Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Berat badan anak usia sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah kebiasaan jajan saat di sekolah. Dengan jajan di sekolah akan mengurangi nafsu makan pada saat makan yang pada akhirnya akan mempengaruhi berat badan anak. Bertolak dari fenomena tersebut, untuk melihat hubungan antara keduanya maka dilakukan penelitian yang dilaksanankan di SDN 02 Petang Pegangsaan Kecamatan Menteng Jakarta dengan 28 responden menggunakan metode deskriptif sederhana dengan uji statistik Chi square fisher exact dengan P= 0.409 dan α = 5%. Dari 17 responden yang selalu jajan didapatkan 13 responclen (76,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal dan 11 responden yang jarang jajan terdapat 6 responden (54,5%) mempunyai berat badan kurang dari normal. Penelitian tersebut tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi berat badan anak. Dari hasil analisis di dapatkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kebiasaan jajan dengan berat badan pada anak usia sekolah."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5144
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurani Rahma Arafah
"ABSTRAK
Zat besi dapat mempengaruhi berat badan dan perkembangan bayi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar zat besi dengan berat badan pada bayi usia 8-10 bulan di Jakarta Pusat. Metode: Studi cross-sectional digunakan pada 75 bayi yang memenuhi kriteria penelitian. Kadar zat besi diukur menggunakan metode LC-MS/MS Liquid Chromatography ndash; Tandem Mass Spectometry , sedangkan berat badan menggunakan penilaian klinis oleh tenaga terlatih dengan timbangan badan elektronik dengan akurasi 10g. Data dianalisis normalitasnya dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan korelasinya dengan uji Spearman. Hasil: Hasil menunjukan tidak terdapat korelasi bermakna antara kadar zat besi dan berat badan bayi 8-10 bulan di Jakarta Pusat p=0,483 . Diskusi: Disimpulkan bahwa hubungan antara kadar zat besi dengan berat badan pada bayi usia 8-10 bulan di Jakarta Pusat bernilai positif, namun secara statistik tidak bermakna.

ABSTRACT
Iron can affect the body weight of infants and their development. Objective This research is intended to analyze the correlation between level of iron and body weight in infant aged 8 10 months in Central Jakarta. Method A cross sectional study was conducted in 75 infants that fulfills the criteria for this research. The level of iron was measured by using LC MS MS Liquid Chromatography ndash Tandem Mass Spectrometry method, while the body weight was measured by a trained clinician with an electronic scale. The scale has an accuracy of 10 g. Afterwards the data was analyzed for normality by using Kolmogorov Smirnov test and tested for correlation through Spearman test. Result There is no significant correlation between level of iron and body weight of infants aged 8 10 months in Central Jakarta p 0.483 . Discussion In conclusion, there is a positive relationship between the level of iron and body weight in infant aged 8 10 months in Central Jakarta, however there is no significant relationship. "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmi Ariyani
"Stunting merupakan salah satu permasalahan status gizi di Indonesia. 1 dari 3 anak di.Indonesia mengalami stunting. Indonesia masuk 5 besar negara yang memilikiprevalensi stunting tertinggi 37,2 di dunia.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia12-59 bulan.
Metoda Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian inipada Indonesia Family Life Survey 1FLS yaitu anak yang berusia 12-59 bulan tahun2014 sebesar 1442 orang. Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil: Hubungan yangsignifikan antara stunting dengan berat lahir, jenis kelamin, riwayat penyakit infeksi,usia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pendidikan ayah, tinggi badan ibu, tinggi badanayah, wilayah tempat tinggal, sanitasi dasar dan fasilitas air bersih. Balita yang memilikiberat lahir

