Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ginting, Andayani
"Rotasi merupakan kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan dengan proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status ketenagakerjaan ke situasi tertentu dengan tujuan agar yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi rotasi deugan motivasi kerja. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan populasi adalah perawat pelaksana yang pernah mengikuti program rotasi di RSUD Cengkareng berjumlah 92 orang. Sampel yang diambil dari populasi berjumlah 65 orang. Analisis dilakukan dengan dua tahap; tahap pertama adalah analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi tentang karakteristik responden, persepsi rotasi, dan motivasi kerja sedangkan analisis bivariat dengan melihat hubungan antara persepsi rotasi dengan motivasi kerja dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian ini secara total menunjukkan ada hubungan antara persepsi rotasi dengan motivasi kerja dengan p-value 0,039. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan rotasi kerja di RSUD Cengkareng tetap dilaksanakan secara konsisten dan hendaknya pihak rumah sakit memberikan penghargaan yang sesuai, dukungan penuh terhadap diri perawat serta melakukan uji kompetensi agar dapat meningkatkan motivasi kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5843
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Frieda Septiana
"Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpenganlh besar terhadap baik burukya pelayanan dirumah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Sentra Medika Depok masih belum sesuai dcngan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi kelja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok dengan jumlah responden 67 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square diperoleh hasil p value 0,000 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara motivasi kerja perawat dengan rotasi ruangan di Rumah Sakit Sentra Medika Depok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5659
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Putri Sionita Br
"Keperawatan merupakan disiplin iImu yang menjadi ujung tombak dari layanan jasa di rumah sakit dan berpengaruh besar terhadap baik buruknya pelayanan di rurnah sakit. Salah satu usaha manajemen dalam meningkatkan kinerja perawat adalah rotasi kerja. Pelaksanaan rotasi perawat di Rumah Sakit Mitra Kemayoran masih belum sesuai dengan teori sehingga perawat yang telah dirotasi bukannya meningkatkan motivasi kerja tapi sebaliknya. PeneIitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan rotasi perawat dengan motivasi kerja di Rumah Sakit Mitra Kemayoran dengan jumlah responden 49 orang. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sederhana berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Fisher Exact diperoleh hasil p value 0,013 sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara persepsi perawat tentang rotasi dengan motivasi kerja di Rumah Sakit Mitra Kemayoran."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5590
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rotasi ruangan dengan motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Umum Tangerang.
Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi adalah perawat yang telah melakukan rotasi di Rumah Sakit Umum Tangerang. Sampel yang diambil sebanyak 86 responden dengan cara random sampling sederhana dari 20 ruangan rawat inap secara diundi. Analisis dilakukan bertahap: (1) Analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan (2) Analisis bivariat melihat hubunaan antara variabel dependen dengan independen dengan menggunakan uji chi square.
Hasil penelitian ini menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik demografi dengan motivasi, koordinasi dengan motivasi, pengetahuan dengan motivasi hanya pengalaman dengan motivasi setelah rotasi mempunyai hubungan signifikan dengan nilai P value 0.002 lebih kecil dari α 0.05.
