Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140071 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sri Ismiadi
"Penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Tempat Penitipan Anak mengacu pada konsep bagaimana mempengaruhi pembentukan sikap didalam mengambil keputusan untuk memanfaatkan TPA. Dari aspek individu yang mempengaruhi pembentukan sikap meliputi 2 aspek utama yaitu : Aspek Demografis, tercakup dalam faktor demografis, meliputi income, umur, gender, kelas sosial, family life cycle, pendidikan, pekerjaan, agama dan latar belakang etnis. Kerangka Evan dan Barman dalam Susilo, 2001 : 32). Aspek Sosiografis Pada dasarnya perilaku membeli, yang dipengaruhi aspek demografis individu mempertimbangkan usage rate dan benefits desired atau perilaku konsumen didasarkan pada keuntungan fungsional (functional benefit) dan keuntungan emosional (emotional benefit), Hal yang pertama lebih condong pada pemenuhan kebutuhan/need, sedang hal yang kedua adalah pemuasan akan keinginan/want. Disamping itu, menurut Evan/Berman dalam Susilo, 2001, konsumen dipengaruhi oleh profit sosialnya. Disamping kedua aspek tersebut aspek lingkungan (James F. Angel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, 1994) dan bauran komunikasi (Kotler, 2000) dapat mempengaruhi pembentukan sikap dalam mengambil keputusan.
Penulis melakukan Penelitian tentang perilaku keputusan orang tua dalam menitipkan anaknya di TPA ini dilakukan dengan penelitian kuantitatif yang bersifat ekspanatif dengan melakukan wawancara melalui kuesioner pada sampel dari orang tua yang memanfaatkan TPA di Jakarta sebanyak 60 responden. Untuk melengkapi data yang kuantitatif, penelitian ini juga melakukan penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 6 pengasuh TPA di DKI Jakarta yaitu TPA. TPA Taman Mini, TPA Tunas Jaya, TPA Sasana Bina Balita "Mitra", TPA Harapan Ibu, TPA Pertiwi, dan TPA Tat Twan Asi.
Model hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan tempat penitipan anak di DKI Jakarta menunjukkan hubungan antara variabel independen aspek demografis, aspek sosiografis, aspek lingkungan dan bauran komunikasi dengan pemanfaatan TPA terlihat bahwa aspek demografis mempunyai hubungan pemanfaatan TPA dengan nilai R sebesar 0,551 dengan kekuatan yang sedang dan nilai signifikansi 0,000, aspek sosiografis mempunyai tidak mempunyai hubungan dengan pemanfaatan TPA dengan nilai R sebesar 0,011 yang berarti sangat lemah dengan signifikansi 0,935, aspek lingkungan tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan TPA dengan mempunyai nilai R sebesar 0,040 yang berarti sangat lemah dengan signifikansi 0,764, dan communication mix mempunyai hubungan dengan pemanfaatan TPA dengan nilai R sebesar 0,254 dengan kekuatan yang lemah dan nilai signifikansi 0,050.
TPA di DKI Jakarta yang memiliki potensi untuk berkembang hal ini dapat dilakukan mengingat banyak anak yang masih membutuhkan pengasuhan di saat ibu bekerja baik di TPA perumahan seperti TPA Taman Mini, TPA Kantor seperti TPA Sasana Bina Balita Mitra, TPA Harapan lbu, TPA Tat Twan Asi, TPA Pertiwi_ Dalam penyelenggaraannya perlu diperhatikan pada sumber daya apa yang tersedia di TPA itu sendiri, dan berusaha untuk menyediakan sumber daya yang dirasakan perlu seperti tenaga pengasuh yang mengerti atau berlatar belakang pendidikan yang berhubungan dengan sosial anak berupa bimbingan, mengajarkan sopan santun terhadap anak. Perlunya pemerintah dalam hal ini Departemen Sosial beserta jajarannya di tingkat pusat hingga tingkat daerah untuk membantu mengembangkan pemberdayaan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi dari TPA ini sebagai salah satu alternatif dalam membantu pengasuhan anak mengingat makin banyak ibu rumah tangga yang bekerja baik untuk membantu mencari nafkah keluarga maupun yang bekerja untuk karir."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12315
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ayu Pertiwi
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2004
S21228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysia N. Ismanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat perbedaan perkembangan kemampuan bahasa dan kemampuan sosial dari anak-anak usia prasekolah yang selama ibunya bekerja dititipkan di Tempat Penitipan Anak atau tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak tetapi dimasukkan ke Kelompok Bermain yang pada saat penelitian ini dilakukan baru belajar selama dua bulan. Pemilihan pokok permasalahan dengan memilih anak dari ibu yang bekerja, dilandasi dari adanya pemikiran bahwa pada saat ini jumlah ibu bekerja di Indonesia semakin meningkat, sedangkan pada sisi yang lain, kualitas tumbuh kembang anak usia prasekolah (balita) sangat menentukan kualitas anak tersebut di masa mendatang. Dapat dikatakan bahwa masa balita (usia prasekolah) adalah masa terpenting dalam perkembangan hidup seorang anak.
