Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115104 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitriyah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3294
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Supriyatin
"Pendidikan tinggi berperan dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia perguruan tinggi yang berkualitas. Faktor yang berperan dalam mencapai kualitas sumber daya manusia pendidikan tinggi adalah komitmen dosen pada organisasinya yaitu perguruan tinggi. Komitmen ini penting karena menunjukkan kerelaan dosen untuk terlibat dalam kegiatan perguruan tinggi. Salah satu faktor anteseden yang mempengaruhi komitmen adalah faktor pribadi (personal). Dosen yang memiliki trait kepribadian yang sesuai dengan ciri pekerjaan (person jobfit), akan semakin menikmati kehidupannya sebagai dosen sehingga rela terlibat lebih mendalam dengan perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah ada hubungan antara trait kepribadian dengan komitmen dosen pada perguruan tinggi.
Penelitian ini melibatkan responden 232 orang dosen yang diambil secara insidental di Institut Pertanian Bogor. Untuk mengumpulkan data tentang komitmen organisasi alat yang digunakan adalah skala komitmen organisasi Allen Meyer, sedangkan untuk mengumpulkan data tentang trait kepribadian digunakan skala trait kepribadian Costa dan McCrae. Kedua alat tersebut sudah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002) khusus untuk dosen. Komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen, yaitu: komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif; sedangkan trait kepribadian meliputi empat domain yaitu: trait extraversion, trait openness to experience, trait agreeableneess, dan trait conscienliousness. Data komitmen organisasi dan trait kepribadian diolah menggunakan perhitungan korelasi Pearson Product Moment.
Hasil analisis data menunjukan bahwa trait extraversion, trait agreeableness, dan trait conscienliousness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen pada Institut Pertanian Bogor (IPB). Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara trait openness to experience dengan komitmen dosen pada IPB. Selain itu, trait extraversion memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif; trait openness to experience memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif; trait agreeableness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif; trait conscientiousness memiliki hubungan yang signifikan dengan komitmen afektif.
Dilihat dari skor masing-masing komponen komitmen dosen pada institut, skor komitmen afektif termasuk agak tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa dosen Institut Pertanian Bogor memiliki keterikatan emosional dan identifikasi dengan institut. Skor komitmen normatif yang berada pada taraf sedang, menunjukan bahwa dosen Institut Pertanian Bogor memiliki kewajiban moral untuk tetap bekeija di IPB. Adapun skor komitmen rasional yang memiliki derajat paling rendah dibandingkan kedua komponen komitmen lainnya menunjukkan bahwa dosen Insititut Pertanian Bogor memperhitungkan untung rugi dalam mempertahankan status dosennya. Berdasarkan analisis tambahan, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada komitmen organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status permikahan, tingkat pendidikan, lama mengajar, maupun golongan.
Penelitian ini akan lebih representatif bila sampel yang digunakan ditingkatkan jumlahnya, serta berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya di dalam maupun luar Pulau Jawa. Untuk saran praktis, Institut Pertanian Bogor sebaiknya menerapkan teori dan hasil penelitian sama seperti halnya organisasi bisnis; misalnya dengan adanya proses seleksi dosen dan program perencanaan karir dosen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Murbarani
"Pendidikan memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas manusia. Jenjang pendidikan paling tinggi yang dapat dicapai seseorang adalah perguruan tinggi. Salah satu bentuk perguruan tinggi adalah universitas. Dalam kehidupan universitas, ada tiga tugas utama yang harus dijalankan dosen yaitu kegiatan pengajaran dan pendidikan, penelitian, dan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu, universitas membutuhkan dosen yang berkualitas dan mempunyai komitmen yang tinggi. Komitmen dosen pada universitas diperlukan karena dapat mempengaruhi tingkah laku dosen, dan pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan universitas.
Komitmen organisasi terbagi dalam tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif. Salah satu faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah karakteristik personal. Sampai saat ini, nilai kerja yang merupakan karakteristik personal masih jarang diteliti hubungannya dengan komitmen organisasi. Ada dua jenis nilai keija yaitu nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nilai keija dengan komitmen dosen pada perguruan tinggi. Responden pada penelitian ini adalah dosen-dosen yang berstatus pegawai negeri sipil dan telah bekeija selama minimal satu tahun pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 240 dosen, yang diambil dengan teknik convenient sampling. Penelitian ini menggunakan skala komitmen organisasi berdasarkan teori Allen dan Meyer yang telah dimodifikasi khusus untuk dosen oleh Ali Nina (2002), dan skala nilai keija berdasarkan teori Nord, dkk., yang telah digunakan Avianti (1997) ditambah beberapa item. Teknik statistik yang digunakan untuk analisis data adalah teknik korelasi Pearson Product Moment dengan program SPSS versi 10.00.
