Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124437 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eki Mustika
"ABSTRAK
Uang merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain fungsi obyektif yang dimilikinya, uang juga memiliki arti simbolik yang berbeda-beda bagi tiap orang. Arti simbolis tersebut akan mempengaruhi kecenderungan untuk berperilaku dalam hubungannya dengan uang. Oleh karena itu mengetahui sikap terhadap uang adalah penting untuk melihat kecenderungan berperilaku seseorang. Salah satu yang mempengaruhi sikap terhadap uang adalah kepribadian. Kepribadian merupakan karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu yang lain. Karena itu perlu untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan Sikap Terhadap Uang. Sikap terhadap uang adalah kecenderungan untuk berespon suka atau tidak suka terhadap uang. Sikap terhadap uang menggambarkan arti-arti simbolis yang dimiliki uang, baik berupa perasaan, keyakinan maupun tinghah laku. Pengukuran kepribadian sangat penting untuk mengetahui sikap terhadap uang. Penelitian menggunakan pendekatan trait kepribadian model lima besar yang berorientasi pada orang yang secara psikologis normal. Trait adalah unsur mendasar dari kepribadian yang terdiri dari Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan Openness. Subyek penelitian adalah karyawan yang bekerja di perusahaan swasta yang berada di Jakarta dengan jumlah 126 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah inciJenial sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan skala kuesioner dengan skala 1-6. Alat ukur yang digunakan adalah Money Ethics Scale yang digunakan untuk mengukur Sikap Terhadap Uang dan Omni Berkeley Personality Profile yang digunakan untuk mengukur trait kepribadian lima besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan bernilai positif antara trait Extraversion dengan Sikap terhadap Uang; sedangkan trait Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism dan Openness tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan Sikap Terhadap Uang. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode penelitan kualitatif seperti wawancara untuk mengurangi kelemahan skala kuesioner. Selain itu perlu dipertimbangkan penggunaan sampel penelitian yang lebih luas dan lebih banyak."
2004
S3598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Mustika
"ABSTRAK
Uang merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain fungsi
obyektif yang dimilikinya, uang juga memiliki arti simbolik yang berbeda-beda bagi
tiap orang. Arti simbolis tersebut akan mempengaruhi kecenderungan untuk
berperilaku dalam hubungannya dengan uang. Oleh karena itu mengetahui sikap
terhadap uang adalah penting untuk melihat kecenderungan berperilaku seseorang.
Salah satu yang mempengaruhi sikap terhadap uang adalah kepribadian. Kepribadian
merupakan karakteristik yang membedakan satu individu dengan individu yang lain.
Karena itu perlu untuk mengetahui hubungan antara kepribadian dengan Sikap
Terhadap Uang.
Sikap terhadap uang adalah kecenderungan untuk berespon suka atau tidak
suka terhadap uang. Sikap terhadap uang menggambarkan arti-arti simbolis yang
dimiliki uang, baik berupa perasaan, keyakinan maupun tinghah laku. Pengukuran
kepribadian sangat penting untuk mengetahui sikap terhadap uang. Penelitian
menggunakan pendekatan trait kepribadian model lima besar yang berorientasi pada
orang yang secara psikologis normal. Trait adalah unsur mendasar dari kepribadian
yang terdiri dari Extraversion, Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism, dan
Openness.
Subyek penelitian adalah karyawan yang bekerja di perusahaan swasta yang
berada di Jakarta dengan jumlah 126 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah
incidental sampling. Metode pengambilan sampel menggunakan skala kuesioner
dengan skala 1-6. Alat ukur yang digunakan adalah Money Ethics Scale yang
digunakan untuk mengukur Sikap Terhadap Uang dan Omni Berkeley Personality
Profile yang digunakan untuk mengukur trait kepribadian lima besar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
bernilai positif antara trait Extraversion dengan Sikap terhadap Uang; sedangkan trait
Agreeableness, Conscientiousness, Neuroticism dan Openness tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan Sikap Terhadap Uang.
Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode penelitan
kualitatif seperti wawancara untuk mengurangi kelemahan skala kuesioner. Selain itu
perlu dipertimbangkan penggunaan sampel penelitian yang lebih luas dan lebih
banyak."
