Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dalimunthe, Budiman Ashari
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S6806
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Karakteristik individu, dan Pasar Kerja terhadap Motivasi dalam memilih Kejuruan di Balai latihan Kerja. Selain itu juga untuk melihat hubungan antara sub-sub variabel dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua yang dilihat dari aspek pendidikan, pekerjaan dan Ekonomi orang tua, Karakteristik Individu; aspek pendidikan dan pengalamannya dan Pasar Kerja; adanya informasi kesempatan kerja, tersediannya lapangan kerja dan kesempatan kerja yang dapat diperoleh dengan Motivasi peserta pelatihan dalam memilih kejuruan di Balai Latihan Kerja. Untuk mengetahui beberapa hal tersebut di atas, sampel yang diambil untuk penelitian sebanyak 64 orang peserta pelatihan dan berbagai kejuruan, yaitu Tata Niaga, Listrik, Otomotif dan Teknologi Mekanik.
Pembahasan yang mengacu pada data hasil penelitian yang menggunakan Personal Computer program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10.0, maka dapat disimpulkan bahwa dilihat dari frekuensi hasil jawaban menggambarkan, faktor Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor yang paling dominan. Sedangkan melalui analisis hubungan ditemukan bahwa hubungan antara Status sosial ekonomi orang tua dengan Motivasi dalam memilih kejuruan bersifat sedang. Sementara itu hubungan antara Karakteristik individu dan pasar kerja, menunjukkan hubungan yang sangat rendah.
Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut, agar peserta pelatihan memiliki motivasi yang tinggi terhadap kejuruan-kejuruan yang ditawarkan oleh Balai Latihan Kerja, maka dalam menyelenggarakan pelatihan, Balai Latihan Kerja perlu memperhatikan hal-hal berikut ini; meningkatkan kerjasama dengan swasta, meningkatkan kualitas instruktur, fasilitas latihan kerja dan memperbaiki sistem rekrutmen peserta pelatihan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Sunardi
"Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat telah membuat perubahan besar pada karakteristik dunia kerja, di mana tingkat persaingan menjadi semakin ketat dan basis kompetensi tidak lagi bersandar hanya pada kekuatan fisik semata. Untuk itu, dibutuhkan manusia yang mau dan mampu belajar agar memiliki kompetensi individual yang tinggi, sehingga memiliki karakter sikap dan prilaku yang relatif stabil ketika menghadapi suatu situasi di tempat kerja.
Organisasi pembelajar diartikan sebagai organisasi yang mampu belajar, yaitu organisasi yang memiliki keinampuan untuk selalu memperbaiki kinerjanya secara berkelanjutan, karena adanya transformasi pengetahuan di antara anggota organisasi. Proses transformasi tersebut bertumpu pada 5 disiplin, yaitu : keahlian pribadi (personal mastery), model mental (mental models), visi bersama (shared vision), pembelajaran tim (team learning) dan berpikir sistem (system thinking). Kelima disiplin tersebut dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan kualitas belajar suatu organisasi, semakin besar nilai korelasi berarti semakin efektif proses transformasi pengetahuan dan individu menjadi pengetahuan tim dan organisasi. Oleh karena itu, penerapan konsep organisasi belajar diyakini dapat menjadi suatu strategi untuk memberdayakan SDM aparatur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pemberdayaan SDM aparatur, khususnya pada BLKI Pasar Rebo Jakarta dilihat dari pendekatan konsep organisasi pembelajar. Sampel penelitian adalah pegawai di Iingkungan BLKI Pasar Rebo sebanyak 81 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi organisasi pembelajar tidak menjadi pilihan BLKI Pasar Rebo dalam memberdayakan SDM aparaturnya. Hal ini ditunjukkan oleh data statistik deskriptif nilai rata-rata dan nilai korelasi antar disiplin belajar yang relatif rendah.
