Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 193779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Setiap wanita akan melewati periode perimenopause yaitu periode sebelum, saat, dan
sesudah menopause yang akan memunculkan perubahan fisik maupun psikologis.
Mereka akan beradaptasi terhadap perubahan tersebut dengan perilaku adaptif
(mekanisme koping) baik yang berfokus pada emosional (emotion-focused coping)
dan berfokus pada penyelesaian masalah (problem-focused coping). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perubahan fisik dan psikologis dengan
mekenisme koping yang dilakukan selama periode perimenopause. Metode
penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi. Alat
pengumpulan data bempa kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan
cluster sampling sejumlah 81 responden di RW 13 Kelurahan Jati Makmur.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan yang mengalami perubahan fisik hanya
sebesar 32,1 % (26 orang) terutama pada nyeri sendi dan tulang sedangkan
perubahan psikologisnya sebesar 40,7 % (33 orang) terutama pada penurunan daya
ingat. Mekanisme koping yang banyak digunakan oleh responden terhadap
perubahan tersebut adalah dengan cara emotion-focused coping yaitu sebesar
51,85 % (42 orang) sedangkan problem-focused coping sebesar 48,15 % (39 orang).
Hasil penelitian dengan menggunakan uji Kai Kuadrat menunjukkan tidak ada
hubungan antara perubahan fisik dan psikologis dengan mekanisme koping yang
dilakukan selama periode perimenopause (pvalue= 0,267; a = 0,05). Penelitian ini
merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dapat menentukan jumlah sampel
yang lebih luas dan beragam karakteristik individunya. Hal ini bertujuan agar hasil
penelitian dapat menggambarkan keadaan populasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5605
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi baik kualitas maupun kuantitasnya. Pembahan pola tidur dapat menlberikan dampak pada fisik maupun psikologis, hal ini dapat terjadi pada klien yang dirawat di rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh atau dampak hospitalisasi terhadap pola tidur klien dewasa yang panama kali dirawat. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda korelasi, responden penelitian adalah klien dewasa yang pertama kali dirawat diruang perawatan penyakit dalam pria dan wanita RSUPN Cipto Mangunkusumo. Jumlah responden yang diperoleh dalam penelitian ini sebanyak 30 responden dengan beberapa kriteria. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner yang disusun oleh penelilai dan respnnden menjawab pertanyaaan yang diajukan dengan memberikan tanda (V) pada jawaban yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh hospitalisasi terhadap pexubahan pola tidur klien yang pertama kali dirawat.
Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya dampak hospitalisasi terhadap perubahan pola tidur pada klien dengan penyakit tertentu, dengan responden yang Iebih hauyak, dengan kriteria yang Iebih ketat serta dengan menggunakan instrumen dan uji statistik yang lebih lengkap."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
TA5063
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Regina Riva
"Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia mencanangkan Program Pendidikan Inklusi yang memungkinkan anak penyandang cacat untuk belajar bersama anak non penyandang cacat di sekolah umum/inklusi. Dengan adanya stigma dan labeling negatif terhadap kelompok penyandang cacat selama ini, banyak kalangan yang mengkhawatirkan bahwa akan sulit bagi anak penyandang cacat untuk beradaptasi dan diterima di sekolah inklusi.
Namun berdasarkan pengamatan peneliti, ternyata banyak juga anak penyandang cacat yang tidak mengalami hambatan berarti ketika mereka belajar bersama dengan anak non penyandang cacat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana proses adaptasi antarbudaya anak penyandang cacat yang bersekolah di sekolah inklusi dan menemukan hal-hal apa yang melatarbelakangi kelancaran proses adaptasi tersebut.
Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, pendekatan kualitatif, strategi fenomenologi, serta sifat penelitian deskriptif. Wawancara mendalam dilakukan terhadap 3 informan yang dipilih secara purposeful dengan teknik snowball. Unit analisis adalah siswa penyandang cacat yang bersekolah di sekolah inklusi. Untuk memperkaya data, siswa penyandang cacat terdiri dari yang cacat sejak lahir dan yang cacat saat dewasa.
Peneliti menggunakan model Proses Adaptasi Antarbudaya Daniel J. Kealey dan konsep diri untuk menganalisa dan menginterpretasi data yang terkumpul. Dari hasil penelitian terungkap bahwa secara umum proses adaptasi antarbudaya yang dialami oleh anak penyandang cacat di sekolah inklusi memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan yang ada dipengaruhi oleh tiga aspek berikut: (1) latar belakang kecacatan, (2) hubungan keluarga, dan (3) konsep diri masing-masing anak penyandang cacat.