2004
S3386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yenita Oktora
"Suatu organisasi harus mampu beradaptasi dengan lingkungan agar dapat menjaga keefektifannya. Dalam hal ini, perubahan dibutuhkan agar organisasi mampu bertahan hidup. Salah satu bentuk perubahannya adalah restrukturisasi perusahaan. Agar perubahan berjalan dengan lancar, faktor manusia perlu diperhatikan karena merekalah yang menjalankan perubahan. Oleh karena itu, sikap karyawan terhadap perubahan harus menjadi perhatian dalam melakukan perubahan organisasi. Sikap karyawan dapat bervariasi menjadi menerima aktif, menerima pasif, menolak pasif, dan menolak aktif. Sikap karyawan tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah trait kepribadian yang dimiliki karyawan tersebut. Teori Kepribadian Lima Besar menyatakan bahwa terdapat 5 domain trait dalam diri seseorang, yaitu neuroticism, openness, extraversion, aggreableness, dan conscientiousness. Sedangkan penyebab seseorang bersikap terhadap perubahan dapat disebabkan oleh pengetahuan, kemampuan, dan kemauan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran hubungan antara trait kepribadian dengan sikap terhadap perubahan organisasi dan hubungan antara sikap terhadap perubahan organisasi dengan penyebab sikap. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Metode pengambilan sampel dari penelitian ini adalah menggunakan tehnik nonprobability sampling tipe purposive sampling dengan menggunakan sampel yang merupakan pegawai di PT.X sebanyak 34 orang, dengan pendidikan terakhir SLTA/sederajat, dan telah bekerja minimal 2 tahun. Data diambil menggunakan kuesioner dengan skala 1-6. Kuesioner terdiri dari 2 macam yaitu kuesioner trait kepribadian yang dibuat berdasarkan teori Kepribadian Lima Besar dari Costa & Mc.Crae (1998) dan kuesioner sikap terhadap perubahan organisasi yang dibuat berdaasrkan teori beberapa tokoh. Trait yang ingin dilihat hubungannya adalah trait openness, trait extraversion, trait aggreableness, dan trait consciencetiousness.
Hasil penelititan ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait openness, trait extraversion, dan trait aggreableness dengan sikap terhadap perubahan organisasi. Untuk hubungan antara trait consciencetiousness dengan sikap terhadap perubahan organisasi ditemukan hubungan yang positif signifikan. Hal ini berarti semakin tinggi kadar trait consciencetiousness yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi penerimaannya pada perubahan. Hasil dari hubungan antara sikap dan penyebab sikap menemukan hubungan antara sikap terhadap perubahan dengan penyebab sikap pengetahuan dan kemampuan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan tujuan untuk lebih memahami trait kepribadian dan sikap terhadap perubahan organisasi. Selain itu, masih perlu dilakukan perbaikan pada alat ukur dan metode pengambilan data. Selain juga perlu dilihat faktor-faktor lain yang berperan pada sikap terhadap perubahan organisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
S3199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sirait, Luhut Haposan
"Sebagai alat pembelian dan pertukaran yang sah uang selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman-pengalaman seseorang terhadap uang secara tidak langsung membentuk persepsi orang itu terhadap uang. Dari persepsi yang dihasilkan akan membentuk sikap tertentu terhadap uang, apakah orang tersebut menganggap uang sebagai hal yang menyenangkan atau tidak. Uang adalah sesuatu yang simbolis dan emosional dalam bentuk besaran yang berbeda-beda pada masing-masing individu (Lynn, dalam Fumham, 2000). Arti-arti simbolis itu menjadi penting, karena ada orang yang berpikir uang sebagai hal yang baik (good) atau jahat (evil). Uang merupakan salah satu motivator orang bekeija (Robbins, 1993). Orang dapat saja beketja pada perusahaan besar atau kecil maupun swasta atau negeri. Kesesuaian antara nilainilai dan tujuan orang tersebut bekerja dengan nilai-nilai dan tujuan perusahaan dinamakan komitmen organisasi.