Penelitian dilakukan di Jakarta, tahun 1992 dengan melibatkan 76 anak usia prasekolah yang berusia 3 - 4 tahun dengan perincian: 38 orang anak dititipkan di Tempat Penitipan Anak Bina Balita Mitra, Sasana Balita Mekar, Taman Harapan Ibu dan 38 orang lainnya yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak. Ibu bekerja dari anak-anak tersebut yang berjumlah 76 orang juga menjadi subyek penelitian.
Disain penelitian yang dipilih adalah Ex Post Facto, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa/ komunikasi anak usia prasekolah adalah modifikasi dari Primary Progressive Assessment Chart (P-PAC) dan Pro gressive Assessment Chart I (PAC I). Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan sosial anak berupa rating scale yang diadaptasi dari Primary Progressive Assessment Chart (P-PAC) dan Progressive Assessment Chart I (PAC I). Sedangkan untuk menilai sikap ibu terhadap pekerjaan, digunakan alat ukur dalam bentuk "semantic scale" dan disusun berdasarkan aspek-aspek yang dihadapi dalam pekerjaan sesuai dengan pendapat Baruch, Barnett dan Rivers. Untuk menilai persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak, digunakan instrumen yang berbentuk "semantic scale" dan merupakan adaptasi dari teori yang dikemukakan Duvall dan Clarke-Stewart.
Teknik analisis data menggunakan teknik ANOVA untuk melihat perbedaan kemampuan Bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak dengan yang tidak dititipkan, serta untuk melihat perbedaan kemampuan sosialnya.
Sedangkan teknik korelasi Product Moment dari Pearson digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan antara: sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan bahasa anak usia prasekolah, sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan sosial anak usia prasekolah, persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan bahasa anak usia prasekolah, persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan sosial anak usia prasekolah, sikap ibu terhadap pekerjaan dengan persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak, kemampuan bahasa dengan kemampuan sosial anak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbedaan yang bermakna dalam kemampuan bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak dengan yang dimasukkan ke Kelompok Bermain, dengan kemampuan bahasa anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak lebih tinggi dari kemampuan bahasa anak yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak. Begitu juga dengan kemampuan sosialnya. Kemampuan sosial anak yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak dititipkan di Tempat Penitipan Anak.
Hubungan antara sikap ibu terhadap pekerjaan dengan kemampuan bahasa dan kemampuan sosial anak tidak terbukti secara signifikan dalam penelitian. Demikian juga hubungan antara persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik anak dengan kemampuan bahasa dan sosial anak, tidak terbukti secara signifikan.
Korelasi positif dan signifikan diperoleh pada hubungan antara sikap ibu terhadap pekerjaan dan persepsinya terhadap pendidikan anak.
Dari penelitian juga didapat hasil bahwa terdapat korelasi positif dan signifikan antara kemampuan berbahasa anak usia prasekolah dengan kemampuan sosialnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang menarik untuk didiskusikan lebih lanjut, antara lain bahwa anak usia prasekolah yang dititipkan di Tempat Penitipan Anak memiliki kemampuan yang lebih baik daripada anak seusianya yang hanya diasuh di rumah dan dimasukkan ke Kelompok Bermain selama ibu bekerja. Ini disebabkan karena adanya program pendidikan yang terarah, teratur sesuai dengan kebutuhan anak yang telah disusun di Tempat Penitipan Anak.
Tidak ditemukannya signifikansi keterkaitan sikap ibu terhadap pekerjaannya dengan Aspek-aspek Perkembangan Anak Usia Prasekolah khususnya dengan kemampuan anak usia prasekolah baik kemampuan bahasa, maupun kemampuan sosial anak, ternyata lebih dipengaruhi oleh positif tidaknya sikap ibu terhadap pekerjaannya, dan berhubungan dengan kepuasan yang diperolehnya dalam pekerjaannya. Seorang ibu yang merasa puas dapat mempertahankan kualitas pengasuhannya.