Di samping itu, hasil penelitian juga mengungkap bahwa keberhasilan proses adaptasi antarbudaya dipengaruhi oleh aspek-aspek berikut: (1) dukungan dan didikan keluarga inti dan lingkungan sosial terdekat anak penyandang cacat, (2) role model yang mampu memotivasi anak penyandang cacat untuk berkembang, dan (3) konsep diri yang positif.

In 2003, the Government of Indonesia initiatied to implement inclusive education program that enables the handicapped children learn in the regular/inclusive school with the non handicapped children. However, negative stigma and labeling on the handicapped have made many people concern that the handicapped can not adapt well and are accepted in the inclusive school.
But based on my general observation, there are many of these children did not find such difficulties. The aim of this research is to study the process of intercultural adaptation of the handicapped in the inclusive school and to find the backgrounds that can smoothen the adaptation process.
This research used a constructivist paradigm, qualitative approach, fenomenology strategy and descriptive dispotition. In collecting data, three informans were selected purposefully through a snowball technique. The analysis units were the handicapped children enrolled in the inclusive schools.
To enrich the research, informans were differentiated by children who born handicapped and children who became handicapped when they were grown up. To analyse and interpret the data, this research used the process of intercultural adaptation theory created by Daniel J. Kealey and self concept.
The research concluded that in general the process of intercultural adaptation of the handicapped in the inclusive school were varied one another. This differences were influenced by three aspects: (1) the background of their disability, (2) relationship within family, and (3) their self concept.
This research also found out that a succesful intercultural adaptation of the handicapped in inlcusive schools were influenced by the following aspects: (1) the support of direct family and the closest social environment, (2) role model as a motivator for the handicapped, (3) a positive self concept."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Masa remaja merupakan masa yang kritis, dimana texjadi perubahan pesat baik dari segi fisik
maupun psikologis. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan masalah bagi remaja, tetapi
masalah tersebut harus dihadapi dengan menggunakan mekanisme koping yang efektif guna
mencapai pertumbuhan dan perkembangan remaja yang optimal. Keluarga mempunyai peran
yang penting bagi rernaja dalam melalui masa-masa kritisnya. Keluarga merupakan sumber bagi
remaja untuk dapat menggunakan mekanisme koping yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengidentifikasi hubungan peran keluarga dengan mekanisme koping remaja dalam
menghadapi stres. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMPN 174. Desain penelitian ini
menggunakan desain deskriptif korelasi dengan jumlah responden 68 orang. Cara pengambilan
sampel adalah dengan cara convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
yang berisi pernyataan-pernyataan yang dikembangkan peneliti berdasarkan studi kepustakaan.
Analisa data yang digunakan adalah uji korelasi untuk hubungan antar variabel numerik. Hasil
penelitian ini menyirnpulkan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara peran keluarga
dengan kecenderungan remaja menggunakan rnekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin besar
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis problem focus coping dan
emotional focus coping. Selain itu terdapat hubungan yang lemah antara peran keluarga dengan
kecenderungan remaja menggunakan mekanisme koping jenis disfuntional focus coping,
dimana semakin fungsional peran keluarga maka semakin kecil kecenderungan remaja
menggunakan koping jenis disfunctional focus coping."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5893
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mekanisme /coping merupakan segala upaya yang dilakukan dalam manajerial stres.
Mekanisme koping ini terbagi menjadi dua, yaitu: konstruktif dan destruktif (Potter & Perry 1997). Mekanisme koping konstruktif sangatIah bermanfaat bagi individu karena dapat mengembangkan potensi Serta mengasah keahlian diri bila berhadapan dengan suatu masalah. Sedangkan mekanisme koping destruktif menyebabkan kemunduran bagi individu tersebut dan sangat merugikan karena hal ini tidak akan dapat secara tuntas menyelesaikan masalah. Penelitian ini berfungsi untuk mengetahui perbedaan mekanisme koping mahasiswa Iaki-laki dan perempuan dalam menghadapi ujian. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengidentivikasi mekanisme koping dan perifaku mahasiswa FIK UI baik laki-laki dan perempuan menjelang ujian.