Stunting is one of nutritional problems in Indonesia. 1 of 3 children in Indonesia has stunting.Indonesia entered the top 5 countries that have the highest stunting prevalence 37.2 in theworld.
Objectives This study aims to find out the risk faktors stunting in children aged 12 59months.
Methods The study design was cross sectional. This study took samples on Indonesia FamilyLife Survey 1FLS that were 1442 children aged 12 59 months in 2014. Data analysis appliedlogistic regression.
Results Significant association between stunting and birth weight, sex,history of infectious diseases, maternal age during pregnancy, maternal education, father 39 seducation, maternal height, father 39 s height, residence area, basic sanitation and clean waterfacilities. Children who have birth weight."
Universitas Indonesia, 2018
T51321
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Valencie
"Pengalaman buruk masa kecil menjadi suatu kejadian yang dampaknya besar bagi seseorang. Pengaruhnya dapat berlanjut hingga tahapan perkembangan selanjutnya dalam kehidupan. Kini, di Indonesia terdapat peningkatan kasus penganiayaan dan penelantaran anak. Pemahaman umum menekankan pengaruh negatif dari pengalaman buruk masa kecil. Namun, hal ini berbeda dengan yang ditemukan pada kasus kehidupan nyata, di mana individu yang mengalami pengalaman buruk masa kecil mengembangkan resiliensi dan perilaku prososial yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengalaman buruk masa kecil dan perilaku prososial pada populasi dewasa muda di Indonesia. Partisipan penelitian ini adalah 275 individu berusia 18-29 tahun yang berdomisili di Indonesia. Pengalaman buruk masa kecil diukur menggunakan alat ukur Adverse Childhood Experience International Questionnaire (ACE-IQ) dan perilaku prososial diukur menggunakan Prosocialness Scale for Adults (PSA). Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi frekuensi pengalaman buruk masa kecil (M=39,51, SD=9,31), akan diikuti dengan penurunan frekuensi kecenderungan perilaku prososial (M=61,56, SD=9,56). Dapat disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia perlu menciptakan pengalaman yang baik di masa kecil, sehingga perilaku membantu di masa dewasa muda pun meningkat.

Adverse Childhood Experience (ACE) becomes an impactful event for someone. Its influence can continue into later stages of development in life. In Indonesia, there is an increase in cases of child abuse and neglect. Common understanding emphasizes the negative effects of ACE. However, this differs from what is found in real life cases, where individuals who experience ACE develop resilience and high prosocial behavior. This study aims to examine the relationship between ACE and prosocial behavior in emerging adults in Indonesia. The participants of this study were 275 individuals aged 18-29 who live in Indonesia. ACE were measured using the Adverse Childhood Experience International Questionnaire (ACE-IQ) and prosocial behavior was measured using the Prosocialness Scale for Adults (PSA). The results of the research analysis showed that the higher the frequency of negative childhood experiences (M=39.51, SD=9.31), the lower the frequency of prosocial behavior tendencies (M=61.56, SD=9.56). This demonstrates how Indonesians need to create good experiences in childhood, in order to help increase prosocial behavior in emerging adulthood."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ramadhika
"Latar belakang: World Health Organization mencetuskan tiga penyebab utama terjadinya kematian neonatal di Indonesia yaitu sepsis, prematuritas dan asfiksia. Lebih lanjut, sebuah studi menemukan bahwa lingkungan rumah sakit yang kurang memadai dapat menjadi risiko terjadinya sepsis neonatal awitan lambat (SNAL) dan dapat memperpanjang masa perawatan. Metode: Data rekam medis dari 1706 neonatus yang dirawat di Divisi Perinatologi Departemen IKA Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama tahun 2020 dikumpulkan secara retrospektif. Didapatkan hanya 262 neonatus yang terbukti mengalami SNAL, dilakukan pencatatan dan analisis usia gestasi, berat lahir dan mikroorganisme penyebab sepsis. Hasil Penelitian: Dari 1706 subyek, insiden SNAL adalah 15,4%. SNAL lebih banyak ditemukan pada kelompok bayi prematur dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu (58.4%) daripada kelompok bayi cukup bulan (41.6%). Mayoritas SNAL terjadi pada bayi berat lahir rendah (<2500 gram) yaitu sebanyak 67.6%, dengan persentasi terbanyak terjadi pada kelompok bayi berat lahir rendah (≥1500-<2500 grams) yaitu sebanyak 35.1%. Mikroorganisme penyebab SNAL di RSCM pada tahun 2020 didominasi oleh bakteri gram negatif, yaitu Klebsiella pneumonia, Acinetobacter spp., Escherichia coli, Enterobacter spp., dan Pseudomonas aeruginosa. Kesimpulan: Insiden SNAL pada tahun 2020 adalah 15,4%. Proporsi SNAL pada bayi berat lahir rendah dan bayi prematur secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok bayi berat normal dan bayi cukup bulan. Sebagian besar kasus SNAL disebabkan oleh bakteri gram negatif. Adanya mikroorganisme penyebab SNAL yang beragam dari studi ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pedoman penggunaan antibiotik empiris di RSCM.

