Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 213009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nina Rosdiana
"Stroke merupakan suatu kondisi defisit neurologis yang diakibatkan oleh penurunan suplai oksigen ke dalam jaringan otak. Terdapat berbagai macam kecacatan yang ditimbulkan oleh stroke, salah satu diantaranya adalah dysarthria. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Nonspeech-Oralmotor Therapy: blowing pipe terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien stroke dengan dysarthria. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan case-control design dengan melibatkan 20 responden pada masing-masing kelompok (perlakuan dan kontrol) yang didapat dari RSU Kota Banjar, RSUD Ciamis dan RSU Kota tasikmalaya.
Analisis bivariat menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan latihan Nonspeech-oralmotor therapy: blowing pipe terhadap kemampuan komunikasi verbal pasien stroke dengan dysarthria (p=0,832) namun dari hasil analisis perbedaan mean pada kedua kelompok didapatkan adanya peningkatan sebanyak 14 poin pada kelompok perlakuan, sementara kelompok kontrol terdapat peningkatan sebanyak 11,3 poin. Dengan demikian latihan ini dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan dalam melatih pasien meningkatkan kemampuan komunikasi verbal.

Stroke is a condition of neurological deficits caused by decreased oxygen supply to the brain tissue. There are various kinds of disabilities caused by stroke, one of them is dysarthria. This study aims to look at the influence Nonspeech-Oralmotor therapy: blowing pipe towards verbal communication ability of stroke patients with dysarthria. The design of this research was a quasi experiment with casecontrol design involving 20 respondents in each group (treatment and control) which obtained from the Banjar, Ciamis and Tasikmalaya general hospital.
Bivariate analysis indicated no significant effect of exercise NonSpeech-oralmotor Therapy: blowing pipe on verbal communication abilitiy of stroke patients with dysarthria (p = 0.832) however the results of the analysis of differences in both groups, there was an increase of mean 14 points on the treatment group, while the control group there was an increase of 11.3 points. Thus, this exercise can be used as a nursing intervention in training patients to improve verbal communication ability.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T29793
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amila
"Afasia motorik adalah kesulitan dalam mengkoordinasikan pikiran, perasaan dan kemauan menjadi simbol bermakna dan dimengerti oleh orang lain dalam bentuk ekspresi verbal dan tulisan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengaruh pemberian komunikasi dengan AAC terhadap kemampuan fungsional komunikasi dan depresi pada pasien stroke dengan afasia motorik. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan pendekatan post test non equivalent control group pada 21 responden yang terbagi menjadi 11 orang kelompok kontrol dan 10 orang kelompok intervensi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata kemampuan fungsional komunikasi antara kelompok kontrol dengan intervensi dengan nilai p > 0.05 (p = 0.542 pada α = 0.05), tetapi terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata depresi antara kelompok kontrol dan intervensi dengan nilai p< 0.05 ( p = 0.022 pada α = 0.05). Berdasarkan gambaran hasil penelitian ini, maka pemberian komunikasi dengan AAC dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk memfasilitasi komunikasi sehingga dapat menurunkan depresi pada pasien stroke dengan afasia motorik.

Motor aphasia is difficulty in coordinating the thoughts, feelings and desires into meaningful symbols and understand in form of verbal expression and writing. The purpose of this study was to know the influence of conducting communication by AAC to the communication functional ability and depression for stroke patients with motor aphasia. The study design used is quasi experiment by approaching post test non equivalent control group for 21 respondents consist of 11 people of control group and 10 people of the intervention group.
The results showed that no significant difference in the average communication functional ability between the control group and intervention group with p values > 0.05 (p = 0.542 at α = 0.05), but there were significant differences between the average depression of control and intervention group with p values < 0.05 (p = 0.022 at α = 0.05). Based on the results of study, the giving of communication by AAC could be one of the nursing intervention for facilitating communication that will decrease depression to the stroke patient with motor aphasia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T29939
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Fatkhurrohman
"Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak disebabkan karena gangguan terjadinya peredaran darah otak yang dapat menyebabkan berbagai defisit neurologik diantaranya adalah defisit motorik berupa hemiparesis. Penanganan hemiparesis adalah meningkatkan fungsi motorik, mencegah kontraktur dan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh latihan Motor Imagery: visual terhadap kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke dengan hemiparesis di RSUD Kota Bekasi.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment pre dan post test design dengan kelompok kontrol. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 22 responden yang dipilih dengan tehnik consecutive sampling. Sampel dibagi menjadi kelompok perlakuan sebanyak 11 responden yang diberikan penanganan standar rumah sakit dan latihan Motor Imagery : visual 3x sehari selama 7 hari dan kelompok kontrol sebanyak 11 responden yang diberikan penanganan standar rumah sakit tanpa diberikan tambahan latihan Motor Imagery : visual. Evaluasi penelitian ini dilakukan pada hari pertama dan kedelapan untuk kedua kelompok tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan kekuatan otot lengan dan kaki meningkat (p=0,000) secara signifikan setelah diberikan latihan. Hal ini berarti latihan Motor Imagery : visual berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke dengan hemiparesis. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penggunaan latihan ini sebagai salah satu intervensi perawat dalam asuhan keperawatan pasien stroke.

