Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146307 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perilaku caring perawat yang merupakan inti dari keperawatan mempunyai tujuan
memahami sikap dan kebutuhan serta keinginan klien. Hal ini sangat berhubungan
erat dengan tingkat kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dekriptif
korelasi untuk mengidentifikasi adanya hubungan antara perilaku caring yang
dilakukan perawat dengan tingkat kepuasan klien. Sampel dari penelitian ini sebanyak
105 orang diambil di ruang rawat inap Siloam Hospital Lippo Karawaci. lnstrumen
penelitian menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari The Measuring of Nurse
Caring Behavior (MNCB) sebanyak 50 item pemyataan. Data diolah menggunakan
distribusi frekuensi dan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
perawat yang melakukan caring (53,3%) cenderung seimbang dengan perawat yang
tidak caring (46,7%). Sedangkan untuk tingkat kepuasan didapatkan 86,7% klien
memsa puas dan 13,3% tidak merasa puas. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya
hubungan yang bermakna antara perilaku caring yang dilakukan perawat dengan
tingkat kepuasan klien. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengukuran nilai P value
(0,00) < 0,05."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5613
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5491
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Rahmawati
"Perilaku caring adalah inti dari keperawatan dan merupakan fokus sentral yang menyatu dalam praktik keperawatan. Asuhan keperawatan yang bermutu dengan memperlihatkan sikap caring kepada pasien memiliki hubungan dengan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Dewasa Rumah Sakit Umum Tangerang. Penelitian deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional ini menggunakan sampel sejumlah 97 perawat dan 97 pasien. Pengumpulan data dengan kuesioner dan analisis menggunakan univariat dan bivariat (Chi Square). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna antara enam faktor karatif perilaku caring Watson yang dipersepsikan perawat dengan kepuasan pasien dengan p value 0,034 (α = <0.05). Rumah sakit perlu membudayakan enam faktor karatif perilaku caring dalam setiap asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

Caring behaviour is the core of nursing and also as focal point in nursing practice. Good quality of nursing practice which demonstrates caring intention has significant relationship with patient satisfaction. This research has objective to recognize the relationship among six factors of carative in Watson's caring behaviour which are perceived by nurses through patient satisfaction level in the Inpatient Care Unit of Rumah Sakit Umum Tangerang. The research of descriptive correlation with cross sectional design observed objects of 97 nurses and 97 patients. The data were collected through questionnaires with univariate and bivariate (Chi Square) method for data analysis. This research recognized significant relationship between six factors of carative of caring behaviour with nurse's perception through patient satisfaction level with p value of 0,034. The hospital is required to cultivate six factor of caring behaviuor in their each nursing practice deliverables to the patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T38264
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iklima Sabila
"Perilaku caring dapat dipengaruhi faktor individual, salah satunya adalah kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dan perilaku caring perawat rawat inap di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 154 perawat ruang rawat inap di satu RSUD wilayah Kota Bandung. Pengambilan sampel menggunakan teknik saturation sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Caring Behaviors Inventory (CBI-24) dan Job Satisfaction Scale (JSS-10). Uji korelasi Spearman mendapatkan hasil ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat (p=0,001, ±=<0,05) dengan tingkat kekuatan korelasi adalah hubungan yang cukup kuat dan positif (r=0,414). Kepuasan kerja berkontribusi mempengaruhi perilaku caring sebesar 17% dengan kolega dan rekan kerja, serta kesempatan menggunakan keahlian sebagai dimensi kepuasan kerja dengan skor tertinggi yang memberi kepuasan kerja. Kesimpulan: kepuasan kerja berhubungan dengan perilaku caring, semakin tinggi kepuasan kerja akan semakin baik perilaku caring. Perilaku caring perawat perlu terus dipertahankan dan dikuatkan dengan meningkatkan kepuasan kerja yang di antaranya didapat dari hubungan yang baik dengan kolega dan rekan kerja, serta pemberian kesempatan kepada perawat untuk menggunakan dan mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Caring behavior can be influenced by individual factors, one of which is job satisfaction. This study aims to determine the relationship between job satisfaction and caring behavior of inpatient nurses at the hospital. This study used a correlation analytic design with a cross-sectional approach involving 154 inpatient nurses at a regional hospital in the city of Bandung. Sampling using saturation sampling technique. The measurement tools used are the Caring Behaviors Inventory (CBI-24) and the Job Satisfaction Scale (JSS-10). Spearman's correlation test found that there was a significant relationship between job satisfaction and nurse caring behavior (p=0.001, α=<0.05) with the strength of the correlation being quite strong and positive (r=0.414). Job satisfaction contributes to influencing caring behavior by 17% with colleagues and co-workers, as well as the opportunity to use skills as a dimension of job satisfaction with the highest score giving job satisfaction. Conclusion: job satisfaction is related to caring behavior, the higher the job satisfaction, the better the caring behavior. Nurses' caring behavior needs to be maintained and strengthened by increasing job satisfaction, which can be obtained from good relationships with colleagues and co-workers, as well as providing opportunities for nurses to use and develop their potential."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodri
"Pelaksanaan rotasi tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan antara lain masih ada perawat yang terlalu cepat dirotasi dan ada yang sudah lama disatu ruangan belum mengalami rotasi serta kondisi ini berdampak terjadinya kecemburuan sosial, hubungan yang tidak kondusif pada lingkungan kerja yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya waktu rotasi dan karakteristik perawat dengan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Juni 2003. Desan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 169 dari 289 orang perawat di ruang rawat inap yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket yang mencakup lamanya waktu rotasi, karakteristik perawat dan produktivitas kerja. Analisa data menggunakan uji Chi Squre dan regresi logistik untuk memperoleh fakior yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian didapatkan karakteristik perawat pelaksana yaitu; umur dengan rentang 31- 40 tahun 43,2 %, jenis kelamin perempuan 60,9 %, pendidikan D III dan S 1 Keperawatan 69,8 %, lama kerja dengan waktu 5 - 15 tahun 57,4 %, sikap perawat kurang mendukung 57,5 %. yang belum pernah mengikuti pelatihan 80,5 %, lamanya waktu rotasi lebih dari 3 tahun 43,2 % dan produktivitas kerja perawat yang produktif 54,4 %. Dari uji korelasi didapatkan hubungan yang bermakna adalah variabel umur, lama kerja terhadap produktivitas kerja (p = 0,042), (p = 0,036).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu desain ulang tentang rotasi kerja pada Bidang Keperawatan, bahwa waktu rotasi menjadi tidak bermakna, oleh karena itu rotasi lebih menekankan pada peminatan staf, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan pada perawat yang berusia dibawah 30 tahun dan diatas 41 tahun serta melaksanakan refresing keperawatan terhadap perawat yang mempunyai lama kerja lebih dari 15 tahun.
Daftar Pustaka 54 ( 1980-2003)