Berdasarkan skor rata-rata diketahui bahwa dosen-dosen UNJ mempunyai tingkat komitmen organisasi yang tergolong sedang, dan nilai keija yang tergolong tinggi. Hasil analisis data menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara nilai keija secara global dengan komitmen organisasi dan semua komponen komitmen organisasi. Hasil lain menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara jenis-jenis nilai keija (nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik) dengan komitmen organisasi, komitmen afektif, dan komitmen normatif. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis-jenis nilai keija dengan komitmen rasional. Hubungan yang paling kuat terlihat antara nilai keija intrinsik dengan komitmen afektif. Berdasarkan hasil analisis tambahan, ditemukan bahwa ada perbedaan yang bermakna antara nilai keija intrinsik dan nilai keija ekstrinsik, dan nilai keija intrinsik mempunyai hubungan yang lebih kuat terhadap komitmen organisasi dibandingkan nilai keija ekstrinsik.
Karena penelitian mengenai komitmen dosen adalah penelitian yang penting dan menarik, maka penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan sampel yang lebih luas dan menambah metode lain seperti metode wawancara dan metode observasi, sehingga didapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai komitmen dosen pada perguruan tinggi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dixie Rinanti Nugita
"Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dan strategi coping pada penerbang sipil. Jumlah partisipan yang mengikuti penelitian ini berjumlah 57 orang dengan seluruh partisipan berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai rentang usia 20-64 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah NEO FFI untuk mengukur trait kepribadian dan Brief COPE untuk mengukur strategi coping yang telah diadaptasi oleh peneliti ke dalam Bahasa Indonesia. Pengolahan data dilakukan dengan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara trait kepribadian extraversion dan emotion focused coping, trait kepribadian extraversion dan problem focused coping, serta antara trait kepribadian conscientiousness dan problem focused coping.

This research which uses quantitative approach is done to see the relationship between personality trait and coping strategy among civil pilot. There are a total of 57 participants, all of which is male, ranging from the age of 20 to 64. The instruments used in this research is NEO FFI to measure personality trait and Brief COPE to measure coping strategy which had been adapted into Indonesian language. The data analysis is done using Pearson Product-Moment Correlation statistical technique. The research show that there are positively significant relationship between extraversion personality trait and emotion focused coping, extraversion personality trait and problem focused coping, and between conscientiousness personality trait and problem focused coping."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Mujib Ridwan
"Komitmen dosen adalah keterikatan seorang dosen terhadap universitasnya. Komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen yaitu komitmen afektif, komitmen rasional, komitmen normatif. Adapun kepuasan keija adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Tingkat kepuasan kerja tiap individu tidak pernah sesuai dengan persepsi individu terhadap pekerjaannya yang meliputi beberapa faset yaitu kepuasan terhadap pekerjaan, kepuasan terhadap rekan kerja, kepuasan terhadap kesempatan promosi, kepuasan terhadap gaya kepemimpinan, kepuasan terhadap gaji, kepuasan terhadap imbalan, kepuasan terhadap komunikasi, dan kepuasan terhadap kondisi kerja. Penelitian ini melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen dosen pada Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Responden penelitian adalah dosen UNJ dengan masa kerja minimal satu tahun. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Komitmen Organisasi dan Skala Kepuasan Kerja yang telah dimodifikasi khusus untuk dosen (Ali Nina, 2002). Untuk melihat hubungan kedua variabel digunakan korelasi pearson product moment.
Data menunjukkan bahwa dosen UNJ mempunyai kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang tinggi. Ini berarti secara umum kepuasan kerja dan komitmen dosen pada UNJ adalah tinggi. Faset kepuasan terhadap pekerjaan mempunyai skor yang terbesar sedangkan faset kepuasan terhadap kondisi kerja memiliki skor yang paling rendah.
Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen dosen pada UNJ. Ini berarti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja dosen maka semakin tinggi pula komitmen dosen pada universitas. Hasil analisis juga menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara setiap faset kepuasan kerja dengan komitmen dosen pada UNJ.
