Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22617 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saepiudin
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya informasi, membuat industri media semakin bergairah. Termasuk di dalamnya adalah industri media cetak yang semakin hari semakin banyak bermunculan media cetak yang segmented. Oleh karena itu terbukalah peluang pasar yang besar. Tercatat 85 jenis media yang bermain dalam kategori tabloid. Untuk kategori tabloid hiburan dan televisi, Tabloid Bintang Indonesia merupakan market leader. Fakta di pasar menunjukkan bahwa persaingan tidak hanya dengan tabloid sejenis, tetapi juga berkompetisi dengan tabloid wanita yang sering kali memuat informasi yang cenderung sama untuk headlinenya. Untuk itu Tabloid Bintang Indonesia berusaha menggenjot nilai penjualannya, selain agar tetap sebagai market leader di kategori tabloid hiburan dan televisi juga mendekati kompetitor utama yaitu Tabloid Nova yang untuk saat ini merupakan pemegang penjualan tertinggi di kategori semua tabloid. Saat ini, konsumen tabloid yang lebih banyak membeli secara eceran. Oleh sebab itu Tabloid Bintang Indonesia membuat program komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat mendukung tujuan utama pemasaran yaitu meningkatkan penjualan, tidak hanya dengan jalur eceran tetapi juga langganan. Selain itu tentunya juga untuk meningkatkan brand image, karena sangat jarang sebuah media massa beriklan secara integrated, biasanya hanya menggunakan iklan terbit saja. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam kampanye komunikasi pemasaran Tabloid Bintang Indonesia menggunakan strategi elemen promosi diantaranya dengan periklanan, sales promotion dengan sampling dan memberikan hadiah gratis, event marketing dan sponsorship yang bertujuan membantu menciptakan brand awareness. Untuk pemilihan media periklanan menggunakan media televisi, radio, majalah, koran, yang mempunyai jangkauan yang luas serta menggunakan baliho sebagai pendukung. Kampanye Tabloid Bintang Indonesia akan dilakukan selama enam bulan sebagai masa percobaan, untuk kemudian di evaluasi, yaitu bulan Juli - Desember 2005. Anggaran untuk kampanye ini memerlukan lebih dari enam miliar rupiah, dengan perincian lima miliar rupiah berupa dana cair, sedang sisanya diusahakan dengan melakukan sistem barter pemasangan iklan dengan media vehicle yang digunakan. Komunikasi pemasaran terpadu yang seperti apa yang memberikan hasil yang maksimal bagi keberadaan produk dan perusahaan. Apabila program ini berhasil dapat dipastikan program ini akan dilanjutkan dan periodenya akan selama setahun. Hal ini akan diketahui setelah diadakan evalusi, monitoring, dan kontrol. Bentuk evaluasi tersebut meliputi pre-test yang dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dan post-test dilakukan setelah program berjalan.

The increasingly of people awareness about the important of information, make the media industry more grow. Now a day, we see many print media published with segmented target. It's mean there is big market and opportunity. According to Nielsen Media Research, thereis 85 brands of tabloid. In the category of television and entertainment tabloid, Tabloid Bintang Indonesia is a market leader. In fact in the market Show that the competition not only with other in one category, but one brand can compete with other even in the different category. For example television and entertainment tabloid compete with woman tabloid because they have same content especially the headline or cover. For that reason make Tabloid Bintang Indonesia try to get high sales, to compete more tight with Tabloid Nova as primary competitor. Ussualy the consumer of tabloid buying by retail. So, Tabloid Bintang Indonesia make an integrated marketing communication program to support main objective which is sales, not only by retail but by subscribe. To role an integrated marketing communication campaign, Tabloid Bintang Indonesia use the strategy of promotion element with advertising, sales promotion with free sampling, event marketing, and sponsorship. All campaign use television, radio, magazine, newspaper as media vehicle. The campaign will be held in July - December 2005 with budget for all campaign more than six billion rupiahs. Technicly, its divide in two ways, cash and barter. The maximal integrated marketing communication process hope can give a maximal result for brand and company.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.R.R. Kartika Budi Cahyani