Carolina (2003) dalam penelitiannya menemukan adanya hubungan yang signifikan antara besarnya penghasilan dengan komitmen organisasi. Seseorang yang memiliki penghasilan yang besar akan mempunyai komitmen organisasi yang tinggi terhadap perusahaannya. Besar atau kecilnya gaji seseorang sangat bergantung dari kemampuan tiap perusahaan. Untuk perusahaan negara, dalam hal ini BUMN sumber pembiayaan berasal dari perusahaan itu sendiri sama halnya dengan perusahaan swasta. BUMN sendiri mempunyai tujuan perusahaan untuk mencari keuntungan dan pelayanan masyaratkat. Prestasi pengukuran kerja di BUMN sulit disebabkan memiliki tujuan perusahaan yang bersifat ganda tersebut. Maksud dari peneitian ini adalah melihat bagaimana hubungan antara sikap terhadap uang dengan komitmen organisasi pada karyawan BUMN yang memiliki gaji yang tidak sebaik karyawan swasta pada umumnya dan bekeija dengan pengukuran prestasi keija yang sulit.
Penelitian mengenai sikap terhadap uang dan komitmen organisasi dilakukan pada subyek yang beketja pada perusahaan BUMN sebanyak 54 orang. Dalam penelitian ini digunakan non probability sampling, yaitu tidak semua anggota populasi mendapat kesempatan yang sama sebagai subyek penelitian. Alat ukur yang digunakan berbentuk kuesioner. Pengukuran sikap terhadap uang dalam penelitian ini menggunakan Money Ethic Scale pada bagian Altitude Toward Money terdiri dari 58 item dan alat ukur yang digunakan untuk komitmen organisasi adalah Organizational Commitment Quesionnaire (OCQ) oleh Porter & Smith ( Mowday et al., 1982) yang memiliki jumlah item sebanyak 15 buah.
Hasil dari pengolahan data yang dilakukan serta analisisnya dapatlah didapatkan, ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap uang, faktor behavior, faktor cognitive dengan komitmen organisasi dan tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor affective sikap terhadap uang dengan komitmen organisasi pada karyawan BUMN. Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja di BUMN memandang uang sebagai hal yang menyenangkan dan mereka juga memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaannya. Penambahan metode kualitatif seperti wawancara akan lebih baik untuk menghindari kelemahan metode kuesioner, dan menambah jumlah sampel agar hasil penelitian lebih maksimal dalam nilai reliabitas dan validitas sehingga gambaran hasil penelitian dapat lebih digeneralisasi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3382
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elias Wirotama
"ABSTRAK
Universitas merupakan lembaga pendidikan tertinggi yang pada dasarnya
memiliki tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui iulusan-lulusan
yang banyak dan berkualitas. Untuk mencapai tujuannya diperlukan dosen yang
memiliki komitmen pada universitas. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
komitmen adalah faktor pribadi, dalam hal ini irait kepribadian. Kesesuaian antara
kepribadian dosen dengan pekerjaannya diduga akan meningkatkan komitmen
dosen pada universitas. Penelitian mengenai komitmen dosen pada perguruan
tinggi perlu dilakukan karena komitmen dosen dapat meningkatkan mutu
pendidikan tinggi. Tujuan utama dilakukan penelitian ini adalah mengetahui
komponen trait mana yang memiliki hubungan yang positif dan bermakna dengan
komitmen dosen pada universitas.
Disain penelitian ini adalah studi lapangan, sedangkan teknik samplingnya.
berupa convenient sampling. Responden penelitian adalah dosen tetap dan telah
bekerja minimal satu tahun di Universitas "X". Alat ukur yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Organizational Commitment Questionnaire dari Allen dan
Meyer (1990) dan skala NEO-4 dari Costa & McCrae (1998). Keduanya telah
dimodifikasi oleh Ali Nina (2002). Metode analisis statistik yang dipakai adalah
koefisien korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait Agreeahleness mempunyai
hubungan yang positif dan bermakna dengan komitmen dosen pada universitas.
Hal ini berarti semakin dosen mementingkan kepentingan orang lain, bersimpati,
serta punya keinginan menolong orang lain, dosen semakin ingin tetap bekeija di
universitas.