Hubungan yang signifikan juga terlihat dari setiap faset kepuasan kerja dengan komponen komitmen organisasi. Jika dilihat dari masing-masing faset kepuasan kerja, komitmen afektif memiliki korelasi yang paling tinggi dengan kepuasan terhadap pekerjaan; sedangkan komitmen rasional dan komitmen normatif mempunyai korelasi paling besar dengan kepuasan terhadap gaya kepemimpinan. Hasil penelitian ini memperkuat hasil-hasil penelitian sebelumnya bahwa setiap komponen komitmen organisasi didasari oleh anteseden yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan saran untuk penelitian lanjutan dengan mengikutsertakan variabel penelitian selain kepuasan kerja. Hal ini perlu dilakukan karena adanya dugaan bahwa masih banyak laktor lain yang berpengaruh terhadap komitmen dosen pada universitas.
Saran untuk universitas adalah untuk lebih meningkatkan kepuasan terhadap kondisi kerja yang ada pada universitas sehingga diharapkan universitas akan lebih efektif dan berkualitas."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3254
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Estee Fina Pleyto
"Komitmen pada organisasi menurut Meyer & Allen (1991) adalah kondisi psikologis yang menggambarkan tingkat hubungan individu dengan organisasi dan memiliki dampak terhadap diambilnya keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan keanggotaan dalam organisasi. Kepuasan kerja merupakan hasil dari evaluasi individu terhadap pekeijaan atau pengalaman keijanya yang merupakan salah satu anteseden komitmen organisasi. Kepuasan keija dapat dilihat secara global maupun perfaset/perbagian. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kepuasan keija, baik kepuasan keija faset maupun kepuasan keija global, dengan komitmen dosen di Universitas Bina Nusantara.
Pengukuran terhadap komitmen dosen menggunakan Skala Komitmen Organisasi, sedangkan pengukuran terhadap kepuasan keija menggunakan Skala Kepuasan Keija; yang keduanya telah dimodifikasi oleh Ali Nina (2002). Responden penelitian adalah dosen biasa (dosen tetap) yang telah bekeija minimal satu tahun di Universitas Bina Nusantara, karena untuk dapat mengevaluasi pekerjaan atau pengalaman kerja, individu harus terlebih dahulu mengenal lingkungan pekerjaannya. Teknik analisis yang dipakai dalam mengolah data adalah Pearson product-moment karena data yang didapat bersifat interval.
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa seluruh kepuasan keija faset dan kepuasan keija global berkorelasi secara signifikan dengan komitmen dosen di Universitas Bina Nusantara dengan besar korelasi (kekuatan hubungan) yang berbeda-beda Hal itu berarti semakin tinggi tingkat kepuasan kerja terhadap setiap faset serta kepuasan keija global, maka semakin tinggi pula tingkat komitmen dosen pada Universitas Bina Nusantara.
Beberapa saran metodologis bagi penelitian berikutnya, yaitu perlunya memperdalam karakteristik dari berbagai faset dalam pekeijaan yang membuat mereka merasa puas, baik melalui metode wawancara atau melalui kuesioner dengan open-ended questions. Metode sampling yang sebaiknya digunakan adalah stratified sampling sehingga responden representatif bagi populasi. Peneliti juga perlu memperhatikan penampilan kuesioner dan menjumpai responden secara personal dan langsung untuk meningkatkan response rate (tingkat pengembalian kuesioner)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S3284
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurulhuda Annisa
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dimensi trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita dengan endometriosis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 26 orang wanita yang sudah diberikan diagnosis oleh dokter ahli kebidanan dan ginekologi terkena endometriosis dengan rentang usia 20-45 tahun. Penelitian menggunakan alat ukur NEO-PI yang dikembangkan oleh McCrae dan Costa dan telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia oleh Sholiha (2010) untuk mengukur trait kepribadian. Lalu, penelitian ini juga menggunakan STAI form Y-1 untuk mengukur state of anxiety dengan melakukan adaptasi terlebih dahulu kepada penderita penyakit kronis di Indonesia oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara trait kepribadian dan state of anxiety pada wanita penderita endometriosis. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan arah hubungan yang positif antara neuroticism dan state of anxiety sedangkan extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness menunjukkan arah hubungan yang negatif dengan state of anxiety. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan endometriosis memiliki state of anxiety yang tinggi.