"Sejak pertama kali meluncurkan produk klasik dalam bentuk bubuk, kira-kira sepuluh tahun yang lalu, permintaan untuk produk minuman energi ini dirasakan cukup tinggi, karena belum banyak produk sejenis yang beredar di pasaran, kebanyakan produk minuman energi pada waktu itu adalah produk import yang harga jualnya menjadi relatif cukup mahal. Terobosan PT Bintang Toedjoe pada waktu meluncurkan Extra Joss Classic memang luar biasa hebatnya, dengan bentuk bubuk dan harga jual yang murah, Bintang Toedjoe berhasil menembus pasar dengan target merket mereka yang berstatus sosial ekonomi C-D. Extra Joss yang dikenal sebagai biang energi langsung meroket menjadi produk unggulan.Untuk memenuhi permintaan target market dari kalangan SES yang lebih tinggi Bintang Toedjoe mencoba menghadirkan Extra Joss X, minuman energi dalam bentuk cair dengan keunggulan rasa karbonasi di dalamnya dan kemasan kaleng yang trendy. Dalam rancangan strategi komunikasi pemasarannya Extra Joss X sebagai produk ekstensi yang belum banyak mendapat pengetahuan dari khalayak akan memanfaatkan periklanan sebagai saluran utama promosi, dibantu oleh publisitas dan pemasaran langsung. Media yang akan digunakan adalah bauran dari media elektronik, media cetak, media luar ruang dan event untuk melancarkan kegiatan pemasaran dan sebagai sumber informasi lebih efektif pada calon konsumen. Tujuan komunikasi yang ingin dicapai oleh produk Extra Joss X adalah mengubah positioning produk menjadi produk konsumsi untuk target market A-B serta meningkatkan brand knowledge terhadap produk sebagai salah satu produk baru varian dari produk Extra Joss Clasic dan untuk jangka panjangnya membentuk image yang lebih trendy dan prestigious. Untuk menunjang penyampaian pesan, beberapa elemen yang digunakan adalah periklanan dengan iklan TVC, radio dan media cetak seperti koran, majalah dan tabloid, marketing event, direct marketing dan sales promotion, karena dianggap mampu mencakup khalayak secara efektif dan efisien melalui pesan-pesan yang mudah dimengerti juga cukup menghibur. Total anggaran kegiatan Komunikasi Pemasaran Extra Joss X adalavh sebesar Rp. 8,588,486,000,- yang akan dialokasikan untuk biaya iklan, publisitas, pemasaran langsung, termasuk biaya penempatan media, biaya produksi, biaya evaluasi, agency Service fee, dan PPN. Langkah selanjutnya adalah pretest untuk menguji materi kreatif yang akan diluncurkan ke khalayak dengan melakukan FGD, dan setelah iklan diluncurkan dalam 3 bulan berikutnya akan dilakukan post test dengan kuesioner untuk melihat tanggapan khalayak terhadap iklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Hidayati
"Saat ini, banyak produsen makanan ringan berlomba dalam mempromosikannya kepada khalayak sasaran mulai dari makanan ringan untuk anak-anak sampai orang dewasa pun ada. Hal ini terbukti jika kita melihat ke dalam pasar swalayan di mana merek-merek makanan ringan berjejer memenuhi rak-rak khusus makanan ringan tersebut. Lain halnya dengan rak-rak yang berada di pendingin. Merek-merek yang ada di rak pendingin tersebut hanya untuk makanan dan minuman ringan yang butuh didinginkan seperti jelly, yoghurt, macam-macam jus dan puding.
Bicara mengenai puding, di antara berbagai makanan dan minuman ringan yang berada di rak pendingin, terdapat merek puding yang bernama Vita Puding dengan berbagai rasa yaitu coklat, stroberi, vanilla dan mangga. Vita Puding ini diproduksi oleh PT. Sedapindo Trijaya, merupakan perusahaan yang pertama memproduksi makanan Jelly dan Puding di Indonesia. Sebenarnya Vita Puding ini keberadaannya sudah lama ada, namun citra merek dari Vita Puding ini masih sedikit yang terekam di dalam benak khalayak sasaran maka konsumen cenderung lari ke merek lain, ditambah lagi masih kurang gencarnya program promosi yang dilakukan Vita Puding.
Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa dalam pengtahuan khalayak sasaran terhadap produk Vita Puding melalui program komunikasi pemasaran terpadu. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis melakukan kampanye program komunikasi pemasaran terpadu Vita Puding melalui elemen promosi diantaranya dengan periklanan, Personal selling dan sales promotion. Kampanye program promosi Vita Puding ini dilakukan selama satu tahun yaitu mulai bulan Juli 2005 - Juni 2006. Anggaran yang dikeluarkan untuk program komunikasi pemasaran tersebut kurang lebih sekitar Rp 19 Milyar yang dialokasikan untuk elemen promosi periklanan, personal selling dan sales promotion. Setelah semua program sudah terencana dengan baik, maka perlu dilakukan evaluasi, monitoring dan control.