The Relationship between Rotation Schedule, Nurses Characteristics and Nursing Productivity of Staff Nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province Public Hospital 2003 The Implementations of rotation nurses has not been worked to schedule on the hospital. This conditions produced some problems for the hospital management system. Some staff nurses were too fast to be rotated and other side some were also being maintained in on clinical area. The felling of jealous produce is not conducive work place an indirectly it leads to increment of work productivity.
The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. The samples are taken from 169 respondent of 289 nurses. Data collecting by questionnaire has been spread directly to the chosen nurses in the random sampling methods. A questionnaire that consist of rotations periods, a questionnaire an individuals characteristic data, and a questionnaire of work productivity nursing. Analysis data was using Chi Square on bivariate, and logistic regression on multivariate.
The research result respondent of age 31-40 years are 43,2%, sex proportion of females are 60,9%, Diploma and Bachelor graduates are 69,8%, working periods 5 - 15 years are 57,4%, unsupportive nurses attitude are 57,5%, the nurses who not got training are 80,5%, rotation periods > 3 years are 43,2% and nurses work productivity are 54,4%. The correlation test showed that there significant correlation between age and work productivity (p= 0,042) and working periods and work productivity (p= 0,036).
The impact of this finding is necessary to redesign the rotation program at the nursing division regarding to the interest of the nurse, protection and increasing work productivity through the implementation training program for nurses the 41 years old and implementation the refreshing program for nurses working period the more than 15 years.
Bibliography 55 (1980 - 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diwi Purnamasari
"Kepuasan klien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan klien selama dirawat di ruang rawat inap dewasa penyakit dalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo terhadap kualitas asuhan keperawatan. Responden pada penelitian ini diambil menggunakan teknik random sampling yaitu 43 klien yang dirawat inap di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
Hasil penelitian ini adalah 1) 67,4% klien puas terhadap dimensi reliability 2) 60,5% klien puas terhadap dimensi responsiveness, 3) 55,8% klien puas terhadap dimensi emphaty, 4) Secara keseluruhan, 53,5% klien puas dan 46,5% tidak puas terhadap kualitas asuhan keperawatan.
Saran bagi penelitian selanjutnya adalah perlu menggunakan desain penelitian yang lain untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat kepuasan dengan kualitas asuhan keperawatan.