Sehubungan hal tersebut diharapkan pelaksanaan rotasi di Rumah Sakit Umum Tangerang secara konsisten dan terkoordinasi dengan baik dan member; kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan pendidikannya dan pelatihan sesuai kebutuhan, sehingga dapat meningkatkan motivasi perawat yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan. Daftar pustaka : 20 (1992 — 2003)
Kata kunci: Karakteristik demografi : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja, waktu rotasi terakhir, pelatihan. Rotasi: koordinasi, pengetahuan, pengalaman."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5406
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milda Wirawati
"Tingginya produktivitas kerja dapat dilihat dengan meningkatnya pula motivasi kerja perawat, dimana salah satu hal yang dapat mempengaruhi motivasi kerja perawat adalah kebijakan yang dibuat oleh pihak manajemen seperti penerapan rotasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif korelatif. Sampel untuk penelitian ini diambil dengan teknik sampling berimbang (proporsional) dan convenience, dengan besar sampel 110 orang. Responden dalam penelitian ini mengisi kuesioner terkait rotasi kerja dan motivasi kerja. Hasil penelitian menemukan terdapat hubungan yang bermakna antara rotasi kerja dengan motivasi kerja perawat di rumah sakit (p value= 0,036; α= 0.05; OR= 2.435). Hasil tersebut mengharuskan manajemen keperawatan untuk mempelajari dan memahami bagaimana cara-cara melaksanakan rotasi kerja dengan baik dan benar sesuai dengan teori yang ada agar dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

High labor productivity can be indicated by the increase of the nurses’ work motivation, where one of the things that can affect the nurses’ work motivation is the policy made by the management such as the application of job rotation. This study aimed to examine the correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital. The study used descriptive correlative design. The sample of this study was 110 people who were chosen using balanced sampling technique (proportional) and convenience. Respondents in this study filled out the questionnaires related to the job rotation and the work motivation. The study found that there was a significant correlation between job rotation and the nurses’ work motivation in a hospital (p value = 0.036; α = 0.05 level; OR = 2.435). This result required a nursing management to learn and understand how to implement a good and suitable job rotation in accordance with the existing theory in order to achieve the defined goals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Rotasi merupakan kegiatan ketenaga kerjaan yang berhubungan dengan proses
pemindahan fungsi tanggung jawab, dan status ketenaga kerjaan ke situasi tetentu
dengan tujuan agar yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam
dan dapat memberikan prestasi kerja yang semaksimal mungkin. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan rotasi dengan motivasi. Desain
penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan populasi adalah perawat
yang telah mengalami rotasi di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sampel yang diambil
sebanyak 55 responden dengan cara random sampling sederhana. Analisis dilakukan
dengan dua tahap; tahap pertama adalah analisis univariat dengan menggunakan
distribusi frekuensi tentang karakteristik reponden dan variabel rotasi, sedangkan
tahap kedua adalah analisis bivariat dengan melihat hubungan antara rotasi dengan
mototasi kerja dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian ini secara total
menunjukkan hubungan yang bermakna antara motivasi dengan motivasi dengan p
value sebesar 0,045. penjabaran tiap variabel ada hubungan antara penghargaan,
tantangan, pengembangan dengan motivasi dengan p value masing masing 0,042,
0,038, dan 0,042. sedangkan variabel tanggung jawab tidak ada hubungan dengan
motivasi dengan P value Iebih dari 0,05. sehubungan dengan hal tersebut diharapkan
rotasi di RSPP tetap dilaksanakan secara konsisten clan hendaknya pihak rumah
sakit memberikan penghargaan yang sesuai, dukungan penuh terhadap
pengembangan diri perawat serta melakukan uji kopetensi agar dapat meningkatkan
motivasi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5524
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Sumarni
"Kepala ruangan sebagai penanggung jawab ruang rawat inap mempunyai peranan yang sangat menentukan di dalam menciptakan pelayanan keperawatan yang profesional, dengan mengarahkan, menggerakkan, memberi kemudahan dan memberi teladan yang baik bagi perawat pelaksana agar mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja secara produktif.
RSUD Kabupaten Tasikmalaya merupakan rumah sakit umum kelas B yang mempunyai tenaga perawat mayoritas lulusan SPK (66,22%), sehingga memerlukan kepala ruangan yang mempunyai kemampuan, baik asuhan keperawatan maupun manajemen keperawatan, agar perawat pelaksana dapat melaksanakan tugasnya secara produktif. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan diketahuinya hubungan antara efektivitas kepemimpinan kepala ruangan dan motivasi kerja dengan produktivitas kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Tasikmalaya.
Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebagai unit analisis adalah 142 orang. Analisis terdiri dari: Analisis univariat untuk deskripsi setiap variabel; analisis bivariat menggunakan uji Chi Square untuk mencari hubungan antar variabel, dan regresi linier sederhana untuk mencari hubungan sub variabel independen dengan variabel dependen; analisis multi variat menggunakan regresi linier ganda untuk melihat sub variabel independen yang paling berhubungan dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menggambarkan adanya hubungan yang bermakna baik antara efektivitas kepemimpinan dengan produktivitas kerja maupun antara motivasi kerja dengan produktivitas kerja. Dari enam komponen efektivitas kepemimpinan masing-masing komponen mempunyai hubungan yang bermakna dengan produktivitas kerja, dan komponen yang paling berhubungan yaitu komunikasi. Begitu juga dan tiga komponen motivasi kerja masing-masing komponen berhubungan secara bermakna dengan produktivitas kerja dan yang paling berhubungan adalah kebutuhan akan otonomi dan kebutuhan akan afiliasi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat disampaikan yaitu bahwa para pengelola di RSUD Tasikmalaya, terutama kepala bidang keperawatan perlu berupaya untuk meningkatkan kepemimpinan kepala ruangan melalui pendidikan berkelanjutan dan pelatihan manajemen keperawatan serta menyusun standar asuhan keperawatan di setiap unit. Bagi kepala ruangan diharapkan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan menetapkan tujuan dalam mengarahkan kegiatan asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan motivasi kerja perawat pelaksana diupayakan agar tercipta lingkungan yang kondusif, kerjasama yang kohesif, peningkatan kemandirian serta suasana kompetitif yang sehat diantara semua tenaga perawat.

The Correlation between Both Affectivity of Nurse Manager Leadership and Work Motivation with Productivity of Executing Nurses at Inpatient Unit of Regional Public Hospital Tasikmalaya Nurse Manager as in charge at inpatient unit has not determining role in creating professional care service, directing, activating, facilitating and giving good example to executing nurses in order that they have high motivation to work productively.
Regional public hospital (RSUD) Tasikmalaya, B-classed hospital, has most of them graduated form nursing school (66,22 %), and they need nursing manager who has capability either nursing care or care management, so that the executing nurses could run their duty productively. Base of those cases above, the purpose of this research was to think correlation between both of unit manager's leadership and work motivation with productivity of executing nurses at inpatient unit in regional public hospital Tasikmalaya.
The method of this research was quantitative with descriptive correlation and cross sectional approach. The number of the respondent was 142 people. Analysis were consist: univariate analysis was run to describe each variable; bivariate analysis used chi square test to look for some relations among variables and the simple liner regression was utilized to search relation of independent sub variable and dependent variable; the multivariate analysis used double liner-regression to seek independent sub variable and the most related with the dependent variable.
The results indicated that there was significant relation either between affectivity of leadership with work productivity, or between work motivations with work productivity. Of the six components of leadership affectivity, each has relation with work productivity, and the most related were communication. And of the three work motivation components, each was significant connected with work productivity, and the most related were need of power and need affiliation. Based on the research, the research conductor deliver some advise: The management of the regional public hospital Tasikmalaya especially the head of care unit division should improve leadership of unit manager through continuing education and nursing management training as well as compose standard of nursing care at every unit. And the unit manager should improve his/her communication competence and decided the aim in directing the nursing care activities. To enhance work motivation, cohesive cooperation, independence improvement, the executing nurses should create conducive environment as well as healthy competitive situation among them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T7093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodri
"Pelaksanaan rotasi tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan antara lain masih ada perawat yang terlalu cepat dirotasi dan ada yang sudah lama disatu ruangan belum mengalami rotasi serta kondisi ini berdampak terjadinya kecemburuan sosial, hubungan yang tidak kondusif pada lingkungan kerja yang akhirnya menurunkan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lamanya waktu rotasi dan karakteristik perawat dengan produktivitas kerja.
Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. H Abdul Moeloek Propinsi Lampung pada bulan Juni 2003. Desan penelitian menggunakan deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 169 dari 289 orang perawat di ruang rawat inap yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan angket yang mencakup lamanya waktu rotasi, karakteristik perawat dan produktivitas kerja. Analisa data menggunakan uji Chi Squre dan regresi logistik untuk memperoleh fakior yang paling dominan mempengaruhi produktivitas kerja.
