Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 221105 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Ramdaniati
"Takut pada anak yang mengalami hospitalisasi merupakan fenomena yang sering ditemui dan berdampak terhadap penolakan tindakan. Penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian takut anak usia pra sekolah dan sekolah yang mengalami hospitalisasi. Desain cross sectional, dengan sampel 100 responden melalui purposive sampling. Analisa menggunakan chi square dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan takut dialami oleh 53 % responden, selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara karakteristik anak, keluarga dan lingkungan dengan kejadian takut. Kesimpulan bahwa usia dan kecemasan keluarga merupakan determinan kejadian takut anak usia pra sekolah dan sekolah yang mengalami hospitalisasi, maka disarankan bagi perawat untuk meningkatkan pemberian dukungan emosional kepada keluarga, serta mengatur situasi ruangan yang kondusif dan tidak menakutkan bagi anak.

Fear of children experiencing hospitalization is a common phenomenon. This study aimed to identify factors associated with the incidence of fear in pre-school and school age children who experience hospitalization. The design used crosssectional with sample of 100 respondents by purposive sampling. The results showed that the fear experienced by 53% of respondents, and a significant relationship between children, family and environment characteristics with incidence of fear. The study concluded that age and family anxiety is determinant of the incidence of fear in pre-schools and school age children that have experienced hospitalization. The researcher suggests that pediatric nurse should give emotionally support for family and make room situation setting that is conducive and less frightened for children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gusgus Ghraha Ramdhanie
"ABSTRAK
Pungsi vena merupakan prosedur yang dapat menimbulkan nyeri. Krim EMLA dan kompres dingin merupakan pilihan untuk mengurangi nyeri se1ama prosedur pungsi vena pada anak. Dengan desain quasi-experiment, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan dampak penggunaan EMLA dan kompres dingin terhadap tingkat nyeri anak usia sekolah saat tindakan pungsi vena. Sebanyak 50 anak usia menjadi sampel penelitian menggunakan metode non probability sampling dengan cara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat nyeri antara ke1ompok EMLA dan kelompok kompres dingin (p=0,994). Penelitian merekomendasikan penggunaan kompres dingin untuk menurunkan nyeri saat tindakan pungsi vena pada anak.

ABSTRACT
Pain is one ofimpacts ofvenipuncture. TheEMLA cream and cold applicationare often used to minimize venipuncture pain. This research is designed to identify the pain level difference between EMLA cream and cold application before venipuncture procedure in school age children, using quasi experiment. 50 samples were recruited using consecutive sampling technique, and divided into 2 groups (EMLA and cold application). The data analysis result showed that there is no significant pain level difference between both groups (p value=0,994). This research recommended to use cold application in clinical practice to reduce pain level ofvenipuncture procedure in children.
"
2013
T32557
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusgus Graha Ramdhanie
"ABSTRAK
Pungsi vena merupakan prosedur yang dapat menimbulkan nyeri. Krim EMLA dan kompres dingin merupakan pilihan untuk mengurangi nyeri selama prosedur pungsi vena pada anak. Dengan desain quasi-experiment, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi perbedaan dampak penggunaan EMLA dan kompres dingin terhadap tingkat nyeri anak usia sekolah saat tindakan pungsi vena. Sebanyak 50 anak usia menjadi sampel penelitian menggunakan metode non probability sampling dengan cara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan tingkat nyeri antara kelompok EMLA dan kelompok kompres dingin (p=0,994). Penelitian merekomendasikan penggunaan kompres dingin untuk menurunkan nyeri saat tindakan pungsi vena pada anak.

ABSTRACT
Pain is one of impacts of venipuncture. The EMLA cream and cold application are often used to minimize venipuncture pain. This research is designed to identify the pain level difference between EMLA cream and cold application before venipuncture procedure in school age children, using quasi experiment. 50 samples were recruited using consecutive sampling technique, and divided into 2 groups (EMLA and cold application). The data analysis result showed that there is no significant pain level difference between both groups (p value=0,994). This research recommended to use cold application in clinical practice to reduce pain level of venipuncture procedure in children."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Mutiara Dewi
"ABSTRAK
Storytelling merupakan salah satu alternatif intervensi dalam asuhan atraumatik keperawatan anak di rumah sakit untuk mengurangi efek negatif akibat hospitalisasi. Storytelling dapat diberikan sebagai distraksi terhadap ketakutan anak yang dialami selama dalam perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas storytelling terhadap takut akibat hospitalisasi pada anak usia sekolah di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperiment dan metode yang digunakan adalah non-equivalent control group pretest-posttest design. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi 1 (storytelling) dan kelompok 2 yaitu kelompok kontrol dimana jumlah total responden n=32, di RSAB Harapan Kita Jakarta. Pengambilan data responden menggunakan sistem blok yang dilakukan dari bulan Juni sampai Juli 2020. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa intervensi storytelling berpengaruh signifikan terhadap penurunan takut hospitalisasi anak usia sekolah di rumah sakit sebelum dan sesudah pemberian intervensi (P value =0,000 < 0,05). Selain itu juga ada perbedaan bermakna selisih skor takut pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol terhadap skor takut hospitalisasi (P value = 0,000 < ). Storytelling dapat diterapkan dalam
asuhan keperawatan pasien anak di rumah sakit untuk membantu meminimalkan trauma atau takut anak.

