO sebagai agen perubahan melalui komunitas anak punk agar dapat memberikan keberdayaan bagi anak punk sebagai manfaat pemberdayaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif yang berlangsung sejak Februari 2022 hingga Juni 2022. Data didapatkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi yang melibatkan tujuh orang informan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Kondisi anak punk yang tidak memiliki human capital yang baik dalam pendidikan dan keterampilan membuat mereka memiliki kekosongan kegiatan, selain itu adanya perilaku yang meresahkan bagi masyarakat menimbulkan permasalahan sosial bagi masyarakat karena tidak sesuai dengan nilai yang ada dalam masyarakat sebagai generasi muda yang dapat berkembang dengan baik untuk pendidikan dan melatih keterampilan, sehingga hal tersebut membuat komunitas Tasawuf Underground memiliki keinginan untuk mengembalikan anak punk tersebut menjadi pribadi yang lebih baik dan kembali pada keluarga dan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima tahapan pemberdayaan yang dilakukan dalam program pemberdayaan meliputi tahap persiapan, tahap assessment, tahap perencanaan dan formulasi aksi, tahap pelaksanaan atau implementasi program, dan tahap evaluasi proses dan hasil perubahaan dengan berbagai persiapan di dalamnya. Pada pemberdayaan yang dilakukan terdapat lima aspek keberdayaan yang dimiliki anak punk setelah diberikan pemberdayaan meliputi kekuatan untuk membuat pilihan pribadi dan menentukan peluang hidup, kekuatan untuk mendefinisikan kebutuhan, kekuatan untuk berpikir, kekuatan bagi santri untuk mengakses dan memanfaatkan sumber daya, dan kekuatan untuk terlibat dengan ekonomi sebagai penanggung jawab usaha baik di dalam maupun di luar pondok.
Dalam penelitian ini juga membahas hambatan dan cara mengatasi hambatan dalam pemberdayaan yang dilakukan komunitas Tasawuf Underground dalam membina anak punk. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima tahap pemberdayaan yang dilakukan yang mendukung kegiatan untuk anak punk sehingga memberikan dampak positif dalam mendukung human capital melalui pendidikan dan keterampilan yang diberikan komunitas Tasawuf Underground sehingga dapat menjadi seseorang yang baik menurut ajaran Tasawuf dan dapat kembali ke keluarga dan masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih bagi program Ilmu Kesejahteraan Sosial berupa pengayaan mata kuliah intervensi komunitas dan pengembangan masyarakat, serta mata kuliah tingkah laku manusia dan lingkungan terkhusus perkembangan dewasa awal.

This research discusses about community empowerment activities for punk kid through the introduction program "Peta Jalan Pulang" carried out by the Tasawuf Undergorund community around Jakarta and Tangerang from the discipline of Social Welfare Sciences. The urgency of conducting this research is the disclosure of the stages of empowerment carried out by NGOs or NGOs as agents of change through the punk children's community in order to provide empowerment for punk children as a benefit of empowerment.
This study used a qualitative research approach with a descriptive type of research that was held from February 2022 to June 2022. Data were obtained through in-depth interviews, observation, and documentation studies involving seven informants using purposive sampling technique. The condition of punk kid who do not have good human capital in education and skills makes them have a vacancy of activities. In addition, there is behavior that is disturbing to the community causes social problems for the community because it is not in accordance with the values that exist in society as a young generation that can develop well for education and training skills, so that it makes the Tasawuf Underground community have the desire to return these punk kid to be better individuals and return to their families and society.
The results of this study indicate that there are five stages of empowerment carried out in the program including the preparation stage, assessment stage, planning stage of program, implementation stage, and monitoring and evaluating stages. In the empowerment, there are five aspects of empowerment that punk kid have after being given empowerment including the power to make personal choices and determine life, students have the power to define needs, students have the power to think, then there is the power for students to access and utilize resources, and students have the power to be involved with the economy as the person in charge of the business both inside and outside the cottage with a variety of jobs.
This study also discusses about obstacles and the way to overcome obstacles in the empowerment of the Tasawuf Underground community in fostering punk kid. The conclusion shows that there are five stages of empowerment carried out that support the activities by punk kid, so that they have a positive impact in supporting human capital through education and skills provided by the Tasawuf Underground community so that they can become a good person according to Tasawuf teachings and can return to their family. and society. The results of this study are expected to contribute to the Social Welfare Science program in the form of enrichment of community intervention and community development courses, as well as courses in human behavior and the environment, especially early adult development.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah kependudukan di Indonesia, khususnya di Jawa, dipandang cukup mengkhawatirkan bagi prospek pembangunan. Kekbawatiran itu pertama-tama tertuju pada kenaikan jumlah penduduk, yang untuk Indonesia sekitar 2,1 % per tahun dan thn 1.9 % per tahun untuk Jawa. Kedua, sebagai akibat7l.ya, makin bertambah padatnya Jawa sendiri yang pada tahun 1971 sudah mencapai 565/km2 (Nugroho,1975: hlm.462-475). Akhirnya dan yang ama,kekhawatiran itu terletak pada ma_salah kesempatan kerja penduduk yang makin menyempit pula (i,embaga Demogra..fi 1974: hlm.3). Bertambahnya jin1ah penduduk srperti di atas berarit pula menambah jumlah tenaga atau angkatan kerja. Padahal ada euatu gejala yang umum berlaku untuk negara-negara se-fang berkembang, termasuk Indonesia, pertambahan kesempatan kerja justru amat lambat sehingga tidak dapat mengimbanRi_nya, Secara sepadan. Pal ini akan mengakibatkan timbulnya masalah pengangguran 1)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1978
S12927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>