Introduction: The three main reasons for neonatal death in Indonesia according to WHO are sepsis, prematurity, and asphyxia. A study stated that late-onset sepsis (LONS) was a risk of poor hospital environment and could prolong the duration of hospitalization. Methods: Clinical data from 1706 hospitalized neonates who were treated in the Neonatal Unit in Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital (CMH) Jakarta in the year 2020 were analysed retrospectively through medical record. Only 262 neonates that were proven with LONS, and related risk factors such as gestational age, birth weight and microbial in blood stream were analysed.

Results: From a total of 1706 neonates, the incidence of proven LONS was 15,4%. It was more prevalent (58.4%) in preterm neonates aged less than 37 weeks than in term (41.6%) neonates. Majority (67.6%) of proven LONS subjects were neonates with low birth weight (<2500 grams) and the largest percentage between them (35.1%) were in ‘low birth weight (≥1500- <2500 grams)’ group. Gram negative bacteria have emerged as predominant pathogens of LONS patients in our hospital, with most common were Klebsiella pneumonia, Acinetobacter spp., Escherichia coli, Enterobacter spp., and Pseudomonas aeruginosa. Conclusions: The incidence of LONS in 2020 is 15,4%. The proportion of LONS among LBW and preterm neonates is significantly higher compared to normal birth weight and term neonates. Both LBW and NBW neonates, preterm and term neonates suffering LONS in CMH’s neonatal unit are mostly caused by gram-negative bacteria and this finding is statistically significant. Different pathogens causing LONS in this study can be utilized further to analyse the susceptibility of these pathogens to the current empirical antibiotic guideline used in CMH."

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bhekti Setya Ningrum
"Anak usia dini perlu mendapat asupan nutrisi yang baik dan adekuat untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu upaya pemenuhan asupan nutrisi adalah melalui sarapan. Kebiasaan sarapan yang ditanamkan sejak anak dalam usia dini dapat mendukung pola pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Penelitian ini bertujuan menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Kelurahan Cijantung, Jakarta Timur. Desain penelitian ini adalah deskriptive dengan menggunakan sampel anak usia dini yang berada di Pendidikan Anak Usia Dini Cijantung Jakarta Timur dan berusia 3-5 tahun. Responden berjumlah 103 anak yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah instrumen untuk menggambarkan kebiasaan sarapan pada anak usia dini yang dikembangkan sendiri. Hasil penelitian ini menggambarkan sebagian besar responden memiliki frekuensi sarapan 6-7 kali dalam seminggu, 62,1% responden menyatakan malas untuk sarapan, dan 82,5% waktu sarapan pada saat sebelum berangkat sekolah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya yang memiliki fokus kebiasaan sarapan anak usia dini.