ABSTRACT
Storytelling is one of the alternative interventions in pediatric nursing atraumatic care in hospitals to reduce the negativeaffects of hospitalization. Storytelling can be given as distraction to the fears a child experiences during treatment. This study aims to determine the effectiveness of storytelling againts fear due to hospitalization in school- age children in hospital. This study is a quantitative study with a quasi-experimental researchdesign and the method used in non-equivalent control group pretest-posttest design. Subjects in this study consisted of two groups namely the intervention first group (storytelling) and second group namely the control group.The total number of respondens was n=32, at the Harapan Kita Maternity and Children Hospital in Jakarta. Respondent data collection using a block system conducted from June to July 2020. Bivariat analysis results show that storytelling intervention has a significant effect on reducing fear of hospitalization of school-age children in hospitals before and after
administration of the intervention (P value =0,000 < 0,05). In addition, there is also a significant deifference between the fear score in the intervention group and the control group (P value = 0,000 < ). Storytelling can be applied in nursing care of pediatric patients in hospitals to help minimize trauma or fear of children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Opie Dwi Agustina
"Nyeri merupakan salah satu dampak yang dirasakan pasien anak saat hospitalisasi. Tiup kincir sebagai media terapi teknik relaksasi napas dalam dan distraksi untuk menurunkan skala nyeri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan penggunaan terapi bermain tiup kincir sebagai salah satu intervensi menurunkan skala nyeri pada anak usia pra sekolah saat hospitalisasi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa tiup kincir dapat menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh anak dari skala 10 menjadi 5 menggunakan Wong Baker FACES Pain Scale. Analisis ini merekomendasikan dilakukannya asuhan keperawatan psikososial yang terintegrasi dengan asuhan keperawatan fisik pada anak yang mengalami nyeri saat hospitalisasi.

Pain is one of the effects felt by child patients during hospitalization. Blow the windmill as a therapeutic tool for deep breathing and distraction techniques to reduce the scale of pain. This writing aims to describe nursing care with the use of windmill inflatable play therapy as one of the interventions to reduce the scale of pain in pre-school age children during hospitalization. Intervention results showed that windmills could reduce the scale of pain felt by children from a scale of 10 to 5 using Wong Baker FACES Pain Scale. This analysis recommends doing psychosocial nursing care that is integrated with physical nursing care in children who experience pain during hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ririn Norma Liana Sari
"Hipospadia merupakan salah satu penyakit kelainan kongenital pada laki-laki yang paling sering terjadi pada usia anak. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan penatalaksanaan medis seperti pembedahan. Tetapi, rencana pembedahan dapat membuat anak mengalami masalah keperawatan ansietas. Melalui teknik distraksi dan edukasi kesehatan pra operative, perawat mampu mengatasi masalah keperawatan ansietas pada anak. Berdasarkan hasil evaluasi, teknik distraksi dan edukasi kesehatan mampu mengatasi ansietas pada anak. Pernyataan ini dibuktikan dengan adanya penurunan pada skala ansietas dari nilai 15 ansietas sedang menjadi 8 ansietas ringan dan dari nilai 13 ansietas ringan menjadi 7 anseitas ringan dengan menggunakan instrumen modifikasi dari ZS-RAS dan T-MAS yang dibuat oleh Solikhah 2011 . Selain itu, anak mengatakan bahwa saat ini tidak mimpi buruk kembali, dapat tidur dengan nyenyak, serta wajah terlihat ekspresif dan ceria. Keberhasilan teknik ini juga dibantu oleh dukungan keluarga dan penerapan teknik komunikasi pada anak. Agar teknik distraksi dan edukasi kesehatan lebih efektif untuk mengatasi ansietas pada anak, pihak institusi pelayanan kesehatan perlu membuat media edukasi kesehatan mengenai persiapan pra operative, yang mendorong adanya interaksi antara anak dan petugas kesehatan sesuai tumbuh kembang anak.

