Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167680 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Sigit Shiamtafa
"Siswa SMA berada pada tahap tumbuh kembang remaja tengah memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap perkembangan seksualnya Sehingga UKS sebagai wadah formal sebenarnya dapat menjadi senjata ampuh dalam pendidikan kesehatan termasuk juga pendidikan seksual. Sehubungan dengan hal tersebut evaluasi ataupun gambaran persepsi siswa terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual perlu diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa SMA yang terbentuk di memori siswa terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual di SMA 81 Jakarta Timur dengan model penelitian deskriptif sederhana. Pengambilan responden dilakukan secara acak sederhana dimana diperlukan 97 responden. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan kemudian diolah dengan analisa deskriptif atau univariat. Hasil penelitian menunjukan 52% siswa memiliki persepsi positif dan 48% siswa memiliki persepsi negatif terhadap peran UKS dalam pendidikan seksual di SMA 81 Jakarta Timur. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5348
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Rahmawati
"Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan siswanya melalui peningkatan motivasi siswa dalam menjaga perilaku sehat. Saat ini hampir 85% SD di Jakarta memiliki UKS. Program UKS yang dijalankan dengan baik dan dengan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan, praktisi sekolah, dan siswa dapat meningkatkan internalisasi nilai-nilai dalam program UKS pada diri siswa yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku sehatnya.
Peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh UKS di SDN Baru 01 Pagi dalam memotivasi siswanya untuk menjaga perilaku sehat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif sederhana dngan jumlah sampel 40 orang siswa kelas V-VI di SDN Baru 01 Pagi yang diambil dengan Cara random sampling. Kuesioner berbentuk skala likert dengan 100% responden menunjukkan internalisasi program UKS dan motivasi yang baik dalam menjaga perilaku sehat.
Hasil analisa dengan uji Spearman rank menunjukkan adanya hubungan yang kuat sekali (rs = O,759) antara internalisasi program UKS dengan tingkat motivasi siswa untuk menjaga perilaku sehat. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA4999
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini masalah yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja semakin meningkat
akibat dari kurangnya pengetahuan remaja tentang fungsi dan kesehatan reproduksinya
(Nani Utami Adi, 2005).Tujuan dari penelitian adalah lmtuk mengidentifikasi gambaran
persepsi remaja terhadap adanya isu dimasukkannya pendidikan kesehatan reproduksi
dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini dilakukan di SMUN 39 Jakarta Timur dengan
jumlah responden 76 orang siswa dan siswi. Desain penelitian yang digunakan adalah
desain deskriptif sederhana yang diberikan melalui pertanyaan terstruktur atau
kuesioner. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif univariat dengan
menggunakan sistem proporsi dan persentasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
remaja memiliki persepsi positif terhadap perlunya pendidikan kesehatan reproduksi
masuk dalam kurikulum sekolah. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pemberian
informasi tentang kesehatan reproduksi kepada remaja secara akurat dan komprehensif
dengan memasukkanya menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5482
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Adi Arti Satriyo
"Penelitian ini bermula dari pemikiran tentang penyelenggaraan Program Bimbingan dan Konseling di Sekoiah, teru tama di Sekolah Menengah Atas yaitu adanya berbagai persepsi yang muncul dari kalangan siswa tentang peran konselor di sekoiah. Padahai iayanan utama Bimbingan dan Konseling di sekoiah ditujukan pada para siswa. Hal ini yang mendorong penulis untuk meiakukan penelitian. Bimbingan dan Konseling juga merupakan bagian integrai dari kese1uruhan proses pendidikan, oieh karena itu periu mendapat perhatian untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.
Melalui tinjauan pustaka tentang persepsi siswa khususnya terhadap peran konse1or di sekolah, maka ingin. Dibuktikan hipotesa penelitian pada seratus empat pu1uh empat siswa SMA di Salatiga, yaitu:
1. Ada perbedaan persepsi siswa SMA terhadap peran konselor, bila peran konselor di sekoiah berbeda. Hipotesa 1 diterima atau terbukti.
2.Ada perbedaan persepsi siswa SMA terhadap peran konselor, antara siswa SMA yang pernah wawancara atau konseling dengan konselor di sekolah dengan yang belum pernah. Hipotesa 2 diterima atau terbukti.