Bentuk evaluasi tersebut meliputi previtest dan post-test Pre-test dilakukan sebelum kampanye berjalan untuk kemudian menentukan strategi yang terbaik yang dipakai dengan cara melakukan metode FGD (Focus Group Discussion), sedangkan post-test dilakukan setelah program berjalan dengan melakukan metode survey pada, tiga kota besar di Indonesia yaitu Jadebotabek, Bandung dan Surabaya. Selain itu, dilakukan kontrol atas semua program untuk mengetahui apakah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, hasil evaluasi dan monitor tersebut akan berguna untuk menentukan apakah semua program yang telah direncanakan perlu dilanjutkan, direvisi atau dihentikan seraya mencari alternatif baru."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marella Ekaputri Muslich
"Kopi di Indonesia merupakan sebuah komoditas yang memiliki sejarah panjang dan perkembangan industri yang menjanjikan dari segi produksi hingga perkembangan dalam bisnis pengolahan kopi.
Perkembangan ini didorong oleh meningkatnya dukungan dari pemerintah, dan adanya penetrasi gelombang budaya kopi baru yaitu first, second, dan third wave coffee.
Masuknya gelombang budaya tersebut, khususnya third wave coffee, berpengaruh terhadap menjamurnya usaha kedai kopi di Indonesia dan berubahnya budaya konsumsi kopi pada masyarakat yang mendorong jumlah konsumsi kopi yang semakin bertambah.
Banyak jenis usaha kedai kopi di Indonesia yang semakin beragam, menyebabkan sempitnya kesempatan untuk mendatangkan inovasi yang menarik perhatian dan kepedulian masyarakat.
Kopi Tuli merupakan salah satu usaha bisnis kedai kopi baru yang bergabung ke dalam industri sebagai social entrepreneur dengan fokus mengangkat isu mengenai disabilitas tuli.
Melalui bisnisnya, Kopi Tuli berusaha menawarkan value proposition sosialnya dalam bentuk keunikan pengalaman berinteraksi dengan bahasa isyarat dalam kedai kopi.
Permasalahan dialami Kopi Tuli dalam kegiatan pemasaran dan promosinya yang kurang optimal, menyebabkan lemahnya posisi dan kurangnya pemahaman konsumennya.
Tujuan
Meningkatkan brand equity dengan memperkuat positioning yang dapat berimplikasi pada loyalitas konsumen terhadap brand.
Strategi
Program ini mengangkat big idea brewing stories through gestures yang akan dilaksanakan melalui empat tahapan brand resonance model yaitu salience, performance & imagery, judgements & feelings, dan resonance. Kegiatan pemasaran dan promosi akan melibatkan lima elemen promosi IMC yang pemilihan medianya disesuaikan dengan karakteristik pesan dan khalayak sasaran, serta pencapaian tujuan meningkatkam brand equity.

Situation Analysis
As a commodity, coffee in Indonesia had a long history and has a promising growth in the industry from its production number and its business aspect.
The growth is influenced by the increasing support from the government, and the new waves of coffee culture which are called the first, second, and third wave coffee.
The third wave coffee notably creates a trend that had an effect to the immense growth of coffee shop businesses, and to the culture of drinking coffee itself.
Coffee shops are getting increasingly diverse, and that limits the opportunity for businesses to create innovations that would catch the audiences attention.
Kopi Tuli is joining the coffee industry as a social entrepreneur that is trying to create a larger employment opportunity for Indonesian deaf communities.
Kopi Tuli is offering their social value proposition that is a unique coffee shop experience by interacting using sign language.
The problem that Kopi Tuli is facing are their poor marketing and promotional activities effectiveness, that causes the weakness of their position and their consumer narrow understanding towards the brand.
Objective
Strengthening brand equity through strong positioning, that can impact consumer loyalty.
Strategy
The programs marketing and promotional activities are derived from the big idea brewing stories through gestures. It will be executed through the four steps of brand resonance model (salience, performance & imagery, judgements & feelings, and resonance), using five promotional elements of IMC which includes communication channels that are suited for the targeted audience and the program objective of strengthening its brand equity.
Targeted Audience
Geographic
Resides/study/work around Limo, Pancoran, Mampang Prapatan, dan Pasar Minggu
Demographic
Men & women, 18-25 years old, SES A-B, Scholars/University Students/First jobber.