Kondisi ini disebabkan, karena adanya hambatan yang datang dari individu dan kelompok, hambatan infrastruktur dan kurangnya dukungan pimpinan, sehingga belum tersedia media untuk tumbuhnya budaya belajar, Untuk menjadi organisasi pembelajar diperlukan komitmen yang kuat dari unsur pimpinan. Untuk itu, disarankan agar pimpinan BLKI mau menjadi pimpinan yang mau belajar (learning)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barkah Sunarjo
"BLK Idustri Singosari Malang dengan Politeknik Negeri Malang dan BLK Industri Pasar Rebo Jakarta dengan Politeknik Negeri Jakarta telah menyelenggarakan kerjasama pendidikan dan pelatihan teknisi jenjang Diploma III. Tujuan kerjasama ini adalah untuk menyiapkan dan mengisi tenaga kerja profesional tingkat menengah pada masa mendatang dan dalam menghadapi era globalisasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana hubungan kompetensi teori, indeks prestasi akhir, jumlah jam kehadiran (presensi) dan usia mahasiswa dengan kompetensi praktek mahasiswa secara parsial maupun simultan, selain itu, dapat diketahui pula perbedaan kelima variabel di kedua BLKI tersebut.
Penelitian ini merupakan deskriptif korelasional yang bersifat ex-post facto sedang lokasi penelitian adalah BLKI Singosari Malang dan BLKI Pasar Rebo Jakarta, sedangkan sebagai subyek penelitian seluruh mahasiswa politeknik angkatan pertama yang lulus tahun 2000 dan mengikuti uji kompetensi sejumlah 95 orang, karena itu penelitian ini disebut juga "panelitian populasi".
Perolehan data seluruh variabel menggunakan metode dokumentasi memakai data skunder. Adapun teknik analisis data yang dipakai adalah "correlation analisis" untuk melihat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara parsial, untuk melihat perbedaannya dengan "mean analisis", sedangkan "multiple regression stepwise" digunakan melihat prediksi hubungan semua variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Pada uji signifikansi koefisien korelasi, taraf signifikansi yang digunakan a 5%, yang diolah dengan program (computer SPSS versi 10.0.)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara variabel kompetensi teori, indek prestasi akhir, presensi dan usia mahasiswa denganlterhadap kompetensi praktek secara regresi stepwise hanya indek prestasi akhir saja yang ada hubungan signifikan dengan nilai R = 0.225 (koefisien stadar Beta) dan kontribusinya rendah yaitu 5 %. Sehingga perlu hati-hati dalam mempredeksi nilai prestasi akhir diploma III. Sedangkan untuk nilai kompetensi teori, jumlah jam kehadiran / presensi dan usia mahasiswa tidak ada hubungan yang signifikan.
Nilai rerata kompetensi praktek (78.25) dan indek prestasi (2.70) mahasiswa di BLKI Pasar Rebo lebih tinggi bila dibandingkan dengan hasil yang dicapai mahasiswa BLKI Singosari, dan hasil korelasinya pun tidak ada yang signifikan. Sedangkan di BLKI Singosari nilai rerata yang menonjol adalah kompetensi teori (65.53) dan sangat signifikan terhadap kompetensi praktek."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Mulyadi
"Kemampuan sektor formal dalam menyerap tenaga kerja di perkotaan sangat terbatas. Keadaan ini mendorong pemerintah melakukan program revitalisasi balai latihan kerja di seluruh Indonesia, dengan tujuan memberikan keterampilan kepada calon tenaga kerja agar dapat berusaha secara mandiri di sektor informal. Artinya di masa mendatang keberadaan sekolah kejuruan dan balai latihan kerja menjadi sangat strategis dalam mengentaskan pengangguran di perkotaan. Persepsi warga kota mengenai pengaruh promosi, lokasi, jenis pelatihan, dan nilai tambah terhadap minat mereka dalam memanfaatkan aset balai latihan kerja diteliti dengan menggunakan kuesioner yang disebar di enam kecamatan di wilayah Kotamadya Jakarta Utara.
Analisa tabulasi silang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara promosi, lokasi, jenis pelatihan, dan nilai tambah terhadap minat. Analisa tersebut juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pandangan warga kota sebagai pengguna dan bukan pengguna balai latihan kerja mengenai promosi, lokasi, jenis pelatihan, dan nilai tambah terhadap minat mereka dalam memanfaatkan aset balai latihan kerja. Bagi pengguna balai latihan kerja, promosi, lokasi, jenis pelatihan dan nilai tambah tidak mempengaruhi minat mereka dalam memanfaatkan aset BLKD Jakarta Utara.