Diskusi mengenai tidak didapatnya keterkaitan antara sikap ibu terhadap perannya sebagai pendidik/pengasuh anak dengan aspek-aspek perkembangan anak usia prasekolah adalah bahwa proses perkembangan anak usia prasekolah yang menjadi sampel dalam penelitian ini dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di antaranya bahwa anak-anak tersebut mengikuti program-program prasekolah yaitu dititipkan di Tempat Penitipan Anak atau masuk ke Kelompok Bermain sebanyak tiga kali dalam seminggu selama ibu bekerja.
Keterkaitan antara sikap ibu terhadap pekerjaannya dengan sikap/ persepsi ibu terhadap perannya sebagai pendidik/ pengasuh anak memperkuat pemahaman akan kebenaran teori bahwa ibu yang mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya cenderung memiliki keadaan emosi yang stabil dan konsep diri yang lebih baik, sehingga dapat melakukan hubungan yang lebih hangat dengan anak-anaknya serta tanggapterhadap kebutuhan-kebutuhan anaknya.
Adanya hubungan yang bermakna antara kemampuan bahasa dan kemampuan sosial anak terlihat dalam penelitian ini. Dengan demikian makin diperkuatlah pemahaman teori Vygotsky yang dikutip Tough (1984) bahwa bahasa anak pada dasarnya bersifat sosial, karena bahasa berkembang dalam interaksi antara anak dengan orang lain.
Akhirnya dalam penelitian ini juga diberikan beberapa saran yang berguna bagi penelitian sejenis di masa mendatang. Saran antara lain adalah pada segi penyusunan instrumen yang baku mengenai Ibu bekerja dan berbagai aspek yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak balita (usia prasekolah). Perlu juga dilakukan penelitian sejenis dengan memperluas variabel penelitian. Untuk lebih menyempurnakan hasil dan kegunaan penelitian, khususnya dalam kaitannya dengan ibu pengganti, maka perlu dilakukan penelitian dengan melibatkan kelompok anak usia prasekolah yang hanya tinggal di rumah bersama ibu pengganti dan tidak dimasukkan ke salah satu institusi tertentu."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Asri Prahesti
"Pada masa sekarang ini di daerah perkantoran di Jakarta banyak bermunculan usaha jasa penitipan anak. Hal ini muncul karena peran ibu yang sudah bergeser, yaitu juga menjadi pencari nafkah dalam keluarga. Agar anak tidak terlantar, para orang tua yang bekerja kemudian menitipkan anak mereka di tempat penitipan anak yang ada di dekat kantor mereka. Namun demikian, masih banyak orang tua yang lebih suka menitipkan anak kepada keluarga dan/atau kepada pengasuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran pemasaran relasional dan teori perilaku terencana dalam membangun minat orang tua untuk berperilaku menitipkan anak di tempat penitipan anak, khususnya yang berada di daerah perkantoran.

Nowadays, child care services emerge near the business areas in Jakarta. The reason for that phenomenon is the shifting of mother?s role, from stay at home caretaker to family breadwinner. In order to ensure that their child would not be neglected, working parents sought the service of day care center near their office area. Despite the trend, there are still a lot of parents that choose to leave the children in the care of family members and/or personal nanny than to use the day care service. The object of this study is to identified the role of relationship marketing and the theory of planned behavior in building consumer interest in day care services located in the business areas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuntari D. Ludiro
"ABSTRAK
Pada hakekatnya setiap orang mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang sama, apakah is seorang pria atau wanita. Terutama dalam masyarakat modern dewasa ini, dimana wanita justru dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan, yang merupakan salah satu azas pemerataan sebagaimana dituju dalam Pelita III. Mendapat kesempatan untuk mewujudkan potensi-potensinya secara optimal sekarang ini merupakan kebutuhan dari tidak sedikit wanita Indonesia, juga dari mereka yang telah berumah tangga.