Client's satisfaction is a subjective value for nursing service quality. This study is a quantitative study with simple descriptive study that the objective of survey is to know the level of client's satisfaction during hospitalized at intemist inpatient ward RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo for nursing service quality. Respondent are selected by using random sampling technique. They are 43 adult client who hospitalized at internist inpatient ward.
The result of this study are:1) the clients are satisfy to the reliability with percentage 67,4%, 2) the clients are satisfy to the responsiveness with percentage 60,5%, 3) The clients are satisfy to the emphaty with percentage 55,8%, 4) Overall, level of client’s satisfaction is 53,5% are satisfy and 46,5% are not satisfy for nursing service quality.
It is recomended for the next researcher to use the other design of research for finding the corelation between level of client's satisfaction with nursing service quality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5785
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Fatmawati
"Perilaku caring perawat dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien. Perawat yang berperilaku caring meningkatkan hubungan saling bantu dan percaya antara perawat-pasien sehingga mempercepat penyembuhan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di RSUD Tarakan Jakarta Pusat. Metode penelitian menggunakan deskripsi korelasi dengan pendekatan cross sectional melibatkan 145 pasien yang dipilih secara consecutive sampling. Data dianalisis dengan chi square, uji t, dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara perilaku caring perawat yang dipersepsikan oleh pasien dengan kepuasan pasien di ruang rawat inap (p<0,05; CI 95%). Faktor caritas yang paling berhubungan dengan kepuasan pasien adalah cinta kasih (OR = 0,320; CI 95%) dan mengambil keputusan (OR = 0,154; CI 95%) setelah dikontrol pendidikan. Hasil ini merekomendasikan manajer keperawatan untuk melakukan supervisi komunikasi terapeutik, penilaian kinerja komunikasi perawat, meningkatkan pendidikan formal maupun informal, dan memotivasi perawat agar berperilaku caring sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien.

Nurse caring behavior can improve the quality of nursing care and patient satisfaction. Nurses who behave caring improving mutual aid relationship and trust between the nurse-patient so as to accelerate the healing. This study aim to identify the relationship of nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction in Tarakan Hospital in Central Jakarta. The research method using descriptive correlation with cross sectional study involving 145 patients were selected by consecutive sampling. Data were analyzed with chi square, t-test, and logistic regression.
The results showed relationship between nurse caring behaviors perceived by the patient and patient's satisfaction at the inpatient unit (p <0.05; CI 95%). Caritas factors most associated with patient satisfaction is love (OR = 0.320; CI 95%) and a decision (OR = 0.154; CI 95%) after controlling for education. This result suggests a nursing manager to supervise therapeutic communication, evaluation of nurse communication performance, improving nursing education in both formal and informal, and motivating nurses to caring that can improve patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T47159
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helmi Wahyuningsih
"Sebesar 60% karyawan Krakatau Medika Hospital adalah perawat. Fokus utamanya adalah pelayanan perawatan kelas menengah atas, sehingga penelitian dilakukan di Ruang Flamboyan. Adanya keluhan perawat pelaksana mengenai beban kerja dan merasa kekurangan tenaga, diperlukan analisis kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja nyata dengan menggunakan metode Workload Indicator Staff Need (WISN). Hasil perhitungan didapatkan masih kekurangan 3 orang. Namun, perawat juga melakukan beberapa tugas pramuwaluya. Jika RS mengeluarkan tugas tersebut, maka kekurangan 1 perawat pelaksana dengan menambah 2 pramuwaluya. Dengan demikian, diharapkan perubahan uraian tugas, menambah tenaga, melibatkan kepala ruangan dalam perencanaan kebutuhan tenaga tahunan, dan menggunakan WISN di unit lain.