Selanjutnya bagi bukan pengguna balai latihan kerja, lokasi dan nilai tambah mempengaruhi terhadap minat mereka dalam memanfaatkan aset BLKD Jakarta Utara, sedangkan promosi dan jenis pelatihan tidak mempengaruhi minat mereka dalam memanfaatkan aset BLKD Jakarta Utara. Terdapat perbedaan pandangan antara warga kota sebagai pengguna dan bukan pengguna balai latihan kerja mengenai variabel promosi, lokasi, jenis pelatihan, dan nilai tambah terhadap minat mereka dalam memanfaatkan aset BLKD Jakarta Utara, pengaruh signifikan berasal dari lokasi dan nilai tambah.

Capacity of formal sector to employ workers in urban areas is very limited. This situation has encouraged the government to conduct a revitalization program of work training centers all over Indonesia, with purpose to provide skills to prospective workers in order to be able to work independently in informal sector. This means that, in the future, the existence of vocational schools and work training centers becomes very strategic in alleviating unemployment in urban areas. City residents? perception about the effect of promotion, location, type of training, and value added on their interest in utilizing assets of work training centers is examined using questionnaires distributed in six districts within the Municipality of North Jakarta.
Cross tabulation analysis is used to find out the effect of promotion, location, type of training, and value added on interest. The analysis is also used to find out the existence or non existence of different view of city residents as users and non users of work training centers with respect to the effect of promotion, location, type of training, and value added on their interest in utilizing the assets of work training centers. For users of work training centers, promotion, location, type of training and value added do not influence their interest in utilizing the assets of BLKD (Regional Work Training Centers) of North Jakarta.
Further, for non users of work training center, location and value added affect their interest in utilizing the assets BLKD of North Jakarta, while promotion and type of training do not influence their interest in utilizing the assets of BLKD of North Jakarta. There is a different point of view between city residents as users and non users of work training centers with respect to the effect variables of promotion, location, type of training, and value added on their interest in utilizing the assets of BLKD of North Jakarta; the significant effect is from location and value added."
2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shaomi Safitri
"Tujuan pelatihan memberikan keterampilan bagi peserta melalui lembaga pendidikan informal, tesis ini membahas peran BLK dalam proses pelatihan serta faktor yang mempengaruhi selama pelatihan. Terdapat lima komponen dalam pelatihan: Sasaran Pelatihan, Pelatih, Bahan-bahan Latihan, Metode Latihan dan Peserta Pelatihan dimana masing-masing komponen tersebut saling melengkapi satu sama lain. Selama pelatihan di temukannya komponen yang mempengaruhi pelatihan berlangsung diantaranya Bahan-bahan latihan yang sudah tidak relevan dan kurangnya motivasi peserta untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

The purpose of training provides the skills for participants through educational institutions informal. There are five components in the target training: Target Training, Training Materials, Trainer, Methods of Training and Trainee, where each of the components complement each other. During training takes place that effects components which are, the training materials are not relevant, and the lack of motivation of participants to get a better job.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswatiningsih MB
"Instuktur latihan kerja merupakan jabatan fungsional atau merupakan suatu profesi, oleh karena itu di dalam penyelenggaraan pelatihan di BLK, peranan dan kedudukan instruktur latihan kerja cukup strategis. Tolok ukur yang sering dijadikan indikator keberhasilan pelatihan utamanya di dalam menyiapkan dan meningkatkan tenaga terampil di bidangnya seperti yang dipersyaratkan oleh pasar kerja adalah kualitas dari instruktur mengemukakan instruktur dapat dikatakan berkualitas apabila instruktur tersebut (1) mempunyai kemampuan profesional, (2) mempunyai upaya-upaya profesional, (3) waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profesional, (4) kesesuaian antara keahlian dengan pekerjaannya_ Artinya untuk menjadi seorang instruktur latihan kerja yang berkualitas maka, instruktur harus kompeten di bidangnya yaitu pelatihan. Oleh karena itu mensyaratkan bahwa instruktur latihan kerja harus mampu melaksanakan tugastugas pokoknya sebagai instruktur latihan kerja.