Penelifi mengikutsertakan 124 responden mahasiswa FIK UI tahap akademik yang
terdiri dari 62 mahasiswa laki-Iaki dan 62 makasiswa perempuan. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Perbandingan dengan analisa data Chi Square. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat 91,94 % mahasiswa laki-laki yang memiliki mekanisme koping konstruktif dan 8, 06% destruktif. Sementara pada responden mahasiswa perempuan, didapat 96, 77% memiliki mekanisme koping konstruktif dan 3, 23% destruktif. X2 hitung yang diperoleh dari hasil penghitungan dengan rumus Chi Square sebesar 0.605. Hasil ini Iebih kecil dari X2 tabel (a = 0, 05 ) sebesar 3, 84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
mekanisme /coping antara mahasiswa FIK UI Iaki-laki dan perempuan dalam menghadapi ujian."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5043
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mekanisme pertahanan merupakan usaha individu uutuk melindungi diri dari ancaman atau stresor. Keluarga yang anggota keluarganya menderita cedera kepala, akan memiliki mekanisme pertahanan terhadap masalah tersebut baik adaptif maupun maladaplif. Penelitian ini menggunakan desain deskripsi sederhana dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme pertahanan atau mekanisme koping yang terjadi pada keluarga pasien cedera kepala. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2003 di ruangan neurologi IRNA B Iantai I kiri RSUPN Cipto Mangunkusumo .Jumlah responden 28 orang, dan para pengambilan sampelnya menggunakan metode convenience samples. Hasil penelitian menunjukan bahwa mekanisme koping responden seluruhnya berada pada rentang nilai 76 - 120, hal ini dapat disimpulkan bahwa keluarga pasien cedera kepala yang dirawat di ruangan IRNA B lantai I kiri RSUPN Cipto Mangunkusumo memiliki mekanisme koping yang adaptif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5354
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Manusia merupakan makhluk yang unik. Keunikan itu tercermin dalam berbagai hal,
termasuk respon mereka terhadap stres, atau lebih dikenal dengan mekanisme koping.
Stresor setiap orang berbeda satu sama lain, termasuk di kalangan mahasiswa. Selain
perbedaan faktor stresor, banyak faktor lain yang mempengaruhi mekanisme koping
seseorang, salah satunya adalah perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi perbedaan mekanisme koping mahasiswa UI Iaki-laki dan perempuan.
Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu terdapat perbedaan dalam mekanisme
koping laki-Iaki dan perempuan. Perbedaan-perbedaan tersebut disebabkan oleh
pengaruh perbedaan fisik dan psikis dari laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan kepada 217 responden Iaki-laki dan perempuan di Universitas Indonesia, diperoleh hasil bahwa tidak ada perbedaan dalam mekanisme koping pada mahasiswa UI laki-laki dan perempuan. Hal ini dapat disebabkan adanya variabel Iain yang mempunyai pengaruh terhadap mekanisme koping. Pengaruh perbedaan jenis kelamin terhadap rnekanisme koping perlu diteliti lebih lanjut."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5637
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Remaja merupakan salah satu tahap perkembangan dalam kehidupan seorang manusia dan dapat dikatakan sebagai masa perubahan dari anak-anak menuju dewasa, termasuk perubahan lingkungan sosialnya. Remaja mulai berusaha mandiri dan membentuk hubungan sosial dengan teman sebaya termasuk membentuk persahabatan. Dengan banyaknya penyesuaian dan stresor yang harus dihadapi remaja dalam masa transisi ini maka peneliti tertarik mengidentifikasi perbedaan mekanisme koping stres pada remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak. Penelitian ini dilaksanakan di SMU Negeri 65 Jakarta Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskripsi komparasi. Jumlah responden yang digunakan untuk penelitian ini berjumlah 90 orang dengan usia 15-17 tahun. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah analisis bivariat Chi-square untuk menganalisis perbedaan antara dua kelompok yaitu remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan ada perbedaan yang bermakna mengenai mekanisme koping yang digunakan oleh remaja yang memiliki sahabat dan yang tidak (p=0,012 α =0,05). Saran bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian pada area yang sama dengan jumlah sampel yang lebih besar agar hasil penelitian bisa digeneralisasi. Penelitian selanjutnya juga perlu dilakukan pada variabel lain yang memengaruhi mekanisme koping pada remaja agar didapatkan gambaran komprehensif mengenai mekanisme koping pada remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5897
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>