The research was conducted to see the relationship between dimension of personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. This research is using quantitave approach. The participants in this research were 26 women who had been diagnosed with endometriosis by a doctor of obstetric and gynecology, aged 20-45 years old. The NEO-PI instrument that has been adapted by Sholiha (2010) was used to measure the personality trait. Also, the STAI form Y-1 was used to measure the state anxiety that has been adapted first by the researcher on patient with chronic illnesses. The result showed that there are no significant correlation between personality trait and state of anxiety among women with endometriosis. Another result showed that there is a positive relationship between neuroticism and state of anxiety. Meanwhile, extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness showed a negative relationship with state of anxiety. The result also showed that women with endometriosis have a high state of anxiety."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S44509
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indriyaningsih
"ABSTRAK
Dosen merupakan sumber daya manusia utama dalam universitas,
keberlangsungan dan keberhasilan universitas tergantung dari dosen-dosennya.
Hanya dosen yang memiliki komitmen tinggi pada universitas yang mau
melibatkan diri dalam kegiatan yang mengembangkan universitas. Komitmen
organisasi menggambarkan hubungan karyawan dengan organisasi yang
mempunyai implikasi terhadap keputusan karyawan untuk tetap tinggal atau
keluar dari organisasi.
Penelitian Ali Nina (2002) menemukan bahwa komitmen organisasi
dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Salah satu faktor
lingkungan yang mempengaruhi komitmen organisasi adalah iklim psikologis.
Iklim psikologis adalah persepsi karyawan terhadap situasi dan kejadian dalam
lingkungan kerja.
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada
hubungan yang bermakna antara iklim psikologis dengan komitmen dosen pada
universitas ?. Penelitian ini akan menggunakan Organizational Commitment
Questionnaire dari Allen dan Meyer (1990) yang terdiri dari tiga komponen
komitmen yaitu, komitmen afektif, komitmen rasional, dan komitmen normatif.
Ketiga komponen komitmen ini dapat dialami karyawan secara bersama-sama
dengan derajat yang berbeda. Untuk mengukur iklim psikologis akan digunakan
Psychological Climate Questionnaire dari James dan Selis (1981) yang terdiri dari
dimensi karakteristik peran, karakteristik pekerjaan, karakteristik manajemen, dan
karakteristik kelompok.
Responden dalam penelitian ini adalah dosen tetap pada Universitas
Pancasila yang telah bekeija minimal satu tahun. Jumlah responden dalam
penelitian ini sejumlah 101 dosen yang dipilih berdasarkan accident sampling.
Selain menyelidiki hubungan antara iklim psikologis dengan komitmen dosen
pada Universitas Pancasila, peneltian ini juga akan melihat gambaran iklim
psikologis dan gambaran komitmen dosen pada universitas. Untuk mengetahui
hubungan antara iklim psikologis dengan komitmen organisasi akan digunakan
korelasi pearson's product moment. Sebagai analisis tambahan akan diteliti
hubungan karakteristik pribadi yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status
pernikahan, tingkat pendidikan dan lama kerja dengan komitmen organisasi.
Dari hasil peneltian ditemukan bahwa iklim psikologis berhubungan
dengan komitmen dosen pada Universitas Pancasila. Semua dimensi iklim psikologis juga berhubungan dengan ketiga komponen komitmen, kecuali
karakteristk peran dan karakteristik pekerjaan tidak berhubungan dengan
komitmen rasional. Dari penelitian ini juga diperoleh hasil bahwa iklim psikologis
yang dipersepsikan dosen Universitas Pancasila tergolong agak baik dan
komitmen dosen pada Universitas Pancasila tergolong sedang Pada analisis
tambahan ditemukan bahwa karakteristik pribadi yang berhubungan dengan
komitmen organisasi hanya jenis kelamin, sedangkan usia, status pernikahan,
tingkat pendidikan, dan lama bekerja tidak berhubungan dengan komitmen dosen
pada universitas.
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat diberikan pada penelitian ini
adalah memperluas sampel penelitian, menambah metode wawancara,
menghubungkan komitmen organisasi dengan variabel pribadi dan lingkungan
lain. Untuk Universitas Pancasila saran yang dapat diberikan adalah
meningkatkan manajemen partisipatif, mengatur alur komunikasi dan menata
lingkungan kerja dalam universitas."