Total nurses in Krakatau Medika Hospital are 60%. The main focus is on care services for upper-middle class, so the study was conducted in Flamboyan Room. One of human resources planning method based on workload is Workload Indicator Staff Need (WISN). Based on calculation, there is under staffing 3 people. There are some tasks of pramuwaluya done by nurses. If hospital put out these tasks, 1 practical nurse and 2 pramuwaluya are needed. Thus, researcher suggested to changing job description, addition staff, involve head room in planning the need of human resources annual, and using WISN method in other units."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S55652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurbaeti Amilia
"ABSTRAK
Kepuasan kerja perawat merupakan indikator mutu pelayanan keperawatan yang dapat mempengaruhi kinerja. Perilaku caring merupakan kinerja perawat yang menjadi inti dari praktik keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana di RSUD Cibinong. Desain penelitian adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 108 orang dengan teknik proportional sampling. Uji bivariat menggunakan chi-square menunjukkan adanya hubungan antara kepuasan kerja dengan perilaku caring perawat pelaksana (p=0,000, CI 95%). Perawat yang merasa puas mempunyai peluang 4,7 kali untuk berperilaku caring. Uji regresi logistik menyatakan bahwa kepuasan kerja intrinsik merupakan faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan kerja. Manajer keperawatan harus melakukan monitoring kepuasan kerja perawat pelaksana serta melakukan pengarahan dan pengawasan pelaksanaan caring. Perawat yang kurang berperilaku caring harus diberikan pembinaan, sedangkan untuk rekrut perawat baru perlu melakukan psikotes untuk mengkaji faktor intrinsik calon perawat baru.

ABSTRACT
Nurse job satisfaction is an indicator of the quality of nursing care and affects performance. Caring behavior as the performance of nurse which become the core of nursing practice in providing quality of nursing care. Caring is the essence of nursing practice that reflects the quality of nursing care. This study aims to identify the relationship of job satisfation with caring behavior of nurses in Cibinong Hospital. This study was a descriptive correlation with cross sectional approach. The research sample were taken nurses in the inpatient unit as many as 108 people with a stratified sampling technique. Bivariate test using a chi-square showed no relationship between job satisfaction and nurses caring behavior (p < 0.05). Nurses who were satisfy have the opportunity to practice caring 4.7 times. Logistic regression analysis stated that intrinsic job satisfaction is the most dominant factor. Nursing managers should be monitoring job satisfaction as well as the direction and supervision of the implementation of caring. Nurse who practice caring less should be given guidance. For new nurses in recruit nurses should emphasize the intrinsic factor this would include making psikotes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rohaetin
"Kegiatan edukasi merupakan bagian dari proses pemberian asuhan keperawatan yang harus diperhatikan. Salah satu tujuan pemberian edukasi adalah menurunkan kejadian rawat inap berulang dengan diagnosis yang sama. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran kegiatan edukasi perawat di ruang rawat inap di sebuah rumah sakit di Jakarta. Kegiatan edukasi meliputi 4 komponen yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian ini adalah 134 perawat pelaksana yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan Alpha Cronbach rsquo;s 0,946. Hasil penelitian menunjukkan nilai tengah gambaran kegiatan edukasi perawat secara umum 4,0 min-maks=1,9-5,0; IK95 3,9-4,2 , dengan nilai komponen perencanaan tertinggi 4,2 min-maks=2,2-5,0; IK95 4,0-4,3 dan nilai komponen pelaksanaan terendah 3,8 min-maks=1,6-5,0; IK95 3,7-4,0 . Pelaksanaan kegiatan edukasi perlu dioptimalkan dengan pemenuhan fasilitas dan media yang dibutuhkan, serta penjadwalan secara terstruktur dan monitoring dari pihak manajemen. Penelitian ini merekomendasikan dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan edukasi di rumah sakit.Kata kunci: edukasi, perawat pelaksana, rencana pemulangan.

Education is an integral part of nursing care to the patients. Education plays a vital role in reducing patient rsquo s rehospitalization with the same diagnoses. This study aimed to explore the education activities performed by nurses in inpatient units of a private hospital in Jakarta, Indonesia. The education activities are divided into 4 stages of assessment, planning, implementation, and evaluation. This cross sectional study involved 134 nurses selected by using stratified random sampling. Data were collected using questionnaires. Prior to data collection, validity and reliability tests were conducted, with the Alpha Cronbach rsquo s score of 0,946. Results of the study demontrated that the overall median score of education was 4,0 min maks 1,9 5,0 CI95 3,9 4,2 . The analysis further showed that the median score was highest during the planning stage 4,2 min maks 2,2 5,0 CI95 4,0 4,3 whereas it was lowest during the implementation stage 3,8 min maks 1,6 5,0 IK95 3,7 4,0 . The educational activities require adequate facilities, appropriate media, planned schedules, and continuous supports and supervision from nursing leaders managers to encourage their staffs to carefully perform the 4 stages of education activities. This study recommended continuous research to explore factors education activities application at hospital.Keyword discharge planning, educational activities, nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S66053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>