Namun meskipun ibu bekerja, perlu dipahami bahwa bagaimanapun hubungan antara orang-tua dan anak sangat penting artinya bagi perkembangan kepribadian anak. Sebab orang tuanyalah yang merupakan orang-orang pertama yang dikenal oleh anak. Melalui orang-tualah ia mendapatkan kesan-kesan pertama tentang dunia luar. Banyak yang bisa dilakukan oleh ibu terutama untuk merangsang perkembangan intelektual anak sebelum mereka masuk sekolah. Sejak permulaan abad ke 20 teori-teori psikologi menekankan pentingnya lima tahun pertama dari kehidupan manusia bagi perkembangan kepribadiannya. Dasar-dasar pembentukan kepribadian ditentukan oleh apa yang dialami serta dihayati dalam 5-6 tahun pertama ini. Yang masih kurang disadari ialah bahwa lima tahun pertama ini juga sangat penting dan menentukan perkembangan mental seorang anak dan betapa pentingnya peranan ibu dalam periode usia ini. Motivasi bekerjanya seorang wanita atau ibu rumah tangga memang beragam, tetapi apapun motivasinya akan berpengaruh terhadap anak balitanya.
Penelitian ini bertolak pula dari keinginan kami untuk mengetahui beberapa hal penting sehubungan dengan bekerjanya wanita yang telah berkeluarga yakni; bagaimana pola kerja ibu (dalam hal ini karyawati dan staf pengajar wanita Universitas Indonesia), pola interaksi ibu dan anak balitanya, serta masalah pengasuhan anak oleh ibu maupun pengasuh anak. Selain itu, karena dalam beberapa tahun terakhir ini mulai di kenal pula bentuk bantuan untuk ibu-ibu bekerja berupa Tempat Penitipan Anak, maka penelitian ini juga ingin mengungkapkan pendapat/pandangan responden tentang kemungkinan adanya alternatif tersebut. Metodologi penelitian yang dipergunakan bersifat Deskriptif, dengan mengambil responden karyawati serta staf pengajar FISIP, Psikologi dun Rktorat UI.
Responden penelitian ini terlihat mempunyai keterikatan emosional yang besar dengan anak-anak balitanya, menyadari pentingnya peranan mereka yang dominan terhadap pengasuhan anak balitanya serta pentingnya pengasuh pengganti selama ibu bekerja. Penelitian ini juga mengungkapkan interaksi yang terjadi antara ibu dengan anak balitanya disela-sela kesibukannya bekerja. Ternyata bahwa interaksi yang terjadi cukup intensif, serta mencakup kebutuhan sehari-hari anak balitanya. Tempat Penitipan Anak di tempat bekerja tampaknya juga merupakan alternatif yang mulai dirasakan kebutuhannya, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Al Aida Dinasari
"Dan seperti yang dikemukakan oleh galileo, bahwa kita hanya dapat membantu anak dalam menemukan diri mereka sendiri dengan membimbing, memahami, dan mengerti anak serta mempersiapkan lingkungan yang responsif bagi anak untuk meragsang pertumbuhan kreativitasnya. Karena bakat kreativitas sesungguhnya dimiliki oleh setiap anak. Jadi kebutuhan akan lingkungan yang responsif adalah essensial dan mutlak dalam proses perkembangan intelegensi seseorang dan akan merupakan dasar dari awal pertumbuhan kreativitas.
Oleh sebab itu diharapkan ruang-ruang untuk pengembangan kreativitas anak harus sesuai dengan kebutuhan anak dan mencerminkan kebebasan psikologis sehingga anak- anak akan lebih leluasa mengembangkan potensi-potensi yang ada pada dirinya.
Telaah tentang pengaruh ruang terhadap kreativitas anak dengan meninjau tempat anak selain di rumah dan sekolah, yaitu sebuah sanggar atau yang telah menjadi trend saat ini yaitu Tempat Penitipan Anak, bagaimanakah tempat-tempat tersebut menyediakan ruang bermain dan belajar untuk anak dan sejauh apa pengaruhnya terhadap perkembangan kreativitas anak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S50162
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Handayani Putri Nugroho
"ABSTRAK
Perilaku prososial sangat penting untuk dimiliki anak karena keberadaaan
perilaku ini menentukan hubungan sosial dan kualitas perkembangan sosial
anak. Salah satu perilaku prososial yang perlu dimiliki adalah kerjasama
(cooperation). Anak-anak biasanya secara spontan dapat bekerjasama mulai
dari umur 3-3 tahun. Namu semakin mereka dewasa, perilaku ini seringkali
terinferensi dengan keinginan untuk menang dalam kompetisi sehingga
perilkau kerjasama ditinggalka (Madsen, 1979 dalam Dworetzky, 1990).