Psychographic
According to the VALS Framework, the audience that this program is targeting are categorized as:
Innovators
Experiencers
Behavioral
Their visits to coffee shops are motivated by the need to socialize.
Actively searching for a place that offers a unique experience.
Actively using social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debora Gabriella Timang
"Red Snack Box merupakan penyedia layanan kue kotak secara offline. Walaupun perusahaan ini sudah berjalan selama 15 tahun, Red Snack Box masih memiliki masalah dalam hal awareness. Oleh karena itu, agar target khalayak dapat mengingat dan mengenal Red Snack Box sebagai penyedia layanan kue kotak yang praktis untuk segala acara khususnya untuk acara komunitas , maka dibuatlah program strategi komunikasi terpadu yang dapat membuat target khalayak mengenali Red Snack Box. Kampanye ini diharapkan dapat mampu memenuhi tujuan pemasaran yaitu meningkatkan sales sebesar 20 . Kampanye ini terbagi menjadi 2 media yaitu online, seperti penggunaan Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, kartu nama digital leaflet digital; dan media offline seperti kartu nama, leaflet, dan dus kue. Anggaran yang dialokasikan selama 6 bulan untuk kampanye ini adalah Rp9.231.000. Untuk kelancaran dan kesuksesan kampanye ini, akan dilakukan monitoring dan evaluasi sehingga selama kampanye ini berjalan dengan baik dan dapat dilihat keefektivan dan dampaknya.

Red Snack Box is an offline snack box service provider. Although the enterprise had been running for 15 years, Red Snack Box still has problems in terms of awareness. In order to raise target audience rsquo;s awareness in remembering and recognizing Red Snack Box as a practical snack box service provider for all occasions especially for community events , an integrated communications strategy program is created. The campaign is expected to raise sales by 20. This campaign is divided into 2 medias, which are online media consists of Facebook, Instagram, Whatsapp Status, Website, digital business cards digital leaflets ; and offline media consists of business cards, leaflets, and cake box. The allocated budget for 6 months campaign is Rp 9,231,000. In order to ensure continuity and achievement of this campaign, there will be evaluation and monitoring activities to review the effectiveness and impacts during the campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Adisyah Maulidina
"Plaza Indonesia On4 yang terletak di lantai 4-6 mal Plaza Indonesia merupakan bagian dari mal yang didedikasikan untuk pangsa pasar kaum muda. Sayangnya, antusiasme sasaran khalayak masih rendah untuk menjadikan Plaza Indonesia On4 sebagai preferensi mal premium yang sebenarnya masih sesuai dengan kemampuan finansial mereka. Oleh karena itu, kesadaran diri sasaran khalayak akan keinginan mereka untuk terkesan eksklusif dengan biaya pengeluaran yang masih terjangkau bagi mereka harus dapat dijawab dengan adanya Plaza Indonesia On4. Dengan demikian, trafik kunjungan diharapkan meningkat. Program kampanye yang akan dijalankan adalah aktivitas online dan offline yang memiliki keterlibatan tinggi hanya dengan anggaran Rp 835.350.000. Signifikansi kepengunjungan akan dimonitor dan dievaluasi selama periode kampanye.

Plaza Indonesia On4 located on the 4th-6th floor of Plaza Indonesia mall is part of the mall dedicated to the youth market. Unfortunately, target audience`s enthusiasm is still low to make Plaza Indonesia On4 as a preference of premium mall that is actually still suit to their financial capability. Hence, target audience`s self-awareness of their desire to be exclusive with the spending remains affordable for them has to be able to be answered by Plaza Indonesia On4`s presence. Thus, the visitor traffic is expected to increase. Campaign program to be run are online and offline activities that have high-engagement only with IDR 835.350.000. budget. The visitation significance will be monitored and evaluated during campaign period.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Amalia Badri
"Tugas Karya Akhir ini secara umum membahas tentang kegiatan pemasaran sebuah kedai kopi lokal bernama Kopi Nyantai. Tugas Karya Akhir ini berisi berbagai perencanaan serta contohcontoh implementasi program pemasaran yang diharapkan dapat menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh Kopi Nyantai, salah satunya adalah rendahnya awareness dari khalayak sasarannya. Berdasarkan analisa atas kondisi, kegiatan pemasaran, dan potensi yang dimiliki Kopi Nyantai, maka penulis memilih untuk menggunkan strategi komunikasi pemasaran terpadu yang terdiri atas periklanan, pemasaran internet, pemasaran langsung, dan promosi penjualan. Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness yang kemudian dapat berimplikasi pada kenaikan penjualan sebesar 20%.