Penulis menyarankan diadakan penelitian lebih lanjut dengan subyek penelitian: kepala sekolah, staf pengajar, staf administrasi dan orang tua siswa, supaya diperoleh hasil penelitian yang mewakili persepsi dari semua pihak terhadap peran konselor."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dilda
"Masih tingginya prevalensi kecacingan pada anak usia sekolah merupakan suatu kondisi yang seharusnya tidak terjadi, karena pemerintah telah mencanangkan program pemberian obat cacing setiap enam bulan serta pendidikan kesehatan yang ditekankan pada masalah kecacingan rneiaiui UKS sebagai salah satu wadah yang sangat penting untuk meningkatkan perilaku hidup bersih-sehat dan menciptakan lingkungan sehat. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif sederhana dengan jumlah sampei sepuluh sekolah dasar negeri yang merupakan total populasi.
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi sejauh mana gambaran peran UKS dalam upaya menurunkan prevalensi kecacingan pada anak usia sekolah dasar. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner oleh setiap responden yang berisi tentang data demografi dan pernyataan tentang peran UKS berdasarkan Trias UKS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelan yang paling dominan dilakukan adalah peran pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat, diikuti dengan peran pendidikan kesehatan dan peran pelayanan kesehatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa UKS memiliki peranan yang sangat besar dalam upaya menurunkan prevalensi kecacingan pada anak usia sekolah dasar, terutama dalam hal pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5328
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Maulana
"ABSTRAK
Hasil penelitian yang dilakukan Minarly (2008) dandata yang dikemukakan
Kuswanto (2010) yang menunjukan bahwa kinerja Pengawas Sekolah Menengah
Kota Cirebon menempati urutan terendah dibandingkan dengan Kinerja Pengawas
Sekolah di Wilayah III Cirebon dan beragamnya frekuensi kunjungan ke sekolah
Pengawas Sekolah merupakan dasar perumusan masalah penelitian ini. Ada dua
masalah penelitian ini yaitu adakah kesenjangan peran Pengawas Sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan SMA di Kota Cirebon dan upaya apa yang
dilakukan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut. metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah mixed method sequential explanatory. hasil
penelitian menunjukan adanya kesenjangan peran antara yang diharapkan
dengan yang dilakukan Pengawas Sekolah sebagai developer of people,
curriculum developer, instructional specialist, human relation worker, staff
developer, administrator, manager of change dan evaluator. Upaya yang
sebaiknya dilakukan untuk menghilangkan kesenjangan tersebut adalah
(1) memperbaiki komitmen pemangku kepentingan terhadap tugas, fungsi, dan
peran yang telah diatur dalam suatu peraturan tentang pendidikan (2) merancang
ulang penjadwalan kunjungan ke sekolah oleh Pengawas Sekolah
(3) merancang suatu aturan yang lebih operasional yang dapat memayungi dan mengatur sistem kepengawasan (4) meningkatkan kompetensi Pengawas
Sekolah melalui suatu program kegiatan yang berkelanjutan (5) Disdik Kota
Cirebon bersama Pengawas Sekolah menindaklanjuti hasil evaluasi Pengawasan

Abstract
Results of research conducted Minarli (2008) and the data presented Kuswanto
(2010) which showed that the performance of Schools Supervisor in
City III Cirebon and varying the frequency of visits Schools Supervisor to
school are the basis for formulation of research problems. Two problem of
research are some gaps of Schools Supervisory role in improving the quality of
school education in Cirebon City and what efforts are made to eliminate the gaps.
The method used in this study is mixed methods sequential explanatory. The
results indicate some gaps between the expected role undertaken by the School
supervisor as a developer of people, curriculum developers, administrators, managers of
change and evaluators. Efforts should be made to eliminate the gaps are
(1) improve stakehodres commitment to the role, duties and functions of each,
(2) redesign of scheduling visits to schools by the School Supervisor, (3)
designing a more operational rules that can be overaching and adjust the
supervisory system, (4) increasing the competence Supervisory School through an
ongoing program of activities and (5) Disdik Cirebon City and Schools
Supervisor follow up the supervisory evaluation results."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29798
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deta Annisa Nalayani
"Peranan usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan status kesehatan siswa. Siswa dengan tahap perkembangan remaja awal dan menengah yang sedang berada dalam tahap pencarian identitas diri, remaja cenderung untuk melakukan perilaku kesehatan berisiko yang dapat mengancam status kesehatannya pada saat ini dan di masa mendatang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai hubungan peranan usaha kesehatan sekolah dengan status kesehatan dilihat dari beberapa faktor. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu stratified random sampling dengan jumlah responden 77. Mayoritas responden berjenis kelamin perempuan sebesar 54,5 . Rata-rata responden memiliki tanda-tanda vital dan status nutrisi yang normal. Status kesehatan siswa sebanyak 57,1 memiliki risiko dan didominasi siswa laki-laki. Tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan hubungan antara peranan UKS dengan status kesehatan siswa, dengan nilai p sebesar 0,761 p>0,05 . Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan promosi kesehatan yang penting untuk meningkatkan peranan UKS

The role of school health efforts is one of the efforts in improving the health status of students. Students with early and moderate stage of adolescent who are in the stage of identity searching, tend to engage in risky health behaviors that can survive their current and future health status. This research is a descriptive research about the relation of role of health school with health status seen from several factors. The sampling method used in research is stratified random sampling with the number of respondents 77. The majority of respondents is female of 54.5 . The average respondent has a normal vital signs and nutritional status. The health status of students 57.1 has risks and dominated by male students. No significant relationship was found between the role of UKS and students 39 health status, with a p value of 0.761 p 0.05 . Therefore, the researcher can improve student 39 s health status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67781
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmadi
"Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota merupakan organisasi tertinggi dalam birokrasi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap peningkatkan mutu pendidikan, termasuk jenjang pendidikan sekolah menengah atas ( SMA). Tesis ini menjelaskan Peran Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur Dalam Mengimplementasikan Standar Proses di Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Belitung Timur. Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan kualitas terhadap kompetensi lulusan SMA. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa bagaimana peran Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur dalam mengimplementasikan standar proses yang terjadi di SMA, melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kompetensi lulusan.