Hypospadias is one of the most common congenital aberrations in males at the age of the child. To solve the problem, medical management is needed such as surgery. However, a surgical plan may make the child have anxiety nursing problems. Through distraction techniques and preoperative health education, nurses are able to overcome the problem of nursing anxiety in children. Based on the evaluation, distraction technique and health education able to overcome anxiety in children. This statement is evidenced by a decrease in the anxiety scale from a value of 15 medium anxiety to 8 mild anxiety and from a value of 13 mild anxiety to 7 mild anxiety using modified instrument of ZS-RAS and T-MAS made by Solikhah 2011 . In addition, the child says that the moment is not a nightmare back, can sleep soundly, and the face looks expressive and cheerful. The success of this technique is also aided by family support and application of communication techniques in children. In order for distraction and health education techniques to be more effective to overcome anxiety in children, the institution of health services need to make health education media about pre-operative preparation, which encourage the interaction between child and health officer according to child growth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cucuk Suwandi
"Kecemasan pada anak yang dirawat di rumah sakit merupakan fenomena yang sering ditemui dan berdampak terhadap penolakan tindakan. Penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada Anak usia Sekolah selama dirawat di kelas III Ruang Parikesit RSMM Bogor. Desain cross sectional, dengan sampel 23 responden melalui concecutive sampling. Analisa menggunakan chi square dan Independent T-Test. Hasil menunjukkan tingkat kecemasan dialami oleh 53 % responden, selanjutnya terdapat hubungan signifikan antara karakteristik anak, keluarga dan lingkungan dengan kejadian takut.
Kesimpulan bahwa Tingkat kecemasan yang dialami oleh anak sekolah yang dirawat di rumah sakit cukup tinggi, Karakteristik anak pada penelitian ini antara lain usia anak yang rata-rata berada pada usia sekolah, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, berada pada tipe temperamen lambat, belum pernah dirawat sebelumnya dan rata-rata lama dirawat lebih dari tiga hari, Terdapat hubungan yang signifikan antara karakteristik anak: usia dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah yang di rawat di Rumah Sakit.

Anxiety as experienced by hospitalized children is a phenomenon that is often encountered and the impacted on the children rejection to nursing intervention. This study was to analyze factors associated with the level of anxiety in school-age children during in-patient in class III Space Parikshit RSMM Bogor. Crosssectional design, with a concecutive sampling of 23 respondents was used and used chi-square analysis and Independent T-Test. Were Applied results showed that anxiety experienced by 53% of respondents, then were is a significant relationship between the characteristics of the children, the family and the environment with the level of anxiety.
The conclusion that the level of anxiety experienced by school children who were hospitalized quite high, characteristic of the present study included age children on average are at school age, the majority of male sex, type of temperament is at a slow, yet never been treated before, and the average length of hospitalized more than three days, There was a significant relationship between child characteristics: age and family support with level of anxiety in hospitalized school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T43318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Indah Lestari
"Pendahuluan: Persalinan Sectio Caesarea SC adalah prosedur pembedahan dimana janin dilahirkan melalui sayatan di perut dan Rahim ibu. Persalinan SC di dunia terus mengalami peningkatan prevalensi. Organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan standar rata-rata SC di sebuah Negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Saat ini 25% dari semua kelahiran di Inggris melalui metode SC, lebih dari 30% di Australia dan Amerika, serta lebih dari 50% di Brazil dan China. Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia SDKI 2017, sebanyak 17% persalinan melalui SC. Berdasakan laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan tahun 2017 sepuluh kode case base groups CBG terbanyak pada tingkat layanan rawat inap tindak lanjut/ RITL kasus terbanyak adalah SC ringan menempati urutan pertama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian SC pada peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN di RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut selama tahun 2018.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional. Analisis penelitian menggunakan anlisis univariat, analisis bivariat dengan Chi-Square, dan analisis multivariat dengan metode regresi logistik model determinan.
Hasil: Kejadian SC di RSUD dr. Slamet Kabupaten Garut masih tinggi sebanyak 72,8% dibandingkan dengan persalinan pervaginam sebanyak 27,2%. rentang usia ibu bersalin secara SC sebanyak 70,9% diantara 20-35 tahun, dengan paritas 2-3, pada kelas 2 BPJS. pada usia dan paritas tersebut merupakan usia normal dan paritas aman, tidak termasuk kedalam kategori ibu hamil risiko tinggi.
Kesimpulan: Semua variabel, baik vaiabel karakteristik sosiodemografi usia, kelas JKN, naik kelas rawat, medik obstetri paritas, serta indikasi medik faktor ibu, bayi, penyakit penyerta mempunyai dampak yang signifikan terhadap jenis persalinan. Faktor yang yang paling mempengaruhi terhadap jenis persalinan paling besar adalah faktor paritas. Hasil R squared semua variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 60%, sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Background: Sectio Caesarea SC is a surgical procedure to deliver babies through incision in mother's abdomen and uterus. The prevalence of SC continues increasing. The World Health Organization WHO recommended the standard for SC in a country to be around 5-15% per 1000 births in the world. At present the delivery using SC in the UK, Australia and America, Brazil ans China are 25%, more than 30%, more than 50% of all births respectively. Based on data from the 2017 Indonesian Health Demographic Survey SDKI, there were 17% of deliveries through SC. Based on the 2017 Health Insurance Agency BPJS report, the ten highest cases base groups CBG codes at the follow-up inpatient service level are SC surgery. This study was conducted to determine the factors influencing the incidence of SC among JKN participants in the RSUD dr. Slamet Garut Regency during 2018.
Method: This study uses a quantitative methodology used a cross sectional study design. The data analysis used univariate analysis, bivariate analysis with Chi-Square, and multivariate analysis using the determinant logistic regression method.
Result: the incidence of SC in RSUD dr. Slamet Garut regency was still high as 72.8% compared to vaginal delivery as much as 27.2%. As many as 70.9% of mothers give birth between of 20-35 years, with 2-3 parity in 2 class BPJS which were a normal age and parity for pregnancy or not included in high risk.
Conclusion: All variables, both sociodemographic characteristics age, JKN class, JKN grade increase, obstetric medical parity, and medical indications maternal, infant, comorbidities have a significant impact on the type of labor. The most influential factor for the largest type of labor is the parity factor. R squared results that independent variables can explain the dependent variable by 60%, and the rest is explained by other variables outside the model.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Aziz
"Angka kejadian cidera terus meningkat diseluruh dunia dan menjadi penyakit utama penyebab kematian dan kecacatan pada semua golongan usia Anak usia sekolah sangat rentan terhadap cidera. Cidera dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan karakteristik host, tingkat keterpaparan agen, dan keterpaparan lingklmgan beresiko dengan kejadian cidera pada anak usia sekolah. Penelitian dilakukan pada anak usia sekolah di Depok menggunakan desain deskriptif korelasi (n=79), dengan instrument kuisioner.
Pada uji Chi Square karakteristik host dengan alpha 0,05 diperoleh kesimpulan tidak ada hubungan antara karakteristik host dengan kejadian cidera, sedangkan tingkat katerpaparan agen dan keterpaparan lingkungan beresiko dengan kejadian cidera peneliti berkesimpulan ada hubungan keduanya dengan kejadian cidera. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkaji berbagai kerugian yang ditimbulkan cidera pada anak.