Hasil penelitian didapatkan karakteristik perawat pelaksana yaitu; umur dengan rentang 31- 40 tahun 43,2 %, jenis kelamin perempuan 60,9 %, pendidikan D III dan S 1 Keperawatan 69,8 %, lama kerja dengan waktu 5 - 15 tahun 57,4 %, sikap perawat kurang mendukung 57,5 %. yang belum pernah mengikuti pelatihan 80,5 %, lamanya waktu rotasi lebih dari 3 tahun 43,2 % dan produktivitas kerja perawat yang produktif 54,4 %. Dari uji korelasi didapatkan hubungan yang bermakna adalah variabel umur, lama kerja terhadap produktivitas kerja (p = 0,042), (p = 0,036).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlu desain ulang tentang rotasi kerja pada Bidang Keperawatan, bahwa waktu rotasi menjadi tidak bermakna, oleh karena itu rotasi lebih menekankan pada peminatan staf, menjaga dan meningkatkan produktivitas kerja dengan melaksanakan pelatihan-pelatihan pada perawat yang berusia dibawah 30 tahun dan diatas 41 tahun serta melaksanakan refresing keperawatan terhadap perawat yang mempunyai lama kerja lebih dari 15 tahun.
Daftar Pustaka 54 ( 1980-2003)

The Relationship between Rotation Schedule, Nurses Characteristics and Nursing Productivity of Staff Nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, Lampung Province Public Hospital 2003 The Implementations of rotation nurses has not been worked to schedule on the hospital. This conditions produced some problems for the hospital management system. Some staff nurses were too fast to be rotated and other side some were also being maintained in on clinical area. The felling of jealous produce is not conducive work place an indirectly it leads to increment of work productivity.
The research was using descriptive correlation design and cross sectional approach. The samples are taken from 169 respondent of 289 nurses. Data collecting by questionnaire has been spread directly to the chosen nurses in the random sampling methods. A questionnaire that consist of rotations periods, a questionnaire an individuals characteristic data, and a questionnaire of work productivity nursing. Analysis data was using Chi Square on bivariate, and logistic regression on multivariate.
The research result respondent of age 31-40 years are 43,2%, sex proportion of females are 60,9%, Diploma and Bachelor graduates are 69,8%, working periods 5 - 15 years are 57,4%, unsupportive nurses attitude are 57,5%, the nurses who not got training are 80,5%, rotation periods > 3 years are 43,2% and nurses work productivity are 54,4%. The correlation test showed that there significant correlation between age and work productivity (p= 0,042) and working periods and work productivity (p= 0,036).
The impact of this finding is necessary to redesign the rotation program at the nursing division regarding to the interest of the nurse, protection and increasing work productivity through the implementation training program for nurses the 41 years old and implementation the refreshing program for nurses working period the more than 15 years.
Bibliography 55 (1980 - 2002)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T10841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jebul Suroso
"Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan persepsi tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja dan kinerja perawat. Desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional melibatkan 100 perawat dengan teknik cluster sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square dan Regresi logistik berganda; Terdapat hubungan persepsi tentang jenjang karir meliputi pengembangan karir (p value 0,000), penghargaan (p value 0,000), pengakuan (p value 0,024), promosi (p value 0,024) dengan kepuasan kerja serta tantangan dengan kinerja (p value 0,001). Pengembangan karir merupakan faktor yang paling berhubungan dengan kepuasan kerja (OR = 7,241) dan tantangan dengan kinerja (OR = 0,196). Disarankan agar temuan ini menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan penerapan jenjang karir perawat di RSUD Banyumas.

This descriptive correlation research aimed to identify the relationship between perception of career path with job satisfaction and with performance. Using crosssectional approach and cluster sampling technique this research has involved 100 nurses. Chi square test and binary logistic regression identified the relationship between career path; career development (p value 0,000), rewards (p value 0,000), recognition (p value 0,024), promotion (p value 0,024) and job satisfaction, on the other hand challenges and performance (p value 0,001). The most related factor on career development was job satisfaction (OR = 7,241), while performance was mostly affected by challenges (OR = 0,196). Career path is to be applied in Banyumas Hospitals."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>