Saran yang paling utama adalah Universitas ''X" dapat memperhatikan
trait kepribadian dalam menseleksi calon dosen. Untuk penelitian selanjutnya,
disarankan agar memakai jumlah sampel yang lebih besar sehingga hasil yang
diperoleh dapat digeneralisasikan. "
2003
S2821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyuni Prabawanti
"ABSTRAK
Uang bisa berdampak positif maupun negatif terhadap manusia sebagai
sarana pemuas kebutuhan yang akan memberikan kepuasan dalam
kehidupannya. Dampak tersebut akan menimbulkan sikap terhadap uang yang
berbeda-beda. Oleh karena itu sikap terhadap uang akan berdampak pada
kepuasan hidup seseorang.
Berkaitan dengan sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup maka
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan
sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup dosen tetap pada Perguruan
Tinggi swasta di Jakarta.
Sampel penelitian adalah 100 orang dosen dari 3 Perguruan Tinggi
swasta di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan
instrumen penelitian berupa kuesioner skala sikap yang diadaptasi dari Money
ethic scale (Tang & Tang, 2002).
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan hidup. Berdasarkan
dimensi sikap terhadap uang dari Tang (2002), hubungan yang signifikan
terjadi pada 2 dimensi , yaitu dimensi Good (uang adalah faktor yang penting
dalam kehidupan) dan Make money (perilaku menghasilkan uang). Jika sikap
terhadap uang dianalisis berdasarkan analisis faktor, hubungan yang signifikan
terjadi pada 4 dimensi, yaitu dimensi Good, Make money, Consumerism(uang
digunakan untuk membeli barang dan jasa) dan lnvestment{\x2x\g digunakan
untuk investasi).
Peneliti menyarankan, untuk penelitian selanjurnya bisa dikembangkan
dimensi sikap terhadap uang yang secara signifikan berpengaruh pada
kepuasan hidup, penelitian terhadap kelompok kerja lain, dan
mengikutsertakan variabel lain yang tidak langsung berhubungan dengan uang,
seperti nilai/etika kerja, iklim etis Perguruan Tinggi."
2004
S3321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angela Valencia Astari Dewi
"Studi tentang faktor-faktor yang mempromosikan perdamaian dapat dianggap sebagai salah satu upaya penelitian yang paling penting karena lingkungan yang damai mendukung perkembangan individu, komunitas, dan bangsa. Telah diketahui bahwa seperlima dari populasi dunia adalah remaja dan sebagai anggota kelompok yang dinamis dalam masyarakat, remaja memainkan peran penting dalam mentransformasikan situasi konflik secara positif dan menjadi agen perubahan yang membangun fondasi masyarakat yang harmonis dan damai. Penelitian ini didasarkan pada penemuan studi terdahulu bahwa kepribadian cenderung mempengaruhi sikap terhadap perdamaian, dan studi ini menyelidiki apakah terdapat hubungan trait kepribadian dengan sikap terhadap perdamaian pada remaja. Secara lebih spesifik, penelitian mengkorelasikan lima subskala The Big Five Personality atau FFM dengan sikap terhadap perdamaian. Sebanyak 91 individu yang termasuk dalam kategori remaja (usia 10-24 tahun) dan berkewarganegaraan Indonesia berpartisipasi dalam mengisi kuesioner self-report yang terdiri skala IPIP-BFM-25-INDONESIA untuk mengukur trait kepribadian dan skala Peace Attitude Scale (PAS) untuk mengukur sikap terhadap perdamaian. Data yang terkumpul mengenai kedua variabel kemudian diolah menggunakan uji korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan antara masing-masing dimensi trait kepribadian dengan nilai total keseluruhan sikap terhadap perdamaian. Hasil yang diperoleh membuktikkan bahwa dimensi Agreeableness dan Conscientiousness terbukti memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan sikap terhadap perdamaian. Meski demikian, tidak ditemukannya hubungan yang positif maupun signifikan pada korelasi antara dimensi Extraversion dan sikap terhadap perdamaian bertentangan pada hipotesis berdasarkan penelitian terdahulu.