Stroke is a brain dysfunction that occurs due to sudden interruption of blood circulation of the brain resulting in a variety of neurologic deficits include motor deficits of hemiparesis. Management of hemiparesis is to improve motor function, prevent contractures and complications. The aims of this study is to identify the effect of Motor Imagery : visual exercise on limb muscle strength in stroke patients with hemiparesis at RSUD Bekasi of City.
This study used research designs Quasi Experiment pre and post test design with control group. The number of samples in this study were 22 respondents selected by consecutive sampling technique, divided into treatment groups of 11 respondents who have given standard hospital treatment and Motor Imagery : visual exercises three times a day within 7 days and a control group of 11 respondents who have given standard hospital treatment without any additional training Motor Imagery : visual. Evaluation research was done on the first day and the eighth for the two groups.
The result showed that the strength of arm and leg muscles increased (p = 0.000) significantly after given training. This means the Motor Imagery : visual exercises influence on an increase in limb muscle strength in stroke patients with hemiparesis. This study recommends the need to conduct this exercise as an intervention in nursing care of stroke patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Hasnita Dewi
"Stres psikologis mengacu pada hubungan antara seseorang dan lingkungan yang dinilai oleh seseorang berlebihan atau melampaui kemampuannya, membahayakan kesejahteraan orang tersebut. Stress orang tua dalam membesarkan anak menimbulkan kesulitan tersendiri bagi orang tua khususnya ibu. Adapun penulisan Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran hasil penerapan praktik berbasis bukti pada pengelolaan stres pengasuhan melalui asuhan keperawatan Ibu N di RT 02 RW 02, Kelurahan Jatijajar. Metode penelitian yang digunakan adalah case study. Terapi Meditasi Mindfulness diberikan selama 7 kali dengan disertakan pemantauan tekanan darah yang dilakukan sebelum dan setelah diberikan meditasi mindfulness. Hasil dari intervensi terapi meditasi Mindfulness, yaitu pada saat kunjungan pertama stres pengasuhan (skor 90) dengan menggunakan parenting stress index yang memiliki 3 kategori yaitu (1) rendah: <72; (2) sedang: 72 – 102; (3) tinggi : ≥102 kategori rendah, sedangkan setelah dilakukanya meditasi Mindfulness selama 7 kali skor stres pengasuhan menjadi 80 kategori sedang. Selama 7 kali dilakukan meditasi Mindfulness

Psychological stress refers to a relationship between a person and the environment that is valued by a person excessively or beyond his or her capabilities, endangering the person's well-being. Parental stress in raising children creates its own difficulties for parents, especially mothers. The aim of writing this scientific paper is to provide an overview of the results of implementing evidence-based practices in managing parenting stress through Mrs. N's nursing care in RT 02 RW 02, Jatijajar Village. The research method used is a case study. Mindfulness Meditation Therapy was given 7 times with blood pressure monitoring included before and after being given mindfulness meditation. The results of the Mindfulness meditation therapy intervention, namely at the first visit parenting stress (score 90) using the parenting stress index which has 3 categories, namely (1) low: <72; (2) moderate: 72 – 102; (3) high: ≥102 low category. whereas after carrying out Mindfulness meditation for 7 times the parenting stress score was 80 in the medium category. Do Mindfulness meditation 7 times"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Annisa
"

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan terapi pada anak. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang tua yang aktif terlibat dalam proses terapi anak cenderung memiliki anak yang menunjukkan perubahan signifikan dalam terapi. Sebagian besar orang tua memulai terapi untuk anak dengan ekspektasi tertentu yang dapat menghambat atau meningkatkan proses dan hasil terapi pada anak. Beberapa penelitian pada populasi dewasa menemukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil terapi diantaranya ekspektasi dan aliansi terapeutik. Akan tetapi, peneliti tidak menemukan banyak penelitian yang menguji hubungan antara ekspektasi orang tua dan aliansi terapeutik terhadap hasil terapi pada anak, terutama di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekspektasi orang tua terhadap hasil terapi pada anak melalui aliansi terapeutik sebagai mediator. Partisipan dalam penelitian ini adalah 83 orang tua dari anak yang berusia 1-16 tahun yang sedang menjalani terapi di klinik psikologi di wilayah Jabodetabek. Guna mengukur variabel yang diteliti, peneliti menggunakan instrumen penelitian meliputi Parent Expectancies for Therapy (PETS), Working Alliance Inventory-Short Revised (WAI-SR), dan Outcome Rating Scale (ORS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi orang tua secara tidak langsung mempengaruhi hasil terapi pada anak melalui aliansi terapeutik.