Children in early childhood phase need a good and adequate intake of nutrition to support their growth and development. One way to fulfill the intake of nutrition is by giving them breakfast. Breakfast habits that is planted since early childhood phase can support the next pattern of children's growth and development. This study aimed to describe the breakfast habits of children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung District, East Jakarta. The design of this study was simple descriptive research design. The sample was children in early childhood phase in Early Childhood Education at Cijantung district East Jakarta whose aged 3 until 5 years old. The respondents used were chosen by stratified random sampling technique, were 103 in number. Instrument which developed by researcher was used to describe breakfast habits of early childhood. The result of this study showed that the majority respondents had breakfast 6-7 times in a week, 62,1% respondent did not have breakfast because of feeling lazy, and 82,5% respondent had breakfast before go to school. The result of this study can be used as a reference for the next study focusing on breakfast habits of children in early childhood phase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S57574
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nini Hidayati Jusuf
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa cerita kenangan merupakan genre yang mempunyai susunan naratologis atau struktur cerita tertentu. Dengan kata lain untuk menemukan konvensi cerita kenangan masa kanak-kanak.
Pilihan atas korpus didasarkan pada asumsi bahwa karya-karya tersebut memiliki unsur-unsur cerita yang khas sesuai dengan pernyataan pengarang Pagnol dan Dini. Pertimbangan lai, kedua karya merupakan bagian pertama dari serial cerita kenangan Pagnol dan Dini yang khusus mengungkapkan kenangan masa kanak-kanak mereka.
Untuk memperoleh jawaban terhadap masalah, maka penelitian kedua cerita kenangan akan menggunakan pendekatan struktural. Metode ini melakukan pendekaran terhadap karya sastra dengan mempelajari hubungan-hubungan antar unsur yang fugsional dalam karya sastra untuk menemukan maknanya. Pendekatan semacam ini mempergunakan ilmu bahasa sebagai dasarnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipasulta, Grace Carol
"Ibu post partum akan mengalami penurunan berat badan secara alami antara 5 kg sampai 11 kg. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan penurunan berat bada pada ibu post partum. Penelitian deskriptif analitik dengan desain menggunakan cross-sectional pada 162 ibu post partum yang mempunya bayi umur 6 sampai 11 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pemberian ASI ekslusif terhadap penurunan berat badan ibu post partum. Variabel yang dominan terhadap penurunan berat badan adalah ASI ekslusif. Ibu yang memberikan ASI ekslusif berpenluang 28.244 kali terjadi penurunan berat badan dibandingkan ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif. Rekomendasi diharapkan perawat maternitas dapata menetapkan asuhan keperawatan pada ibu post partum untuk memberikan ASI ekslusif pada bayinya.

Naturally, after bear a child, women body weight will be descend in 5 to 11 kg. This research is purpose to know what factors contribute to descend this body weight. This descriptive analytics research, with cross-sectional, in 162 post-partum women who had baby with 6-11 months years.
Results of this research shows that there is relation between the exclusive mother breast feeding and descending of bosy weight in post partum women. The exclusive mother breast feeding gives 28.244 opportunities to descend of body weight in post-partum women than they who are not. This recommendation expected that the maternity nurses will determine nursing care in post partum women to provide the exclusive mother breat feeding to their baby."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28393
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Lidya
"Tesis ini untuk mengtahui hubungan penambahan brat badan hamil (PBBH) dengan kejadian BBLR di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektifif. Hasil penelitian menyarankan ibu hamil perlu dianjurkan untuk meningkatkan asupan makanan selama hamil agar PBBH memenuhi rekomendasi. Perlu juga pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil kurang energi kronis (PMT-Bumil KEK). Ibu hamil perlu secara intensif dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai ketentuan pelayanan antenatal yang direkomendasikan Depkes RI. Follow-up PBBH ibu terutama pada pertengahan dan akhir kehamilan yang merupakan waktu yang kritikal untuk mengidentifikasi resiko teljadinya BBLR.

The focus of this study is to know relation of pregnancy weight gain and low birth-weight in Kembangan District Community Health Center Jakarta Barat on 2008. This research is an analytic study that use cohort retrospective design. The data were collected by secondary data. The researcher suggest that pregnant women should have adequate dietary intake and a standard prenatal care. For pregnant women with chronic energy deficiency (CED) need supplement dietary intake. Pregnancy weight gain at secondary and third trimester was a critical period to identification of low birth-weight."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T33072
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>