2003
S3225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Aisha Maghfira
"Remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental karena banyak perubahan yang terjadi di fase ini, serta berkaitan erat dengan kemampuan penyesuaian diri remaja dalam menghadapi tantangan. Fleksibilitas kognitif berperan penting dalam penyesuaian diri remaja dan menarik untuk dieksplorasi karena pemikiran remaja ditemukan unik dibandingkan dengan tahapan perkembangan lainnya. Penelitian sebelumnya juga menemukan hasil yang belum konsisten antara hubungan fleksibilitas kognitif dan penyesuaian diri di konteks yang berbeda, kemungkinan karena adanya faktor lain yang memediasi kaitan di antara keduanya, yaitu resiliensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran resiliensi sebagai mediator pada hubungan antara fleksibilitas kognitif dan penyesuaian diri remaja. Penelitian ini adalah penelitian cross-sectional, menggunakan instrumen Brief Adjustment Scale-6 (BASE-6) untuk mengukur penyesuaian diri, Cognitive Flexibility Inventory (CFI) untuk mengukur fleksibilitas kognitif, dan Resiliency Scales for Children and Adolescents (RSCA) untuk mengukur resiliensi. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 377 orang partisipan berusia 12─18 tahun. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa resiliensi yang dilihat melalui sense of mastery dan emotional reactivity memediasi secara penuh hubungan antara fleksibilitas kognitif dan penyesuaian diri, sedangkan sense of relatedness memediasi secara sebagian hubungan antara keduanya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pengembangan intervensi berbasis resiliensi bagi remaja.

Adolescence is a critical period marked by numerous changes, making it a vulnerable phase for mental health problems. The ability of adolescents to adjust and cope with the challenges they face is crucial for their overall well-being. One cognitive aspect that has been suggested to play a significant role in their adjustment is cognitive flexibility, which intriguing to explore because adolescents’ thinking is found to be unique compared to other developmental stages. However, previous research has yielded inconsistent findings regarding the direct relationship between cognitive flexibility and adjustment in various contexts. This may be due to the presence of mediating factors, such as resilience, which also plays a vital role in adolescents' adjustment. The present study aims to investigate the mediating role of resilience in the association between cognitive flexibility and adolescents’ adjustment. To achieve this, a cross-sectional research design was employed, utilizing three standardized instruments: the Brief Adjustment Scale-6 (BASE-6) to assess adolescent adaptation, the Cognitive Flexibility Inventory (CFI) to measure cognitive flexibility, and the Resiliency Scales for Children and Adolescents (RSCA) to evaluate resilience. A total of 377 participants, aged between 12 and 18 years, were recruited for this study. The results of the mediation analysis revealed that resilience, as observed through its components, namely, sense of mastery and emotional reactivity, fully mediated the relationship between cognitive flexibility and adolescent adaptation. Moreover, the sense of relatedness partially mediated this relationship. The study's implications lie in the potential development of targeted interventions based on resilience to promote positive adjustment among adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Nina Liche Seniati
"Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) membuktikan bahwa masa kerja dan trait kepribadian sebagai faktor pribadi bersama dengan kepuasan kerja dan ikllim organisasi sebagai faktor lingkungan mempengaruhi komitmen dosen terhadap universitas, dan (2) untuk membandingkan komitmen organisasi pada dosen yang bekerja di universitas dengan karyawan yang bekerja di bidang lain. Penelitian ini dilakukan pada dosen Universitas Indonesia yang telah bekerja minimal 1 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja, trait kebaikan hati, dan kepuasan kerja memiliki pengaruh langsung terhadap komitmen organisasi, sedangkan iklim psikologis memberikan pengaruh tidak langsung melalui kepuasan kerja. Temuan-temuan penelitian ini memperkuat penelitian-penelitian lain yang menunjukkan bahwa faktor pribadi dan faktor lingkungan mempengaruhi komitmen organisasi.

The objective of this research are: (1) to verify that tenure and personality trait as personal factors along with job satisfaction and psychological climate as environmental factors affect organizational commitment, and (2) to compare the organizational commitment of lecturers with that of employees in other fields. Respondents of this research are lecturers of Universitas Indonesia who have been working more than one year. Research findings show that tenure, kindness trait, and job satisfaction have direct effects on organizational commitment, while psychological climate has an indirect effect through job satisfaction. These findings strengthen other researches that show how personal and environmental factors affect organizational commitment."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>