Penelitian terhadap tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif post-positivis dengan metoda wawancara, observasi dan studi dokumen. Faktor-faktor yang diteliti antara lain; Rencana Strategis dan Program Kerja Dinas Pendidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, dan Kepengawasan Pembelajaran. Untuk menggali faktor-faktor diatas peneliti menanyakan kepada narasumber ahli, disamping adanya observasi dan studi dokumen. Nara sumber ahli yang dijadikan informan adalah orang-orang yang berkompeten dan bertanggung jawab pada tugas yang dilaksanakannya, minimal berpengalaman lima tahun pada bidang tugasnya.
Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur berperan dengan kategori Cukup atau Belum Maksimal terhadap pelaksanaan standar proses pembelajaran di sekolah menengah atas (SMA). Saran yang diberikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur adalah, perlu menganalisis dan pemetaan ulang pelaksanaan program kerja dalam menggunakan anggaran yang tersedia, agar kesenjangan antara sub bagian diantara bidang dalam mengalokasikan anggaran pendidikan dapat memadai, artinya standar program yang disusun dapat tercapai, sehingga visi dan misi yang dijalankan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, agar menghasilkan mutu lulusan yang memiliki kompetensi lulusan yang standar/berkualitas.

District Education Office / City is the highest organization in the government bureaucracy that is responsible for enhancing the quality of education, including high school education (high school). This thesis describes the role of district education office in implementing process standards in high school (SMA) East Belitung District. The background of this study was a decrease in the quality of the competence of high school graduates. The purpose of this study is to analyze how the role of the District Education Office in the Eastern Belitung District implemented standardized processes that occur in high school, through planning, implementation, and supervision of graduate competence.
Research on this thesis uses a qualitative approach with post-positivist methods interviews, observation and document study, which examined factors, among others; strategic plan and work programme of education, curriculum unit level education, labor and education personnel staff, facilities working paper, and supervisory learning.To explore the above factors the researchers asked the expert speakers, in addition to the observation and study of documents. Expert resource persons who become informants are people who are competent and responsible to the task he is performing, at least five years experience in the field of duty.
District Education Office East Belitung played by category or Not Quite Up to the standard implementation of the learning process at secondary school (high school). The advice can be given to the District Education Office East Belitung is, it is necessary to analyze and re-mapping in the work program in using the available budget, so that the gap between the sub, in allocating the budget among the field of education can be adequate, meaning that program standards prepared can be achieved, so that the vision and mission are carried out in accordance with the expected goals, in order to produce quality graduates who have the competency standards / quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Labre, Benediktus
"Penelitian ini dikenakan pada Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang Nusa Tenggara Timur. Masalah pokok dalam penelitian tersebut adalah sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Penelitian ini juga ingin melihat hubungan antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Selanjutnya, ingin melihat pula pengaruh persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga, lingkungan sekolah, dan tingkat aspirasi baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah.
Permasalahan tersebut diangkat mengingat remaja SMA merupakan kader-kader generasi penerus yang potensial, sehingga pembinaan, pembentukan dan pengembangan disiplin diri bagi mereka perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Di samping itu, remaja sebagai individu yang sedang mencari dan menemukan jati dirinya menuntut pengertian dan perlakuan khusus dari semua pihak yang bertanggung jawab.