The study of factors that promote peace can be considered one of the most important research endeavors as a peaceful environment supports the development of individuals, communities and nations.It is known that a fifth of the world's population are adolescents and as members of a dynamic group in society, adolescents play an important role in positively transforming conflict situations and becoming agents of change who build the foundations of a harmonious and peaceful society. Based on the findings of previous studies that personality traits tend to influence views toward peace among adolescents, this study investigated whether there is a relationship between personality traits and attitudes toward peace. More specifically, the study correlated the five subscales of The Big Five Personality or FFM with peace attitude. In this study, a total of 91 individuals who fall into the category of adolescents (aged 10-24 years) and who are Indonesian citizens participated in filling out a self-report questionnaire consisting of the IPIP-BFM-25-INDONESIA scale to measure personality traits and the Peace Attitude Scale (PAS) scale to measure peace attitude. The data collected on both variables were then processed using Pearson correlation test to determine the relationship between each personality trait dimension and the overall total score of peace attitude. The results obtained confirmed that Agreeableness and Conscientiousness were shown to have a positive and significant relationship with peace attitude. However, neither a positive nor significant relationship was found in the correlation between the Extraversion dimension and peace attitude, contradicting the hypothesis based on previous research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rindila
"[ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap uang dan kebahagiaan pada karyawan. Sikap terhadap uang diukur dengan Money Ethic Scale oleh Tang (1995), α=0,893 dan kebahagiaan diukur dengan Oxford Happiness Questionnaire oleh Hills dan Argyle (2002), α=0,891. Penelitian ini dilakukan kepada 177 karyawan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara sikap terhadap uang dan kebahagiaan pada karyawan (r=0,210, p<0,01). Penelitian menunjukkan bahwa semakin positif sikap terhadap uang, maka semakin tinggi pula kebahagiaan pada karyawan.

ABSTRACT
;This study aims to seek the correlation between attitudes toward money and employee happiness. Attitudes toward money is measured with Money Ethic Scale (Tang, 1995), α=0,893 and happiness is measured with Oxford Happiness Questionnaire (Hills & Argyle, 2002), α=0,891. Data were collected from 177 employees with accidental sampling. The result of this study shows that there is positive significant correlation between attitudes toward money and employee happiness, which is the more positive attitudes toward money of employees, the higher of happiness., This study aims to seek the correlation between attitudes toward money and employee happiness. Attitudes toward money is measured with Money Ethic Scale (Tang, 1995), α=0,893 and happiness is measured with Oxford Happiness Questionnaire (Hills & Argyle, 2002), α=0,891. Data were collected from 177 employees with accidental sampling. The result of this study shows that there is positive significant correlation between attitudes toward money and employee happiness, which is the more positive attitudes toward money of employees, the higher of happiness.]"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Rachmawati
"Uang merupakan kebutuhan setiap manusia. Selain memiliki dampak positif, uang juga bisa berdampak negatif. Evaluasi positif atau negatif atau sikap seseorang terhadap uang akan menentukan bagaimana perilakunya dengan uang. Salah satu perwujudan sikap seseorang terhadap uang adalah bagaimana ia berperilaku terhadap uang. Salah satu perilakunya yang berkaitan dengan uang, misalnya : bekeija untuk menghasilkan uang. Karyawan seperti pekerja lain mengharapkan uang sebagai imbalan keijanya. Imbalan ini diharapkan mencukupi kebutuhan karyawan dalam hidupnya, sehingga kepuasan hidup karyawan yang dipengaruhi oleh uang terpenuhi. Namun apa yang terjadi jika karyawan memiliki orientasi terhadap uang yang tinggi, yang mungkin terjadi adalah akhirnya setinggi apapun gaji yang diterima tidak akan menimbulkan kepuasan kerja karyawan, sehingga akhirnya menurunkan kepuasan hidup karyawan. Jika kedua hal ini terjadi maka akhirnya karyawan yang tidak dapat menahan dirinya dapat melakukkan tindakan tercela seperti korupsi. Hal ini diteliti pada populasi karyawan bank. Dimana karyawan bank terpapar secara intensif baik secara fisik maupun tidak terhadap uang. Keadaan ini dapat menimbulkan stress pada karyawan apabila karyawan tersebut tidak memiliki kepuasan kerja atau kepuasan hidup yang baik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara sikap terhadap uang, kepuasan kerja karyawan serta kepuasan. hidup karyawan bank. Sikap terhadap uang terbagi kedalam tiga ranah, yaitu afektif, beha\>ior dan cognitive. Sedangkan kepuasan kerja terbagi dalam dua faktor pembentuk, yaitu kepuasan kerja intrinsic, yaitu yang berasal dari dalam diri karyawan dan kepuasan kerja ekstrinsik, yaitu kepuasan kerja berasal dari luar diri karyawan tersebut. Sedangkan kepuasan hidup karyawan merupakan bagaimana karyawan tersebut memandang tingkat kepuasan hidupnya secara menyeluruh. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Yaitu metode penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesionel skala sikap yang diadaptasi dari Money Ethic Scale (Tang&tang 2002).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap uang dengan kepuasan kerja maupun kepuasan hidup karyawan bank. Namun ada hubungan yang berarti antara kepuasan kerja dengan kepuasan hidup. Selain itu ternyata dalam faktor pembentuk sikap terhadap uang, terutama pada faktor behavior, berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja karyawan, terutama dalam kepuasan kerja intrinsik karyawan.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sikap terhadap uang secara keseluruhan tidak mempengaruhi kepuasan kerja dan kepuasan hidup karyawan. Ini mungkin terjadi karena karyawan tersebut mendapatkan kepuasan kerjanya bukan dari imbalan yang ia peroleh, namun dari hal lain diluar hal tersebut. Ini juga mungkin terjadi karena karyawan bank tempat dimana penelitian dilakukan memberikkan gaji yang mencukupi sehingga sikap terhadap uang tidak tidak mempengaruhi kepuasan kerja maupun kepuasan hidup karyawan.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian awal yang perlu dikembangkan lagi agar dapat lebih digeneralisasikan pada kelompok subyek penelitian. Ini menjadi penting karena maraknya perilaku korupsi pada karyawan bank di Indonesia, terutama pada level jabatan menengah keatas. Untuk studi yang lebih mendalam, maka penelitain dapat dilanjutkan dengan menkombinasikkan penelitian dengan metode kualitatif dengan metode kuantitaif. Peneliti juga menyarankan agar penelitian dilakukkan lebih intensif pada karyawan dengan jabatan yang sudah cukup tinggi dan dengan sampel yang berasal dari bank yang lebih variatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Telaumbanua, Nobel Kristian
"Bunuh diri merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia, khususnya di kalangan dewasa muda. Bunuh diri biasanya didahului oleh ide bunuh diri yang dipicu oleh distres psikologis. Salah satu faktor yang berperan kuat untuk merespon distres psikologis dengan mengembangkan ide bunuh diri adalah trait kepribadian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara trait kepribadian dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah mahasiswa berjumlah 411 orang yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan berusia 18-25 tahun. Pengukuran variabel ide bunuh diri dalam penelitian ini menggunakan skala Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS), sedangkan pengukuran variabel trait kepribadian dilakukan dengan menggunakan skala International Personality Item Pool – Big Five Markers 25 item (IPIP-BFM-25). Dimensi kepribadian yang digunakan dalam instruman IPIP-BFM-25 adalah extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, dan intellect. Hasil penelitian menunjukkan bahwa trait kepribadian emotional stability memiliki korelasi yang negatif secara signifikan dengan ide bunuh diri pada mahasiswa. Selain itu, ide bunuh diri tidak berkorelasi secara signfikan dengan trait kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousness, maupun intellect.

Suicide is one of the leading causes of death in the world, especially among emerging adults. Suicide is usually preceded by suicidal ideation triggered by psychological distress. One of the factors that play a strong role in responding to psychological distress by developing suicidal ideation is personality traits. This study examines the correlation between personality traits and suicidal ideation among college students. The participants of this study are 411 students from various universities in Indonesia and aged around 18-25 years. The measurement of the suicide ideation variable in this study is conducted with the Depressive Symptom Index – Suicidal Scale (DSI-SS) scale, while the personality trait variable was measured using the International Personality Item Pool – Big Five Markers with 25 item scale (IPIP-BFM-25). The personality dimensions included in the IPIP-BFM-25 instrument are extraversion, agreeableness, conscientiousness, emotional stability, and intellect. The result shows that the emotional stability personality trait had a significant negative correlation with suicidal ideation among college students. In addition, suicidal ideation is not significantly correlated with extraversion, agreeableness, conscientiousness, and intellect personality traits."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>