Parents play a significant role in children's therapy outcomes. Many studies indicated that parents who engage actively in their children's therapy process tend to have children who make a significant improvement in their therapy. Most parents usually start therapy for their children with certain expectations that can either hinder or enhance the process and outcome of their children's therapy. Several studies on adults indicated factors contribute to the outcome of therapy: expectations and therapeutic alliance. Unfortunately, the researcher could not find many studies investigating the relationship between parental expectation and therapeutic alliance toward the outcome of children's therapy, especially in Indonesia. Thus, this study aims to investigate the effect of parental expectations toward therapeutic outcomes in children through a therapeutic alliance as a mediator. The participants were 83 parents of children between the ages of 1 to 16-year- old, who is undergoing therapy in Jabodetabek. In order to measure the variable being studied, the researcher used the following measuring tools: Parent Expectations for Therapy (PETS), Working Alliance Inventory-Short Revised (WAI-SR), and Outcome Rating Scale (ORS). The results of the study indicated that therapeutic alliance mediated parents' expectation toward children’s therapy outcomes.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wahyuningsih
"Peran Ekspektasi Orang Tua dalam Memoderasi Hubungan antara Parenting Self-Efficacy dan Hasil Terapi Anak = The Role of Parental Expectation in Moderating the Relationship Between Parenting Self-Efficacy and Children’s Therapy Outcome"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Widiastuti
"Di Indonesia diperkirakan 1% - 2% penduduk atau sekitar dua sampai empat juta jiwa mengalami masalah kesehatan jiwa. Gangguan jiwa tidak langsung berdampak terhadap kematian, tetapi akan menimbulkan penderitaan yang mendalam bagi individu dan keluarga seperti timbulnya masalah finansial, ketakutan, perasaan bersalah, rasa malu, gangguan aktivitas sehari-hari, gangguan hubungan sosial dan gangguan fisik. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa perlu memadia, Salah satu caranya adalah terapi keluarga triangles. Terapi keluarga triangles adalah terapi keluarga yang dilakukan dengan melibatkan keluarga, klien dan petugas kesehatan untuk menyelesaikan masalah keluarga.
Tujuan penelitian: menjelaskan pengaruh terapi triangles terhadap kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.
Metode penelitian: quasi eksperimen dengan penerapan terapi triangles. Analisis yang digunakan dependen dan independent sample t-Test, dan chi-square. Penelitian dilakukan di RSJ Bandung terhadap 48 klien yaitu 24 orang mendapat terapi keluarga triangles dan 24 orang tidak mendapat terapi keluarga triangles.
Hasil penelitian ditemukan bahwa terapi triangles meningkatkan kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga secara bermakna. Kemampuan pengetahuan dan psikomotor keluarga yang mendapat terapi keluarga triangles lebih tinggi secara bermakna daripada keluarga yang tidak mendapatkan terapi keluarga triangles.
Rekomendasi hasil penelitian terapi keluarga triangles dijadikan Salah satu terapi spesialis pada keluarga yang mempunyai anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T22877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anjas Surtiningrum
"Klien isolasi sosial memiliki jaringan sosial yang kecil, sehingga klien membutuhkan suport sistem yang mendukung terbentuknya jaringan sosial yang kondusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi suportif terhadap peningkatan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian quasi experimental, pre-post test with control group. Tempat penelitian di RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang. Sampel penelitian adalah seluruh klien isolasi sosial yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh terapi suportif yang signifikan terhadap perubahan kemampuan bersosialisasi klien isolasi sosial pada kelompok intervensi. Disarankan terapi suportif digunakan sebagai terapi keperawatan dalam merawat klien isolasi sosial.

Social isolation's clients has a narrow space of social network that make them need a support system which supports the creation of a conducive social networks. The purpose of this study was to determine the effect of supportive therapy toward the increase of social ability of social isolation's clients. This research conducted a quasi-experimental, pre-post test with control group design. Research site was at Regional Mental Health Hospital dr. Amino Gondohutomo Semarang. The samples were all clients of social isolation who met the inclusion criteria. Result showed that there was a significant effect of supportive therapy to client's social skill ability in the intervention group. The recommendation of this study that can be applied for the next research was a supportive therapy for the social isolation's clients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cole, Kris
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1997
302.2 COL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gamble, Teri Kwal
New York: Random House, 1983
302.2 GAM c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>