Temuan penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Siswa SMA kelas III di Kota Administratif Kupang umumnya mempunyai sikap positif terhadap disiplin sekolah. Hal ini berarti, remaja SMA masih menerima disiplin sebagai suatu nilai untuk menjawab kebutuhan-kebutuhannya, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan belajar di sekolah. Sikap positif tersebut juga memberikan suatu indikasi bahwa remaja SMA memiliki kesadaran akan pentingnya pendidikan di sekolah dan bagi kehidupan masa depannya.
2. Adanya hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, keluarga tetap berperan sebagai lingkungan pertama bagi anak dalam mengadakan sosialisasi dan penyesuaian diri yang positif. Keluarga memang mempunyai peran yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan pribadi anak seutuhnya.
3. Ada hubungan yang positif dan bermakna antara persepsi siswa tentang lingkungan sekolah dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, sekolah sebagai lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga, memainkan peranan yang tidak kecil bagi terbentuk dan terbinanya sikap positif siswa terhadap disiplin sekolah. Lingkungan sekolah merupakan salah satu dapur utama yang ikut membentuk dan, membina disiplin anggota masyarakat, bila sekolah dapat berkarya dengan disiplin dan kejujuran yang tinggi.
4. Tidak terdapat hubungan yang positif dan bermakna antara tingkat aspirasi dan sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, tingkat aspirasi sebagai standar kinerja yang melibatkan ego, tidak memberikan kontribusi yang berarti terhadap sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Tingkat aspirasi seseorang sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial ekonomi dan orientasi nilai budaya masyarakat setempat. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa relatif rendah, dan berdasarkan pengamatan bahwa orientasi nilai budaya masih tertuju terhadap kebutuhan jangka pendek, yaitu perbaikan keadaan ekonomi terutama sandang pangan dan perumahan. Aspirasi pendidikan, pekerjaan dan jabatan yang akan dilakukan masih menggantungkan diri pada pekerjaan sebagai pegawai negeri. Pola pandang tersebut, menutup kemungkinan bagi pilihan pekerjaan lain. Selanjutnya, pola pandang yang demikian mencerminkan sikap hidup ketergantungan, etos kerja yang rendah, tidak berani mengambil resiko, kurang percaya diri, dan kebiasaan cepat puas. Sikap dan perilaku ini merupakan kendala budaya yang turut mempengaruhi dan membentuk tingkat aspirasi masyarakat.
5. Dari ketiga variabel bebas (prediktor) tersebut, persepsi siswa tentang lingkungan sekolah paling dominan memberikan kontribusi terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Sedangkan variabel persepsi siswa tentang interaksi dalam keluarga dan variabel tingkat aspirasi tidak memberikan kontribusi yang bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Akan tetapi secara bersama-sama ketiga prediktor tersebut memberikan kontribusi yang cukup bermakna terhadap sikap siswa tentang disiplin sekolah. Hal ini berarti, ketiga prediktor dalam mempengaruhi kriterium mempunyai kekuatan peran yang berbeda-beda dan masih banyak pengaruh variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian tersebut.
Dengan demikian keluarga, lingkungan sekolah dan tingkat aspirasi siswa merupakan variabel-variabel bebas (prediktor) yang harus diperhitungkan dalam pembinaan, pembentukan dan pengembangan sikap siswa terhadap disiplin sekolah. Dengan kata lain, sangat diharapkan kerja sama terus menerus antara faktor internal dan faktor eksternal dalam mempengaruhi terbentuknya sikap positif terhadap disiplin sekolah. Adanya sikap positif remaja SMA terhadap disiplin sekolah merupakan modal dasar baginya untuk berdisiplin diri dalam karier dan pengabdiannya pada masa-masa yang akan datang."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sumber-sumber informasi tentang seksual yang tidak dijamin kebenarannya dan
pengaruh dari teman dapat mengubah pandangan remaja terhadap perilaku seksual
pranikah. Persepsi akhirnya mendorong remaja untuk melakukan hubungan seksual
pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi remaja terhadap
perilaku seksual pranikah Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain
deskriptif sederhana dengan purposive sampling, dimana pemilihan elemen untuk
menjadi sampel berdasarkan pertimbangan yang tidak acak (subjektif). Studi dilakukan
di SMA 12 Jakarta pada kelas XII saja. Data diperoleh dari 73 responden melalui
kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat meliputi distribusi
frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 54,8% responden
menganggap bahwa perilaku seksual pranikah adalah hal yang tidak boleh. Sisa
responden yang berjumlah 45,2% menganggap bahwa perilaku seksual pranikah boleh
dilakukan oleh remaja. Penelitian ini merekomendasikan sekolah memberikan
pendidikan seksuai yang lebih gencar lagi pada siswa-siswa SMA 12 Jakarta."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5297
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>