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran sejauhmana instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo telah melaksanakan tugas-tugas pokok sebagai instruktur latihan kerja dalam pelaksanaan program pelatihan. Fokus penelitian ini adalah tugas-tugas pokok yang dilaksanakan instruktur latihan kerja kejuruan listrik. Metode yang digunakan adalah analisa data kualitatif deskriptif yaitu mendeskripsikan kualitas instruktur latihan kerja kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo.
Hasil temuan penelitian ini adalah gambaran mengenai instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo pada umumnya belium melaksanakan seluruh tugas-tugas pokoknya sebagai instruktur. Hal ini tercermin hanya empat butir tugas pokok yang telah dilaksanakan dari tiga belas butir-harus dilaksanakan. Ini mencem-iinkan bahwa instruktur kejuruan listrik di BLKI Pasar Reba masih rendah kualitasnya. Rendahnya kualitas instruktur akan berpengaruh terhadap keterampilan yang diberikan kepada siswa peserta program latihan sehingga tujuan program pelatihan tidak tercapai. Dengan kata lain kualitas keterampilan siswa peserta program pelatihan kejuruan listrik di BLKI Pasar Rebo rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Ariyanto
"Pada penelitian ini, permasalahan yang dikemukakan pada faktor-faktor yang berperan dalam profesionalitas instruktur yang terdapat di BLKI Pasar Rebo dan BLKI Tangerang yaltu karakteristik (pendidikan dan masa kerja) dan pelatihan yang dihubungkan derigan profesionalitas instruktur.
Tujuan penektian ¡ni untuk mengetahui, menjelaskan dan membandingkan seberapa jauh hubungan karakteristik (pendidikan, dan masa kerja) dengan profesionalitas instruktur, untuk mengetahui, menjelaskan dan membandingkan seberapa jauh hubungan petihan dengan profesionalitas instruktur; untuk mengetahul, menjelaskan dan membandingkan seberapa jauh hubungan karakieristik (pendidikan, dan masa kerja) dan pelatihan secara bersama-sama dengan profesion alitas instruktur.
Metode penelitian dengan jenis penelitian kuantitatif ini, dilakukan dengan pendekatan survai, poputasi dan sampel, pengukuran variabel dan analisis melalui regresi beganda. Pemrosesan dibantu dengan penggunaan software program SPSS versi 10.
Pembahasan dan hasil digunakan metode forward, masing-masing vanabel diuji korelesasinya. Skor koefisien variabel pendidikan sebesar 0,487 dengan persamaan regresi Ý = 5,441 + 1,780 X1. Skor koefrsien vanabel pendidikan sebesar 0,397 dengan persamaan regresi Ý = 5,441 + 0,257 X2.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positip antara pendîdikan dengan profesionalitas dengan skor koefisien sebesar 0,487. Terdapat hubungan positip antara masa kerja dengari profesionalitas dengan skor koefisiensi sebesar 0,397. Pendklikan dan masa keqa secara bersama sama berpengaruh terhadap profesionalitas. ¡ni dibuktikan pada uji ANOVA atau F test, didapat F hitung sebesar 24,506 dengan tingkat signdikansi 0,000. Pelatihan tidak berperan da?am profesionatitas instruktur didasarkan pada besaran t (hitung) terkecil selanjutnya dikeluarkan vanabel pelatthan dengan besaran t hitting variabel pelatihan sebesar 0,707 dengan tingkat signifikansi 0,482, karena probabilitas jauh di atas 0,05.
Saran pertu adanya penyesuaian dengan analisa kebutuhan program Peatihan yang dapat diikuti oleh instruktur, sehingga terdapat signiflkan dengan kebutuhan BLKL Kernudian perlu aðanya penyesuaian peningkatan penghasilan (honor petatihan), sehingga adanya peningkatan dalam kineqa instruktur yang rflengarah pada profesionalitas instruktur."
2001
T381
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>