The incidence of injuries continues to increase around the world and become a major cause of disease and disabilities in the death of all ages. School age children are very vulnerable to injury. Injury is influenced by various factors. The purpose of this study was to identify relationship between the characteristics of host., the level of agents’ exposure, and environmental risk exposure to incidence with injuries in the school age children. The population of this study was school age children in Depok. Descriptive correlation design (n = 79) was used.
At alpha of 0.05 Chi Square test, there is no relationship between the characteristics of the host with the injury incidence. While the level of agent exposure and environment exposure with the occurrence of incidence, researchers have concluded that there is relationship between the variables. Further research is expected to review the various losses causedinjury to the child.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5652
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalaili Setioningtyas
"Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yang dapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun non shift. Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempat penelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan Piitsburg Sleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisis data univariat menunjukkan 44.7 responden mengalami kelelahan berat, 80 perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7 memiliki kuantitas tidur buruk dan mayoritas perawat 70 menjalankan sistem shift kerja.
Hasil bivariat menggunakan pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerja dan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas tidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktor yang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.

The nurse is an officer who provides nursing care services for 24 hours to the patient and has a shift work system and this can lead to fatigue. The purpose of this study to examine any factors that can cause fatigue in nurses who work both shift and non shift. Quantitative research method using cross sectional design. Place of study in RSUD dr Slamet Garut, with a sample of 150 nurses. Measurement of fatigue using International Fatigue Research Committee and Piitsburg Sleep Quality Index and Actigraph Tool for quality and quantity of sleep. Univariate data analysis showed that 44.7 of respondents had severe fatigue, 80 nurses had bad sleep quality, 66,7 had bad sleeping quantity and majority of 70 nurses were running work shift system.
Bivariate result using pearson correlation which was related to fatigue of shift work, workload, working time and sleep quality. Shift work and sleep hygiene have a significant relationship with the quality and quantity of sleep. The conclusion is work shift and sleep hygiene are factors related to the quantity and quality of sleep, and work shift, workload, working time and sleep quality are factors related to nurse fatigue in RSUD dr Slamet Garut.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>