This proposal generally discusses the marketing activities of a local coffee shop called Kopi Nyantai. This proposal contains various steps and examples of the program implementation that are expected to be able to answer some of the problems related to Kopi Nyantai, one of which is the low brand  awareness. Based on the situation analysis, marketing activities, and the opportunity  of Kopi Nyantai, the authors chose to use an integrated marketing communication strategy consisting of advertising, internet marketing, direct marketing, and sales promotion. Through this program, it is expected to increase awareness, which can then have implications for the increase of sales by 20%. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Setiawan
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi terpadu Printerous Shop yang menekankan aspek emosional untuk meningkatkan awareness konsumen. Dengan mengumpulkan data pasar yang ada maka diharapkan terkumpul berbagai dasar dan pertimbangan yang baik untuk menjalankan sebuah program perencanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk Printerous Shop. Big idea "Teman Seniman" dipilih untuk dieksekusi dengan menggunakan berbagai elemen pemasaran, untuk mencapai tujuan pemasaran yang telah ditetapkan. Biaya kampanye ini adalah sebesar Rp. 1.635.300.000 selama enam bulan kampanye. Demi kelancaran kampanye ini juga akan diawasi dan dievaluasi untuk melihat dampak dan efektivitas kampanye ini.

This final assignment is about Integrated Marketing Communications Strategy Planning of Printerous Shop that emphasizes the emotional aspect to increase consumer awareness. By collecting market data, hoped we can make a good reason and good judgement to run a program of integrated marketing communications planning for Printerous Shop. Big idea "Teman Seniman" was chosen to be executed using a lot of marketing elements, to achieve marketing goals that have been set. Campaign’s cost is Rp. 1.635.300.000 during six months of campaign. For the smooth running of this campaign will also be monitored and evaluated to see the impact and effectiveness of this campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Dinar Ardiyani
"ABSTRAK
Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Cerelac Bubur Susu, sebuah produk premium dari Cerelac. Cerelac merupakan produk makanan bayi yang diproduksi oleh Nestlé, sebuah perusahaan Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang berdiri pada tahun 1867. Analisis permasalahan ditemukan dengan menggunakan Model Consumer Decision Making. Berdasarkan riset yang dilakukan, input yang diberikan oleh pemasar berupa usaha pemasaran telah berhasil, yang dapat dilihat melalui tingginya awareness pada khalayak sasaran. Namun, permasalahan ditemukan pada tahap pre-purchase search. Khalayak sasaran kesulitan mencari informasi mengenai produk, sehingga mencoba brand lain yang menyediakan informasi lebih akan produknya. Karena masa konsumsi produk yang sangat singkat, maka akan dibuat kampanye yang bertujuan untuk mempertahankan market share dengan cara yang sama dengan strategi meningkatkan market share, yaitu dengan meningkatkan trial purchase, meningkatkan brand preference, dan meningkatkan brand loyalty terhadap produk. Biaya yang dianggarkan untuk kampanye ini yaitu sebesar Rp 2.374.597.500,00 untuk kurun waktu 6 bulan. Kemudian, untuk mengukur efektivitas kampanye ini, akan diadakan rencana evaluasi dan pengawasan sebelum dan sesudah kampanye berlangsung.

ABSTRACT
This final assignment discuss about Integrated Marketing Communication Strategy Planning of Cerelac Bubur Susu, a premium product of Cerelac. Cerelac is a baby food product produced by Nestlé, a Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) company established in 1867. The problem analysis of the product was found using the Consumer Decision Making Model. Based on a research done in the process, the input that was given by marketers using marketing efforts is considered successful, shown by the high level of awareness on target audience towards the brand. Unfortunately, a problem was discovered on the pre-purchase search phase. Lack of product information given by the company has caused target audience to try other brands, as those brands give out more product information than Cerelac does. Because of the short consumption span of the product, maintaining the market share has to be done the same way a company increases its market share, by increasing trial purchase, increasing brand preference, and increasing brand loyalty towards the product. The estimated budget of this campaign is Rp 2.374.597.500,00 for 6 months of campaign. Then, this program will be evaluated and monitored before and after the campaign runs to measure its effectiveness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sawitri Yuniarsih
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>