Tempat Penitipan Anak (day-care/TPA) adalah salah satu bentuk alternatif
pengasuhan anak untuk mereka yang kedua orang tuanya mencari nafkah.
Peneliti bertujuan untuk melihat prevalensi perilaku kerjasama dalam
situasi kompetitif dan kompetitif pada anak-anak yang diasuh di TPA untuk
menjawab pertanyaan apakah anak-anak TPA ini belum dapat bekerja sama
atau sudah dapat, namun terinterferensi dengan kompetisi.
Eksperimen disusun dengan membagi anak ke dalam triads berdasarkan
sosiometri dan preferensi warna. Sosiometri anak ditentukan dengan
menggunakan Peer Rating Scales (Asher, 1979 dalam Rao & Stewart, 1999).
Kemudian secara random tiap kelompok ditentukan menjadi kelompok
kompetitif dan non-kompetitif. Tiap anak dalam triads diberikan 2 buah
krayon yang warnanya berbeda dan mereka diinstruksikan untuk menggambar
dengan menggunakan lebih dari dua warna. Dalam situasi kompetitif,
dijanjikan hadiah bagi satu oran pemenang.
Seluruh sesi direkam dengan handycam dan di-rate untuk di
klasifikasikan menjadi 5 ranah interaksi: kerjasama aktif (dua anak berinisiatif
bekerjasama), kerjasama pasif (anak saling tukar-menukar krayon tanpa
didahului negosiasi apapun)., Other Oriented Pasif/Self-Oriented Aktif (salah
satu anak mengambil krayon milik temannya tanpa meminjamkan kepada
temannya tersebut), Other Oriented Aktif/Self-Oriented Pasif (salah satu anak
meminjamkan krayonnya kepada temannya tanpa diminta dan tanpa
meminta/mengharapkan untuk dapat meminjam juga) dan Apatis (menolak
untuk meminjamkan/meminjam pada anak lain).
Data penelitian dihitung dengan Fisher Exact's Test. Hasil dari penelitian
adalah dari kelima ranah interaksi ini, hanya perilaku kerjasama aktif yang
muncul lebih banyak secara siginifikan dalam situasi non-kompetitif
dibandingkan dengan situasi kompetitif."
1999
S2735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eugenia Marianne Russiav
"Latar Belakang: Pertumbuhan anak merupakan suatu indikator kesehatan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor internal dan eksternal. Studi mengenai efek pendidikan anak usia dini terhadap pertumbuhan anak masih sangat sedikit.
Metode: Riset ini menggunakan metode potong lintang dengan menganalisa kecepatan pertumbuhan tinggi, berat badan, dan lingkar kepala anak di kelompok bermain dan penitipan anak Taman Pengembangan Anak Makara, Universitas Indonesia, Depok selama enam(6) bulan atau antara bulan Mei 2016 dan November 2016. Kuesioner mengenai status kelahiran anak dan keterlibatan orang tua diberikan kepada orangtua subyek. SPSS versi 20 dengan Chi square, Fishers exact tes, T-test tidak berpasangan, dan uji Mann-Whitney digunakan untuk menganalisa data.
Hasil: Kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan di kelompok bermain dan tempat penitipan anak TPA Makara mempunyai perbedaan signifikan (p=0.001).
Kesimpulan: Terdapat perbedaan signifikan yang bermakna dan asosiasi antara kecepatan pertumbuhan berat dan tinggi badan dengan program (kelompok bermain dan penitipan anak) TPA Makara.

Background: Child growth have shown to be an important health indicator which can be affected by various factors, such as internal and external factors. Only few studies have been conducted regarding the effect of early childhood education on child growth.
Method: This research applied cross-sectional study method by analyzing the height, body weight, and head circumference growth velocity of children in playgroup and daycare of Taman Pengembangan Anak Makara, Depok in six (6) months period or between May 2016 and November 2016. Questionnaires about child birth status and parent involvement are given to the subjects parents. SPSS 20th version with Chi-square, Fishers exact test, unpaired T-test, and Mann-Whitney test were used to analyze the data.
Result: Children weight and height growth velocities in playgroup and daycare of TPA Makara show significant difference (p = 0.001).
Conclusion: There is a significant difference and association between weight and height growth velocity and TPA Makara program (playgroup and daycare).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>